Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN WORKSHOP

DIKLAT KREATIVITAS PEMBELAJARAN PAUD

NAMA PESERTA : Hj. NELLY NOVIATI, S. Pd

NIP : 19751006 200801 2 009

UNIT KERJA : TK ISLAM RAUDHATUL

JANNAH

PANGKAT/GOLONGAN : PENATA / III c

JABATAN : GURU KELAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANJAR


DINAS PENDIDIKAN
MARTAPURA 2022
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis telah
berhasil menyelesaikan membuat laporan tentang Diklat Kreativitas Pembelajaran PAUD
yang yang diselenggarakan Edwise Edutainment bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten Banjar. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari karena berbagai
keterbatasan , belum sepenuhnya dapat meningkatkan kompetensi peserta didik. Namun
didorong oleh niat , komitmen serta kesungguhan untuk memberikan pendidikan yang
terbaik untuk peserta didik.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar dalam
meningkatkan mutu pendidikan diwilayah Kabupaten Banjar. Berkaitan dengan upaya
tersebut, diantaranya adalah meningkatkan potensi para pendidik dengan cara
mengadakan diklat/pelatihan agar pendidik yang ada diwilayah kabupaten Banjar
memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan dan dapat melakukan pembelajaran
secara professional.

Dengan diadakan diklat tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan dan


memperkarya khasanah tentang bagaimana cara memberikan pelajaran secara maximal
kepada peserta didik pada pandemi sekarang ini agar guru dapat melakukan pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan.

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL
LEMBAR IDENTITAS
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Manfaa

BAB II WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT


1. Waktu Pelaksanaan
2. Waktu Kegiatan

BAB III MATTERI KEGIATAN


1. Kegiatan Yang Dilaksanakan
2. Apa yang dimaksud dengan kreatifitas
3. Tujuan Kreatifitas
4. Karakteristik Kreatifitas
5. Pengembangan Kreatifitas

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia bermain merupakan dunia yang penuh warna dan menyenangkan, karena yang
melakukan permainan akan merasa terhibur dan senang saat melakukannya. Dari kata
“bermain” sudah menunjukan bahwa kegiatan ini berdampak memberikan
penyegaran pikiran dari berbagai aktifivitas yang menjenuhkan. Bermain bagi anak-
anak, memiliki peranan yang sangat penting. Para pakar psikologi berpendapat bahwa
kegiatan bermain dapat menjadi sarana untuk perkembangan anak, dengan melakukan
permainan, anak-anak akan terlatih secara fisik, maka dengan demikian, kemampuan
kognitif dan sosialnyapun akan berkembang.

Bermain memberikan suatu kesenangan bagi anak, karena dapat membantu


pertumbuhan dan perkembangan anak baik dari segi perkembangan otot kasar dan otot
halus anak, meningkatkan penalaran anak, dan memahami kebermaknaan
lingkungannya, membentuk daya imajinasi anak serta mengembangkan kreativitas.

Anak secara langsung mengamatii lingkungan area bermain disekitarnya, anak dapat
berinteraksi langsung dengan lingkungannya, karena dengan bermain anak dapat
menemukan lingkungan orang lain, dan menemukan dirinya sendiri, sehingga anak
dapat bersosialisasi dengan lingkungan tersebut, anak dapat menghargai orang lain,
tenggang rasa terhadap orang lain, tolong menolong sesama teman, dan yang lebih
utama anak dapat menemukan pengalaman baru dalam kegiatan tersebut. Bermain
dapat memotivasi anak untuk mengetahui segala sesuatu secara lebih mendalam
melalui eksperimen sederhana. Pada saat bermain, anak memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan segala sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Melalui bermain, anak
sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan yang di milikinya secara langsung,
karena dengan praktek anak akan mendapatkan pengalaman unik yang dapat
membangun pengetahuannya. Anak mendapatkan kepuasan dalam bermain karena
secara tidak langsung anak mengembangkan dirinya sendiri.
BAB II
WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT KEGIATAN

A. Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan pelatihan kegiatan workshop dengan pertemuan tatap
muka dan melaksanakan tugas berkelompok dengan tema : Diklat Kreatifitas
Pembelajaran Paud. Dari tanggal 20 sampai dengan 21 Mei 2022 selama 3 hari dengan
total 32 jam.

B. Tempat kegiatan
Sedangkan tempat pelaksanaan kegiatan workshop dengan pertemuan tatap muka
dan melaksanakan tugas mandiri dengan tema : Diklat Kreativitas Pembelajaan Paud
dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar
BAB III
MATERI KEGIATAN

A. Kegiatan yang dilaksanakan


MATERI PJL NARASUMBER
1. Pengembangan Budaya Lokal dalam Pembelajaran AUD 4 Hj.Ita Yuliana, M. Pd
2. Pemanfaatan Potensi Alam Untuk Mengembangkan
Kreativitas Anak 4 Hj.Ita Yuliana, M. Pd
3. Permainan Edukatif Untuk Aud 4 Wuntat W. Sembodo
4. Gerak dan Lagu Pengembangan Karakter 4 Wuntat W. Sembodo
5. Pengembangan Cerita Edukatif 4 Wuntat W. Sembodo
6. Praktik Tugas Mandiri 12 Tim Fasilitator
TOTAL JUMLAH JAM 32

B. Apa Yang Dimaksud Dengan Kreativitas

Istilah kreatifitas berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata dasar “to create”. Creative (kreatif)
berarti menciptakan atau membuat sesuatu yang baru yang belum pernah dibuat dan diciptakan
orang lain. Dalam skripsi menurut Clark Mostakis dalam Yeni (2010:13) kreatifitas merupakan
pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk
terpadu antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain. Menurut Baron (dalam Asrori,
2007:61) dalam skripsi kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah suatu kemampuan seseorang dalam
menghasilkan sesuatu yang baru yang belum pernah di hasilkan orang lain yang merupakan
proses interaksi manusia dengan lingkungan dalam pemecahan masalah.
C. Tujuan Kreatifitas

Kreativitas merupakan suatu ungkapan sering diberikan kepada orang yang bisa menciptakan ide
atau gagasan baru. Khususnya bagi anak usia dini yang serba ingin tahu selalu menciptakan
sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan imajinasinya.

Tujuan kreativitas dalam skripsi Montolalu (2005:3.8), adalah memberikan kesempatan anak
untuk mengekspresikan diri, menemukan alternatif cara pemecahan, masalah, keterbukaan dan
kepuasan diri.

Menurut Martini (2006:58) dalam skripsi, mengemukakan bahwa tujuan kreatifitas adalah anak
yang mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan berbagai inisiatif yang dipikirkannya yang
akan berkembang menjadi anak yang percaya diri.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kreativitas adalah memberikan
kesempatan kepada anak untuk mewujudkan atau mengekspresikan apa yang dirasakannya agar
dapat melatih kepercayaan dirinya.

D. Karakteristik Kreatifitas

Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat rentan dengan pertumbuhan baik fisik maupun
mental khususnya anak usia 3-5 tahun. Sebagian besar anak sering kali tidak sabar menungggu
masa-masa pengakuan dari lingkungan sekitarnya terutama orang tua dan teman sebayanya
bahwa anak-anak bukan bayi yang penuh dengan ketergantungan melainkan ingin dianggap
seperti orang dewasa umumnya.

Dalam skripsi menurut Piers dalam (Asrori, 2007:72) mengemukakan bahwa karakteristik
kreativitas adalah: memiliki dorongan yang tinggi, memiliki keterlibatan yang tinggi, memiliki
rasa ingin tahu, memiliki ketekunan yang tinggi, cenderung ketidakpuasan terhadap kemampuan
sendiri, percaya diri, memiliki kemandirian, bebas dalam mengambil keputusan, menerima diri
sendiri senang rumor, memiliki intuisi, cenderung tertarik kepada hal-hal yang komplek, toleran
dan bersifat sensitive.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari kreatifitas anak usia dini adalah anak yang memiliki
energi fisik dan mental yang sehat, cerdas, disiplin, bersemangat, punya keingintahuan, percaya
diri, mempunyai sifat terbuka, dan penuh daya cipta.

E. Pengembangan Kreatifitas

Kreatifitas anak usia dini akan terlihat saat anak bermain bebas mengekspresikan dirinya. Secara
berangsur-angsur akan tergambar kreatifitas anak setiap aktivitas yang dilakukan anak, karena
anak adalah insan yang aktif dan tidak pernah diam. Dalam skripsi menurut Utami Munandar
(dalam Asrori, 2007 : 62) mengatakan bahwa pengertian pengembangan kreatifitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir serta
kemampuan untuk mengembangkan pemikiran dan aktivitas. Kreativitas alami seorang anak usia
dini terlihat dari rasa ingin tahunya yang besar. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan anak
yang diajukan kepada orang tuanya terhadap sesuatu yang dilihatnya. Adakalanya pertanyaan itu
diulang-ulang dan tidak ada habis-habisnya. Selain itu, anak juga senang mengutak-atik alat
mainannya sehingga tidak awet dan cepat rusak hanya karena rasa ingin tahu terhadap proses
kejadian.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode atau alat-alat permainan dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini
diperlukan rancangan dan rencana yang matang dalam pemilihan metode atau alat-alat
permainan yang selektif oleh pendidik, sehingga melalui metode dan alat-alat permainan
tersebut dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini dalam pembelajaran yang dapat
memberikan dampak positif terhadap kecerdasan anak. Pada saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, diperlukan bimbingan pengawasan serta perhatian pendidik, sehingga
proses kegiatan pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan lancar dan diterapkan
dengan baik kepada anak didik.
Metode pembelajaran dan Alat permainan yang digunakan untuk anak usia dini
sebaiknya sesuai dengan minat dan situasi yang dimiliki anak pada saat itu yang dapat
merangsang kreativitas anak dan menyenangkan, sehingga diperoleh manfaat yang dapat
meningkatkan kreativitas anak, dan membantu tumbuh kembang anak. Faktor terbesar
dalam pelaksanaan permainan adalah adanya kemauan dari pendidik untuk menyediakan
berbagai jenis permainan yang dapat menggali dan mengembangkan kreatifitas anak usia
dini.

B. Saran
1. Lebih sering diadakan pelatihan untuk guru paud
2. Lebih banyak praktik lebih bagus agar guru bisa menerapkan langsung kepada anak
didik
3. Tempat diadakannya workshop mudah dituju.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai