Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:


HALUSINASI PENDENGARAN

OLEH:

LUH PUTU WIJAYANTI

P07120011059

3.2 REGULER

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Hari/tanggal : Selasa, 30 April 2014


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan : I / TUK 1

Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
-
b. Diagnosa keperawatan
-
c. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

d. Tindakan keperawatan
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1.2 Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun nonverbal
1.3 Perkenalkan diri dengan sopan
1.4 Tanyakan nama lengkap klien dan nama kesukaan klien
1.5 Jelaskan tujuan pertemuan
1.6 Jujur dan menepati janji
1.7 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
1.8 Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat
1.9 Beri perhatian dan penghargaan, temani klien walaupun tidak menjawab
1.10Dengarkan klien, beri kesempatan bicara jangan terburu-buru.
Tunjukkanperawat mengikuti pembicaraan klien.
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak, perkenalkan nama saya Wijayanti. Saya perawat yang bertugas
hari ini di ruangan ini. Saya bertugas dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang.”
“Nama Bapak siapa? Bapak senang dipanggil siapa?“
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa kemarin malam Bapak tidur nyenyak?”
3. Kontrak
Topik : “Bagaimana jika sekarang Bapak bercerita tentang keadaan Bapak saat ini?
Apakah Bapak bersedia?”
Waktu : “Bapak mau ngobrol berapa menit? Bagaimana jika 15 menit apakah
Bapak bersedia?”
Tempat : “Bapak mau ngobrol dimana? Kalau Bapak merasa nyaman di sini,
bagaimana jika kita ngobrol di tempat ini saja?”

B. Fase Kerja
“Nah, sekarang kita mulai ngobrol-ngobrol ya, Pak. Bapak tidak perlu cemas dan takut
kepada saya.Ceritakan saja apa yang Bapak rasakan sekarang.”
“Saya akan berusaha membantu untuk mengatasi masalah Bapak.”
“Saya baru mengetahui nama lengkap dan nama panggilan Bapak, selain itu saya mau tahu
berapa umur Bapak?”
“Bapak asalnya darimana?”
“ Bapak sudah berapa lama disini?”
“Apa Bapak tahu siapa yang membawa Bapak kesini?”
“ Menurut Bapak, kenapa Bapak bisa dibawa kesini?”
“Bagaimana perasaan Bapak ketika dibawa kesini?”
“Selama berada disini, apa yang Bapak rasakan?”
“Apa saja yang biasa Bapak lakukan disini?”
“Bapak sudah makan pagi ini?”
“Bagaimana makanannya, Pak? Enak tidak?”
“Selama disini setiap hari apa saja yang Bapak lakukan?”
C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Nah, Bapak sesuai janji kita tadi, kita sudah ngobrol selama 15 menit, sekarang kita
akhiri dulu ngobrol-ngobrolnya hari ini ya, Pak. Tadi Bapak bagus sekali mau
bercerita tentang perasaan Bapak.”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol-ngobrol tadi?”
Objektif : Hanya tersenyum menatap perawat.
3. Rencana tindak lanjut
“Kalau nanti Bapak mau bercerita lagi ke saya, Bapak bisa sampaikan pada pertemuan
berikutnya.”
4. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau dipertemuan selanjutnya kita mengobrol tentang
keluarga Bapak dan suara –suara yang sering bapak dengar ?”
Waktu :“Besok Bapak mau ngobrol jam berapa? Bagaimana kalau jam 10 pagi?”
Tempat :“Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau di tempat ini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Hari/tanggal : Rabu, 1 Mei 2014


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan : II / TUK 2

Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien seringberkeliling ruangan, dan terkadang ngumik-ngumik sendiri.

b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar

c. Tujuan khusus :Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.

d. Tindakan keperawatan
TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasi
2.1 Diskusikan dengan klien apa yang menyebabkan ia sering mengoceh/berbicara
sendiri.
2.2 Tanyakan waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
2.3 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi
2.4 Diskusikan dengan klien cara yang dilakukan selama ini untuk mengontrol
halusinasinya
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak, masih ingat dengan saya? Saya perawat yang kemarin janji
dengan Bapak. Kalau bapak masih ingat, coba Bapak sebutkan nama saya.”

2. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah tadi bapak sudah makan ?”

3. Kontrak
Topik : “Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan membahas tentangkeluarga
Bapak dan suara-suara yang sering Bapak dengar.Apakah Bapak bersedia?”
Waktu : “Bapak mau ngobrol berapa menit? Bagaimana jika 15 menit. Apakah Bapak
bersedia?”
Tempat :“Bapak mau ngobrol dimana? Kalau Bapak merasa nyaman disini,
bagaimana jika kita ngobrol di tempat ini saja?”

B. Fase Kerja
“ Nah sekarang kita mulai ngobrol – ngobrol pak ya.”
“Cobabapak ceritakan suara-suara yang sering bapak dengar ?”
“Seperti apa biasanya suara-suara yang bapak dengar ?”
“Apakah bapak pernah menanyakan pada teman sekamar atau perawat yang bertugas saat
itu, apakah mereka juga mendengar saura tersebut?”
“Padasaat bagaimana biasanya bapak mendengar suara itu ?”
“Apakah bapak masih ingat berapa kali dalam sehari bapak mendengar suara tersebut ?”
“Bagaimana perasaan bapak ketika mendengar suara tersebut ?”
“Pada saat mendengar suara tersebut, apakah bapak merasa terganggu ?”
“ Apa yang bapak lakukan pada saat mendengar suara-suara tersebut ?”
C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri Kontrak
Sesuai janji kita tadi, kita sudah ngobrol 15 menit, untuk saat ini kita akhiri dulu ya
Pak. Tadi bapak bagus sekali sudah mau menceritakan suara-suara yang biasa bapak
dengar.”
Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol-ngobrol tadi?”
“Tadi kita sudah ngobrol-ngobrol bareng, apakah bapak masih ingat
apa saja yang kita bicarakan tadi pak ? Kalau masih, coba sekarang
bapak ceritakan kembali apa saja yang sudah kita bicarakan tadi pak.”
Objektif : “Klien menjawab pertanyaan dengan tetap mempertahankan kontak
mata dengan perawat.”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau nanti bapak ingin menceritakan sesuatu dan ada pertanyaan, bapak bisa
sampaikan pada saya di pertemuan berikutnya pak ya.”
3. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : “Bagaimana kalau di pertemuan berikutnya kita membicarakan
tentang bagaimana cara bapak mengontrol atau mengatasi halusinasi
yang biasa bapak dengar ?Apakah bapak bersedia?”
Waktu : “ Bagaimana kalau besok kita bertemu jam 10 pagi?”
Tempat : “Bapak mau ngobrol-ngobrol dimana? Bagaimana kalau disini lagi
pak?Apakah bapak setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Hari/tanggal : Kamis , 2 Mei 2014


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan : III / TUK 3

Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien tampak mondar mandir diruangan.

b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar

c. Tujuan khusus : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya

d. Tindakan keperawatan
TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1 Identifikasi bersama klien cara yang dilakukan jika terjadi halusinasi.
3.2 Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian.
3.3 Diskusikan cara baru untuk mengontrol timbulnya halusinasi.
3.4 Bantu klien melatih dan memutus halusinasi secara bertahap
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih, evaluasi hasilnya
dan beri pujian jika berhasil
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Selamat sore, pak. Bagaimana kabar bapak hari ini?Apakah bapak masih ingat
dengan saya?”
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?” Apakah tadi malam bapak bisa tidur dengan
nyenyak ?”
3. Kontrak
Topik : “Sesuai janji kita kemarin,bagaimana jika sekarang kita bercerita tentang
cara bapak dalam mengatasi suara-suara yang biasa bapak dengar?.”
Waktu : “Kali ini kita mengobrolnya 15 menit saja ya pak ? Apa bapak bersedia ?”
Tempat : “Kita akan ngobrol dimana pak? Bagaimana kalau di ruangan ini lagi?”

B. Fase Kerja
“Pada saat bapak mendengar suara seperti yang bapak katakan kemarin, apa yang
biasanya bapak lakukan untu mengatasi hal tersebut ?”
“ Kenapa bapak memilih melakukan cara tersebut untuk mengatasi suara yang biasa
bapak dengar ?”
“ Bagaimana perasaan bapak pada saat melakukan cara tersebut ?”
“ Apakah dengan cara seperti itu bisa membuat bisikan-bisikan yang bapak dengar bisa
berkurang ?”
“ Cara yang bapak sebutkan tadi sudah bagus, saya punya berbagai alternative untuk
mengendalikan suara yang bapak dengar. Caranya adalah :
“Kalau Bapak mulai mendengar bisikan itu, cara pertama yang dapat Bapak lakukan
yaitu katakan “Saya tidak mau mendengar kamu, pergi..pergi..”. Coba Bapak
mengatakan seperti itu. Bisa Pak?”
“Cara yang kedua, Bapak bisa langsung menemui teman-teman Bapak disini atau
perawat di ruangan untuk diajak mengobrol. Ini dapat mengalihkan bisikan-bisikan
yang Bapak dengar, sehingga suara itu menghilang dengan sendirinya.”
“Kemudian cara yang ketiga, Bapak bisa menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang
bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang Bapak digunakan untuk bengong atau melamun
saja.”
Dari cara-cara tersebut mana yang akan Bapak coba dulu?”

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri Kontrak
Sesuai janji kita tadi, kita sudah ngobrol 15 menit, untuk saat ini kita akhiri dulu ya
pak. Tadi bapak bagus sekali sudah mau menceritakan tentang bagaimana cara bapak
mengatasi halusinasi yang bapak alami.”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol-ngobrol tadi?”
: “Tadi kita sudah banyak membahas tentang cara untuk mengatasi
bisikan-bisikan yang sering Bapak dengar. “Apakah bapak masih
ingat ? Sekarang coba bapak sebutkan kembali cara – cara apa saja
yang bisa bapak lakukan untuk mengatasi halusinasi bapak tersebut.”
Objektif : “Klien menjawab pertanyaan dengan tetap mempertahankan kontak
mata dengan perawat.”
3. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak kalau mendengar suara-suara itu lagi, bapak bisa langsung coba cara-cara
yang saya sebutkan tadi.”
“Kalau nanti Bapak ingin menceritakan sesuatu dan ada pertanyaan, Bapak bisa
sampaikan pada saya di pertemuan berikutnya.”
4. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : “Bagaimana kalau di pertemuan berikutnya kita diskusikan tentang
keluarga bapak yang membantu mengatasi halusinasi yang bapak
alami ? Apakah bapak bersedia ?”
Waktu : “ Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 10.00 wita?”
Tempat : “ Bapak mau ngobrol-ngobrol dimana? Bagaimana kalau disini lagi?
Apakah bapak bersedia ?”
STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN BERDISKUSI DENGAN KELUARGA PASIEN


DENGAN HALUSINASI

Hari / tanggal : Jumat, 3 Mei 2014

Waktu : 10.00 WITA

Pertemuan : IV (TUK 4 )

I. Proses Keperawatan

a. Kondisi Klien
-
b. Diagnosa keperawatan
Halusinasi dengar
c. Tujuan Khusus
TUK 4 : klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasinya
d. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Beri salam terapeutik kepada keluarga dan klien
2. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
3. Perkenalkan nama, nama pangilan dan tujuan perawat berinteraksi
4. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk
mengatasi halusinasi klien
5. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi halusinasinya
6. Jelaskan pengertian, penyebab dan cara merawat klien dengan halusinasi yang
dapat dilaksanakan oleh keluarga
7. Peragakan cara merawat klien dalam menangani halusinasi
II. Proses Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat siang bapak, ibu, dan anggota keluarga yang lain ”
“Nama saya Luh Putu Wijayanti, saya biasa dipanggil Yanti”
“Saya yang merawat bapak Made keluarga bapak selama bapak Made dirawat
disini”

2. Evaluasi
-
3. Kontrak
“Saya disini setiap hari bertugas untuk merawat bapak Made. Bagaimana kalau kita
sekarang mendiskusikan keadaan bapak Made selama dirawat disini? Untuk
menbicarakan hal tersebut kita ngobrol 15 menit ya pak! Kita ngobrolnya disini
saja ya pak!” bagaimana anggota keluarga yang lain apakah setuju? Bapak Made
setuju?”.

B. Kerja
1. Pak kalau saya boleh tahu sudah berapa lama bapak Made mengalami halusinasi
seperti ini dan berbicara sendiri?
2. Apakah bapak bisa menceritakan kepada saya mengapa bapak Made bisa
berhalusinasi seperti ini?
3. Biasanya siapa yang menemani bapak Made di rumah?
4. Begini Pak, halusinasi dengar yang dialami Bapak Made berisiko membahayakan
dirinya, orang lain, dan lingkungan karena kita belum tahu apa isi dan maksud
kata-kata pak Made saat bicara sendiri.
5. Banyak jenis halusinasi yang ada, antara lain halusinasi dengar seperti yang
dialami Pak Made, halusinasi lihat, penghidu, pengecapan, rabaan. Setiap jenis
halusinasi tersebut mempunyai tanda dan gejala yang berbeda.
6. Sampai disini ada yang ingin bapak tanyakan untuk anggota keluarga lain ada yang
kurang jelas?
7. Baiklah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita inginkan, saya
harapkan semua anggota keluarga memberikan dukungan dan mengawasi gerak-
gerik Pak Made.
8. Ada yang ingin Bapak tanyakan?

C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?,
apakah Bapak dan keluarga yang lain sudah paham dengan
halusinasi dan cara merawat Pak Made?”
(Obyektif) : “Keluarga mau menjawab pertanyaan perawat dan tidak
meninggalkan tempat”.

2. Tindak lanjut
“Nah, jam sudah menunjukkan pukul 10.15 WITA jadi kita cukupkan dulu
pembicaraan kita. Sekarang Bapak,Ibu dan semuanya silahkan berbincang dengan
pak Made”.

3. Kontrak yang akan datang


“Pak Made sampai jumpa lagi besok pagi, besok kita berbincang-bincang lagi ya
tentang obat-obat yang bapak minum, besok saya kesini pukul 10.00 wita, kita
ngobrol sampai pukul 10.15 WITA di kamar ini. Bagaiman Bapak setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Hari/tanggal : Sabtu, 4 Mei 2014


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan : V / TUK 5

Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien tampak mondar mandir diruangan.

b. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar

c. Tujuan khusus : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

d. Tindakan keperawatan
TUK 5 : Klien memanfaatkan obat dengan baik
5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat, dosis, dan frekuensi pemakaian
obat.
5.2 Dorong klien agar mau mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
5.3 Diskusikan bahayanya obat tanpa konsultasi.
5.4 Bantu klien menggunakan prinsip 5 benar.
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, pak.Bagaimana kabar bapak hari ini?Apakah bapak masih ingat
dengan saya?”
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah bapak masih mendengar sesuatu
seperti kemarin lagi pak ?”
3. Kontrak
Topik :“Sesuai janji kita kemarin, bagaimana jika sekarang kita membahas
tentang manfaat obat – obatan yang biasa bapak minum selama dirawat
disini ?”
Waktu :“Bapak mau kita ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaimana jika 15 menit?
Apakah bapak bersedia ?”
Tempat :“Bapak mau kita ngobrolnya dimana pak ? Bagaimana kita ngobrolnya
ditempat ini saja pak ? Apakah bapak setuju ?”

B. Fase Kerja
“ Nah sekarang kita mulai ngobrol-ngobrolnya ya, Pak ”
“ Selama dirawat disini, bapak biasanya berapa kali sehari diberi obat oleh perawat
disini ?”
“ Apakah bapak biasanya teratur minum obat tersebut ?”
“ Apakah bapak tahu manfaat dari obat yang bapak minum tersebut ?”
“ Disini saya jelaskan sedikit pak ya, tentang obat tersebut. Obat itu sangat penting
diminum secara teratur karena obat tersebut salah satu cara untuk mengatasi
halusinasi yang bapak alami. Jika bapak sudah teratur minum obat tersebut sesuai
dengan perintah perawat dan dokter, maka bapak akan cepat sembuh dan bisa
kembali pulang kerumah berkumpul bersama lagi dengan keluarganya bapak.”
C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri Kontrak
Sesuai janji kita tadi, kita sudah ngobrol 15 menit, untuk saat ini kita akhiri dulu
ngobrol – ngobrolnya hari ini pak ya.Tadi bapak bagus sekali sudah mau
mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari saya.”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol-ngobrol tadi?”
: “Tadi kita sudah ngobrol banyak tentang manfaat dari obat
yang biasa bapak minum”. Nah, sekarang coba jelaskan kembali
apa manfaat dari obat yang bapak minum dari penjelasan saya
tadi.”
Objektif : “Klien mampu menyebutkan manfaat obat dengan baik.”
3. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau nanti Bapak mau bercerita lagi ke saya, atau ada yang perlu ditanyakan,
bapak bisa cari perawat disini ya.”
4. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : “Bagaimana kalau di pertemuan selanjutnya kita membicarakan
tentang kesiapan bapak untuk kembali ke lingkungan keluarga
bapak ?”
Waktu : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 10.00 wita?”
Tempat : “Bapak mau ngobrol-ngobrol dimana? Bagaimana kalau disini lagi?
Apakah bapak bersedia ?”
Mengetahui, Bangli, 8 Oktober 2013

Pembimbing Praktek Mahasiswa

(I Wayan Eka Susana,A.Md. Kep.) (Luh Putu Wijayanti)

NIP. 19760228 199903 1 005 NIM. P07120011059

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

(Drs.I Gst. Ngr.Putu Putra,M.Kes)


NIP. 19501231 197109 1 006

Anda mungkin juga menyukai