Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI

BUDAYA DAN KETERAMPILAN DENGAN TEKNIK MENGGAMBAR SILUET


PADA SISWA KELAS V DI SDN RAWABADAK UTARA 16 PETANG
JAKARTA UTARA

Novita Jayanty
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta
Jayantynovita88@gmail.com

Abstrak, Penelitian tindakan kelas ini PENDAHULUAN


bertujuan untuk mengembangkan Pendidikan Nasional Indonesia
kreativitas siswa melalui aktivitas bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
menggambar dengan menggunakan teknik bangsa dan mengembangkan manusia
menggambar siluet. Pada siswa kelas V Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
SDN Rawabadak Utara 16 Petang Jakarta beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Utara. Teknik pengambilan data melalui Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur,
hasil pemantauan tindakan, analisis memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang
serta pengumpulan data dengan mantap dan .mandiri serta rasa tanggung
menggunakan dokumentasi/foto yang jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
diambil pada saat proses pembelajaran. (UURI No.2 tahun 1989 Bab II Pasal 4).
Hasil kreativitas menggambar siluet yang Pembelajaran seni rupa khususnya seni
diperoleh pada siklus I adalah 31.65% dan gambar di sekolah dasar cukup mengalami
siklus II adalah 85%. Adapun persentase kesulitan. Kenyataan yang terjadi pada
rata-rata data pemantau tindakan siklus I pembelajaran Seni Budaya dan
adalah 85% dan siklus II adalah 95%. Keterampilan di sekolah dasar adalah
Dengan demikian pembelajaran dengan selama pembelajaran interaksi siswa
menggunakan teknik menggambar siluet sangat sedikit sehingga pembelajaran yang
dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas terjadi kurang membuat siswa aktif dan
V SDN Rawabadak Utara 16 Petang kreatif.
Jakarta Utara.
Pembelajaran yang menarik dan dapat
membuat siswa aktif dan kreatif akan
Kata kunci: Kreativitas Menggambar,
dapat membuat siswa lebih dapat
Teknik Menggambar Siluet, Kelas V SD
menyerap ilmu. Dengan memberikan
pengalaman langsung kepada siswa untuk

1
menemukan sendiri penemuannya dan keterampilan dengan harapan kreativitas
ilmu pengetahuan yang ingin disampaikan siswa dapat meningkat
oleh guru, membuat daya imajinasi siswa
Berdasarkan ciri-ciri umum kreativitas
selalu aktif dan siswa tidak kehilangan
daya kreativitasnya. yang kemudian dihubungkan dengan

teknik menggambar siluet nantinya,


Untuk mengatasi permasalahan
tersebut penulis akan menggunakan teknik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas
menggambar siluet untuk meningkatkan
siswa dalam menggambar khususnya dapat
kreativitas siswa dalam pembelajaran seni
meningkat dan menghasilkan produk-
budaya dan keterampilan. Dalam hal
peningkatan kreativitas menggambar, produk yang lebih kreatif dari sebelumnya.
teknik menggambar siluet diharapkan
menjadi salah satu alternatif untuk KAJIAN TEORI, KERANGKA
BERPIKIR DAN PENGUJIAN
memecahkan masalah tersebut. Teknik HIPOTESIS
menggambar siluet (silhoue) disebut juga 1. Hakikat Kreativitas
teknik global atau teknik bayangan yang a. Pengertian Kreativitas
bertujuan untuk dapat menangkap bentuk
Kreativitas adalah kemampuan
keseluruhan dari benda yang dijadikan
objek. Pembelajaran seni rupa khususnya untuk melihat dan memikirkan hal-hal

seni menggambar di sekolah dasar, siswa yang tidak lazim, mencetuskan solusi-
dilatih keterampilannya dan
solusi baru, ide-ide baru, orisinalitas dalam
kemampuannya dalam membuat suatu
bentuk gambar. berpikir dan hasil dari proses interaksi

antara individu dan lingkungan. Produk


Kreativitas menggambar dengan teknik
siluet tidak hanya tergantung pada bakat Kreativitas menekankan pada hasil dari
yang ada dalam diri siswa. Tetapi
proses kreativitas adalah sesuatu yang
merupakan kemampuan yang harus terus
baru, orisinalit dan bermakna
diasah karena kreativitas adalah bagian
dari pengembangan.
Kreativitas adalah bagian dari dari
Oleh karena itu peneliti berkeinginan
kegiatan berproduksi atau berkarya
mengembangkan kreativitas menggambar
termasuk dalam seni rupa. Hal ini didasari
siswa pada mata pelajaran seni budaya dan

2
oleh lekatnya proses penciptaan sebuah baru. Ketiga ciri-ciri tersebut terdapat pada

karya seni dengan kegiatan terampil diri anak. Tak dapat dipungkiri bahwa

kreatif. Meskipun kadar kepekaan dan pada dasarnya semua anak kreatif, tapi ada

daya kreativitas pada setiap seorang beberapa faktor yang membuat anak itu

berbeda-beda sesuai bakat yang tidak kreatif, salah satunya faktor

dimilikinya , namun faktor keterampilan lingkungan.

akan menentukan kualitas hasil suatu c. Tingkatan Kreativitas

karya senirupa, karena keterampilan Ada beberapa tingkatan kreativitas,

tersebut menentukan kualitas daya cipta. diantaranya; kreativitas ekspresionis,

Selain itu kreativitas atau daya cipta bisa kreativitas produktif, kreativitas inovatif,

juga lahir melalui suatu keadaan dan kreativitas pembaruan dan kreativitas

tantangan yang dihadapinya, sehingga emanasi.

kreativitas dapat berupa hasil karya seni d. Tahap-tahap Kreativitas

yang mempunyai nilai ekspresif, unik, Kreativitas memiliki beberapa

indah dan kesan lainnya. tahap. Menurut Wallas seperti dikutip

Ngalimun dan kawan-kawan,


b. Kreativitas Pada Anak
mengemukakan empat tahapan proses
Kreativitas pada anak berbeda
kreatif, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi
dengan kreativitas pada orang dewasa.
dan verifikasi.
Kreativitas anak dapat muncul jika terus
2. Hakikat Seni Budaya dan Keterampilan
diasah dan dikembangkan sejak dini.
(SBK)
seorang anak mampu berkreasi dengan
Muatan mata pelajaran SBK
spontan karena ia telah memiliki unsure sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pencetus kreativitas. Ada 3 ciri dominan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Badan
pada anak yang kreatif, yaitu: spontan, rasa Standar Nasional Pendidikan tidak hanya
terdapat dalam satu mata pelajaran karena
ingin tahu, dan tertarik pada hal-hal yang budaya itu sendiri, yakni meliputi segala

3
aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran aspek, yaitu perencanaan , tindakan,
SBK, aspek budaya tidak dibahas secara observasi dan refleksi.
tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.
A. Deskripsi Data Hasil Intervensi
Karena itu, mata pelajaran SBK pada
Tindakan (Setiap Siklus)
dasarnya merupakan pendidikan seni yang 1. Pra Penelitian
berbasis budaya.
3. Menggambar dengan Teknik Siluet Sebelum melakukan penelitian
Teknik siluet (silhouette) disebut juga
teknik global atau teknik bayangan, yaitu tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti
salah satu teknik pembuatan gambar
melakukan pengamatan terhadap kegiatan
dengan cara menggambarkan secara
keseluruhan dari suatu benda dalam bentuk pembelajaran Seni Budaya dan
bidang dengan cara dihitamkan (teknik
arsir blok hitam) seperti gambar bayangan. Keterampilan di kelas V. Setelah jam
Dalam menggambar dengan menggunakan
teknik siluet langkah 1), menyiapkan alat- istirahat, dengan izin dari guru kelas
alat yang akan dipergunakan terlebih
peneliti memperkenalkan diri sekaligus
dahulu yaitu, kertas gambar A3, pinsil,
kuas, tinta hitam cina dan spidol 2) memberi tahu maksud dan tujuan
Membuat sketsa gambar dengan
menggunakan pinsil atau bisa langsung kedatangan. Kemudian melakukan
menggunakan tinta cina 3) mengecat
wawancara dan konsultasi dengan guru
gambar sketsa yang telah dibuat, cara
mengecatnya sesuai dengan teknik yang kelas V yang bertindak sebagai
akan digunakan.
kolaborator sekaligus observer. Penelitian
METEDOLOGI PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam
untuk meningkatkan kreativitas siswa pada
setiap siklus membutuhkan dua kali
pembelajaran seni budaya dan
keterampilan melalui teknik menggambar pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
siluet pada siswa kelas V SDN Rawabadak
Utara 16 Petang, Jakarta Utara. menit (70 menit).
Penelitian dilaksanakan di SDN
Rawabadak Utara 16 petang yang 2. Deskripsi Data Tindakan
beralamatkan di jalan Rawabadak Barat a. Perencanaan Tindakan (Planning)
No. 37, Koja Jakarta Utara. Adapun waktu Pada tahap perencanaan ini,
penelitian ini dilaksanakan pada semster
peneliti melakukan kegiatan yang antara
genap. Penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lain:melaksanakan rencana pembelajaran.
Classroom Action Research. Penelitian Adapun perencanaan yang dilakukan
tindakan juga digambarkan sebagai salah
peneliti yaitu : 1) Menyusun rencana
satu proses yang dinamis dimana keempat

4
pelaksanaan pembelajaran sebagai acuan Dengan tujuan untuk mengembangkan
peneliti dan kolabolator dalam kreativitasmenggambar anak melalui
pelaksanaankegiatan menggambar siluet kegiatan menggambar siluet.
2) Mempersiapkan kelengkapan untuk
kegiatan menggambar siluet 3) Guru 3. Deskripsi Data Tindakan Siklus II
mempersiapkan lembar pengamatan. 4) a. Perencanaan Tindakan siklus II
Mempersiapkan alat untuk (Planning)
mendokumentasikan kegiatan yang akan Berdasarkan refleksi siklus I,
berlangsung. indikator pencapaian masih kurang, maka
peneliti merencanakan kembali rangkaian
B. Pelaksanaan Tindakan (Action) dan kegiatan untuk siklus II. Pada tahap
Pengamatan (Observing) Pertemuan perencanaan tindakan, peneliti
1 dan 2 Siklus I mempersiapkan kembali rancangan
Dari hasil tindakan yang telah pembelajaran yang akan dilakukan dalam
dilakukan pada Pertemuan Pertama dan pelaksanaan tindakan nanti. Dalam
Kedua, yakni pada indikator baik rancangan tersebut terdapat perangkat
menunjukkan hasilrata-rata 31.65%. Pada pembelajaran yang mendukung
indikator cukup menunjukkan hasil rata- pelaksanaan tindakan.
rata 23.35%. Pada indikator kurang
menunjukkan nilai rata-rata yakni 45%. b. Pelaksanaan Tindakan (Action) dan
Dari data tersebut maka dapat Pengamatan (Observing) Pertemuan
dikatakanbahwa rata-rata pencapaian 1 dan 2 Siklus II
jumlah anak paling banyak yaitu pada Hasil pengamatan tindakan yang
indikator kurang. Sementara rata-rata
telah dilakukan oleh observer terhadap
pencapaian jumlah palingsedikit yaitu pada
pelaksanaan tindakan pembelajaran
indikator cukup. Maka dari itu perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya. menggambar dengan teknik menggambar

siluet pada siklus II pertemuan pertama


C. Refleksi Tindakan
Data yang diperoleh peneliti dan diperoleh hasil pengamatan dari hasil
kolabolator kemudian digunakan sebagai gambar yang dibuat 30 siswa, peneliti
pedomanuntuk melakukan refleksi
mendapatkan hasil belajar yang diperoleh
terhadap permasalahan yang muncul dan
mencari solusi terhadap masalah yang ada. siswa dalam menuangkan ide-ide anak

5
sendiri ke dalam sebuah gambar siluet B. Implikasi
Implikasi penerapan pembelajaran
mulai meningkat dengan hasil perolehan
bagi guru sangat penting untuk mengubah
83.3% mendapat hasil nilai baik, 10%
kinerja guru menjadi lebih professional.
mendapat nilai cukup, dan 6.7% yang
Pelaksanaan penerapan menggambar
mendapat nilai kurang. Sedangkan pada
dengan teknik menggambar siluet mata
siklus II pertemuan kedua diperoleh hasil
pelajaran seni budaya dan keterampilan
86.7% mendapat hasil nilai baik, 10%
pada siswa kelas V merupakan pendekatan
mendapat nilai cukup, dan 3.3% yang
yang mampu untuk meningkatkan proses
mendapat nilai kurang. Tentu saja hal ini
pembelajaran Berdasarkan hal tersebut,
menjadi penigkatan dari siklus sebelumnya.
peneliti melakukan perencanaan
C. Refleksi Tindakan
pembelajaran agar tujuan pembelajaran
Tahapan berikutnya pada penelitian
dapat tercapai. Dengan demikian,
tindakan kelas ini adalah melakukan
diharapkan menggambar dengan teknik
refleksi terhadap pengamatan tindakan
menggambar siluet dapat dilaksanakan
yang dilakukan. Inti dari tahapan ini
dengan baik sehingga hasil yang
adalah untuk membahas kelemahan dan
diharapkan bisa tercapai dengan baik.
temuan pada setiap proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, dengan
Setiap selesai melakukan kegiatan
menggambar menggunakan teknik
pembelajaran, peneliti selalu mengadakan
menggambar siluet dalam mata pelajaran
diskusi dengan observer tentang hasil yang
seni budaya dan keterampilan di kelas V
dicapai dalam pembelajaran melalui
SDN Rawabadak Utara 16 Petang Jakarta
menggambar dengan teknik siluet sebagai
Utara dikatakan mampu untuk
upaya menumbuhkan kreativitas
meningkatkan kreativitas menggambar
menggambar siswa dengan menggunakan
dengan menggunakan teknik menggambar
teknik menggambar siluet.
siluet siswa.

6
Saran fokus dan tidak mudahlelah saat
Berdasarkan kesimpulan dan mengikuti kegiatan menggambar,
implikasi untuk meningkatkankreativitas sehingga pengembangankreativitas
menggambar,maka peneliti menyampaikan menggambar terlaksana dengan
saran-saran secar umum sebagi penunjang kondusif.
tindak lanjut penelitian berikut ini, yaitu: c. Bagi peneliti selanjutnya, menggambar
a. Bagi siswa, diharapkan jangan pernah dengan teknik siluet merupakan salah
berhenti untuk belajar, terus ciptakan satu dari banyak teknik dalam
kreasi-kreasi dalam menggambar menggambar dapat digunakan sebagai
sesuai imajinasimu agar kreativitas salah satu alternative atau upaya untuk
terus berkembang meningkatkan kreativitas menggambar
b. Bagi guru kelas dalam merencanakan siswa. Untuk penelitian-penelitian
kegiatan untuk mengembangkan berikutnya, bentuk kegiatan
kreativitasmenggambar, sebaiknya pembelajaran dapat dikembangkan
disusun dengan matang agar kembali supaya lebih baik dan menarik
pembelajaran dapatdilaksanakan sehingga siswa jauh lebih bersemangat
dengan baik, sehingga kreativitas dalam mengikuti proses pembelajaran ,
menggambar anak dapatberkembang dan pada akhirnya kemampuan belajar
dengan optimal.Dalam pengembangan siswa yang diperoleh dapat lebih
kreativitas menggambar anak optimal.
diperlukan jam pelajaran yang berpusat

pada kegiatan tersebut agar anak dapat

7
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar
(Jakarta:Prenadamediagroup)

Dian Herawati, “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan Kreativitas Menggambar


Dekoratif Pada Siswa Di Sekolah Dasar” Skripsi,
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitianpgsd/article/view/10620
Hajar Parmadi, Pendidikan Seni (Yogyakarta: UNY Pres, 2012)

Ida Siti Herawati, Pendidikan Kesenian, (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta,
1996)

Ngalimun dkk, Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas (Yogyakarta:Aswaja Presindo,


2013)

Oho Garha, Pendidikan kesenian Seni Rupa (Jakarta:IKIP, 2006)

Primadi Tabrani, Proses Kreasi Gambar Anak Proses Belajar (Jakarta :Erlangga,2014)

Sumanto, Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK (Jakarta : Tutwuri Handayani,2005)


Tukiran Taniredja dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru
(Bandung:Alfabeta,2013)

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta:PT. Rineka Cipta,


2009)

Dian Herawati, “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan Kreativitas Menggambar


Dekoratif Pada Siswa Di Sekolah Dasar” Skripsi,
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitianpgsd/article/view/10620 Maisaratul
Kutsiyah, “Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Menggambar
Di Kelompok B TK PGRI Taripa” Skripsi,http://ejournalac.id /jurnal-penelitianpgsd
Vinda Nurul, Trik Karya HP,2013(http://bilikvisualart.blogspot.co.id!trik.potohtml)

Anda mungkin juga menyukai