Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGELOLAAN SENTRA MAIN PERAN DAN SENTAR MAIN SAINS


DITAMAN PENITIPAN ANAK DAN KELOMPOK BERMAIN

Disusun oleh Kelompok : 10

1. ARI ANGGUNA DEDI D. : (196820720751)


2. TATI FITRIA : (10710720020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PEENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR
KABUPEATEN LOMBOK UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................

A. ......................................................................................................
B. ......................................................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pembahasan yang sangat luas dan sangat
menarik untuk dikaji, karena usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan
anak. Menurut undang-undang tahun 2003 tentang system pendidikan bahwa pendidikan
anak usia dini ini adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir
sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberia rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak agar memiliki
kesiapan dalam mengikuti pendidikan selanjutnya.1
Pembelajaran sentra adalah pembelajaran yang dilakukan di dalam “lingkaran” dan
sentra bermain lingkaran saat guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk
memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Sentra
bermain adalah zona atau area bermain, yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang
diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek
perkembangan. pengelolaan untuk sentra persiapan, pengelolaan di dua sentra lainnya, yaitu
sentra main peran dan sentra sains. Kedua sentra ini sangat penting untuk anda ketahui
dengan sebaik-baiknya agar anda dapat mengelola dua sentra ini dengan baik, khususnya di
KB dan TPA.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengelolaan kegiatan sentra main peran dikelompok bermain dan taman penitipan
anak?
2. Apa pengelolaan kegiatan sentra sains dikelompok bermain dan taman penitipan anak?

1
Sunani. Kemampuan membaca huruf abjad bagi anak usia dini dan bagian dari perkembangan bahasa.( Jurnal
pendidikan:2017) vol.1 No.1 hal 4
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Kegiatan Sentra Main Peran Dikelompok Bermain Dan Taman


Penitipan Anak
Bermain peran adalah kegiatan yang bebas dan menyenangkan. Keininan
untuk dalam diri anak akan muncul dengan sendirinya karena bermain merupakan
kebutuhan bagi anak usia dini. Melalui kegiatan bermain anak dapat memperolah
berbagai macam pengalaman, mengekspresikan kreatifitas dan dan dapat membantu
mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Bermain peran pada anak-anak
ada tiga jenis yaitu, bermain fungsional, bermain konstruksi, dan bermain peran. Oleh
karena itu, penting bagi seorang guru untuk menciptakan lingkungan kegiatan bermain
yang bermakna.
Sentra bermain di lembaga pendidikan anak usia dini dirancang agar dapat
membantu anak mengembangkan kemampuan dan pengetahuan. Pengembangan
sentra kegiatan bermain dilandasi oleh filosofi tentang cara anak belajar, tujuan
kegiatan, penataan sentra, peran guru, dan peran orang tua.Bermain peran dikenal juga
dengan sebutan main pura-pura, khayalan, fantasi, make- believe, atau
simbolik.Menurut piaget, awal main peran dapat menjadi bukti prilaku anak, Ia
menyatakan bahwa main peran ditandai oleh penerapan cerita pada objek (misalnya
anak mengaduk pasir dalam sebuah mangkok dengan sekop dan pura-pura
mencicipinya) dan mengulangi prilaku menyenangkan yang diinginkannya (misalnya
anak melihat sebuah botol bayi, dan memberi makan sebuah boneka).
Main peran tidak hanya dilakukan sudut rumah tangga. Main peran anak
adalah praktik anak dalamkegiatan kehidupan nyata yang memberikan kesempatan
pada anak untuk membayangkan dirinya ke dalam masa depan dan menciptakan
kondisi masa lalu. Main peran mendukung perkembangan anak secara keseluruhan
kognisi, social, emosi, dan kognitif, rangkaian ingatan, penerimaan kosakata, konsep-
konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, pengambilan sudut pandang
spasial, afeksi dan kognisi.3
Kegiatan inti di setiap sentra di lakukan dengan memberikan pijakan awal
sesuai dnegan jenis sentra dan tema pembelajaran. kegiatan sentra bermain peran
dilakukan dengan melibatkan anak aktif dalam kegiatan bermain dan menaati
peraturan, bahwa hubungan yang inheren antara peran anak dalam kegiatan bermain

3
dengan ketaatan pada aturan yang ada akan berpengaruh pada pengaturan diri anak
Sehingga dengan kesadaran anak dengan adanya mitra dalam bermain dan juga aturan
bermain diharapkan dapat menjadikan anak memahami dan menerapkan dalam
kehidupannya. Selain itu guru selalu memberikan pijakan awal dalam setiap aktivitas
anak, hal ini akan menunjang kemampuan anak dalamliterasi. berpendapat bahwa
narasi wacana akan berpengaruh pada kemampuan literasi anak yaitu membaca dan
menulis. Sehingga pentignya pererapan pijakan awal pada pembelajaran sentra untuk
mengoptimalkan perkembangan anak.4
Pembelajaran yang berpusat pada sentra dilakukan secara tuntas mulai awal
kegiatan sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok usia PAUD dalam satu sentra
kegiatan. Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain yaitu
bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif
(membangun pemikiran anak). Adapun tujuan dari pada pembelajaran sentra dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan pengalaman belajar kepada anak secara lebih
mendalam dengan memberikan kebebasan bereksplorasi dalam setiap
sentranya.
2. Dengan adanya sentra melatih anak-anak untuk lebih mandiri karena
tidak bergantung pada guru kelasnya saja, tetapi akan lebih diarahkan
untuk melakukan kegiatan dengan guru-guru yang lain terutama yang
menjadi guru sentra.
3. Dengan adanya guru sentra, maka guru sentra akan lebih fokus dalam
mengembangkan sentra yang menjadi tanggung jawabnya dengan
menuangkan segala pengembangan ide kreatifnya.
Pentingnya Sentra Main Peran Bagi Anak Usia Dini, Kegiatan bermain peran
memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangakan keterampilan yaitu:
a. Mempelajari diri seniri, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya.
b. Belajar untuk menilai dan memilih berbagai informasi.
c. Belajar untuk saling berintraksi dengan orang lain.
d. Belajar menjawab dan memberikan pertanyaan.
e. Belajar dan membangun kerjasama
f. Kemampuan berkonsentrasi.
g. Mepelajari keterampilan hidup (life skill)
h. Belajar untuk mengatasi rasa takut

4
i. Membantu anak mengembangkan berbagai macam aspek perkembangan.
Adapun tujuan pengembangan main peran dari setiap aspek perkembangan adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan Aspek Pengembangan Aspek Social Emosional. Meliputi yaitu
1. Berintraksi satu sama lain, misalnya saat anak main peran dan
berakting.
2. Mengekspresikan kreatifitas, yaitu saat anak mengembangkan tema
permainan berdasarkan pengalaman individual.
3. Melatih kerja sama dengan anak lain, melalui saling menukar dan
berbagi alat lain.
4. Menunjukan sebuah pemahaman dari dugaan dan sikap social bagi
yang lain melalui bermain peran dan berbagi pengalaman hidup.
5. Mengantisipasi bagaimana harus berperilaku dalam situasi baru dengan
cara mengembangkan kemampuan berimajinasi.
6. Mengendalikan kekuatan dan kecemasan, antara lain melalui mencoba
peran dan memainkan pengalaman yang sulit atau menakutkan.
7. Menunjukan empati kepada yang lain, yaitu dengan mengembangkan
peran yang lebih kompleks dan menunjukan perhatian pada teman yang
lain dalam perannya tersebut.
b. Tujuan Pengembangan Aspek Kognitif, Meliputi yaitu:
1. Menggunakan symbol untuk mewakili benda-benda dan situasi nyata,
misalnya dengan menggunakan kotak untuk mewakili telepon atau
sebuah tali untuk menggatikan selang pemadam.
2. Mengidentifikasi dan merencanakan episode permainan dengan yang
lain, misalnya saat anak berkata ”Ayo bermain took-tokoan. Kamu
yang menjadi penjaga toko, saya yang berbelanja”.
3. Tekun dalam melakukan kegiatan bermain hingga tuntas, kegiatan main
peran dengan inisiatif sendiri membuat anak-anak asyik dan tertodong
melakukan sampai tuntas, lain halnya jika anak melakukan sesuatu
karena disuruh.
c. Tujuan aspek fisik motorik, meliputi yaitu:
1. Meningkatkan control otot kecil,misalnya saat anak mengenakan
pakaian, memancing, dan meresleting pakaian.
2. Menggunakan koordinasi mata-tangan, misalanya saat anak
memakaikan pakaian pada boneka, atau mencocokkan panic-panci
dengan tempat cetakan pada rak dimana benda tersebut disimpan.
3. Mengguanakan keterampilan membaca secara visual, misalnya saat
anak mencocokkan dan mengelompokkan benda-benda, seperti
peralatan dan perlengkapan makanan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bermain peran.
Tahap perkembangan anak berbeda pada setiap anak dan tidak selalu sejalan
dengan usia anak. Ada dua alasan yang membuat setiap anak berbeda dalam
perkembangannya. Pertama, anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda.
Kedua, banyak faktor yang mempengaruhi permainan anak, anatara lain pengalaman
hidup, pengaruh orang tua dan pemahaman mengenai permainan, dan kebiasaan
nonton televise dan film. Misalnya:
1. Melihat mobil pemadam yang lewat dijalan.
2. Mengunjungi pos kebakaran.
3. Mengenal seorang pemadam kebakaran, mungkin saudara, teman, atau
tetangga.
4. Melihat atau mengalami senidiri kebakaran sesungguhnya.
5. Mendengar cerita mengenai kebakaran sesungguhnya.
6. Melihat kebakaran, mobil pemadam kebakaran di televisi, dan bercerita
kepada orang lain mengenai pemadam kebakaran.5

B. Pengelolaan Kegiatan Sentra Sains Dikelompok Bermain Dan Taman Penitipan


Anak
Sentra sains adalah tempat mengundang rasa ingin tahu anak dan tempat
dimana anak dapat menemukan berbagai macam jawaban (discovery area). Sentra
bermain memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan eksplorasi tentang
kejadian-kejadian yang terjadi sehari-hari disekitar anak dengan menggunakan
pancaindra. Misalnya, mengapa tanaman menjadi tinggi? Dan dalam sentra sains anak
diajak melakukan untuk percobaan dan melakukan pengamatan dan merangsang rasa
ingin tahu anak terhadap lingkungan sekitar, Seperti “apa yang terjadi jika…?”.
Pendidik dalam sentra sains berperan untuk merangsang rasa ingin tahu anak dengan
cara memberikan berbagai macam pertanyaan pada anak yang berhubungan dengan

5
kegiatan sains. Ketika anak merespon pertanyaan pendidik, anak mulai menggunakan
keterampilan berfikir untuk melakukan pengamatan dan percobaan.
Sentra sains merupakan salah satu sentra yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi secara lebih luas di dalam kegiatan
Sentra sains memiliki peran yang cukup penting bagi anak dalam mengembangkan
kepekaankepekaan dan kepedulian anak pada lingkungan sekitar, oleh karena itu
pembelajaran sains sangatlah penting bagi anak. Tujuan mendasar dari pembelajaran
sains bagi anak adalah untuk mengembangkan aspekaspek perkembangan anak dan
potensi yang dimiliki anak. Selain itu pembelajaran sains juga ditujukan untuk
mengembangkan individu agar mengenal ruang lingkup sains itu sendiri serta
bagaimana anak dapat menggunakan aspekaspek fundamental dalam memecahkan
sebuah masalah yang dihadapinya Urgensi pembelajaran sains bagi anak adalah
Pembelajaran sains bukanlah hal yang semata-mata berhubungan dengan aktivitas
pengenalan.6
Pentingnya Sentra Sains Bagi Anak Usia Dini, Sentra sains memiliki peran
yang cukup penting bagi anak. Sentra ini dapat mengembangkan kepekaan dan
kepedulian anak pada lingkungan sekitar. Berikut ini adalah pentingnya kegiatan
dalam sentra sains dalam mengembangak perkembangan anak yaitu :
a. Perkempangan social emosional
Kegiatan dalam sentra sains memberikan kesempatan pada anak untuk
melakukan kerjasama dalam kelompok. Kegiatan berkelompok ini dilakukan pada
saat anak melakukan kegiatan eksplorasi, melakukan penemuan (discovery) dan
berdiskusi untuk menemukan jawaban dari suatu masalah. Sentra sains juga dapat
membangun kemampuan bersosialisasi anak, yaitu pada saat anak berbagi
tanggung jawab untuk merawat hewan dan tanaman peliharaan didalam sentra.
Kegiatan lainnya yang mengembangkan kemampuan sosialisai anak adalah pada
saat menunggu giliran untuk menggunakan perlengkapan dan berbagai tanggung
jawab untuk memelihara peralatan yang ada dalam sentra.
b. Perkembangan fisik-motorik
Kegiata sentra sains dapat melatih kemampuan motoric halus anak, misalnaya
pada saat anak menggunakan pinset, pipet, dan pada saat anak menekan alat
pompa minyak. Sentra sains juga membantu koordinasi tangan dan mata (hand
eye cordination). Setelah perkembangan motoric halus, sentra sains juga dapat

6
membantu anak untuk mengembangkan motoric kasar, misalnya pada kegiatan
mengukur luas ruang dengan menggunakan langkah kaki dan tambang.
c. Perkembanga kognitif
Dalam sentra sains anak belajar untuk mengembangkan keterampilan berfikir.
Misalnya, Pada kegiatan mengamati (Observing) dan mengajukan pertanyaan
tentang benda atau objek yang sedang diamati oleh anak, Kegiatan mengamati
tanaman merangsang rasa ingin tahu anak tentang bagaimana tanaman bias
bertambah tinggi. Kegitan dalam sentra ini juga mengembangkan kemampuan
anak untuk berfikir ilmiah, seperti membuat klarifikasi, perbandingan,
pengukuran, dan membilang. Anak dapat membuat hasil pengamatannya melalui
gambar, tulisan, dan membuat miniatur benda yang diamati menggunakan
plastisin.
Anak Dapat Mempelajari Konsep Sains, Anak usia dini mepelajari konsep sains
dari lingkungan yang terdekat dengan anak. Ada tiga komponen besar dalam sains
yang dieplajari yang dipelajari anak berdasarkan yaitu Sebagai berikut :
a. Ilmu fisika (physical science)
Ilmu fisika ini bukan ilmu fisika yang dipelajari pada tingkat SMP maupun
SMA. Ilmu fisika yang dipelajari anak berupa pengenalan wujud benda. Melalui
wujud benda anak mempelajari tantang berat, bentuk, ukuran, warna, dan suhu.
Anak juga belajar bagaiman jika benda tersebut digerakkan atau diubah
bentuknya.
b. Ilmu kehidupan (life science)
Pada bidang ilmu kehidupan anak dapat mempelajari tentang benda hidup,
misalnya tanaman dan binatang peliharaan. Untuk meningkatankan kepeduliaan
anak pada lingkungan sekitarnya dikembangkan melalui tanaman dan binatang
yang ada disekitar anak, Misalnya, bagi anak yang bertempat tinggal dekat dengan
lahan pertanian sayur maka dapat mengangkat tema sayur-mayur dan mengamati
bagaimana proses sayur hidup. Selain binatang dan tanaman, Ilmu kehidupan juga
mempelajari tentang kehidupan manusia, seperti mempelajari tentang proses
tumbuh, merawat diri sendiri, dan menjaga kesehatan diri.
c. Bumi dan kingkungan (eart and envirinment)
Pada konsep ini anak diharapkan dapat belajar dan mengharagi lingkungan
hidup sekitarnya. Anak mempelajari tentang bagaimana kondisi air, tanah,
tanaman, bebatuan, danau, gunung, sungai, pantai, binatang, matahari, bulan dan
berbagai macam kondisi lingkungan lainnya yang mungkin ditemui oleh anak.
Misalnya anak yang tinggal dipesisir pantai, anak mengamati rasa air laut, pasir
laut, tanaman dipesisir pantai dan hewan apa yang hidup di daerah pesisir pantai.
Pengetahuan Sentra Lain Yang Dapat Dikembangkan Melalui Kegiatan Di
Sentra Sains,Ada beberapa pengetaguan yang juga didapat anak anak dalam
sentra sains, yaitu tentang keaksaraan, matematika, pengetahuan social, seni dan
teknologi.
a. Keaksaraan (litercy)
Kegiatan sentra sains memmbantu anak mempelajari kosakata baru baik
berupa bunyi dan tulisan yang digunakan dalam istilah sains, misalnya panas,
dingin, tumbuh, bunga, buah.
b. Matematika
Kegiatan disentra sains mengembangkan kemampuan anak untuk membuat
hubungan, misalnya membuat hubungan ikan dengan air dan keterampilan
matematika lain yang dapat dilakukan disentra sains, yaitu membuat pola,
mengelompokkan, membandingkan, mengukur, mengenal geometri,
mengumpulkan data dan hasil perhitungan.
c. Pengetahuan social
Kegiatan disentra sains membantu anak untuk belajar tentang posisi tempat
atau ruang (Spasial) dan pengetahuan awal geografi. Misalanya, Pada saat anak
melakukan aktivitas secara berkelompok, anak belajar bekerja sama, berbagi,
menunggu giliran dan menghargai pendapat orang lain.
d. Seni
Kegiatan disentra sains juga mendorong anak untuk melakukan percobaan yang
berkaitan dengan seni, misalnya kegiatan mencampur warna dan meraba tekstur
(kasar dan halus) .7

7
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai