Anda di halaman 1dari 13

Kapita Selekta

Kelompok III
NILAI SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Pengertian Nilai Menurut Ahli

Menurut Gibson et al. (1986) pengertian nilai didefinisikan sebagai kumpulan dari


perasaan senang dan tidak senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam diri
orang, pendapat yang rasional dan tidak rasional, prasangka dan pola asosiasi yang
menentukan pandangan seseorang tentang dunia. Sedangkan nilai menurut Robbin
(2001) yaitu keyakinan-keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan akhir
dari eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang berlawanan.
Tipe Nilai
Di dalam mengelompokkan nilai maka terdapat 2 (dua) Nilai Instrumental
pendekatan/ tipe adalah sebagai berikut : Yaitu merujuk kemodus perilaku yang lebih disukai atau
Nilai Terminal diinginkan atau cara untuk mencapai nilai-nilai terminal.
Diartikan merujuk pada keadaan akhir eksistensi yang Contoh dari nilai instrumental masih menurut Rokeach
sangat diinginkan. Nilai terminal merupakan tujuan yang dalam Robbin (2001) adalah :
ingin dicapai seseorang selama hidupnya. Contoh dari  Ambisius (kerja keras, bercita-cita tinggi)
nilai terminal menurut Rokeach dalam Robbin (2001)  Berpikiran luas (berpikiran terbuka)
adalah :  Kapabel (mampu, efektif)
 Suatu hidup nyaman (hidup makmur)  Riang (senang, gembira)
 Suatu hidup yang menggairahkan (hidup aktif,  Bersih (rapi, teratur)
merangsang)  Berani (tegak mempertahankan keyakinan)
 Rasa berprestasi (kontribusi lama)  Memaafkan (bersedia mengampuni orang yang
 Suatu dunia damai (bebas dari perang dan konflik) dicintai)
 Suatu dunia yang indah (keindahan alam dan seni)  Membantu (bekerja untuk kesejahteraan orang lain)
 Kesamaan (persaudaraan, kesempatan yang sama  Jujur (tulus, tidak bohong)
untuk semua)  Membantu (bekerja untuk kesejahteraan orang lain)
 Keamanan keluarga (merawat orang lain)  Memaafkan ( bersedia mengampuni orang lain)
 Kemerdekaan (ketidakbergantungan, pilihan bebas)  Dlll
 Kebahagiaan (kepuasan)  
 Harmoni batin (bebas dari konflik batin)
 Kesenangan (hidup santai dan dapat dinikmati)
 Dll
 
S
i
k
a
p

Menurut Mitchell (1982) para ilmuwan sosial umumnya sependapat bahwa sikap dapat
dipandang sebagai predisposisi untuk bereaksi dengan cara yang menyenangkan atau
tidak terhadap obyek, orang, konsep atau apa saja. Ada beberapa asumsi penting yang
menjadi dasar dari definisi diatas. Pertama, sikap berhubungan dengan perilaku.
Berdasarkan sikapnya terhadap sesuatu,  seseorang cenderung untuk berperilaku
tertentu. Kedua, sikap terikat erat dengan perasaan orang dengan suatu obyek.
Sedangkan ketiga, sikap adalah konstruk yang bersifat hipotesis, artinya
konsekuensinya dapat diamati, akan tetapi sikap itu sendiri tidak dapat diamati.  
• Pengertian (cognition) adalah segmen
pendapat atau keyakinan akan suatu
sikap. Bagian ini terdiri dari persepsi,
pendapat, dan kepercayan orang. Bagian
kognitif bertautan dengan proses berpikir,
dengan tekanan khusus kepada
rasionalitas dan logika.  
• Keharuan (affect) adalah segmen
emosional atau perasaan dari suatu sikap.
Tiga Komponen dalam Sikap Komponen ini dipelajari dari orang tua,
yaitu : guru, dan teman sejawat.  
• Perilaku (behavior) adalah suatu maksud
untuk berperilaku dengan suatu cara
tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen perilaku ini merupakapan
komponen tindakan dari sikap. Cara
seseorang bertindak menghadapi orang
lain atau sesuatu barang dapat ramah,
hangat, agresif, bermusuhan, apatis  atau
dengan  sesuatu cara lain.
.   Sumber Sikap

Ada banyak sumber dari


pembentukan sikap. Sikap
dibentuk dari orang tua, guru dan
anggota kelompok rekan sekerja,
masyarakat dan pengalaman
pekerjaan sebelumnya.
Tipe Sikap Berbicara tipe sikap, maka terdapat
3 (tiga) tipe sikap. Tipe sikap
tersebut adalah sebagai berikut :
• Kepuasan kerja
• Keterlibatan kerja
• Komitmen pada organisasi
Orang berusaha keras mempertahankan konsistensi
antara komponen-komponen dari sikap yaitu kognisi,
afek dan perilaku. Tetapi seringkali komponen-
komponen tersebut saling bertentangan dan tidak
konsisten. Apabila hal ini terjadi, maka timbullah
keadaan yag tidak seimbang. Ketegangan yang terjadi
dari keadaan semacam itu hanya akan berkurang
apabila tercapai sesuatu bentuk konsistensi.
Pendapat Robbin (2001)
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
suatu sikap umum seorang individu
terhadap perkerjaannya. Adapun
terdapat faktor-faktor yang sangat
penting di dalam mendorong kepuasan
Kepuasan Kerja kerja, adalah  sebagai berikut :
• Kerja yang secara mental
menantang.
• Ganjaran yang bagus
• Kondisi kerja yang mendukung
• Rekan sekerja yang mendukung
Efek Kepuasan Kerja pada Kinerja Pegawai

Kepentingan para manajer pada kepuasan kerja cenderung berpusat pada efeknya pada kinerja karyawan.
Berikut dibawah ini dijelaskan dampak kepuasan kerja pada produktivitas, kemangkiran dan keluarnya
pegawai :

1.    Kepuasan kerja dan produktivitas

2.    Kepuasan kerja dan kemangkiran

3.    Kepuasan kerja dan keluarnya pegawai


Ketidakpuasan Pegawai 

Ketidakpuasan pegawai
dapat dinyatakan dengan
sejumlah cara. Dibawah ini • Eksit
terdapat 4 (empat) cara
pegawai didalam • Suara
menyatakan • Kesetiaan
ketidakpuasannya. Cara
mengungkapkan • Pengabaian
ketidakpuasan pegawai
tersebut adalah :
ANY QUESTION??
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai