PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008
: 268).
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak
teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan
B. ETIOLOGI
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
:
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein
hewani.
2. Kelainan kolon
adenokarsinoma.
Kondisi ulserative
3. Genetik
menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orangtuanya sehat (FKUI, 2001 : 207).
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari
(http://id.wikipedia.org).
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar atau rektum relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan rektum sekarang adalah tipe paling
umum kedua dri kanker internal di Amerika serikat. Ini adalah penyakit budaya barat. Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal di diagnosis di
negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal.
Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga
mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip. Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir. Insidens kanker pada
sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat.
Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira- kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat
pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah 40% sampai 50%, terutama karena
terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip dalam
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak, rotein dan daging serta
rendah serat.
Hal-hal mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tumor adalah
suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008 : 268).
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak
teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan
B. ETIOLOGI
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
3
o Endoskopi
pemeriksaan
endoskopi
perlu
o Radiologis
Pemeriksan radiologis
yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru.
Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan
hati.
Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.
o
Laboratorium
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin semua sel
kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
2. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor,
merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung
3. kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat
chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan
Pengkajian
1994 :
10).
1. Sirkulasi
Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit vascular perifer, atau stasis vascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).
2. Integritas Ego
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
11
hidup.
3. Makanan / cairan
Gejala : insufisiensi
pancreas/DM,
(predisposisi
untuk hipoglikemia/ketoasidosis) ; malnutrisi (termasuk obesitas) ; membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukkan / periode puasa pra operasi).
4. Pernapasan
5. Keamanan
Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan ; Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan) ;
Munculnya kanker /terapi kanker terbaru ; Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi
obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.
demam.
6. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic,
antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal,
17).
kondisi pascaanastesi.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi, hipoksia; lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya
3. Kekurangan volume cairan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan tubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidak
4. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan, trauma muskuloskletal, kehancuran yang terus-menerus (misalnya, lokalisasi).
fisik/nyeri.
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan, terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan/tahanan.
13 dan serat, kelemahan otot abdomen sekunder akibat mekanisme kanker kolon.
10. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap perubahan status kesehatan, ancaman terhadap pola interaksi dengan orang
11. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek samping penanganan, factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan
penampilan.
12. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur invasif dan jalur penusukkan, luka/kerusakan kulit, insisi
pembedahan.
13. Kurang pengetahuan tentang kondisi luka, prognosis dan pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi, keterbatasan kognitif
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
Pola nafas, tidak efektif adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan : menetapkan pola napas yang normal/efektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksialainnya.
Kriteria hasil :tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
rencana rasional
2. Perubahan proses ujuan : meningkatkan rientasikan kembali pasien secara : karena pasien telah
pikir tingkat kesadaran. terus menerus setelah keluar dari meningkat
adalah Kriteria pengaruh anastesi ; nyatakan bahwa kesadarannya, maka
suatu hasil operasi telah selesai dilakukan. dukungan
kondisi gangguan : - Bicara pada pasien dengan suara dan jaminan akan
aktivitas dan kerja pasien yang jelaas dan normal tanpa membantu
kognitif (misalnya, mampu membentak, sadar penuh akan apa menghilangkan
pikiran sadar, mengenali yang diucapkan. ansietas.
orientasi realita, keterbatasan - Evaluasi R : tidak dapat
pemecahan masalah, diri sensasi/pergerakkan ditentukan kapan
dan penilaian) yang dan mencari sumber ekstremitas pasien akan sadar
terjadi pada individu bantuan sesuai dan penuh, namun sensori
kebutuhan. batang pendengaran
tenggorok yang sesuai merupakan
Gunakan bantalan pada tepi kemampuan
tempat yang
tidur, pertama kali akan
lakukan pulih.
pengikatan jika diperlukan. R : pengembalian
- Periksa aliran infus, selang fungsi setelah
endotrakeal, dilakukan blok saraf
kateter, spinal atau lokal yang
bila bergantung pada jenis
dipasang atau jumlah obat yang
dan digunakan
pastikan dan
kepatenannya. lamanya
- Pertahankan lingkungan yang prosedur
tenang dan nyaman dilakukan.
:berikan keamanan
bagi
pasien
selama
tahap
darurat,
mencegah terjadinya
cedera pada kepala
dan ekstremitas bila
pasien melakukan
perlawanan selama
masa disorientasi.
R :pada pasien yang
mengalami
disorientasi, mungkin
akan
terjadi bendungan
pada aliran infus
dan
sistem
pengeluaran
lainnya,
terlepas, atau
tertekuk.
R
:stimulus
eksternal
mungkin
menyebabkan abrasi
psikis ketika terjadi
disosiasi
obat-obatan
anastesi
yang
telah
diberikan
Kekurangan Tujuan : keseimbangan Ukur dan catat pemasukan dan yang akurat akan
volume cairan tubuh adekuat. pengeluaran. membantu dalam
cairan, Kriteria Tinjau mengidentifikasi
resiko hasil ulang pengeluaran
tinggi : catatan intra operasi. cairan/kebutuhan
adalah tidak - Kaji penggantian dan
suatu ada ada tanda-tanda pengeluaran pilihan-
kondisi dehidrasi (tanda-tanda urinarius, pilihan
individu vital stabil, kualitas terutama untuk tipe prosedu yang
yang denyut nadi baik, membran mukosa lembab dan mempengaru
berisiko turgor pengeluaran urine yang sesuai) intervensi.
mengalami kulit operasi yang dilakukan. R : mungkin akan
dehidrasi normal, - Pantau tanda-tanda vital terjadi
vascular, etakkan pasien pada posisi yang penurunan
selular, sesuai, tergantung pada kekuatan ataupun
atau pernapasan dan jenis pembedahan. penghilangan
intraselular - Periksa pembalut, alat drain pada setelaha prosedur
interval reguler. Kaji luka untuk pada sistem
terjadinya genitourinarius dan
pembengkakan. atau struktur yang
- Pantau suhu kulit, palpasi berdekatan
denyut perifer. mengindikasikan
- Kolaborasi, malfungsi
berikan ataupun
cairan parenteral, produksi darah obstruksi
dan atau plasma ekspander sesuai sistem
petunjuk. Tingkatkan kecepatan IV urinarius.
jika diperluakan R: hipotensi,
takikardia,
peningkatan
pernapasan
mengindikasikan
kekurangan
kekurangan
cairan
:elevasi kepala dan
posisi
miring
akan
mencegah
terjadinya aaspirasi
dari muntah, posisi
yang benar akan
mendorong ventilasi
pada lobus paru
bagian bawah dan
menurunkan tekanan
pada diafragma.
R
:perdarahan
yang
berlebihan
dapat
mengacu
kepada
hipovolemia/hemoragi
.
R
:
kulit
yang
dingin/lembab,
denyut
yang
lemah
mengindikasikan
penurunan
sirkulasi perifer dan
dibutuhkan untuk
penggantian cairan
tambahan.
R : gantikan
kehilangan
cairan
yang
telah
didokumentasikan.
Catat waktu
penggangtian volume
sirkulasi yang
potensial bagi
penurunan
komplikasi,
misalnya
ketidak seimbangan
Nyeri adalah pasien mengatakan Evaluasi rasa sakit seccara : sediakan informasi
pengalaman sensori bahwa rasa nyeri telah reguler, mengenai
serta emosi yang terkontrol atau hilang. catat kebutuhan/efektivitas
tidak menyenangkan Kriteria hasil : pasien karakteristik, intervensi.
dan meningkat akibat tampak lokasi dan intensiitas (0-10). R : perhatikan hal-hal
adanya kerusakan rileks, - Catat yang
jaringan aktual atau dapat munculnya tidak
potensial, beristirahat/tidur rasa cemas/takut dan hubungkan diketahui
digambarkan dalam dan dengan dan/atau
istilah seperti melakukan lingkungan persiapan
kerusakan ; awitan pergerakkan dan inadekuat
yang tiba-tiba atau yang persiapan untuk prosedur. (misalnya
perlahan dari berarti - Kaji apendikstomi
intensitas sesuai tanda-tanda darurat)
ringan samapai berat toleransi. vital, dapat
dengan akhir yang perhatikan memperburuk
dapat di antisipasi takikardia, persepsi pasien akan
atau dapat hipertensi rasa sakit.
diramalkan dan dan R
durasinya kurang dari peningkatan pernapasan, bahkan :dapat
enam bulan. jika pasien menyangkal adanya rasa mengindikasikan
saki Berikan informasi mengenai rasa
sifat sakit
ketidaknyamanan, akut
sesuai kebutuhan. dan
- Lakukan ketidaknyamanan
reposisi : pahami penyebab
sesuai petunjuk, misalnya semi – ketidaknyamanan,
Fowler ; miring. sediakan
- Observasi efek analgetik. jaminan
emosional.
R :mungkin
mengurangi
Kolaborasi, rasa
pemberian sakit
analgetik dan
IV meningkatkan
sesuai sirkulasi. Posisi semi
kebutuhan – Fowler dapat
mengurangi
tegangan otot
abdominal dan otot
pungguung
artritis,
sedangkan
miring
mengurangi
tekanan
dorsa
mrespirasi mungkin
menurun pada
pemberian narkotik,
dan mungkin
menimbulkan
efek-efek sinergistik
dengan zat-zat
anastesi.
R :analgetik IV akan
dengan segera
mencapai pusat
rasa
saki, menimbulkan
penghilang yang
lebih efektif dengan
obat dosis kecil
Hambatan
ujuan : Kaji R:mengiden
mobilitas fisik adalah
pasien akan kebutuhan tifikasi
suatu keterbatasan
menunjukkan akan pelayanan masalah,
dalam
tingkat kesehatan dan memudahka
kemandirian,
mobilitas kebutuhan n
pergerakkan
optimal. akan intervensi.
fisik
Kriteria hasil peralatan. R
yang bermanfaat dari
: - Tentukan tingkat :mempengar
tubuh atau satu
- penampilan motivasi pasien uhi
ekstremitas atau lebih
yang dalam melakukan penilaian
seimbang.. aktivitas. terhadap
- melakukan - Ajarkan kemampuan
pergerakkan dan aktivitas
dan pantau apakah
perpindahan. pasien karena
- dalam ketidakmam
mempertahan hal puan
kan penggunaan alat ataukah
mobilitas bantu. ketidakmaua
optimal yang - Ajarkan n.
dapat dan R :menilai
di dukung pasien dalam batasan
toleransi, latihan ROM aktif kemampuan
dengan dan pasif. aktivitas
karakteristik - Kolaborasi dengan optimal.
: ahli R:memperta
0 =mandiri terapi fisik atau hankan/m
penuh okupas eningkatkan
1 kekuatan
=memerluka dan
n ketahanan
alat otot.
bantu. R : sebagai
2 suaatu
=memerluka sumber
n untuk
bantuan dari mengemban
orang lain gkan
untuk perencanaan
bantuan, dan
pengawasan, mempertaha
dan nkan/me
pengajaran. ningkatkan
3 mobilitas
=membutuhk pasien
an
bantuan dari
orang
lain dan alat
bantu.
4
=ketergantun
gan;
tidak
berpartisipasi
dalam
aktivitas
7.
Kerusakan tujuan ;
Kaji kulit dan :mengetahui
integritas Mencapai identifikasi sejauh mana
kulit penyembuha pada perkembang
adalah n luka pada tahap an luka
keadaan waktu yang perkembangan luka. mempermud
kulit sesuai. - Kaji lokasi, ukuran, ah
seseorang Kriteria warna, bau, serta dalam
yang Hasil : jumlah dan tipe melakukan
mengalami - tidak ada cairan luka. tindakan
perubahan tanda-tanda - Pantau peningkatan yang tepat.
secara infeksi suhu tubuh R
tidak seperti pus. - Berikan perawatan :mengidentif
diinginkan. - luka luka dengan tehnik ikasi
bersih aseptik. Balut luka tingkat
tidak dengan kasa kering keparahan
lembab dan steril, gunakan luka
dan plester kertas. akan
tidak - Jika mempermud
kotor. pemulihan ah
- Tanda- tidak terjadi intervensi.
tanda kolaborasi tindakan R:
vital dalam lanjutan, misalnya suhu
batas normal debridement. tubuh yang
atau dapat - Setelah meningkat
ditoleransi debridement, dapat
ganti diidentifikas
balutan ikan sebagai
sesuai adanya
kebutuhan proses
peradangan.
R : tehnik
- Kolaborasi aseptik
pemberian membantu
antibiotik sesuai mempercepa
indikasi t
penyembuha
n
luka dan
kolaborasi
mencegah
pemberian
terjadinya
antibiotik sesuai
infeksi.
indikasi
agar benda
asing atau
jaringan
yang
terinfeksi
tidak
menyebar
luas pada
area
kulit
normal
lainnya.
R
:balutan
dapat
diganti satu
atau dua kali
sehari
tergantung
kondisi
parah/ tidak
nya luka,
agar tidak
terjadi
infeksi.
R :antibiotik
berguna
untuk
mematikan
mikroorgani
sme
pathogen
pada daerah
yang
berisiko
terjadi
infeksi.
11.
Gangguan Tujuan : Kaji kaji dan R faktor
citra pasien dokumentasikan yang
tubuh memiliki respons verbal dan mengidentifi
adalah persepsi non verbal kasikan
konfusi yang pasien adanya
pada positif tentang gangguan
gaambaran terhadap tubuhnya. persepsi
mental dari penampilan - Kaji pada citra
fisik dan fungsi harapan tubuh.
seseorang tubuh. pasien R:mungkin
Kriteria hasil tentang gambaran realita saat
: tubuh. ini berbeda
− - Dengarkan pasien dengan yang
pasien dan keluarga secara diharapkan
melaporkan aktif, dan akui pasien
kepuasan realitas sehingga
terhadap adanya pasien tidak
penampilan perhatian menyukai
dan fungsi terhadap perawatan, keadaan
tubuh. kemajuan dan fisiknya.
− prognosis. R
memiliki - Berikan :meningkatk
keinginan perawatan dengan an
untuk cara yang tidak perasaan
menyentuh menghakimi, jaga berarti,
bagian privasi dan martabat memudahka
tubuh pasien n
yang saran
mengalami koping,
gangguan mengurangi
menggambar kecemasan.
kan R:menciptak
perubahan an suasana
actual pada saling
fungsi tubuh percaya,
meningkatk
an harga diri
dan
perasaan
berarti
dalam diri
pasien
isiko
12. r
ujuan : Pantau tanda-tanda R:
infeksi infeksi tidak vital. mengidentifi
berhubunga terjadi/ - Lakukan perawatan kasi
n terkontrol. luka tanda-tanda
dengan Kriteria hasil dengan teknik peradangan
tidak : aseptik. terutama
adekuatnya − - Lakukan bila suhu
pertahanan tidak ada Perawatan tubuh
perifer, tanda-tanda terhadap prosedur meningkat.
perubahan infeksi inpasif R:
sirkulasi, seperti pus. seperti mengendali
kadar gula − infus, kan
darah yang luka bersih kateter, penyebaran
tinggi, tidak drainase luka, dll. mikroorgani
prosedur embab dan - Jika sme
invasif tidak ditemukan patogen.
dan kotor. tanda infeksi R: untuk
kerusakan − kolaborasi untuk mengurangi
kulit Tanda-tanda pemeriksaan risiko
vital dalam darah, infeksi
batas seperti Hb dan nosokomial.
normal leukosit. R:
atau - Kolaborasi penurunan
dapat untuk Hb dan
ditoleransi pemberian antibiotik peningkatan
jumlah
leukosit dari
normal bisa
terjadi
akibat
terjadinya
proses
infeksi.
R: antibiotik
mencegah
perkembang
an
mikroorgani
sme
pathogen
113.
ujuan : klien Jelaskan pada klien R:Klien
pengetahuan dan dan keluarga tentang dapat
tentang keluarga penyakit dan memahami
kondisi, mengerti kebutuhan penyakit dan
prognosis tentang pengobatan. dapat
dan penyakit, - Menganjurkan merencanak
pengobatan prognosis aktivitas yang an
adalah suatu dan progresif dan sabar pengobatan.
keadaan kebutuhan menghadapi R:menguran
dimana pengobatan. keadaan gi
klien tidak Kriteria hasil sakit. kecemasan
memiliki : klien dan - Diskusikan dan
pengetahuan keluarga kebutuhan terapy memberikan
yang menyatakan selanjutnya, serta penerimaan
cukup pemahaman keuntungan dan pada diri
tentang tentang kerugian dari sendiri.
penyakitnya proses tindakan yang akan R:Mengerti
, penyakit dan dilakukan dan mau
dapat kebutuhan bekerja
disebabkan pengobatan. sama
karena melalui
keterbatasan teraupeutik
informasi dapat
atau mempercepa
keterbatasan t proses
kognitif penyembuha
individu. n
luasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
meliputi :
1 Menetapkan
berbentuk.
10 Ansietas berkurang/terkontrol.
fungsi tubuh.
kebutuhan pengobatan.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
31
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul
dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus
besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan
menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).
B. SARAN
1. Dosen : kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah ini, sebaiknya kembali
dijelaskan agar mahasiswa lebih memahami materinya
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E. Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian pasien, ed.3. EGC, Jakarta.
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat disusun dan selesai tepat waktu.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal
Bedah). Makalah ini berisi tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium,
keperawatan.
Kami
sadar
bahwa
makalah
masih
jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun khususnya dari dosen penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna.
Pinrang, 14 Me