Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Kasus Hukum Terkait Keuangan Negara


Hukum Keuangan Negara

Disusun Oleh :

Rani Kurniani
5304191238

Dosen Pembimbing : Jon Hendri SH,MH.

PRODI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kasus Hukum

Terkait Keuangan Negara  ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas pada mata kuliah Hukum Keuangan Negara. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Kasus Hukum

Terkait Keuangan Negara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Selatpanjang, 31 Juni 2020


 

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perilaku korupsi telah berlangsung ribuan tahun silam, dan korupsi merupakan

perbuatan yang dibenci dan dikutuk oleh banyak orang setiap generasi tanpa memandang

bangsa, ras, dan kepercayaan, bahkan Seorang Niccolo Machciavelli, menyamakan para

pemegang tampuk kekuasaan dan jabatan publik yang selalu menyalah gunakan

kekuasaannya untuk melakukan tindak korupsi sebagai orang-orang kriminal yang suka

merampok dan kejahatan-kejahatan yang merusak tatanan kenegaraan. Korupsi adalah

salah satu dari sekian bannyak masalah besar yang sedang kita hadapi sekarang ini.

korupsi telah menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan disegala bidang.1

Begitu banyaknya kasus pelanggaran atau kecurangan seperti korupsi terjadi di

Indonesia. Bukan hanya melibatkan pegawai biasa, bahkan saat ini pelaku korupsi

merupakan orang – orang yang memiliki jabatan tinggi atau kekuasaan tertentu bahkan

dibagian departemen milik pemerintah.

Suatu bentuk tanggung jawab yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang

pemegang jabatan baik pada instansi milik negara maupun swasta hendaknya dikerjakan

dengan baik dan penuh amanah, bukan dijadikan sebagai sebuah kesempatan untuk

mencari keuntungan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab.

1
Quah, Jon S T, Corruption in Asian countries: Can it be minimized, Public Administration Review; Nov/Dec 1999;
59, 6; ProQuest Research Library, pg. 483
Seperti halnya kasus yang melibatkan Pegawai Negri Sipil (PNS) yang bertugas di

Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak Golongan III A yang diketahui memiliki

simpanan hingga miliaran rupiah di rekening miliknya. Gayus pada awalnya diduga

melakukan penggelapan pajak yang melibatkan 149 perusahaan dan ditaksirkan dapat

menyebabkan kerugian Negara hingga miliaran rupiah.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan korupsi?


2. Dugaan apa saja yang didakwakan kepada Gayus Tambunan?
3. Berapa banyak kerugian yang diperkirakan harus ditanggung oleh Indonesia?
4. Pasal apa saja yang menjerat kasus Gayus Tambunan?
5. Bagaimana kronologi kasus Gayus Tambunan?
6. Sejauh mana sidang akhir gayus saat ini?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Keuangan Negara


 Untuk memberikan pengetahuan mengenai korupsi
 Untuk mengetahui perkembangan kasus yang melibatkan Gayus Tambunan
 Untuk mengetahui dugaan apa saja yang didakwakan kepada Gayus Tambunan
 Untuk mengetahui berapa banyak kerugian yang diperkirakan harus ditanggung oleh
Indonesia
 Untuk memahami pasal apa saja yang menjerat kasus Gayus Tambunan
 Untuk mengetahui bagaimana kronologi kasus Gayus Tambunan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Istilah Korupsi

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna

busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik,

baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang

secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan

kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-

unsur sebagai berikut:

 perbuatan melawan hukum,
 penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
 memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, tetapi bukan semuanya, adalah

 memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),


 penggelapan dalam jabatan,
 pemerasan dalam jabatan,
 ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan
 menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi

untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam

praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk

penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai

dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi

adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura

bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,

terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti

penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam

hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk

membedakan antara korupsi dan kejahatan.

Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap

korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat

namun ada juga yang tidak legal di tempat lain2. Istilah – istilah dalam Korupsi ada 3, yaitu

1. Tolong, Kata ini sering kita dengar dalam kehidupan sehari – hari. Kata “tolong”

mengingatkan kita selaku masyarakat bahwa korupsi tidak begitu saja dilakukan oleh

pejabat atau petinggi perusahaan tetapi pemicunya adalah masyarakat umum sendiri yang

menawarkan diri. Contoh yang sangat mudah adalah ketika seseorang sedang melintasi

sebuah jalan diperkotaan lalu tiba – tiba dihentikan oleh polisi yang sedang melakukan

razia atau karena diketahui telah melakukan suatu pelanggaran maka secara spontan

pengendara tersebut akan mengatakan “Tolong saya pak, saya tahu saya melanggar, saya

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
tidak menyalakan lampu dan tidak memiliki surat yang lengkap” sambil menggenggam

tangan aparat tersebut dimana sebenarnya pengendara tersebut memberikan sejumlah

uang agar terbebas dari tuntutan yang diberikan oleh polisi lalu lintas.

2. Terima kasih, Kata korupsi mengacu pada sesuatu yang ilegal atau tindakan yang tidak

bermoral. Namun di sejumlah tempat, tindakan yang secara teknis ilegal ini dianggap

sebagai sesuatu yang bermoral. Di Indonesia, kita akan sering menemukan pejabat daerah

baik dari tingkat RT maupun tingkat kecamatan yang mengharapkan “ucapan

terimakasih” dalam bentuk uang baik diberikan secara langsung maupun dengan

dimasukkan ke dalam amplop.

3. Sesuatu yang kecil, Sesuatu yang kecil ini dapat dicontohkan berupa uang rokok, kopi,

dan bentuk hadiah lainnya yang biasanya berbentuk parcel, hingga kado berisi perhiasan,

kendaraan, ataupun alat komunikasi.

B. Dugaan yang didakwahkan kepada Gayus Tambunan

1) Mengenai perbuatan  mengurangi keberatan pajak PT. Surya Alam Tunggal dengan

total Rp 570.952.000 ,-

2) Gayus terbukti menerima suap sebesar Rp 925.000.000 ,- dari Roberto Santonius,

konsultan pajak terkait dengan kepengurusan gugatan keberatan pajak PT.

Metropolitan Retailmart.

3) Pencucian uang terkait dengan penyimpanan uang yang disimpan di safe deposit box

Bank Mandiri cabang Kelapa Gading serta beberapa rekening lainnya.


4) Gayus menyuap sejumlah petugas Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok, serta

kepala Rutan Iwan Susanto yang jumlahnya sebesar Rp 1.500.000 ,- hingga Rp

4.000.000 ,-.

5) Gayus memberikan keterangan palsu kepada Penyidik perihal uang sebesar Rp

24.600.000.000 didalam rekening tabungannya.3

C. Kerugian yang diperkirakan akan ditanggung oleh Indonesia

Korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan mengakibatkan negara harus

menanggung banyak kerugian keuangan, kerugianya sebesar Rp 645,99 Milyar dan US

$ 21,1 juta dan dua wajib pahak yang terkait dengan sunset policy dengan potensi

kerugian sebesar Rp 339 Milyar.4

D. Pasal yang menjerat kasus Gayus Tambunan

1)      Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi

(TIPIKOR), dimana Gayus Tambunan diduga memperkaya diri sendiri dan merugikan

keuangan negara sebesar RP 570.952.000 ,-, terkait penanganan keberatan pajak PT.

Surya Alam Tunggal Sidoarjo.

2)      Pasal 5 ayat 1a No.31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi, dimana Gayus

Tambunan dituding melakukan penyuapan sebesar $ 760.000 terhadap penyidik Mabes

Polri M Arafat Enanie, Sri Sumartini, dan Mardiyani.

3)      Pasal 6 ayat 1a No.31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi karena Gayus

diketahui memberikan uang sebesar US $ 40.000 kepada Hakim Muhtadi Asnus, Ketua

Majelis Hakim yang menangani perkara Gayus di Pengadilan Negeri Tangerang.


3
http://myniantika.blogspot.com/2016/01/makalah-analisis-kasus-korupsi-gayus.html
4
https://www.slideshare.net/mhelee/kasus-korupsi-gayus-tambunan
4)      Pasal 22 No.31 Tahun 1999 mengenai Undang – undang tidak pidana korupsi,

dimana gayus didakwa telah dengan sengaja memberi keterangan yang tidak benar untuk

kepentingan penyidikan.5

E. Kronologi kasus Gayus Tambunan

Pada tanggal 7 Oktober 2009 penyidik Bareskim Mabes Polri menetapkan Gayus

sebagai tersangka dengan mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan

(SDPD). Dalam surat tersebut tersangka Gayus diduga melakukan tindak pidana korupsi,

pencucian uang dan penggelapan dengan diketahuinya rekening sejumlah Rp 25 Milyar

pada Bank Panin cabang Jakarta milik Andi Kosasih pengusaha asal Batam yang

menggunakan jasa pihak kedua untuk melakukan penggandaan tanah, yang setelah

ditelusuri ternyata berkas tersebut belum lengkap. Dalam sidang di Pengadilan Negeri

Tangerang pada tanggal 12 Maret, Gayus hanya dituntut satu tahun percobaan dan

divonis bebas. Pada tanggal 24 Maret 2010, Gayus bersama 10 rekannya meninggalkan

Indonesia menuju Singapura. Tanggal 30 Maret 2010, polisi berhasil mengetahui

keberadaan Gayus di Singapura. Pada tanggal 31 Maret 2010, tim penyedik memeriksa

tiga orang lainnya selain Gayus Tambunan termasuk Bridgen Edmond Ilyas. Pada tanggal

7 April 2010, anggota III DPR mengetahui keterlibatan seorang Jenderal Bintang Tiga

yang ikut terlibat dalam kasus penggelapan pajak dengan aliran dana sebesar Rp 24

Milyar.6

5
https://yuokysurinda.wordpress.com/2015/12/21/analisa-korupsi-gayus-tambunan/
6
https://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/analisis-kasus-gayus-tambunan/
F. Keputusan sidang akhir kasus Gayus Tambunan

Keputusan sidang akhir terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan oleh

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta adalah hukuman sebesar 8 tahun penjara dan denda

sebesar Rp 300.000.000 ,- dengan ketentuan apabila denda tidak dapat dibayarkan maka

akan ada penggantian berupa pidana kurungan selama 3 bulan.


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan bukan hanya melibatkan dirinya tetapi

juga melibatkan banyak orang dari pemerintahan dan para pengusaha yang enggan

membayar pajak dan mecoba mengakali peraturan agar pajak yang telah dibayarkan oleh

perusahaan tersebut dapat ditarik kembali. Sehingga menyebabkan negara mengalami

kerugian dengan jumlah fantastis yang diperkirakan berada disekitar angka Rp 339

Milyar.

Tindakan yang dilakukan oleh tersangka Gayus Tambunan  meresahkan banyak

pihak. Korupsi merupakan  tindakan yang tidak lepas dari pengaruh kekuasaan dan

kewenangan yang dimiliki oleh individu maupun kelompok, dan dilaksanakan  baik

sebagai kejahatan individu (professional) maupun sebagai bentuk dari kejahatan

korporasi (dilakukan denga kerjasama antara berbagai pihak yang ingin mendapatkan

keuntungan sehingga membentuk suatu struktur organisasi yang saling melindungi dan

menutupi keburukan masing-masing). Korupsi merupakan cerminan dari krisis kebijakan

dan representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan mengenai kasus korupsi di Indonesia yaitu
sebagai berikut :

 Pemerintah harus tegas dalam  menghukum pelaku korupsi dan dalam memberantas

korupsi yang tidak hanya berfokus pada intansi atau jabatan tinggi, tetapi juga harus

fokus memberantas korupsi yang mungkin dapat dilakukan oleh pegawai biasa.
 Hendaknya setiap masyarakat yang memiliki kepentingan dengan pegawai atau

seseorang dengan jabatan tertentu tidak memberikan hadiah atau apapun yang bersifat

suapan.

 Hendaknya setiap masyarakat dan pemerintah yang melihat adanya tindakan korupsi

melapor kepada aprat berwajib agar kasus tersebut segera dapat ditangani
Daftar Pustaka
Quah, Jon S T, Corruption in Asian countries: Can it be minimized, Public Administration Review;

Nov/Dec 1999; 59, 6; ProQuest Research Library, pg. 483

https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

http://myniantika.blogspot.com/2016/01/makalah-analisis-kasus-korupsi-gayus.html

https://www.slideshare.net/mhelee/kasus-korupsi-gayus-tambunan

https://yuokysurinda.wordpress.com/2015/12/21/analisa-korupsi-gayus-tambunan/

https://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/analisis-kasus-gayus-tambunan/
Curriculum Vitae (CV)

Anda mungkin juga menyukai