Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERMAINAN AUD

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Permainan Aud

Dosen Pengampu : Irfan Haris, S. Pd. I, M. Pd

Disusun Oleh :

Salsabilla Naura F.H (2420088)

KELAS C

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA 2020/2021
MATA KULIAH PERMAINAN AUD

1. Arti Penting Bermain Menurut Para Ahli :

A. Herbest Spenser
Arti penting bermain menurut Herbest spenser yaitu bahwa tanpa bermain,
anak akan mengalami masalah serius karena energi mereka tidak tersalurkan,
yang dimana kelebihan energi ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas
sehingga mereka terbebas dari perasaan tertekan. Energi atau tenaga yang
berlebihan pada seseorang perlu dibuang atau dilepaskan melalui bermain.

B. Sigmun Frued
Arti penting bermain menurut sigman frued yaitu bermain sama seperti fantasi
atau lamunan, melalui fantasi serta lamunan itu seseorang dapat memproyeksikan
harapan-harapan maupun konflik pribadi yang tidak bisa diwujudkan dalam
kehidupan nyata. Contohnya anak akan bermain perang-perangan untuk
mengekspresikan dirinya, anak akan meninju boneka dan pura-pura bertarung
untuk menunjukan kekesalannya. Hal ini berarti anak bermain karena mereka
butuh melepaskan desakan emosi secara tepat.

C. Moriz Lazarus
Arti penting bermain menurut moriz lazarus bahwa bermain adalah lawan dari
bekerja yang dimana melibatkan diri dalam permainan adalah cara yang ideal
dalam memulihkan tenaga. Karena mereka memerlukan penyegaran kembali atau
mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari.
Apabila tidak bermain anak akan menderita kelesuan akibat ketiadaan
penyegaran.

2. Yang paling sesuai dengan perkembangan anak usia dini adalah teori bermain
modern, karena bermain tidak hanya menjelaskan mengapa muncul perilaku
bermain, tetapi juga berusaha menjelaskan manfaat bermain bagi perkembangan
anak, teori modern ini lebih menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga
lebih menyeluruh, serta dapat mengembangkan kognitif anak dan traumatis. Dalam
hal ini bermain dapat dijadikan sarana untuk menyalurkan emosi negatif seperti
marah sehingga timbul perasaan lega.
3. Persamaan Tahap Bermain Menurut Hurlock dengan Peaget:

A. Sama-sama memiliki 4 tahapan dalam bermain.

B. Dalam tahap sensory motor play (peaget) dengan tahap eksplorasi sama-sama
aktivitas bermainnya dengan kemampuan inderannnya. Yang dimana anak-anak
mulai mampu mengendalikan tangan untuk menyentuh benda, kemudian mampu
bergerak secara terkoordinasi dengan baik walaupun belum sempurna benar,
misalnya dalam berlari, melompat, menendang, melempar, memukul, dan
sebagainya.

C. Pada tahap ketiga piaget dann hurlock sama-sama dimulai usia sekitar 7-11 tahun
atau bisa dikatakan mulainya anak masuk sekolah dasar.

Perbedaan Tahap Bermain Menurut Hurlock dengan Piaget :

A. Pada tahap pertama piaget, Sensory Motor Play dimulai paling awal dari lahir
sampai dengan usia sekitar dua tahun. Sedangkan dalam tahap pertama hurlock
tahap eksplorasi ini ciri khasnya sampai usia anak 3 bulan.

B. Pada tahap kedua piaget, symbolic atau Make Belive Play ini dimulai sekitar 2 –
7 tahun dengan ciri-ciri anak mampu melakukan kegiatan bermain pura-pura atau
bermain khayal dan anak mulai mengenal simbol dari benda lain secara
representatif. Sedangkan dalam tahap kedua hurlock, tahap permainan ini dimulai
pada usia anak mencapai usia tahun pertama dan puncaknya pada usia antara 5-6
tahun. Yang dimana anak senang mengeksplorasi alat mainannya yang dianggap
hidup seperti dirinya atau temannya, sehingga alat permainan tersebut dipandang
mampu bergerak, berbicara, dan merasakan.

C. pada tahap keempat piaget, Games With Rules and Sports ini anak mendapatkan
kesenangan dengan bermain dan olahraga sehingga ingin melakukannya
berulang-ulang. Sedangkan dalam tahap keempat hurlock tahap melamun, anak
lebih kearah kegiatan berkhayal atau banyak melamun.

4. Karena Bermain merupakan sarana anak untuk belajar mengenal lingkungan dan
merupakan kebutuhan yang paling penting dan mendasar bagi anak khususnya untuk
anak usia dini, melalui bermain anak dapat memenuhi seluruh aspek kebutuhan
perkembangan kognitif, afektif, social,emosi, motorik dan bahasa. Bermain bagi
anak tidak hanya memberikan kepuasan terhadap anak akan tetapi, bermain dapat
pula membangun karakter dan membentuk sikap dan kepribadian anak. Melalui
kegiatan bermain anak akan belajar banyak hal dan akan mudah menyerap
pengalaman yang didapatkannya pada saat bermain. Anak secara langsung
mengamati lingkungan area bermain disekitarnya, anak dapat berinteraksi langsung
dengan lingkungannya, karena dengan bermain anak dapat menemukan lingkungan
orang lain, dan menemukan dirinya sendiri. Sehingga anak dapat bersosialisasi
dengan lingkungan tersebut. Pada saat bermain, anak memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan segala sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Melalui bermain,
anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan yang di milikinya secara
langsung, karena dengan praktek anak akan mendapatkan pengalaman unik yang
dapat membangun pengetahuannya. Anak mendapatkan kepuasan dalam bermain
karena secara tidak langsung anak mengembangkan dirinya sendiri.

5. Pada gambar tersebut anak membuat objek dengan play dough. Cara bermainnya
anak diberi beberapa macam lilin yang berbeda warna agar si anak tertarik dan suka/
juga bisa memberikan beberapa objek pendukung seperti stik es krim, kulit kerang
atau kerikil, kemudian si anak disuruh bereksperimen sesuka mereka membentuk
yang mereka inginkan membangun sesuatu yang berbeda sesuai dengan
imajinasinya. Akan tetapi sebelum memulai bermain kita memberikan contoh cara
menggunakannya dan hasil yang kita bentuk terlebih dahulu agar si anak mengerti
seperti bentuk bunga, gelas, kolam yang dikelilingi batu, menara dan lain
sebagainya. Dengan bermain tersebut dapat mengembangkan kemampuan aspek
seni, kemampuan kognitif anak, dan kemampuan motorik anak.

6. Manfaat permainan dramatic play : untuk perkembangan anak, mendukung


keterampilan intelektual dimana si anak mendapat kesempatan untuk menghidupkan
kembali adegan-adegan dari kehidupan mereka sendiri, dan mengasah kemampuan
verbal.

Contoh : Si anak berperan sebagai polisi, dokter / si anak berperan sebagai seorang
ibu dan anaknya boneka.

Manfaat permainan role play : membuat anak lebih kreatif dimana ketika mereka
mempraktekkan peran otomatis ia akan membayangkan bagaimanna cara menjalani
peran tersebut, kemampuan mencipta atau berkreasi jelas kian terasah. Manfaat
selanjutnya yaitu mengembangkan aspek kognitif anak, serta mengasah
keterampilan sosial anak.

Contoh : Permainan pasar-pasaran menuntut anak-anak seperti di suasana pasar,


dimana ada penjual, pembeli dan peran-peran lain yang dimana si anak mengenal
huruf, angka serta warna dan bentuk. Permainan polisi-polisian menuntut anak-anak
seperti seorang polisi dan penjahat yang dikejar

7. Dalam mengembangkan aspek motorik dan kognitif anak usia dini sebaiknya
menggunakan jenis permainan konstruktif karena kebanyakan anak menyukai
permainan tersebut yang dimana sangat fleksibel, meningkatkan imajinasi, daya
cipta anak. Jika dibandingkan dengan permainan reseptif, permainan konstruktif ini
lebih banyak memiliki manfaat diantaranya mengasah skill motorik halus, mengasah
kemampuan memecahkan masalah, mengasah imajinasi dan kreativitas,
meningkatkan fokus dan kesabaran. Yang tidak kalah penting, permainan
konstruktif untuk anak usia dini memberikan stimulasi sensori, memberi kebebasan
anak untuk membangun banyak keterampilan yang berbeda sesuai imajinasinya
sendiri serta mempersiapkan anak untuk tonggak pertumbuhan berikutnya yang
lebih dramatis.

8. Pembelajaran pada anak usia dini harus dilakukan dengan cara bermain karena
bermain bagi tingkatan anak usia dini merupakan dunianya. Si anak justru tidak
lekas bosen dan tertantang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada saat
bermain, anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang ia
rasakan dan pikirkan. Dengan bermain anak sebenarnya sedang mempraktekkan ke-
terampilan yang dimilikinya secara langsung karena dengan mempraktekkan anak
akan menghasilkan pengalaman unik yang dapat membangun pengetahuannya. Juga
meupakan kebutuhan yang paling penting dan mendasar bagi anak usia dini, melalui
bermain anak dapat memenuhi seluruh aspek kebutuhan perkembangan kognitif,
afektif, sosial, emosi, motorik dan bahasa. Bermain sendiri bermanfaat untuk
memicu kreaktivitas, mencerdaskan otak, menanggulangi konflik, melatih empati,
mengasah panca indera, terapi dan melakukan penemuan.

9. Contoh bermain sambil belajar untuk mengembangkan aspek seni : permainan


menyusun serta merangkai balok menjadi bangunan, gedung, rumah, dll. Bermain
pasir membuat istana, menggambar dan melukis.

10. Contoh bermain sambil belajar untuk mengembangkan aspek moral agama :
bermain sambung ayat, si guru membacakan salah satu surat kemudian meminta
murid untuk melanjutkannya dengan memberi hadiah bagi yang menjawab. Berdoa
bersama baik setiap mau memulai pembelajaran atau sesudah pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai