Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK LABORATORIUM BERMAIN

KREATIF DI TK SOLAFIDE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Keperawatan Anak
Dosen Pengampu : Tiurlan Doloksaribu,S.kep,Ns,M.kep

Nama Kelompok:
1.Afifa Tasya Nabila(P07520220001) 2A
2.Annisa Hakim(P07520220005) 2A
3.Aulia Al fajar Daulay(P07520220007) 2A
4.Angelia Grecilia(P07520220052) 2B

Kelas : 2A Dan B S.Tr Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN S.Tr KEPERAWATAN
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bermain merupakan konsep yang tidak mudah untuk dijabarkan. Mungkin, mayoritas
orang, seringkali mendengar kata-kata bermain. Bahkan mereka seringkali melakukan
permainan. Namun, seringkali orang belum mampu memberikan definisi bermain. Para
ahli, mendefinisikan konsep bermain berbeda-beda menurut perspektif masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa definisi bermain menurut sebagian kecil para ahli.para ahli.

 Menurut Piaget, 1951 bermain merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-


ulang demi kesenangan (Piaget, 1951).
 Secara lebih umum dalam term psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar
(1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak
mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan
emosional.
 Bermain menurut pendapat Elizabeth Hurlock (1987:320) adalah setiap kegiatan
yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.
 Menurut Hughes (1999), seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya
Children, Play, and Development, mengatakan bermain merupakan hal yang
berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang disebut bermain harus
ada lima unsur didalamnya, yaitu:

1. Mempunyai tujuan yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan .


2.  Memilih dengan bebas dan tas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh
ataupun memaksa.
3. Menyenangkan dan dapat menikmati.
4. Mengkhayal untuk mengembangkan daya imaginatif dan kreativitas
5. Melakukan secara aktif dan sadar (DWP, 2005).

Manfaat Bermain
Menurut buku ‘Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita’ yang ditulis oleh
Psikolog Effiana Yuriastien, dkk ada 9 manfaat bermain bagi anak

1. Memahami diri sendiri dan mengembangkan harga diri : Ketika bermain,


anak akan menentukan pilihan-pilihan. Mereka harus memilih apa yang akan
dimainkan. Anak juga memilih di mana dan dengan siapa mereka bermain.
Semua pilihan itu akan membantu terbentuknya gambaran tentang diri mereka
dan membuatnya merasa mampu mengendalikan diri.
2. Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan
kepercayaan diri : Permainan mendorong berkembangnya keterampilan, fisik,
sosial dan intelektual. Misalnya perkembangan keterampilan sosial dapat terlihat
dari cara anak mendekati dan bersama dengan orang lain, berkompromi serta
bernegosiasi. Apabila anak mengalami kegagalan saat melakukan suatu
permainan, hal itu akan membantu mereka menghadapi kegagalan dalam arti
sebenarnya dan mengelolanya pada saat mereka benar-benar harus
bertanggungjawab.
3. Melatih mental anak : Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-
ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang
dia miliki sekaligus mendapatkan pengetahuan baru. Orangtua akan dapat
semakin mengenal anak dengan mengamati saat bermain. Bahkan, lewat
permainan (terutama bermain pura-pura) orangtua juga dapat menemukan
kesan-kesan dan harapan anak terhadap orangtua serta keluarganya.
4. Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak dari
stress : Kreativitas anak akan berkembang melalui permainan. Ide-ide yang
orisinil akan keluar dari pikiran mereka, walaupun kadang terasa abstrak untuk
orangtua. Bermain juga dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan
sehari-hari. Stres pada anak biasanya disebabkan oleh rutinitas harian yang
membosankan.
5. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak: Dalam permainan
kelompok, anak belajar tentang sosialisasi. Anak mempelajari nilai keberhasilan
pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran
‘baik’ dan ‘jahat’, hal ini membuat mereka kaya akan pengalaman emosi. Anak
akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi
yang dia hadapi.
6. Melatih motorik dan mengasah daya analisa anak : Melalui permainan, anak
dapat belajar banyak gal. Di antaranya melatih kemampuan menyeimbangkan
antara motorik halus dan kasar. Hal ini sangat mepengaruhi perkembangan
psikologisnya. Permainan akan memberi kesempatan anak untuk belajar
menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus memecahkan masalah. Anak-
anak akan berusaha menganalisa dan memahami persoalan yang terdapat
dalam setiap permainan.
7. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan anak : Kebutuhan dan keinginan
yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain, seringkali dapat dipenuhi dengan
bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan
nyata, mungkin akan memperlohen pemenuhan keinginan itu dengan menjadi
pemimpin tentara saat bermain.
8. Standar moral : Walaupun anak belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang
dianggap baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral
selain dalam kelompok bermain.
9. Mengembangkan otak kanan anak: Bermain memiliki aspek-aspek yang
menyenangkan dan membuka kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya
berhadapan dengan teman sebaya serta mengembangkan perasaan realistis
akan dirinya. Dengan begitu, bermain memberi kesempatan pada anak untuk
mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah baik di
sekolah maupun di rumah.

Fungsi Bermain
Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan
perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang anak
akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan sistem
pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak banyak
bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi jangan paksakan anak untuk terus
belajar dan melakukan latihan banyak soal setiap harinya. Biarkan anak bermain
karena fungsi bermain pada anak begitu banyak seperti yang akan dijabarkan berikut
ini.

 Melatih perkembangan sensorik serta motorik: Melalui permainan, anak akan


menjadi terlatih ketika melakukan beragam aktivitas sensorik serta motorik.
Permainan aktif melatih panca indera sang anak karena dengan permainan
maka semua anggota panca indera anak akan tergerak untuk melakukan
sesuatu. Sebagai hasilnya, organ sensorik dan motorik akan semakin baik.
 Mengasah memori otak: Anak kecil mempunyai organ memori yang belum
banyak terisi oleh beragam hal. Oleh karena itu, melalui bermain anak bisa
mengembangkan kemampuan memori yang ia miliki. Anak akan mengekplorasi
serta melihat benda yang ada di sekitarnya. Ia terus mempelajarinya dan
kemudian mengenal benda-benda dengan warna yang berbeda secara
sempurna. Semakin anak bermain, maka otaknya akan semakin terasah dan ia
mampu mendapatkan perkembangan memori yang jauh lebih baik.
 Mengembangkan etika: Ketika anak bermain, maka ia melakukan banyak hal
bersama teman-temannya. Ia mempelajari banyak aturan, mempunyai tingkat
sportivitas, dan tentu saja belajar bagaimana membangun etika yang benar.
Anak tidak mudah curang ketika berhadapan dengan aturan pada dunia yang
sebenarnya, karena ia telah terlatih untuk melakukan banyak hal dengan baik.
 Meningkatkan kreativitas anak: Di dalam melakukan permainan, anak-anak
dapat mengeksplorasi dan menerapkan banyak ide yang terkait dengan sistem
permainan. Semakin banyak media dan jenis permainan yang mereka mainkan,
maka akan semakin banyak ide bermunculan. Ketika kreatifitas tersebut terus
diasah, maka anak bisa menemukan ide-ide cemerlang pada masa yang akan
datang.
Taman kanak-kanak merupakan pendidikan pra sekolah di jalur pendidikan formal.
Sesuai Undang — Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2003 pasal 28 ayat (2)
yang berbunyi Pendidikan Usia Dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan formal
atau informal. Berdasarkan pasal tersebut jelas bahwa pendidikan anak usia dini juga
menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat secara melembaga resmi /
pemerintah maupun non pemerintah.

Pembelajaran di Taman Kanak- Kanak menggunakan prinsip bermain sambil belajar


yang artinya pendidikan yang diberikan oleh guru hendakanya dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan dan melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi,
menemukan dan memanfaatkan obyek-obyek yang ada didekat anak sehingga
pembelajaran lebih bermakna bagi anak.

Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi
disebut sebagai anak usia pra sekolah (Golden age). Pada masa ini terjadinya
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon. stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan.Masa ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, disiplin diri,
nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirin. anak membutuhkan rangsangan
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak.

Peran alat permainan edukatif dalam proses belajar mengajar sangat penting karena
media adalah sebagai penyampai pesan dari beberapa sumber kepada penerima
pesan maka selayaknya jika guru memiliki gagasan dan kreativitas ketika akan
melaksanakan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan keterampilan untuk menggunakan
alat permainan edukatif yang ada melalui penggunaan alat permainan edukatif
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

B.    Fokus

Setelah observasi dilakukan di YP SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK dalam


merangsang perkembangan kognitif anak maka kegiatan terfokus pada kegiatan
membuat kerajinan tangan

C.    Tujuan

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas penulisan penelitian ini mempunyai tujuan


sebagai berikut :

1.   Untuk mengetahui kreatifitas anak

2.   Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan membuat kerajinan


tangan .
D.Manfaat

Bagi anak

Sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan


menggunakan Alat Permainan Edukatif dan juga mengurangi kebosanan dalam
mengikuti pembelajaran di masa pandemi.
Tentang Yayasan

Tanggal berkunjung:02 November 2021

Alamat:Jl. Bunga Ncole Raya, Kemenangan Tani, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara 20136

YP SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK merupakan sekolah tingkat taman kanak-kanak


yang melayani pengajaran jenjang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
kurikulum yang berstandar. Adapun pelajaran yang diberikan yaitu pendidikan agama,
behitung, membaca, menulis, seni, bahasa inggris, hingga bersosialisasi. Pengajaran
dimulai dari pagi hingga siang dengan selingan waktu bermain dan istirahan bagi anak.

Hari ini merupakan hari pertama kami berkunjung ke YP SOLAFIDE,


PLAYGRUP/PAUD/TK. Hal pertama yang kami lakukan pada hari ini adalah bermain
sembari mengambil hati anak anak agar mereka dapat mengikuti dan merasa senang
dengan kehadiran kami.

Persiapan yang kami sebelum melakukan pertemuan ini adalah menyepakati bahwa
tema yang akan diusung mengikuti tema pembelajaran yang ada di YP SOLAFIDE,
PLAYGRUP/PAUD/TK kami juga menyepakati tentang jam pengajaran yang akan
berlasung dari ja 08.00 sampai dengan 10.00. Guru beserta pemilik yayasan
menyambut kami dengan sangat hangat.

Kegiatan pembelajaran kami ini bersifat belajar sambil bermain, sehingga kami
harapkan anak anak YP SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK tidak merasa terebani dan
bosan dengan kegiatan belajar dan mengajar yang kami sampaikan. Materi ini kami
bawakan dengan membawa Flash Card bergambar yang di harapkan dapat
membangun visualisasi anak anak TK untuk mengetahui serta bentuk bentuk bukan
hanya menghafal nama.

Metode ini kami nilai efektif karena saat kami mengevaluasi materi yang kami
sampaikan hari ini dengan mengajan anak anak untuk membuat suatu kerajinan
tangan, anak anak dapat mengikutinya dengan baik dan benar, walaupun ada satu
sampai dua anak yang tidak dapat menangkap pelajaran dengan cepat, namun
sebagian besar anak anak dapat mengikutinya.

Kendala yang kami hadapi, kami sempat bingung untuk menyampaikan materi karena
tingkat anak yang berbeda, namun anak anak dapat menyerap materi dengan baik.
Satu kendala kami lagi adalah mengatasi anak yang sangat pendiam, walaupun
sebagian besar anak anak senang dan menerima keberadaan kami, ada beberapa
anak yang sangat malu jika ada kami, namun kami melakukan pendekatan sesuai apa
yang mereka suka sehingga satu per satu anak pemalu mulai terbuka kepada kami.
Membuat kerajianan tangan berbentuk gajah dari kertas origami

Pada awalnya origami merupakan teknik lipatan menggunakan kain maupun


kertas. Keterampilan tangan ini membutuhkan ketelitian dan fokus yang
bagus.

Hingga saat ini, kreasi origami telah berkembang bermacam-macam. Selain


bentuknya terlihat indah, melatih anak untuk bermain origami juga
bermanfaat untuk perkembangan otak anak lho Moms. Berikut 6 manfaat
permainan origami untuk anak.

1. Origami membentuk imajinasi, konsentrasi dan kepekaan estetika

Belajar melipat kertas dan membuat kreasi origami dalam prosesnya


mengharuskan anak untuk berfikir bagaimana caranya mencapai hasil akhir.
Nah, untuk membayangkan hasil yang mereka inginkan, anak harus
menggunakan imajinasinya.

Dalam setiap lipatan origami yang dibuat, anak harus tetap fokus pada tujuan
bentuk akhir sesuai keinginan sejak awal.

Pada proses pembuatan kreasi origami, anak akan menggunakan ujung


jarinya untuk menarik garis dan melipat sesuai titik.

Gerakan Ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Membiasakan anak


untuk berkonsentrasi tingkat tinggi ketika melakukan hal kecil seperti
membentuk kertas juga meningkatkan kecerdasan spasial atau estetika.

2. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan menstimulasi


perkembangan otak

Origami adalah bentuk kreasi di mana anak akan menggunakan jarinya untuk
melipat dan membuat bentuk khusus dari selembar kertas.

Kemampuan anak untuk menggerakkan anggota tubuhnya, seperti jari


dengan gerakan halus nan terampil untuk menghasilkan sebuah karya yang
indah adalah salah satu bentuk pembelajaran untuk mengasah
perkembangan otak anak.

Mom harus tahu bahwa salah satu saraf perifer terdapat di ujung jari, dan
sering disebut sebagai “otak kedua”.

Ketika anak menggunakan ujung jari mereka untuk membuat origami,


gerakan ini mengirimkan sinyal ke otak dan membuatnya lebih aktif di
motorik halus, menjadikan aktivitas ini sebagai bentuk permainan yang baik
bagi perkembangan otak anak.
Dalam pembelajaran langsung, di mana anak ikut serta membuat kreasi
origami, keterampilan visualisasi spasialnya akan semakin terasah.

Anak-anak yang memiliki keterampilan semacam ini akan lebih mudah


memahami, mengkarakterisasi, dan membangun konsep pemahaman
terhadap di dunia sekitar mereka.

3. Origami mengenalkan konsep pembagian

Ketika satu kertas utuh dilipat menjadi beberapa bagian berbeda, anak akan
menyaksikan secara langsung konsep pembagian yang selama ini hanya
mereka kenal dalam matematika.

Misalnya, untuk mendapat bentuk persegi kecil, anak perlu melipat kertas di
bagian tengah hingga kertas terbagi menjadi dua, lalu lipat lagi di garis
tengah hingga menghasilkan bentuk persegi.

Dalam ranah yang lebih jauh, Mom juga bisa mengajarkan pada anak bahwa
melipat selembar kertas menjadi dua dan seterusnya ini juga bisa digunakan
untuk menunjukkan konsep tak terbatas.

4. Anak belajar menyelesaikan persoalan

Melipat dan membuat bentuk dengan origami akan memberi anak


kesempatan untuk menyelesaikan persoalan.

Contohnya, berilah satu bentuk hasil akhir kreasi origami dan mintalah anak
untuk membuatnya.

Tentu mereka akan berusaha menemukan solusi dan cara hingga berhasil
membuat bentuk tersebut dengan cara mereka.

5. Kreasi origami adalah ilmu sains yang menyenangkan


Bermain origami adalah cara yang menyenangkan bagi anak untuk belajar dasar
konsep fisika. Satu lembar kertas tipis mungkin tidak terlalu kuat, tetapi jika dilipat
menjadi suatu bentuk, maka akan jadi kokoh.

Selain itu, origami juga merupakan cara yang menyenangkan untuk menjelaskan
macam-macam bentuk, warna, dan binatang. Beberapa bentuk yang mudah yaitu kapal
terbang, kapal laut, dan kodok.

Hasil uji statistik dari motorik halus dan perkembangan kognitif anak-anak
prasekolah (4-5 tahun) sebelum dan sesudah terapi origami (p = 0,001). Ini berarti
bahwa
terapi origami memiliki efek yang signifikan terhadap motorik halus dan perkembangan
kognitif anak prasekolah (4-5 tahun).
Lembaga pendidikan, terutama anak-anak TK keperawatan dapat menggunakan
terapi origami untuk meningkatkan motorik halus dan perkembangan kognitif anak
prasekolah.

Alat dan bahan

1.Kertas origami

2.Lem

3.Gunting

4.Pipet

5.Spidol

Tujuan:

1.Melatih kreatifitas anak

2.Melatih daya ingat anak

3.Melatih kesabaran anak


Dokumentasi Kegiatan Praktek Laboratorium Bermain Kreatif Pada Anak Di TK
SOLAFIDE

No Hari/Tanggal Waktu Dokumentasi Keterangan


1 02 November 08.00- Kami Melakukan
2021 08.05 perkenalan terlebih
Wib dahulu sebelum memulai
kegiatan

2 02 November 08.05- Kami melakukan


2021 08.10 kegiatan bernyanyi agar
Wib suasana hati anak-anak
riang gembira

3 02 November 08.10- Memberitahukan kepada


2021 08.15 anak tentang kerajinan
Wib apa yang akan dibuat

4 02 November 08.15- Bertanya dan


2021 08.20 memberikan kertas
Wib origami kepada anak
warna apa yang mereka
sukai dan mereka pilih
untuk membuat
kerajinan
5 02 November 08.20- Memulai membuat
2021 09.30 kerajinan dan membantu
Wib serta memantau anak-
anak dimulai dari
pemilihan warna yng
mereka
sukai ,melipat,menggunti
ng,merekatkan dengan
lem hingga selesai
Absen Peserta Kegiatan Praktek Laboratorium Bermain Kreatif Pada Anak Di TK
SOLAFIDE

No Nama Anak Hasil Kerja


1 Riyan

2 Yuriko
3 Cio

4 Alfaro

Pembimbing

Tiurlan DolokSaribu,S.kep,Ns,M.kep

NIP.197701062002122003
Dokumentasi Akhir (Foto Bersama Anak-anak, Ibu Tiur Dan Mis/Guru Yang
Mengajar Di TK Solafide)

Pembimbing

Tiurlan DolokSaribu,S.kep,Ns,M.kep

NIP.197701062002122003
Absen Pelaksanaan Kegiatan Praktek Laboratorium Bermain Pada Anak Di TK
SOLAFIDE

No Nama Keterangan Tanda Tangan


1

8
9

10

Kesimpulan Kegiatan

Hasil dari kegiatan pengajaran kami ini, sebagai bentuk apresiasi kami, akan
pengaplikasian nilai-nilai Pancasila akan tanggung jawab, kejujuran, disiplin, toleransi,
dan rasa peduli. Kami menjalankan tugas ini dengan jujur dan penuh tanggung jawab
terhadap pihak pihak yang terlibat dalam proses belajar dan mengajar di YP
SOLAFIDE, PLAYGRUP/PAUD/TK, hikmat dalam bermusyawarah, menerima pendapat
orang lain dalam setiap keputusan dan toleransi terhadap lingkungan.

Kesimpulan dari hasil kegiatan kami hari ini adalah indahnya saling berbagi. kegiatan ini
sangat bermafaat bagi kami karena kami dapat mempelajari hal hal yang belum pernah
kami rasakan sebelumnya, juga bagaimana seharusnya interaksi dengan anak anak
yang baik, kami juga dapat menganalisis pola tingkah anak anak dan juga mengevalusi
diri sendiri bagaimana seharunya kami bersikap dengan baik di lingkungan luar.

DAFTAR PUSTAKA
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/laporan-refleksi-penelitian-dan-analisis-
kegiatan-peningkatan-kemampuan-kognitif-anak-melalui-kegiatan-bermain-bombig-
pada-kelompok-b-di-tk-pertiwi-rejosari/

https://idalamat.com/alamat/234168/yp-sola-fide-playgruppaudtk-medan-sumatera-utara

https://www.kumpulanpengertian.com/2015/05/pengertian-bermain-menurut-para-
ahli.html

https://www.ruangmom.com/manfaat-bermain-origami.html

http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/107

Anda mungkin juga menyukai