Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Pembuatan Karya Kreatif

Scrapbook Pada Pembelajaran Seni Budaya


Dan Keterampilan Kelas V SDK Cawalo-Palue
Benyamin Regi,S.Ko.,M.Sn
regibenyamin086@gmail.com

Abstract

This study aimed to describe the process of making and the creative
th
Scrapbook masterpiece of 5 grade students SDK Cawalo-Palue on SBK
Subject. The type of this research is a qualitative type with descriptive
method and participants observation technique. The subject of this
th
research is 5 A students of SDK Cawalo Palue. The research instrument is
human instrument, by using obsevation guidelines and interview
guidelines. The results of the research were (1) The process of making four
creative works of Scrapbook begins with a discussion determining the
theme to be selected in making the work. Followed by ornaments that
support the theme. Next, create the ornaments with drawing patterns on
origami paper, cut the patterns that have been made and coloring the
ornaments using color paint. Then the ornament is affixed to the
background paper. (2) Four creative works of Scrapbook made by
students have contained elements and principles of fine arts. Among them,
in the creative work of Scrapbook has included elements of lines, colors,
shades, textures, space and dark light on Scrapbook ornaments.
Placement of the ornaments on paper that has met the principles of art,
unity, tone, full and harmony.

Keywords : Creative Works Scrapbook, Fine Arts, Creativity


P Trianto (2010: 17) pembelajaran
e hakikatnya adalah “usaha sadar dari
seseorang guru untuk membelajarkan
n siswanya (mengarahkan interaksi siswa
d dengan sumber belajar lainnya) dalam
a rangka mencapai tujuan yang diharapkan”.
h Sedangkan menurut Hamalik dalam Putra
u (2013: 17) yakni “pembelajaran merupakan
suatu kombinasi yang tersusun dari unsur
l
manusiawi, material, fasilitas,
u perlengkapan, dan prosedur yang saling
a mempengaruhi untuk mencapai tujuan
n pembelajaran”. Disinilah peran guru sebagai
pendidik menjadi sangat penting dimana
Pendidikan bagi umat manusia merupakan guru merupakan tokoh yang paling banyak
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi berinteraksi dengan para peserta didik baik
sepanjang hayat. Berdasarkan Pasal 1 dalam proses pembelajaran maupun diluar
Butir 1 UU No. 20/2003, “Pendidikan proses pembelajaran.
dapat diartikan sebagai satu usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana Guru harus mengembangkan materi yang
belajar dan proses pembelajaran agar tepat yang dapat merangsang otak anak
peserta didik dapat mengembangkan untuk berkreativitas khususnya pada
potensi dirinya”. Salah satu yang harus pembelajaran seni. Pembelajaran seni
dikembangkan tersebut yakni kreativitas. dinilai sebagai pembelajaran yang paling
Kreativitas menjadi sangat penting berpotensi dalam mengembangkan
kreatifitas peserta didik. Sebagaimana
sebagaimana yang diungkapkan Muliawan
Pekerti (2007:1.6) menyebutkan
(2016:107) yakni “Kreativitas menjadi
“pendidikan seni merupakan salah satu
penting karena berperan sebagai sumber
usaha memberikan pengalaman berpikir
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
kreatif pada anak”. Dengan demikian,
dan seni”. Dengan demikian, pendidikan
penting bagi guru untuk mengembangkan
kreativitas tidak terlepas dari proses
materi yang tepat pada pembelajaran seni
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa,
untuk mengembangkan kreatifitas peserta
belajar merupakan suatu proses yang didik.
terjadi karena adanya usaha untuk
melakukan perubahan terhadap diri Pada saat ini pembelajaran seni dalam
manusia, baik berupa sikap, pengetahuan, penerapannya belum sesuai dengan tujuan
dan keterampilan. kurikulum berdasarkan Permendiknas
No.22 Tahun 2006 yakni peserta didik
Pengembangan kreativitas dalam dunia harus memiliki kemampuan menampilkan
pendidikan Indonesia pada saat ini dapat kreatitivitas melalui seni budaya dan
dikatakan kurang maksimal, hal ini keterampilan, karena masih banyak guru
dikarenakan guru sebagai pendidik itu yang tidak memiliki kemampuan yang
sendiri tidak dapat mengembangkan memadai, hal ini beralasan karena guru
kreativitasnya sebagai seorang guru apa pembelajaran seni di SD merupakan guru
lagi menstimulasi para peserta didik untuk kelas yang bukan lulusan pendidikan seni.
mengembangkan kreatifitasnya. Hal ini Hal ini berdampak dalam proses
terbukti berdasarkan penelitian Global pembelajaran seni khususnya dalam
Creativity Index 2015 oleh Richard pembelajaran Seni Rupa akan muncul
(2015:57), yang mana Indonesia menempati
perintah menggambar sesuka hati atau
papan bawah dalam hal tingkat kreativitas
menggambar bebas. Selain itu, akibat dari
masyarakat yakni berada pada urutan 115
kurangnya kemampuan guru dalam
dari 139 negara. Tentu fakta ini menjadi
memberikan materi seni rupa akan
tugas penting bagi pendidikan Indonesia
membuat siswa dalam pembelajaran tidak
untuk mengembangkan kreativitas sejak
termotivasi, hal ini juga dapat membuat
dini.
kreativitas anak terhambat dan terbatas.
Dengan kata lain belajar yang
Sebagaimana Muliawan (2016:43)
sesungguhnya dapat diartikan sebagai
menyebutkan “sesuatu yang disebut
proses usaha seseorang untuk mencari dan
kreativitas dimanapun dan kapanpun selalu
menerima informasi yang dia dapatkan agar
identik dengan apa yang disebut seni”.
dapat mengubah tingkah lakunya secara
Termasuk salah satunya pendidikan atau
keseluruhan. Ini sejalan dengan pendapat
pembelajaran seni di SD.
Pembelajaran seni merupakan Bragg (2008:114-131) yang berjudul
pembelajaran yang bersifat produktif ‘Scrapbook’ as a resource in media research
karena menghasilkan suatu karya, yakni with young people, yang bertujuan untuk
salah satunya pada pembelajaran seni rupa. mengeksplorasi isi, bentuk, sasaran, dan
Seni rupa itu sendiri adalah jenis seni yang kesan pembaca terhadap Scrapbook. Hasil-
menggunakan media atau unsur-unsur hasil penelitian menunjukkan Scrapbook
rupa/visual yakni unsur-unsur yang dapat merupakan media yang kaya dalam
diindera oleh mata. Konsep pendekatan pembelajaran.
seni dalam pendidikan menurut Syafii
Scrapbook menjadi suatu kegiatan yang
(2003:1.6) adalah “program yang
menarik bagi siswa, serta memiliki
mengharapkan anak atau siswa bisa
banyak manfaat khususnya untuk
menggambar dalam pendidikan seni rupa,
karakteristik siswa usia sekolah dasar
bisa bernyanyi dalam pendidikan seni
untuk mengembangkan kreativitas.
musik, dan bisa menari dalam pendidikan
Scrapbook menggunakan bahan-bahan yang
seni tari”. Namun, seiringnya dengan
memuat unsur gambar dan warna
perkembangan waktu pembelajaran seni
berbentuk dua dan tiga dimensi.
pada bidang seni rupa tidak lagi hanya
Penggunaan gambar dan warna dua dan
menekan pada menggambar saja namun
tiga dimensi ini dalam Scrapbook tentu akan
dapat menguasai keterampilan seni rupa
lebih menarik perhatian siswa
lain seperti memahat, mengukir dan
dibandingkan materi yang biasa diberikan
membentuk suatu karya lain.
pada pembelajaran seni rupa yakni
Pembelajaran seni rupa tidak bisa lepas dari menggambar, karena unsur dua dimensi
unsur-unsur yang ada di dalam seni dan tiga dimensi yang sangat berbeda
rupa yang berupa garis, raut, warna, dengan gambar yang hanya memuat unsur
tekstur, ruang, dan gelap terang. Siswa dua dimensi saja. Selain itu unsur-unsur
dituntut harus mengetahui dan memahami Scrapbook ini memiliki banyak manfaat bagi
unsur-unsur tersebut sehingga anak lebih otak anak. Sebagaimana Tony dalam Suroso
mudah untuk mengembangkan (2010:92) menyebutkan “gambar yang
kreativitasnya. Dengan mengetahui unsur- digunakan yaitu gambar yang memiliki
unsur itu juga, siswa akan lebih mudah warna. Karena akan meningkatkan memori,
untuk dapat memahami konsep atau dasar menyenangkan mata, dan merangsang
dalam pembuatan suatu karya seni rupa. proses selaput otak sebelah kanan”. Selain
Muliawan (2016:103) menyebutkan itu, Campbell (2002:108) menyatakan
“kreativitas merupakan suatu potensi “kartun, poster yang lucu, dan gambar-
positif dalam diri anak yang bersifat pasif”. gambar jenaka, atau foto-foto yang
Maka perlu dilakukan upaya untuk melatih berhubungan dengan mata pelajaran
dan mengembangkan daya kreativitas memberikan pesan-pesan yang
tersebut. Pengembangan kreativitas dalam menyenangkan tentang pembelajaran
pembelajaran seni dapat dilakukan dengan terhadap siswa”.
berbagai cara salah satunya melalui seni
Serta dalam proses pembuatan
kerajinan. Seni kerajinan itu sendiri
Scrapbook dalam pembelajaran dinilai
merupakan karya seni yang mengandalkan
sangat sesuai dengan karakteristik
keterampilan tangan manusia yang hasilnya
kreatifitas peserta didik usia sekolah
halus, rumit, dan rajin. Salah satu bentuk
dasar, sebagaimana Muliawan (2016:54)
seni kerajinan yang didapat meningkatkan
menyebutkan “pendidikan sewajarnya yang
kreativitas, inovatif, menarik dan memuat
diberikan pada anak usia ini adalah
unsur seni rupa ialah dengan membuat
pengetahuan motorik, psiko-sosiologis, dan
Scrapbook.
intelektual yang wajar dalam arti
Scrapbook menurut Haryaneu (2015:4) menggunakan prinsip dualisme, yakni
berasal dari kata yakni scrap artinya barang belajar sambil bermain dan bermain sambil
sisa. Namun, Scrapbook tak sekedar belajar”. Prinsip ini tentu sejalan dengan
kegiatan menempel dari barang sisa saja proses pembuatan Scrapbook dalam
tetapi juga menjadi suatu kegiatan seni pembelajaran seni rupa. Karena, dalam
menempel pada lembar kertas kosong. proses pembuatan Scrapbook di dominasi
Semula Scrapbook merupakan suatu dengan kegiatan, merancang, menggunting,
kegiatan seni menempel foto di media melipat, dan menempel.
kertas dan menghiasnya menjadi karya
Kegiatan merancang, menggunting dan
yang kreatif. Scrapbook telah dilakukan
menempel tersebut sudah pasti dilakukan
dalam dunia pendidikan seperti penelitian
dengan kemampuan motorik karena Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti
didominasi oleh gerak tubuh seperti tertarik untuk melakukan penelitian
menggunting. Lalu dalam kegiatan pembuatan karya kreatif Scrapbook pada
merancang dan menempel, anak tentu sekolah tersebut. Sebab, Scrapbook memiliki
menggunakan kemapuan intelektual nya banyak nilai unggulan dan manfaat yang
untuk dapat menyesuaikan hasil karyanya belum diketahui siswa. Selain itu dengan
dengan prinsip seni rupa. Selain itu juga adanya pemberian materi mengenai karya
kegiatan-kegiatan tersebut yang kreatif Scrapbook pada siswa dirasa akan
dilakukan dalam suatu kelompok pasti mendapat suasana pembelajaran yang
berpengaruh terhadap kemampuan psiko- berbeda dan menyenangkan. Maka dari itu
sosiologis karena anak terhadap temanya peneliti akan melakukan penelitian untuk
dan dirinya sendiri. Keseluruhan kegiatan mengetahui proses dan hasil pembuatan
tersebut dapat diwujudkan dalam suatu Scrapbook yang sesuai dengan kondisi SBK
kegiatan pembuatan Scrapbook yang pada sekolah tersebut demi mengetahui
dilakukan dengan prinsip bermain sambil manfaat yang sebenarnya dari karya kreatif
belajar dan belajar sambil bermain. Scrapbook dalam pengembangan kreativitas
anak.
Materi Scrapbook yang dimuat dalam
pembelajaran seni sesuai dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar
pada kelas V semester dua yakni KI 4. Metode
Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati dan menanya Penelitian ini menggunakan jenis kualitaif
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dengan metode deskriptif. Pada penelitian
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ini dilakukan penelitian partisipasi
kegiatannya, dan benda-benda yang berperan serta atau observasi partisipatif
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan oleh peneliti. Peneliti terlibat langsung di
tempat bermain. Sedangkan KD 4.14. dalam kegiatan yang dilakukan sehingga
Membuat karya kreatif dari bahan lunak ketika melakukan pengamatan, peneliti
dari berbagai teknik dan alat teknologi ikut juga melakukan apa yang dikerjakan
sederhana maka materi Scrapbook dapat oleh sumber data. Observasi partisipan
dimuat dalam pembelajaran seni kelas V. yang digunakan dengan golongan
Selain itu kegiatan menggunting dengan Partisipasi moderat yang berarti dalam
menggunakan benda tajam seperti gunting observasi ini terdapat keseimbangan
atau cutter dinilai sangat cocok dilakukan antara peneliti manjadi orang dalam dan
oleh anak kelas V, karena jika dilakukan orang luar.
oleh anak kelas rendah maka akan sangat
berbahaya jika luput dari pengawasan Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDK
guru. Cawalo Palue yang beralamat di desa
Rokirole, Kecamatan Palue. Subyek dalam
Dalam pembelajaran SBK SDK Cawalo penelitian ini adalah siswa kelas V SDK
pembelajaran seni sudah sesuai dengan Cawalo Palue yang berjumlah 27 siswa.
tujuan kurikulum SBK Menurut Pembuatan karya scrapbook sesuai dengan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 yang karakteristik siswa dan materi SBK kelas
bertujuan agar siswa memiliki V.
kemampuan memahami konsep dan
pentingnya SBK, menampilkan sikap Pada penelitian ini dilakukan beberapa
apresiasi terhadap SBK, menampilkan tahapan kegiatan, yaitu tahap persiapan,
kreativitas melalui SBK, dan menampilkan tahap pelaksanaan, tahap analisis data,
peran serta dalam SBK tingkat lokal, dan tahap penulisan laporan. Adapun
regional maupun global. Hal tersebut penguraian tahap tersebut adalah sebagai
tercermin dari pembelajaran SBK yang berikut.Tahap Persiapan
sering memuat materi- materi seni rupa Dalam tahapan ini peneliti menyusun
yang menarik dan unik. Juga SBK tidak rencana pelaksanaan pembelajaran,
hanya dilakukan sebagai suatu pedoman wawancara dan daftar
pembelajaran di kelas saja. Namun juga pengamatan (cheklist) atau pedoman
dijadikan sebagai salah satu observasi dan peneliti juga
ekstrakulikuler yang menjadi wadah mempersiapkan bahan-bahan yang
pengembangan diri siswa pada sekolah dianggap perlu dalam proses pembuatan
tersebut. Scrapbook yang akan dilakukan dalam
pembeajaran serta dalam proses
pengamatan penelitan. tersebut terjadi karena para siswa sangat
antusias dan aktif dalam melakukan proses
Tahap Pengumpulan Data
pembuatan karya kreatif Scrapbook
Tahapan pengumpulan data dilakukan dalam
sehingga ketika peneliti menjawab
tiga kali pertemuan. Pada pertemuan
pertanyaan tahap terakhir yakni menulis
pertama peneliti mengenalkan karya kreatif
laporan hasil pengamatan dan penelitian
Scrapbook kepada obyek penelitian yakni
kedalam bentuk laporan penelitian dengan
siswa kelas V SDK Cawalo Palu. Pada
mengaitkannya dengan teori-teori para ahli.
pertemuan kedua, siswa secara
Dengan demikian, peneliti bisa
berkelompok diminta untuk membuat
mendeskripsikan penerapan pembuatan
karya kreatif Scrapbook dengan tema yang
karya kreatif Scrapbook pada pembelajaran
sama yang telah peneliti tentukan
SBK kelas V SDK Cawalo Palue.
dimaksudkan agar siswa memahami
pembuatan karya sehingga memudahkan Dalam suatu penelitian selalu terjadi
peneliti mengambil data. Pada pertemuan proses pengumpulan data, dalam
ketiga, siswa bersama kelompok membuat pengumpulan data tersebut menggunakan
karya kreatif Scrapbook dengan satu atau beberapa teknik. Pada penelitian
kreativitasnya sendiri mulai dari ini teknik pengumpulan data ini dilakukan
menentukan tema hingga membuat karya dengan wawancara, orservasi/pengamatan
kreatif Scrapbook. Pada pertemuan ketiga ini dan dokumentasi berbentuk hasil karya
juga peneliti mengambil data penelitian siswa.
mengenai pembuatan karya kreatif
Hasil dan Pembahasan
Scrapbook dengan cara mengobservasi
proses pembuatan dan hasil karya kreatif
Scrapbook, dan melakukan wawancara untuk Proses Pembuatan Karya Kreatif Scrapbook
melengkapi data observasi. Pembuatan karya kreatif Scrapbook
Tahap Analisis Data sebelumnya belum pernah dilakukan pada
pembelajan seni rupa kelas VA SDK Cawalo
Dalam tahapan ini, peneliti melakukan Palue. Pembelajaran seni rupa yang
analisis data keseluruhan secara deskriptif dilakukan lebih banyak memuat materi
kualitatif. Data yang dikumpulkan menggambar saja sehingga ketika siswa
kemudian di reduksi/merangkum data agar diberikan materi pembuatan karya
data dapat memberikan gambaran yang Scrapbook yang sebelumnya belum pernah
lebih spesifik. Setelah itu dilakukan display dilakukan, para siswa terlihat sangat
atau penyajian data dalam bentuk uraian senang dan termotivasi ketika mengikuti
deskriptif agar lebih mudah dipahami, dan proses pembuatan karya kreatif Scrapbook.
ditarik kesimpulannya. Hasil yang
diperoleh kemudian ditriangulasikan untuk Pada saat proses pembuatan karya kreatif
memastikan tidak ada perbedaan data yang Scrapbook sedang berlangsung, hasrat
diperoleh dari hasil wawancara, observasi, keingintahuan siswa sangat besar. Hal
dan hasil karya sehingga peneliti ini dari siswa mengenai kendala yang
memeperoleh data yang valid, dan jika mereka hadapi, siswa dengan mudah
diperlukan akan dilakukan member check. memahaminya. Demikian pula ketika
Langkah-langkah analisis ditunjukan pada peneliti bertanya mengenai proses
bagan berikut,dibuktikan dengan pembuatan karya kreatif Scrapbook, siswa
banyaknya diskusi yang berupa tanya dengan mudah juga menjawabnya.
jawab antara peneliti dan siswa mengenai Hal-hal tersebut di atas telah menunjukkan
karya Scrapbook yang dibuat. Serta juga sifat bahwa siswa kelas VA SDK Cawalo Palue
siswa yang terbuka dalam mendengar dan sudah dapat dikatakan sebagai orang-orang
menerima pemaparan pendapat dari teman- kreatif karena sesuai dengan pernyataan
temannya dalam pembuatan karya kreatif Sund dalam Slameto (2010:147) bahwa
Scrapbook yang mereka buat. individu dengan potensi kreatif dapat
Tahap Penulisan Laporan dikenal melalui pengamatan rasa ingin tahu
siswa yang cukup besar, ketertariakan
Selain itu juga siswa senantiasa bersemangat dalam meneliti, dan mencari solusi yang
dalam memecahkan kendala yang muncul tepat saat menemui kendala yang sedang
dalam pembuatan karya kreatif Scrapbook, dihadapi.
serta tetap terus semangat dalam proses
pembuatan karya sampai selesai meskipun Dalam proses yang dilakukan siswa untuk
banyak kendala yang mereka temukan. Hal membuat karya kreatif Scrapbook, pertama
siswa bersama teman kelompoknya (2006:4.65) yang mana langkahnya yaitu
menentukan tema berdasarkan ide yang melipat, menggunting dan merekat
menurut mereka sesuai dengan karya yang (menempel).
akan mereka buat. Kelompok satu
Agar ornamen yang dibuat lebih menarik
menentukan tema sekolahku, hal tersebut
dan memuat unsur-unsur seni rupa, siswa
terispirasi dari pengamatan yang mereka
memberikan pewarnaan pada ornamen
lakukan pada lingkungan sekitar. Kelompok
yang mereka buat dengan menggunakan cat
dua memilih tema taman, pengambilan tema
warna. Penggunaan warna cukup beragam,
dikarenakan kelompok ini didominasi oleh
dan seluruh kelompok menggunakan
perempuan yang menyukai kupu- kupu dan
warna primer yakni merah, biru dan kuning.
bunga pada taman. Sedangkan kelompok tiga
Selain itu juga tiap kelompok menggunakan
memilih tema superhero karena keseluruhan
unsur gelap terang walaupun masih
anggota kelompok adalah siswa laki-laki
terdapat warna yang terkesan tidak
yang menyukai pahlawan super. Kelompok
menyatu. Penggunaan warna ini tentu
empat memilih tema bermain, yang
bermanfaat bagi siswa karena selain
terinspirasi dari kegiatan mereka sebelumnya
menarik warna memiliki manfaat lain
yakni bermain pada waktu istrirahat.
seperti yang disampaikan Bassano
Setelah mereka telah menentukan tema (2015:20) yakni “warna sangat bagus untuk
mereka mulai menentukan ornamen apa merangsang sel otak, yang lain dapat
yang akan mendukung tema Scrapbook yang memperkuat intuisi dan lainnya
akan mereka buat. Penuangan ide ke dalam menimbulkan kedamaian serta ketenangan
ornamen Scrapbook dilakukan dengan cara pikiran”.
membuat pola pada bahan yang telah
Dalam keseluruhan proses pembuatan
disiapkan yakni kertas origami. Kelompok
karya kreatif Scrapbook yang dilakukan
satu memiih ornamen bangunan sekolah,
siswa, siswa terlihat sangat antusias dan
awan, kupu-kupu, bunga dan rumput sesuai
sangat bersemangat untuk menyelesaikan
dengan tema sekolahku yang mereka
karya yang mereka buat, terlihat dari proses
tentukan. Kelompok dua menganggap kupu-
tanya jawab yang dilakukan antara siswa
kupu, bunga, rumput, sesuai untuk menjadi
dan guru dan antara siswa dengan teman-
ornamen dengan tem ataman. Kelompok
temannya. Mereka bekerja sama dengan
tiga yang memilih tema superhero membuat
sangat baik dan saling menghargai
ornamen karakter pahlawan super seperti
pendapat teman anggota kelompoknya.
spiderman, superman, flash, batman, logo
Selain itu juga keterampilan motorik
klub bola dan bintang sesuai dengan tema
mereka berkembang dengan melakukan
yang mereka tentukan. Sedangkan
kegiatan menggunting dengan baik
kelompok empat membuat pola anak yang
mengikuti pola. Mereka juga aktif dalam
sedang bermain, awan, tumbuhan kaktus,
bertukar ide dan pendapat sesama anggota
kupu-kupu, rumput dan matahari yang
kelompoknya, dengan hal tersebut
tersenyum sesuai dengan tema bermain
intelektual mereka berkembang dengan
mereka. Langkah yang dilakukan siswa
sendirinya. Serta yang paling penting
tersebut sudah sesuai dengan proses
keseluruhan proses tersebut dilakukan
berkarya yang dikemukakan oleh Oralali
dengan menyenangkan, tidak ada batasan
(2015:1) yakni proses bekarya yakni
siswa dalam mengembangkan
mencari ide atau gagasan bekarya,
kreativitasnya dengan menerapkan prinsip
menemukan ide atau gagasan bekarya dan
bermain sambil belajar dan belajar sambil
menuangkan ide atau gagasan bekarya ke
bermain. Semua hal tersebut sejalan dengan
dalam sketsa/pola.
pendapat Muliawan (2016:54) yang
Setelah membuat pola pada kertas origami, menyebutkan “Pendidikan sewajarnya yang
langkah yang dilakukan siswa yakni diberikan pada anak usia ini adalah
mengolah bahan tersebut menjadi suatu pengetahuan motorik, psiko-sosiologis, dan
ornamen yang menarik dan sesuai dengan intelektual yang wajar dalam arti
tema. Dalam hal ini proses yang dilakukan menggunakan prinsip dualisme, yakni
yakni menggunting kertas origami belajar sambil bermain dan bermain sambil
mengikuti pola yang telah dibuat. Setelah belajar”.
itu siswa merekatkan ornamen tersebut
Meskipun dalam proses pembuatan karya
ke kertas latar yang sebelumnya sudah
kreatif Scrapbook siswa sering mengalami
disiapkan. Langkah-langkah tersebut
kendala-kendala dan meminta pendapat
merupakan langkah pengelolaan kerajinan
peneliti untuk menemukan solusi atas
kertas yang disebutkan oleh Kamaril
kendala tersebut, hal ini tidak menjadikan ornamen rumput dan bunga serta awan.
siswa tersebut tergolong sebagai siswa yang Serta juga karya kelompok satu telah
tidak kreatif. Namun hal tersebut memang mengandung prinsip seni rupa baik prinsip
merupakan karakteristik siswa yang kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan,
membutuhkan bimbingan orang dewasa proporsi dan keselarasan.
untuk memecahkan kendala yang mereka
Unsur pada kelompok dua yakni unsur
hadapi. Sebagaimana Syafii (2003:1.31)
garis lurus dan garis lengkung pada
bahwa pada dasarnya anak usia kelas tinggi
ornamen bunga, serta garis spiral pada
membutuhkan bantuan guru atau orang
ornamen kupu- kupu. Raut geometris
dewasa lainnya untuk menyelesaikan
lingkaran pada ornamen kupu-kupu dan
kendala yang dihadainya dan sesudahnya
bunga, raut organis pada kupu- kupu dan
anak dapat menghadapi kendala tersebut
judul taman, unsur warna primer merah
dengan bebas atau menemukan solusi
pada ornamen bunga, warna kuning pada
atas kendala tersebut dan berusaha
kupu- kupu, dan warna biru pada kelopak
menyelesaikan sendiri apa yang menjadi
ornamen bunga. Serta juga terdapat warna
kendala dalam proses pembuatan karya
skunder hijau pada rumput, ungu pada
kreatif Scrapbook.
daun, orange pada tengah bunga dan tepi
Hasil Karya Kreatif Scrapbook Scrapbook. Karya ini memuat teksur
halus dan juga telah memuat unsur gelap
Hasil karya kreatif Scrapbook merupakan
terang pada ornamen daun ornamen bunga.
suatu hasil usaha, ciptaan dan penuangan
Prinsip-prinsip seni rupa telah termuat di
ide siswa sebagai bentuk kreativitasnya
dalam karya kelompok dua, baik prinsip
yang dapat diukur dengan cara melihat
kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan,
keindahannya. Hal tersebut merupakan
proporsi dan keselarasan.
bentuk pendidikan kreativitas yang telah
dilakukan oleh siswa kelas VA SDK Cawalo Pada kelompok tiga unsur yang termuat
Palue sebagaimana Muliawan (2016:49) yakni garis lurus pada logo klub bola, garis
menyebutkan “pendidikan kreativitas lengkung pada ornamen batman,
adalah proses transfer kemampuan spiderman, dan superman. Unsur raut yang
mencipta atau menghasilkan sesuatu yang beragam seperti raut geometris lingkaran
indah dan menarik kepada orang yang pada ornamen kapten amerika dan flash,
belum mampu menghasilkannya”. raut organis yang membentuk lengkungan
pada ornamen batman, raut bersudut
Selain itu juga suatu karya dapat dikatakan
berkontur zigzag pada ornamen petir.
indah atau tidaknya dapat dilihat dari
Unsur warna primer merah pada baju
unsur-unsur seni rupa yang membentuknya
ornamen orang, kuning pada logo klub bola,
karena, dengan menerapkan unsur- unsur
petir, bintang dan kaki pada ornamen orang.
seni rupa yang tepatlah yang dapat
Warna biru pada petir. Serta menggunakan
menghasilkan karya yang memiliki nilai
warna skunder seperti hijau, ungu, orange.
keindahan. Hal ini senada dengan pendapat
Unsur tekstur halus dan berkerut pada
Syafii (2002:2.37) bahwa kelompok
ornamen bunga. Selain itu memuat unsur
pragmatis, formal atau structural akan
gelap terang ornamen bintang dan ornamen
menyatakan enak atau tidaknya suatu karya
petir. Serta karya ini memuat prinsip-
seni rupa dinikmati yakni dengan adanya
prinsip seni rupa baik prinsip kesatuan,
unsur-unsur yang membentuknya.
keseimbangan, irama, penekanan, proporsi
Sehingga dapat dikatakan bahwa dan keselarasan.
berdasarkan pendapat tersebut masing-
Pada karya kelompok empat memuat unsur
masing karya yang telah dibuat oleh siswa
garis lurus pada ornamen kaktus, garis
telah memiliki nilai keindahan karena
lengkung pada hidung dan bibir ornamen
sebelumnya telah dibahas mengenai unsur-
perempuan. Unsur raut yang digunakan
unsur seni rupa yang terkandung dalam
yakni raut geometris seperti yang terdapat
karya tersebut.
pada ornamen matahari dan hiasan pada
Seperti pada kelompok satu telah memuat garis tepi serta raut organis yang yang
unsur garis lurus pada ornamen bagunan, terdapat pada ornamen awan dan kupu-
garis zig-zag pada tepi Scrapbook, garis kupu. Unsur warna merah pada bibir
lengkung pada ornamen rumput, warna ornamen orang dan pita. Warna kuning
primer pada tiap ornamen, raut geometris pada ornamen matahari dan bunga sisa.
persegi pada ornamen bangunan dan raut Warna biru pada ornamen awan dan tepi
lingkaran pada kupu-kupu dan bunga, unsur Scrapbook. Unsur tekstur dan berkerut pada
tekstur halus dan gelap terang pada
ornamen bunga sisa. Serta telah gambar-gambar jenaka atau foto- foto yang
menggunakan unsur gelap terang pada berhubungan dengan mata pelajaran
ornamen kaktus. Kelompok empat juga memberikan pesan-pesan yang
telah memuat prinsip kesatuan, menyenangkan tentang pembelajaran
keseimbangan, irama, penekanan, proporsi terhadap siswa”.
dan keselarasan.
Agar gambar yang terdapat pada ornamen-
Karya yang telah dibuat siswa merupakan ornamen Scrapbook maka diberikan unsur
sesuatu yang baru bagi siswa kelas V SDK warna agar lebih menarik dan
Cawalo Palue, sebelumnya mereka belum menyenangkan. Warna dapat memberikan
pernah membuat karya kreatif Scrapbook, kualitas yang berbeda pada ornamen yang
sehingga dengan demikian setelah hasil telah dibuat siswa. Warna yang digunakan
karya tersebut telah menjadi suatu produk pada ornamen Scrapbook adalah warna
karya Scrapbook siswa dapat dikatakan yang kontras dan harmonis antara warna
memiliki kreativitas sebagaimana pendapat yang satu dengan warna lainnya. Hal
Moreno dalam Slameto (2010:145) tersebut sesuai dengan pendapat Setiawan
menyatakan “yang penting dalam (2009:2.25) yang menyebutkan “pemilihan
kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu warna perlu memperhatikan kekontrasan
yang belum pernah diketahui orang dan keharmonisan”. Selain itu juga banyak
sebelumnya, melainkan bahwa produk manfaat dengan memberikan unsur warna
kreativitas itu merupakan sesuatu yang diantaranya Bassano (2015:34) bahwa
baru bagi dirinya sendiri”. Tentu pendapat “dampak warna melebihi respon visual”.
tersebut menguatkan bahwa siswa telah Sedangkan Suroso (2010:92) menyebutkan
memiliki kreativitas. “gunakan warna karena dapat
meningkatkan memori, menyenangkan
Getzels dalam Slameto (2010:146)
mata dan merangsang proses selaput otak
menyatakan bahwa kecerdasan siswa tidak
sebelah kanan”. Dengan demikian sudah
mempengaruhi tingkat kreativitas, siswa
sepantasnya unsur warna sangat
yang tinggi tingkat kecerdasannya tidak
ditekankan pada karya kreatif Scrapbook.
selalu menunjukkan tingkat kreativitas yang
tinggi. Sehingga dalam menentukan tema Dalah hasil karya kreatif Scrapbook, selain
seluruh siswa dapat leluasa menyampaikan menggunakan ornamen yang dibuat oleh
ide sesuai dengan daya kreativitasnya siswa sendiri juga menggunakan ornamen
masing-masing sehingga menghasilkan yang didapat dari barang-barang yang ada
suata karya yang indah. di sekitar siswa. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan kreativitas seperti yang
Dalam hasil masing-masing karya yang
diungkapkan oleh Muliawan (2016:72)
telah dibuat oleh siswa telah memuat
yakni “kreativitas yang lahir adalah
unsur- unsur dan prinsip seni rupa sehingga
menggunakan benda yang berada disekitar
menjadi suatu karya yang indah. Adapun
anak. Cara ini terbukti paling efektif dan
unsur-unsur utama dalam karya kreatif
efisien mengembangkan kemampuan
Scrapbook yakni adanya garis dan warna
kreatrivitas anak usia sekolah dasar.
serta gambar dalam setiap ornamen yang
ditempelkan pada kertas latar Scrapbook. Karya-karya yang dibuat siswa dari
Penggunaan unsur-unsur ini tidak hanya kelompok satu, kelompok dua dan
membuat karya menjadi menarik namun kelompok empat dapat dikatakan sebagai
jiuga memiliki banyak manfaat yang karya seni rupa representative sedangkan
menjadikan karya kreatif Scrapbook cocok karya kelompok tiga termasuk karya seni
untuk dijadikan suatu materi rutin pada rupa non representative. Hal tersebut
pembelajaran seni rupa di sekolah dasar. didasarkan pada pendapat Syafii (2003:2.4-
2.6) bahwa karya kelompok satu, kelompok
Pertama unsur gambar yang dibentuk dari
dua dan kelompok empat merupakan karya
kumpulan garis-garis yang saling terhubung
seni rupa representative karena tema, isi
sehingga memiliki makna keindahan yang
atau objeknya menghadirkan kembali
dimuat dalam ornamen- ornamen
suasana alam seperti adanya ornamen
Scrapbook tidak hanya membuat ornamen
bunga dan ornamen kupu-kupu di dalam
tersebut enak dilihat melainkan juga sesuai
karya tersebut. Sedangkan kelompok tiga
dengan karakteristik siswa yang menyukai
merupakan karya seni rupa non
hal-hal yang memiliki gambar.
representative karena tema, isi atau objek
Sebagaimana pendapat Campbell yang
yang ditampilkan tidak menghadirkan
diterjemahkan Tim Inisiasi (2010:108)
suasana alam yakni kelompok tiga
bahwa “kartun, poster yang lucu dan
mengambi tema Super Hero. prinsip seni rupa yakni prinsip kesatuan,
keseimbangan, irama, penekanan, proporsi
Karya-karya Scrapbook yang dibuat siswa
dan keselarasan. Dari hasil karya kreatif
kelas VA SDK Cawalo Palue dapat
Scrapbook yang dibuat siswa kelas VA SDK
diklasifikasikan sebagai seni rupa murni
Cawalo Palue, siswa telah menunjukkan
sebagaimana Kamaril (2007:2.23)
bahwa siswa telah memiliki daya kreativitas
menyebutkan “seni rupa murni adalah
yang baik. Siswa telah mampu menuangkan
klasifikasi yang menunjuk pada
ide ke dalam suatu karya yang belum
pemanfaatan karya yang semata- mata
pernah mereka buat sebelumnya.
untuk kepentingan hiasan saja”. Meskipun
sekarang karya ini bersifat seni rupa
murni, namun nantinya diharapkan karya
kreatif Scrapbook ini dapat berguna, tidak
hanya sebagai hiasan namun dapat
dikembangkan menjadi suatu media
pembelajaran yang berguna dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

Kesimpulan Saran
Diharapkan dalam pembuatan Scrapbook
Berdasarkan hasil penelitian dan oleh siswa baik dalam penelitian
pembahasan pembuatan karya kreatif selanjutnya atau sebagai materi bagi guru
Scrapbook pada pembelajaran seni budaya untuk menggunakan lem cair karena
dan keterampilan di kelas V SDK Cawalo - pada penelitian ini menggunakan lem jenis
Palueg diperoleh beberapa kesimpulan yakni double tipe siswa mengalami kesulitan
proses pembuatan empat karya kreatif dalam menggunakannya sehingga hasil
Scrapbook diawali dengan diskusi pengeleman kurang rapi. Maka dari itu
menentukan tema yang akan dipilih dalam penggunaan lem cair dirasa cocok dan
pembuatan karya. Dilanjutkan dengan sesuai serta mudah digunakan oleh siswa
ornamen-ornamen apa yang mendukung tema dalam mengelem ornamen Scrapbook.
tersebut. Selanjutnya membuat ornamen Penelitian selanjutnya diharapkan untuk
dengan menggambar pola pada kertas siswa sendiri yang mencari bahan-bahan
origami, menggunting berdasarkan pola dari lingkungan sekitar mereka. Bukan
yang telah dibuat dan mewarnai ornamen disiapkan oleh peneliti. Bahan-bahan
tersebut dengan menggunakan cat warna. tersebut dapat berupa objek gambar yang
Kemudian ornamen yang telah jadi sudah jadi pada barang bekas seperti
ditempelkan pada kertas latar. Proses gambar bunga pada kotak sereal makanan,
pembuatan karya yang telah dibuat siswa gambar pada sampul buku bekas, dan
telah sesuai dengan langkah – langkah gambar-gambar lain yang dapat
yang diajarkan peneliti meskipun terdapat ditemukan pada barang bekas di
kendala pada proses pengguntingan yang lingkungan sekitar siswa.
rumit. Namun secara keseluruhan proses
pembuatan karya kreatif Scrapbook dapat Scrapbook pada penelitian ini masih
dilakukan dengan baik. berfungsi sebagai seni rupa murni yakni
hanya sebagai hiasan semata. Dengan
Empat hasil karya kreatif Scrapbook yang demikian diharapkan bagi penelitian
dibuat siswa telah memiliki nilai keindahan selanjutnya dan juga terutama bagi tenaga
karena telah memuat unsur-unsur dan pendidik untuk dapat mengembangkan
prinsip- prinsip seni rupa. Diantaranya pada karya kreatif Scrapbook ini sebagai media
karya kreatif Scrapbook telah memuat unsur yang berguna dalam mencapai tujuan
garis, warna, raut, tekstur, ruang dan gelap pembelajaran dengan cara ornamen yang
terang pada ornamen Scrapbook. dimuat dan tema yang digunakan pada
Penempatan ornamen- ornamen tersebut Scrapbook berkaitan dengan tujuan
pada kertas latar telah memenuhi prinsip- pembelajaran yang akan dicapai.

Referensi
Bragg, S & Buckingham, D. 2008. ‘Scrapbook’ as a resource in media research with young people. In: Thomson, Pat ed.
Doing Visual Ressearch with Children and young people. UK: Routledge, pp. 114-131.
Campbell, L. 2002. Multiple Intelligences, Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. (Alih Bahasa : Tim Inisiasi). Depok:
Inisiasi Pers.
Haryaneu, Y. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Scrapbook Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia
Kamaril, C. 2006. Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan. Jakarta: Universitas Terbuka. Kementrian Pendidikan
Nasional. 2011. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional
Lestari, H. 2009. Materi Pokok Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Muharam, E. 1992.
Pendidikan Kesenian II (SeniRupa). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group Muliawan. 2016.
Mengembangkan Imajinasi dan Kreatifitas Anak. Yogyakarta: Gava Media.
Oralali. 2015. 5 Proses Berkarya Seni Lukis. http://oralali.com/5-proses-berkarya-seni- lukis/. Di akses pada tanggal
15 Maret 2017 Pukul 19:40.
Pekerti, W. 2007. Pendidikan Seni Musik. Tari/Drama. Jakarta: Universitas Terbuka
Philips, S. 2007. Using Scrapbooks In Science. Oklahoma: NASA SEEC. Richard, Charlotta. 2015. The Global Crativity
Index 2015. Toronto: Martin Prosperity Institute.
Setiawan, D. 2009. Materi Pokok Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Slameto. 2013.
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, S. N. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2013. Metode
Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumanto. 2006. Pengembangan Kreatifitas Seni
Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Suroso. 2010. Smart Brain, Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori. Surabaya: SIC.
Syafii. 2003. Materi dan Pembelajaran kertakes SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai