Anda di halaman 1dari 1

Hubungan asimetris adalah hubungan antara variabel, yakni suatu variabel

mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya tidak timbal balik.

Pada dasarnya inti pokok analisis-analisis sosial terletak pada hubungan asimetris ini.
Misalnya, hubungan antara keamanan suatu negara dengan penanaman modal asing.
Keamanan suatu negara akan mempengaruhi tingkat penanaman modal (investasi)
asing dinegara tersebut. Tingginya angka pengangguran dapat mempengaruhi tingkat
kriminalitas di masyarakat; tingkat pendidikan mempengaruhi pola hidup sehat; tingkat
pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, dan sebagainya.
Hubungan tak simetris ditandai dengan adanya hubungan atau kaitan antar variabel
yang satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut bisa hubungan pengaruh, sumbangan, atau
kontribusi, ataupun hubungan sebab akibat. Oleh karena itu hubungan tak simetris merupakan
inti dari penelitian ilmu sosial, termasuk penelitian pendidikan. Hubungan yang terjadi biasanya
dalam bentuk hubungan positif dan fungsional.
Hubungan positif biasanya terdapat hubungan yang searah. Misalnya, makin tinggi
tingkat pendidikan guru, maka makin tinggi kualitas pengajaran. Demikian pula makin rendah
kompetensi guru, makin rendah hasil belajar siswa. Akan tetapi makin tinggi kompetensi guru
makin rendah hasil belajar. Maka hubungan tersebut adalah negatif atau berbanding terbalik.
Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan fungsional adalah kedua variabel
(variabel bebas dan variabel terikat) menunjukkan adanya kaitan fungsi. Misalnya, adanya
pengaruh, adanya sunbangan atau kontribusi, atau menjadi penyebab variabel lainnya. Secara
statistik sumbangan ataupun pengaruh dapat dihitung besarnya. Ada beberapa ciri dari hubungan
tidak simetris, antara lain sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai