Dosen Pengampu : Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si.
KELOMPOK 10
NAMA ANGGOTA :
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan.
Berikut dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek keperilakuan dari psikologi
dan psikologi sosial:
1. SIKAP
Sikap adalah kecenderungan untuk memberikan penilaian (menerima atau
menolak) terhadap obyek atau situasi yang dihadapi. Sikap bukanlah perilaku, namun
sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku.
Oleh karena itu, sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
a) Komponen Sikap
Sikap disusun oleh 3 komponen yaitu:
• Komponen kognitif yang terdiri atas ide-ide, persepsi, dan keyakinan tentang
objek sikap.
• Komponen emosional atau afektif menunjukkan perasaan seseorang terhadap
objek sikap. Perasaan positif termasuk kesukaan, perhatian atau empati, sedangkan
perasaan negatif termasuk tidak suka, takut, dan jijik.
• Komponen perilaku mengacu pada bagaimana seseorang dapat bereaksi terhadap
objek sikap.
b) Fungsi Sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama:
1. Pemahaman: berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan
maksud atau memahami situasi atau peristiwa baru.
2. Kebutuhan akan kepuasan: berfungsi membantu kita mencapai tujuan yang
diinginkan dan menghindari hasil yang tidak diinginkan.
3. Pertahanan ego: Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang dari keraguan
yang muncul dari dalam dirinya sendiri atau dari faktor luar yang mungkin
menjadi ancaman bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan
rasa aman dari ancaman yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada
dalam diri.
4. Ungkapan nilai: Sikap digunakan sebagi alat untuk mengekspresikan nilai-
nilai dan konsep diri. Dalam hal ini, sikap berfungsi untuk memperkenalkan
nilai-nilai ataupun keyakinan kita terhadap orang lain.
2. MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan untuk tujuan tertentu. Motivasi
juga berkaitan dengan reaksi subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Manajer dan
supervisor harus memotivasi orang ke arah kinerja yang diharapkan dalam rangka
memenuhi tujuan organisasi.
Faktor motivasi meliputi: prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan
tanggung jawab. Beberapa teori terkait motivasi:
3. PERSEPSI
Persepsi adalah bagaimana orang melihat dan menginterpretasikan peristiwa,
objek, dan setiap manusia. Setiap orang memiliki persepsi sendiri terhadap suatu kejadian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi:
1. Faktor dalam situasi terdiri dari waktu, keadaan (tempat kerja), keadan social.
2. Faktor pada pemersepsian yang terdiri dari sikap, motif, kepentingan, pengalaman
dan pengharapan.
3. Faktor pada target yang terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang,
kedekatan.
4. PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk memahami
perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman,
dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan
pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk:
1. Pengondisian Keadaan Klasik
Pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran suatu
respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi dengan menggunakan
rangsangan yang berpasangan. Rangsangan yang satu memaksa sedangkan yang
lain netral sehingga rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi
yang kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak terkondisi.
2. Pengondisian Operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi
dari konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat
sukarela atau perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam
itu, yang dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya pungutan yang ditimbulkan oleh
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.
3. Pembelajaran Sosial
Pandangan bahwa manusia dapat belajar melalui pengamatan maupun
pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran social. Individu
dapat belajar dengan mengamati kejadian pada orang lain dengan diberi tahu
maupun dengan mengalami secara langsung. Jadi, banyak dari apa yang telah
dipelajari manusia berasal dari observasi atas karakteristik orang tua, guru, teman
sekerja, atasan, dan seterusnya.
5. KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang menentukan dan
mencerminkan cara seseorang merespons lingkungannya. Kepribadian merupakan
esensi dari perbedaan individu. Tidak ada dua orang yang sama kepribadiannya, tetapi
mereka mungkin sama dalam hal karakteristik kepribadian tertentu. Kepribadian
seseorang dianggap terbentuk dari beberapa faktor yaitu:
1. Faktor keturunan, pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan
paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari
gen yang terletak dalam kromosom.
2. Faktor lingkungan, lingkungan yang dipaparkan pada seseorang memainkan
suatu peranan besar dalam membentuk kepribadian orang tersebut. Faktor
lingkungan yakni dari budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini,
norma-norma di antara keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok
social, serta pengaruh lain yang dialami.
3. Faktor situasi, faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya bagus
dan konsisten, dapat berubah pada kondisi yang berbeda.