Anda di halaman 1dari 5

Nama : Noviana Margareta Keling

NIM : 858453693

Program Studi : S1 PGPAUD

Tugas MK : BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK

SOAL

1. Anda pasti pernah bermain. Coba bunda ingat-ingat, dan catat, hal-hal apa saja yang bunda dapatkan
melalui  bermain?

2. Coba bunda2 amati dua anak yang terdapat di lembaga bunda yang sedang bermain. Silahkan
mengidentifikasi kemampuan bermain yang dimiliki anak2 itu, kemudian jelaskan faktor2 yang
mempengaruhi perkembangan bermain mereka.

3. Jelaskan. Bagaimana peran prasarana bermain anak dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang
anak didik bunda?

JAWABAN

1. Hal-hal yang di dapatkan melalui bermain Seperti :

1. Pengenalan diri sendiri


Melalui permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan konsep diri. Bermain
mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya.
Tak hanya itu saja, dengan bermain anak dapat menemukan hal yang baru,
bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah
langkah dalam membangun ketrampilan menolong dirinya sendiri.

2. Pengenalan perasaan
Pengenalan perasaan termasuk perkembangan emosi. Melalui bermain anak dapat
belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif.
Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri
dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidupnya.

3. Pengenalan tentang orang lain


Ini masuk dalam perkembangan sosial. Bermain memberikan jalan bagi perkembangan
sosial anak ketika berbagi dengan anak lain. Bermain adalah sarana yang paling utama
bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang
lain serta mengurangi sikap egosentrisme. Bermain dapat menumbuhkan dan
meningkatkan rasa sosialisasi anak. Melalui bermain anak dapat belajar perilaku
prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.

4. Pengenalan berbagai gerak


Pengenalan berbagai gerak
bertujuan untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik. Bermain dapat
memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area,
 yaitu : Koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar,
menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap,
menendang. Kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan,
melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap dan
merangkak.
Kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar,
meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang. Manajemen tubuh dan kontrol
seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan,
kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk.

5. Mengembangkan komunikasi
Mengembangkan komunikasi dapat dilakukan dengan membantu anak dalam
meningkatkan kemampuan berbahasanya. Melalui komunikasi inilah anak dapat
memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan serta pengekspresian
kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang
dewasa pada situasi bermain spontan. Seperti ketika anak bermain boneka dengan
temannya, mereka secara spontan akan berbicara atau berkomunikasi dengan
temannya. Boneka sebagai anaknya, kemudian ada yang dijadikan ibu dan sebagai
bapak.

6. Ketrampilan berpikir
Materi ketrampilan berpikir merupakan materi yang diberikan sebagai tujuan untuk
mengembangkan aspek kognitif anak. Pengembangan kognitif dapat dilakukakan
dengan kegiatan bermain. Selama bermain, anak menerima pengalaman baru,
memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan
dunia mereka. Bermain adalah awalan dari fungsi kognitif selanjutnya, oleh karenanya
bermain sangat diperlukan dalam kehidupan anak-anak.
2. Kemampuan Bermain Masing-masing anak Contohnya :

1. Menggambar dan Mewarnai


2. Bermain Balon

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bermain anak sebagai berikut :

1). Jenis kelamin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan perbedaan antara anak laki-laki dan
anak perempuan dalam memilih kegiatan bermain. Perbedaan ini terjadi karena secara alamiah dan
ditentukan secara genetik.

Tetapi juga dapat muncul juga karena adanya perbedaan perlakuan yang diterima oleh anak laki-laki
dan anak permpuan sejak mereka bayi. Anak laki-laki cenderung menyukai kegiatan bermain aktif
tetapi anak perempuan menyukai permainan konstruktif dan permainan lainnya yang bersifat ‘tenang’.

Berbagai kecenderungan ini bersifat umum dan belum tentu terjadi pada setiap anak, karena pasti
akan terjadi perbedaan-perbedaan pada setiap individu mengingat manusia adalah mahluk yang unik.

2). Lingkungan dan taraf sosial ekonomi

Lingkungan dan taraf sosial ekonomi akan mempengaruhi jenis kegiatan bermain dan alat permainan
yang digunakan oleh anak. Anak kota dengan anak desa menggunakan alat permainan yang berbeda ,
misal anak kota biasa bermain dengan mobil-mobilan bertenaga baterai, komputer dan video games,
sedangkan anak desa bermain dengan mobil-mobilan yang terbuat dari kulit jeruk bali, serta bermain
dengan daun, ranting kayu, kerikil dan bahan alam lainnya.

3).Alat permainan

Ketersediaan berbagai alat permainan yang dimiliki anak mempengaruhi jenis kegiatan bermain. Perlu
kiranya disediakan berbagai variasi alat permainan anak sehingga memungkinkan anak untuk bermain
dengan berbagai cara dan jenis permainan. Hal ini akan berdampak positif bagi semua aspek
perkembangannya.
3. Bagaimana peran prasarana bermain anak dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang
anak didik

1. Membangun Keterampilan dan Pengetahuan yang Ada

Sebagai guru, kita perlu mencari tahu pengetahuan apa saja yang sudah siswa ketahui dan
kemampuan apa saja yang perlu menjadi fokus pengembangan. Selalu ada pengetahuan sebelumnya
yang bisa ditemukan dan akan ada cara untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam
mengembangkan potensi siswa. 

Setelah mengetahuinya, hal yang perlu kita lakukan adalah mencari cara baru yang kreatif untuk
kemudian menggunakannya dalam mengembangkan potensi siswa.

2. Memberikan Motivasi Intrinsik

Biasanya, kita menggunakan motivasi eksternal untuk mendukung siswa belajar. Padahal, cara terbaik
untuk memotivasi mereka adalah dengan mengubah pola pikirnya dalam belajar, termasuk mengenai
potensi yang dimiliki.

Kita bisa memberikan motivasi dan meyakini siswa bahwa potensi yang ada dalam dirinya dapat
membawa keberhasilan jika dikembangkan secara optimal. Dengan begitu, tumbuh kesadaran dalam
diri mereka untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

3. Menentukan Tujuan dan Target

Siswa yang semangat belajarnya rendah biasanya disebabkan oleh ketidakpahaman mereka tentang
tujuan dari pembelajaran. Mereka cenderung berpikir, ‘kalau tidak ada alasan untuk mempelajari hal
itu, kenapa saya harus melakukannya?

Nah, kita bisa mengatasi hambatan itu dengan menjelaskan tujuan setiap tugas dalam rangka
mengembangkan potensi siswa. Ketika siswa memahami tujuan pengembangan potensi tersebut,
mereka akan lebih cepat untuk terlibat di dalamnya dan berusaha mencapai target yang ditentukan.

4. Mengajarkan Pola Pikir untuk Berkembang

Berikan pemahaman pada siswa bahwa setiap orang bisa berkembang dan memperbaiki diri. Hal ini
bisa membantu mereka untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan dan memunculkan
kepercayaan diri.

5. Melibatkan Orang Tua

Mengembangkan potensi siswa tidak bisa kita lakukan sendiri, tapi juga butuh dukungan dari orang
tua mereka. Dengan melibatkan orang tua dalam pendidikan dan mendorong mereka untuk
membantu siswa berhasil, hal ini akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan
pembelajaran siswa.

Anda mungkin juga menyukai