Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN I HALUSINASI

Pada Klien : Tn. A. Mawardi


Ruang : Nyiur
Tanggal : 10 juni 2014
Masalah : Halusinasi Auditori/Pendengaran.
Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan khusus
SP 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
1. Fase Orientasi
a. “Hallo, selamat siang pak’
b. “ Bagaimana kabar bapak hari ini? Aduh bapak hari ini tampak segar
sekali? Sudah makan siang apa belum? Menunya masih ingat apa tadi ?”
c. “ Kenalkan, nama saya Noni Lusiamen. P , biasa dipanggil suster Noni”.
Nama bapak siapa?, suka dipanggil siapa? O…nama bapak A. Mawardi,
suka dipanggil pak Mawardi ya, baiklah.”
d. “Saya mahasiswa Keperawatan dari Stikes Tana Toraja pak, Saya bertugas
di sini selama 17 hari, saya akan merawat bapak selama saya bertugas di
sini, tiap hari kita akan ketemu dan bincang-bincang”
e. “ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal,
waktunya ± 15 menit cukup tidak pak?”. Dimana kita bicara? Bagaimana
kalau sambil duduk di teras?”
f. “Di depan sana pak, ok baiklah kalau begitu.”
2. Fase Kerja
a. “Bagaimana perasaan dan keadaan pak hari ini?”
b. “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-
bincang?”

Noni Lusiamen. P., S.kep/1


c. “ Pak tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya
dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Pak
Mawardi”
d. “Pak Mawardi, bisa saya tahu sekarang identitas Bapak, baik alamat,
keluarga, hobi atau mungkin keinginan sekarang?”
e. “Wah terima kasih Pak Mawardi karena sudah mau berkenalan dengan
saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Pak Mawardi
mau kan mendengarkan?”
f. “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman,
jadi Pak Mawardi tidak perlu sungkan lagi bila ada masalah bisa
diceritakan pada saya, Pak Mawardi mau kan berteman dengan saya lagi?”
3. Fase terminasi
a. “Sementara itu dulu yang kita bicarakan ya Pak?”
b. “Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa?”
c. “ Wah, bagus sekali Pak bisa ingat nama saya.”
d. “Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Pak Mawardi dan Pak
Mawardi sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau
berkenalan dan berteman dengan saya.”
e. “Besok kita ketemu lagi ya? Dan bincang-bincang lagi tentang suara-suara
yang sering bapak Mawardi dengar, tempatnya disini lagi ya, jam 14.30
WITA, bagaimana bapa Mawardi setuju?”
f. “Baiklah, saya minta pamit dulu, terimakasih, sampai bertemu besok ya?”

Noni Lusiamen. P., S.kep/2


STRATEGI PELAKSANAAN/ SP II HALUSINASI

Pada Klien : Tn. A. Mawardi


Ruang : Nyiur
Tanggal : 11 juni 2014
Masalah : Halusinasi Auditori/Pendengaran.
Pertemuan : Ke 2 (dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, duduk disamping perawat, kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat bersikap terbuka kepada perawat.
4. Tindakan keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b. Klien mampu menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi.
- Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya terhadap halusinasinya.
- Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya bicara
dan tertawa tanpa stimulus memandang ke kiri atau ke kanan atau
ke depan seolah- olah ada teman bicara.
d. Bantu klien mengenal halusinasinya.
- Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada
suara yang didengar.
- Jika klien menjawab “ya” lanjutkan apa yang dikatakan.
- Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun
perawat tidak mendengarnya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi).
- Katakan bahwa klien lain juga seperti klien.
- Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
e. Diskusikan dengan klien tentang :
- Situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi.
- Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri, jengkel atau sedih).

Noni Lusiamen. P., S.kep/3


f. Diskusikan apa yang dirasakan klien jika terjadi halusinasi (marah,
takut, sedih, senang) beri kesempatan mengungkapkan perasananya.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Halo, selamat siang pak?”, sesuai dengan janji kita kemarin siang,hari
inikita akan bertemu dan berbincang-bincang.
b. Validasi
Bagaimana perasaan bapak siang ini, apakah bapak tahu akan hal-hal yang
membuat bapak mendengarkan suara yang objeknya tidak ada?
c. Kontrak
- Baik sekarang kita akan belajar cara mengenali dan menghardik
halusinasi bapak.
- Mau berapa lama kita berbincang-bincang? bagaimana kalau 15
menit? Dimana kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau disini saja.
2. Fase Kerja
a. Coba ceritakan suara- suara yang sering bapak Mawardi dengar?
b. Apakah bapak mengenali suara tersebut ?
c. Kalau kenal suara tersebut, itu suara siapa ?
d. Bagus kalau bapak tidak kenal dengan suara itu
e. Kapan suara- suara itu sering terdengar ?
f. Isinya tentang apa ?
g. Apa bapak mengikuti suara- suara yang bapak dengarkan ?.
h. Bagaimana perasaan bapak ketika mendengar suara- suara itu muncul?
3. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi subjektif.
Bagaimana perasaannya setelah kita berbagi pengalaman? Saya senang
suster sudah menceritakan suara- suara yang sering saya dengar.
b. Evaluasi objektif
- Sikap klien tenang, dan terlihat sangat senang setelah berbagi cerita
tentang isi halusinasinya
- Klien bersikap positif dan mau bersikap terbuka dengan perawat
c. Rencana tindak lanjut.
Kalau bapak mendengar suara- suara itu lagi, tolong ya, segera panggil
perawat agar dibantu.
d. Kontrak yang akan datang

Noni Lusiamen. P., S.kep/4


Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi , kita akan bicarakan tentang :
Topik : Bagaimana suara – suara itu bisa dikendalikan ?
Waktu : kira- kira waktunya kapan ?
Tempat : dimana kita akan ngobrol- ngobrol lagi ? ditempat ini lagi, oke !
kalu begitu terima kasih atas waktunya ya pak, dan sampai bertemu lagi
besok pukul 14.00 WITA.

Noni Lusiamen. P., S.kep/5


STRATEGI PELAKSANAAN
SP III HALUSINASI

Pada Klien : Tn. A. Mawardi


Ruang : Nyiur
Tanggal : 12 juni 2014
Masalah : Halusinasi Auditori/Pendengaran.
Pertemuan : Ke 3 (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, kontak mata baik, klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dan lain- lain).
b. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian.
c. Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi :
d. Katakan : “Saya tidak mau dengar kamu, kamu adalah suara palsu!” (pada
saat halusinasi terjadi).
e. Menemui orang lain (perawat/ teman/ anggota keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar.
f. Membuat jadwal kegiatan sehari- hari agar halusinasi tidak sampai
muncul.
g. Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa jika tampak bicara sendiri.
h. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap.
i. Beri kesempatan klien untuk melakukan cara yang telah dilatih. Evaluasi
hasilnya dan beri pujian jika berhasil
j. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.
5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi

Noni Lusiamen. P., S.kep/6


“Assalamu alaikum, halo, selamat siang pak Mawardi ?” sesuai dengan
janji kita kemarin sore, siang ini kita akan berbincang-bincang lagi
bagaimana cara mengontrol halusinasi.
b. Validasi
Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ?
masih ingat dengan kesepakatan kita kemarin , apa itu ? apakah bapak
masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin
c. Kontrak
Baiklah pak sekarang kita akan bicarakan bagaimana cara menontrol
halusinasi dengan cara verbal ?
Berapa lama kita berbincang-bincang. Bagaimana kalau 20 menit, Dimana
? Bagaimana kalau di ruangan ini saja.
6. Fase Kerja
a. Bagaimana perasaanya saat itu ?
b. Kalau mendengar suara- suara seperti apa yang bapak lakukan?
c. Apakah dengan cara- cara itu suara yang bapak dengar berkurang ?
d. Beberapa cara yang bapak sebutkan tadi sudah bagus. Saya punya
berbagai alternative untuk mengendalikan suara- suara seperti yang bapak
dengar. cara tersebut adalah pertama, kalau bapak mulai mendengar suara
itu langsung bapak katakan dalam hati “Tidak mau ! ” “ Saya Tidak mau
dengar….!!, “Pergi……..pergi…….. kamu suara palsu !!”. coba ulangi
seperti yang saya katakan tadi, bagus sekali pak, yang seperti itu cara yang
pertama. Cara kedua adalah bapak langsung pergi ke perawat, katakan
kalau bapak mendengar suara- suara. Perawat akan mengajak ngobrol
sehingga suara- suara itu akan hilang dengan sendirinya. Cara ketiga
adalah bapak menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. Jangan
biarkan waktu luang untuk bengong saja (melamun). Ini saya bawakan
daftar aktifitas yang bisa bapak isi dan lakukan. Mulai dari bangun tidur
sampai tidur malam. Jadwal ini harus ditepati ya pak ?, Cara yang
keempat adalah meminta pada perawat atau teman untuk menyapa, kalau
bapak tampak bicara sendiri.
Dari cara- cara tersebut mana yang akan bapak coba lebih dahulu ? bagus
sekali pak !
7. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi subjektif.
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang- bincang?

Noni Lusiamen. P., S.kep/7


b. Evaluasi objektif
Jadi ada 4 cara untuk mengendalikan halusinasinya ya, pak Pertama
Menghardik halusinasi, kedua berbincang dengan perawat/ orang lain,
ketiga mengatur aktifitas sehingga tidak ada waktu luang untuk melamun
dan yang keempat adalah meminta pada perawat atau teman untuk
mengingatkan bila bapak dalam keadaan melamun.
c. Rencana tindak lanjut.
Kalau bapak mendengar suara- suara itu lagi, bapak bisa pilih cara terbaik
menurut bapak
d. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi pak , kita akan bicarakan
tentang,
Topik : bagaimana cara mengontrol halusinasi dengan cara spiritual,
dalam membantu mengatasi halusinasi ?
Waktu : kira- kira waktunya kapan ?
Tempat : dimana kita akan ngobrol- ngobrol lagi ? ditempat ini lagi,
baiklah sampai bertemu kembali besok pukul 14 WITA, ya pak.

Noni Lusiamen. P., S.kep/8


STRATEGI PELAKSANAAN/SP IV
HALUSINASI
Pada Klien : Tn. A. Mawardi
Ruang : Nyiur
Tanggal : 14 juni 2014
Masalah : Halusinasi Auditori/Pendengaran.
Pertemuan : Ke 4 (Empat)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, kontak mata baik, klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
B. Tujuan :
Klien mampu mengevaluasi kegiatan harian, klien dapat mengontrol halusinasi
dengan cara spritual dan klien memasukkan dalam kegiatan harian.
C. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara spritual
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
D. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum, halo selamat siang pak ?
b. Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah bapak sudah melakukan dan
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi, apa yang bapak rasakan
setelah melakukannya ?
c. Kontrak
Sesuai kesepakatan kita kemarin sore, siang ini kita akan belajar dan
latihan cara lain mengontrol halusinasi yaitu dengan melakukan
pendekatan kepada Tuhan melalui zikir dan shalat. Dimana kita

Noni Lusiamen. P., S.kep/9


berbincang-bincang ?, bagaimana kalau di tempat ini pak, berapa lama ?
Bagaimana kalau 15 menit.

2. Fase Kerja
Saya dengar dari perawat, bahwa kalau bapak rajin shalat. Coba bapak
sebutkan shalat wajib 5 waktu, dan baca zikir yang sering bapak baca ?
Karena bapak rajin melaksanakan shalat dan baca zikir maka bapak bisa
melakukan itu saat bapak sedang mendengarkan suara-suara yang objeknya
tidak ada, caranya seperti ini :
Bapak tarik nafas dulu kemudian bapak berzikir. Jika perasaan bapak masih
mendengarkan suara, bapak ambil air wudhu lalu shalat sunnat 2 rakaat bila
shalat wajib belum waktunya. Lakukan shalat 5 waktu secara teratur.
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang? Coba bapak
sebutkan berapa jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah kita pelajari ?
Coba bapak sebutkan cara mengontrol halusinasi dengan spritual ? karena
bapak dapat melakukan cara mengontrol marah dengan spritual bagaimana
kalau kita masukkan dalam daftar kegiatan harian bapak !
Baiklah pak karena waktu sudah cukup 15 menit kita akhiri sampai disini.
Besok kita bertemu lagi untuk membicarakan evaluasi jadwal kegiatan harian,
dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat, bapak maunya jam berapa
dan dimana ?, oke jam 16.00 WITA pak ya ? di tempat ini lagi. Ok kalau
begitu, terima kasih atas kerja sama bapak, dan sampai berjumpa kembali ya
pak.

Noni Lusiamen. P., S.kep/10


STRATEGI PELAKSANAAN/ SP V
HALUSINASI

Pada Klien : Tn. A. Mawardi


Ruang : Nyiur
Tanggal : 15 juni 2014
Masalah : Halusinasi Auditori/Pendengaran.
Pertemuan : Ke 5 (Lima)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kontak mata baik
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian, dapat mengontrol halusinasi
dengan minum obat dan bersedia memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum”, apa kabar pak, sesuai janji kemarin sore hari ini kita
ketemu lagi.
b. Validasi
Bagaimana Pak Mawardi , apakah cara mengontrol halusinasi seperti
menghardik, pergi ke perawat saat mendengar suara-suara, menyibukkan
diri saat mendengar suara, meminta perawat atau teman ketika melihat
bapak sedang menyendiri dan melamun, dan zikir atau shalat sudah bapak

Noni Lusiamen. P., S.kep/11


lakukan secara teratur ? Apa yang bapak rasakan setelah melakukan
latihan, secara teratur, coba lihat jadwal kegiatan bapak.

c. Kontrak
Bagaimana kalau cara mengontrol halusinasi dengan minum obat dengan
benar kita bicarakan sekarang. Bapak maunya dimana kita berbincang-
bincang, di kamar bapak saja yah berapa lama, bagaimana kalau10 menit?
5. Fase Kerja
Apakah bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obatnya,
warnanya apa saja ?
Jam berapa bapak minum?, bagus.
Sekarang saya akan beri penjelasan tentang obat bapak “obat bapak ada tiga
macam : yaitu :
1. Obat yang ini warnanya orange adalah CPZ aturan minum 1X saja
pada malam hari, berguna menenangkan pikiran
2. Kalau yang berwarna putih kecil namanya thd (trikeksilpenidil) aturan
minumnya 2X1 diminum pagi dan sore, berguna untuk merilekskan
juga menenangkan pikiran.
3. Dan yang berwarna pink ini namanya haloperidol aturan minum 3X1
atau pagi, siang dan malam setelah makan, berguna untuk membuat
pikiran lebih teratur.
Apabila bapak sudah minum obat biasanya mulut terasa kering dapat
bapak atasi dengan mengisap gula-gula atau minum air putih.
Bapak kalau nanti sudah diperbolehkan pulang bapak jangan lupa
minum obat secara teratur sesuai yang diajarkan tadi dan tidak boleh
terputus.
Sekarang coba bapak ulangi bagaimana mengontrol halusinasi dengan
obat-obatan!?
Bagaimana pak’ masih ingat tentang apa saya ajarkan kemarin”?.
“iya, benar apa yang bapak lakukan itu”.
“ Nah.....cara ke 6 untuk mengontrol halusinasi adalah dengan cara
minum obat secara teratur”.
“ minum obat sangat penting agar suara – suara yang bapak dengar
dan menggangu selama ini tidak muncul lagi”, Semua obat tersebut
harus bapak minum secara teratur dan tidak boleh di hentikan. Sebab
kalau obatnya tidak di minum secara teratur maka halusinasi bapak

Noni Lusiamen. P., S.kep/12


akan muncul lagi dan sulit untuk sembuh seperti keadaan semula. Dan
bapak juga harus banyak minum air putih.

6. Fase Terminasi
- Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?
- Bapak sudah berapa teknik yang telah kita pelajari dalam mengontrol
halusinasi ? Coba sebutkan ?
- Bagus pak, apa yang bapak praktikan tadi semua sudah benar, jadi ada 6
pak ya. Minum obat kita tambahkan kedalam jadwal kegiatan harian
bapak.
- Karena ini sudah tanggal 15 juni 2014, berarti hari terakhir kita bertemu
karena tanggal 16 depan saya sudah harus mengambil pasien baru lagi,
untuk memberikan pelayanan kepada orang lain.
- Saya minta apa yang selama ini kita pelajari agar bapak tetap ingat dan
lakukan dengan benar, agar bapak dapat sehat dan kembali ke keluarga.
- Sampai jumpa dan semoga bapak cepat sembuh.

Noni Lusiamen. P., S.kep/13

Anda mungkin juga menyukai