Anda di halaman 1dari 32

"SIKAP"

• Apa yang membuat seseorang memilih jenis


shampo yang satu dan apa yang membuat
orang mengatakan merokok sangat berbahaya
bagi kesehatan?
• Apa yang membuat seseorang lebih memilih
merek sepatu yang satu dan bukan yang lain?
• Apa yang membuat mereka mau mengubah
pikiran tentang merek sepatu lain?
• Apa yang bisa kita lakukan supaya mereka
mau menggunakan jenis sabun lain?
• Sebagai posisi yang diambil dan dihayati
seseorang terhadap benda, masalah atau
lembaga. Beberapa sikap bersifat abstrak,
misalnya sikap terhadap demokrasi. Sikap-
sikap lain dapat bersifat impersonal (bukan
manusia), misalnya sikap terhadap ganja itu
jelek.
• Menurut Weber, sikap adalah sebuah reaksi
evaluatif (suatu penilaian mengenai
kesukaan dan ketidaksukaan seseorang)
terhadap orang, peristiwa atau aspek lain
dalam lingkungannya.
SIKAP ?
• Reaksi yang positif atau
negatif terhadap orang,
objek atau pandangan-
pandangan tertentu.
( Brehm & Kassin, 1985)
Definisi menurut para ahli
• L. I Thurstone (1946) Sikap sebagai tingkatan
kecenderungan yang bersifat positif atau
negatif yang berhubungan dengan objek
psikologi (simbol, kata-kata, slogan, orang,
lembaga, ide, dan sebagainya)
• Zimbardo dan Ebessen Sikap adalah suatu
predisposisi (keadaan mudah
terpengaruh)terhadap seseorang, ide/objek yang
berisi komponen-komponen kognitif, afektif,
dan behavior
Definisi sikap menurut para ahli
• D . Krech dan RS. Crutchfield Sikap adalah
organisasi yang tetap dari proses persepsi,
emosi, dan motivasi atau pengamatan atas suatu
aspek dari kehidupan individu.
• John H. Harvey dan William P. Smith Kesiapan
merespon secara konsisten dalam bentuk positif
atau negatif terhadap objek atau situasi
Sikap
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak,
berpersepsi, berpikir dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi atau nilai
2. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi
3. Sikap relatif menetap
4. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya
mengandung nilai menyenangkan dan tidak
menyenangkan
5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak dibawa
sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar
KOMPONEN SIKAP

Kognitif : berupa pengetahuan,


kepercayaan/pikiran yang didasarkan
pada informasi yang berhubungan
dengan objek. Contoh : orang tahu
bahwa uang itu bernilai, karena mereka
melihat harganya dalam kehidupan
sehari-hari. Sikap kita tentang uang itu
mengandung pengertian bahwa kita
tahu tentang nilai uang.
Komponen sikap
• Afektif : menunjuk pada dimensi emosional
dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan
dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Contoh : jika orang mengatakan bahwa mereka
senang uang, ini melukiskan perasaan mereka
terhadap uang.
Komponen sikap
• Behavior/konatif : melibatkan salah satu
predisposisi untuk bertindak terhadap objek.
Contoh : karena uang adalah sesuatu yang
bernilai, orang menyukainya dan mereka
berusaha (bertindak) untuk mendapatkan
gaji yang besar
Karakteristik sikap
• Sikap itu dipelajari (learn ability) Contoh :
lapar, haus adalah motif psikologis yang
tidak dipelajari, sedangkan pilihan pada
makanan Eropa adalah sikap.
• Memiliki kestabilan (Stability) Sikap
dipelajari stabil/ kuat pengalaman. Contoh :
perasaan like dan dislike terhadap warna
tertentu (spesifik) yang sifatnya berulang-
ulang atau memiliki frekuensi yang tinggi
Karakteristik sikap
• Personal societal significance Contoh : jika
orang merasa bahwa orang lain menyenangkan,
terbuka, dan hangat, maka ini akan sangat
berarti bagi dirinya, ia merasa bebas dan
favorable.
• Berisi kognisi dan afeksi Contoh : objek itu
dirasakan menyenangkan atau tidak
menyenangkan
Karakteristik sikap
• Approach-Avoidance Directionality Bila
seseorang memiliki sikap yang favorable
terhadap suatu objek, mereka akan
mendekati dan membantunya, sebaliknya
bila seseorang memiliki sikap yang
unfavorable, mereka akan menghindarinya.
FUNGSI SIKAP

1. Utilitarian Function : Sikap


memungkinkan individu untuk
memperoleh atau memaksimalkan
reward dan meminimalkan punishment.
2.Knowledge Function : Sikap membantu
memahami lingkungan (sbg skema)
dengan melengkapi evaluasi tentang
obyek di lingkungan.
3. Value Expressive Function : Sikap
akan mengkomunikasikan nilai atau
identitas yang dimiliki seseorang
terhadap orang lain.
4. Ego Defensive Function : Sikap
melindungi diri, menutupi kesalahan,
agresi, dsb, dalam rangka
mempertahankan diri.
(Katz, 1960)
TEORI-TEORI TTG PEMBENTUKAN
DAN PERUBAHAN SIKAP

• Teori Keseimbangan
• Pada teori ini fokusnya terletak pada
upaya individu untuk tetap konsisten
dalam bersikap  dalam hidup yang
melibatkan hubungan - hubungan
antara seseorang dengan dua objek.
 
Teori Konsistensi kognitif –
Afektif
• Pada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana
seseorang berusaha membuat kognisi mereka
konsisiten dengan afeksinya dan penilaian
seseorang terhadap suatu kejadian akan
mempengaruhi keyakinannya.
• Sebagai contoh : Tidak jadi makan direstoran X
karena temannya bilang bahwa restoran tersebut
tidak halal padahal di belum pernah kesana.
Teori Disonansi Kognitif ( Leon
Festinger, 1975) : jika seseorang
mempunyai ide dan pikiran secara
simultan dan saling kontradiksi, maka ia
akan mengalami disonansi kognitif. Ex :
perokok.
Disonansi menghasilkan ketegangan yang
mendorong mengurangi disonansi tsb
3. Penjelasan Alternatif ttg Perubahan
Sikap selain Teori Disonansi Kognitif.
Teori Teori Teori Teori
Disonansi Persepsi Manajemen Peneguhan
Kognitif Diri Kesan Diri
Apakah perubahan
sikap dimotivasi oleh
keinginan untuk
mengurangi atau
mencegah perasaan
Ya Tidak Ya Ya
yang tak
menyenangkan
Apakah sikap pribadi
yang dimiliki
seseorang sebenarnya
berubah
Ya Ya Tidak Ya
Haruskah perubahan
itu secara langsung
berkaitan dengan
kesenjangan sikap
Ya Ya Ya Tidak
dan perilaku
Pengukuran sikap
• Langsung
• Tidak langsung Bertumpu pada kesadaran
subjek akan sikap dan kesiapannya untuk
dikomunikasikan secara lisan (verbal)
Pengukuran sikap secara langsung

• Skala Thurstone Percaya bahwa sikap dapat


diukur dengan skala pendapat. Mula-mula
usaha mengukur sikap ini terdiri atas sejumlah
daftar pertanyaan yang diduga berhubungan
dengan sikap.
• Skala sikap dari 1 sampai 10 tentang presiden
George Bush, di mana poin 1 menunjukkan
sikap yang amat positif dan poin 10
menunjukkan sikap yang amat negatif
• Skala Likert Menggunakan sejumlah
pertanyaan untuk mengukur sikap yang
mendasarkan pada rata-rata jawaban. Dalam
pertanyaannya, Likert menggambarkan
pandangan yang ekstrem pada masalahnya.
Kemudian dibagikan kepada responden
• angka dari skala setuju sampai tidak setuju.
• 1 2 3 4 5 • Tidak suka iklan rokok: angka
yang rendah
• Skala Borgadus Secara kuantitatif mengukur
tingkatan jarak seseorang yang diharapkan
untuk memelihara hubungan orang dengan
kelompok-kelompok lain. Responden diminta
untuk mengisi atau menjawab pertanyaan satu
atau semua dari 7 pertanyaan untuk melihat
jarak sosial terhadap kelompok etnik group
lainnya
• Satu sikap tertentu bisa memiliki makna
atau kualitas evaluasi yang berbeda • Baik 1
2 3 4 5 buruk
• Skala perbedaan semantik Meminta
responden untuk menentukan sikapnya
terhadap objek sikap, pada ukuran yang
sangat berbeda dengan ukuran terdahulu.
Hubungan sikap dengan perilaku

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah


berpengaruh terhadap perilaku individu. Pengaruh
tersebut terletak pada individu sendiri terhadap
respon yang ditangkap, kecenderungan individu untuk
melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor
bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah
laku.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
sikap

• Faktor intern : selectivity atau daya pilih


seseorang untuk menerima dan mengolah
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
• Faktor ekstern : interaksi sosial di luar
kelompok. Contoh : interaksi antara manusia
dengan hasil kebudayaan manusia yang sampai
padanya melalui alat-alat komunikasi, seperti
surat kabar, radio, tv, majalah, dan sebagainya.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi
Sikap

• Pengalaman pribadi
• Pengaruh orang lain yang dianggap
penting
• Pengaruh kebudayaan 
• Lembaga pendidikan dan lembaga agama
• Media massa
• Pengaruh faktor emosional
Pembentukan sikap
A. Pendekatan belajar
a. Asosiasi
• Mengacu pada proses menghubungkan
pengalamanpengalaman yang amat dekat dari segi
waktu, ruang atau keadaan.
• Dua bentuk pembentukan sikap melalui asosiasi adalah
classical conditioning dan more exposure.
(1) classical conditioning: Belajar untuk membuat respons
yang sama pada stimuli baru yang diasosiasikan pada
stimulus sebelumnya .
• • Co: seorang anak yang tidak menyukai matematika.
• 2) More exposure • Lewat pengalaman yang
berulang-ulang dengan objek sikap, seperti
manusia atau tampilan lingkungan yang
sering kali ditemui. Co: iklan televisi yang
sering kali kita tonton
• b) Peneguhan (reinforcement) • Peneguhan
merupakan segala macam konsekuensi dari
pengalaman kita yang nantinya bisa
menghasilkan perilaku tertentu.
Co: membaca buku ini dan bukan yang itu –
Pengaruh keluarga: Penghargaan, seperti
pujian, hadiah dan pengakuan – Kelompok
bermain dan kelompok acuan
C) Belajar sosial (social learning)
• Pada proses pengamatan terhadap
konsekuensi dari perilaku orang lain
(vicarious learning) dan proses modeling,
yaitu proses belajar untuk meniru perilaku
orang lain.
• Co: gay yang selalu dikucilkan
• (2) Pendekatan konsistensi kognitif (cognitive
consistency) • kognisi (pengetahuan,
kesadaran) yang tidak sesuai dengan kognisi-
kognisi lain menimbulkan keadaan psikologik
yang tidak menyenangkan dan keadaan ini
mendorong orang untuk bertingkah laku agar
tercapai konsistensi antar kognisi-kognisi
tersebut. • Menteri dan warung tenda adalah
dua kognisi yang tidak saling berkaitan 
inkonsistensi dalam diri kita

Anda mungkin juga menyukai