Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555

Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

UPAYA MENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI


KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI YAYASAN
SEKOLAH ISLAM DILARAF

Indah Nawang Sari


Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Email: indahnawang19@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalu kegiatan Finger
Painting . penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Sekolah Islam Dilaraf Kota Tangerang.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas . penelitian tindakan kelas ini
berlangsung selama 2 (dua) siklus. Siklus I dan II dilakukan untuk kegiatan Finger Painting
upaya dalam meningkatkan kreativitas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini berjumlah 11 peserta didik terdiri
dari 6(enam) perempuan dan 5 (Lima) laki-laki. Bahwa Kegiatan Finger Painting adalah
salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas pada anak . hal ini dapat dilihat dari
kolaborator yaitu presentase yang diperoleh pada saat tindakan yang dilakukan oleh peneliti
dan mencapai skore 41%, kemudian pada siklus I kompetensi anak meningkat menjadi 61 %
dan siklus II kompetensi anak meningkat lagi menjadi 82%. Sedangkan skore rata-rata yang
diperoleh pada prasiklus 38, siklus 1 56 dan siklus II 76. Kesimpulannya bahwa melalui
kegiatan Finger Painting dapat meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun di Yayasan
Sekolah Islam DILARAF.

Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Finger Painting , Penelitian Tindakan Kelas

PENDAHULUAN Kegiatan ini diharapkan bukan hanya


Anak usia dini adalah sosok individu ingin menciptakan anak untuk menjadi
yang sedang menjalani suatu proses aktif saja melainkan kreatif. Menjadi anak
perkembangan dengan pesat dan yang kreatif sangat penting bagi anak-anak
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. khususnya bagi anak usia dini karena
Anak usia pada umur 0-8 tahun pada masa dengan adanya kreativitas anak mampu
ini proses pertumbuhan dan meningkatkan perkembangan kognitif dan
perkembangan dalam berbagai aspek dapat meningkatkan imajinatif anak.
sedang mengalami masa yang cepat dalam Ada beberapa faktor yang
rentang perkembangan hidup manusia. menyebabkan rendahnya tingkat
Proses pembelajaran sebagai bentuk kreativitas pada anak. Diantaranya
perlakuan yang diberikan pada anak harus kurangnya variasi model pembelajaran
memperhatikan karakteristik yang dimiliki yang dilakukan di dalam kelas. Karena
setiap tahap perkembangan anak. dalam proses pembelajaran guru sering
Dunia anak adalah masa dimana kali memberikan tugas untuk anak berupa
anak sudah mampu berkesplorasi dan lembar kerja (LK) serta guru selalu
bereksperimen sesuai dengan pengalaman memburu-burukan tugas yang dikerjakan
yang sudah anak alami sebelumnya. oleh anak, jika tugas itu tidak selesai guru
Kegiatan anak usia dini bukan hanya mengizinkan anak untuk pulang dan tugas
belajar untuk mengenal huruf dan angka anak guru yang melanjutkan hingga
saja tetapi juga belajar tentang bagaimana selesai.
menjadi seorang anak yang kreatif.
54
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Kreativitas merupakan proses yang Guildford menekankan perbedaan


dinamis didalam diri seseorang yang dapat berfikir divergent, yang disebut dengan
menghasilkan beberapa pilihan atau berfikir kreatif. Berfikir divergent bentuk
alternatif suatu masalah, dan pertanyaan pemikiran terbuka, yang menjelajahi
yang dihadapi oleh seseorang. Kreativitas macam-macam kemungkinan jawaban
akan terlahir apabila kreatif dan inovatif terhadap suatu persoalan/masalah.
berguna dalam kehidupan manusia. Sebaliknya, berfikir konvergen adalah
Kreativitas sesungguhnya merupakan berfokus pada tercapainya satu jawaban
fenomena yang interen dalam kehidupan yang paling tepat terhadap suatu persoalan
manusia yang sudah ada sepanjang sejarah atau masalah.
kehidupan manusia Hurlock mendefinisikan kreativitas
Dalam meningkatkan kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk
anak biasanya sudah dapat mencoret dan menghasilkan komposisi, produk, atau
melukis sesuai dengan pengalaman yang gagasan apa saja yang pada dasarnya baru,
sudah anak alami. Sangat sedikit dan sebelumnya tidak dikenal
pengalaman anak untuk kreativitas ketika pembuatnya. ia dapat berupa kegiatan
sedang dalam proses pembelajaran. Oleh imajinatif atau sintesis pemikiran yang
karena itu untuk mencapai hasil yang hasilnya bukan hanya perangkuman dan
optimal dalam meningkatkan kreativitas harus mempunyai maksud atau tujuan
diperlukan kegiatan yang sesuai. Selama yang ditentukan, bukan fantasi semata,
ini dalam keterampilan anak kurang walaupun merupakan hasil yang sempurna
diperhatikan oleh guru, penilaian dan lengkap.
perkembangan anak hanya dilihat dari Sifat anak usia dini ketika melukis
bagaimana anak itu selama di dalam kelas. ingin cepat agar ide dan gagasannya tidak
Untuk meningkatkan kemampuan tersebut kandas dan menghilang. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan kegiatan Finger anak dengan nekat mengambil warna yang
Painting yang belum dilakukan dan belum ada secara langsung dari warna yang telah
ada di Yayasan Sekolah Islam DILARAF disediakan. Dengan jari-jarinya anak
Munandar mendefinisikan merasakan bahwa ia dapat lebih cepat
kreativitas sebagai kemampuan untuk menyelesaikan lukisannya. Teknik
membuat kombinasi-kombinasi baru, melukis langsung dengan pewarna
asosiasi baru berdasarkan bahan, tersebut dinamakan dengan Finger
informasi, data, atau elemen-elemen yang Painting.
sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal Pada kegiatan ini, anak dapat
yang bermakna dan bermanfaat. menggunakan jari secara langsung sebagai
Gambaran yang sama tampak dalam pengganti kuas, tekhnik ini dapat
bidang pendidikan. Penekanannya lebih dimanfaatkan untuk praktik melukis pada
pada hafalan dan mencari satu jawaban anak dengan cara mencampurkan lem dan
yang benar terhadap soal-soal yang bahan pewarna. Perilaku anak seperti ini
diberikan. adalah perilaku bermain, jadi dengan
55
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

bermain, jari-jari anak tersebut lincah karena dengan berkreasi, individu dapat
digerakkan ke media lukis atau dengan mewujudkan dirinya.
kegiatan Finger Painting ini dapat melatih Untuk mencapai keberhasilan dalam
motorik halus anak. kemampuan motorik halusnya, maka
Sukardi dan Pamadhi Finger diperlukan suatu kegiatan yang menarik
Painting merupakan teknik melukis dan bervariasi sehingga dapat melihat
dengan jari tangan secara langsung tanpa perilaku dari anak dan potensi maupun
menggunakan alat bantuan. Dengan kekurangan anak dalam belajar. Dengan
demikian anak dapat mengganti kuas menggunakan metode Finger Painting
dengan jari-jari tangannya secara merupakan salah satu bagian terpenting
langsung. dalam kehidupan anak-anak. Dapat
Menurut Anies Listyowati dan mempelajari hal-hal yang nyata sehingga
Sugiyanto Finger Painting merupakan daya cipta, imajinasi, kreativitas, dan fisik
kegiatan menggambar yang langsung motorik halus anak dapat berkembang.
menggunakan jari tangan diatas media Moeslichatoen menyatakan bahwa
gambar. Kegiatan ini bermanfaat untuk metode bermain Finger Painting
melatih kemampuan motorik halus anak, merupakan kegiatan yang dapat membantu
mengasah imajinasi dan kreativitas anak, mengembangkan kreativitas dan fisik
mengenalkan berbagai warna dan bentuk, motorik anaka, yaitu melakukan kegiatan
serta melatih koordinasi mata dan tangan. yang mengandung kelenturan seperti:
Imajinasi anak akan berkembang menggambar, menyusun, dan melukis
dengan menciptakan hasil karya yang dengan jari (Finger Painting). Mutia
kreatif, hasil karya anak itu berupa lukisan mendefinisikan bahwa metode bermain
dari hasil jiplakan tangan anak yang tentu ialah kegiatan yang dapat membantu
saja bentuk dan hasilnya berbeda dengan mengembangkan perkembangan dan
anak yang lainnya. Melakukan kegiatan pengetahuan anak, salah satunya dengan
Finger Painting bukan hanya kegiatan melukis dengan jari tangan
mengembangkan kreativitas anak tetapi (Finger Painting) anak dapat
juga dapat mengembangkan motorik halus mengembangkan kreativitas dan
dan kognitif anak. kemampuan motorik halusnya.
Melukis menggunakan jari
merupakan salah satu bentuk kreativitas METODE PENELITIAN
anak. Kreativitas merupakan kemampuan Penelitian ini merupakan penelitian
yang dimiliki anak untuk menciptakan tindakan kelas (classroom action
sesuatu sesuai dengan pikiran maupun research) yang bertujuan meningkatkan
perasaannya. Kemampuan yang dimiliki kreativitas anak melalui metode Finger
oleh anak sangat dipengaruhi oleh Painting
lingkungan yang ada disekitarnya, Model penelitian ini menunjuk pada
kreativitas perlu dipupuk sejak usia dini Kemmis dan Taggart yang
mengembangkan modelnya berdasarkan
56
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

konsep yang dikembangkan oleh Lewin Saat data diperoleh dan


dengan disertai beberapa perubahan. dikumpulkam maka selanjutnya dalam
Perencanaan Kemmis & Mc Taggart proses penelitian adalah menganalis data.
menggunakan siklus system spiral, yang Teknik analisis data merupakan proses
masing-masing siklus terdiri dari empat penyusunan data agar ditafsirkan secara
komponen yaitu perencanaan , tindakan, mendalam.
observasi, dan refleksi. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan kualitatif dan kuantitatif
untuk analisis kualitatif yaitu cara
interaksi yang terdiri dari pemaparan data
dan penyimpulan. Hasil pengamatan
tersebut dianalisis menggunakan teknik
deskriptif kualitatif yang digambarkan
dengan kata-kata atau kalimat. Sedangkan
untuk kualitatif menggunakan rumus.

F= × 100%
Penelitian ini di laksanakan di
Keterangan:
Yayasan Sekolah Islam DILARAF untuk
F : Persentase
anak usia 4-5 tahun atau kelompok A.
∑x : jumlah anak yang mencapai
Tempat penelitian ini dipilih berdasarkan
target
permasalahan yang terjadi pada anak
N : Jumlah seluruh anak
kelompok A di Yayasan Sekolah Islam
Anas Sudjino menyatakan data yang
DILARAF tentang peningkatan kreativitas
diperoleh diinterprestasikan kedalam
untuk anak yang terbilang masih kurang.
empat bagian yaitu:
Maka peneliti berencana akan meneliti
80% - 100% :Peningkatan Kreativitas
dilakukan pada semester ganjil tahun
Baik
ajaran 2018-2019.
60%-79% :Peningkatan Kreativitas
Penelitian ini perupakan penelitian
cukup
tindakan kelas yang bertujuan untuk
30%-59% :Peningkatan Kreativitas
memperbaiki kondisi pembelajaran,
kurang baik
dalam hal ini adalah kemampuan motorik
0%-29% :Peningkatan kreativitas
kasar anak kelompok A usia 4-5 tahun di
tidak baik
Yayasan Sekolah Islam DILARAF. oleh
karena itu indikator keberhasilan dapat
HASIL PENELITIAN DAN
dikatakan berhasil apabila 71% (9anak)
PEMBAHASAN
dari jumlah 11 siswa kelompok A usia 4-
Hasil pengamatan data pra siklus
5 tahun di Yayasan Sekolah Islam
diperoleh sebelum peneliti melakukan
DILARAF telah mencapai indikator
siklus I dan siklus II, peneliti melakukan
peningkatan kreativitas pada kriteria
persiapan-persiapan pra siklus yaitu
baik.
57
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

mengumpulkan data-data anak yang akan antusias ingin menyentuhnya, namun ada
diteliti melalui observasi langsung. Hasil beberapa anak yang jijik menyentuhnya
penelitian ini berupa hasil pra siklus. Hasil bahkan menangis menyentuhnya karena
yang dilihat dari observasi ini adalah merasa aneh dengan rasa dan bentuk.
peningkatan kreativitas anak melalui Setelah peneliti memerintahkan anak
kegiatan Finger Painting . untuk menyentuh cat tersebut, peneliti
Peneliti melakukan Pra Siklus pada menanyakan kepada anak bagaimana rasa
hari Jum’at 10 Agustus 2018. Peneliti dan bentuk dari Finger Painting itu
melakukan pengamatan terhadap sendiri.
kemampuan kreativitas anak dalam Kegiatan kedua Setelah peneliti
kegiatan belajar mengajar berlangsung. mendemonstrasikan apa itu Finger
Peneliti melakukan penelitian terhadap Painting, peneliti juga mulai menjelaskan
kemampuan kreativitas anak yang muncul. bagaimana membuat gambar bebas
Peneliti menggunakan lembar instrumen dengan menggunakan garis lurus,
saat melakukan kegiatan pengamatan. lengkung, bergelombang dan lingkaran.
Pada tahap awal peneliti Dari situ peserta didik menggambarkan
menjelaskan tentang apa itu Finger garis yang telah dicontohkan oleh peneliti.
Painting dan bagaimana melakukan Setelah peserta didik dapat membuat garis
kegiatan Finger Painting. Setelah lurus, lengkung, lingkaran, bergelombang.
melakukan pengenalan apa itu Finger Peneliti dan guru mulai mengkreasikan
Painting peneliti menjelaskan bahan- bentuk, dari bentuk garis lurus peserta
bahan yang digunakan untuk melakukan didik dapat membuat sesuatu hal. Namun
kegiatan tersebut. Bahan-bahan tersebut masih banyak peserta didik yang membuat
berupa cat yang sudah peneliti buat dari coretan-coretan saja.
tepung kanji atau sagu yang dicampurkan Kegiatan ketiga yaitu
oleh pewarna makanan dan minyak mencampurkan warna atau
sebanyak 2 sendok makan. Pada tahap mengkombinasikan warna untuk
awal beberapa anak sudah mulai bertanya menggambar atau melukis. peneliti
tentang apa itu Finger Painting dan menjelaskan tentang percampuran warna
bagaimana cara melakukannya, sebelum yaitu dimana warna dasar dicampurkan
peneliti menjelaskan bagaimana cara dengan warna yang lainnya. Contoh
melakukan kegiatan Finger Painting , peneliti mencampurkan warna merah
peneliti memberikan pengetahuan kepada dengan warna kuning dan jadilah warna
peserta didik terlebih dahulu. bahwa orange. Setelah mencampurkan warna
Finger Painting merupakan melukis anak diminta untuk menggambar bebas
dengan menggunakan jari-jari tangan anak sesuai dengan imajinasi mereka masing-
secara langsung. Kemudian peneliti masing namun mengkombinasikan warna
memerintahkan anak untuk menyentuh yaitu ada warna lain selain warna yang
Finger Painting tersebut atau biasa anak buat. Setelah beberapa kegiatan telah
dikenal cat. Ada beberapa anak yang dilakukan peneliti memerintahkan anak
58
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

untuk menggambar bebas dan setelah itu kolaborator mengamati dengan seksama
anak menceritakan hasil karya nya perubahan- perubahan apa saja yang
didepan kelas mereka. terjadi pada kegiatan yang dilakukan pada
Perolehan kemampuan kreativitas saat itu.
anak pra siklus terlihat dalam grafik Pengamatan pada siklus I cukup
gambar sebagai berikut: mampu melakukan berkreasi dengan
Gambar 2 Skor Kemampuan beberapa tahap yaitu berkreasi dengan
Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun garis lurus, lengkung, gelombang, dan
Pra Siklus lingkaran. Namun beberapa anak masih

80 menceplak tangan mereka dan membuat


70 coretan-coretan, dan anak masih belum
60 SKOR
50 PEROLEHAN fokus dengan perintah apa yang
40
30 SKOR IDEAL (%) seharusnya anak lakukan.
20
10
Kordinasi mata dan tangan belum
PRESENTASE
0 (%) fokus seperti untuk membuat kreasi dari
garis lurus, gelombang , lengkung dan
lingkaran. Anak juga belum terlalu fokus
Perencanaan pengajaran dibuat dengan apa yang sedang dikerjakan oleh
sebelum adanya tindakan. Hal ini anak. terkadang ada anak yang asik
bertujuan untuk memperlancar dan memainkan cat di tangan mereka tanpa
mempermudah pelaksanaan penelitian dan ditempel dikertas dan beberapa anak sudah
proses belajar mengajar menjadi lancar. mulai terlihat berkembang karena
Adapun rencana pengajaran sebelum beberapa anak sudah cukup mampu untuk
dilakukan tindakan adalah sebagai berikut mengikuti arahan dan tata tertib yang
: diberikan oleh peneliti.
a) Menyusun RPPH (Rencana Gambar 3 Skor Kemampuan
Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Kreativitas pada Anak Usia 4-5 Tahun
b) Mempersiapkan media Siklus II
pembelajaran yaitu alat dan bahan Siklus I Siklus II

dokumentasi berupa kamera. No Nama % %


Skor Skor
Siswa Siswa
Selama kegiatan Finger Painting ini
1 Flora 61 57 76 70
peneliti dan kolaborator meneliti apakah 2 Rafazio 54 50 70 65
tindakan- tindakan selama yang sudah 3 Louis 61 56 83 77
4 Raisel 61 56 82 76
dilakukan sesuai dengan yang telah
5 Azka 66 61 92 85
direncanakan. Pengamatan ini 6 Avelda 60 55 82 76
dimaksudkan untuk mengamati sudah 7 Aleyza 61 56 84 77

sejauh mana perkembangan dan 8 Marsha 60 55 78 72


9 Syahla 58 54 84 78
keberhasilan yang dicapai oleh peneliti
10 Faihal 65 60 92 85
dalam proses pembelajaran. Peneliti pada 11 Khansa 64 59 88 81
saat pelaksanaan mengamati dengan Jumlah 671 619 911 842
Rata-Rata 61 56 82 76
59
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

4. Refleksi Selanjutnya tentang perkembangan


Pemberian tindakan yang dilakukan presentase anak juga terjadi peningkatan,
pada siklus II ini meliputi kegiatan yaitu dari score 61 pada tahap siklus I,
menggambar objek, menambahkan ide menjadi 76 pada siklus II. Dengan
anak pada objek yang diberikan oleh guru, demikian terjadi peningkatan skor dari
memecahkan masalah, berbagi dengan siklus I ke siklus II sebanyak 15 point.
teman, membuat gambar bebas, Dari dapat siklus I dan siklus II dapat
menggambar objek yang ada disekitar dikatakan bahwa penelitian ini
anak. semua anak sangat antusia dalam menunjukkan peningkatan yang
kegiatan tersebut. signifikan. Karena adanya peningkatan
Dari perbandingan hasil dilakukan jumlah siswa yang mampu berkreasi dan
antara hasil siklus I dan hasil siklus II peningkatan skor dari rata-rata score
memperlihatkan bahwa adanya perubahan menjadi 76. Sedangkan jumlah presentase
terhadap peningkatan kemampuan siswa dari 61% meningkat menjadi 82%.
kreativitas anak usia 4-5 tahun ke arah Berdasarkan data penelitian tersebut
yang lebih baik. Kegiatan Finger Painting maka, penelitian dengan menggunakan
yang dilakukan dapat meningkatkan kegiatan Finger Painting dapat
kreativitas anak usia 4-5 tahun. meningkatkan kreativitas anak usia 4-5
Tabel 4 Pemerolehan Skor tahun di Yayasan Sekolah Islam Dilaraf .
Kemampuan Kreativitas Anak Usia 4- Peningkatan terlihat pada grafik dibawah
5 Tahun Melalui Kegiatan Finger ini:
Painting Siklus I dan Siklus II Gambar 5 Skor Peningkatan

100 Kemampuan Kreativitas pada Anak


Usia 4-5 Tahun
80
SKOR
PEROLEHAN Siklus I dan Siklus II
60
100
40 SKOR IDEAL
(%)
80 SKOR SIKLUS I
20
PRESENTASE
60
0 (%) PRESENTASE
SIKLUS I
Louise

Faihal
Rafazio

Azka
Avelda

Marsha
Syahla
Raisel
Flora

Aleyza

Khansa

40
SKOR SIKLUS II
20
Berdasarkan pada data hasil siklus I 0 PRESENTASE
SIKLUS II
dan siklus II, Perkembangan skor yang
diperoleh sebagai berikut. Pada tahap
siklus I jumlah siswa yang sudah
berkembang dengan baik kemampuan
kreativitas anak meningkat sebesar 61%
dari jumlah siswa 11 anak. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan yang
signifikan menjadi 82% dari jumlah siswa
11 anak.
60
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Tabel 5 Pemerolehan Skor Kemampuan Tabel 6 Rekapitulasi Peningkatan


Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kemampuan kreativitas pada Anak
Kegiatan Finger Painting pada Prasiklus, Usia 4-5 Tahun
Siklus I dan Siklus II 1000
Siklus 800
Prasiklus Siklus I
No Nama II
Skor Skor Skor 600 Jumlah Nilai
1 Flora 36 57 70 400 Rata-Rata
2 Rafazio 32 50 65 Presentase
3 Louis 36 56 77
200

4 Raisel 37 56 76 0
5 Azka 44 61 85 Prasiklus Siklus I Siklus II
6 Avelda 36 55 76
7 Aleyza 41 56 77
Pada saat dilakukan intervensi
8 Marsha 37 55 72 peneliti dapat melihat rekapitulasi data
9 Syahla 37 54 78
kemampuan kreativitas anak usia 4-5
10 Faihal 40 60 85
tahun. jumlah nilai prasiklus senilai 419
11 Khansa 43 59 81
Skor rata-rata 38 56 76 siklus I sebesar 619 dan siklus II sebesar
Presentase % 41% 65% 82% 942. Adapun rata-rata yang diperoleh
Setelah dilakukan intervensi dalam saat prasiklus sebesar 38, siklus I sebesar
penelitian yang dilakukan, maka diperoleh 56, siklus II sebesar 76. Sedangkan
data dari observasi yang dilakukan. Skor presentase prasiklus sebesar 41%, siklus
yang diperoleh pada prasiklus, siklus I, I sebesar 61% dan siklus II sebesar 82%.
dan siklus II menunjukkan adanya Rekapitulasi Kemampuan
peningkatan kreativitas anak usia 4-5 kreativitas dapat dilihat pada gambar
tahun. grafik dibawah ini:
Gambar 6 Pemerolehan Skor Gambar 7 Rekapitulasi Peningkatan
Kemampuan Kreativitas pada Anak Kemampuan Kreativitas Anak Usia 4-
Usia 4-5 Tahun 5 Tahun
Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus
Prasiklus Siklus I
90 II
80
70 Jumlah Nilai 419 619 942
60
Rata-Rata 38 56 76
50 SKOR PRA SIKLUS
40 Presentase 41 61 82
30 SKOR SIKLUS I
20 SKOR SIKLUS II Setelah peneliti mendapat analisis
10
0
data dari hasil penelitian yang dilakukan
setiap siklusnya. Analisis yang dilakukan
memberikan gambaran tentang
peningkatan kreativitas anak usia 4-5
tahun melalui kegiatan Finger Painting.
Data prasiklus tergolong kurang dari skore
ideal, rata-rata nilai pada saat prasiklus

61
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

adalah 38 dari skore ideal 71%. Adapun menjadi 82 dari jumlah anak. sedangkan
presentase yang dicapai sebesar 41%. skore yang didapat di prasiklus hanya
Berdasarkan hasil penelitian terjadi mendapat 38 yang jauh dari kata ideal,
banyak hambatan yaitu sering kali kemudian meningkat di siklus I menjadi
diberikan LK ( lembar Kerja) 56 terjadi peningkatan pada siklus I namun
dibandingkan kegiatan yang berupa seni belum dikatakan ideal karna jauh dari
dan kreativitas. score 71. Kemudian dilakukan siklus II
Data dari siklus I menunjukkan yang terjadi peningkatan yang sangat baik
bahwa kemampuan anak mulai meningkat, yaitu mencapai 76. Dari siklus II ini dapat
pada saat siklus I rata-rata nilai 56 dari dikatan lebih dari ideal karena melewati
skore ideal 71%. Adapun presentase yang skore ideal yaitu 71%. Sehingga dari hasil
dicapai sebesar 61%. Dari data tersebut penelitian dapat dikatakan bahwa
dan menurut hasil penelitian anak sudah kelompok A Yayasan Sekolah Islam
mulai berkembang namun belum cukup DILARAF telah mencapai indikator
maksimal ditunjukkan pada saat keberhasilan pada kriteria baik.
berlangsungnya kegiatan beberapa anak
DAFTAR RUJUKAN
masih enggan untuk mengikuti perintah.
BUKU
Data dari siklus II menunjukkan Astria Nina, Made Sulastri, Mutiara
Magta. 2015. Jurnal: Penerapan
bahwa kemampuan kreativitas anak usai
Metode Bermain Melalui Kegiatan
4-5 tahun sudah tergolong tinggi Finger Painting Untuk
meningkatkan Kemampuan Motorik
dikarenakan rata-rata nilai 76 dan sudah
halus. Diunduh pada tanggal 22
lebih dari skore ideal 71%. Adapun hasil April 2018 pukul 20:00 WIB dari
http://scholar.google.co.id/
presentase yang dicapai 82%. Dari hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan Elizabeth B. Hurlock. 2006.
Perkembangan Anak Jilid 2 (Edisi
peningkatan kemampuan yang sudah baik Keenam). Jakarta: PT.Erlangga
dan memenuhi target sebesar 71%. Ghufron, Nur.M dan Rini Risnawita S.
2012. Teori-teori Psikologi.
Jogjakarta: ARR-RUZZMEDIA
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Istiqomah Nufus. 2012. Naskah Publikasi:
Upaya Peningkatan Kreativitas
tindakan kelas yang telah dilaksanakan Anak Melalui Permainan Finger
dari mulai prasiklus, siklus I dan siklus II Painting pada Anak Kelompok B di
TK Mojodoyong 3 Kedawung
disimpulkan bahwa kegiatan Finger Sragen. Diunduh pada tanggal 22
Painting dapat Meningkatkan kemampuan April 2018 pukul 20:00 WIB dari
http://scholar.google.co.id/
Kreativitas Anak Usia Dini di Yayasan
Listyowati Anies, Sugiyanto.2014. Finger
Sekolah Islam DILARAF. Painting. Jakarta: Erlangga For Kids
Hal ini dibuktikan sebelum
M.B.A Ridwan. 2013. Belajar Mudah
melakukan tindakan bahwa kemampuan Penelitian untuk Guru-Karyawan
peningkatan Kreativitas pada prasiklus dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta
hanya mencapai 41, pada siklus I
meningkat menjadi 61 dan siklus II
62
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Montolalu, B.E.F. 2010. Bermain dan


Permainan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka
Munandar Utami. 2012. Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Munandar Utami S.C.2014.
mengembangkan Bakat dan
Kreativitas Anak Sekolah (petunjuk
bagi para Guru dan Orang tua).
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Nuraini Febri.2015. Jurnal: Peningkatan
Kreativitas melalui Finger Painting
pada Anak di RA Sunan Averrous
Bogoran,Bantul. Diunduh pada
tanggal 25 Juni 2018 pukul 18:40
WIB dari
http://scholar.google.co.id/
Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi S. 2012.
Seni Keterampilan Anak. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati.
2017. Strategi Pengembangan
Kreativitas Pada Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: KENCANA
Susanto Ahmad. 2011. Perkembangan
Anak Usia Dini: Pengantar dalam
Berbagai Aspeknya. Jakarta:
KENCANA PRENADA MEDIA
GROUP
Susanto Ahmad. 2017. Pendidikan Anak
Usia Dini (Konsep dan Teori).
Jakarta: PT Bumi Aksara

63

Anda mungkin juga menyukai