Anda di halaman 1dari 51

PENGANTAR MANAJEMEN ( Materi Kuliah ke 1 )

Dosen : H.Mohammad Herman Djaja,SE.MM


Pertemmuan kedua , Assalamualaikum Wrbt,apa kabar kalian semua
? semoga sehat walafiat ,kali ini kalian menerima materi Pengantar
Manajemen ,dan baca, simak baik-baik serta jawab pertanyaan
pertanyaan dibawah ini

“Setiap manusia harus memiliki masa depan yang lebih baik ,karena
itu ciptakan masa depan yang lebih baik dan indah dengan cara
membangun pola hidup yang kreatif, inovatif,produktif dan efektif
sehingga kita lebih bermanfaat bagi sesama. “PENGERTIAN
MANAJEMEN
Manajemen berasal dari kata “ to manage “ artinya
mengatur,mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut secara
subtantif,makna manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang
bersifat pengelolaan. Dengan demikian ,muncul pertanyaan apa yang
dikelola , bagaimana mengelolanya, untuk apa dikelola,dan siapa yang
mengelola.
Proses Manajemen : meliputi proses Perencanaan,
pengorganisasian,pelaksanaan,pengawasan,pengendalian,pengaraha
n dan pengevaluasian ,sehingga mencapai tujuan organisasi sesuai
harapan yang diinginkan,dengan cara mengerahkan sumber daya
organisasi yang dimilikinya.
Manajemen adalah Ilmu dan seni mengatur sumberdaya manusia
secara efektif dengan didukung sumberdaya lainnya dalam organisasi
untuk mencapai tujuan.
Ada dua sistem yang harus selalu ada dalam manajemen, yaitu
sistem organisasi dan sistem administrasi.
Sistem organissai adalah integritas berbagai komponen yang saling
mempengaruhi ,berperan menurut tugas dan fungsi masing-masing
sekaligus terkait dengan komponen-komponen administratif.
Sistem administrasi adalah suatu sistem yang berperan
mencatat,merekam semua proses manajerial secara bertahap,periodik
dan akuntable. Seluruh aktivitas manusia dalam suatu sistem
organisasi dikendalikan oleh prinsip-prinsip yang berlaku dalam
manajemen.
Manajemen dalam arti luas mencakup manajemen diri yang bisa
mengatur jasmani dan rohani ,keduanya bekerja mengikuti hukum
fisikal dan metafisikal yang sudah ditata sedemikian rupa oleh tuhan,
seperti alat pancaindra,pusat kesadaran pikir dan rasa,yakni
roh,demikian pula fungsi syaraf sensorik otak manusia. Akan tetapi
,setiap susunan organisme dan fungsi vital kehidupan manusia
membutuhkan pengelolaan dan pengaturan yang sinergis,seperti
halnya organisasi.
Contoh manajemen diri : pengaturan pola makan ,aktivitas sehari-hari,
cara berpikir,berprilaku,berbicara dengan orang lain dsb.
Pengaturan pola makan : misalnya membutuhkan ilmu pengetahuan
kesehatan dan gizi, pengaturan berinteraksi membutuhkan ilmu sosial
dan ahlak,pengaturan berpikir membutuhkan ilmu filsafat, pengaturan
yang berhubungan dengan tuhan membutuhkan ilmu tauhid dan ilmu
fiqih,pengaturan pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan
psikologi dan pengaturan tubuh membutuhkan olahraga. Ini artinya
manusia sebagai raga dan jiwa merupakan pusat lahirnya berbagai ilmu
pengetahuan,tidak terkecuali ilmu manajemen.
Contoh diatas menjelaskan keberadaan manajmen dan fungsinya
sangat penting .Objek utama manajemen adalah organisasi, dan
organisasi yang paling penting harus diatur adalah manusia. Manusia
merupakan pusat study terindah dan terbaik bagi manajemen dan
sumber inspirasi ilmu manajmen,karena sebelum mengelola organisasi
eksternal ,manusia harus memiliki kemampuan mengatur dirinya
sendiri.
Konsep manajemen diri dikembangkan oleh Abdullah
Gyamnastiar,pengasuh pondok pesantren darul Tauhid.Ia fikus pada
pengelolaan jiwa dengan pradigma Manajemen Qalbu. Model yang
digunakan berawal dari pandangan bahwa manusia adalah sistem yang
terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan ,dan pusat
penggerak utama semua komponen adalah hati manusia.Oleh karena
itu hati manusia, membutuhkan pengelolaan yang baik dengan
bimbingan dan pembinaan yang bersumber dari ajaran agama.
DASAR-DASAR MANAJEMEN
1. Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni
karena untuk melakukan suatu pekerjaan dibutuhkan
keterampilan khusus.
2. Menurut Horold Koontz dan Dyril O Donnel,manajemen adalah
usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalu kegiatan orang
lain.
3. G.R .Tery mengatakan bahwa manjemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri dari : tindakan perencanaan ,pengorganisassian
, pelaksanaan , dan pengendalian untuk menentukan serta
mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya. Definisi tersebut sama dengan yang
dikemukakan oleh Andrew F.Sikula, dan oleh S.P. Hasibuan.
4. James A.F.Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses
perencanaan,pengorganisasian dan penggunaan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapa tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Manajemen sebagai seni pencapaian tujuan yang
dilakukan melalui usaha orang lain.
5. Lawrence A.Appley dan Oey Liang Lee , menjelaskan bahwa seni
dan ilmu ,dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan
tenaga dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktivitas
yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam manajemen terdapat teknik-teknik Yang
kaya dengan nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan,
mempengaruhi, mengawasi dan mengkordinasikan semua
komponen saling menunjang untuk mencapai tujuan yang
dimaksudkan.

Semua pengertian tentang manajemen diatas secara esensial


mengandung persamaan yang mendasar ,yaitu bahwa dalam
manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan , baik
dari sisi fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan
sebelumnya.
Hal-hal yang dimaksudkan adalah :
1. Oraganisasi sebagai wadah utama adanya manajemen.
2. Manajer , yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh
dalam organisasi.
3. Aturan main dalan organisasi yang disebut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
4. Tujuan organisasi , yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Perencanaan yang didalamnya mengandung berbagai program
yang akan dilaksanakan.
6. Pengarahan yang memberikan jalan kepada sumberdaya
manusia yang ada dalam organisasi.
7. Teknik-teknik dan mekanisme memberikan jalan mudah bagi
pelaksanaan kegiatan organisasi.
8. Pengawasan terhadap semua aktivitas organisasi ,ditujukan
agar tidak ada penyimpangan dalam rencana yang telah
ditetapkan.
9. Sarana dan prasarana diharapkan memdukung kelancaran
pelaksanaan kegiatan organisasi .
10. Penempatan personalitas sesuai dengan keahlian
diharapkan memberikan sumbangan kinerja yang
maksimal,efektif dan efisien.
11. Evaluasi ,merupkan kegiatan hal penting untuk memberi
penilaian kinerja orangisasi.
12. Pertanggung jawaban akhir,merupakan hal penting dalam
organisasi sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas yang
diberikan.

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN

Sebagai ilmu ,manajemen memiliki teori dan krangka pikir yang


sudah teruji,terutama yang berhubungan dengan teori
manajemen ilmiah , organisasi klasik ,dan teori prilaku organisasi.
Teori manajemen ilmiah memfokuskan kajiannya pada
pentingnya keberadaan dan peran manajer dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Menurut teori manajemen ilmiah
manajer harus menciptakan iklim yang kondusif dalam
oraganisasi atau perusahaan, untuk itu perlu dukungan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya seperti sarana dan
prasarana termasuk modal agar meraih keberhasilan.
Agar memiliki sumberdaya yang berkualitas, perusahaan
harus selektif dalam mengambil tenaga kerja dan melakukan
pembagian kerja dan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya
masing-masing sehingga sistem kerja tersebut lebih profesional.
Perusahaan perlu memberikan upah yang seimbang dengan hasi
lkerja dan tanggung jawabnya, samakin bagus kenerja dan
tanggung jawabnya semakin banyak ,maka upah harus seimbang
dan hargai prestasi kinerja karyawannya,bila perlu beri bonus dan
promosi jabatan bagi yang berprestasi.
Manajemen juga mengkaji efisiensi dan efektifitas keninerja
juga mempertimbangkan tujuan perusahaan ,kegiatan
perusahaan yang logis, jumlah pekerja dan staf yang memadai ,
disiplin kerja, upah yang porposional, bonus yang prestatif,
standar pekerjaan yang sistematis ,pertanggung jawaban yang
objektif,penerapan balas jasa atau insentif yang motivasional,
dan pengembangan perusahaan yang terukur.
Teori kedua yang dikembangkan manajemen adalah Teori
Organisasi Klasik yang diperkenalkan oleh B.I.Fayol ( 1841-
1925)antara lain membahas soal :
1. Technical : kegiatan memproduksi barang dan
pengorganisasian.
2. Commersial : kegiatan membeli dan menjual produk.
3. Financial : Kegiatan pembelanjaan.
4. Security : Kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy: kegiatan akuntansi
6. Managerial : melaksanakan fungsi manajemen.
Fayol merinci lebih sistimatis fungsi-fungsi manajemen :
1. Planning ( perencanaan )
2. Organizing ( pengorganisasian )
3. Coordinating ( pengkordinasian )
4. Commanding ( pengarahan )
5. Controlling ( pengawasan )
Dari lima fungsi manajemen diatas ,Fayol menetapkan asas-
asas manajemen yang bersifat umum yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab.
3. Melakukan disiplin kerja
4. Melaksanakan kesatuan perintah.
5. Melakukan kesatuan arah.
6. Mengutamakan kepentingan umum.
7. Melaksanakan pemberian janji yang wajar.
8. Melakukan pemusatan wewenang.
9. Melakukan rantai berkala.
10.Melakukan asas keteraturan
11. Melakukan asas keadilan
12. Malaksanakan kestabilan masa jabatan
13. Melakukan inisiatif
14. Malakukan asas kesatuan
Fungsi dan asasumum dalam manajemen yang
dikemukakan oleh Fayol diperkuat oleh pandangan James
D.Money menyatakan perlunya kaidah-kaidah bakudalam
menetapkan organisasi manajemen. Kaidah –kaidah yang
dimaksudkan adalah : 1. Koordinasi 2.Prinsip Skala 3. Prinsip
fungsional dan 4. Prinsip staf.
Dalam Teori yang ke 3 ,adalah teori prilaku organisasi
memerlukan hubungan interaksi antar manusia,prilaku
individu merupakan bahan pertimbangan
terbentuknyahubungan fungsional dalam aktivitas
pekerjaannya.Kebutuhan yangdiberikan karyawan tidak hanya
kebutuhan fisik,tetapi kebutuhan psikis karyawan yang lebih
memerlukan perhatian sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerjanya.Kebutuhan psikis karyawan ini dapat
berupa hubungan interaksional yang harmonis antara atasan
dan bahawan.
Dengan teori hubungan antar manusia itu, ruang lingkup
manajemen tidak terpaku pada suatu proses perencanaan dan
pengendalian suatu organisasi ,tetapi secara langsung
berkaitan dengan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam
organisasi mnajemen ,sebgaimana perlunya menguraikan
secara detil tentang kedudukan ,tugas,dan fungsi manajer
dalam perusahaan . Mengapa diperlukan hubungan yang
harmonis antara atasan dan bawahan ? Jawabannya berkaitan
dengan pendekatan psikologis yang berlaku dalam
manajemen, yang salah satunya menguraikan peran manajer
sebagai pemimpin dan kepemimpinan manajer dalam
mempengaruhi bawahannya, agar melaksanakan tugas-
tugasnya sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Dengan demikian , manajemen berbicara tentang hubungan
antar individu yang satu sama lainnya saling mempengaruhi
dan saling berharap. Manajer mempengaruhi dan berharap
seluruh karyawan melaksanakan semua rencana
perusahaannya, dan karyawan dengan aktivitasnya berusaha
bekerja sebaik mungkin , karena mengharap imbalan dan
promosi jabatan yang lebih baik. Jadi kedua duanya saling
berharap untuk memperoleh sesuatu yang terbaik, saling
memberi manfaat, dan menjaga masa depan mereka lebih
baik.
Dalam manajemen humanistik ,setiap karyawan akan
ditempatkan pada posisi atau jabatan yang terendah sampai
dengan yang teratas, yang terbaik adalah karyawan yang
menikmati dari jabatan rendah sehingga ia mendapatkan
kepuasan . Selanjutnya prestasi kerjanya meningkat dan terus
meningkat, sehingga ia memperoleh jabatan tertinggi ,itulah
menurut Maslow yang disebut sebagai proses aktualisasi diri.

Pandangan Maslow tentang aktualisasi dari secara hierarkis


berkaitan dengan tingkatan kebutuhan adalah sbb :
1. Kebutuhan fisiologis( hidup ).
2. Kebutuhan sekuritas diri( keamanan ).
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki
4. Kebutuhan honoritas diri. ( harga diri )
5. Kebutuhan kognitif ( Pengembangan )
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan aktulaisasi diri,manusia ideal memiliki kualitas
tertinggi dalam mencari kepuasan.
Maslow memberikan rumusan hidup bagi manusia, terutama
mengenai kepuasan hidup sehingga manusia mengalami masa-
masa aktualisasi diri. Menurutnya ,puaskanlah kebutuhan
terrendah sebelum mencari kebutuhan yang lebih tinggi. Jika
kepuasan telah final ditingkat rendah , jiwa akan dimotivasi
untuk meraih kepuasan yang lebih tinggi. Dengan demikian
setrusnya , meskipundalam kehidupannya, manusia sering
terombang- ambing oleh kebutuhan yang bersifat naik turun
dan tidak teratur.
PERTANYAAN :
1. Mengapa ilmu manajemen itu penting ? dan ada berapa
manajemen yang saudara ketahui berikut contohnya.
2. Bagaimana kegiatan proses manajemen dilakukan ? dan
jelaskan masing- masing kegiatan tersebut.
3. Bagaimana menurut pendapat anda tentang hubungan
interaksional secara psikologis di suatu perusahaan atau
organisasi ? jelaskan.
4. Tolong jelaskan lima fungsi manajemen menurut fayol dan
asas-asas manajemennya.
5. Apa rumusan hidup bagi manusia menurut Maslow
,mengenai kepuasan ? jelaskan .
Keterangan :
1. Hasil pertanyaan kirim lewat WA/ PDf melalu Kelompok Kls
masing-masing atau group.

SELAMAT MENGERJAKAN

PENGANTAR MANAJEMEN “ MATERI KULIAH KE 2 “


Kecerdasan seorang manajer dalam mengambil keputusan
berkaitan dengan proses mengidentifikasi masalah , menyusun
alternatif , menganalisis alternatif , dan mengambil tidakan kongkrit
sebagai keputusan yang dipandang terbaik. Menurut G.R.Tery, proses
pengambilan keputusan didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah yang dihadapi,
2. Menganalisis masalah,
3. Menetapkan alternatif yang akan dipilih,
4. Mengevaluasi alternatif,
5. Memilih alternatif yang tepat,
6. Mengambil tindakan kongkrit dengan tetap mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensinya.
Sebagai bagian dari ruang lingkup manajemen ,fungsi-fungsi
manajemen terdiri atas hal berikut :

1. Planning : suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan


yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan ini dituangkan dalam bentuk konsep
atau suatu program kerja.
2. Organizing : kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas
dan kewajiban, fungsi pekerjaan , dan hububngan antar fungsi.
3. Saffing : penempatan job / jabatan karyawan perusahaan,
termasuk perekrutan karyawan , pemanfaatan , pelatihan
,pendidikan dan pengembangan sumber daya karyawan tersebut
dengan efektif.
4. Directing : Pengarahan , instruksi yang merupakan bagian dari
aktivitas kepemimpinan seorang manajer. Directing adalah
bagian dari otoritas direktur dalam mebrikan bimbingan ,
motivasi, dan teladan bagi karyawan sehingga semua kinerja
perusahaan berjalan dengan baik sesuai dengan target yang
hendak dicapai.
5. Coordinating : pengorganisasian semua unsur manajerial
sehingga menjadi sebuah sistem yang integral. Sistem integral
yang dimaksud adalah senantiasa mempertahannkan hubungan
Singkronitas seluruh kegiatan , keselarasan, sistimatika, dan tidak
berat sebelah atau adanya overlapping kegiatan disatu sisi,
sedangkan disisi lain hampa kegiatan.
6. Controling : evaluasi terhadap seluruh kegiatan sehingga selama
perjalanan kegiatan, kelemahannya akan diketahui dengan cepat
dan sesegera mungkin dikoreksi. Evaluasi berkaitan langsung
dengan pola pengawasan atau supervisi yang tujuannya
memberikan pengarahan dan pembinaan kepada seluruh
pelaksana kegiatan yang telah dievaluasi akan dijadikan bahan
rekomendasi kegiatan yang akan datang.

Dari semua uraian tentang ruang lingkup menajemen itu ,dapat


dikatakan bahwa manajemen memiliki wilayah kajian yang cukup
luas, karena hampir seluruh manusia akrab dengan aktivitas
manajemen , meskipun tidak secara keseluruhan mengetahui
abhwa aktivitasnya merupakan bagian dari manajemen.
Dalam manajemen dibicarakan pula supervisi kerja yang
berhubungan dengan teori motivasi, pembinaan , pengarahan,
pelatihan , dan pendidikan bagi seluruh karyawan guna
meningkatkan produktivitas kerja dan loyalitas yang kuat kepada
perusahaan.

B. OBJEK KAJIAN DAN KEGUNAAN MANAJEMEN


1. Objek Kajian Manajemen
Berbicara tentang objek kajian manajemen tidak jauh
berbeda dengan berbicara tentang ruang lingkup manajemen
.Oleh karena itu ,perlu diuraikan perbedaan-perbedaannya
agar tidak terjadi tumpang tindih pembahasan. Ruang lingkup
manajemen adalah seluruh bagian yang asasi dari kedudukan
manajemen dan prinsip-prinsipnya secara umum, sedangkan
objek kajian manajemen adalah semua ruang lingkup
manajemen dengan terlebih dahulu mendudukkan
manajemen sebagai ilmu.
Dalam ruang lingkup manajemen dibahas hal-hal yang
berhubungan dengan organisasi ,manajer , kinerja perusahaan,
asas dan fungsi manajemen , dan pengendalian perusahaan
hingga sistem pengawasannya . Semua itu merupakan objek
akjian manajemen, yang dalam perspektif ilmu, artinya subjek
matter yang dapat diteliti secara ilmiah . Dengan demikian ,
manajemen sebagai ilmu tidak hanya menguraikan ruang
lingkup manajemen , tetapi mempertanyakan secara filosofis
tentang hakekat, sumber, dan tujuan ruang lingkup
manajemen yang dimaksudkan. Sebagai contoh : organisasi
merupakan bagian dari ruang lingkup manajemen maka
organisasi menjadi objek kajian ilmu manajemen sehingga
dapat dijadikan bahan penelitian.
Karena dapat diteliti ,dalam manajemen terdapat prinsip-
prinsip keilmuan yang dapat diakui secara teoritis dan
mempergunakan pendekatan-pendekatan yang mendukung
terwujutnya kebenaran ilmiah. Misalkan ,yang dijadikan objek
kajian sebuah perusahaan adalah berbagai komponen yang
saling terkait yaitu : manajer , karyawan, perencana kerja ,
pelaksana kegiatan , dan sarana serta prasarana yang dimiliki
perusahaan. Lalu dilakukan penelitian terhadap salah satu
komponen perusahaan dengan hipotesis “ kemajuan
perusahaan dipengaruhi oleh tipe-tipe kepemimpinan manajer
perusahaan “Dengan demikian , variabel yang akan dikaji dan
diteliti adalah tentang kemajuan perusahaan dan tipe-tipe
kepemimpinan , yang masing-masing sebagi variabel
independent dan variabel dependent.
Dengan gambaran tersebut , makna kemajuan dan makna
perusahaan dapat ditentukan sehingga , kreteria kemajuan
dapat disusun sedemikian rupa agar memudahkan
pengukurannya. Demikan pula definisi tentang perusahaan
yang diteliti , berhubungan dengan jenis perusahaan tertentu
sehingga kemajuan yang dimaksudkan adalah kemajuan
diwilayah kinerja perusahaan , misalnya perusahaan garmen ,
perusahaan garmenpun bisa diperkecil ke dalam objek yang
spesifik, misalnya perusahaan garmen PT. Gading Permanen di
jalan Sukarno Hatta nomer 3 Kota Bandung.
Setelah mempersempit objek yang diteliti , selanjutnya
mendefinisikan variabel berikutnya , yaitu tentang tipe
kepemimpinan . Kajian ini lebih bersifat teoritis untuk
menguraikan jenis-jenis kepemimpinan dengan seluruh
tipologi yang telah disepakati oleh ahli manajemen .
Penguraian sekaligus pendefinisian tentang tipologi
kepemimpinan dapat menggunakan berbagai pendekatan ,
yaitu pendekatan sosiologis, psikologis dan pendekatan
filsafat. Pendekatan yang akan digunakan akan memudahkan
proses analisis data yang telah dikumpulkan, apakah mamakai
analisis data yang telah dikumpulkan , apakah memakai
analisis data kuantitatif atau kualitatif,sekaligus menentukan
metode penelitian yang akan diterapkan.
Tipe-tipe kepemimpinan yang telah diuraikan merupakan
rujuakan teoritis untuk mengetahui karakter manajer yang
memimpin perusahaan yang dimaksud , tetapi terlebih dahulu
harus mendefinisikan konsep menajer dalam perspektif ilmu
manajemen. Kedudukan , fungsi, dan tugas manajer perlu
diuraikan secara mendalam berkaitan dengan perusahaan
secara umum. Dengan demikian , uji validitas antara kemajuan
perusahaan tipe-tipe kepemimpinan manajer dalam
perusahaan garmen tersebut lebih terarah dan konsisten
dengan seluruh hakekat penelitian yang dilaksanakan , yakni
mengenai metode penelitian yang digunakan , permasalahan
yang telah diidentifikasi , dan tujuan penelitian yang
ditetapkan.
Ujia hipotesis, biasanya terdapat dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, terutama ditujuakan
pada hasil pengumpulan data dengan teknik penyebaran
angket dan pertanyaan- pertanyaan , pilihan yang disebar
kepada responden yang sebelumnya telah ditentukan.
Apabila penelitian mengunakan pendekatan kualitatif ,
hipotesis yang dimaksud dapat diformolasikan sebagai asumsi
dasar untuk menuntun sebuah kinerja penelitian yang lebih
terarah. Dengan demikian , tidak dibutuhkan uji validitas yang
menggunakan angka-angka dan parameter sebagai mana
terdapat dalam penelitian kuantitatif. Karena metodologi
penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak sepenuhnya bertolak
belakang , keduanya dapat dipadukan dengan tujuan
mempermudah proses analisis data.
Ilustrasi tersebut hanya untuk menjelaskan manajemen
sebagai ilmu karena adanya istilah objek kajian manajemen.
Pendefinisian manajemen sebagai ilmu dikemukakan oleh
Luther Gulick , bahawa didalamnya diuraikan secara sistematis
tentang kinerja perusahaan yang mengintegrasikan seluruh
komponen yang ada gunamencapai tujuan.

CIRI-CIRI BAHWA MANAJEMEN SEBAGAI ILMU ADALAH :


1. Memiliki teori manajemen yang telah teruji secara ilmiah.
2. Berkembang secara sistematis dan mengedepankan
objektifitas hasil-hasil penelitian.
3. Didukung oleh ilmu bantu yang sangat signifikan , yaitu ilmu
ekonomi , statistik , Akuntansi , sosiologi , dan pisikologi. dan
4. Empirik dan rasional.

Objek kajian yang lebih kongkrit dari manajemen adalah :


1. Organisasi dan struktur tata usaha yang merupakan bagian
sistemik organisasi.
2. Anggaran belanja keuagan organisasi atau perusahaan.
3. Masalah kepegawaian atau personalia.
4. Keuangan dan pembukuannya.
5. Korespondensi dan surat menyurat dan sistem komonikasi
yang berlaku dalam perusahaan.
6. Pengangkatan dan penempatan karyawan , mutasi dan
ukuran profesionalitas serta prestasi karyawan.
7. Sistem pengupahan,sistem bonus dan imbalan.
8. Manajer , kedudukan, tugas,tanggung jawab, dan
otoritasnya.
9. Pengawasan dan pengendalian perusahaan.
10. Fungsi-fungsi manajemen.
11. Azas-azas manajemen.
12. Teori manajemen.
13. Administrasi perkantoran.
14. Strategi pemasaran.
15. Produktifitas kerja.
16. Keriwausahaan.
17. Hierarki , dan wewenang manajerial.
Masih banyak objek kajian manajemen yang tidak
dikemukakan di atas akan tetapi paling tidak kajian itu
diarahkan pada beberapa hal yang amat penting dalam
manajemen , yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen pada aspek struktur , yang menguraikan struktur
organisasi, analisis unit kerja, deskripsi tugas dan spesifikasi
pegawai, otoritas dan hierarkis jabatan pegawai, dinamika
lingkungan struktural organisasi organisasi, dan difrensiasi
profesionalitas kenerja pegawai.
2. Manajemen aspek teknik yang berkaitan dengan proses
perencanaan , aktivitas perusahaan,manivestasi tugas-tugas
manajer dan pegawai serta pelaksanaan strategi pemasaran.
3. Manajemen pada aspek personalia yang objek kajiannya
dititik beratkan pada manfaat manajemen personalia ,
perencanaan personalia, pengembangan sumber daya
personalia, hubungan integral antar personalia, penilaian dan
promosi, serta kesejahteraan personalia.
4. Manajemen pada aspek lnformasi yang objek kajiannya
ditujukan pada sistem informasi organisasi atau perusahaan ,
sistem pengawasan internal, kontrol pegawai, dan kepekaan
manajerial terhadap permasalahan yang berkembang.
5. Manajemen pada aspek lingkungan masyarakat yang objek
kajiannya berkaitan dengan peran serta masyarakat terhadap
pengembangan perusahaan , interaksi antar perusahaan dan
masyarakat, peranan manajer dalam menghadapi masyarakat
, kerjasama perusahaan dengan masyarakat, dan promosi
produk serta kinerja perusahaan yang melibatkan unsur
masyarakat.
6. Manajemen pada aspek keterampilan , yang objek kajiannya
tentang profesionalitas kerja manajer dan seluruh karyawan ,
keterampilan konsep, ketrampilan manusiawi, ketrampilan
teknik , dan keterampilan memproyeksikan masa depan
perusahaan.
7. Manajemen pada aspek pengembangan sumber daya manusia
, yang objek kajiannya meliputi pendidikan dan pelatihan
manajerial , kualitas manajer yang dikreteriakan oleh
anggaran dasar dan anggran rumah tangga perusahaan, dan
pelaksanaan supervisi dan pengelolaan serta penafsiran
terhadap instruksi manajer yang berhubungan dengan ke
cerdasan para karyawan.

Pemahaman tentang manusia dengan sumber daya yang


dimilikinya sekaligus akan membahas funsi-fungsi manajerial
yang bersifat operatif, sebagaimana dijelaskan ole A.M
Kadarman dan Yusuf Udaya , bahwa fungsi operatif manajer
sumber daya manusia berkaitan dengan hal berikut :
1. Memperoleh tenaga kerja dalam jumlah dan spesifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengembangkan tenaga kerja dengan berbagai pendidikan
dan pelatihan.
3. Kompensasi ,yaitu peningktan kesejahteraan bagi para
pegawai,
4. Integrasi , kesatu paduan kinerja manajemen dan implikasi
positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
5. Pemeliharaan sinergitas manajerial dan pertahanan yang utuh
terhadap keadaan yang telah nyata berkembang maju,
6. Pengembangan keterampilan dan sumbangannya bagi
masyarakat artinya , setiap manusia yang telah dilatih sehingga
memiliki pengalaman dan keterampilan yang memadai ,serta
menghasilkan produktivitas yang luar biasa,seharusnya
diterjunkan ke masyarakat untuk menciptakan sumberdaya
manusia lainnya yang akan memperbanyak kesuksesan kerja
di lingkungan sosialyang lebih luas.
KEGUNAAN MANAJEMEN
Kegunaan mamajemen menurut Henry Fayol, berkaitan erat
dengan prinsip –prinsip umum manajemen yaitu :
1. Manjemen berguna untuk merancang pola pembagian kerja
(division of work );
2. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab ( authority and
responsibility ) secara profesional dan proporsial;
3. Meningkatkan kedisiplinan pegawai ( discipline )dengan taat
asas dan taat pada tanggung jawab masing-masing.
4. Kedisiplinan dibangun melalui kesatuan perintah ( unity of
command ) yang tertuang pada Visi dan misi perusahaan serta
karisma pemimpin perusahaan yang menjadi teladan bagi
seluruh karyawan atau bawahannya.
5. Kesatuan perintah yang berhubungan dengan kesatuan
pengarahan ( unity of direction ) sebagai bentuk kepedulian
dan tanggung jawab kepemimpinan ;
6. Seluruh prinsip manajemen dan pelaksanaan fungsinya selalu
mengutamakan kepentingan ornagisasi ;
7. Sikap mengutamakan kepentingan organisasi , dibayar melalui
penggajian pegawai ,reward, bonus, imbalan ,dan sebagainya
yang akan meningkatkan kesejahteraan pegawai dan
kewibawaan manajemen perusahaan ;
8. Manajemen penggajian nerguna untuk menerapkan asas
profesionalitas kerja, asas keadilan ,dan asas tingkatan para
pegawai ;
9. Dengan melaksanakan asa-asas manajemen perusahaan dan
pegawai serta manajemennya sebagai satu kesatuan yang
utuh , dan stabilitasnya akan lebih terjaga dengan baik.

Kegunaan manajemen tersebut dapat dikembangkan


kegunaan praktisnya , yaitu :
1. Manajemen memberikan semangat untuk selalu bekerja
sebaik mungkin dan tidak menunda-nunda pekerjaan ;
2. Mengembangkan kinerja dan kreativitas yang dapat
memberikan daya guna dan hasil guna yang terbaik untuk
perusahaan ;
3. Senantiasa fokus dan berkonsenterasi penuh pada hasil yang
dicapai ;
4. Pandai memanfaatkan waktu denga baik dan bijaksana demi
kemajuan perusahaan ;
5. Pandai membangaun rangcangan aksi yang fleksibel dengan
siatuasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan ;
6. Memiliki daya respon yang cepat dan tepat terhadap semua
keadaan yang dapat mengancam stabilitas manajemen
perusahaan ;
7. Pandai menikmati hasil-hasil yang telah diperoleh dengan
tetap berpegang pada etika perusahaan.
Etika perusahaan yang bersumber pada teori-teori
manajemen marupakan salah satu bentuk legitimasi yang
apling efektif bagi aktivitas para pegawai perusahaan .
Perusahaan menjadi smesta simbolik yang memberi makna
pada kehidupan para pegawai dan memberikan penjelasan
yang paling sempurna dan komprehensif tentang seluruh
realitas diri dalam menikmati pekerjaannya masing-masing.
Oleh karena itu , kegunaan manajemen terletak pada ketaatan
seluruh personal perusahaan kepada kepemimpinan dan
keteladanan manajer atau aturan-aturan yang berlakudalam
perusahaan.

PERTANYAAN : ( latihan tugas 2 )


1. Apa yang anda ketahui tentang Forecasting dan Desicion
making ? jelaskan .
2. Mengapa dalam manjemen , fungsi Planning ,ada diurutan
pertama ? jelaskan .
3. Mengapa Directing dan controling itu penting ? jelaskan .
4. Apa yang anda ketahui tentang kegunaan manajemen ?
jelaskan.
5. Apa yang anda ketahui tentang Division of work , Authority
and Responsibility ? jelaskan.

S E L A M A T M E N G E R J A K A N

Keterangan : hasil jawaban kirim ke ketua kls ,nanti oleh ketua


dikumpulkan kirm dalam satu folder ke Dosen pengampu melalui WA
atau email “ hermandjajaunira@gmail.com “ ditunggu sampai jam 20
.00 Wib. Trims.
PENGANTAR MANAJEMEN ( MATERI KE 3 )
PRINSIP- PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip artinya titik tolak yang menyadari adanya pelaksanaan
sesuatu. Prinsip sama dengan istilah asas , dasar , landasan , pijakan ,
fundamental, pedoman berfikir dan bertindak ,dan tolak ukur. Jadi
prinsip merukakan pegangan utama dalam berfikir dan bertindak. Jika
ada ungkapan “ tidak punya prinsip “ artinya dia tidak memiliki
pegangan utama dalam berfikir dan bertindak . Dengan demikian
istilah prinsip sering dikaitkan dengan sesuatu yang tidak boleh
berubah oleh situasi dan kondisi apapun, artinya selalu berpegang
pada landasan utaman yang dimaksudkan.
Dalam manajemen terdapat prinsip-prinsip yang merupakan
pedoman umum atau pegangan utama pelaksanaan aktivitas
manajerial, yang tentu saja akan menentukan sukses tidaknya suatu
organisasi. Roda organisasi atau perusahaan dipicu dengan
melaksanakan berbagai kegiatan yang berperinsip pada prinsip-prinsip
yang umum dalam manajemen.
Prinsip-prinsip umum manajemen ( general principle of
management ), misalnya oleh Malayu S.P. Hasibuan dengan mengutip
pandangan Henry Fayol, yaitu sebagai berikut :
1. Division of work ( asas pembagian kerja )
2. Authority and Responsibility ( asas wewenang dan tanggung
jawab )
3. Discipline ( asas disiplin )
4. Unity of commad ( asas kesatuan perintah )
5. Unity of direction ( asas kesatuan arah atau jurusan )
6. Subordination of individual interest into general interest
( asas kepentingan umum diatas kepentingan pribadi )
7. Remuneration of personel ( asas pembagian gaji yang wajar )
8. Centralization (asas pemusatan wewenang )
9. Scalar of chain ( asas hierarki atau asas rantai berkala ).
10. Order ( asas keteraturan )
11. Equity ( asas keadilan )
12. Initiative ( asas inisiatif )
13. Esprit de corps ( asas kesatuan )
14. Stability of turn-over personel ( asas kestabilan masa
jabatan ).

1. DIVISION OF WORK
Asas pembagian kerja merupakan prinsip yang sangat penting dalam
manajemen . Prinsip pembagian kerja harus diterapkan dengan
alasan-alasan :
1. Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
2. Setap jenis lapangan kerja ,membutuhkan tenaga ahli yang
berbeda-beda.
3. Setiap pekerja memiliki pengalaman kerja yang berbeda.
4. Setiap pekerja memiliki mentalitas kerja yang berbeda.
5. Memiliki penggunaan waktu yang berbeda.
6. Memiliki latar belakang kebidupan, sosial , ekonomi dan budaya
yang berbeda.
7. Memiliki otak kemampuan dan tingkat pendidikan yang berbeda.
Agar pembagian kerja dapat dilaksanakan dengan baik, tepat dan
akurat ,manajemen seharusnya melaksanakan beberapa
kegiatan, sebelum menerima dan merekomendasikan jabatan
tertentu pada setiap pegawainya. Kegiatan yang dapat
dilaksanakan diantaranya :
1. Pengumuman penerimaan kerja.
2. Penilaian syarat-syarat administrasi ,yakni lulusan pendidikan
formal, kursus-kursus,spesialisasi keilmuan yang dibutuhkan,
pengalaman , dan syarat-syarat lainnya yang diperlukan bagi
kelengkapan penilaian administratif misalnya, Indeks prestasi
komulatif pencari kerja di bidang masing-masing.
3. Tes tulis mata pelajaran tertentu,yakni bidang umum dan bidang
khusus.
4. Wawancara bagi yang lulus tes tertulis.
5. Psikotes,
6. Matrikulasi pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu.
7. Mengikutsertakan pekerja dalam program pendidikan dan
pelatihan khusus bagi ilmu terapan sesuai dengan jenis
pekerjaaannya.
8. Penilaian prestasi kerja
9. Tes kenaikan jabatan.
Sembilan kegiatan tersebut sangat mendukung pelaksanaan
prinsip pembagian kerja.Jika suatu perusahaan tidak
melaksanakan tes semacam diatas maka perusahaan tersebut
tidak mengutamakan profesionalitas. Uji mental bagi pekerja
dapat dilakukan dengan cara , menempatkan para pekerja pada
jabatan yang terendah, misalnya tenaga penjualan ( salesman )
yang pekerjaannya berkeliling rumah ke rumah atau
menawarkan produk tertentu kapada setiap orang yang
dijumpainya, misalnya dipertokoan , pasar , perkantoran , dan
perumahan penduduk. Jenis pekerjaan tersebut tidak hanya
membutuhkan mentalitas yang kuat , tetapi juga harus berprinsip
pada ungkapan “siap ditolak bukan siap diterima “. Tenaga
penjualan harus pandai mengkomonikasikan produk yang
ditawarkan , terkadang ada kesan memaksa dengan penuh
keramahan . Yang paling membutuhkan kesabaran adalah
setelah memeragakan semua produk yang ditawarkan dengan
memakan waktu yang cukup lama ,tidak seorangpun konsumen
yang membeli produknya.
2. AUTHORITY AND RESPONSIBILITY
Prinsip proporsionalitas wewnang dan tanggung jawab
berkaikan dengan prestasi dan kemampuan para pekerja . Dalam
organisasi maupun perusahaan ,jabatan struktural berkaitan
langsung dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Pembagian wewenang dan tanggung jawab harus diterapkan


secara proporsional agar pelaksanaan kegiatan perusahaan maupun
organisasi tidak tumpung tindih ( overlapping ) atau bahkan terkesan
amburadul. Organisasi yang profesional tidak menerapkan
manajemen “ tukang sol sepatu “ yang semuanya dikerjakan sendiri,
tukang sol yang bisa mangkal di pinggir jalan raya atau keliling
rumah dalam melaksanakan seluruh pekerjaannya ,mulai
memeriksa sepatu, membersihkan , menjahit,merekatkan dengan
lem dan menyemir sepatu.
Manajemen yang berperinsippada pembagian wewenang dan
tanggung jawab adan meningkatkan efektivitas dalam bekerja .
Setiap pegawai memandang bahwa jabatan dan pekerjaannya
merupakan amanah yang harus dilaksanakan dan dijaga dengan
baik, dengan cara meningkatkan kinerja dan prestasi kerjanya.
Wewenag dan tanggung jawab terberat dalam organisasi
maupun perusahaan dipegang oleh manajer. Tugasnya adalah
memanfatkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin
dengan melaksanakan aktivitas organisasi secara efektif dan efisien
dengan senatiasa diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan .
Manajer membawahi pegawai yang memeiliki jabatan berbeda –
beda. Demikan seterusnya hingga pada tingkat supervisior dan
bagian-bagian yang berada dibawahnya.
Dengan wewenang dan tanggung jawab yang berat , dalam
organisasi atau perusahaan terdapat beberapa tingkatan manajer
,yaitu sebagai berikut :
1. Top Managers atau manajer utama ( puncak ) yang bertugas
menetapkan kebijakan operasional dan mengarahkan organisasi
dalam berinteraksi dengan lingkungannya,baik mikro maupun
makro. Manajer utama atau manajer puncak dalah pemegang
kendali secara umum perusahaan yang memberikan sebagian
wewenang dan tanggung jawabnya kepada manajer yang berada
dibawahnya. Contoh Direktur Utama ( Dirut ).
2. Middle managers atau manajer menengah , memiliki tugas
sebagai pengarah kegiatan yang implementatif yang disesuaikan
dengan instruksi manajer utama atau manajer puncak . Materi
pengarahan yang diberikan berupa kesesuaian objek pekerjaaan
dengan jabatan yang ada dibawahnya. Contoh Manajer
Pemasaran, Manajer Keuangan , Manajer Produksi ,Manajer
Personalia .
3. First legts Managers atau manajer tingkat pertama ( tingkat
bawah ) , memiliki tugas sebagai pengawas kerja di bagian unit
kerja masing-masing ,misalnya mandor, supervisor yang
mengawasi kinerja seles promotions, kepala gudang ,kepla
bengkel yang mengawasi seluruh karyawan yang ada di bengkel.
Dilihat dari funsinya ,ada yang disebut dengan manajer
fungsional , yang bertanggung jawab terhadap salah satu jenis
pelaksanaan kegiatan organisasi atau perusahaan . Sebagai
contoh , manajer pemasaran yangbertanggung jawab
sepenuhnya terhadap berbagai teknik dan strategi pemasaran
barang tertentu. Contoh lainnya adalah manajer produksi
,manajer keuangan , manajer sumber daya manusia, dan
sebagainya yang wewenang dan tanggung jawabnya berada pada
aktivitas tertentu, tetapi tetap menjaga keterkaitan dengan
bidang-bidang lainnya, sebagaimana manajer produksi berkaitan
dengan manajer pemasaran ,
Prinsip pembagian wewenang dan tanggung jawab
,memerlukan ketelitian agar tidak keliru menempatkan pegawai
dalam jabatan dan wewenangnya yang besar. Seorang manajer
dalam wewenang dan tanggung jawabnya sebaliknya memiliki
keterampilan yang spesifik dibidang yang dipimpinnya.
Keterampilan teknis seorang manajer adalah keahliannya
memberikan contoh kepada pegawai dibawahnya tentang
pengoperasian alat dan mikanik tertentu, pelaksanaan prosedur
yang sistimatis dalm pekerjaan , dan menyelesaikan masalah
yang akurat dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan yang
diarahkan dan diawasinya. Misalnya , kepala bagian teknik di
perusahaan BUMN semacam Damdri , adalah ahli mesin yang
profesional dalam memperbaik mesin kendaraan , sehingga
seluruh anak buahnya dapat diarahkan dengan baik dan
profesional ketika memperbaiki mesin yang dalam keadaan
rusak.
Seorang manajer juga dituntut memeiliki kecerdasan
interaksional yang baik , artinya mampu bekerja sama dengan
seluruh bidang yang terdapat dalam perusahaan ,terutama
menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan seluruh
pegawai yang dipimpinnya. Kecerdasan interaksional ini
diperlukan agar hubungan harmonis anatara atasan dan bawahan
, antara bidang dan unit-unit yang terdapat dalam perusahaaan
terbina dengan baik. Dengan gaya kepemimpinan yang motivatif,
seorang manajer memiliki kemampuannya membangkitkan
semangat kerja seluruh karyawan bawahannya.
Seorang manajer dituntut memiliki kecerdasan konseptual
tentang bidang yang dipimpinnya. Ia dapat melahirkan konsep
yang mengedepankan , konstruktif, dan inovatif agar perusahaan
semakin maju dan berprestasi. Manajer yang profesional adalah
manajer yang cerdas menjalin hubungan dengan seluruh bagian
pekerjaan yang terdapat dalam organisasi. Dengan demikian
,seluruh komponen yang terdapat dalam organisasi senatiasa
berjalan sebagai sebuah sistem yang terpadu. Kematangan
konseptualnya manajer akan memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan , serta rencana-
rencara perusahaan dan pelaksanaannya merupakan bagian yang
integral dari seluruh tujan organisasi.
Menurut Henry Mintzberg , manajer memiliki peran yang amat
penting bagi perusahaan , yautu :
1. Peran antar pribadi :( interpersonal roles )
Peran ini menitik beratkan hubungan pribadi yang meliputi
sebagai berikut :
a. Peran tokoh ( figurehead ) , peran ini sangat penting
dalam membangun relasi dengan orang lain yang
memiliki kedudukan di perusahaan tertentu . Peran ini
diperlukan dalam acara-acara menerima tamu dalam
kegiatan tertentu bagi perusahaannya.
b. Peran pemimpin ( leader ) , dilakukan dengan cara
mengarahkan dan mengkoordinasikan tugas-tugas dari
para bawahannya. Hal ini menyangkut tugas staffing (
merekrut , melatih, memotivasi, melakukan promosi,
dan pemberhentian kerja ).
c. Peran penghubung ( liaison ) dilakukan dengan cara
menjalin perhubungan antar pribadi dan pihak-pihak,
baik yang berada dalam organisasi maupun yang berada
diluar organissasi. Peran ini berkaitan dengan peran
figur seorang manajer.
2. Peran Infomasional ( infomational roles )
a. Peran ini sangat penting bagi manajer dalam mereduksi
informasi yang dapat dijadikan landasan konseptual dan
pemecahan masalah. Peran ini berkaitan dengan peran
pemantau ( monitor ) , yaitu manajer secara terus
menerus mencari informasi-informasi penting yang
berguna ,baik dalam organisasi maupun diluar
organisasi. Dan peran penyebar informasi (
disseminator), yaitu membagi-bagikan informasi yang
diperoleh dari hasil pantauannya kepada bawahannya
yang dirasakan memerlukan informasi tertentu.
b. Dalam memantau informasi yang berkembang ,
manajer harus memiliki kepekaan terhadap isi infomasi
yang sebanarnya , senantianya melakukan filter
terhadap berita yang diperolehnya agar tidak terjebak
oleh keadaan yang baruk akibat kesalahan pemahaman
terhadap informasi yang dikembangkan.
3. Peran juru bicara ( spokesperson )
Yaitu menyampaikan sebagian informasi yang
dikumpulkannya kapada para individu diluar unitnya atau
diluar pihak-pihak organisasi . Manajer yang memegang
peran juru bicara harus berhati-hati dalam menyampaikan
informasi secara keseliuruhan kepada bawahannya
,apabila belum mengetahui dampaknya bagi perusahaan
dan para karyawan . Terlebih ,jika informasi tersebut
disampaikan kepada perusahaan lain.
4. Peran penganbilan keputusan ( decision making rules )
Manajer harus memiliki filter dan kecerdasan
mengaktualisasikan informasi guna menjadi bahan
pertimbangan sebelum mengambil keputusan yang
menyangkut nasib perusahaan . Semua bentuk hasil
hubungan antar pribadi manajer dengan pihak lain,
konseptualisasi pribadinya, dan pandangan-pandangan
karyawannya sebaiknya dijadukan rujukan yang lebih
akurat untuk mengambil keputusan.
Seorang manajer berperan sebagai pengambil
keputusan berperan sebagai wirausahawan ( enterpreneur
) ,yang memiliki kemampuan dan nurani usaha yang
mengedepankan sehingga keputusan yang diambilnya
akan memajukan perusahaan. Oleh karena itu ,naluri bisnis
seorang manajer dipertaruhkan jika berkaitan dengan
keputusan dan pemecahan masalah yang harus ditetapkan.
Dengan pengambilan keputusan terbaik serta solusi
masalah yang efektif , manajer memiliki peran penting
dalam menghadapi tantangan , hambatan , ancaman dan
gangguan bagi organisasi yang dipimpinnya . Dalam situasi
bagaimanapun, seorang manajer senantiasa antisipatif
untuk berperan sebagai pereda gangguan (disturbance
handler ).
Tanggung jawab dan wewenang manajer sangat berat
dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan ,
terutama jika menghadapi nasib perusahaan yang otomatis
menyangkut nasib karyawan dan dirinya sendiri. Oleh
karena itu , manajer yang profesional memiliki kecerdasan
mengalokasikan semua sumber daya yang tersedia, baik
sumber daya manusia maupun anggaran belanja. Jika
pengambilan keputusan berkaitan dengan perusahaan lain
, manajer memiliki peran aktif dalam merundingkan
permasalahan dengan pihak lain. Sebagai manajer,ia harus
memerankan diri sebagai negosiator yang penuh percaya
diri dan berpegang pada prinsip perusahaan yang
dipimpinnya.

Hani Handoko menjelaskan tugas-tugas penting


manajer yaitu :
a. Bekerja dengan dan melaui orang lain,
b. Memadukan dan menyeimbangkan tujuan –tujuan yang
saling bertentangan dengan menetapkan skala prioritas,
c. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan,
d. Berfikir analistis dan konseptual,
e. Menjadi mediator yang handal,
f. Menjadi politisi yang mampu memasarkan visi dan
misinya,
g. Menjadi diplomat yang mewakili perusahaannya dengan
baik .

PERTANYAAN : ( TUGAS KE 3 )
1. Mengapa dalam mengelola organisasi atau perusahaan
selalu menggunakan prinsip-prinsip manajemen ? jleaskan .
2. Apa manfaat division of work,discipline, dan equity dalam
prinsip manajemen ? jelaskan.
3. Mengapa manajer memiliki Peran antar pribadi sangat
penting dalam perusahaan? Apa saja peran tersebut
jerlaskan.
4. Mengapa manajer dalam perusahaan diperlukan peran
informasional , Peran juru bicara dan peran pengambilan
keputusan ? jelaskan.
5. Apa saja tugas penting menurut Hani Handoko bagi seorang
mamajer ? jelaskan.
6. Apa yang anda ketahui tentang entrepreneur ? jelaskan .
7. Apa manfaat peran manajer sebagai
disseminator,monitor,dan disturbance handler ? jleaskan.

S E L A M A T M E N G E R J A K A N
( Hasil tugas ke 3 , dikumpulkan paling lambat jam 5 sore kirim ke
emal “ hermandjajaunira@gmail .com oleh ketua kelas , dilarang
jawaban plagiasi , harus diketik dan absen dulu sebelum mengerjakan
) Trims atas perhatianya dan semoga sukses semuanya..

Pangantar Manajemen ( Materi ke 4 )


Dosen : H.Mohammad Herman Djaja,SE,MM.

MACAM-MACAM MANAJEMEN
Manajemen dapat diterapakan didalam berbagai bentuk organisasi,dan setiap
oraganisasi memiliki norma sendiri dalam menerapkan manajemen sebagai sistem yang
menjalankan roda organisasi , oleh sebab itu jenis-jenis manajemen dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Made Pidarta menjelaskan sebagai sebuah sistem manajemen dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang berikut :
1. Manajement by objective ( manajemen berdasarkan sasaran )
2. Manajement by Structures ( manajemen berdasarkan pendekatan struktural )
3. Manajement by technique ( manajemen berdasarkan teknik pengelolan organisasi )
4. Manajement by people ( manajemen berdasarkan pada aspek personal )
5. Manajement by information ( manajemen berdasarkan pendekatan informasi
6. Manajement by enviroment ( manajemen berdasarkan lingkungan organisasi )

1. Manajement by objective
Manajement by objective, yaitu menajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang
hendak dicapai .Dalam manajemen sasaran ,seluruh komponen yang ada diintegrasikan
secara terpadu dan diarahka dan sepenuhnya pada sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan ornagisasi biasanya dibagi tiga yaitu : tujuan jangka pendek ,
menengah dan panjang. Tujuan jangka pendek ditetapkan pada sasaran yang memakan
waktu pendek serta fasilitas yang sangat memadai ,Tujuan jangka menengah
memerlukan waktu yang agak lama , sedangkan tujuan jangka panjang memerlukan
waktu yang sangat lama, dengan berbagai sumber daya yang telah dimiliki serta yang
belum dimiliki sepenuhnya , tetapi telah terprogramkan sedimikian rupa.
Sebagai contoh , pelaksanaan manajemen yang sasaranya berkaitan dengan
tujuan jangka pendek adalah perbaikan gedung perusahaan untuk meningkatkan
kenyamanan kerja pegawai. Hal itu diktegorikan tujuan jangka pendek ,karena fisik
gedung perusahaan dapat diperbaiki dalam waktu cepat . Demikian pula daya tahan
gedung dapat diukur menurut kekuatan bahan bangunanyang dipergunakan. Tujuan
jangka menengah dapat berupa pengiriman karyawan untuk mengikuti berbagai
pendidikan dan pelatihan untuk memperdayakan kualitas keilmuan yang bermanfaat
bagi perusahaan . Pendidikan dan pelatihan dapat dilakuakan dalam waktu seminggu
hingga sebulan atau lebih , tetapi manfaatnya dapat bertahan samapi bertahun-tahun.
Adapun pembangunan jangka panjang , dapat berupa pembangunan sumber daya
manusia, peningkatan mutu pendidikan formal dan peningkatan kualitas organisasi
yang terus- menerus dilaksanakan tanpa mengenal batas waktu.
Setelah tujuan ditetapkan , secara manajemen , fungsi-fungsi utama dalam
manajemen dirumuskan dan dijabarkan sehingga mempermudah pelaksanaannya.
Semua komponen maupun substansi manajemen tidak boleh ada yang terpisah karena
tujuan utama yang dijadikan sasaran bersifat melingkupi seluruh unsur dan
kepentingan organisasi.
Tujuan dapat juga dilihat dari jumlah yang akan dicapaui yaitu, Tujuan tunggal
dan tujuan banyak . Berdasarkan kejelasan tujuan , ada tujaun yang jelas dinyatakan
dan ada pula tujuan yang aktual atau nyata.Berdasarkan keleluasaan dan waktu
pencapaian , tujuan terdiri atas : 1) Tujuan strategis 2) tujuan taktis 3) tujuan
operasional.
Dalam manjemen sasaran , seluruh manajemen secara terus menerus
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja yang diterapkan sehingga tidak
ada kegiatan yang menyimpang dari sasaran. Jikapun ada secara serentak diperbaiki.
Dengan demikian , dalam manajemen sasaran diperlukan kerjasama secara hierarkis,
mulai dari manajer sampai dengan karyawan terendah, misalnya bagian cleaning servis,
yang menunjang kenyamanan kerja karena tempat kerja yang kotor dan tidak enak
dipandang mata , akan menurunkan semangat kerja.
Menurut George Odiorne , kerjasama yang diwujudkan dalam manajemen
sasaran berkaitan dengan tugas dan fungsi manjerial yang bergam dalam suatu
organisasi . Manajer puncak menyusun rencara sasaran dan tujuan serta prioritas yang
kemudian ditintak lanjuti oleh para manajer dan supervisor dibawahnya. Seluruh
rencara sasaran dan tujuan dibahas secara bersama-sama sehingga ditemukan teknik-
teknik tertentu untuk pencapaian rencana tersebut. Tujuan yang dijadikan sasaran
merupakan harapan orghanisasi sehingga secara keseluruhan kinerja organisasi dipadu
oleh tujuan yang dimaksud. Adapun mekanisme pelaksanaan rencana dapat berubah-
ubah dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terus berkembang. Dengan
demikian manajer dan seluruh bawahannya tidak bersikap kaku dalam
menterjemahkan sistem kerja dan teknik-teknik yang akan diterapkan.
Manajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan adaptabilitas semua
subsistem dan komponen yang ada di dalamnya. Adaptabilitas ini berkaitan dengan
tujuan umum dan tujuan khusus yang telah ditetapkan. Dsalam melaksanakan rencana
kegiatan terjadi interaksi adaptif antara tujuan yang dimaksud dan seluruh pekerja.
Dengan demikian manajer dan karyawan memiliki ikatan yang kuat untuk mewujudkan
tujuan sasaran.
Seluruh kegiatan dikelola dengan penjadwalan yang teratur sehingga berjalan
dengan efekif, sedangkan pendanaan disesuaikan dengan tingkat kemampuan
organisasi atau kemampuan anggaran yang ada ,sehingga pelaksanaan lebih efisien .
Evektifitas dan efisiensi kerja didukung sepenuhnya oleh target-target sasaran yang
terpadu dengan senantiasa melakukan kontrol terhadap kinerja yang diterapkan.
Seluruh unit kerja bergerak secara sistematis dan kritis terhadap berbagai deviasi yang
ada dalam pelaksanaan program , sehingga target sasaran tercapai secara optimal.
Manajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan kontinuitas kerja,
artinya pelaksanaan kegiatan selalu berkelanjutan sesuai dengan target-target yang
ditetapkan menurut urutan dan ukuran waktu serta biaya. Apabial mendapatkan
penyimpangan kegiatan sehingga sasaran tidak diperoleh dengan optimal , maka
langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
1. Meninjau teknik dan strategi pelaksanaan rencana,
2. Meninjau hasil kerja dan membuat standarisasi hasil kerja yang minimalis,
3. Merencanakan peningkatan kerja,
4. Mengkondisikan strategi dan teknik pelaksanaan kerja,
5. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan setiap unit,
6. Meningkatkan ketrampilan kerja melalui pendidikan dan latihan,
7. Mendorong para pekerja dengan berbagai pendekatan yang memotivasi kinerjanya
yang lebih baik ,
8. Merekomendasikan pekerja dalam jabatan yang lebih sesuai dengan keahlian dan
pengalaman yang prestatif.
Manajemen berdasarkan sasaran memadukan kinerja manajerial sebagi berikut :
1. Tujuan strategi ,
2. Tujuan organisasi,
3. Tujuan-tujuan unit ,
4. Tujuan –tujuan individu ( jika ada ) ,
5. Rencana tindakan ,
6. Hasil-hasil tindakan ,
7. Evaluasi ,
8. Pengembangan kinerja ( individu dan unit kerja ).

Langkah-langkah dalam manajemen berdasakan sasaran adalah :


1. Menentukan strategi ,
2. Menentukan sasaran ,
3. Menentukan target ,
4. Menentukan rencana tindakan ,
5. Menetukan standar operasional kerja yang efektif dan efisien ,
6. Menentukan standar evaluasi kenirja personalia ,
7. Mendiskusikan seluruh kegiatan yang telah dilakukan ,
8. Mengadakan pembagian kerja secara hierarkis sesuai dengan kedudukan , tugas,
dan kewajiban personalia ,
9. Melakukan evaluasi ,
10. Melakukan reviu secara berkala ,
11. Melakukan revisi kegiatan ,
12. Merencanakan sasaran lanjutan ,
13. Menentukan tahapan pelaksanaan lanjutan.
Dalam manajemen berdasarkan sasaran diterapkan sistem pengawasan
manajemen sehingga manajer dan karyawan bersama-sama menempatkan sasaran
yang akan dicapai dalam waktu jangka tertentu dan mengadakan pertemuan secara
berkala untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan. Pemimpin dan bawahan merembukkan rencana secara
bersama sama . Seluruh kegiatan dievaluasi bersama dengan melakukan analisis
terhadap hasil yang dicapai , mendiskusikan implikasi dari hasil yang dicapai dan
memperbaharui siklus menajemen berdasarkan sasaran.
Setiap sistem manajemen memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian pula
,dalam manajemen berdasarkan sasaran . Kelemahannya adalah :
1. Terlalu menyederhanakan kegiatan yang berusaha untuk menyelesaikan segala
sesuatu , tanpa melakukan koordinasi ulang dengan manajer puncak ,
2. Manajer puncak akan menolak seluruh bkegiatan yang dilaksanakan , terutama jika
manajer tersebut bersikap otoriter , kaku , dan kurang fleksibel ,
3. Dalam melaksanakan kegiatan diperlukan waktu yang lama dan usaha yang seolah-
olah tak kunjung selesai ,
4. Pemilihan alternatif kegiatan yang tumpang tindih tanpa memperhatikan keahlian
personal atau individu ,
5. Pengawasan yang ketat, tidak lentur berakibat pada kekakuan kinerja manajemen.

Kelebihan manajemen berdasarkan sasaran adalah :


1. Memacu kreativitas manajer dan bawahannya, terutama bagi yang belum
berpengalaman,
2. Adanya integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam suatu sistem yang
rasional dalam manajemen,
3. Mendorong organisasi untuk menetukan tujuan dari tingkatan teratas hingga
terrendah,
4. Terfokus pada hasil akhir ,
5. Menajemen individual dan komitmen yang kuat dalam melaksanakan kegiatan
demi tujuan bersama.

2. Manajmen by structures
Manajemen dengan pendekatan struktural sebenarnya merupakan manajemen
normatif. Menajemen ini berawal dari pandangan bahwa organisasi adalah struktur
yang harus dilihat dan dikelola secara struktural. Olah karena itu ,palaksanaan
manajerial strukturalistik menekankan pada pertimbangan-pertimbangan
kedudukan ,fungsi dan tugas tiap personaliadalam strukturnya masing-masing.
Secara hierarkis, setiap kedudukan struktural memiliki tingkat –tingkat dari sisi
pangkat dan jabatan yang mempengaruhi besar kecilnya wewenang dan tanggung
jawab tiap-tiap jabatan strutural . Hubungan struktural yang dimaksudkan adalah
hubungan fungsional dan aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi.
Struktur adalah organisasi maka melakukan strukturalisasi adalah
mengkoordinasikan personalia dalam kedudukan , wewenang ,jabatan ,pangkat
,tanggung jawab, dan semua hal yang melekat sehubungan dengan keadaan
seseorang yang duduk pada struktur tertentu, sebagaimana adanya perbedaan
insentif antara struktur yang satu dengan struktur yang lainnya.
Manajemen struktur melihat organisasi dalam bentuk yang berbeda-beda ,
tetapi merupakan sistem yang komponen-komponennya secara keseluruhan
salaing berhubungan . Struktur-struktur dalam organisasi marupakan tim yang
terorganisasi yang membentuk suatu kinerja terpadu. Pda setiap tim terdapat
pemimpin yang bertanggung jawab secara keseluruhan dalam struktur organisasi.
Menurut Indra Johannes , struktur yang terdapat dalam organisasi terdiri atas
beberapa jenis.
3. Manajemen by technique
Manajemen by technique adalah manajemen dengan mengutamakan teknik
pengelolaan organisasi . Artinya , optimalisasi cara-cara pelaksanaa kegiatan
organisasi yang diarahkan pada tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan
efisien.
Dalam manajemen teknik ,kinerja organisasi banyak dicurahkan pada
penguasaan teknik-teknik pelaksanaan kegiatan yang harus dikuasai oleh seluruh
unit kerja ,para karyawan maupun staf organisasi atau perusahaan . Jadi teknik-
teknik bersifat praktis , bukan lagi membicarakan soal konsep , apalagi pradikma.
Sebagai contoh suatu perusahaan furnitur membuat rencana desain produk baru
yang lebih unik dengan memadukan nuansa modern dan nuansa tradisional .
Perpaduan artistika modern dengan tradisional merupakan model atau konsep
menajemen produksi yang dipandang memiliki masa depan , karena calon
konsumen menggandrungi perpaduan disain yang dimaksud. Lalu bagaimana teknik
pembuatannya ? Ketika berbicara tentang teknik, hal yang dibahas adalah cara-
cara perpaduan yang dimaksud , alat-alat yang diperlukan , biaya , orang yang
melaksanakan pekerjaan , jumlah barang yang diproduk sebagain uji coba ,
pemasaran ,hingga prediksi penjualannnya . Dalam hal ini perusahaan cendrung
membahas cara-cara pe,mbuatan pembuatan produk yang dimaksudkan.
Dengan ilustrasi diatas, jelas bahawa dalam manajemen teknik terdapat
pembahasan yang berkaitan dengan hal berikut :
1. Aktivitas yang berkaitan secara langsung dengan rencana yang telah
ditetapkan ,
2. Berbagai alat yang menunjang terlaksananya kegiatan,
3. Penentuan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan yang
dimaksudkan,
4. Cara-cara pelaksanaan kegiatan ,
5. Pemilihan orang yang memiliki keterampilan atau keahlian dan pengalaman
sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan.
Seluruh teknik yang diterapkan dan diaplikasikan disesuikan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya , baik tujuam umum maupun tujuan
khusus. Dalam pencapaian tujuan yang dimaksudkan , seluruh teknik yang
diterapkan biasanya disesuaikan dengan kinerja kepanitiaan atau yang
semacamnya , misalnya ada yang menggukan sistem komisi dan sejenisnya.

4. Manajemen by people
Manajemen ini artinya manajemen pada aspek personal , yaitu manajemen yang
mengutamakan orang sebagai pelaksana seluruh rencana organisasi. Orang-
orang yang bekerja dalam perusahaan atau organisasi disebut personalia.
Semua anggota organisasi adalah personalia, miali manajer puncak, manajer
menengah , manajer bawah dan seluruh karyawan. Seluruh anggota organisasi
tersebut akan berhubungan dengan manajer personalia atau kepala bagian
kepegawaian. Manajemen personalia bertugas mengurus peningkatan posisi
atau jabatan struktural maupun fungsional anggota organisasi. Kenaikan
pangkat dan jabatan menjadi perhatian utama manajer personalia termasuk
rekrutmen pegawai baru , mutasi , pensiunan , atau pemberhentian pegawai.
Manajemen personalia juga harus memperhatikan sumber daya manusia
yang terdapat dalam organisasinya, melihat kelebihan atau kekurangan
personal , peletakan personal yang disesuaikan dengan kapasita , potensi dan
keakhliannya. Perencaraan organisasi dilaksanakan dengan mendata seluruh
personal yang ada dalam organisasi , termasuk didalamnya meningkatkan
konpetensi personal dalam kenerjanya.
Personalia juga perlu mengembangkan sumber daya personalnya dengan
mengadakan berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, mulai pendidikan
prajabatan , pendidikan administrasi umum , kebendaharaan, kesekretrariatan
,dan sebaginya . Juga berkaitan dengan peningkatan loyalitas pegawai dengan
menilai seluruh aktivitas kerjanya , misalnya absensi kehadiran , aktivitas dalam
kantor, pengaturan jadwal kerja yang sistimatis , rapi dan tertip.
Dalam manajer personalia ,seorang manajer atau pemimpin tertinggi
tidak hanya terpaku pada hubungan vertikal kekuasaan struktural, tetapi perlu
juga membangun hubungan interaktif dengan seluruh bawahannya. Hubungan
horizontal sangat penting , terutama untuk memotivasi seluruh pegawai dalam
bekerja dan loyal terhadap organisasi tempat ia bekerja . Bahkan jika perlu ,
manajer mengetahui dengan detail , nama-nama pegawai , alamat rumah
,nomor telpon, dan mungkin juga keadaan keluarganya , sehinghga kebijakan
organisasi yang dibangun bersifat manusiawi, srbagimana ciri khas manajemen
personalia.
Dalam pandangan manajemen personalia , membangun hubungan
horizontal dengan seluruh pegawai sangatlah penting karena peningkatan
kesejahteraan pegawai akan berkaitan dengan bagian personalia. Dengan
demikian tidak ada kecurigaan dari para karyawan karena sulitnya pengurusab
naik pangkat atau kedudukan tertentu . Memang tidak sedikit yang menyandang
bahwa bagian personalia adalah bagian yang paling menjengkelkan bagi para
pegawai yang sedang menunggu harapan kenaikan pangkatnya.
Untuk itu , bagian personalia harus melakukan inruspeksi dan
memperbanyak hubungan interaktif dengan seluruh karyawan atau pegawai.
Lalu memberikan pengarahan atau petunjuk umum dan petunjuk teknis yang
mudah dipahami oleh seluruh pegawai, bersikap adil, mendengar berbagi
keluhan pegawai sepanjang berhubungan dengan pekerjaan , potensi ,prestasi
dan mngenai pelayanan personalia.
Manajemen personalia secara garis besar berhubungan dengan hal-hal
berikut :
1. Membangaun hubungan horizontal dengan seluruh personal organisasi,
2. Merencanakan tenaga kerja ,
3. Membangun komonikasi dan memotivasi kerja seluruh personil organisasi.
4. Memperhatiakn kesejahteraan dan kesehatan personil meskipun bukan
bagian langsung dari wewenang personalia.
5. Menciptakan iklim kepegawaian yang dinamis dan kepemimpinan yang
ideal.
6. Mengurs pangkat dan peningkatan tunjangan , insentif dan gaji pegawai,
7. Menilai prestasi kinerja personal organisasi.
8. Mengumumkan seluruh berita yang berhubungan dengan kepegawaian
tepat waktu ,
9. Memberikan pengarahan dan saran-saran serta petunjuk yang benar
tentang tata-cara pengrusan jabatan dan pangkat poegawai.
10. Menunjukkan sikap adil dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
menyangkut masa depan para pegawai.
Bidang- bidang pembinaan yang merupakan bagian dari manajemen
personalia berkaitan dengan hal-hal berikut :
a. Formasi
b. Pengadaan pegawai,
c. Pengujian kesehatan,
d. Penggajian ,
e. Kepangkatan,
f. Pengangkatan dalam jabatan,
g. Sumpah atau janji pegawai.
h. Penilaian pelaksanaan pekerjaan,
i. Daftar urut kepangkatan,
j. Cuti pegawai,
k. Perawatan , tunjangan cacat,dan uang duka,
l. Pendidikan dan latihan ,
m. Disiplin pegawai ,
n. Pemberhentian pegawai ,
o. Pensiun.
Manajer yang kepemimpinannya memakai pendekatan manjemen
Personalia adalah manajer yang senantiasa memberikan motivasi dan penghargaan
bagi kinerja anak buahnya . Penghargaan yang diberikan sepenuhnya didasarkan pada potensi
,loyaltas , komitmen, dan prestasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh anak buahnya .
Disamping itu ,perlu membentuk hubungan yang horizontal antara manajer dan karyawan
secara keseluruhan ,dan meneliti kinerjanya,sehingga manajer tahu kapan dilakukan
penyegaran dalam organisasinya.

5. Manajamen by information
Manajemen dengan pendekatan informasi adalah pengelolaan organisasi yang
berpusat pada peran pentingnya informasi bagi kemajuan dan kinerja organisasi.
Informasi merupakan media yang menghubungkan organisasi dengan pihak-pihak
yang penting untuk dijadikan relasi maupun sebagi data untuk mengetahui secar
kesluruhan keadaan organisasi yang sesungguhnya . Jadi informasi berkaitan
dengan keadaan internal dan eksternal organisasi yang akan memberikan gambaran
mengenai berbagai masalah yang harus dipecahkan. Infomaasi merupakan ilmu
pengetahuan yang dijadikan bahan argumentasi dalam pengambilan keputusan .
Menurut William A.Shrode, informasi merupakan agen yang menopang kehidupan
organisasi.
Informasi bukan sekedar berita , melaikan materi tentang berbagi kondisi dan
situasi yang terjadi di dalam dan diluar organisasi.Organisasi yang hendak dibangun
hubungan bisnis dengan pihak lain, memerlukan informasi yang detail mengenai
profil perusahaan yang dimaksudkan sehingga kerjasama yang dibangun tidak
merugikan perusahaan . Oleh sebab itu , manajemen informassi membutuhkan
kepekaan pendenganran , penglihatan , dan daya ingat . Di samping itu , diperlukan
berbagai alat dan media yang canggih untuk menerima informasi , seperti media
surat kabar, televisi , pesawat telephon, telephon seluler, internit dan sebagainya.
Seluruh jaringan informasi dibauat oleh organisasi untuk menjaga stabilnya dan
meningkatkan kualitas daya saing perusahaannya.
Informasi yang dikelola dengan baik , memberikan keuntungan bagi organisasi
yaitu sebagai :
1. Bahan musyawarah yang berkaitan secara langsung dengan materi yang
dibicarakan.
2. Alasan untuk dilakukan pengambilan keputusan .
3. Bahan pertimbangan pembuatan rencana kegiatan .
4. Untuk bahan perencanaan lanjutan.
5. Peningkatan kompetisi organisasi.
6. Melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang mengancam masa
depan organisasi.
7. Menambah wawasan kepemimpinan dalam berorganisasi.
8. Meningkatkan kinerja perusahaan.
9. Meyakinkan pihak luar dalam melakukan hubungan kerjasama ,antar organisasi
serta melakukan hubungan negosiatif dengan pihak-pihak yang akan
mendukung perkembangan dan kemajuan organisasi.
6. Manajement by environment
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang ada disekeliling organisasi.
Linhkungan ini meliputi tempat organisasi itu berada, yakni lingkungan di dalam ( internal
) dan lingkungan di luar organisasi ( eksternal ). Lingkungan internal dan eksternal ikut
berperan dalam menentukan keberhasialn organisasi. Termasuk lingkungan adalah
sumber-sumber organisasi , baik berupa manusia, fasilitas, sarana dan prasarana, pusat
pembelanjaan, arus transportasi , kendaraan ,tumbuh-tumbuhan, masyarakat dan
sebaginya yang terdapat di sekitar organisasi.Tanpa semua itu , organisasi tidak akan hidup
sehat. Contohnya , pertokoan yang dekat dengan organisasi akan memudahkan
manajemen memperoleh barang yang dibutuhkan.
Lingkungan yang sangat menentukan kemajuan organisasi adalah lingkungan
masyarakat, karena organisasi mengadakan kontak secara langsung dengan masyarakat.
Perusahaan yang terus berkembang , scara substansial berhubungan dengan kebutuhan
masyarakat, baik kebutuhan primer maupun yang sekunder atau kebutuhan
komplementer. Contohnya organisasi sekolah atau lembaga pendidikan , pabrik tekstil,
ormas, parpol, dan sebaginya , semuanya berkaitan dengan masyarakat. Karena itu ,
hubungan antara organisasi dan masyarakat perlu dokelola dengan baik.
Manajemen yang berpradigma lingkungan memiliki kepekaan terhadap analisis
mengenai dampak lingkungan . Organisasi yang dikelola hendaknya tidak menimbulkan
kerusakan bagi lingkungan sekitarnya, tidak merugikan kesehatan masyarakat dan
keseimbangan ekonsistem lingkungan hidup. Pabrik –pabrik yang tidak membuang limbah
sembarangan , sehingga tidak menyebabkan pencemaran air yang merugikan lingkungan
masyarakat. Musdibah yang menimpa penduduk Sidoarjo karena seluruh rumah dan
tanahnya habis terkurung oleh lumpur panas, merupakan salah satu contoh perusahaan
yang mengabaikan lingkungan.
Gambaran peristiwa tersebut mamberi peringatang yang berharga , bahwa seluruh
organisasi sangat penting melakukan hubungan harmonis dengan lingkungannya.
Organisasi diharapkan mengelola lingkungan sekitarnya dengan profesional ,sehingga
keberadaab lingkungan sedmakin meningkatkan kinerja organisasi . Sebaliknya Organsasi
berdampak positif dan memberikan kemaslahatan bagi lingkungan di sekitarnya , baik
secara internal maupun eksternal.

PERTANYAAN ( TUGAS KE 4 )
1. Mengapa timbul sintem macam-macam manajemen ? jelaskan
2. Apa kegunaan macam-macam sistem manajemen tersebut ? jelaskan
3. Apa kelebihan dan kelemahan sitem manajemen berdasarkan sasaran ?
jelaskan.
4. Apa keuntungan mengelola manajemen Informasi ? Jelaskan.
5. Apa pula keuntungan mengelola manajemen lingkungan oranganisasi ? jelaskan.

SELAMAT MENGERJAKAN
( Hasil tugas dikirim ke ketua kls , kemudian kirm ke email “
hermandjajaunira@gmail.com , pada jam 5 sore paling lambat. Dilarang plagiasi, harus
diketik,gunakan Pdf, dan jagan lupa awali dengan absen dulu di WA group ).

MATERI PENGANTAR MANAJEMEN ( Ke 5 )


MANAJEMEN FUNGSIONAL
Manajemen fungsional terdiri dari :

1. Manajemen sumber daya manusia


2. Manajemen produksi
3. Manajemen permodalan atau pembiayaan
4. Manajemen pemasaran
5. Manajemen Strategis
a. Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang menempatkan manusia sebagai
sumber organisasi penting dalam suatu proses manajerial. Manusia dalam organisasi bukan
mesin yang bergerak seperti robot tanpa pikiran dan perasaan. Manusia adalah mahluk yang
memiliki pikiran dan perasaan .Dengan demikian manajemen harus seperti sosok manusia
dari sisi kemanusiaannya yang kompleks dan unik. Kompleksitas manusia disebabkan oleh
dinamika perubahan yang terjadi akibat potensi akal dan jiwanya.
Secara esensial , manajemen sumberdaya manusia berbicara tentang peran manusia
dalam proses manajerial suatu organisasi. Fungsi utama dalam proses manajerial erat
hubungannya dengan kompetensi atau kecakapannya dalam mengelola kegiatan secara
profesional . Merurut Kadarman dan yusuf Udaya, Fungsi operatif dalam proses manajerial
yang melibatkan peran serta manusia meliputi sebagi berikut :
1. Personel procurement, yaitu memperoleh tenaga kerja dalam jumlah dan spesifikasi yang
relevan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Personel development, yaitu mengembangkan tenaga kerja dengan cara mengikutkan
pendidikan dan latihan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi.
3. Compensation,yaitu kompensasi,balas jasa yang diberikan kepada karyawan sehingga
karyawan bisa optimal dalam kerjanya. Contoh : imbalan penghargaan, promosi jabatan .
4. Integration ,yaitu Kepaduan antara tugas karyawan dan keahliannya,penempatan yang
sesuai dengan kapasitas dan potensinya sehingga pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya dapat meningkatkan produkstivitas yang lebih baik. Kemudian seluruh
keterampilan yang dimiliki disatu padukan dengan keadaan masyarakat dan lingkungan
sekitarnya agar organisasi dapat dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
situasi dan kondisi lokal yang dimiliki.
5. Maintenance , yaitu mempertahankan kondisi yang terbaik yang dihasilkan oleh
organisasi. Manatenance atau pemeliharaan dapat dikatakan sebagai upaya menjaga
kondisi organisasi agar stabil dan terjaga dengan baik.
6. Separation , yaitu mengembangkan fungsi operatif tenaga kerja agar memberikan
kemaslahatan bagi masyarakat. Karyawan yang memiliki potensi yang baik
,prestasi,keahlian yang menguntungkan sebaiknya dipisahkan dan dijadikan percontohan
kerja bagi masyarakat, dengan cara memberikan berbagai latihan dan ketrampilan bagi
masyarakat. Dengan demikian ,sumber daya dapat disumbangkan dan diambil manfaat
oleh masyarakat umum.

Dalam manajemen sumber daya manusia ,fungsi-fungsi manajemen diarahkan


pada proses pemanfaatan potensi manusia, sebagai karyawan yang memiliki kreativitas
dalam mengembangkan keterampilannya melaui pengayaan pengalaman kerja ,pelatihan
dan berbagai pendidikan yang pernah diraihnya.
Dari filosofi diatas, dalam manajemen sumber daya manusia tyerdapat proses
pembinaan pegawai yang terus menerus. Pembinaan yang dimaksudkan berkenaan
dengan kewajiban-kewajiban pegawai atau anggota organisasi yang meliputi :
1. Kewajiban mentaati peraturan organisasi.
2. Kewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan posisinya.
3. Kewajiban menjaga rahasia organisasi dan,
4. Kewajiban kerjasama dengan seluruh anggota organisasi yang mendukung
tercapainya tujuan.

Disamping kewajiban pegawai,ia memiliki hak-hak yang aharus dilaksaanakan -

Oleh organisasi ,yaitu :


1. Memperoleh gaji yang layak,sesuai dengan pekerjaan dan tanggung
jawabnya.
2. Memperoleh berbagi tunjangan,
3. Memperoleh perawatan kesehatan,
4. Memperoleh citi kerja, dan
5. Memperoleh pensiunan atau pesangon.

Dalam kaitannya dengan hak-hak karyawan sebagai pegawai perusahaan


membuat suatu sistem pembinaan dan sistem prestasi kerja . Sistem ini berkaitan
dengan kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh karyawan. Unsur yang baik dari
sistem prestasi kerja adalah adanya ukuran yang tegas untuk mempertimbangkan
karier seseorang , antara lain kecakapan seseorang dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi perusahaan ketika berada pada masa krisis.

Selain sistem prestasi ,yang paling penting dalam peningkatan


kesejahteraan pegawai adalah sistem penggajian.Sistem ini dapat meningkatkan
gairah kerja untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.Sistem yang terbaik
adalah sistem penggajian multiscale system atau sistem skala ganda ,yaitu
pemberian gaji didasarkan pada pangkat , masa kerja beban tugas dan tanggung
jawab, serta prestasi kerja yang dicapainya. Sistem ini dapat dilaksanakan jika
telah dilakukan analisis jabatan, klasifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan secara
lengkap.Manajemen sumber daya manusia yang berkaitan secara langsung
dengan mutu pegawai ,berhubungan dengan menajemen personalia.

b. Manajemen Produksi
Manajemen produksi disebut dengan manajemen operasi, adalah kegiatan mengatur,
menciptakan dan penambahan kegunaan barang atau jasa.Penciptaan barang adalah
pengadaan barang yang semula belum tersedia atau penambahan barang yang sama karena
permintaan konsumen.Apabial perusahaan bergerak dalam bidang industri jasa, pengadaan
barang adalah menyediakan pelayanan kepada konsumen yang membutuhkan jasa berupa
tenaga atau pikiran yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia.
Kegiatan produksi dalam setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik karena
berkaitan dengan hal berikut :
1. Perhitungan kuantitas dan kualitas produksi.
2. Adanya permintaan barang atau jasa.
3. Ketersediaan bahan,barang atau jasa.
4. Biaya yang dibutuhkan.
5. Pengambilan keputusan.
6. Situasi pasar.
7. Keseimbangan antara biaya produksi dan keuntungan yang akan diperoleh.
8. Pesanan barang dari pelanggan .
9. Pemeriksaan mesin dan peralatan .
10. Jumah tenaga kerja yang menangani.
11. Desain produk
12. Lokasi produksi,dan jarak tempuh pasar.
13. Target pemasaran
14. Insentif lembur pegawai
15. Pemeliharaan mesin dan peralatan.
Bagian produksi berhubungan secara langsung dengan bagian keuangan dalam
memproses permintaan barang .Apabial barang yang diproduksi tadak berhubungan
langsung dengan permintaan ,perlu dilakukan analisis pasar sebelum dilakukan
produksi barang. Pertimbangan yang harus dilakukan menajer produksi adalah :
1. Jenis barang yang diproduksi.
2. Barang –barang kebutuhan primer, sekunder,atau kebutuhan komplementer.
3. Harga barang apakah terjangkau untuk kalangan masyarakat.
4. Apakah kelas bawah, mengenah atau atas yang dibutuhkan .
5. Apakah makanan,minuman ,atau barang yang tidak cepet habis :
elektronik,kendaraan,mesin atau peralatan dsb.
6. Apakah musiman,atau berdasarkan situasi dan sejenisnya.
Pertimbangan –pertimbangan tersebut dilakukan karena setiap perusahaan memiliki
modal terbatas ,sehingga antara penerimaan dan pengeluaran biaya harus
diperhitungkan.Jika barang produksi menumpuk tidak terjual karena tidak laku
dipasaran ,maka makin lama barang tersebut makin murah,dan keuntungan semakin
menurun, sedangkan gaji karyawan harus dibayar.Dengan kondisi tersebut bisa
perusahaan gulung tikar. Hal inilah perlu manajemen produksi yakni pengelolaan dan
pengendalian produksi barang atau jasa dalam perusahaan.
c. Manajemen Pembiayaan atau permodalan
Manajemen permodalan atau pembiayaan juag disebut manajemen keuangan . Dalam
manajemen keuangan dibicarakan 3 hal pokok yaitu :
1. Berapa jumlah uang yang dimiliki perusahaan.
2. Bagaimana memperoleh tambahan dana perusahaan.
3. Berapa laba yang diterima perusahaan

Manajemen keuangan kegiatannya antara lain : membuat perencanaan,Analisis , dan


pengendalian kuangan perusahaan. Orang yang berperan menegelola dan bertanggung
jawab bidang keuangan adalah manajer keuangan, sehinggga penggunaan keuangan
perusahaan benar-benar efektif dan efisien.

Setiap keuangan perusahaan yang akan dikeluarkan harus dipertimbangkan manfaatnya,


baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang dan selalu bersikap hati-hati dan tidak
boleh ceroboh ,sembarangan dalam mengeluarkan uang perusahaan.Manajer Harus
mengambil keputusan terbaik untuk pengelolaan keuangan perusahaannya sehingga
uang tidak bersifat pasif,tetapi aktif dikelola, berguna dan bermanfaat bagi kemajuan
perusahaan.

Untuk mengambil keputusan manajer keuangan harus menentukan tujuan yang


hendak dicapai .Keuangan perusahaan yang berhubungan dengan hal tersebut antara lain
sebagai berikut :

1. Pendanaan kegiatan rutin


2. Pendanaan produksi pesanan konsumen .
3. Pendanaan produksi hasil prediksi manajemen .
4. Pendanaan Produksi tambahan.
5. Pendanaan kegiatan insidental yang tidak diduga.
6. Dana pasif sebgai tabungan perusahaan yang didepositokan.
Manajemen keuangan berkaitan pula dengan lembaga-lembaga keuangan ,ada
lembaga keuangan tergolong sistem moneter dan diluar sistem moneter.

Lembaga keuangan sistem moneter,yaitu :

1. Otoritas moneter ,yakni Bank sentral.


2. Bank pencipta uang giral , yaitu bank umum.
3. Pialang pasar uang,

Lembaga keuangan diluar sistem moneter, yaitu :

1. Bank bukan pencipta uang giral, misal Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ).
2. Lembaga Pembiayaan, yaitu :
a. Perusahaan modal ventura.
b. Perusahaan sewa guna.
c. Perusahaan anjak piutang.
d. Perusahaan Kartu kredit.
e. Perusahaan pembiayaan konsumen.
f. Perusahaan pegadaian.
3. Perusahaan Asuransi, yaitu :
a. Asuransi sosial.
b. Asuransi Jiwa.
c. Asuransi Kerugian.
d. Reasuransi,
e. Broker asuransi.
f. Penilai kerugian asuransi,
g. Broker Reasuransi,
h. Konsultasi aktuaria.
4. Dana Pensiunan,yaitu :
a. Dana pemsiunan pemberi kerja,
b. Dana pensiunan lembaga keuangan.
5. Lembaga dibidang pasarmodal, yaitu :
a. Bursa efek,
b. Lembaga kliring penyelesaian dan penyimpangan,
c. Perusahaan Reksa dana,
d. Perusahaan efek, diantaranya penjamin emisi,pedagang perantara,dan manajer
investasi.
e. Lembaga penunjang pasar modal, yaitu :
 Biro administrasi efek,
 Tempat penitipan harta,
 Wali amanat

Lembaga-lembaga keuangan tersebut sangat dibutuhkan oleh organisasi


didalamnya terdapat perencanaan dan pengelolaan keuangan.

c. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah kajian manajemen yang menitik beratkan pada


pengelolaan produksi9 barang dipasaran, pendistribusian barang , promosi, dan
penjualan barang. Setiap barang yang duiproduks berhubungan dengan target
pasar tertentu. Upaya untuk memperoleh pasar yang baik memerlukan proses
manajerial yang baik pula. Oleh karena itu, dalam perspektif manajemen
pemasaran , setiap konsumen adalah calon yang kan membeli barang dan mereka
harus merasakan kepuasan dari manfaat barang yang beli. Pandangan itulah
yang memperdalan analisis pasar sebelum dilakukan pendistribusian barang.
Manajemen pemasaran harus menentukan tujuan atau sasaran yang
ingin dicapai, serta merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien
sehingga target yang hendak dicapai dalam pemasaran suatu produk sesuai
tujuan yang dimaksudkan.
Banyak strategi pemasaran yang berkembang dewasa ini dengan tujuan
agar barang yang ditawarkan lebih mudah dan lebih cepat habis.
Beberapa jenis stretegi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Melakukan diskon atau cuci gudang terhadap barang yang ditawarkan.
2. Melakukan pameran produk yang dapat dilihat secara langsung oleh
masyarakat.
3. Melaksanakan demontrasi produk yang fungsinya dapat dilihat dan dinilai
secara langsung oleh calon konsumen.
4. Penawaran barang secara langsung kepada konsumen melauli metode door
to door, promosi atau iklan melaui media massa, koran
,telivesi,radio,memasang spanduk, menyebarkan steker, menjajakan barang
dipinggir jalan raya, menawarkan barang di tempat-tempat ramai
pengunjung,memanfaatkan sales promotion girls , dan yang serupa.
5. Membangun pemasaran melalui sistem multi level marketing.
6. Memberikan hadiah melalui surat ke alamat calon konsumen dan,
7. Mempromosikan barang dan membagikannya kepada masyarakat secara
Cuma-Cuma.
e.) Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah suatu proses untuk mendaptakan posisi
organisasi pada titik strategis agar perkembangannya senatiasa memperoleh
keuntungan dan kemakmuran. Menurt Achmad Djuaeni Kadmasasmita,
Dalam manajemn stratgis terdapat upaya pengintegrasian antara
perencanaan strategis dan upaya – upaya untuk Meningktakan kualitas
organisasi, efisiensi anggaran, optimalisasi penggunaan sumber daya ,
evaluasi program kerja , dan pelaporan.
Dengan pengertian diatas, dalam manajemen strategis terdapat langkah-
langkah yang harus dilaksanakan , yaitu :
1. Melakukan formolasi, dengan cara mengembangkan visi dan misi
organisasi , identifikasi peluang dan tantangan dari luar ornagisasi,
menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, menetapkan tujuan,
menyusun strategi alternatif , dan memilih strategi khusus.
2. Melakukan tahapan implementasi, dengan mengalokasikan dana dan
pembagian kerja yang proposional , penjadwalan waktu, dan target yang
disesuaikan dengan kemampuan optimal dari organisasi.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
organisasi, pengumpulan informasi yang mendukung perbaikan
implementasi dan strategi organisasi, serta membuat perencanaan
lanjutan. Dalam evaluasi dilakukan uapaya reviu terhadap faktor internal
dan eksternal yang menjadi hambatan kesuksesan organisasi, mengukur
kinerja dan mengambil tindakan koreksi.
Dalam manajemen strategis selau diupayakan suatu tindakan yang
meliputi pemeriksaan dan penelitian secra lebih mendalam terhadap
seluruh rencana organisasi yang akan dilaksanakan. Strategi pelaksanaan
kegiatan diarahkan pada target yang hendak dicapai , baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Pemilihan strategi dilakukan dengan
mempertimbangkan keadaan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini dan
yang telah diperkirakan untuk yang akan datang.
Perencanaan Strategi dibuat dengan mempertimbangkan
sumber daya manusia yang dimiliki dan sumber dana yang tersedia dalam
organisasi. Kemudian , mempertimbangkan waktu pelaksanaan
kegiatanya. Waktu dengan tujuaj yang telah ditetapkan diperkirakan
relevansinya sehingga penerapan strategi Yang telah ditetapkan tidak
mempersulit tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian strategi
berhubungan dengan visi,misi ,tujuan, sasaran,kebijakan,dan rencana
kerja organisasi.

PERTANYAAN ( TUGAS KE 5 ) :

1. Mengapa Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan sangat penting ?
jelaskan ,dan berikan contohnya.
2. Mangapa Compensation, Integration, maintenance dan separation itu penting ?
jelaskan ,dan berikan contohnya.
3. Mengapa manajemen produksi sangat penting dalam perusahaan? Jelaskan dan
sebutkan 5 kegitan produksi yang berkaitan dengan pengelolaan .
4. Mengapa manajemen permodalan sangat penting dalam perusahaan ? jelaskan dan
sebutkan lembaga moneter dan bukan meneter yang berkaitan dengan lembaga
keuangan ?
5. Mengapa manajemen pemasaran dan manajmen strategis sangat diperlukan dalan
pengelolaan perusahaan ? jelaskan ,berikan contoh kegitan masing-masing yang
harus dilakukan dalam upaya meningkatkan keuntungan dan kemajuan perusahaan ?

S e l a m a t M e n g e r j a k a n

MATERI PENGANTAR MANAJEMEN ( KE 6 )


Model manajemen yang bisa diterapkan ada beberapa jenis antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Ilmiah ( Scientific Management )
Tokoh manajemen ilmiah adalah F.W. Taylor ( USA ) dan H.Fayol ( Prancis ) .Manajemen iklmiah
adalah manajemen yang didasarkan kepada persyaratan-persyaratan ilmiah . Yang dimaksud
persyaratan ilmiah adalah :
a. Segala sesuatu yang disusun secara sistimatis dan logis,
b. Berdasarkan kepada hasil observasi yang objektif,
c. Empiris ,
d. Dapat diteliti dan diuji validitasnya.
e. Memiliki teori yang dapat di gunakan sebagai kerangka analisis ,
f. Bersifat dialektis ,
g. Mengandung kebenaran relatif ,
h. Berdiri sendiri sesuai dengan disiplin ilmunya yang ajeg dan ,
i. Rasional dan dapat diterapkan sesuai dengan jenis keilmuannya yang bersifat terapan.
2. Manajemen Paternalistik atau Kebapaan.
Manajemen kebapaan dalam pelaksanaan manajerial berpusat pada petunjuk dan kehendak
pimpinan sebagai penguasaan tunggal . Seorang manajer atau leader dalam organisasi akan
memandang bahwa semua pegawai adalah anak-anak yang harus diperhatikan , diayomi , dan
tidak diberikan kepercayaan sepenuhnya . Pengawasan kepada pegawai seperti mengawasi anak
sendiri. Pegawai dipandang belum menguasai sepenuhnya kinerja organisasi. Oleh karena itu
seluruh kinarjanya harus merajuk sepenuhnya kepada petunjuk pimpinan . Manajemen
peternalistik tidak begitu peduli dengan proses kaderisasi , bahkan banginya kesuksesan sangat
beruntung kepada kepemimpinannya sendiri.
3. Manajemen Tradisional
Manajemen tradisonal adalah proses manajerial organisasi yang berpegang pada aturan-aturan
yang telah lama berlaku secara turum menurun . Tradisi yang sudah berusia ratusan tahun
dijadikan satu-satunya model pengelolalan oraganisasi . Misalnya manajemen Pondok Pesantren
Salafiah sangat tradisioanal . Kepemimpinan kiayai bersifat turuntemurun mengikuti sistem
monarki.
4. Manajemen Sistematis
Manajemen sistematis adalah manajemen yang melakukan praktis manejerial terhadap jalannya
roda organisasi dengan merangkai seluruh kegiatan tersususn sesuai tugas dan fungsinya .
Kegiatan disususn dengan tertip ,diklasifikasi menurut urutan yang telah disepakati. Proses
pelaksanaan aktivitas organisasi tidak boleh serampangan dan tumpang tindih, tetapi sepenuhnya
harus mengikuti rangkayan kegiatan yang sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.
5. Manajemen Terbuka
Manajemen terbuka atau open manajement adalah : pelaksanaan manjerial organisasi yang dapat
diketahui oleh seluruh komponen organisasi. Seluruh manajer dan karyawan organisasi diajak
bermusyawarah dan membahas seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sehingga pada
laporan pertanggung jawaban yang terbuka. Pegawai organisasi diberi kesempatan memberikan
masukan berupa sumbangan piikiran , sanggahan , kritik, dan sebagainya untuk menyempurnakan
rencana pelaksanaan kegiatan organisasi.
6. Manajemen Demokratis
Manajemen demokratis memiliki sifat yang sama dengan manajemen terbuka, Dalam manajemen
demokkratis , seluruh karyawan organisasi memiliki hak pendapat dan memberikan kritik
konstruktif bagi organisasi. Hubungan atasan dengan bawahan terjalain dengan baik ,karena
keduanya banyak terlibat dalam dialog-dalog yang terbuka sesuai dengan azas –azas demokrasi.
Akan tetapi dalam manajemen demokrasi yang dimaksud bekanlah demokrasi liberal , yang
memberikan kebebasan kepada personal organisasi tanpa ada batasan. Demokrasi yang
dilaksanakan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggran rumah tangga yang berlaku dalam
organisasi.
C. KESALAHAN DALAM MANAJEMEN ( Mismanagement )
Mismanajgement artinya kesalaha dalam proses manajerial paqda suatu organisasi . Kwsalaha
pelaksanaan kegiatan organisasi atau kesalahan menerapkan fungsi-fungsi manajemen . Misalnya
kesalahan perencanaan disebabkan oleh kurangnya penelitian terhadap skala prioritas dan
kebutuhan organisasi.
Kesalahan manajemen dapat juga terjadi akaibat kesalahan pengarahan pimpinan atau
kesalaha pembinaan, sehingga pelaksanaan kegiatan bukan menurut perencanaan yang
sesungguhnya dan tidak terarah sehingga tujuan tidak dapat dicapai dengan optimal.
Kesalahan manajemen dapat disebabkan oleh bebrapa hal yaitu :
1.Belum ada pola struktur oranganisasi yang seragam ,
2. Belum ada kesatuan bahasa dalam manajemen ,
3. Belum ada minat manajemen dibeberapa pejabat pemimpin ,
4. Belum ada keseragaman tentang cara dan tatakerja anatara instansi yang satu dengan yang
lain ,
5. Pelaksanaan pengawasan yang tidak efektif ,
6. Koordinasi yang kurang tepat ,
7. Rencana yang tidak sesuai dengan kesanggupan atau kemampuan pelaksanaan rencana itu ,
8. Terjadi perbedaan pendapat anatara pejabat pemimpin dan pelaksana.
9. Pimpinan atau pejabat pimpinan merasa lebih berhak dan amerasa lebih dari yang sewajarnya,
10. Birokrasi yang berbelit-belit ,
11. Tugas dan kewajiban pegawai yang tidak sesuai dengan keahliannya ,
12. Adanya dualisme kepemimpinnan ,
13. Tidak dibuat skala prioritas kegiatan ,
14. Tidak pernah melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Untuk mencegah mismanajement , sebaiknya setiap organisasi melakukan hal-hal berikut


ini :
1. Pembetukan pola struktur organisasi yang seragam ,
2. Pembetukan ke3satuan bahasa dalam manajemen ,
3. Menumbuhkan minat manajemen di beberapa pejabat pimpinan ,
4. Keseragaman tentang cara dan tata kerja anatara instansi yang satu dan yang lainnya ,
5. Pengawasan yang efektif ,
6. Koordinasi yang tepat,
7. Relevansinya antara perencanaan dan kemampuan pelaksanaan rencana ,
8. Upayakan keterbukaan konomikasi ataran atasan dan bawahan ,
9. Hilangkan birokrasi yang berbelit-belit ,
10. Tingkatkan profesionalitas kerja para pegawai ,
11. Kepemimpinan yang tegas dan searah ,
12. Membuat skala prioritas kegiatan , dan
13. Sistem pengawasan dilakukan dengan intensif .
D. PRINSIP- PRINSIP PENGELOLAAN DALAM MANAJEMEN
1. Prinsip efisiensi dan efektifitas
Efisiensi dan efektivitas merupkan bagian dari prinsip-prinsip manajemen atau
administrasi. Titik tolak pelaksanaan manajemen dalam organisasi semaksimal mungkin
memanfatkan semua sumber daya : Tenaga , dana , fasilitas yang ada secara efisien. Fungsi-
fungsi manajemen dioperasionalkan dengan mempertimbangkan prasarana dan sarana
yang seirama dengan keadaan dan kemampuan organisasi , artinya dengan menghemat
biaya ,waktu pelaksanaan dengan hasil yang optimal.
2. Prinsip pengelolaan
Manajer yang baik selalu bekerja dengan langkah-langkah manajemen fungsional ,yaitu
merencanakan , mengorganisasikan , mengarahkan dan mengontrol. Dengan demikian
,target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpijak pada visi dan misi yang jelas, sehingga program-
program yang dijadwalkan dibuat secra hierarkis atau sistematis dan mendahulukan skala
prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjeng
,menengah,dan pendek.Program jangka pendek dilaksanakan sebagai bagian dari awal
jangka menengah, sedangkan jangka menengah menjadi awal program jangka
panjang.sehingga saling mempengaruhi dan menunjang satu sama lainnya.
3. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan organisasi , baik
iunternal maupun Eksternal. Dengan tanggung jawab manajer tersebut,pengutamaan tugas
pengelolaan bukan semata-mata bukan berkaitan dengan manajerial internal ,karena
manajerial internal sangat berkepentingan dan memiliki hubungan fungsional dengan
manajerial eksternal . Sebagaimana bagian produksi bekerja sama dengan bagian promosi
,dan bagian promosi berhubungan secra langsung dengan masyarakat.
Internal artinya melaksanakan proses adiministrasi semua aktivitas organisasi,yang
merupakan tugas utama manajer.Sedangkan eksternal adalah pelayanan publik yang
berkaitan dengan pihak luar kelembagaan.
4. Prinsip kepemimpinan yang efektif
Seorang manajer harus memiliki kebijakan dalam mengambil keputusan ,tidak bertele-tele,
dan hemat waktu dan berkualitas. Ia wajib menciptakan hubungan baik dengan
bawahannya,cerdas merealisasikan hubungan, dan tidak pernah menyalahkan bawahan
,tetapi mengingatkan dan menyarankan . Sehingga bawahan tidak pernah menggugat
atasan,tetapi meluruskan dan menyadarkan sepanjang masih dalam konteks
profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati.
5. Prinsip Kerja sama
.
Oleh karena itu ,prinsip kerjasama ,merupakan salah satu fungsi dari organisasi yang
diartikan sebgai memberi struktur ,terutama dalam penyusunan / penempatan personal ,
pekerjaan-pekerjaan, materiil dan pikiran-pikiran didalam struktur itu.
TUGAS :
1. Apa saja model manajemen yang bisa diterapkan ? sebutkan.
2. Apa perbedaan manajemen terbuka dengan manajemen sistematis ? jelaskan
3. Sebutkan kesalahan-kesalahan dalam mengelola manajemen ?
4. Apa saja prinsip-prinsip pengelolaan manajemen ? sebutkan
5. Mengapa kita perlu menggunakan prinsip kerjasama ? jelaskan dan berikan contohnya

S E L A M A T M E N G E R J A K A N

( Kirim via email “ hermnadjajaunira@gmail.com,lewat ketua kls ,jangan plagiasi,ketik,paling


lambat jam 5 sore , ingat ,,,,absen dulu dengan nama lengkap dan NIM ok, trims )

Anda mungkin juga menyukai