Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nanda Yuesti

Nim : 2233078P

1. Pengertian Bermain

Bermain merupakan kegiatan yang menimbulkan kesenangan, dengan


bermainanak dapat mengatasi, mempelajari, menguji ide baru, dan menguji
keterampilan psikomotor baru yang didapat. Bermain pada anak dapat meningkatkan
kesehatan emosional dan fisik (Bowden, V.R. & Greenberg,2010)
Menurut Ball, Binder, dan Cowen (2010), Bermain pada Anak
dapatmeningkatkan kemampuan anak dalam mengontrol kejadian selama
bermain.Bermain dapat meningkatkan tumbuh kembang anak (Lillard et al.,
2013).Dengan bermain anak akan berekspresi dan beraktivitas melalui
masalahemosional atau psikologis (Ball, Jane. ruth, Bindler. kay, 2012)

2. Jenis Permainan

Jenis permainan dapat dibedakan menurut isi permainan, yaitu


1. Bermain afektif sosial (social affective play): di mulai dari bayi dimana
mengamati hubungan dengan orang lain. Bayi bermain denganmendengar
orang lain bicara, sentuhan dan berbagai respon yangdimunculkan bayi .
dengan itu bayi belajar memprovokasi emosi danmenanggapi orangtua dengan
senyuman, merayu
2. .Bermain untuk senang-senang (sense of pleasure play): stimulasi nonsosial di
mana pengalaman berasal dari luar. Anak merangsang indraselama bermain:
objek di lingkungan cahaya warna rasa dan bau. Anakakan mampu melakukan
segala sesuatu sesuai dengan pengalamanseperti bermain air, pasir , melakukan
gerak tubuh dengan berayun danbergoyang. Dan kemampuan alat indra lainya
seperti penciuman danbersenandung., permainan di luar ruangan (Loebach and
Cox, 2020)
3. Permainan keterampilan (skill play): Bayi mengembangakankemampuan dalam
menggenggam dan memanipulasi. Bayi akan terusmendemonstrasikan dan
melatih kemampuan baru hal ini diperolehdari permainan keterampilan. Bayi
akan terus menaklukkanketerampilan yang sulit dan bayi juga mampu
memahami suatutindakan yang dilakukan yang menghasilkan rasa sakit.
4. Permainan (games): anak memusatkan perhatian sejenak pada hal yangmenarik.
Anak melamun, bermain dengan pakaian atau benda lain.Berjalan tanpa
tujuan.5. Permainan yang hanya memperhatikan saja (unoccupted
behaviour),Permainan simbolik atau pura-pura (dramatic play): Drama atau
purapura distimulasi pada masa anak usia 11 sampai 13 bulan.
Anakmemerankan peristiwa di kehidupan sehari hari, anak
akanmempraktekkan peran permainan drama balita seperti
menggunakantelepon, mengemudi, mobil, mengayunkan boneka
berkembangmenjadi drama yang lebih komplek dengan bermain polisi,
guru,perawat atau dokter. Seiring bertambah usia anak akan memerankancerita
yang lebih rumit (Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D.,Winkelstein, M.L.,
& Schwartz, 2013)
Beberapa Fungsi Alat Bermain Dan Permainan BagiAnak

1. Sebagai alat penenang (pacifier


2. Alat bantu untuk mengenal minat dan potensi anak
3. Membantu anak dalam melampiaskan perasaannya (catharcist)
4. Sarana ekspresi diri (identification)
5. Mengembangkan daya imajinasi
6. Menstimulasi aspek kemampuan dasar
7. Kesempatan untuk bereksperimen dan eksplorasi
8. Cara untuk mengenal dunia diluar dirinya
9. Membangun kemampuan sosial
10. Sarana menata diri

Tumbuh Kembang Anak

Sejalan dengan teori tersebut Susanto mengemukakan bahwa bermain


dapatmembentuk sikap mental dan nilai-nilai kepribadian anak diantaranya:
a) Dengan bermain itu anak belajar menyadari peraturan dan berlatihmenjalankan
komitmen yang dibangun dalam permainan tersebut
b) Anak belajar menyelesaikan masalah
c) Anak berlatih sabar menunggu giliran setelah temannyamenyelesaikan
permainannya
d) Anak berlatih bersaing dan membentuk motivasi dan harapan hari esokaka nada
peluang memenangkan permainan.
e) Anak-anak sejak dini belajar menghadapi risiko kekalahan yangdihadapi dari
permainan (Pratiwi, 2017)

Teori Psikoanalisis Dalam Bermain

1. Teori psikoanalisis Sigmun Freud dan erik erikson dalam teoripsikoanalisis melihat
bermain anak sebagai alat yang penting bagipelepasan emosinya serta untuk
mengembangkan rasa harga diri anakketika anak dapat menguasai tubuhnya, benda-
benda serta jumlahketerampilan sosial.
2. Teori perkembangan kognitif yang menguji kegiatan bermain dalamkaitannya
dengan perkembangan intelektual
3. Teori dari vygotsky yang menekankan pada pemusatan hubungansocial sebagai hal
yang penting yang memengaruhi kognitif, karenaanak akan menemukan
pengetahuan dalam dunia sosialnya kemudianmenjadi bagian dari perkembangan
kognitifnya.

Tahapan Perkembangan Bermain Pada Anak

Tahapan perkembangan bermain pada anak usia dini dapat dilihat melalui tingkatan
dan tahap sebagai berikut:
1. Tahapan manipulatif pada umumnya tahapan ini dapat dilihat padaanak usia 2-3
tahun dengan alat-alat atau benda yang dipegang anakakan melakukan penyelidikan
dengan cara membolak-balik, maraba-raba bahkan menjatuhkan lalu melempar dan
memungutnya kembali,meraba-raba dan sebagainya.
2. Tahapan simbolis Peralihan dari tahap manipulatife hamper tidakdapat dilihat hal ini
disebabkan karena anak yang sudah sampai padahasil ciptaan anak kadang berbicara
sendiri tentang apa yang dibuatnyasesuai dengan fantasinya
3. Tahapan eksplorasi pada tahap ini anak sering bermain sendiri danlebih senang tidak
berteman dalam bermain. Anak memperolehpenemuan-penemuan besar tentang
keterampilan
4. Tahapan eksperimen Pada tahap ini anak melakukan percobaan-percobaan dan
perhatian mulai tertuju pada kegiatan bentuk tertentu
5. Tahap dapat dikenal Pada tahap ini anak berada pada usia 5-6 tahunmencapai
tahapan membangun bentuk bentuk yang realistis
6. Syarat-syarat Bermain dan permainan edukatif anak1. Play Time Anak harus
memiliki waktu yang cukup dalam bermain.Masa usia dini merupakan masa
bermain, bukan masa anak untuk dipaksa belajar atau bekerja. Saat yang tepat untuk
anak bermain dapatdisesuaikan dengan jenis permainan. Jika permainan di luar
ruangan(gross motor/fungsional play) sebaiknya dilakukan pada pagi hari atausore
hari, agar anak merasa nyaman dengan udara yang sejuk dan tidak panas.

Jenis alat permainan harus disesuaikan dengan usia anakdan taraf perkembangannya.
Alat permainan hendaknya memenuhikriteria;
1) Aman bagi anak
2) Ukuran, bentuk dan warna sesuai usiaanak dan taraf perkembangannya,
3) Berfungsi mengembangkanseluruh aspek perkembangan anak,
4) Dapat dimainkan secarabervariasi/cara
5) Merangsang partisipasi aktif anak, ,
6) Sesuaikemampuan anak (tidak terlalu sulit atau terlalu mudah)
7) Menarikdari segi warna dan bentuk atau suara (jika bersuara)
8) Tahanlama/tidak mudah rusak
9) Mudah didapat dan dekat denganlingkungan anak
10) Diterima oleh semua budaya Jumlah alatpermainan yang digunakan hendaknya
cukup, dengan kebutuhan anak,tidak terlalu sedikit atau tidak terlalu banyak

Anda mungkin juga menyukai