KREATIF DI TK SOLAFIDE
Nama Kelompok:
1.Afifa Tasya Nabila(P07520220001) 2A
2.Annisa Hakim(P07520220005) 2A
3.Aulia Al fajar Daulay(P07520220007) 2A
4.Angelia Grecilia(P07520220052) 2B
A. Latar Belakang
Bermain merupakan konsep yang tidak mudah untuk dijabarkan. Mungkin, mayoritas
orang, seringkali mendengar kata-kata bermain. Bahkan mereka seringkali melakukan
permainan. Namun, seringkali orang belum mampu memberikan definisi bermain. Para
ahli, mendefinisikan konsep bermain berbeda-beda menurut perspektif masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa definisi bermain menurut sebagian kecil para ahli.para ahli.
Manfaat Bermain
Menurut buku ‘Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita’ yang ditulis oleh
Psikolog Effiana Yuriastien, dkk ada 9 manfaat bermain bagi anak
Fungsi Bermain
Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan
perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang anak
akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan sistem
pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak banyak
bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi jangan paksakan anak untuk terus
belajar dan melakukan latihan banyak soal setiap harinya. Biarkan anak bermain
karena fungsi bermain pada anak begitu banyak seperti yang akan dijabarkan berikut
ini.
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi
disebut sebagai anak usia pra sekolah (Golden age). Pada masa ini terjadinya
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon. stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan.Masa ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, disiplin diri,
nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirin. anak membutuhkan rangsangan
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak.
Peran alat permainan edukatif dalam proses belajar mengajar sangat penting karena
media adalah sebagai penyampai pesan dari beberapa sumber kepada penerima
pesan maka selayaknya jika guru memiliki gagasan dan kreativitas ketika akan
melaksanakan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan keterampilan untuk menggunakan
alat permainan edukatif yang ada melalui penggunaan alat permainan edukatif
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.
B. Fokus
C. Tujuan
Bagi anak
Alamat:Jl. Bunga Ncole Raya, Kemenangan Tani, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara 20136
Persiapan yang kami sebelum melakukan pertemuan ini adalah menyepakati bahwa
tema yang akan diusung mengikuti tema pembelajaran yang ada di YP SOLAFIDE,
PLAYGRUP/PAUD/TK kami juga menyepakati tentang jam pengajaran yang akan
berlasung dari ja 08.00 sampai dengan 10.00. Guru beserta pemilik yayasan
menyambut kami dengan sangat hangat.
Kegiatan pembelajaran kami ini bersifat belajar sambil bermain, sehingga kami
harapkan anak anak YP SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK tidak merasa terebani dan
bosan dengan kegiatan belajar dan mengajar yang kami sampaikan. Materi ini kami
bawakan dengan membawa Flash Card bergambar yang di harapkan dapat
membangun visualisasi anak anak TK untuk mengetahui serta bentuk bentuk bukan
hanya menghafal nama.
Metode ini kami nilai efektif karena saat kami mengevaluasi materi yang kami
sampaikan hari ini dengan mengajan anak anak untuk membuat suatu kerajinan
tangan, anak anak dapat mengikutinya dengan baik dan benar, walaupun ada satu
sampai dua anak yang tidak dapat menangkap pelajaran dengan cepat, namun
sebagian besar anak anak dapat mengikutinya.
Kendala yang kami hadapi, kami sempat bingung untuk menyampaikan materi karena
tingkat anak yang berbeda, namun anak anak dapat menyerap materi dengan baik.
Satu kendala kami lagi adalah mengatasi anak yang sangat pendiam, walaupun
sebagian besar anak anak senang dan menerima keberadaan kami, ada beberapa
anak yang sangat malu jika ada kami, namun kami melakukan pendekatan sesuai apa
yang mereka suka sehingga satu per satu anak pemalu mulai terbuka kepada kami.
Membuat kerajianan tangan berbentuk gajah dari kertas origami
Dalam setiap lipatan origami yang dibuat, anak harus tetap fokus pada tujuan
bentuk akhir sesuai keinginan sejak awal.
Origami adalah bentuk kreasi di mana anak akan menggunakan jarinya untuk
melipat dan membuat bentuk khusus dari selembar kertas.
Mom harus tahu bahwa salah satu saraf perifer terdapat di ujung jari, dan
sering disebut sebagai “otak kedua”.
Ketika satu kertas utuh dilipat menjadi beberapa bagian berbeda, anak akan
menyaksikan secara langsung konsep pembagian yang selama ini hanya
mereka kenal dalam matematika.
Misalnya, untuk mendapat bentuk persegi kecil, anak perlu melipat kertas di
bagian tengah hingga kertas terbagi menjadi dua, lalu lipat lagi di garis
tengah hingga menghasilkan bentuk persegi.
Dalam ranah yang lebih jauh, Mom juga bisa mengajarkan pada anak bahwa
melipat selembar kertas menjadi dua dan seterusnya ini juga bisa digunakan
untuk menunjukkan konsep tak terbatas.
Contohnya, berilah satu bentuk hasil akhir kreasi origami dan mintalah anak
untuk membuatnya.
Tentu mereka akan berusaha menemukan solusi dan cara hingga berhasil
membuat bentuk tersebut dengan cara mereka.
Selain itu, origami juga merupakan cara yang menyenangkan untuk menjelaskan
macam-macam bentuk, warna, dan binatang. Beberapa bentuk yang mudah yaitu kapal
terbang, kapal laut, dan kodok.
Hasil uji statistik dari motorik halus dan perkembangan kognitif anak-anak
prasekolah (4-5 tahun) sebelum dan sesudah terapi origami (p = 0,001). Ini berarti
bahwa
terapi origami memiliki efek yang signifikan terhadap motorik halus dan perkembangan
kognitif anak prasekolah (4-5 tahun).
Lembaga pendidikan, terutama anak-anak TK keperawatan dapat menggunakan
terapi origami untuk meningkatkan motorik halus dan perkembangan kognitif anak
prasekolah.
1.Kertas origami
2.Lem
3.Gunting
4.Pipet
5.Spidol
Tujuan:
2 Yuriko
3 Cio
4 Alfaro
Pembimbing
Tiurlan DolokSaribu,S.kep,Ns,M.kep
NIP.197701062002122003
Dokumentasi Akhir (Foto Bersama Anak-anak, Ibu Tiur Dan Mis/Guru Yang
Mengajar Di TK Solafide)
Pembimbing
Tiurlan DolokSaribu,S.kep,Ns,M.kep
NIP.197701062002122003
Absen Pelaksanaan Kegiatan Praktek Laboratorium Bermain Pada Anak Di TK
SOLAFIDE
8
9
10
Kesimpulan Kegiatan
Hasil dari kegiatan pengajaran kami ini, sebagai bentuk apresiasi kami, akan
pengaplikasian nilai-nilai Pancasila akan tanggung jawab, kejujuran, disiplin, toleransi,
dan rasa peduli. Kami menjalankan tugas ini dengan jujur dan penuh tanggung jawab
terhadap pihak pihak yang terlibat dalam proses belajar dan mengajar di YP
SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK, hikmat dalam bermusyawarah, menerima pendapat
orang lain dalam setiap keputusan dan toleransi terhadap lingkungan.
Kesimpulan dari hasil kegiatan kami hari ini adalah indahnya saling berbagi. kegiatan ini
sangat bermafaat bagi kami karena kami dapat mempelajari hal hal yang belum pernah
kami rasakan sebelumnya, juga bagaimana seharusnya interaksi dengan anak anak
yang baik, kami juga dapat menganalisis pola tingkah anak anak dan juga mengevalusi
diri sendiri bagaimana seharunya kami bersikap dengan baik di lingkungan luar.
DAFTAR PUSTAKA
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/laporan-refleksi-penelitian-dan-analisis-
kegiatan-peningkatan-kemampuan-kognitif-anak-melalui-kegiatan-bermain-bombig-
pada-kelompok-b-di-tk-pertiwi-rejosari/
https://idalamat.com/alamat/234168/yp-sola-fide-playgruppaudtk-medan-sumatera-utara
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/05/pengertian-bermain-menurut-para-
ahli.html
https://www.ruangmom.com/manfaat-bermain-origami.html
http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/107