Anda di halaman 1dari 51

KONTEKS ORGANISASI : SISTEM

PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pengertian
Semua pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karywan
sebagai imbalan atau jasa yang
diberikan kepada perusahaan
(hasibuan)
GAJI PENGHARGAAN YANG DOMINAN
Penghargaan: diberikan kepada karyawan
untuk memotivasi kinerja dan mendorong
loyalitas dan retensi.
Bentuk Penghargaan:
1.Uang: Gaji, Bonus, Insentif.
2.Reward
3.Benefit
Manfaat
◼ Memberikan informasi. Dapat menarik
perhatian personal dan memberi informasi
tentang pentingnya yg diberi penghargaan
◼ Memberikan Motivasi. Meningkatkan
motivasi individu terhadap ukuran kinerja
Tujuan
◼ Ikatan kerja sama
◼ Kepuasan kerja
◼ Rekrutment yg efektif
◼ Motivasi
◼ Stabilitas karyawan
◼ Disiplin
◼ Pengaruh SB
BENTUK PEMBERIAN GAJI
1. Metode Pemberian Gaji Tradisional : Pemberian gaji
terdiri dari gaji pokok dan gaji jasa (tambahan terhadap
SDM yang berjasa seperti produktivitas tinggi, prestasi
bagus dsb).
2. Pay for Performance : Pemberian gaji berdasarkan
kinerja atau prestasi hal ini bisa berupa :
a. Individual incentif : Bonus, Stock Option,
Competency pay.
b. Group Incentif : gain sharing, profit sharing, cost
reduction.
3. Teknik Gaji Baru : Komisi penjual di luar pelanggan.
Efektifitas kepemimpinan, Pencapaian tujuan baru (
seperti kepuasan konsumen, peningkatan kualitas,
penemuan teknik baru). Knowledge worker, Professional
pay, Competency pay.
BENTUK REWARD
Reward diberikan terhadap karyawan berupa
penghargaan selain misalnya dapat berupa:
1. Ucapan penghargaan
2. Piagam penghargaan
3. Kewenangan tugas dan tanggung jawab
4. Jabatan yang lebih baik
5. Hubungan baik secara vertikal maupun
horizontal
6. Fasilitas yang digunakan untuk
mengembangkan diri
BENTUK BENEFIT
Tradisional Benefits :
• Benefit yang diwajibkan undang-undang.
• Asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan kerja
• Pensiun
• Cuti
• Program kesehatan
Newer Types of Benefits :
• Other benefits
• Cafetaria
Faktor yang mempengaruhi
penghargaan (Hasibuan)
◼ Penawaran dan permintaan tenaga kerja
◼ Kemampuan dan kesediaan organisasi
◼ Organisasi karyawan
◼ Produktivitas karyawan
◼ Peraturan dan UU
◼ Biaya hidup
◼ Posisi jabatan
◼ Pendidikan dan pengalaman kerja
◼ Jenis dan sifat karyawan
◼ Kondisi ekonomi
Kapan penghargaan diberikan
◼ Masa kerja
◼ Saat pensiun
◼ Saat akhir jabatan
◼ Dalam periode terntu
◼ Saat mengalami kecelakaan
◼ Meninggal
◼ Setiap bulan (asuransi, bonus, prestasi
dll)
◼ Saat memperoleh prestasi
◼ Dll sesuai kebijakan perusahaan
1 2
PERSEPSI

Adalah suatu proses dimana seseorang


melakukan pemilihan, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian atas
informasi yang diterimanya dari lingkungan.

Merupakan suatu proses kognitif yang dialami


oleh setiap orang dalam memahami informasi
tentang lingkungannya.
Pemberian makna terhadap stimulus yang
ditangkap indera
Pentingnya Persepsi
Proses Persepsi
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI
◼ Karakteristik yang Mempersepsikan
(Characteristics of the perceiver)
◼ Karakteristik yang dipersepsikan
(Characteristics of the perceived)
◼ Kontek Situasi ( Situation Context)
KARAKTERISTIK
PERCEIVER (ORANG)
◼ Kebutuhan (Needs)
◼ Pengalaman (Experience)
◼ Norma-norma (Values)
◼ Sikap (Attitudes)
◼ Kepribadian (Personality)
KARAKTERISTIK YANG
DIPERSEPSIKAN

◼ Penampakan ( Appearance):
◼ Perilaku (Behavior)
DISTORSI DALAM PERSEPSI
◼ Stereotip : menggeneralisasi persepsi atas dasar
informasi umum.
◼ Efek Halo : kecenderungan hanya menggunakan
satu informasi saja untuk mempersepsikan
sesuatu.
◼ Seleksi : hanya memperhatikan informasi-
informasi tertentu.
◼ Proyeksi : menggunakan atribut pribadi (self
concept) sebagai dasar persepsi.
◼ Harapan : menggunakan harapan pribadi sebagai
dasar persepsi
PERSEPSI SOSIAL

◼ Adalah persepsi seseorang


terhadap orang lain.
◼ Pola Persepsi Sosial :
- Type A : Individual to Individual
- Type B : Individual to Grouping
- Type C : Grouping to Individual
- Type D : Grouping to Grouping
ATRIBUSI
◼ Merupakan elemen persepsi sosial

- Adalah suatu proses bagaimana seseorang


mencari kejelasan sebab-akibat dari
perilaku orang lain.
- Cara menjelaskan, menilai perilaku orang
lain.
- Proses atribusi sangat menentukan
perilaku
3 Faktor yang menetukan atribusi
Arah Atribusi
Arah trhdp Kecendrungan
No Informasi yang tersedia perilaku persepsi
Distingsi Konsistensi Konsensus

1 Tinggi Tinggi Rendah Pada (A)


pelaku (A) Menyukai
(B)

2 Rendah Tinggi Rendah Pada (A)


pelaku (A) Berkebiasa
an
menyapa
semua
3 Rendah Tinggi Tinggi Pada (B)
sasaran Memang
perilaku disukai
(B) semua
4 - Rendah - Pada Sapaan (A)
situasi trhdp (B)
krn situasi
BIAS ATRIBUSI
◼ Point of View : Kesalahan
mempersepsikan perilaku orang lain
karena perspektif yang digunakan
keliru.
◼ Effectiveness of The Behavior :
Kesalahan mempersepsikan perilaku
orang lain akibat salah
mendefinisikan tujuan dari perilaku.
KEPRIBADIAN DAN
SIKAP
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah bagaimana orang mempengaruhi
orang lain dan bagaimana mereka memahami dan
memandang dirinya
Kepribadian adalah cara bagaimana seseorang bereaksi dan
berinteraksi dengan orang lain (Robbins, 2003).
Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian seseorang :
1. Heridity
2. Environment
3. Situation
Tipe Kepribadian
◼ Introvert, menyendiri, pendiam, pemalu,
susah bergaul, menyendiri, jarang bercerita, suka
bekerja sendiri, suka kegiatan yg tenang, berpikir
dulu baru bicara.
◼ Ekstrovert, senang bersama org, interaktif,
sk bercerita, senang jalan2, berbicara baru
berfikir
◼ Ambivert, berubah pendiriannya, sesuai sikon
“BIG FIVE” CIRI KEPRIBADIAN

CIRI UTAMA KARAKTERISTIK


Kesungguhan Dapat diandalkan, pekerjan keras, teratur,
disiplin diri, gigih dan tanggung jawab.
Stabilitas Tenang, aman, senang, tidak kuatir
emosi
Sifat Kooperatif, hangat, perhatian, watak baik,
menyenangkan sopan, dapat dipercaya.
Ekstraversi Dapat bersosialisasi, terbuka, banyak bicara,
asertif, suka berteman.
Terbuka pada Ingin tahu, intelek, kreatif, terpelajar, sensitive,
pengalaman fleksibel, imajinatif.
Sikap (Attitudes)
Adalah kesiapsiagaan mental positif atau negatif yang
diorganisasi lewat pengalaman yang mempunyai pengaruh
tertentu kepada seseorang terhadap orang, obyek dan situasi
yang berhubungan dengannya.
(Ivancevich, John M)
The Three Components of Attitudes
Stimuli : rangsangan Attitudes : Outcomes :
Work Environment Factors Components Responses

Emotional response:
Job design Affect Statement about liking
The manager style
Company policies Perceptual response:
Technology Cognition Statement about belief
Salary
Fringe benefits Action response :
(Tunjangan tambahan) Behavior / Statement about
Konasi behavior
29
Pembentukan Sikap
- Sikap dibentuk oleh keluarga, teman, kelompok
- Sikap dibentuk dan dipengaruhi oleh culture, adat,
bahasa
- Sikap dikembangkan melalui pengalaman / learn

Merubah Sikap
Faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sikap :
- Kepercayaan
- Kewibawaan
- Rasa suka
- Kekuatan sikap

Nilai
Kumpulan dari perasaan senang dan tidak senang, pandangan
keharusan, kecenderungan dalam diri orang, pendapat yang
rasional dan tak rasional, prasangka dan pola asosiasi yang
menentukan pandangan seseorang tentang dunia.
10
Pengembangan Sikap Positif pada
Pekerjaan
1. Kerja adalah ibadah
2. Kerja adalah rahmat
3. Kerja adalah amanah
4. Kerja adalah panggilan
5. Kerja adalah aktualisasi diri
6. Kerja adalah rekreasi
7. Kerja adalah seni
8. Kerja adalah kredibilitas dan kehormatan
9. Kerja adalah pelayanan
10. Kerja adalah belajar
Sikap Sukses
1. Berani berinisiatif
2. Tepat waktu
3. Senang memberi dan melayani
4. Siap membuka diri
5. Senang kerjasama dan hubungan baik
6. Senang mempelajari hal baru
7. Profesionalisme dan hindari keluhan
8. Berani menanggung resiko
9. Berfikir positif
10. Percaya diri
KOMITMEN
◼ Definisi : (Porter & Steers ;)
“Derajat keterikatan relatif pekerja terhadap
organisasinya”
◼ Komitmen merupakan output dari pengaruh
berbagai faktor perilaku organisasional–
(faktor individu, kelompok, organisasi)
1. Affective commitment terjadi apabila karyawan
ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya
ikatan emosional
2. Continuance commitment muncul apabila
karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi
karena membutuhkan gaji dan keuntungan2 lainnya
atau karena karyawan tersebut tidak menemukan
pekerjaan lain
3. Normative commitment timbul dari nilai2 dalam
diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota
organisasi karena adanya kesadaran dan tekanan dari
orang lain untk melakukanya
DAMPAK & MANFAAT

1. Karyawan; komitmen yang tinggi maupun rendah akan


berpangaruh terhadap perkembangan karir karyawan tersebut,
intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
2. Organisasi; komitmen yang tinggi dari karyawan akan berdampak
pada kinerja organisasi itu sendiri, kualitas yang tinggi.

Manfaat dengan adanya komitmen dalam organisasi diantaranya :


1. Karyawan akan menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi
terhadap perusahaan
2. Memiliki keinginan yang kuat untuk tetap berkontribusi bagi
perusahaan agar tercapai tujuannya
3. Sepenuhnya akan melibatkan dirinya untuk pekerjaan mereka
tersebut (totalitas)
PENGARUH KOMITMEN

❖ Productivity : prestasi kerja


❖ Absence : kemangkiran

❖ Turnover : tingkat keluar-masuk


pegawai dalam perusahaan.
PERILAKU ORGANISASI
POSITIF
PERILAKU ORGANISASI POSITIF
Perilaku Organisasi Positif : Studi dan aplikasi dari
kekuatan sumberdaya manusia positif dan
dikembangkan, dikelola secara efektif untuk
meningkatkan kinerja di tempat kerja.
Kriteria Operasional Perilaku Organisasi Positif :
1. Berdasarkan teori dan penelitian
2. Ukuran valid
3. Konsep unik
4. Terbuka untuk perkembangan
5. Teori kepribadian dan motivasi
OPTIMISME
OPTIMISME :Sebagai karakteristik kognitif
berkenaan dengan harapan atas hasil akhir positif.
Optimisme :Juga sering digunakan dalam
hubungannya dengan konstruksi positif lainnya
seperti kecerdasan emosional, dan bahkan optimisme
merujuk sebagai sikap kecerdasan emosi.
Dimensi Optimisme :
1. Optimisme sebagai sifat manusia
2. Optimisme sebagai perbedaan individu
Subjective Well-Being (SWB)
Subjective Well-Being (SWB) : diartikan semacam
perasaan kebahagiaan, yaitu suasana hati dan emosi
seseorang.
Subjective Well-Being (SWB) → bagaimana
seseorang secara emosional menginterpretasikan dan
secara kognitif memproses apa yang terjadi pada
mereka.
Subjective Well-Being di tempat kerja → berkorelasi
langsung dengan kepuasan kerja karyawan.
KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)
EMOSI : merupakan reaksi terhadap sebuah
obyek, bukan trait. Emosi akan ditunjukkan
tatkala seseorang senang terhadap sesuatu,
marah pada seseorang atau takut pada sesuatu.
Proses-emosional Perasaan emosional
berkebalikan dengan pemikiran rasional. Emosi
muncul dari hati sementara pemikiran muncul
dari kepala.
Jenis-Jenis Emosi : Menyukai (love) : Bahagia,
terkejut, takut, sedih, marah, muak, malu, dll.
MULTIPLE INTELEGENCES

Kecerdasan Awal Karakteristik


Logika / matematika Memproses secara analitis, mengkalkulasi, mengukur.
Verbal/liguistik Berpikir melalui kata, menggunakan kata untuk
pembelajaran.
Interpersonal Memahami orang lain, berproses melalui interaksi,
berempati, humor.
Intrapersonal Berpikir dalam keheningan, suka menyendiri,
berorientasi pada tujuan, independent, tekun.
Visual/spatial Model mental, berpikir 3 dimensi, memcahkan masalah.
Musik Sensitif pada nada, irama, ada pada pemain dan
pendengar
Fisik/kinestetik Gerakan fisik, termasuk seluru tubuh, berproses dengan
meloncat atau menari.
MULTIPLE INTELEGENCES

Kecerdasan Karakteristik
Baru
Naturalis Perlu pertahanan alami, kekuatan dalam
kategorisasi alami atau dunia urban.
Eksistensial Bukan agama, tahu mengapa mereka berada
disini, misi pribadi.
Emosional Dewasa secara emosional, menyadari
kemarahan diri sendiri, bereaksi pada emosi diri
dan orang lain
EMOTIONAL INTELLIGENCE
Emotional Intelligence (kecerdasan emosi) : merupakan
kapasitas untuk mengenali perasaan diri sendiri dan
orang lain, untuk memotivasi diri, dan untuk mengelola
emosi diri sendiri dalam hubungannya dengan orang
lain.
Karakteristik Emotional Intelligence (kesadaran diri,
motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial) mungkin
lebih baik daripada IQ untuk memprediksikan
keberhasilan kehidupan masa mendatang. Akan tetapi
Emotional Intelligence dianggap tidak penting untuk
keberhasilan di tempat kerja.
DIMENSI EMOTIONAL INTELLIGENCE DI TEMPAT
KERJA

Dimensi EI Karakteristik
Kesadaran diri Pemahaman diri, pengetahuan tentang perasaan sebenarnya
pada satu kejadian.
Manajemen diri Menangani emosi untuk memudahkan, bukannya
menghalangi tugas, tidak setuju dengan emosi negatif dan
pakai jalar konstruktif untuk menyelesaikan masalah.
Motivasi diri Tetap pada tujuan yang diinginkan, mengatasi emosi
negatif, dan menunda garfitasi untuk memperoleh hasil
yang diinginkan
Empati Memahami dan sensitif dengan perasaan orang lain,
merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Ketrampilan sosial Kemampuan membaca situasi social, lancar berinteraksi,
membentuk jeringan, dapat menuntun emosi dan tindakan
orang lain.
SELF EFFICACY (EFIKASI DIRI) Bandura
Efikasi Diri : adalah keyakinan individu terhadap
kemampuannya untuk memobilisasi motivasi,
sumberdaya kognitif, dan tindakan yang diperlukan
agar berhasil melaksanakan tugas.
Proses Efiksi Diri : bisa diawali dari individu
memilih dan mengawali usaha mereka, pertama
cenderung mempertimbangkan, mengevaluasi, dan
mengintegrasikan informasi mengenai kapabilitas
yang dirasakan.
DAMPAK SELF EFFICACY
Efikasi diri secara langsung berpengaruh :
1. Pemilihan perilaku (keputusan dibuat
berdasarkan efikasi yang dirasakan terhadap
pilihannya.
2. Usaha motivasi (efikasi tinggi akan lebih keras
melakukan tugas).
3. Daya tahan (efikasi tinggi akan bangkit,dan
bertahan dalam menghadapi kegagalan, tidak
menyerah).
4. Pola pemikiran fasilitatif (optimis).
5. Daya tahan terhadap stress (efikasi tinggi daya
tahan stress juga tinggi).
SUMBER/FAKTOR SELF EFFICACY

Pengalaman Penguasaan
atau Pencapaian / Kinerja

Modelling

Self Efficacy
Persuasi Sosial/pujian

Peningkatan Fisik dan


Psikologis/mood
DAMPAK EFIKSI DIRI DI TEMPAT
KERJA
Efikasi diri dapat berdampak pada berbagai
topik dalam perilaku organisasi sebagai
berikut :
1. Pemilihan dan perkembangan karir
2. Pelatihan karyawan baru
3. Desain kerja / Job Enrichment (struktur organ
bs mengembangkan org)
4. Komunikasi suportif
5. Tim (efikasi kolektif)
6. Inovasi
7. Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai