DOSEN PENGAMPU :
LIA DWI JAYANTI, S. Kep., Ns., M.Kep.
DISUSUN OLEH :
MAFI MUSYKILAH DWI CAHYANINGTYAS
P1337420620041
Keterangan:
A = Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B= Rata-rata jumlah pasien/hari
C= Jumlah hari/tahun
D= Jumlah hari libur masing-masing perawat
F= Jumlah jam perawatan yg dibutuhkan per tahun
G= Jumlah jam perawatan yg diberikan perawat per tahun
H= Jumlah perawat yg dibutuhkan untuk unit tersebut
Perawatan Langsung dan Tidak Langsung
1. Perawatan langsung, umumnya perawatan langsung hanya 4jam/hari sedangkan waktu
yang dibutuhkan sesuai klasifikasi pasien untuk kebutuhan keperawatan dalam sehari:
Selfcare membutuhkan ½ x 4 jam adalah 2 jam; Partial care membutuhkan ¾ x 4 jam
adalah 3 jam; Total care membutuhkan 1 – 1 ½ x 4 jam adalah 4-6 jam; Intensive
care membutuhkan 2 x 4 jam adalah 8 jam.
2. Perawatan tidak langsung. Waktu perawatan ini sekitar 60 mnt/hari.
3. Pendidikan Kesehatan memerlukan waktu 15 mnt/klien/hari.
Pengaturan hari Libur dan Cuti:
1. Jumlah hari per tahun, yaitu 365 hari
2. Hari libur masing-masing perawat per tahun adalah 78 hari, diperoleh dari hari minggu
= 52 hari, hari libur nasional = 14 hari dan cuti tahunan = 12 hari
3. Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam/minggu (kalau kerja efektif 5 hari maka
jam efektif 40/5 = 8 jam)
4. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20-25%
(antisipasi/cadangan)
C. Perhitungan DEPKES
Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di rawat inap didasarkan oleh: tingkat
ketergantungan pasien, rata-rata pasien per hari, jam perawatan yang
diperlukan/hari/pasien, jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari, jam kerja efektif tiap
perawat per hari.
Tahapan Perhitungan DEPKES
1. Menghitung kebutuhan tenaga
2. Tambahkan faktor koreksi hari libur/cuti/hari besar (loss day)
3. Perhitungkan juga beban non keperawatan sebesar 25%
Perhitungan di Gawat Darurat dan Critical Care
Materi 8: PENGARAHAN
A. Pengertian Pengarahan
Pengarahan merupakan salah satu tahapan penting dari fungsi manajemen
keperawatan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang sesuai sehingga perawat
dapat memberikan asuhan keperawatan yang aman dan berkualitas bagi pasien.
B. Konsep Dasar Dan Tujuan Pengarahan
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut manusia
dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Tujuan fungsi pengarahan ada lima
yaitu: menciptakan kerja sama yang lebih efsien, mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan staf supervisi, menumbuhkan rasa menyukai pekerjaan, mengusahakan
suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi keria staf,
membuat organisasi berkembang lebih dinamis.
C. Kegiatan Manajer Keperawatan Dalam Fungsi Pengarahan
Merumuskan tujuan perawatan yang realists dan berkesinambungan untuk pelayanan,
memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien, melaksanakan koordinasi untuk
efisiensi pelayanan, mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana, ciptakan
budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan, mempertimbangkan
kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana, mempercayai anggota, timbulkan
rasa percaya diri anggota yang tinggi dengan memberikan reward and punishment yang
jelas dan tegas, menjelaskan prosedur yang harus diikuti, memberikan laporan/pengarahan
yang ringkas dan jelas, menggunakan proses kontrol manajemen. gunakan manajemen
kontrol yang baik untuk mengkaji kualitas layanan secara teratur dan rutin,kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan umum.
D. Indikator Pengarahan Yang Baik/Efektif
Yang terdapat unsur koordinasi, motivasi dan komunikasi yang efektif.
E. Unsur-Unsur Pengarahan (Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi)
1. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan
yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan pada
perbedaan kekuasaan. Rumusan komponen yang ada dalam kepemimpinan ada empat
aspek, yaitu: 1) Leader, 2) Pengikut, 3) tujuan, dan 4) situasi dan komunikasi.
2. Motivasi merupakan sebuah dorongan yang menggerakkan seseorang agar bertindak
dengan cara tertentu. Jumlah dan kualitas pekerjaan yang dicapai oleh seseorang
adalah cerminan dari motivasi yang dimilikinya. Motivasi merupakan hal yang
kompleks serta melibatkan pengaruh dari factor-faktor ekstrinsik seperti uang,
tunjangan, dan kondisi kerja
3. Komunikasi, perawat profesional pemberi asuhan diwajibkan untuk memperhatikan
komunikasi secara efektif. Penggunaan alat komunikasi terstruktur secara konsisten,
seperti SBAR, meningkatkan efektivitas komunikasi, serta meningkatkan hubungan
yang aktif antara anggota tim perawatan kesehatan.