Anda di halaman 1dari 26

PEMBENTUKAN SIKAP

DAN PERILAKU
DISUSUN OLEH, KELOMPOK 2:
WAHIDAH FADHILAH, AYU SEPRIWANTI, DESY PRATIWI,
ALDY PRADANA, M. NAUFAL ALGIFARI S.
Kegiatan belajar

• Pengertian Sikap
•• Model
Model dan
dan aspek
aspek sikap
sikap
• SIKA
•• Pengukuran dan
Pengukuran dan
pembentukan
pembentukan sikap
sikap P

•• Kesesuaian
Kesesuaian Sikap
Sikap dan
dan
Perilaku
Perilaku
• Sikap dapat sesuai dengan
• KETERKAITAN SIKAP
DAN PERILAKU
perilaku
perilaku
• Perilaku dapat
mempengaruhi sikap

• Komunikasi persuasive
• Teori perubahan sikap
• PERUBAHAN SIKAP
SIKAP
“POSISI YANG DIAMBIL DAN DIHAYATI SESEORANG TERHADAP BENDA,
MASALAH, ATAU LEMBAGA YANG BERSIFAT ABSTRAK, IMPERSONAL
DAN YANG UTAMA ADALAH SIKAP TERHADAP ORANG LAIN.”
—SOEKAJI, SUTARLINAH, 1986
“SEBUAH REAKSI EVALUATIF TERHADAP ORANG, PERISTIWA, ATAU
ASPEK LAIN DALAM LINGKUNGANNYA”
—WEBER
Pengertian sikap

 Ciri khas dari sikap:


1. Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep,
situasi, dan benda)
2. Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka-tidak
suka)
 Proses terjadinya sikap:
1. Sesuatu yang dipelajari (bukan bawaan) – Sarwono, S.
2. Bisa dibentuk, dikembangkan, dipengaruhi, dan diubah.
Perbedaan Sikap dan Sifat

Sikap (attitude) Sifat (trait)


Bukan bawaan Bawaan
Ada unsur penilaian terhadap Tidak selalu menilai, cenderung
obyek sikap konsisten pada berbagai situasi,
tidak tergantung penilaian sesaat
Lebih bisa Menolak perubahan
berubah/menyesuaikan
Model yang Menjelaskan sikap

 Model Satu Dimensi (One-Dimensional Model)


1. Model paling sederhana
2. Suka-tidak suka, positif-negatif
 Model Tiga Komponen (Three-Component Model)
1. Pengalaman kognitif (kepercayaan)
2. Pengalaman afektif (emosi)
3. Perilaku (pilihan dan tindakan)
Aspek-aspek Sikap

 Menurut para ahli psikologi sosial:


1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif
 Menurut Myers (1996)
1. > “ABC”—Affective (perasaan)
2. Behavior (perilaku)
3. Cognitive (kesadaran)
Pengukuran Sikap

 Skala Thurstone
Meminta responden untuk membaca daftar pernyataan dan memberikan
poin numerik 1-10 atau positif-negatif dan dirata-ratakan
 Skala Likert
Responden memilih satu angka dari skala setuju sampai tidak setuju dan
dijumlahkan untuk menunjukkan sikap
 Skala Semantic Differential
Responden diminta untuk mengurutkan satu obyek sikap dalam beberapa
skala yang berbeda secara semantik
SKALA THURSTONE
SKALA LIKERT
SKALA SEMANTIC DIFFERENTIAL
Pembentukan Sikap (1)

1. Pendekatan Belajar (Learning Approaches)


Sikap terbentuk lewat proses pembelajaran
a. Asosiasi > menghubungkan pengalaman-pengalaman yang amat dekat dari segi waktu,
ruang, dan keadaan.
Classical conditioning dan More exposure

b. Peneguhan (Reinforcement) > sikap dipelajari dari pengalaman pribadi karena ada
konsekuensi-konsekuensi yang bisa diambil.
Pengaruh keluarga dan kelompok bermain (peer group) serta kelompok acuan

c. Belajar Sosial Vicarious learning (pengamatan terhadap konsekuensi perilaku orang


lain) dan aspirational learning (proses modeling)
Pembentukan Sikap (2)

2. Pendekatan Konsistensi Kognitif (Cognitive Consistency)


Timbul akibat perbedaan kognisi (pengetahuan, kesadaran) dengan kognisi yang lain
(inkonsisten).
*Teori Keseimbangan / P-O-X (seseorang, objek, dan hal lain) – Fritz Heider
P+O, P+X, O+X (seimbang) dan P+O, P-X, O-X (tidak seimbang)
*Teori Newcomb / A-B-X
Sikap A-X, atraksi A-B, sikap B-X, atraksi B-A
*Teori Disonansi Kognitif—Leon Festinger
-Ada satu tekanan tertentu terhadap konsistensi seseorang.
-Banyak melihat hubungan yang tidak konsisten antara sikap dan perilaku
-Disonansi dapat terjadi karena inkonsistensi logis, nilai-nilai budaya, pendapat
umum, pengalaman masa lalu.
Pembentukan Sikap (3)

3. Pendekatan Motivasional/Insentif > berasumsi bahwa individu menilai


untung rugi dalam membuat respons tertentu (memelihara dan
mengekspresikan sikap)

a. Evaluation Model
dimotivasi oleh keinginan untuk memaksimalkan hal positif.
*Teori Respons Kognitif > mendengarkan apa yang diungkapkan orang
lain untuk setuju atau tidak
*Expectancy-value theory > melihat probabilitas sikap yang akan
membawa hasil yang baik atau buruk
Pembentukan Sikap (4)

b. Elaboration versus Heuristic Processing


melihat pentingnya objek sikap dan keadaan.
*Elaborasi
Elaboration-likelihood model > Sikap berubah sebagai
respon dalam komunikasi persuasif.
*Proses Heuristic
Sikap terbentuk dengan cepat tanpa melakukan analisis.
SIKAP YANG
DIEKSPRESIKAN OLEH
Keterkaitan Sikap SESEORANG TIDAK
SELALU BISA
dan Perilaku MEMPERKIRAKAN
PERILAKU YANG TERKAIT.
Ketidaksesuaian antara sikap dan perilaku

1. Richard LaPiere > perubahan perilaku tentang penerimaan


kunjungan turis ras cina ke USA
2. Dudycha > menguji orang yang bersikap positif terhadap
ketepatan waktu apakah akan selalu tepat waktu di setiap waktu.
3. Minard > hubungan ras kulit putih dan kulit yang tidak konsisten
di tempat yang berbeda.
4. Harshone & May > kecurangan dalam situasi tertentu belum tentu
berkorelasi dengan situasi yang lain.
Sikap dapat sesuai dengan perilaku

 Perilaku yang spesifik


Semakin khusus sikap yang dilakukan akan semakin baik dalam
memperkirakan perilaku yang terkait.
 Potensi sikap
Sikap yang dibentuk melalui pengalaman dan kepentingan akan lebih
kuat dibandingkan yang melalui sumber lain dan tidak berkepentingan.
 Penonjolan sikap (attitude salience)
Sikap akan semakin terlihat jika lebih disadari kehadirannya dalam sikap
kita (kesadaran diri).
Perilaku dapat mempengaruhi sikap

 MetodeFoot-in-the-door Effect
Cenderung menerima permintaan yang lebih besar jika
sebelumnya pernah setuju pada permintaan yang kecil
 Metode The-low-ball Technique
Biasa digunakan oleh penjual untuk menaikkan harga
dari rendah ke yang lebih tinggi
Pendekatan pengaruh perilaku terhadap sikap

 Teoripernyataan diri (self presentation theory)


Kecenderungan untuk lebih menyenangkan orang lain daripada
mengungkapkan diri apa adanya.
 Disonansikognitif
Menghilangkan ketegangan dengan membenarkan perilaku yang salah
(menghibur diri)
 Persepsi diri
Membuat gambaran tentang diri sendiri dengan mengamati perilaku diri
sendiri.
“PERUBAHAN SIKAP
MERUPAKAN HASIL
Perubahan Sikap DARI KOMUNIKASI
PERSUASIF.”
—CARL HOVLAND
Komunikasi Persuasif (1)

Komponen yang mempengaruhi sikap:


1. Sumber
-Kredibilitas : keahlian dan dapat dipercaya
-Daya tarik : penampilan fisik, kekuasaan, dan kesamaan dengan penerima
pesan
2. Pesan
-Posisi : penerimaan dan penolakan, kredibilitas dan perbedaan
-Isi pesan : kesederhanaan, daya tarik emosional, kepentingan pribadi,
penyajian (primary & recency effect, sleeper effect, keseimbangan)
-Saluran : media massa, kontak personal, komunikasi dua tahap
Komunikasi Persuasif (2)

3. Audience
-Attention : selective exposure, keterlibatan diri
-Karakteristik personal : umur, kebutuhan
4. Efek Situasional
-Message density (kerapatan pesan)
-Repetition (pengulangan)
-Distraction (gangguan/pengalih perhatian)
Teori-teori Perubahan Sikap (1)

1. Elaboration Likelihood Model


Menggambarkan perubahan sikap sebagai hasil dari memproses informasi
(Richard E. Petty dan John T. Cacioppo)

a. Central processing (pemrosesan pada hal inti/pusat)


Fokus pada argumen pesan persuasif (logis, dapat diterima)

b. Peripheral processing (pemrosesan pada hal pinggir)


Terpengaruh bukan pada pesan yang diterima tetapi hal-hal diluar
seperti penyajian pesan, karakteristik komunikator
Teori-teori Perubahan Sikap (2)

2. Self-Justification Theories
Membenarkan tindakan yang dilakukan dan dapat berubah menyesuaikan pikiran dan perasaan.

a. Dissonance Reduction
Ketidaksesuaian tindakan yang baru dengan yang lama menimbulkan keadaan tidak nyaman
yang mendorong untuk menguranginya

b. The Power of Commitment


-Behavior lead to attitude (perilaku menuntun kepada sikap) > sikap dapat diubah dengan
dengan mudah atau tidak
-Inducement (dorongan/pancingan) > perubahan sikap akibat kondisi eksternal (perubahan
harga, rasa, dll)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai