ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalu kegiatan Finger
Painting . penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Sekolah Islam Dilaraf Kota Tangerang.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas . penelitian tindakan kelas ini
berlangsung selama 2 (dua) siklus. Siklus I dan II dilakukan untuk kegiatan Finger Painting
upaya dalam meningkatkan kreativitas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini berjumlah 11 peserta didik terdiri
dari 6(enam) perempuan dan 5 (Lima) laki-laki. Bahwa Kegiatan Finger Painting adalah
salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas pada anak . hal ini dapat dilihat dari
kolaborator yaitu presentase yang diperoleh pada saat tindakan yang dilakukan oleh peneliti
dan mencapai skore 41%, kemudian pada siklus I kompetensi anak meningkat menjadi 61 %
dan siklus II kompetensi anak meningkat lagi menjadi 82%. Sedangkan skore rata-rata yang
diperoleh pada prasiklus 38, siklus 1 56 dan siklus II 76. Kesimpulannya bahwa melalui
kegiatan Finger Painting dapat meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun di Yayasan
Sekolah Islam DILARAF.
bermain, jari-jari anak tersebut lincah karena dengan berkreasi, individu dapat
digerakkan ke media lukis atau dengan mewujudkan dirinya.
kegiatan Finger Painting ini dapat melatih Untuk mencapai keberhasilan dalam
motorik halus anak. kemampuan motorik halusnya, maka
Sukardi dan Pamadhi Finger diperlukan suatu kegiatan yang menarik
Painting merupakan teknik melukis dan bervariasi sehingga dapat melihat
dengan jari tangan secara langsung tanpa perilaku dari anak dan potensi maupun
menggunakan alat bantuan. Dengan kekurangan anak dalam belajar. Dengan
demikian anak dapat mengganti kuas menggunakan metode Finger Painting
dengan jari-jari tangannya secara merupakan salah satu bagian terpenting
langsung. dalam kehidupan anak-anak. Dapat
Menurut Anies Listyowati dan mempelajari hal-hal yang nyata sehingga
Sugiyanto Finger Painting merupakan daya cipta, imajinasi, kreativitas, dan fisik
kegiatan menggambar yang langsung motorik halus anak dapat berkembang.
menggunakan jari tangan diatas media Moeslichatoen menyatakan bahwa
gambar. Kegiatan ini bermanfaat untuk metode bermain Finger Painting
melatih kemampuan motorik halus anak, merupakan kegiatan yang dapat membantu
mengasah imajinasi dan kreativitas anak, mengembangkan kreativitas dan fisik
mengenalkan berbagai warna dan bentuk, motorik anaka, yaitu melakukan kegiatan
serta melatih koordinasi mata dan tangan. yang mengandung kelenturan seperti:
Imajinasi anak akan berkembang menggambar, menyusun, dan melukis
dengan menciptakan hasil karya yang dengan jari (Finger Painting). Mutia
kreatif, hasil karya anak itu berupa lukisan mendefinisikan bahwa metode bermain
dari hasil jiplakan tangan anak yang tentu ialah kegiatan yang dapat membantu
saja bentuk dan hasilnya berbeda dengan mengembangkan perkembangan dan
anak yang lainnya. Melakukan kegiatan pengetahuan anak, salah satunya dengan
Finger Painting bukan hanya kegiatan melukis dengan jari tangan
mengembangkan kreativitas anak tetapi (Finger Painting) anak dapat
juga dapat mengembangkan motorik halus mengembangkan kreativitas dan
dan kognitif anak. kemampuan motorik halusnya.
Melukis menggunakan jari
merupakan salah satu bentuk kreativitas METODE PENELITIAN
anak. Kreativitas merupakan kemampuan Penelitian ini merupakan penelitian
yang dimiliki anak untuk menciptakan tindakan kelas (classroom action
sesuatu sesuai dengan pikiran maupun research) yang bertujuan meningkatkan
perasaannya. Kemampuan yang dimiliki kreativitas anak melalui metode Finger
oleh anak sangat dipengaruhi oleh Painting
lingkungan yang ada disekitarnya, Model penelitian ini menunjuk pada
kreativitas perlu dipupuk sejak usia dini Kemmis dan Taggart yang
mengembangkan modelnya berdasarkan
56
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
mengumpulkan data-data anak yang akan antusias ingin menyentuhnya, namun ada
diteliti melalui observasi langsung. Hasil beberapa anak yang jijik menyentuhnya
penelitian ini berupa hasil pra siklus. Hasil bahkan menangis menyentuhnya karena
yang dilihat dari observasi ini adalah merasa aneh dengan rasa dan bentuk.
peningkatan kreativitas anak melalui Setelah peneliti memerintahkan anak
kegiatan Finger Painting . untuk menyentuh cat tersebut, peneliti
Peneliti melakukan Pra Siklus pada menanyakan kepada anak bagaimana rasa
hari Jum’at 10 Agustus 2018. Peneliti dan bentuk dari Finger Painting itu
melakukan pengamatan terhadap sendiri.
kemampuan kreativitas anak dalam Kegiatan kedua Setelah peneliti
kegiatan belajar mengajar berlangsung. mendemonstrasikan apa itu Finger
Peneliti melakukan penelitian terhadap Painting, peneliti juga mulai menjelaskan
kemampuan kreativitas anak yang muncul. bagaimana membuat gambar bebas
Peneliti menggunakan lembar instrumen dengan menggunakan garis lurus,
saat melakukan kegiatan pengamatan. lengkung, bergelombang dan lingkaran.
Pada tahap awal peneliti Dari situ peserta didik menggambarkan
menjelaskan tentang apa itu Finger garis yang telah dicontohkan oleh peneliti.
Painting dan bagaimana melakukan Setelah peserta didik dapat membuat garis
kegiatan Finger Painting. Setelah lurus, lengkung, lingkaran, bergelombang.
melakukan pengenalan apa itu Finger Peneliti dan guru mulai mengkreasikan
Painting peneliti menjelaskan bahan- bentuk, dari bentuk garis lurus peserta
bahan yang digunakan untuk melakukan didik dapat membuat sesuatu hal. Namun
kegiatan tersebut. Bahan-bahan tersebut masih banyak peserta didik yang membuat
berupa cat yang sudah peneliti buat dari coretan-coretan saja.
tepung kanji atau sagu yang dicampurkan Kegiatan ketiga yaitu
oleh pewarna makanan dan minyak mencampurkan warna atau
sebanyak 2 sendok makan. Pada tahap mengkombinasikan warna untuk
awal beberapa anak sudah mulai bertanya menggambar atau melukis. peneliti
tentang apa itu Finger Painting dan menjelaskan tentang percampuran warna
bagaimana cara melakukannya, sebelum yaitu dimana warna dasar dicampurkan
peneliti menjelaskan bagaimana cara dengan warna yang lainnya. Contoh
melakukan kegiatan Finger Painting , peneliti mencampurkan warna merah
peneliti memberikan pengetahuan kepada dengan warna kuning dan jadilah warna
peserta didik terlebih dahulu. bahwa orange. Setelah mencampurkan warna
Finger Painting merupakan melukis anak diminta untuk menggambar bebas
dengan menggunakan jari-jari tangan anak sesuai dengan imajinasi mereka masing-
secara langsung. Kemudian peneliti masing namun mengkombinasikan warna
memerintahkan anak untuk menyentuh yaitu ada warna lain selain warna yang
Finger Painting tersebut atau biasa anak buat. Setelah beberapa kegiatan telah
dikenal cat. Ada beberapa anak yang dilakukan peneliti memerintahkan anak
58
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
untuk menggambar bebas dan setelah itu kolaborator mengamati dengan seksama
anak menceritakan hasil karya nya perubahan- perubahan apa saja yang
didepan kelas mereka. terjadi pada kegiatan yang dilakukan pada
Perolehan kemampuan kreativitas saat itu.
anak pra siklus terlihat dalam grafik Pengamatan pada siklus I cukup
gambar sebagai berikut: mampu melakukan berkreasi dengan
Gambar 2 Skor Kemampuan beberapa tahap yaitu berkreasi dengan
Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun garis lurus, lengkung, gelombang, dan
Pra Siklus lingkaran. Namun beberapa anak masih
Faihal
Rafazio
Azka
Avelda
Marsha
Syahla
Raisel
Flora
Aleyza
Khansa
40
SKOR SIKLUS II
20
Berdasarkan pada data hasil siklus I 0 PRESENTASE
SIKLUS II
dan siklus II, Perkembangan skor yang
diperoleh sebagai berikut. Pada tahap
siklus I jumlah siswa yang sudah
berkembang dengan baik kemampuan
kreativitas anak meningkat sebesar 61%
dari jumlah siswa 11 anak. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan yang
signifikan menjadi 82% dari jumlah siswa
11 anak.
60
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
4 Raisel 37 56 76 0
5 Azka 44 61 85 Prasiklus Siklus I Siklus II
6 Avelda 36 55 76
7 Aleyza 41 56 77
Pada saat dilakukan intervensi
8 Marsha 37 55 72 peneliti dapat melihat rekapitulasi data
9 Syahla 37 54 78
kemampuan kreativitas anak usia 4-5
10 Faihal 40 60 85
tahun. jumlah nilai prasiklus senilai 419
11 Khansa 43 59 81
Skor rata-rata 38 56 76 siklus I sebesar 619 dan siklus II sebesar
Presentase % 41% 65% 82% 942. Adapun rata-rata yang diperoleh
Setelah dilakukan intervensi dalam saat prasiklus sebesar 38, siklus I sebesar
penelitian yang dilakukan, maka diperoleh 56, siklus II sebesar 76. Sedangkan
data dari observasi yang dilakukan. Skor presentase prasiklus sebesar 41%, siklus
yang diperoleh pada prasiklus, siklus I, I sebesar 61% dan siklus II sebesar 82%.
dan siklus II menunjukkan adanya Rekapitulasi Kemampuan
peningkatan kreativitas anak usia 4-5 kreativitas dapat dilihat pada gambar
tahun. grafik dibawah ini:
Gambar 6 Pemerolehan Skor Gambar 7 Rekapitulasi Peningkatan
Kemampuan Kreativitas pada Anak Kemampuan Kreativitas Anak Usia 4-
Usia 4-5 Tahun 5 Tahun
Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus
Prasiklus Siklus I
90 II
80
70 Jumlah Nilai 419 619 942
60
Rata-Rata 38 56 76
50 SKOR PRA SIKLUS
40 Presentase 41 61 82
30 SKOR SIKLUS I
20 SKOR SIKLUS II Setelah peneliti mendapat analisis
10
0
data dari hasil penelitian yang dilakukan
setiap siklusnya. Analisis yang dilakukan
memberikan gambaran tentang
peningkatan kreativitas anak usia 4-5
tahun melalui kegiatan Finger Painting.
Data prasiklus tergolong kurang dari skore
ideal, rata-rata nilai pada saat prasiklus
61
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
adalah 38 dari skore ideal 71%. Adapun menjadi 82 dari jumlah anak. sedangkan
presentase yang dicapai sebesar 41%. skore yang didapat di prasiklus hanya
Berdasarkan hasil penelitian terjadi mendapat 38 yang jauh dari kata ideal,
banyak hambatan yaitu sering kali kemudian meningkat di siklus I menjadi
diberikan LK ( lembar Kerja) 56 terjadi peningkatan pada siklus I namun
dibandingkan kegiatan yang berupa seni belum dikatakan ideal karna jauh dari
dan kreativitas. score 71. Kemudian dilakukan siklus II
Data dari siklus I menunjukkan yang terjadi peningkatan yang sangat baik
bahwa kemampuan anak mulai meningkat, yaitu mencapai 76. Dari siklus II ini dapat
pada saat siklus I rata-rata nilai 56 dari dikatan lebih dari ideal karena melewati
skore ideal 71%. Adapun presentase yang skore ideal yaitu 71%. Sehingga dari hasil
dicapai sebesar 61%. Dari data tersebut penelitian dapat dikatakan bahwa
dan menurut hasil penelitian anak sudah kelompok A Yayasan Sekolah Islam
mulai berkembang namun belum cukup DILARAF telah mencapai indikator
maksimal ditunjukkan pada saat keberhasilan pada kriteria baik.
berlangsungnya kegiatan beberapa anak
DAFTAR RUJUKAN
masih enggan untuk mengikuti perintah.
BUKU
Data dari siklus II menunjukkan Astria Nina, Made Sulastri, Mutiara
Magta. 2015. Jurnal: Penerapan
bahwa kemampuan kreativitas anak usai
Metode Bermain Melalui Kegiatan
4-5 tahun sudah tergolong tinggi Finger Painting Untuk
meningkatkan Kemampuan Motorik
dikarenakan rata-rata nilai 76 dan sudah
halus. Diunduh pada tanggal 22
lebih dari skore ideal 71%. Adapun hasil April 2018 pukul 20:00 WIB dari
http://scholar.google.co.id/
presentase yang dicapai 82%. Dari hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan Elizabeth B. Hurlock. 2006.
Perkembangan Anak Jilid 2 (Edisi
peningkatan kemampuan yang sudah baik Keenam). Jakarta: PT.Erlangga
dan memenuhi target sebesar 71%. Ghufron, Nur.M dan Rini Risnawita S.
2012. Teori-teori Psikologi.
Jogjakarta: ARR-RUZZMEDIA
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Istiqomah Nufus. 2012. Naskah Publikasi:
Upaya Peningkatan Kreativitas
tindakan kelas yang telah dilaksanakan Anak Melalui Permainan Finger
dari mulai prasiklus, siklus I dan siklus II Painting pada Anak Kelompok B di
TK Mojodoyong 3 Kedawung
disimpulkan bahwa kegiatan Finger Sragen. Diunduh pada tanggal 22
Painting dapat Meningkatkan kemampuan April 2018 pukul 20:00 WIB dari
http://scholar.google.co.id/
Kreativitas Anak Usia Dini di Yayasan
Listyowati Anies, Sugiyanto.2014. Finger
Sekolah Islam DILARAF. Painting. Jakarta: Erlangga For Kids
Hal ini dibuktikan sebelum
M.B.A Ridwan. 2013. Belajar Mudah
melakukan tindakan bahwa kemampuan Penelitian untuk Guru-Karyawan
peningkatan Kreativitas pada prasiklus dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta
hanya mencapai 41, pada siklus I
meningkat menjadi 61 dan siklus II
62
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
63