A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan khusus
SP 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
1. Fase Orientasi
a. “Hallo, selamat siang pak’
b. “ Bagaimana kabar bapak hari ini? Aduh bapak hari ini tampak segar
sekali? Sudah makan siang apa belum? Menunya masih ingat apa tadi ?”
c. “ Kenalkan, nama saya Noni Lusiamen. P , biasa dipanggil suster Noni”.
Nama bapak siapa?, suka dipanggil siapa? O…nama bapak A. Mawardi,
suka dipanggil pak Mawardi ya, baiklah.”
d. “Saya mahasiswa Keperawatan dari Stikes Tana Toraja pak, Saya bertugas
di sini selama 17 hari, saya akan merawat bapak selama saya bertugas di
sini, tiap hari kita akan ketemu dan bincang-bincang”
e. “ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal,
waktunya ± 15 menit cukup tidak pak?”. Dimana kita bicara? Bagaimana
kalau sambil duduk di teras?”
f. “Di depan sana pak, ok baiklah kalau begitu.”
2. Fase Kerja
a. “Bagaimana perasaan dan keadaan pak hari ini?”
b. “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-
bincang?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, duduk disamping perawat, kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat bersikap terbuka kepada perawat.
4. Tindakan keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b. Klien mampu menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi.
- Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya terhadap halusinasinya.
- Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya bicara
dan tertawa tanpa stimulus memandang ke kiri atau ke kanan atau
ke depan seolah- olah ada teman bicara.
d. Bantu klien mengenal halusinasinya.
- Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada
suara yang didengar.
- Jika klien menjawab “ya” lanjutkan apa yang dikatakan.
- Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun
perawat tidak mendengarnya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi).
- Katakan bahwa klien lain juga seperti klien.
- Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
e. Diskusikan dengan klien tentang :
- Situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi.
- Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri, jengkel atau sedih).
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, kontak mata baik, klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dan lain- lain).
b. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian.
c. Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi :
d. Katakan : “Saya tidak mau dengar kamu, kamu adalah suara palsu!” (pada
saat halusinasi terjadi).
e. Menemui orang lain (perawat/ teman/ anggota keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar.
f. Membuat jadwal kegiatan sehari- hari agar halusinasi tidak sampai
muncul.
g. Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa jika tampak bicara sendiri.
h. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap.
i. Beri kesempatan klien untuk melakukan cara yang telah dilatih. Evaluasi
hasilnya dan beri pujian jika berhasil
j. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.
5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien nampak tenang, kontak mata baik, klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
B. Tujuan :
Klien mampu mengevaluasi kegiatan harian, klien dapat mengontrol halusinasi
dengan cara spritual dan klien memasukkan dalam kegiatan harian.
C. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara spritual
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
D. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum, halo selamat siang pak ?
b. Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah bapak sudah melakukan dan
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi, apa yang bapak rasakan
setelah melakukannya ?
c. Kontrak
Sesuai kesepakatan kita kemarin sore, siang ini kita akan belajar dan
latihan cara lain mengontrol halusinasi yaitu dengan melakukan
pendekatan kepada Tuhan melalui zikir dan shalat. Dimana kita
2. Fase Kerja
Saya dengar dari perawat, bahwa kalau bapak rajin shalat. Coba bapak
sebutkan shalat wajib 5 waktu, dan baca zikir yang sering bapak baca ?
Karena bapak rajin melaksanakan shalat dan baca zikir maka bapak bisa
melakukan itu saat bapak sedang mendengarkan suara-suara yang objeknya
tidak ada, caranya seperti ini :
Bapak tarik nafas dulu kemudian bapak berzikir. Jika perasaan bapak masih
mendengarkan suara, bapak ambil air wudhu lalu shalat sunnat 2 rakaat bila
shalat wajib belum waktunya. Lakukan shalat 5 waktu secara teratur.
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang? Coba bapak
sebutkan berapa jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah kita pelajari ?
Coba bapak sebutkan cara mengontrol halusinasi dengan spritual ? karena
bapak dapat melakukan cara mengontrol marah dengan spritual bagaimana
kalau kita masukkan dalam daftar kegiatan harian bapak !
Baiklah pak karena waktu sudah cukup 15 menit kita akhiri sampai disini.
Besok kita bertemu lagi untuk membicarakan evaluasi jadwal kegiatan harian,
dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat, bapak maunya jam berapa
dan dimana ?, oke jam 16.00 WITA pak ya ? di tempat ini lagi. Ok kalau
begitu, terima kasih atas kerja sama bapak, dan sampai berjumpa kembali ya
pak.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kontak mata baik
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi
sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian, dapat mengontrol halusinasi
dengan minum obat dan bersedia memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum”, apa kabar pak, sesuai janji kemarin sore hari ini kita
ketemu lagi.
b. Validasi
Bagaimana Pak Mawardi , apakah cara mengontrol halusinasi seperti
menghardik, pergi ke perawat saat mendengar suara-suara, menyibukkan
diri saat mendengar suara, meminta perawat atau teman ketika melihat
bapak sedang menyendiri dan melamun, dan zikir atau shalat sudah bapak
c. Kontrak
Bagaimana kalau cara mengontrol halusinasi dengan minum obat dengan
benar kita bicarakan sekarang. Bapak maunya dimana kita berbincang-
bincang, di kamar bapak saja yah berapa lama, bagaimana kalau10 menit?
5. Fase Kerja
Apakah bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obatnya,
warnanya apa saja ?
Jam berapa bapak minum?, bagus.
Sekarang saya akan beri penjelasan tentang obat bapak “obat bapak ada tiga
macam : yaitu :
1. Obat yang ini warnanya orange adalah CPZ aturan minum 1X saja
pada malam hari, berguna menenangkan pikiran
2. Kalau yang berwarna putih kecil namanya thd (trikeksilpenidil) aturan
minumnya 2X1 diminum pagi dan sore, berguna untuk merilekskan
juga menenangkan pikiran.
3. Dan yang berwarna pink ini namanya haloperidol aturan minum 3X1
atau pagi, siang dan malam setelah makan, berguna untuk membuat
pikiran lebih teratur.
Apabila bapak sudah minum obat biasanya mulut terasa kering dapat
bapak atasi dengan mengisap gula-gula atau minum air putih.
Bapak kalau nanti sudah diperbolehkan pulang bapak jangan lupa
minum obat secara teratur sesuai yang diajarkan tadi dan tidak boleh
terputus.
Sekarang coba bapak ulangi bagaimana mengontrol halusinasi dengan
obat-obatan!?
Bagaimana pak’ masih ingat tentang apa saya ajarkan kemarin”?.
“iya, benar apa yang bapak lakukan itu”.
“ Nah.....cara ke 6 untuk mengontrol halusinasi adalah dengan cara
minum obat secara teratur”.
“ minum obat sangat penting agar suara – suara yang bapak dengar
dan menggangu selama ini tidak muncul lagi”, Semua obat tersebut
harus bapak minum secara teratur dan tidak boleh di hentikan. Sebab
kalau obatnya tidak di minum secara teratur maka halusinasi bapak
6. Fase Terminasi
- Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?
- Bapak sudah berapa teknik yang telah kita pelajari dalam mengontrol
halusinasi ? Coba sebutkan ?
- Bagus pak, apa yang bapak praktikan tadi semua sudah benar, jadi ada 6
pak ya. Minum obat kita tambahkan kedalam jadwal kegiatan harian
bapak.
- Karena ini sudah tanggal 15 juni 2014, berarti hari terakhir kita bertemu
karena tanggal 16 depan saya sudah harus mengambil pasien baru lagi,
untuk memberikan pelayanan kepada orang lain.
- Saya minta apa yang selama ini kita pelajari agar bapak tetap ingat dan
lakukan dengan benar, agar bapak dapat sehat dan kembali ke keluarga.
- Sampai jumpa dan semoga bapak cepat sembuh.