Anda di halaman 1dari 30

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Ruang rawat :Puskesmas Tumbang datu


Tanggal : 09 maret 2017

A.  Identitas Klien
1. Nama  :     Tn. A. M
2. Umur :    37 Tahun                      
3. Jenis Kelamin : laki-laki
4. Agama : Katolik
5. Pendidikan : Smp
6. Pekerjaan : Tidak ada
7. Alamat : Sangalla
8. Suku / bangsa  : Toraja
9. Tgl pengkajian :09 maret 2017
10. Diagnosa medis : SCIZOPHRENIA

B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan MRS : Klien BAK, dan BAB sembarang tempat
2. Keluhan Utama :
Klien mengatakan klien perna dibawa oleh keluarga ke RSKD Makassar karena klien
selalu diam dan menyendiri, sering BAK dan BAB disembarang tempat, menurut
klien hal ini terjadi karena klien mendengar suara-suara yang memerintah yang
melarangnya untuk masuk WC, klien belum pernah di rawat di RSKD.
Makassarsebelumnya , kali ini adalah pertama kalinya, klien mengatakan dirinya
dirawat RSKD. Makassar sejak tanggal 16 oktober 2011 .dan sekarang pasien sering
berobat ke PKM Tumbang datu
C. Faktor Predisposisi
1. Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan jiwa, dan tidak memiliki
riwayat keturunan penyakit jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan berhasil karena klien sangat rutin minum obat
3. Pengalaman masa lalu yang menyenangkan.
a. Saat dikaji klien mengatakan pengalaman yang menyenangkan waktu mendapat
peringkat disekolah.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

Pengalaman masa lalu yang


tidak menyenangkan Pelaku/ Usia Korban/Usia Saksi/usia
Aniaya fisik      
Aniaya seksual      
Penolakan    17 thn  
Kekerasan dalam keluarga    25 thn  
Tindakan criminal      
Keterangan :
a. Klien pernah mendapat aniaya fisik
b. Klien tidak pernah mendapat aniaya seksual
c. Klien pernah merasa ditolak oleh teman, “Diejek, kurus, dan jelek”
d. Klien pernah dipukul oleh ayahnya karena klien tidak mau mendengar nasihat
orang tua, “ saat itu, klien minta dibelikan sesuatu benda yang sangat
disenanginya, namun disaat itu kedua orang tua tidak memiliki uang, karena
jengkel klien menendang pintu,lalu dipukul oleh ayahnya”
Masalah keperawatan :Gangguan harga diri rendah, dan Perilaku kekerasan.
5. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Dalam keluarga hanya klien yang mengalami gangguan jiwa
6. Pemeriksaan
Fisik Tanda vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmhg
b. Suhu tubuh :   36.3 0C      
c. Nadi : 80  x/menit           
d. Pernafasan : 20 x/menit
e. Berat badan :  45 Kg             
f. Tinggi Badan : 175 Cm
g. Kesadaran : Compos mentis
7. Psikososial
a. Genogram

X X X X
      
  

69 65 63 61 60 58 70 69

67 67

37 35 32 311

Keterangan Genogram :
a. Generasi pertama : kakek dan nenek klien meninggal, dan tidak diketahui
penyebabnya
b. Generasi kedua : kedua orang tua klien, masih hidup dan dalam keadaan
sehat
c. Generasi ketiga : klien anak pertama dari 4 bersaudara, ketiga saudara klien
dalam keadaan sehat, dan saat ini klien dirawat di RS Khusus Daerah Provinsi
Sulawesi selatan, ruang nyiur dengan diagnose medic halusinasi pendengaran.
d. Pola asuh : Klien di asuh, di didik, dan dibesarkan oleh Ayah dan Ibu
kandung sendiri/keluarga sendiri
e. Pola interaksi : Interaksi dalam keluarga klien terjalin cukup akrab dan
harmonis.
8. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, meskipun merasa bahwa
tidak ada yang istimewah dalam dirinya.
b. Identitas
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya, klien mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang laki-laki.
c. Peran
Sebelum sakit dirumah klien mempunyai tanggungjawab sebagai anak, klien dapat
melakukan pekerjaan dirumah. Klien jarang mengikuti kegiatan ibadah. Tetapi
setelah sakit klien dirawat dirumah sakit jiwa klien mengatakan bahwa dirumah
sakit klien adalah seorang pasien yang mendapat pengobatan
d. Ideal diri
Klien berharap dapat segera pulang dirumah,membantu orang tua.
e.  Harga diri
Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna, bodoh,
jorok!”, klien mengatakan jika sudah pulang dirumah klien ingin bergaul dengan
teman-temannya, klien menerima keadaan klien dan mengatakan bahwa klien tidak
malu jika dia pernah dirawat dirumah sakit jiwa
Masalah : Gangguan harga diri rendah
9. Hubungan social
a. Orang terdekat : Ayah kandung klien
b. Peran serta dalam masyarakat
Sebelum sakit klien sering mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti dan
kegiatan pemuda. Setelah di rumah sakit, klien jarang mengikuti kegitan dalam
masyarakat.klien hanya mengikuti kegiatan dalam rumah sakit dan itupun jika
klien suka
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sebelum sakit klien adalah orang yang pemalu,tetapi setelah sakit klien banyak
bicara, frekuensi bicara cepat. Saat dirumah sakit, klien kadang menyendiri dan
tidak mau berbicara dengan teman-teman di dalam ruangannya, klien suka duduk
diam di sudut tempat tidur.
Masalah keperawatan : isolasi social.
10. Spiritual
Nilai dan keyakinan : klien percaya dan yakin adanya Tuhan
Kegiatan ibadah : klien mengatakan sebelum masuk RS klien rajin dalam
melaksanakan sholat, selama di rumah sakitpun klien masih tetap rajin menjalankan
sholat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan adanya masalah.
11. Status Mental
a. Penampilan
Cara berpakainkurang rapi, suka memakai pakainan belapis-lapis, penampilan
sesuai usia, kebersihan kurang, postur tubuh tinggi kurus, ekspresi wajah kadang
serius saat bercerita, kontak mata tajam, status kesehatan secara umum baik (tidak
ada penyakit serius yang diderita), cara berjalan baik, klien barbau pesing
Masalah keperawatan : deficit perawatan diri
b. Pembicaraan.
Pembicaran klien baik,suara jelas dan jawaban baik dan nyambung.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
c. Aktivitas motoric
 Klien suka jalan- jalan diruangan, dapat melakukan aktivtas jika disuruh
perawat
 Klien tampak bersemangat, klien suka menggerak – gerakan tangan saat bicara
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
d. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, kontak mata mau
menatap perawat.ekspresi wajah saat bercerita serius, klien senang saat diajak
bicara, klien tampak malu-malu saat bercerita
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
e. Alam perasaan
Klien mengatakan rasa  senang
f. Afek
Afek sesuai stimulus yang ada
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.

g. Persepsi
 Klien mendengar suara menyuruhnya untuk : Diam, jangan bergerak!,
jangan banyak goyang, jika klien melakukan semua yang dilarang, oleh
suara tersebut maka suara tersebut akan mengetahui semua sifat dan
kelakuan klien’
 Klien mendengar suara yang memerintah dan melarangnya untuk:
“Masuk ke WC dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat
benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, berwarna-warni
merah, hitam, putih, kalau klien masuk maka klien akan di cekiknya”
 Klien mendengar yang melarangnya tidur, karena dibawah bantal dan
kasurnya terdapat benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu,
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien tidur, maka klien akan
di cekiknya
Masalah  Keperawatan   : Halusinasi Pendengaran
h. Isi pikir
Obsesi klien terobsesi dengan masa depanya karena klien masihingin melanjutkan
sekolahtapi tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena sakit.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
i. Proses pikir
Arus pikir cukup baik, klien mampu menjawab pertanyaan.ekspresi diri saat
berbicara jelas, tetapi sulit bagi klien untuk mengganti topik pembicaraan jika tidak
ditanyakan perawat
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
j. Tingkat kesadaran
Orentasi waktu, orang dan tempat baik
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
k. Memori
Daya ingat jangka panjang baik, daya ingat jangka pendek baik. klien dapat
menyebutkan kejadian penting yang ia alami
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
l. Tingkat kosentrasi dan kalkulasi
 Klien dapat menghitung sederhana misalnya 250 : 5 = 50
 Klien dapat melakukan kalkulasi dan mengurangi secara berurutan misalnya
mengurangi 3 dari 100 secara berurutan.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana, klien dapat memberikan penilaian
terhadap benda / sesuatu yang dilihatnya jika ditanyakan.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
n. Daya tilik diri
Klien mengatakan bahwa dirinya berada dirumah sakit dan sebagai pasien yang
dirawat di RS, Klien mengatakan bahwa klien sudah sembuh dan ingin pulang di
rumah.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
12. Kebutuhan Perencanaan Pulang
a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien makan 3 x sehari yakni jam : 06.00,12.00,17.30 wita dengan jenis makanan:
nasi sayur,daging ayam/ikan ,tahu/tempe.Porsi makan dihabiskan ,nafsu makan
baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
b. BAK/BAB
Klien kadang BAB / BAK di celana, kadang di WC , klien masih kurang mampu
membersihkan dan merapikan diri setelah BAK / BAB
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
c. Mandi
Klien selalu mandi pagi tapi tidak memakai sabun
Masalah keperawatan : perubahan pemeliharan kesehatan
d. Berpakaian
Klien menggunakan pakian sendiri yang di bawakan oleh keluarganya, klien suka
memakai pakaian berlapis-lapis
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
e. Istirahat tidur
Klien susah tidur dan pola tidurnya tergangguakibat mendengar suara-suara yang
melarangnya untuk tidur.
Masalah keperawatan : perubahan pola tidur
f. Pemeliharahan kesehatan
Pasien mendapatkan perawatan lebih lanjut (perawatan, obat-obatan, makanan
dan tempat tinggal ) dan system pendukung (keluarga) untuk memelihara
kesehatan
Masalah kepeawatan : tidak ada
g. Aktivitas dalam rumah
 Klien melakukan kegiatan seperti mandi, makan, tidur, minum obat, dan
mencuci pakaian sendiri
Masalah keperawatan : tidak ada
h. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bahwa pekerjaan diluar rumah biasa di kerjakan.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
13. Mekanisme Koping
Klien menggunakan mekanisme koping adaptif dimana bila klien menghadapi
masalah lebih banyak menceritakan kepada sahabatnya .
Masalah keperawatan : tidak ada
14. Masalah psikososial dan lingkungan
 Masalah dengan lingkungan lain : klien mudah bergaul dengan orang lain
 Masalah dengan pekerjaan : klien tidak mempunyai pekerjaan dan klien hanya
Menganggur
 Masalah dengan pendidikan : klien sudah pengangguran
15. Kurang pengetahuan tentang :
Klien tidak mengengetahui tentang penyakit jiwa baik dari segi
presdiposisi,koping,perawatan dan pengobatan
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
16. Aspek Medik
Diagnosa medik : Skizofrenia
Therapi medis     :  CPZ 100 mg 3 x 1 (0 – 0- 0) dan Haloperidol 2 mg 3x1
a. CPZ 100 mg 3x1
 Khasiat :
CPZ adalah derivat yang mempunyai khasiat dan bekerja pada susunan syaraf
pusat, yaitu mendepresi sub cortical SSP yang menimbulkan efek psikotropik,
sedasi, anti emetik, dan dapat menekan reflek batuk. Penghambatan pada
hipotalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengaturan suhu. CPZ
digunakan dalam penanganan psikosis akut atau kronis yang meliputi
Schizoprenia dan fase manik pada gangguan depresi manik
 Efek samping
Yang dapat terjadi pada pemakaian CPZ meliputi efek sedasi, pusing,
pingsan, hipotensi orthostatik, palpitasi, takikardi, sindroma pada mulut,
kemerahan pada mukosa, vesikel lidah kotor, gigi tanggal, pandangan kabur,
konstipasi, retensi urine, ejakulasi tertahan. CPZ juga menyebabkan efek
samping ekstra pyramidal yang meliputai parkinsonisme, dystonia, diskinesia.
Gangguan hormonal dapat terjadi yaitu menstruasi tidak teratur,
gynecomastia, penurunan libido, peningkatan nafsu makan, berat badan
meningkat, edema, glikosuria, hiperglikemia atau hipoglikemia. Reaksi
hipersensitif pada beberapa orang menimbulkan efek/ gejala-gejala jaundice,
gatal-gatal pada kulit, ptechiae dermatitis, fotosensitis, dan reaksi anafilaksit.
b. HLP 2 mg 3x1
 Khasiat :
Haloperidol adalah obat anti psikotik derivat yang khasiatnya hampir sama
dengan derivat fenotiazin (CPZ). Kemungkinan terjadinya efek samping
ekstrapiramidal lebih tinggi dibandingkan obat golongan fenotiazin sedangkan
efek sedasidan hipotensi kurang dibandingkan dengan jenis obat transqualizer
yang lain. Mekanisme tepatnya tidak diketahui yaitu mendepresi susunan
sarap pusat pada tingkat sub kortikal mid brain dan batang otak. Efek anti
emetik juga terjadi. Haloperidol bisaanya digunakan pada psikosa akut dan
kronis, fase manik pada psikosis manik-depresi dan psiko reaktif

 Efek samping
Haloperidol serupa dengan efek samping SPZ. Perbedaannya terletak pada
efek samping hipothensiorthostatik lebih ringan, sedang efek samping reaksi
ekstra lebih berat. Efek samping pada SSP meliputi parkinsonisme, gelisah,
akatisia, hiperefleksi, tortikolis, dan tardive diskinesia. Efek otonomi dapat
terjadi ; mulut kering (atau hipersalivasi). Konstipasi (atau diare ), reaksi urine
deaporesi (dosis berlebihan ). Pada darah ; leukopenia, leukositosis, enemia.
Pada saluran napas ; laringospasme, bronkhospasme, peningkatan kedalaman
napas, brokopneumonia, depresi pernafasan. Pada endokrin ; menstruasi tidak
teratur, payudara nyeri, gynecomastia, impotensi. Pada kulit ; kemerahan,
fotosintesis, rambut rontok, lain-lain ; anoreksia, mual, muntah, jaundice,
penurunan, kadar kolesterol darah.

17. Klasifikasi data


a. Data subjektif
 Klien mengatakan mendengar suara yang menyuruh dan memerintahnya
untuk : selalu diam, jangan bergerak!, jangan banyak goyang, jika klien
melakukan semua yang dilarang oleh suara tersebut larang, maka suara
tersebut akan mengetahui semua sifat dan kelakuan klien
 Klien mendengar suara yang memerintah dan melarangnya untuk: masuk ke
WC dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat benda keramat/batu
kuburan yang berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien
masuk WC maka klien akan di cekiknya
 Klien mengatakan mendengar suara yang melarangnya untuk tidur dimalam
hari,karena dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda keramat/batu
kuburan yang berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau
klien masuk maka klien akan di cekiknya
 Klien mengatakan kadang menngikuti suara-suara yang melarang dan
menyuruhnya.
 Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna,
bodoh, jorok, bau !”,
 Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC ketika mendengar suara-suara
 Klien mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar suara-suara.
 Klien mengatakan takut untuk berbicara ketika mendengar suara-suara.
 Klien mengatakan sering kencing di celana.
b. Data objektif
 Klien tenang
 Kontak mata tampak baik
 Klien kooperatif
 Kunjungtiva anemis
 Klien kadang menyendiri dan tidak mau berbicara dengan teman-teman di
dalam ruangannya
 klien suka duduk diam di sudut tempat tidur.
 Cara berpakain klien kurang rapi suka memakai pakainan belapis-lapis,
kebersihan kurang.
 Klien barbau pesing
 TTV : TD : 120/70 mmhg, Nadi : 80x/menit, pernafasan : 20x/menit, suhu :
36.3 0C
Analisa Data

No Data / Sign Masalah /Problem

1 Ds : Gangguan persepsi sensori :

 Klien mengatakan mendengar suara Halusinasi pendengaran


yang menyuruh dan memerintahnya
untuk : selalu diam, jangan bergerak!,
jangan banyak goyang, jika klien
melakukan semua yang dilarang oleh
suara tersebut larang, maka suara
tersebut akan mengetahui semua sifat
dan kelakuan klien
 Klien mendengar suara yang
memerintah dan melarangnya untuk:
masuk ke WC dan Kamar mandi,
karena dalam bak mandi terdapat
benda keramat/batu kuburan yang
berbentuk debu, berwarna-warni
merah, hitam, putih, jika klien masuk
WC maka klien akan di cekiknya
 Klien mengatakan mendengar suara
yang melarangnya untuk tidur
dimalam hari,karena dibawah bantal
dan kasur klien terdapat benda
keramat/batu kuburan yang berbentuk
debu, berwarna-warni merah, hitam,
putih, kalau klien masuk maka klien
akan di cekiknya
 Klien mengatakan kadang mengikuti
suara-suara yang melarang dan
menyuruhnya.
 Klien mengatakan ketika suara itu
muncul klien merasa gelisah.
 Klien mengatakan takut kekamar
mandi/WC ketika mendengar suara-
suara
 Klien mengatakan takut untuk tidur
ketika mendengar suara-suara.
Do

 Klien senang menyendiri duduk di


sudut tempat tidur
 Penampilan kurang rapi
2 Ds : Deficit perawatan diri

 Klien mengatakan takut kekamar


mandi/WC ketika mendengar suara-
suara
Do
 Cara berpakain klien kurang rapi
suka memakai pakainan belapis-lapis,
kebersihan kurang.
 klien barbau pesing

3 Ds : Ganguan pola tidur

 Klien mengatakan mendengar suara


yang melarangnya untuk tidur
dimalam hari,karena dibawah bantal
dan kasur klien terdapat benda
keramat/batu kuburan yang berbentuk
debu, berwarna-warni merah, hitam,
putih, kalau klien masuk maka klien
akan di cekiknya
 Klien mengatakan kadang mengikuti
suara-suara yang melarang dan
menyuruhnya.
Do
 Kunjungtiva anemis

4 Ds : Isolasi sosial

 Klien mengatakan sering diejek teman


bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna,
bodoh, jorok, bau !”.

Do

 Klien kadang menyendiri dan tidak


mau berbicara dengan teman-teman di
dalam ruangannya
 klien suka duduk diam di sudut
tempat tidur.

5 Ds Gangguan Harga diri rendah


 Klien mengatakan sering diejek teman
bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna,
bodoh, jorok, bau !”.
 Klien mengatakan pernah merasa
ditolak oleh temannya.
Do
 Klien senang menyendiri duduk di
sudut tempat tidur
 Klien kadang suka menyendiri dan
tidak mau berbicara dengan teman-
teman di dalam ruangannya

18. Pohon masalah

Resiko tinggi PK
1. EFEK

Defisit perawatan diri :


Perubahan persepsi sensori : Mandi/Kebersihan diri,
2. C.P Halusinasi pendengaran berpakaian / berhias.

Kerusakan interaksi sosial : Menarik Intolerasi aktifitas


3. ETIOLOGI Diri

Gangguan
Harga diri rendah

19. Prioritas Diagnosa Keperawatan


a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
b. Deficit perawatan diri
c. Gangguan pola tidur
d. Isolasi social
e. Gangguan Harga Diri Rendah

CATATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Tgl Implementasi Evaluasi


09/03/2017 1. Data : S:
a. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang Klien mengatakan masih
menyuruh dan memerintahnya untuk : selalu diam, mendengar suara yang memrintah
jangan bergerak!, jangan banyak goyang, jika klien dan melarangnya untuk ribut,
melakukan semua yang dilarang oleh suara tersebut tidur, dan ke WC, klien
larang, maka suara tersebut akan mengetahui semua mengatakan sering diejek teman,
sifat dan kelakuan klien, Klien mendengar suara yang Klien mengatakan sering diejek
memerintah dan melarangnya untuk: masuk ke WC teman bahwa: “ jelek, kurus,
dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat tidak berguna, bodoh, jorok,
benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, bau !”
berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien
masuk WC maka klien akan di cekiknya, Klien O:
mengatakan mendengar suara yang melarangnya klien terlihat duduk di sendiri
untuk tidur dimalam hari,karena dibawah bantal dan ditempat tidur,penampilan klien
kasur klien terdapat benda keramat/batu kuburan yang kurang rapi, klien berbau pesing,
berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, klien susah tidur
kalau klien masuk maka klien akan di cekiknya, Klien
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang A:
1. Gangguan persepsi
melarang dan menyuruhnya, Klien mengatakan takut
sensori : Halusinasi
kekamar mandi/WC ketika mendengar suara-suara,
pendengaran (+)
Klien mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar
2. Deficit perawatan diri (+)
suara-suara, Do : Klien senang menyendiri duduk di
3. Gangguan pola tidur (+)
sudut tempat tidur, Penampilan kurang rapi
4. Isolasi social (+)
b. Ds : Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC
5. Gangguan Harga Diri
ketika mendengar suara-suara, Do : Cara berpakain
klien kurang rapi suka memakai pakainan belapis- Rendah (+)
lapis, kebersihan kurang, klien barbau pesing
c. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang P:
1. Ajarkan/ melatih cara
melarangnya untuk tidur dimalam hari,karena
berkenalan
dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda
2. Berikan contoh cara
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu,
berkenalan
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien
3. Bantu pasien menilai
masuk maka klien akan di cekiknya, Klien
kemampuan yang dapat
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang
digunakan
melarang dan menyuruhnya., Do : Kunjungtiva
4. Bantu pasien untuk
anemis
memilih/ menetapkan
d. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “
kemampuan yang akan
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok,
dilatih.
bau !”.Do :Klien kadang menyendiri dan tidak mau
5. Menyuruh klien mandi
berbicara dengan teman-teman di dalam ruangannya,
2x/hari
klien suka duduk diam di sudut tempat tidur.
6. Menyuruh klien
e. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “
beristirahat
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”,
7. Menyuruh klien untuk
Klien mengatakan pernah merasa ditolak oleh
berinteraksi dengan
temannya, Do :Klien senang menyendiri duduk di
temannya.
sudut tempat tidur

2. Diagnosa :
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
b. Deficit perawatan diri
c. Gangguan pola tidur
d. Isolasi social
e. Gangguan Harga Diri Rendah
3. Tindakan :
1. Perkenalan dengan pasien
2. Membina hubungan saling percaya dengan klien
3. Memvalidasi perasaan klien saat ini
4. Menjelaskan tujuan interaksi
5. Kontrak waktu
6. Melakukan pengkajian data umum pada klien
7. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
8. Melakukan kontrak waktu yang akan dating
9. Melakukan terminasi dengan pasien
4. Rencana Tindak Lanjut
a. Ajarkan/ melatih cara berkenalan
b. Berikan contoh cara berkenalan
c. Menyuruh klien mandi
d. Menyuruh klien beristirahat
e. Menyuruh klien untuk berinteraksi dengan temannya.

10/03/2017 1. Data : S:
a. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang Klien mengatakan masih
menyuruh dan memerintahnya untuk : selalu diam, mendengar suara yang
jangan bergerak!, jangan banyak goyang, jika klien memerintah dan melarangnya
melakukan semua yang dilarang oleh suara tersebut untuk ribut, tidur, dan ke WC,
larang, maka suara tersebut akan mengetahui semua klien mengatakan sering diejek
sifat dan kelakuan klien, Klien mendengar suara yang teman, Klien mengatakan sering
memerintah dan melarangnya untuk: masuk ke WC diejek teman bahwa: “ jelek,
dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat kurus, tidak berguna, bodoh,
benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, jorok, bau !”
berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien
masuk WC maka klien akan di cekiknya, Klien O
mengatakan mendengar suara yang melarangnya klien terlihat duduk di sendiri
untuk tidur dimalam hari,karena dibawah bantal dan ditempat tidur,penampilan klien
kasur klien terdapat benda keramat/batu kuburan yang mulai rapi, klien tidak berbau
berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, pesing lagi, klien susah tidur
kalau klien masuk maka klien akan di cekiknya, Klien
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang
A
melarang dan menyuruhnya, Klien mengatakan takut
1. Gangguan persepsi sensori
kekamar mandi/WC ketika mendengar suara-suara,
: Halusinasi pendengaran
Klien mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar
(+)
suara-suara, Do : Klien senang menyendiri duduk di
2. Deficit perawatan diri (+)
sudut tempat tidur, Penampilan kurang rapi
b. Ds : Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC 3. Gangguan pola tidur (+)
ketika mendengar suara-suara, Do : Cara berpakain 4. Isolasi social (+)
klien kurang rapi suka memakai pakainan belapis- 5. Gangguan Harga Diri
lapis, kebersihan kurang, klien barbau pesing Rendah (+)
c. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang
melarangnya untuk tidur dimalam hari,karena P:
dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda 1. Identifikasi bersama klien
cara tindakan yang
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, dilakukan jika terjadi
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien halusinasi (tidur, marah,
menyibukkan diri dan lain-
masuk maka klien akan di cekiknya, Klien lain).
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang 2. Diskusikan manfaat dan
cara yang digunakan klien,
melarang dan menyuruhnya., Do : Kunjungtiva
jika bermanfaat beri
anemis pujian.
d. Ds : Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ 3. Diskusikan cara baru
untuk memutus /
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”. Do :
mengontrol timbulnya
Klien kadang menyendiri dan tidak mau berbicara halusinasi :
dengan teman-teman di dalam ruangannya, klien suka Katakan : “Saya tidak mau
dengar kamu, kamu adalah
duduk diam di sudut tempat tidur.
suara palsu!” (pada saat
e. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ halusinasi terjadi).
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”, 4. Menganjurkan kepada
Klien mengatakan pernah merasa ditolak oleh klien untuk menemui
orang lain (perawat/
temannya, Do : Klien senang menyendiri duduk di teman/ anggota keluarga)
sudut tempat tidur untuk bercakap- cakap
2. Diagnosa : atau mengatakan
halusinasi yang didengar.
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
5. Buat jadwal kegiatan
b. Deficit perawatan diri sehari- hari agar halusinasi
c. Gangguan pola tidur tidak sampai muncul.
6. Bantu klien memilih dan
d. Isolasi social
melatih cara memutus
e. Gangguan Harga Diri Rendah halusinasi secara bertahap.
3. Tindakan : 7. Beri kesempatan klien
untuk melakukan cara
a. Menyapa klien dengan ramah verbal maupun non
yang telah dilatih.
verbal 8. Evaluasi hasilnya dan beri
b. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan pujian jika berhasil
terhadap halusinasinya (waktu,isi,frekuensi) 9. Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
c. Mengobservasi tingkah laku klien terkait orientasi realita, stimulasi
halusinasinya persepsi.
10. Latih berhubungan dengan
d. Membantu klien mengenal halusinasinya
sosial secara bertahap2
e. Mendiskusikan dengan klien tentang : situasiyang x /Hari)
menimbulkan halusinasi, waktu dan frkuensi 11. Motivasi klien untuk
mandi.
terjadinya halusinasinya ( pagi, siang, sore, dan
12. Anjurkan klien untuk
malam atau jika klien sendiri, jengkel atau sedih) mengganti baju setiap hari.
f. Mendiskusikan apa yang dirasakan klien jika terjadi 13. Sarankan klien
beristirahat
halusinasi (marah,takut,sedih,senang) beri
14. Sarankan klien untuk
kesempatan mengungkapkan perasaannya. berinteraksi dengan
g. Menganjurkan kepada klien untuk selalu menjaga temannya
Personal Hieginenya (Mandi,Cuci tangan, Gosok gigi,
Potong Kuku, Keramas)
h. Menjelaskan kepada klien tentang manfaat istirahat
tidur untuk membantu proses penyembuhan.
i. Menjelaskan kepada klien tentang manfaat
berinteraksi dengan baik dengan teman dan perawat
untuk mencegah munculnya halusinasi
j. Melakukan kontrak dan terminasi untuk pertemuan
berikutnya.
4. Rencana tindak lanjut
1. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya
bicara dan tertawa tanpa stimulus memandang ke kiri atau
ke kanan atau ke depan seolah- olah ada teman bicara.
2. Bantu klien mengenal halusinasinya.
3. Diskusikan dengan klien tentang :
- Situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan
halusinasi.
- Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore dan malam atau jika sendiri, jengkel atau
sedih).
4. Diskusikan apa yang dirasakan klien jika terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih, senang) beri kesempatan
mengungkapkan perasananya
5. Menyuruh klien mandi
6. Menyuruh klien beristirahat
7. Menyuruh klien untuk berinteraksi dengan temannya

11/03/2017 1. Data : S:
a. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang Klien mengatakan masih
menyuruh dan memerintahnya untuk : selalu diam, mendengar suara yang
jangan bergerak!, jangan banyak goyang, jika klien memerintah dan melarangnya
melakukan semua yang dilarang oleh suara tersebut untuk ribut, tidur, dan ke WC,
larang, maka suara tersebut akan mengetahui semua klien mengatakan sering diejek
sifat dan kelakuan klien, Klien mendengar suara yang teman, Klien mengatakan sering
memerintah dan melarangnya untuk: masuk ke WC diejek teman bahwa: “ jelek,
dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat kurus, tidak berguna, bodoh,
benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, jorok, bau !”
berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien
masuk WC maka klien akan di cekiknya, Klien O
mengatakan mendengar suara yang melarangnya klien terlihat duduk berdua
untuk tidur dimalam hari,karena dibawah bantal dan dengan temannya ditempat tidur,
kasur klien terdapat benda keramat/batu kuburan yang penampilan klien mulai rapi,
berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, klien tidak berbau pesing lagi,
kalau klien masuk maka klien akan di cekiknya, Klien klien susah tidur, konjungtiva
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang klien anemis,
melarang dan menyuruhnya, Klien mengatakan takut
kekamar mandi/WC ketika mendengar suara-suara,
A
Klien mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar
1. Gangguan persepsi sensori
suara-suara, Do : Klien senang menyendiri duduk di
: Halusinasi pendengaran
sudut tempat tidur, Penampilan kurang rapi
b. Ds : Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC (+)
ketika mendengar suara-suara, Do : Cara berpakain 2. Deficit perawatan diri (+)
klien kurang rapi suka memakai pakainan belapis- 3. Gangguan pola tidur (+)
lapis, kebersihan kurang, klien barbau pesing 4. Isolasi social (+)
c. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang 5. Gangguan Harga Diri
melarangnya untuk tidur dimalam hari,karena Rendah (+)
dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda P
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, 1. Identifikasi bersama klien
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi
masuk maka klien akan di cekiknya, Klien
halusinasi (tidur, marah,
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang menyibukkan diri dan lain-
melarang dan menyuruhnya., Do : Kunjungtiva lain).
2. Diskusikan manfaat dan
anemis
cara yang digunakan klien,
d. Ds : Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ jika bermanfaat beri
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”. Do : pujian.
3. Diskusikan cara baru
Klien kadang menyendiri dan tidak mau berbicara
untuk memutus /
dengan teman-teman di dalam ruangannya, klien suka mengontrol timbulnya
duduk diam di sudut tempat tidur. halusinasi :
e. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ 4. Anjurkan kepada klien
untuk menemui orang lain
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”, (perawat/ teman/ anggota
Klien mengatakan pernah merasa ditolak oleh keluarga) untuk bercakap-
temannya, Do : Klien senang menyendiri duduk di cakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar.
sudut tempat tidur
5. Anjurkan klien untuk
2. Diagnosa : meminta teman/ perawat
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran menyapa jika tampak
bicara sendiri.
b. Deficit perawatan diri
6. Bantu klien memilih dan
c. Gangguan pola tidur melatih cara memutus
d. Isolasi social halusinasi secara bertahap.
7. Beri kesempatan klien
e. Gangguan Harga Diri Rendah
untuk melakukan cara
3. Tindakan : yang telah dilatih. Evaluasi
a. Mengidentifikasi bersama klien cara tindakan yang hasilnya dan beri pujian
dilakukan jika terjadi halusinasi jika berhasil
8. Anjurkan klien mengikuti
b. Mendiskusikan bersama klien manfaat tindakan yang terapi aktivitas kelompok,
dilakukan klien untuk menghardik halusinasinya orientasi realita, stimulasi
c. Mengajarkan kepada klien 4 cara menghardik persepsi.
halusinasi 9. Motivasi klien untuk
mandi.
d. Menganjurkan kepda klien untuk memasukkan 4 cara
10. Anjurkan klien untuk
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian. mengganti baju setiap hari.
e. Membantu klien untuk memilih dan melatih cara 11. Sarankan klien
beristirahat
memutus halusinasi secara bertahap
12. Sarankan klien untuk
f. Memberikan kesempatan pada klien untuk melatih berinteraksi dengan
cara memutus halusinasi yang telah dilatih temannya
g. Menganjurkan klien untuk mengikuti TAK, Orientasi
realita, dan stimulus persepsi jika dilaksanakan.
h. Menganjurkan klien untuk Mandi, dan gosok gigi
i. Menganjurkan kepada klien untuk tidak menahan
keinginan BAB, dan BAK
j. Menganjurkan klien membuang hajat pada
tempatnya.
k. Menganjurkan kepada klien untuk selalu melatih 4
cara mengontrol halusinasi.
l. Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan
temannya.
m. Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan
pola tidurnya.
5. Rencana tindak lanjut
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
menyibukkan diri dan lain- lain).
b. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien,
jika bermanfaat beri pujian.
c. Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol
timbulnya halusinasi : Katakan : “Saya tidak mau
dengar kamu, kamu adalah suara palsu!” (pada saat
halusinasi terjadi).
d. Menemui orang lain (perawat/ teman/ anggota
keluarga) untuk bercakap- cakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar.
e. Membuat jadwal kegiatan sehari- hari agar halusinasi
tidak sampai muncul.
f. Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa jika
tampak bicara sendiri.
g. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus
halusinasi secara bertahap.
h. Beri kesempatan klien untuk melakukan cara yang
telah dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika
berhasil
i. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi persepsi.
j. Anjurkan klien untuk tetap berinteraksi dengan
temannya.
n. Anjurkan klien untuk tetap mempertahankan pola
tidurnya.
o. Berikan pujian pada setiap tindakan yang benar, yang
telah dilakukan oleh klien.

12/03/2017 1. Data : S:
a. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang Klien mengatakan sudah tidak
menyuruh dan memerintahnya untuk : selalu mendengar suara yang
diam, jangan bergerak!, jangan banyak goyang, memerintah dan melarangnya
jika klien melakukan semua yang dilarang oleh untuk ribut, tidur, dan ke WC,
suara tersebut larang, maka suara tersebut akan klien mengatakan sudah mandi,
mengetahui semua sifat dan kelakuan klien, klien mengatakan sering diejek
Klien mendengar suara yang memerintah dan teman, Klien mengatakan sering
melarangnya untuk: masuk ke WC dan Kamar masih diejek teman yang
mandi, karena dalam bak mandi terdapat benda mengatakan bahwa: “ jelek,
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, kurus, tidak berguna, bodoh,
berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien jorok, bau !”
masuk WC maka klien akan di cekiknya, Klien
mengatakan mendengar suara yang melarangnya O
untuk tidur dimalam hari,karena dibawah bantal klien terlihat di sudut tempat
dan kasur klien terdapat benda keramat/batu tidur, penampilan klien rapi, klien
kuburan yang berbentuk debu, berwarna-warni tidak berbau pesing lagi, klien
merah, hitam, putih, kalau klien masuk maka susah tidur, konjungtiva klien
klien akan di cekiknya, Klien mengatakan anemis,
kadang mengikuti suara-suara yang melarang dan
menyuruhnya, Klien mengatakan takut kekamar A
mandi/WC ketika mendengar suara-suara, Klien 1. Gangguan persepsi sensori
mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar : Halusinasi pendengaran
suara-suara, Do : Klien senang menyendiri duduk (+)
di sudut tempat tidur, Penampilan kurang rapi 2. Deficit perawatan diri (+)
b. Ds : Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC 3. Gangguan pola tidur (+)
ketika mendengar suara-suara, Do : Cara 4. Isolasi social (+)
berpakain klien kurang rapi suka memakai 5. Gangguan Harga Diri
pakainan belapis-lapis, kebersihan kurang, klien Rendah (+)
barbau pesing P
c. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang 1. Evaluasi jadwal kegiatan
melarangnya untuk tidur dimalam hari,karena harian klien
dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda 2. Ajarkan klien mengontrol
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, halusinasi dengan cara
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien spiritual
masuk maka klien akan di cekiknya, Klien 3. Anjurkan klien
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang memasukkan dalam jadwal
melarang dan menyuruhnya., Do : Kunjungtiva kegiatan harian
anemis 4. Anjurkan klien mengikuti
d. Ds : Klien mengatakan sering diejek teman terapi aktivitas kelompok,
bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, orientasi realita, stimulasi
jorok, bau !”. Do : Klien kadang menyendiri dan persepsi.
tidak mau berbicara dengan teman-teman di 5. Anjurkan klien untuk tetap
dalam ruangannya, klien suka duduk diam di berinteraksi dengan
sudut tempat tidur. temannya.
e. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman 6. Anjurkan klien untuk tetap
bahwa: “ jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, mempertahankan pola
jorok, bau !”, Klien mengatakan pernah merasa tidurnya.
ditolak oleh temannya, Do : Klien senang 7. Berikan pujian pada setiap
menyendiri duduk di sudut tempat tidur tindakan yang benar, yang
2. Diagnosa : telah dilakukan oleh klien.
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
b. Deficit perawatan diri
c. Gangguan pola tidur
d. Isolasi social
e. Gangguan Harga Diri Rendah

3. Tindakan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan
cara spiritual
c. Menganjurkan klien untuk memasukkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara spiritual dalam
jadwal kegiatan harian
d. Menganjurkan klien untuk tetap rajin Mandi, dan
gosok gigi
e. Menganjurkan kepada klien untuk tidak menahan
keinginan BAB, dan BAK
f. Menganjurkan kepada klien untuk selalu melatih 5
cara mengontrol halusinasi.
g. Menganjurkan klien untuk tetap berinteraksi dengan
temannya.
h. Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan
pola tidurnya.
4. Rencana tindak lanjut
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara
spiritual
c. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
d. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi persepsi.
e. Anjurkan klien untuk tetap berinteraksi dengan
temannya.
f. Anjurkan klien untuk tetap mempertahankan pola
tidurnya.
g. Berikan pujian pada setiap tindakan yang benar,
yang telah dilakukan oleh klien.

13/03/2017 1. Data : S:
a. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang Klien mengatakan sudah tidak
menyuruh dan memerintahnya untuk : selalu diam, mendengar suara yang
jangan bergerak!, jangan banyak goyang, jika klien memerintah dan melarangnya
melakukan semua yang dilarang oleh suara tersebut untuk ribut, tidur, dan ke WC,
larang, maka suara tersebut akan mengetahui semua klien mengatakan sudah mandi,
sifat dan kelakuan klien, Klien mendengar suara yang klien mengatakan sering diejek
memerintah dan melarangnya untuk: masuk ke WC teman, Klien mengatakan sering
dan Kamar mandi, karena dalam bak mandi terdapat masih diejek teman yang
benda keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, mengatakan bahwa: “ jelek,
berwarna-warni merah, hitam, putih, jika klien kurus, tidak berguna, bodoh,
masuk WC maka klien akan di cekiknya, Klien jorok, bau !”, klien mengatakan
mengatakan mendengar suara yang melarangnya meskipun sering diejek teman, ia
untuk tidur dimalam hari,karena dibawah bantal dan akan tabah dan sabar, serta akan
kasur klien terdapat benda keramat/batu kuburan yang tetap mau bergaul dengan teman,
berbentuk debu, berwarna-warni merah, hitam, putih, klien mengatakan sekarang sudah
kalau klien masuk maka klien akan di cekiknya, Klien mempunyai sahabat bernama Tn.
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang “A”
melarang dan menyuruhnya, Klien mengatakan takut
kekamar mandi/WC ketika mendengar suara-suara, O
Klien mengatakan takut untuk tidur ketika mendengar klien terlihat bercerita dengan
suara-suara, Do : Klien senang menyendiri duduk di temannya diatas tempat tidurnya,
sudut tempat tidur, Penampilan kurang rapi penampilan klien rapi, klien tidak
b. Ds : Klien mengatakan takut kekamar mandi/WC berbau pesing lagi, klien susah
ketika mendengar suara-suara, Do : Cara berpakain tidur, konjungtiva klien anemis,
klien kurang rapi suka memakai pakainan belapis- klien tidak menyendiri lagi.
lapis, kebersihan kurang, klien barbau pesing
c. Ds : Klien mengatakan mendengar suara yang A
mearangnya untuk tidur dimalam hari,karena 1. Gangguan persepsi sensori
dibawah bantal dan kasur klien terdapat benda : Halusinasi pendengaran
keramat/batu kuburan yang berbentuk debu, (+)
berwarna-warni merah, hitam, putih, kalau klien 2. Deficit perawatan diri (+)
masuk maka klien akan di cekiknya, Klien 3. Gangguan pola tidur (+)
mengatakan kadang mengikuti suara-suara yang 4. Isolasi social (+)
melarang dan menyuruhnya., Do : Kunjungtiva 5. Gangguan Harga Diri
anemis Rendah (+)
d. Ds : Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ P
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”. Do : 1. Eevaluasi jadwal kegiatan
Klien kadang menyendiri dan tidak mau berbicara harian klien
dengan teman-teman di dalam ruangannya, klien suka 2. Berikan pendidikan
duduk diam di sudut tempat tidur. kesehatan tentang
e. Ds :Klien mengatakan sering diejek teman bahwa: “ penggunaan obat secara
jelek, kurus, tidak berguna, bodoh, jorok, bau !”, teratur
Klien mengatakan pernah merasa ditolak oleh 3. Anjurkan klien
temannya, Do : Klien senang menyendiri duduk di memasukkan penggunaan
sudut tempat tidur obat secara teratur ke
5. Diagnosa : dalam jadwal kegiatan
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran harian.
b. Deficit perawatan diri 4. Anjurkan klien untuk tetap
c. Gangguan pola tidur rajin Mandi, dan gosok gigi
d. Isolasi social 5. Anjurkan kepada klien
e. Gangguan Harga Diri Rendah untuk tidak menahan
6. Tindakan keinginan BAB, dan BAK
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 6. Anjurkan klien untuk tetap
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang berinteraksi dengan
penggunaan obat secara teratur temannya.
c. Menganjurkan klien untuk memasukkan cara 7. Anjurkan kepada klien
mengontrol halusinasi dengan cara minum obat untuk buang hajat pada
dengan teratur dalam jadwal kegiatan harian tempatnya.
d. Menganjurkan klien untuk tetap rajin Mandi, dan 8. Anjurkan klien untuk tetap
gosok gigi mempertahankan pola
e. Menganjurkan kepada klien untuk tidak menahan tidurnya.
keinginan BAB, dan BAK 9. Berikan pujian untuk setiap
f. Menganjurkan klien untuk tetap berinteraksi dengan tindakan yang yang baik
temannya. dan benar yang telah
g. Menganjurkan kepada klien untuk buang hajat pada dilakukan oleh klien
tempatnya. 10. Lakukan terminasi dengan
h. Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan pasien.
pola tidurnya.
i. Memberikan pujian untuk setiap tindakan yang
yang baik dan benar yang telah dilakukan oleh klien.
j. Melakukan terminasi dengan pasien.

Anda mungkin juga menyukai