Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol.

3 (1), 43-48

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN FINGER PAINTING PADA


ANAK USIA DINI KELOMPOK B PAUD AISYIYAH III
KOTA BENGKULU
(Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu)

Levi Sartika
levisartika88@gmail.com
Nina Kurniah
nina_kurniah@yahoo.co.id
Delrefi D.
Wembrayarli@yahoo.com

Abstract

The purpose of this research is to increase the creativity of children through playing finger
painting activities at early childhood group B PAUD Aisyiyah III city Bengkulu. This study is a
classroom action research conducted 2 cycles of the first cycle conducted 3 meetings and
cycle conducted 3 meetings. The subjects of this study were 10 children consisting of 6 girls
and 4 boys. Data collection techniques in this study is observation, with data analysis
techniques using the average. The results of this study prove that the improvement of
children's creativity through playing finger painting can be improved through finger painting
activities from the research results obtained, it is recommended for teachers to improve
children's creativity by applying finger painting activities for researchers further expected
research on children's creativity finger painting learning activities with other aspects

Keywords: Creativity; Finger painting

PENDAHULUAN karena itu, pendidikan anak usia dini saat ini


Undang-undang Nomor 20 Tahun sangat membutuhkan perhatian yang besar
2003 Bab I ayat 14 tentang Sistem dari seluruh lapisan masyarakat, baik itu
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa dari kebijakan pemerintah maupun
pendidikan anak usia dini adalah suatu dukungan dari masyarakat umum.
upaya pembinaan yang ditujukan kepada Pendidikan anak usia dini merupakan
anak sejak lahir sampai dengan usia enam usia yang efektif untuk mengembangkan
tahun yang dilakukan melalui pemberian berbagai potensi yang dimiliki anak usia
rangsangan pendidikan untuk membantu dini, salah satunya yaitu potensi kreativitas
pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak yang harus ditingkatkan, kerativitas
dan rohani, agar anak memiliki kesiapan yang rendah harus ditingkatkan sehingga
untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. anak memiliki kreativitas dalam kehidupan
Menurut Yamin dan Jamilah (2013:3) anak. Menurut Clarkl dalam Munandar
menyatakan bahwa PAUD merupakan (2004:18) menyatakan kreativitas
dasar dari pendidikan anak yang merupakan pengalaman dalam
selanjutnya yang penuh dengan tantangan mengekspresikan dan mengaktualisasikan
dan sebagai jendela pembuka dunia identitas individu dalam bentuk terpadu
(window of opportunity) bagi anak. Oleh
43
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 43-48

antara hubungan diri sendiri, alam dan sedangkan untuk kelancaran dan
orang lain. keluwesan belum berkembang dengan
Munandar dalam Sujiono (2010:38) baik, dan 6 orang anak (60%) lainnya
Kreativitas merupakan kemampuan yang dikatakan belum berkembang karena
mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan dalam kegitan ini anak tidak memiliki
orisinalitas dalam berfikir. kelancaran dan keluwesan dan
Menurut Munandar (1999:50) dibimbimbing oleh gurunya.
kreativitas adalah sebuah proses atau Permasalahan tersebut dapat diatasi
kemampuan yang mencerminkan dengan kegiatan bermain finger painting.
kelancaran, keluwesan, keaslian, dan Diadakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu
keoriginalitas dalam berfikir, serta dengan Peningkatan Kreativitas Anak
kemampuan untuk mengelaborisasi Melalui Kegiatan Bermain Finger Painting
(menggabungkan, memperkaya, Pada Anak Usia Dini yang jarang dilakukan
memperinci), suatu gagasan. sebelumnya di PAUD Aisyiyah III Kota
Menurut Semiawan dalam Sujiono Bengkulu pada anak kelompok B.
(2010:38) berpendapat bahwa kreativitas Menurut Witarsono dalam Suciati
merupakan kemampuan untuk (2013:26) finger painting adalah melukis
memberikan gagasan-gagasan baru dan dengan jari, melatih pengembangan
menerapkan dalam pemecahan masalah. imajinasi, memperhalus kemampuan
Dalam mengembangakan kreativitas motorik halus, dan mengasah bakat seni
pada anak, dapat dilakukan berbagai rupa. Lebih lanjut menurut Sumanto dalam
kegiatan ataupun permainan yang memiliki Suciati (2006:64) menyatakan bahwa finger
nilai belajar pada anak. Bertujuan agar anak painting adalah jenis kegiatan membuat
memperoleh banyak pengetahuan dan gambar yang dilakukan dengan cara
pengalaman melalui permainan yang ia menggoreskan adonan warna (bubur
lakukan. Semakin banyak pengalaman dan warna) secara langsung dengan jari tangan
pengetahuan yang dimiliki anak, maka akan secara bebas di atas bidang gambar.
semakin memungkinkan anak untuk diidentifikasikan, bahwa masalah
memanfaatkan dan menggunakan segala yang terdapat di PAUD Aisyiyah III Kota
pengalaman dan pengetahuan tersebut Bengkulu yaitu masih kurangnya mengenai
untuk menerapkan aktivitas kreatif anak. pembelajaran dalam rangka peningkatan
Berdasarkan pengamatan yang telah kreativitas anak, kegiatan pembelajaran
dilakukan pada saat melakukan kegiatan yang kurang bervariasi, dan rendahnya
Magang III pada semester ganjil yaitu kreativitas anak.
semester VII, pada saat pembelajaran Tujuan dalam penelitian ini untuk
dengan tema binatang dikelompok B mendeskripsikan pelaksanaan bermain
dengan jumlah anak 10 orang anak.Pada finger painting untuk meningkatkan
saat menggambar bebas dengan pensil kreativitas anak usia dini.
anak yang memiki kelancaran dan Untuk mendeskripsikan apakah
keluwesan dalam meggambar bebas melalui kegiatan bermain finger painting
dengan menggunakan pensil dilihat dapat meningkatkan kreativitas anak.
gambar, keaslian guru hanya 4 orang anak METODE
(30%), sedangkan 6 orang anak (60%) masih Jenis penelitian ini menggunakan
dibimbing oleh guru dan dilihat dari Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
hasilnya, sudah memiliki karya sendiri dan merupakan suatu pencermatan terhadap
menguraikan ide sendiri, tetapi belum kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
mampu menciptakan bentuk yang baru, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
44
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 43-48

dalam sebuah kelas secara bersama. Pembahasan


Tindakan tersebut di berikan oleh guru atau Berdasarkan hasil penelitian yang
dnegan arahan dari guru yang dilakukan telah dilakukan peneliti yang dibantu oleh
oleh siswa (Arikunto dkk 2010: 3). teman sejawat dan dilaksanakan II Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan subjek penelitian anak-anak
di PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu, dengan kelompok B PAUD Aisyiyah III Kota
subjek penelitian yaitu anak kelompok B Bengkulu, menunjukan bahwa
dengan jumlah 10 orang anak tediri dari 6 pembelajaran yang dilakukan dengan
orang anak perempuan dan 4 orang anak kegiatan bermain finger painting dapat
laki-laki. Penelitian ini lakukan dengan meningkatan kreativitas anak usia dini. Hal
kegiatan bermain finger apinting. Penelitian ini sejalan dengan pendapat yang
ini dilakukan II siklus siklus I 3 Kali disampaikan Salim dalam Cahyati (2014:13)
pertemuan dan siklus II dilakukan 3 kali menyatakan bahwa finger painting (melukis
pertemuan. Penelitian ini dilakukan selama dengan jari) merupakan salah satu teknik
3 minggu dengan tahap perencanaan, melukis dengan mengoleskan cat pada
pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan kertas yang dilakukan pada anak untuk
refleksi. Indikator keberhasilan pada menuangkan imajinasinya melalui lukisan
penelitian ini yaitu jika mencapai yang dibuat dengan jari-jemari anak
ketuntasan mencapai 75%. Analisis sehingga dapat menghasilkan daya cipta
pengumpulan data menggunakan rumus : dalam kegiatan ini dapat melatih motoric
∑x halus dan krativitas yang dimiliki anak.
X= Aspek yang diamati yaitu kelancaran,
N
Keterangan: keluwesan, dan keaslian.
X = Nilai rata-rata Pada hasil pengamatan yang
∑x = Jumlah nilai semua anak dilakukan pada siklus pertama pada aspek
N = Jumlah anak proses dengan kegiatan bermain finger
(Aqib, 2009 : 204:205) painting melakukan finger painting macam-
macam makanan menggunakan bubur
hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika warna, hasil belajar anak masih belum
memenuhi indikator ketuntasan minimal mencapai indikator keberhasilan. Masih
75%. banyak anak-anak mengalami kesulitan
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam bermain finger painting karna masih
Hasil belum terbiasa dilakukan dan belum bisa
Kreativitas anak meningkat dengan melukis dikertas A4 masih belum keserius
kegiatan bermain finger painting. Hal ini dalam melakukannya. Sehingga kertas yang
dapat dibuktikan dari nilai rata-rata pada dilukis sering sobek akibat ketidak hari-
setiap pertemuan. Pada siklus I rata-rata hatian anak dalam melakukan finger
yang diperoleh 2,7 dengan kriteria Kurang painting akan tetapi pada pertemuan
dan memperoleh persentase 54%. Pada selanjutnya dilakukan pengulangan
siklus II Mingkat dengan perolehan rata- kegiatan bermain finger painting.
rata mencapai 4,193 dengan kriteria baik Pada siklus I petemuan pertama anak-
sekali (BS) dengan persentase 83 persen%. anak masih kesulitan dalam melakukan
Materi yang diberikan pada setiap finger painting karna masih belum terbiasa
pertemuan kegiatannya berbeda-beda melakukan finger painting masih kesulitan
dengan tema yang sama dan sub tema yang dan masih belum paham cara mebuat
sama. finger painting dilihat dari Berdasarkan
perolehan anak secara individu pada ketiga

45
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 43-48

yang diamati bahwa peningkatan peningkatan kreativitas anak. Sehingga


kreativitas anak pada siklus 1 pertemuan proses anak yang dilakukan selalu ada
pertama dilihat dari kriteria menunjukan peningkatan dan perubahan dari anak hal
ada 8 orang yang mendapat kriteria K dan 1 ini sejalan pendapat (munandar: 45-46)
orang yang mendapat keriteria ’ SK dan menyatakan bahwa proses adalah sebuah
perlu diperbaiki kreativitas melalui finger kemampuan yang mencerminkan
panting pada anak usia dini artinya pada kelancran, dan originalitas dalam berfikir,
pertemuan pertama ini masih belum serta mampu untuk mengelabirasikan(
mencapai indikator keberhasilan pada menggabungkan, memperkaya,
pertemuan pertama aspek yang rendah memperinci) suatu gagasan.
yaitu keluwesan. Berdasarkan pembahasan diatas dari
Pada pertemuan kedua pertemuan pertemuan pertama hingga ketiga dapat
kedua dilihat dari kriteria menunjukan ada disimpulkan bahwa mengalami
11 orang anak yang mendapat kriteria ‘C’ peningkatan dengan baik dari setiap
yang mendapat kriteria adalah Chy, Ynt, pertemuan ada perubahan yang dialami
Brm, Mt.a, Mt. tc, Adl, Bn, Ihm, Afdl dan 1 oleh anak. Dari setiap pertemuan pertama,
orang yang mendapat keriteria B’ yaitu Nly. kedua dan ketiga ada 8 orang anak
Pada pertemuan ketiga pertemuan mendapat kriteria C (Cukup) hal ini
ketiga dilihat dari kriteria menunjukan ada dikarnakan keenam anak tersebut sudah
2 orang anak yang mendapat kriteria ‘K’ mulai mengerti cara melakukan finger
Yaitu Ynt, Ihm. dan 8 orang yang mendapat painting yang dijelaskan oleh peneliti.
keriteria C’ yaitu Nyl, Mt A, Mt Tc, Bn, Afdl, Tetapi pada siklus I dari pertemuan
Ilhm,Bn, Brm dan perlu diperbaiki pertama hingga pertemuan ketiga belum
kreativitas melalui finger panting pada anak mencapai indikator keberhasilan sehingga
usia dini. peneliti masih melanjutkan penelitian pada
Pada pertemuan kedua dan ketiga siklus II.
hampir sama dengan pertemuan pertama Pada siklus II pertemuan pertama
yaitu peningktan kreativitas anak melalui kriteria menunjukan ada 1 orang yang
kegiatan bermain finger painting anak mendapat kriteria ‘K’ Yaitu Ynt. dan 9 orang
masih belum optimal. Namun mengalami yang mendapat keriteria C’ yaitu Nyl, Mt A,
peningkatan dari pertemuan pertama. Mt Tc, Bn, Afdl, Chy, Ihm, Brm, Adl . dan
Beberapa anak mulai baik dalam kegiatan perlu diperbaiki kreativitas melalui finger
pembelajaran finger painting. Pada panting pada anak usia dini dan pada
pertemuan kedua dan ketiga ini anak mulai pertemua kedua K orang anak yaitu ynt.
bersemangat saat melakukan kegiatan Pada siklus II pertemuan III anak
pembelajaran finger painting , anak mulai sudah mengalami peningkatan anak yang
mencoba melakukan kegiatan sendiri. mendapatkan kriteria BS ada 3 orang anak.
Namun masih ada beberapa anak yang 5 orang anak mendapat kriteria C dan
kurang bersemangat dan menunjukkan mendapat kriteria B ada 2 dipertemuan
perhatiannya dalam melakukan kegiatan ketiga ini sudah mencapai indikator
pembelajaran finger painting. Oleh karena ketuntasan artinya pertemuan ketiga ini
itu pada pertemuan ini guru menjelaskan sudah baik
dan memberikan contoh cara bermain Berdarsakan dari setiap pertemuan
finger panting yang lebih jelas dan rinci, anak mengalami peningkatan dan
lebih memotivasi, serta membimbing anak pertemuan pertama pada siklus II sudah
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. mulai mengalami perubahan pada anak
Sehingga dapat mengoptimalkan Berdasarkan hasil pengamatan ini, dapat

46
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 43-48

diketahui bahwa melalui kegiatan sebesar 4,193 dengan kriteria BS (Baik


pembelajaran finger painting dapat sekali). Dari hasil tersebut menunjukan
meningkatkan kreativitas anak dan bahwa kreativitas anak mengalami
memberi manfaat yang sangat baik. Hal ini peningkatan antar siklusnya.
sesuai dengan pendapat Kurniati dalam DAFTAR PUSTAKA
Suarni (2015:2) manfaat finger painting Aqib, 2009. Penelitian Tindakan Kelas
yaitu meningkatkan kemampuan berpikir Untuk Guru SD,SLB, dan TK.
dan berbuat kreatif, mengembangakan Bandung: CV Yrama Widya.
kemampuan dalam mengungkapkan nilai-
nilai estetika dengan menggambar karya- Arikunto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas.
karya kreatif dan melatih otot-otot jari. Jakarta: Bumi Aksara.
Serta ketuntasan anak meningkat dengan
baik yaitu mencapai 83% dan itu artinya Cahyati, Anis. 2015. Perenapan metode
dalam aspek kreativitas anak melalui pemberian tugas melalui kegiatan
kegiatan bermain finger painting pada anak bermain finger painting untuk
usia dini sudah tuntas dikarenakan telah meningkatkan kreativitas anak. No 1
mencapai indikator kriteria penilaian 75%. Volume 3. PG PAUD Universitas
Dilihat dari setiap hasil perolehan nilai Pendidikan Ganesa.
rata-rata dan hasil perolehan ketuntasan http://ejournal.undiksha.ac.id/index.
php/JJPAUD/article/view/6223/435
klasikal anak pada setiap pertemuan siklus
9
I, siklus II bahwa terdapat suatu
peningkatan yang baik untuk anak dalam Iskandar, Harris. 2015. Pedoman Penilaian
kemampuan proses kegiatannya. PembelajaranPendidikan Anak Usia
Berdasarkan uraian pembahasan, dapat Dini. Direktor Pembinaan
disimpulkan bahwa melalui kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini dan
pembelajaran kegiatan bermain finger Pendidikan Masyarakat Kementrian
painting dapat meningkatkan kreativitas Pendidikan Kebudayaan.
pada anak.
KESIMPULAN Listyowati, anies. 2014. Finger Painting.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang Jakarta: Erlangga.
telah dilakukan pada anak kelompok B
PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu dapat Muliawan, Jasa Unggu. 2016.
disimpulkan bahwa: Mengembangkan Imajinasidan
1. Melalui kegiatan bermain finger painting Kreativitas Anak. Yogyakarta: Gava
dapat meningkatkan kreativitas anak Media
yang meliputi aspek yang diamati yaitu
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi
kelancaran, keluwesan, dan keaslian.
BermainAnak Usia Dini. Jakarta:
Berdasarkan penleitian ini peningkatan Kencana.
kreativitas anak melalui finger painting
dapat meningkatkan kreativitas anak Munandar Utami, 2009. Pengembangan
dengan baik. KreativitasAnak Usia Dini. Jakarta:
2. Melalui kegiatan bermain finger painting Rineka Cipta.
dapat meningkatan kreativitas anak. Hal
ini terbukti pada ketuntasan anak secara ______________, 1999. Kreativitas dan
klasikal yang telah mencapai ketuntasan Keberbakatan. Jakarta: PT
dari 39,8% pada siklus I, 83% pada silus Gramedia Pustaka Utama.
II. Sedangkan hasil rata-rata anak

47
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli
Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 43-48

Munandar. 2004. Pengembangan


Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Depdikbu.

Siwi, Fitriani pradani. 2013. Meningkatkan


Kreativiats Anak Melalui Melukis
Dengan Permainan Warna Pada
Anak Kelompok B1 TK Aisiyah
IVKebun DahriKota Bengkulu.
Universitas Bengkulu. Skripsi.

Sujiono, Bambang. 2010. Bermain


Kecerdasan KreatifBerbasis Jamak.
Jakarta: PT Indeks.

Sujiono, Yuliani Nuraini. 2010. Konsep


DasarPendidikan Anak UsiaDini.
Jakata: PT Indeks.

Suarni, 2016. Pengaruh kegiatan finger


painting berbasis teori lokomosi
terhadap keterampilan motoric halus
anak. No 2 Volume 4. PAUD
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA. Unduh Pada Tanggal
11 Januari 2017.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas


Seni Rupa Anak Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Upton, Penney. 2012. Psikologi


Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
UU RI, NO. 20 Tahun, 2003. Tentang
Sistem Pendidikan Nasional

Yamin, Martenis, dan Jamilah Sabri Sanan.


2013. Panduan Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada.

48
Levi Sartika, Nina Kurniah dan Wembrayarli

Anda mungkin juga menyukai