Anda di halaman 1dari 5

.

Mindset Entrepreneur

Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan yang kedua adalah
mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah penting
dalam menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk
selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yang
menguntungkan.

Mindset is A fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s responses to and
interpretations of situations.

Jika definisi tersebut dikaitkan dengan bidang bisnis, maka tingkah laku atau karakter mental yang
dimaksud adalah bagaimana respons dan interpretasinya terhadap ide dan kegiatan wiraswasta yang
penuh spekulasi dan melibatkan resiko untung-rugi.

Definisi Mindset Enterpreneuradalah kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan entrepreneurial,


lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih
sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yangberresiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2).

Atau dalam sumber lain, entrepreneurship is a particular type of mindset, a unique way of looking at the
world….At the heart of entrepreneurship lies the desire to achieve, the passion to create, the yearning
for freedom, the drive for independence, and the embodiment of entrepreneurial visions and dreams
through tireless hard work, calculated risk-taking, continuous innovation, and undying perseverance (Ma
& Tan, 2006).

Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat bervariasi dan berbeda pendapat
oleh sebagian ahli. Namun penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat salah,
hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman dan cocok menggunakan mindset seperti
apa. Karena inti dari segala mindset seorang pengusaha berakar dari kegigihan, ketekunan, dan pantang
menyerah.

Tujuh mindset wirausaha menurut McGraith & Mac Millan, yaitu:

1. Action Oriented. Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran, merenung
atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan)
berlalu begitu saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, risiko bukanlah untuk
dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan.

2. Fokus pada eksekusi. “Manusia dengan entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan
tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai mati”
(McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3).

3. Berpikir simpel. Merka bukanlah manusia yang ribet. Mereka melihat persoalan dengan jernih
dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.

4. Senantiasaberkreasi, mencari alternatif dan peluang baru. Karena bagi mereka meraih
keuntungan dengan menjaring pembeli tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau
menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengembangkan cara-cara penjualan
yang inovatif. Mereka selalu mau belajar hal baru,open-minded dan terbuka terhadap cara-cara baru.
5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis. Wirausahaan memerlukan pola pikir dimana
peluang bukan hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha merupakan tempat
investasi dan penuh resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi
terhadap apa yang sedang ia kerjakan. Wirausahawan yang sukses bukanlah pemalas atau penunda
pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya lekas beres dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera.
Waktu amatlah berharga bagi mereka karena apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu
masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.

6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. Apakah bisnis tersebut dinilai
mampu memberikan keuntungan yang besar dan dapat dikembangkan sesuai dengan keinginan pasar ke
depan. Mereka sangat adaptif sehingga mampu melakukan perubahan arah mengikuti peluang paling
potensial dan terus mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.

7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.Ia cenderung melibatkan kemampuan orang lain
dalam mewujudkan peluang, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Mereka menciptakan dan
menjaga relasi hubungan dengan partner daripada bekerja sendirian. Mereka memanfaatkan
kemampuan dan intelektual orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu, dia harus memiliki
kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi,
dan berkomunikasi.

Sementara menurut, Dr.Beni Bevly, seorang bussiness dan leadership expert dalam sebuah artikel beliau
di www.batampos.co.id. Ia memberikan beberapa ciri mindset wirausahawan sebagai berikut:

1. Meyakini keuntungan dan kekayaan adalah suatu berkat. Dengan keuntungan dan kekayaan,
seorang pebisnis bukan hanya bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan menjadi mandiri, tetapi ia akan
bisa membantu orang atau pihak lain.Seperti dengan menciptakan lapangan pekerjaan, membayar pajak
negara, memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan melalui produknya. Dengan
kekayaan dan keuntungannya juga, seorang pebisnis akan mampu membeli dan mengkonsumsi produk
dari pebisnis lain yang pada akhirnya mendorong agar roda perekonomian negara tetap berjalan.

2. Menyadari bahwa setiap transaksi dan kegiatan bisnis mempunyai resiko rugi. Rugi dan juga
untung merupakan bagian dari setiap transaksi bisnis. Jangan membiarkan ketakutan akan kerugian
menghalangi keinginan untuk terjun dalam bisnis. Supaya bisa sukses menjadi seorang entrepreneur,
hasrat untuk sukses itu sendiri harus lebih besar dari ketakutan akan kegagalan. Sebelum memulai suatu
kegiatan yang berkaitan dengan bisnis, pertimbangkanlah secara matang apa saja resiko kerugian dan
keuntungan yang akan terjadi.

3. Memberikan pelayanan, meningkatkan dan menciptakan produk dan jasa yang terbaik untuk
pelanggan. Keuntungan akan mengalir masuk jika pebisnis memberikan pelayanan, meningkatkan dan
menciptakan produk dan jasa sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Dengan palayanan premium seperti ini, pebisnis bisa menentukan harga premium pula.

4. Melakukan perbaikan dan inovasi terus menerus. Untuk mengimbangi pesaing dan perkembangan
teknologi yang sangat pesat dalam dekade ini, pebisnis perlu menerapkan mindset untuk melakukan
continuing improvement dan inovasi tanpa henti. Dengan kata lain pebisnis dituntut untuk selalu kreatif
dan responsif dalam melihat alternatif dan peluang pasar.
5. Seperti telah disinggung di poin sebelumnya, pengusaha perlu bertindak secara kreatif, berani
terbuka untuk menerima perubahan dan sekaligus menjadi agent of change bagi masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Karena itu, entrepreneur-entrepreneur yang sukses dan dengan mental ini,
seringkali mampu menjadi katalisator perekonomian suatu Negara yaitu orang yang menjadi penyebab
terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa.

Mengembangkan Mindset Positif Wirausaha

Seorang wirausahawan juga perlu mengembangkan mindset positif. Karena mindset positif akan
memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu, tidak mudah menyerah, lebih
mensyukuri hidup, dan tentu saja lebih bahagia. Seorang dengan mindset postifi mampu
mengembangkan dirinya, berpikir secara luas dan dalam, lebih fokus serta lebih menikmati hidupnya.
Perasaan dan cara berpikir semacam ini akan sangat kondusif bagi datangnya kreatifitas, inovasi, dan
lebih dari itu juga akan lebih mudah membangun semangat serta kegigihan dalam menjalani usaha.
Lagipula, seperti telah disinggung diatas dunia usaha penuh dengan resiko, maka tidaklah mungkin
seorang pengusaha dengan mindset negatif mampu membaca peluang dan mengambil resiko tersebut.
Alasan lainnya mengapa harus memiliki mindset positif adalah:

1. Mindset positif merupakan bentuk rasa percaya diri pada kualitas diri yang Anda miliki. Yakin
dengan potensi yang kita miliki merupakan modal awal Anda untuk membangun motivasi dalam hidup.

2. Mindset positifakan membuat Anda lebih fokus dalam mencapai tujuan. Jangan sibuk memikirkan
omongan-omongan negatif orang lain. Mendengarkan ucapan-ucapan negatif dari orang lain akan
melemahkan semangat kita untuk sukses. Berpikirlah positif dan yakinlah bahwa Anda mampu
menghadapi apapun rintangan di tengah jalan menuju sukses.

3. Mindset positif adalah kunci sukses. Keyakinan untuk bisa menjadi baik sesuai dengan apa yang ada
dalam konsep pemikiran Anda akan mendorong diri melakukan usaha yang lebih maksimal untuk meraih
sukses. Konsep pemikiran menjadi penggerak langkah dalam hidup.

Bila perlu lakukanlah hal-hal berikut untuk membantu mengembangkan mindset positif, seperti:

1. Pertama, lihatlah potensi diri Anda. Buat daftar potensi yang Anda punya, kemudian kembangkan
semua potensi yang ada, untuk menciptakan inovasi baru.

2. Kedua, belajarlah dari kisah para pengusaha sukses yang sudah berhasil mengembangkan bisnisnya
dari nol. Dengan begitu Anda akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka
dalam menjalankan bisnis.

3. Ketiga, ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu Anda mengetahui segala
kelebihan dan kekurangan sumber daya, yang bisa Anda jadikan sebagai prospek bisnis. Bila perlu,
lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses operasional sebuah usaha. Dan yang paling utama
dari ketiga langkah tersebut adalah Anda harus tetap “Action!”, karena tanpa action, maka mimpi kita
tentu tidaklah akan menjadi sebuah kenyataan.

Selain mindset bisnis positif di atas yang perlu diterapkan, pebisnis perlu menghindari mindset negatif
yang akan mempengaruhi keberlanjutan suatu bisnis, yaitu:
Pertama, hindarkan pandangan bahwa mencari keuntungan dan kekayaan adalah sebagai sifat rakus.
Memang ada pihak yang tidak bertanggung jawab mengumpulkan keuntungan dan kekayaan dengan
cara yang tidak etis dan tidak jujur. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa semua keuntungan dan kekayaan
adalah suatu hal yang buruk.

Kedua, hindarkan anggapan bahwa mengambil, mencuri, korupsi dan merampok dari orang kaya adalah
wajar. Mindset seperti ini tidak akan membawa kesejahteraan bagi komunitas dan negara, malah akan
menciptakan kekacauan sosial.

Ketiga, jangan menuntut pembayaran sebelum memberi pelayanan atau dari pelayanan yang buruk.
Mindset seperti ini tidak akan menciptakan pelanggan yang setia. Kita harus mampu membangun
pemikiran positif, sehingga energi yang kita miliki dapat digunakan seutuhnya untuk meraih kesuksesan.

Kasali, Rhenald, et. all. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta Selatan: PT Mizan
Publika.

Roziqin, Miftahur. 2011. Entrepreneurship Adalah Sebuah Mindset. Diakses pada tanggal 2 Maret 2013
dari http://miftahur.com/entrepreneurship-adalah-sebuah-mindset.
PENDAHULUAN

Status mahasiswa bukanlah penghalang untuk memperoleh kemapanan finansial setara pegawai atau
staf perusahaan. Justru di tengah krisis global dan ketidakpastian lapangan kerja yang ditawarkan saat
ini, mahasiswa dituntut untuk lebih siap menghadapi berbagai resiko di lapangan bahkan yang terburuk
menjadi pengangguran.

Namun sayangnya, hanya sebagian kecil mahasiswa yang mau merealisasikan mimpi dan membuka
peluang bisnisnya sendiri. Tidak heran, hal ini terjadi karena kebanyakan mahasiswa terbiasa
menggantungkan urusan finansial kepada orangtuanya.

Meski akan menyita waktu dan memerlukan perjuangan yang lebih, bekerja saat kuliah akan
memberikan banyak manfaat. Selain menambah penghasilan, mahasiswa juga mendapatkan
pengalaman yang berharga, memperluas pergaulan, dan menumbuhkan rasa kemandirian.

Telah disinggung diatas bahwa terdapat kalangan mahasiswa yang mampu membuka peluang
usaha/bisnis. Usaha disini tidak secara sempit diartikan sebagai pengelolaan bisnis dengan modal besar.
Bisnis bisa dirintis dengan cara yang paling simpel, mulai dari menjadi reseller kue, penerjemah,
membuka tempat les, bahkan memasarkan produk MLM. Poin utamanya adalah mahasiswa mau
berusaha dan meluangkan waktu lebih untuk suatu pekerjaan. Maka, salah satu jenis pekerjaan yang
banyak dipilih mahasiswa adalah menjadi entrepreneur.

Ketika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang,
dsb. Padahal pada dasarnya, entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang agar dapat menjadi
seorang etrepreneur.

Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada
umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-
kreativitas baru, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat
masalah sebagai suatu tantangan. Kegagalan yang bukanlah akhir dari segalanya, malah menjadi
pembelajaran dan pemicu semangat.

Di luar konteks usaha dan sekedar mencari keuntungan, seorang entrepreneur juga akan selalu
berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak
mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala sesuatu
dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi
mungkin.

Itulah sebagian ciri pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai
Entrepreneurship. Selanjutnya, makalah ini akan mengupas lebih dalam tentang mindset
entrepreneurship.

Anda mungkin juga menyukai