TINJAUAN TEORI
A. KONSEP MEDIS
a) Defenisi
melaluhi udara (airborne). Pada hampir semua kasus, infeksi tuberkolosis didapat
melalui inhalasi partikel kuman yang cukup kecil ( sekitar 1-5 µm). droplet
dikeluarkan selama batuk, tertawa, atau bersin. Nucleus yang terinfeksi kemudian
terhirup oleh individu yang rentang ( hospes ). Sebelum infeksi pulmonary dapat
asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitive terhadap panas dan sinar
Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah
yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering
maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es).
Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant.Dari sifat dormant
ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberculosis aktif lagi
Sifat lain kuman ini adalah kuman aerob, sifat ini menunjukkan bahwa
oksigennya.Dalam hal ini tekanan oksigen pada bagian apikal paru-paru lebih
tetapi kuman dapat hidup beberapa jam dalam suhu kamar (Dep Kes RI 2002).
c. Patofisiologi
yang berasal dari orang yang terinfeksi. Penularan bakteri lewat udara disebut
diri(multiplying), bakteri tuberklosis dan focus ini disebut focus primer atau
1. Percabangan bronkus
pencernaan.
3. Aliran darah
d. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada tuberkulosis adalah batuk
yang tidak spesifik tetapi progresif. Biasanya tiga minggu atau lebih dan ada
tampak adanya tanda dan gejala yang khas. Biasanya keluhan yang muncul
adalah :
a. Demam : terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
c. Sesak nafas : terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai
setengah paru.
d. Nyeri dada : ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang
e. Klasifikasi
Klasifikasi penyakit
(+).
penyakitnya, yaitu :
kelenjar adrenal.
Tipe penderita
OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan
b. Kambuh (Relaps)
f. Penatalaksanaan
siswa-siswi pesantren
- Vaksinasi BCG
2) Pengobatan
Directly
sampai sembuh.
Observed
Treatment
Shortcours
yang dikenal sebagai DOTS yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri
setiap hari.
cukup.
konvensional.
(R), pirazinamid (Z), dan streptomisin (S) yang bersifat bakterisid dan
paru.
minggu.
e. Bayangan bilier
atau baru.
B. KONSEP KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Anamnesis
2. Pengkajian psiko-sosio-spiritual.
dan auskultasi )
Penyimpangan KDM
Infeksi Primer
Sembuh dengan focus Ghon
Kurangnya infomasi
Ketidakefektifan pola
pernafasan
Kurang pengetahuan
Sesak napas, penggunaan
otot bantu napas mengenai kondisi
Kerusakan
Reaksi pertukan
sistemis :
gas
anoreksia, mual,demam,
penurunan BB, dan
Penurunan jaringan kelemahan
efektifparu, atelektasis,
b. Diagnosa Keperawatan
dan kelemahan.
2. Ketidakefektifan pola pernapasan b.d menurunnya ekspansi paru terhadap
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur b.d batuk, sesak nafas,
c. Intervensi.
dan kelemahan.
Kriteria hasil :
pernafasan normal.
Intervensi :
pernafasan.
adanya hemoptisis.
Rasional : pengeluaran akan sulit bila sekret sangat kental (efek infeksi
3. Berikan posisi semi fowler tinggi dan bantu klien berlatih nafas dalam dan
batuk efektif.
diindikasikan.
5. Bersihkan sekret dari mulut dan trakhea, bila perlu lakukan pengisapan
(suction).
Etambutol.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi pola nafas
kembali efektif.
Kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional : Distres pernafasan dan perubahan tanda vital dapat terjadi sebagai
3. Berikan posisi fowler/ semi fowler tinggi dan miring pada sisi yang sakit,
dikeluarkan.
Rasional : Bunyi nafas dapat menurun/tak ada pada area kolaps yang meliputi
Rasional : Ekspansi paru menurun pada area kolaps. Deviasi trakea kearah sisi
Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam setelah diberikan, gangguan pertukaran gas
tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional : TB paru mengakibatkan efek luas pada paru dari bagian kecil
pernafasan.
Rasional : akumulasi sekret dan berkurangnya jaringan paru yang sehat dapat
metabolisme tubuh.
Kriteria hasil :
menjadi adekuat.
Intervensi :
1. Kaji status nutrisi klien, turgor kulit, berat badan, derajat penurunan berat
2. Fasilitasi klien untuk memperoleh diet biasa yang disukai klien (sesuai
indikasi).
gizi.
3. Pantau intake dan output, timbang berat badan secara periodik (sekali
seminggu).
cairan.
4. Lakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta
Rasional : Menurunkan rasa tidak enak karena sisa makanan, sisa sputum,
5. Fasilitasi pemberian diet TKTP, berikan dalam porsi kecil tapi sering
yang tepat.
kurangnya informasi.
Tujuan : dalam waktu 1x24 jam klien mampu melaksanakan apa yang telah
diinformasikan.
Intervensi :
kalori yang tinggi serta intake cairan yang cukup setiap hari.
d. Implementasi
masalah
e. Evaluasi
bersihan jalan nafas yang efektif, pola pernafasan yang efektif, menunjukkan
paru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tabal 0,3-0.6 /mm.
Gambaran klinik dari TBC meliputi batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada,
demam, muntah darah, epistaksis. Oleh karena itu penyakit TBC dapat ditangani
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA