Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“KONSEP PERILAKU DARI ASPEK PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL”

Dosen Pengampu : Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si.

KELOMPOK 10

NAMA ANGGOTA :

Ayu Sufi Jannati NIM 2007531096


Ni Komang Nindya Anjani Ariella NIM 2007531136

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan.
Berikut dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek keperilakuan dari psikologi
dan psikologi sosial:
1. SIKAP
Sikap adalah kecenderungan untuk memberikan penilaian (menerima atau
menolak) terhadap obyek atau situasi yang dihadapi. Sikap bukanlah perilaku, namun
sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku.
Oleh karena itu, sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
a) Komponen Sikap
Sikap disusun oleh 3 komponen yaitu:
• Komponen kognitif yang terdiri atas ide-ide, persepsi, dan keyakinan tentang
objek sikap.
• Komponen emosional atau afektif menunjukkan perasaan seseorang terhadap
objek sikap. Perasaan positif termasuk kesukaan, perhatian atau empati, sedangkan
perasaan negatif termasuk tidak suka, takut, dan jijik.
• Komponen perilaku mengacu pada bagaimana seseorang dapat bereaksi terhadap
objek sikap.

b) Fungsi Sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama:
1. Pemahaman: berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan
maksud atau memahami situasi atau peristiwa baru.
2. Kebutuhan akan kepuasan: berfungsi membantu kita mencapai tujuan yang
diinginkan dan menghindari hasil yang tidak diinginkan.
3. Pertahanan ego: Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang dari keraguan
yang muncul dari dalam dirinya sendiri atau dari faktor luar yang mungkin
menjadi ancaman bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan
rasa aman dari ancaman yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada
dalam diri.
4. Ungkapan nilai: Sikap digunakan sebagi alat untuk mengekspresikan nilai-
nilai dan konsep diri. Dalam hal ini, sikap berfungsi untuk memperkenalkan
nilai-nilai ataupun keyakinan kita terhadap orang lain.

c) Formasi Sikap dan Perubahan


Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada
suatu objek yang tidak ada sebelumnya. Perubahan sikap mengacu pada substitusi sikap
baru untuk seseorang yang telah ditangani sebelumnya. Sikap dibentuk berdasarkan
karakter faktor psikologis, pribadi dan sosial.
Hal pokok yang paling fundamental mengenai cara sikap dibentuk sepenuhnya
berhubungan langsung dengan pengalaman pribadi terhadap suatu objek, yaitu
pengalaman yang menyenangkan maupun tidak, traumatis, frekuensi kejadian, dan
pengembangan sikap tertentu yang mengarah pada gambaran hidup baru. Kekuatan
sosial memengaruhi pembentukan sikap, misalnya pengaruh orang tua, pengaruh
panutan, pengaruh sekolah dan agama, pengaruh kelompok, pengaruh media massa dan
media sosial.

d) Beberapa Teori Terkait dengan Sikap


1. Teori Perubahan Sikap
Teori perubahan sikap dapat membantu memprediksikan pendekatan yang
paling efektif. Sikap mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan
dan perlu diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa dibentuk.

2. Teori Pertimbangan Sosial


Teori pertimbanggan sosial merupakan suatu hasil dari perubahan mengenai
bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan
dalam mempercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan manusia dapat menciptakan
perubahan dalam sikap individu jika manusia tersebut mau memahami stuktur yang
menyangkut sikap orang lain dalam membuat pendekatan setidaknya untuk dapat
mengubah ancaman.
3. Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap
berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku
mereka sendiri. Teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan
perilaku, tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap
yang konsisten dengan perilaku.

4. Konsistensi dan Teori Perselisihan


Teori konsistensi menjaga hubungan antara sikap dan perilaku dalam
ketidakstabilan, walaupun tidak ada tekanan teori dalam sistem. Teori perselisihan
adalah suatu variasi dari teori konsistensi. Teori ini memandang perubahan sikap
sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-
orang yang dibuat untuk menyadari inkonsitensi antara sikap dan perilaku mereka,
sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi inkonsitensi tersebut dengan
mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang lebih baik.

5. Teori Penguatan dan Tanggapan Stimulus


Teori penguatan dan tanggapan stimulus tentang perubahan sikap
memfokuskan pada bagaimana orang merespons stimuli atau dorongan tertentu.
Teori penguatan dan tanggapan stimulus menyatakan bahwa respons-
respons/tanggapan cenderung berulang-ulang jika mendapat penghargaan atau
penguatan.

2. MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan untuk tujuan tertentu. Motivasi
juga berkaitan dengan reaksi subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Manajer dan
supervisor harus memotivasi orang ke arah kinerja yang diharapkan dalam rangka
memenuhi tujuan organisasi.
Faktor motivasi meliputi: prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan
tanggung jawab. Beberapa teori terkait motivasi:

1. Teori Hierarki Maslow


Maslow (1954) mengembangkan suatu bentuk teori yang mensugestikan
kita, para manusia dimotivasi untuk memenuhi 5 kebutuhan dasar. Teorinya
menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang
dapat mempengaruhi perilaku mereka. Hierarki kebutuhan manusia oleh Maslow:
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan fisik, seperti rasa lapar, rasa haus,
kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan, yaitu akan kebutuhan keselamatan dan
perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan atau pemecatan.
c. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan
perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan,
persahabatan, dan kasih sayang.
d. Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan akan status atau
kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk
mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa yang paling sesuai
dengan dirinya.

2. Teori Kebutuhan Berprestasi McClelland


Teori ini mempunyai suatu faktor yang memotivasi perilaku. Dalam kasus
ini, terdapat tiga faktor, yaitu prestasi, kekuatan dan afiliasi. Menurut McClelland
berpendapat bahwa individu dapat memiliki motivasi jika memang dirinya
memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Menurut
McClelland karakteristik orang yang berprestasi memiliki 3 ciri umum, yaitu:
a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas
atau pencarian solusi atau suatu permasalahan.
b. Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan
menghitung risiko nya.
c. Memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atau
tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.

3. Teori ERG Clayton Aldefer


Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) menganggap kebutuhan
manusia memiliki tiga hierarki kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan akan eksistensi, yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor
fisiologis dan materalistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
b. Kebutuhan akan keterikatan (hubungan), yaitu kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain.
c. Kebutuhan akan pertumbuhan, yaitu kebutuhan untuk bertumbuh dan
mencapai potensi diri secara maksimal.

3. PERSEPSI
Persepsi adalah bagaimana orang melihat dan menginterpretasikan peristiwa,
objek, dan setiap manusia. Setiap orang memiliki persepsi sendiri terhadap suatu kejadian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi:
1. Faktor dalam situasi terdiri dari waktu, keadaan (tempat kerja), keadan social.
2. Faktor pada pemersepsian yang terdiri dari sikap, motif, kepentingan, pengalaman
dan pengharapan.
3. Faktor pada target yang terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang,
kedekatan.

• Rangsangan Fisik VS Kecenderungan Individu


Rangsangan Fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, seperti
pengelihatan dan sentuhan. Sedangkan kecenderungan individu meliputi alasan,
kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa lalu dan harapan.
Perbedaan persepsi antar orang-orang disebabkan karena perasaan individu
yang menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama disebabkan oleh
kecenderungan perbedaan. Empat faktor lain yang berhubungan dengan
kecenderungan individu adalah kekerabatan, perasaan, arti penting dan emosi.
• Keterkaitan Persepsi Bagi Para Akuntan
Perilaku para akuntan dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap
banyak aktifitas organisasi. Misalnya dalam evaluasi kinerja, cara penilaian atas
seseorang mungkin dipengaruhi oleh ketelitian persepsi supervisor. Kesalahan atau
bias penilaian mungkin diakibatkan oleh sandiwara yang mencoba untuk menakut-
nakuti sehingga karyawan merasa tidak puas dan meninggalkan perusahaan. Oleh
karena itu, para supervisor perlu mengenali perasaan mereka terhadap bawahannya.
Kesalahan persepsi dapat juga mendorong kearah ketegangan hubungan antar
pribadi karyawan.

• Persepsi Orang Membuat Penilaian Mengenai Orang Lain


Persepsi orang dalam membuat penilaian terhadap orang lain dikaitkan
dengan teori atribusi. Teori atribusi merupakan penjelasan cara-cara manusia
menilai orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang dihubungkan ke
suatu perilaku tertentu.

4. PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk memahami
perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman,
dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan
pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk:
1. Pengondisian Keadaan Klasik
Pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran suatu
respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi dengan menggunakan
rangsangan yang berpasangan. Rangsangan yang satu memaksa sedangkan yang
lain netral sehingga rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi
yang kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak terkondisi.

2. Pengondisian Operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi
dari konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat
sukarela atau perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam
itu, yang dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya pungutan yang ditimbulkan oleh
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.

3. Pembelajaran Sosial
Pandangan bahwa manusia dapat belajar melalui pengamatan maupun
pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran social. Individu
dapat belajar dengan mengamati kejadian pada orang lain dengan diberi tahu
maupun dengan mengalami secara langsung. Jadi, banyak dari apa yang telah
dipelajari manusia berasal dari observasi atas karakteristik orang tua, guru, teman
sekerja, atasan, dan seterusnya.

5. KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang menentukan dan
mencerminkan cara seseorang merespons lingkungannya. Kepribadian merupakan
esensi dari perbedaan individu. Tidak ada dua orang yang sama kepribadiannya, tetapi
mereka mungkin sama dalam hal karakteristik kepribadian tertentu. Kepribadian
seseorang dianggap terbentuk dari beberapa faktor yaitu:
1. Faktor keturunan, pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan
paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari
gen yang terletak dalam kromosom.
2. Faktor lingkungan, lingkungan yang dipaparkan pada seseorang memainkan
suatu peranan besar dalam membentuk kepribadian orang tersebut. Faktor
lingkungan yakni dari budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini,
norma-norma di antara keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok
social, serta pengaruh lain yang dialami.
3. Faktor situasi, faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya bagus
dan konsisten, dapat berubah pada kondisi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai