Anda di halaman 1dari 46

Psikologi Sosial adalah ilmu tentang

interaksi manusia (Watson, 1966)


Psikologi Sosial adalah studi tentang
manusia individual ketika ia
berinteraksi, biasanya secara simbolik,
dengan lingkungannya (Dewey & Huber,
1966)

Continue....
Psikologi Sosial adalah ilmu tentang
pengalaman dan perilaku individu dalam
kaitannya dengan stimulus sosial (Sherif &
Muzfer, 1956)
Psikologi Sosial adalah ilmu tentang
peristiwa perilaku hubungan interpersonal
(Krech, Crutchfield & Ballachey, 1962)

Continue.....
Psikologi Sosial adalah bidang ilmu yang
mencari pengertian tentang hakikat dan
sebab-sebab dari perilaku dan pikiranpikiran individu dalam situasi sosial
(Baron & byrne, 1994)

DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL


SECARA UMUM
Psikologi sosial adalah cabang ilmu
psikologi yang meneliti dampak atau
pengaruh sosial terhadap perilaku
manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup
berbagai bidang studi dan beberapa disiplin
ilmu.

Para ahli psikologi yang mempelajari psikologi


sosial tertarik dengan topik seperti sikap,
persuasi, perilaku, kognisi sosial, disonansi
kognitif, pengaruh sosial, dan perilaku
interpersonal seperti altruisme dan agresi.

DEFINISI SIKAP

Sikap adalah suatu bentuk atau reaksi


perasaan. Secara lebih operasional sikap
terhadap suatu objek adalah perasaan
mendukung atau memihak (favourable)
maupun perasaan tidak mendukung atau
memihak (unfavourable) terhadap objek
tersebut (Berkowitz dalam Azwar, 1995).
sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan cara-cara
tertentu. Kesiapan ini berati kecenderungan
Potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu
apabila individu dihadapkan kepada suatu
stimulus yang menghendaki adanya respons.

STRUKTUR ATAU
KOMPONEN SIKAP

Tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

Komponen kognitif (komponen perceptual)


Yaitu komponen yang berkaitan denga pengetahuan, pandangan,
keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang
mempersepsi terhadap objek sikap.
Komponen afektif (komponen emosional)
Yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak
senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif,
sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negative. Komponen
ini menunjukkan arah sikap, yang positif dan negative.
Komponen konatif (komponen perilaku)
Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderunga bertindak
terhadap objek sikap. Komponen ini menunjujkkan intensitas sikap,
yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau
berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Interaksi Antar Komponen


Sikap
Menurut para ahli psikologi sosial, interaksi antar
komponen sikap adalah selaras dan konsisten.
Hal ini disebabkan karena ketika dihadapkan
dengan suatu objek sikap yang sarna, maka
ketiga komponen tersebut seharusnya akan
membentuk pola arah sikap yang seragam.
Apabila salah satu dari komponen sikap tidak
konsisten satu sarna lain, maka akan terjadi
ketidakselarasan yang menyebabkan terjadinya
mekanisme perubahan sikap sedemikian rupa
sehingga konsistensi akan tercapai kembali

Hubungan Antara Sikap dan Perilaku


Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku
yang berada di dalam batas kewajaran
dan kenormalan yang merupakan respon
atau reaksi terhadap suatu stimulus
(Azwar, 1995), meski sikap pada
hakikatnya hanyalah merupakan
predisposisi atau tendensi untuk
bertingkah laku, sehinggabelum
dapatdikatakan merupakan tindakan
atau aktivitas (Mar' at, 1984).

Teori Tindakan Beralasan


(theory of reasoned action).
Teori ini mengatakan bahwa sikap mempengaruhi
perilaku lewat suatu proses pengambilan
keputusan yang teliti dan beralasan, serta
dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu:
a. perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap
umum, tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu.
b. perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi
juga oleh norma-norma subjektif.
c. sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama
norma-norma subjektif membentuk suatu intensi
atau niat untuk berperilaku tertentu.

Sikap sebagai tingkatan


kecenderungan yang bersifat
positif atau negatif yang
berhubungan dengan objek
psikologi. Objek psikologi di
sini meliputi: simbol, kta
kata, slogan, orang, lembaga,
ide, dan sebagainya.

Orang dikatakan
memiliki sikap positif
terhadap suatu objeic
psikologi apabila ia suka
(like) atau memiliki
sikap yang favorable,
sebaliknya orang yang
dikatakan memiliki sikap
yang negatif terhadap
objek psikologi bila ia
tidak suka (dislike)
atau sikapnya
unfavorable terhadap
objek psikologi (Back,
Kurt W., 1977, hal.3)

Tingkatan dalam belajar Sikap :


1. Menerima, individu ingin dan memperhatikan rangsangan
yang diberikan.
2. Merespon, sikap individu dapat memberikan jawaban
apabila ditanya mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan.
3. Menghargai, mengadaptasi dalam bentuk tingkah laku
4. Bertanggung jawab, meneruskan hasil manfaat sikap
yang telah dibentuk pada orang atau kelompok lain yg
membutuhkan

FAKTOR
INTERNAL
Fisiologis
Psikologis
Motif

OBYEK SIKAP

SIKAP
FAKTOR
EKSTERNAL
Pengalaman
Situasi
Norma
Hambatan
Pendorong

REAKSI

Perubahan dan Pembentukan Sikap


LANGSUNG
Belajar sikap melalui
Pendidikan/latihan di
sekolah dilakukan melalui :
1.Memperoleh
reinforcement
(penguatan)
2. Menciptakan stimulasi
terarah, dan terstruktur
3. Belajar Model

TIDAK LANGSUNG
Melalui pengalaman yang dialami secara
tidak langsung :
1.Adopsi, kjd yg terus menerus
2.Diferensiasi, melalui pengalaman &
bertambahnya umur
3. Integerasi, bermacam cara
meningkatkan pength + penglm
4.Trauma, kjdn tiba-tiba shg ada kesan
mendalam
5.Generalisasi, meyimpulkan rasa
trauma secara keseluruhan

Proses terbentuknya sikap


Beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap yaitu :
A. pengalaman pribadi
B. Kebudayaan
C. orang lain yang dianggap penting
D. media massa
E. institusi/lembaga Pendidikan dan Agama
F. faktor emosional dalam diri individu

A. Pengalaman Pribadi
Pengalaman yang telah lalu maupun yang
sedang kita alami ternyata memiliki pengaruh
pada penghayatan kita terhadap suatu objek
psikologi tertentu.
Selanjutnya dikatakan oleh Azwar(1995)bahwa
pembentukan kesan atau tanggapan
Terhadap objek merupakan proses yang
kompleks dalam diri individu yang melibatkan
individu yang bersangkutan,situasi tanggapan
tersebut terbentuk, ciri-ciri objek yang dimiliki
stimulus.

B. Kebudayaan
Kebudayaan. Kebudayaan yang berkembang dimana
seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap.
Sebagai contoh,sikap orang desa dengan orang kota terhadap
kebebasan dalam pergaulan antara muda-mudi barangkali
memiliki perbedaan yang amat tajam. Orang kota cenderung
memiliki sikap yang lebih permisif dibandingkan orang desa
yang masih memegang teguh norma-norma. Di lain pihak
apabila seseorang tinggal di dalam lingkungan yang sangat
mengutamakan kehidupan berkelompok, maka akan sangat
mungkin apabila ia memiliki sikap yang negatif terhadap
kehidupan yang individualistis yang mementingkan
perorangan. Tanpa kita sadari bersama, kebudayaan ternyata
telah menanamkan pengaruh yang kuat terhadap sikap
terhadap berbagai macam hal.

C. Orang Lain Yang Dianggap Penting


(Significant others).
Seseorang yang dianggap penting adalah orang
yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap
gerak tingkah laku dan opini kita,orang yang yang
tidak ingin kita kecewakan, dan orang yang
berarti khusus (Signficant others).
Mereka ini yang antara lain adalah orangtua,
pacar, suami/istri, teman dekat, guru,pemimpin,
akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap
seseorang terhadap sesuatu hal.

D. Media Massa
Media massa merupakan
salah satu bentuk media
atau sarana komunikasi
yang memiliki beragam
bentuk seperti media cetak
(surat kabar, majalah) dan
media elektronik (Radio
,televisi, internet).

E. Institusi/Lembaga
Pendidikan dan Agama
Institusi/Lembaga Pendidikan dan Agama.
Lembaga pendidikan maupun agama sebagai
suatu sistem ternyata memiliki pengaruh.
Dalam pembentukan sikap seseorang.
Pemahaman baik dan buruk,salah atau benar,
garis pemisah antara yang tidak boleh dan
yang boleh, semuanya merupakan hal-hal
yang dipeIoleh dari pendidikan dan
keagamaan

F. Faktor Emosional
Suatu sikap tertentu terkadang
merupakan suatu pernyataan yang
dilandasi oleh emosi yang fungsinya
sebagai semacam penyalur emosi atau
pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego
Salah satu contoh bentuk sikap yang
didasari oleh faktor emosional adalah
prasangka

TEORI-TEORI MENGENAI
PERUBAHAN SIKAP
a)
b)
c)
d)

Teori Keseimbangan
Teori Konsistensi Kognitif-Afektif
Teori ketidaksesuaian
Teori Atribusi.

a) Teori keseimbangan
Teori Keseimbangan semula di perkenalkan
heider. Menurut Sears dkk. (1992) terdapat tiga
hal pokok yang berbeda dalam gagasan
konsisten kognitif yaitu teori keseimbangan,
teori konsisten kognitif-afektif , teori
ketidaksesuaian (disonance teory).
Teori keseimbangan meliputi tekanan
konsistensi di antara akibat-akibat dalam
sistem kognitif yang sederhana.

Continue.....
Sistem tersebut terdiri dari dari dua objek,
hubungan antara kedua objek tersebut, dan
penilaian individu tentang. objek-objek
tersebut.
Menurut Sears dkk. (1995) terdapat tiga
penilaian, yakni: penilaian tentang objek dan
tentang hubungan objek satu sama lain. Dengan
kata lain perasaan sesorang tentang orang lain
dan perasaan-perasaan mereka tentang objek.
Sebagai contoh, pertimbangankanlah sikap
seorang murid terhadap Seorang guru dan
perasaan mereka bersama tentang abortus.

b) Teori Konsistensi KognitifAfektif


berdasar teori ini dapat dikatakan bahwa
pengetahuan ataupun keyakinan seseorang
tentang suatu fakta tertentu sebagian
ditentukan oleh pilihan afeksinya,begitu
pula sebaliknya.
Pendekatan teori ini menjadi menarik
karena menurut Sears dkk,(1992) penilaian
seseorang terhadap suatu kejadian akan
mempengaruhi keyakinanya.

Continue...
Contohnya adalah ketika seseorang akan
mencoba untuk jajan di suatu restoran
bakmi yang namanya sudah banyak
dikenal dimana-mana, terpaksa
mengembangkan sikap negatifnya
terhadap warung bakmi tersebut karena
sebagian dari teman-temannya
mengatakan bahwa warung bakmi
tersebut tidak halal.

c) Teori Ketidaksesuaian

(Dissonance Theory)
Teori Ketidaksesuaian menjelaskan
bahwa Sikap akan berubah untuk
mempertahankan konsistensinya
dengan perilaku nyatanya. Teori ini
amat dipengaruhi oleh teori
ketidaksesuaian kognitif dari Leon
festinger.

d) Teori Atribusi (Attribution Theory)


Pada umumnya para ahli psikologi berasumsi
bahwa orang menetapkan sikap mereka sendiri
dengan mempertimbangkan bermacam-macam
kognisi dan afeksi dalam kesadaran mereka.
Akan tetapi menurut Ben (dalam Sears, 1992)
individu mengetahui sikapnya sendiri bukan melalui
peninjauan ke dalam dirinya sendiri, tetapi
mengambil kesimpulan dari perilakunya sendiri dan
persepsinya tentang situasi.
Implikainya adalah bahwa perubahan perilaku yang
dilakukan seseorang memungkinkan timbulnya
kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya
telah berubah.

PENGUKURAN SIKAP
Menurut Mar'at (1984) sikap
adalah masalah yang banyak
dibahas di dalam cabang psikologi
sosial karena memiliki kegunaan
praktis. Oleh karena itu
diperlukan adanya upaya untuk
memahami sikap dan perilaku
seseorang, yaitu melalui
pengukuran (measurement) dan
pengungkapan (assesment) sikap.

METODE-METODE
PENGUNGKAPAN SIKAP

1)pengamatan perilaku
2)wawancara langsung
3)pengungkapan langsung
4)skala sikap

1)

pengamatan perilaku

Pengamatan langsung dilakukan


terhadap tingkah laku individu
mengenai objek psikologis tertentu.
Cara ini penggunaannya amat
terbatas, karena amat bergantung
dengan jumlah individu yang diamati
dan berapa banyak aspek yang
diamati.

2) wawancara langsung
Untuk mengetahui bagaimana perasaan seseorang
terhadap objek psikologi yang dipilihnya,maka
cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan
menanyakan secara langsung melalui wawancara
(direct questioning). Asumsi yang mendasari
metode ini ada dua yaitu: individu merupakan
orang yang paling tabu mengenai dirinya sendiri
dan manusia akan mengemukakan secara terbuka
apa yang dirasakannya (asumsi keterusterangan).
Oleh karena itu dalam metode ini,jawaban yang
diberikan dapat dijadikan indikator sikap
seseorang.

3) pengungkapan langsung
Suatu metode pengembangan
dari wawancara langsung adalah
pengungkapan langsung (direct

assessment) yang dilakukan


secara tertulis dengan
menggunakan baik item tunggal
maupun ganda

4) skala sikap
Skala sikap adalah kumpulan
pertanyaan mengenai objek sikap.
Dari respon subjek pada
pertanyaan tersebut kemudian
dapat diambil kesimpulan
mengenai arah dan intensitas
seseorang.

DETERMINAN SIKAP
Faktor fisiologis
Faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan bagaimana
sikap seseorang. Dengan demikian masalah umur akan
berpengaruh pada sikap seseorang. Orang yang sering sakit lebih
bersikap tergantung daripada orang yang tidak sakit.
Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap
Bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap akan
dipengaruhi oleh pengalaman langsung orang yang bersangkutan
denga objek sikap tersebut.
Faktor kerangka acuan
Bila kerangka acuan tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang
akan mempunyai sikap yang negatif terhadap objek sikap
tersebut.
Faktor komunikasi sosial
Komunikasi sosial yang berwujud informasi dari seseorang
kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada
pada diri orang yang bersangkutan.

CIRI-CIRI SIKAP

Sikap itu tidak dibawa sejak lahir


Sikap itu selalu berhubungan dengan objek
sikap
Sikap dapat tertuju pada satu objek saja,
tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan
objek-objek
Sikap itu dapat berlangsung lama atau
sebentar.
Sikap itu mengandung faktor perasaan dan
motivasi.

K
E
P
R
I
B
A
D
I
A
N

Faktor personal
individu

Faktor
sosial

Faktor budaya

Evaluasi
Positif/negatif
Kecendrungan
Bertindak

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, PERSEPSI, DAN KOGNISI LINGKUNGAN

Sikap merupakan suatu evaluasi positif atau negatif terhadap


objek atau permasalahan tertentu yang berhubungan dengan
lingkungan.
Sikap ini dipengaruhi oleh persepsi dan kognisi lingkungan, akan
tetapi sikap terhadap lingkungan ini mampu pula mempengaruhi
persepsi dan kognisi lingkungan (Holahan, 1982).
Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi, yang ban yak dipengaruhi oleh faktor
personal individu (seperti minat, kepentingan,pengetahuan,
kebiasaan mengamati, dan pengalaman), faktor sosial dan budaya,
dan faktor lingkungan fisik.

Anda mungkin juga menyukai