Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DWI WIDARI

NIM : 2020210104
MATKUL/ KELAS : PERPAJAKAN (TEORI & PRAKTEK)/ (A)
SOAL
1. Jelaskan fungsi dan manfaat pajak bagi perekonomian Nasional !
2. Mengapa suatu Negara memungut pajak dari warga Negaranya !
3. Jelaskan perbedaan antara retribusi, sumbangan, serta pajak !
4. Jelaskan pajak dalam Negeri dan pajak luar Negeri !
JAWABAN
1.Fungsi pajak
 Fungsi Anggaran
Salah satu tugas utama negara adalah melakukan pembangunan nasional
seperti menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan
pelayanan publik lainnya. Namun, dari mana negara memperoleh pemasukan
untuk membiayai sekian pengeluaran yaitu salah satu penyumbang terbesar
pemasukan negara adalah pajak. Pajak merupakan kontributor terbesar p
negara.
 Fungsi Mengatur/pengatur
Mencerminkan kebijakan perekonomian suatu negara, melalui kebijakan ini
Pemerintah berkeinginan mengurangi beban pajak pelaku UMKM sekaligus
menarik minat pelaku UMKM untuk masuk dalam sistem perpajakan.
 Fungsi Stabilitas
Yaitu memainkan peranan penting dalam keseimbangan perekonomian negara
seperti mengatasi inflasi maupun deflasi.
 Fungsi Redistribusi Pendapatan
Yaitu pemanfaatan pengambilan pajak dan masyarakat dan dikembalikan lagi
kepada masyarakat melalui program-program.
Maanfaat pajak bagi perekonomian Negara
1) Membiayai pengeluaran negara, pajak memiliki manfaat dengan
membiayai pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing contohnya
pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing.
2) Membiayai pengeluaran produktif, pajak dapat membiayai pengeluaran
produktif di mana pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis
bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian.
3) Membiayai pengeluaran yang bersifat self liquiditing dan tidak
reproduktif dan contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian
Monumen dan objek rekreasi.
2. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak
adalah kontribusi yang bersifat wajib dan tidak mendapat imbalan langsung.
Bersifat wajib karena pemungutan pajak dipaksakan oleh negara kepada warga
negaranya. Tidak mendapatkan imbalan langsung berarti manfaat pajak tidak
dirasakan langsung oleh warga negara yang membayar pajak.
Penerimaan dari pemungutan pajak akan digunakan untuk pembangunan
negara di bidang pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Negara berhak
memungut pajak dari warga negaranya karena negara itu dianggap identik
dengan perusahaan asuransi dan juga warga negara bertanggung jawab untuk
membayar premi yakni berupa pajak. Negara bertugas untuk melindungi
semua warga negaranya dan juga warga wajib membayar premi pada negara.
3. Pajak
Pajak adalah sebuah iuran yang harus disetorkan oleh kita sebagai wajib pajak
kepada negara dan sifatnya wajib sebagai suatu penerimaan negara. Jika suatu
wajib pajak tidak menyetorkan kewajiban perpajakannya atau iuran tersebut,
maka akan dikenakan sanksi atas tidak disetorkannya iuran tersebut. Wajib
pajak disini yang disebutkan adalah wajib pajak orang pribadi ataupun wajib
pajak badan yang nantinya pajak yang disetorkan akan digunakan negara untuk
kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Pajak dibagi menjadi 2 yaitu pajak pusat dan pajak daerah, dimana dalam pajak
pusat pemungutan akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Sehingga sebagian
besar pajak pusat ini akan dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak dan
Kementerian Keuangan serta apapun bentuk administrasi yang berhubungan
dengan pajak pusat maka setiap wajib pajak yang bersangkutan akan diarahkan
ke Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, dan Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Pajak. Macam-macam jenis pajak yang dikenakan di pajak
pusat ini diantaranya adalah pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak
penjualan atas barang mewah, serta bea materai.
Sedangkan pajak daerah diatur oleh pemerintah daerah yang cakupannya dari
provinsi hingga kabupaten/kota. Sehingga nantinya apapun bentuk
administrasi yang berhubungan dengan pajak daerah, wajib pajak akan
diarahkan ke Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau kantor lainnya yang
dinaungi oleh pemerintah daerah setempat. Dimana cakupan untuk pajak
daerah bagian provinsi diantaranya adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak BBM, Pajak Air Permukaan, serta Pajak
Rokok. Sedangkan cakupan untuk pajak daerah bagian kabupaten/kota
diantaranya adalah pajak hotel, restoran, reklame, parkir, air tanah, mineral
bukan logam atau bebatuan, penerangan jalan, dan lain sebagainya.
Retribusi
Retribusi merupakan iuran sampah atau bayar parkir yang dengan kata lain
merupakan pungutan atas jasa ataupun izin yang telah diberikan pemerintah
daerah untuk kepentingan pribadi atau badan yang nantinya akan dikelola oleh
dinas pendapatan daerah.
Retribusi ini terbagi atas 3 yaitu jasa umum yaitu retribusi atas pelayanan
kesehatan hingga pelayanan pendidikan, jasa usaha yaitu seperti tempat parkir
sampai tempat digunakannya untuk dagang, dan perizinan yang digunakan
untuk kepentingan perizinan seperti pendirian pembangunan dan lainnya.
Sumbangan
Sedangkan sumbangan berbeda dengan pajak dan retribusi, sumbangan ini
bersifat tidak wajib atau tidak ada istilah memaksa. sumbangan ini biasanya
bisa diterima dari macam-macam instansi seperti pemerintah, yayasan,
lembaga kemanusian dan lain sebagainya.
4.Subjek pajak dalam Negeri
Subjek pada orang pribadi (bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari)
tidak harus berturut-turut dalam jangka waktu 12 bulan atau dalam satu tahun
pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia.
Subjek pajak badan (didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia). Subjek
pajak warisan yang belum dibagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
Subjek pajak luar Negari
Subjek pajak orang pribadi (orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan) yang menjalankan
usaha dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia. S..ubjek
pajak badan didirikan atau bertempat kedudukan tidak di Indonesia yang
menjalankan usaha dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia.
Jadi, Subjek pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, sedangkan
subjek pajak luar negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari
sumber penghasilan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai