DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan Rahmat dan Karunianya kepada penulis sehingga mampu menyusun
Laporan Kasus tentang Asuhan Keperawatan Pasien dengan Osteoartritis”. Adapun
tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu proses atau tahapan dari
penulis untuk menyelesaikan kegiatan praktik keperawatan pada tugas dan fungsi
sebagai perawat..
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Rekan-rekan yang
telah banyak membantu penulis dalam melakukan askep pada pasien dengan
osteoarthritis. Laporan kasus ini juga tidak terlepas dari kesalahan baik dari segi isi
maupun dari segi penulisan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
terhadap penulis demi kesempurnaan laporan ini sehingga dapat disusun dengan
baik, dan laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan peningkatan kualitas
manajemen asuhan keperawatan.
Penulis
Nina Trisnawati
1
DA@TAR ISI
KATA PNNAANTAR............................................................................................................... 1
DA@TAR BSB.......................................................................................................................... 2
LAPORAN PNNDAHULUAN............................................................................................... 3
Pengertian............................................................................................................................... 3
Klasifikasi................................................................................................................................ 3
Penyebab................................................................................................................................. ;
Patofisiologi........................................................................................................................... >
Aambaran Klinis................................................................................................................... 1
Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................... 8
Penatalaksanaan..................................................................................................................... 8
Pengkajian.............................................................................................................................. 8
Diagnosa yang mungkin timbul dan intervensinya......................................................14
LAPORAN KASUS...............................................................................................................21
Pengkajian........................................................................................................................... 21
Analisa Data........................................................................................................................ 34
Rencana Asuhan Keperawatan.........................................................................................3;
Fatatan Perkembangan Klien...........................................................................................39
2
KELAINAN SENDI DEGENERATIF (OSTEOARTRITIS)
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengertian
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau
osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi ) merupakan kelainan sendi yang
paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan
(disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)
Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan
yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia,
penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering
dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan
Hadi ,1999)
Klasifikasi
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :
a. Tipe primer ( idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang
berhubungan dengan osteoartritis
b. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur
(Long, C Barbara, 1996 hal 336)
3
Penyemam
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut:
1. Umur
Perubahan fisis dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya umur
dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk
pigmen yang berwarna kuning.
2. Pengausan (wear and tear)
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi
melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan
yang harus dikandungnya.
3. Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan,
sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.
6. Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan reaksi
peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi oleh
membran sinovial dan sel-sel radang.
7. Joint Mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka rawan sendi
akan membal dan menyebabkan sendi menjadi tidak stabil/seimbang
sehingga mempercepat proses degenerasi.
4
8. Penyakit endokrin
Pada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam proteglikan yang
berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat fisik
Patofisiologi
sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna
vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya
gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan
penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut.
Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-
peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan
penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago
yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen
5
atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan
6
tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi
penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas,
adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman ,1995)
Pathway
Proses Penuaan
Trauma
Intrinsik
Ekstrinsik
Pemecahan Perubahan
kondrosit Komponen sendi
Kolagen
Progteogtikasi Perubahan
Jaringan sub metabolisme sendi
Proses penyakit kondrial
degeneratif
yang panjang
MK: Pengeluaran
Kerusakan enzim lisosom
Penatalaksanaan
lingkungan
Kerusakan
Kurang
matrik kartilago
kemampuan
mengingat
Kesalahan
Penebalan Perubahan
interpretasi
tulang sendi fungsi sendi
Penyempitan Deformitas
MK: Kurang rongga sendi sendi
pengetahuan
Kontraktur
Distensi Cairan
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan
akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan
keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat.
Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar,
misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong
sebelah lateril, dan tungkai atas.
Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat
diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
7
Pemeriksaan Penunjang
- Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago
sendi sebagai penyempitan rongga sendi
Penatalaksanaan
a. Tindakan preventif
- Penurunan berat badan
- Pencegahan cedera
- Screening sendi paha
- Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat
kerja b.Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul
Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
- Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress
pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara
2. Kardiovaskuler
- Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten,
sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali
normal.
8
3. Integritas Ego
- Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.
4. Makanan / Cairan
- Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi
makanan atau cairan adekuat mual, anoreksia.
- Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan
pada membran mukosa.
5. Hygiene
- Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri,
ketergantungan pada orang lain.
6. Neurosensori
- Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi
7. Nyeri/kenyamanan
8. Keamanan
- Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus
- Lesi kulit, ulkas kaki
- Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga
- Demam ringan menetap
9
9. Interaksi Sosial
- Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan
peran: isolasi.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
- Riwayat rematik pada keluarga
- Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit
tanpa pengujian
- Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal, pkeuritis.
1
- Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau
duduk di kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.
- Pantau penggunaan bantal.
1
- Pertahankan tirah baring/duduk jika diperlukan
- Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus-
menerus dan tidur malam hari tidak terganggu.
1
- Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau
terlalu memperhatikan tubuh/perubahan.
- Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk
1
e. Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan
berhubungan dengan :
- Proses penyakit degeneratif jangka panjang.
informasi.
Intervensi :
- Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan
- Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit
melalui diet, obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan
istirahat.
- Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang
realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-obatan, terapi
fisik, dan manajemen stress.
1
- Identifikasi efek samping obat.
- Diskusikan teknik menghemat energi.
- Berikan informasi tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat
1
Renfana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Renfana Tindakan
Keperawatan
1. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan - Kaji keluhan nyeri, catat lokasi
berhubungan asuhan keperawatan selama dan intensitas nyeri (skala 0 —
dengan 5 hari, klien akan: 10), catat faktor-faktor yang
- Menunjukkan nyeri mempercepat dan tanda-tanda
hilang/terkontrol rasa nyeri.
- Klien terlihat rileks dapat - Beri matras dan kasur keras
tidur/beristirahat dan bantal kecil. Tinggikan linen
berpartisipasi dalam tempat tidur sesuai kebutuhan
aktivitas saat klien beristirahat/tidur.
1
- Diskusika
n tingkat
fungsi
umum;
sebelum
timbul
eksaserba
si
penyakit
dan
potensial
perubaha
n yang
sekarang
diantisipa
si
- Pertahankan mobilitas,
kontrol
1
pada kemampuan klien terhadap nyeri dan program
- Mendemonstrasikan latihan.
perubahan teknik/gaya - Kaji hambatan terhadap
kemampuan dan
klien untuk
manajemen stres.
mengingat - Tekankan pentingnya
informasi yang melanjutkan manajemen
diberikan farmakologi terapi.
- Identifikasi efek samping obat.
- Diskusikan teknik menghemat
energi
- Berikan informasi tentang alat
bantu misalnya tongkat,
tempat
1
Gangguan Citra Setelah dilakukan - Dorong klien mengungkapkan
tubuh tindakan keperawatan mengenai masa lalu tentang
selama 5 hari klien akan: proses penyakit, harapan masa
- Mengungkapkan depan.
peningkatan rasa percaya - Diskusikan arti dari
diri dalam kemampuan kehilangan/ perubahan pada
untuk menghadapi dirinya. Memastikan
penyakit perubahan gaya bagaimana pandangan pribadi
hidup dan kemungkinan klien dalam memfungsikan
keterbatasan. gaya hidup sehari-hari
- Menyusun tujuan rencana termsuk aspek-aspek seksual.
realistis untuk masa - Akui dan terima perasaan
2
Kerusakan Setelah dilakukan tindakan - Pantau tingkat inflamasi/rasa
mobilitas fisik keperawatan selama 5 hari sakit pada sendi.
berhubungan klien dapat: - Pertahankan tirah baring/
2
LAPORAN KASUS
Pengkajian
I. Identitas Klien
1. Nama (Inisial) : Tn. Rm
2. Jenis kelamin : Laki - laki
3. Umur/tgl. lahir : 1 Januari 1955 (55 tahun)
4. Status Perkawinan : Sudah menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/ bangsa : Toraja/ Indonesia
7. Pendidikan : SMP
8. Pekerjaan : Wiraswasta dibidang perbengkelan
9. Alamat : Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
menggerakkan sendi (misal bangun tidur atau jongkok), pada saat beraktifitas lama,
dan mengangkat beban berat. Sedangkan keluhan berkurang pada saat klien
beristirahat (misal duduk dan tidur)
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
Memijat - mijat bagian yang sakit dan istirahat (tidur)
4. K-e biMas ae ar onk o k (:berapa batang /bungkus sehari) : Klien tidak merokok
- Minum alkohol : Klien tidak minum alkohol
Lamanya : Tidak ada
- Minum kopi : Iya
Lamanya : 30 tahun
- Minum obat-obatan : Klien tidak minum obat — obatan dalam jangka panjang
Lamanya : Tidak ada
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
29 November 2010 (pukul 11.40)
- Tekanan darah : 140/80 MmHg - Nadi :100x/menit
- Pernapasan : 24x/ menit - Suhu badan : 36,6° C
3. Penglihatan
- Bentuk mata : Simetris terhadap wajah
- Ketajaman : Kurang baik sehingga membutuhkan alat bantu
penglihatan
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Pupil : Isokor (kanan dan kiri)
- Sklera : Tidak ikterus, tampak adanya arteri
- Pakai kaca mata : Iya (Hipermetropi, menggunakan kacamata +2)
- Penglihatan kabur : Tidak
- Diplopia : Tidak
- Nyeri : Tidak
- Peradangan : Tidak
- Pernah operasi : Tidak
4. Pendengaran
- Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
- Lubang telinga : Terdapat serumen tetapi dalam batas normal
- Gangguan pendengaran : Tidak
- Nyeri : Tidak
- Peradangan : Tidak
- Tinnitus : Tidak
6. Pernapasan
Inspeksi
- Bentuk thorax : Simetris kanan dan kiri
- Pernapasan : Tampak teratur dan tidak kesulitan untuk bernapas
Perkusi
- Cairan : Tidak terdapat cairan berlebih dalam paru
- Udara : Bunyi paru terdengar timpani (normal)
- Massa : Tidak teraba adanya masa maupun benjolan
Auskultasi
- Inspirasi : Terdengar normal (suara napas bersih)
- Ekspirasi : Terdengar normal (suara napas bersih)
- Ronchi : Tidak terdengar bunyi ronchi
- Wheezing : Tidak terdengar bunyi wheezing
- Krepitasi : Tidak terdengar bunyi krepitasi
- Clubbing Finger : Tidak tampak adanya clubbing finger
7. Pencernaan
Inspeksi
- Turgor kulit : Sudah keriput dan kekenyalan kurang (karena sudah tua)
- Keadaan bibir
Basah : Ya
Pecah : Terlihat agak kering
- Keadaan rongga mulut
Warna Mukosa : Merah muda
Luka/ perdarahan : Tidak ada luka maupun pendarahan
Tanda-tanda radang : Tidak tampak tanda — tanda radang
Keadaan gusi : Baik, tidak tampak adanya pendarahan
- Keadaan abdomen
Warna kulit : Tidak pucat, penyebaran warna kulit merata
Luka : Tidak ada luka maupun bekas luka
- Peristaltik usus yang nampak
Pembuluh darah kapiler yang nampak : Tidak ada pembuluh kapiler yang nampak
Pembesaran : Tidak ada pembesaran hepar atau kelenjar, tidak terdapat benjolan
Keadaan rektal
Luka : Tidak ada luka
Perdarahan : Tidak tampak pendarahan
Hemmoroid : Tidak
Lecet/ tumor/ bengkak : Tidak tampak adanya luka/tumor/bengkak
Auskultasi
- Bising usus : 12x/ menit (normal 5 - 30x/menit)
- Bunyi vaskuler : Tidak terdengar bunyi vaskuler (normal tidak terdengar)
- Bunyi peristaltik : Terdengar jelas menggunakan stetoskop (normal)
- Bunyi jantung janin : Tidak ada
Perkusi
- Cairan : Tidak terdengar adanya cairan berlebih diabdomen
- Udara : Bunyi terdengar timpani (normal)
- Massa : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Palpasi
- Tonus otot : Sedikit tahanan pada sepergerakan sendi (normal)
- Nyeri : Tidak terasa nyeri
- Massa : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
-
8. Cardiovaskuler
Inspeksi
- Kesadaran : Compos mentis
- Bentuk dada : Simetris funnel chest (normal)
- Bibir :
pucat/ sianosis : Tidak pucat / sianosis, agak kering
- Kuku :
Biru/ pucat : Kuku berwarna merah muda
Capillary Refill : < 3 detik (normal)
- Tangan :
edema/ tidak : Tidak edema
- Kaki :
edema/ tidak : Tidak edema
- Sendi :
edema/ tidak : Ada sedikit pembengkakan pada lutut kiri
Palpasi
- Ictus cordis/Apical Pulse : Teraba
- Vena jugularis : Teraba
Perkusi
- pembesaran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
- BJ I : Terdengar lebih kuat dari BJ II (normal)
- BJ II : Terdengar lebih lemah dari BJ I (normal)
- Murmur : Tidak terdengar adanya murmur
9. Persyarafan
- Tingkat kesadaran : Compos mentis GCS (E/M/V): E=4, M=6, V=5 (normal)
- Kejang : Tidak kejang Jenis : Tidak ada
- Jenis kelumpuhan : Tidak lumpuh
- Parasthesia : Tidak parasthesia
- Koordinasi gerak : Baik, tidak ada kesulitan bergerak (normal)
10. Musculoskeletal
- Nyeri otot : Tidak ada
- Refleksi sendi : Agak kaku terutama bagian kaki kiri dan bahu
kanan
- Kekuatan otot : 4 (dari rentang 1 - 5)
- Atropi / hyperthropi : Tidak ada
- Range of Motion (ROM) : Bebas
12. Reproduksi
Pria
- Pembesaran prostat : Tidak ada pembesaran prostat
- Lain-lain : Tidak ada riwayat penyakit tertentu berkaitan dengan
reproduksi
2. Eliminasi
- Buang air kecil (BAK)
a. Kebiasaan
Frekuensi dalam sehari : 8 — 10 kali
Warna : Kuning jernih
Bau : Menyengat (normal) Jumlah/ hari :
b. Perubahan selama sakit : Tidak ada yang spesifik (normal)
- Buang air besar (BAB)
a. Kebiasaan : Teratur
Frekuensi dalam sehari : 2-3 kali sehari
Warna : Coklat (normal)
Bau : Khas (normal)
Konsistensi : Padat (normal)
b. Perubahan selama sakit : Tidak ada yang spesifik (normal)
-
OSiragpaanoisraasnigsoysainagl : KKelSuaSrg(Ka e( ilsotmr i)p ok Keluarga Sulawesi
ypaenngtindgii/ktuetridekat
Selatan)
- Jika mempunyai masalah apakah dibicarakan dengan orang lain yang dipercayai/
Terdekat : Iya, dengan keluarga
- Bagaimana klien mengatasi suatu masalah dalam keluarga : Saling mengerti dan
berdiskusi atau bermusyawarah
- Bagaimana interaksi dalam keluarga : Baik
Diagnostik Test
- Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi pada kartilago
XI. Penatalaksanaan/pengobatan
- Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut tampak osteofit pada pinggir sendi
(osteoarthritis)
- klien mendapatkan resep obat dari dokter antara lain:
1. Pariet (PO) 20 mg 1x1
2. Artrodar (PO) 50 mg 2x1
3. OA Forte (PO) 500 mg 2x1
4. Ex Forge (PO) 80 mg/5ml 1x1
5. Cereblex (PO) 100 mg 2x1
6. Methycobal (PO) 500 mg 2x1
7. Voltaren Gel (Tropikal) 50 gr
- Klien melakukan fisioterapi dengan fisioterapist 2x sehari tiap pagi dan sore
- Klien tidak mempunyai riwayat sakit berat tertentu disamping penyakitnya
(osteoarthritis) saat ini
Analisa Data
Nama Klien/Umur : Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed : SHKJ 4 kanan 4211 bed
1 Nomor MR 10198536
Tgl
Masalah
Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
Keperawatan
(Keluhan Pasien + (hasil obserνasi, pemeriksaan fisik, Diagnosa Keperawatan (PES)
(Kesimpulan DS dan
laporan keluarga) laboratorium, diagnostik)
DO)
29/11/10 - Klien mengatakan nyeri - Wajah klien tampak menahan Nyeri kronis Nyeri kronis berhubungan
dibagian lutut kiri dan bahu nyeri dengan kerusakan tulang rawan
kanannya sendi (terjadinya osteofit dan
P= nyeri bertambah saat
fibrilasi pada karligo) ditandai
beraktifitas seperti
dengan klien mengatakan nyeri
jongkok
dibagian lutut kiri dan bahu
Q= nyeri tajam seperti
kanannya, wajah klien tampak
tertusuk — tusuk pisau
menahan nyeri, dengan: P =
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri nyeri bertambah saat beraktifitas
dan bahu kanan seperti jongkok, Q= nyeri tajam
S= skala nyeri 4 dari 1-10 seperti tertusuk — tusuk pisau,
T= nyeri dirasakan kontinu R= nyeri dirasakan pada lutut
sejak 1 tahun lalu sebelum kiri dan bahu kanan, S= skala
masuk RS nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri
- Vital Sign: dirasakan kontinu sejak 1 tahun
BP : 140/90 MmHg
lalu sebelum masuk RS, vital
P : 100x/menit
Sign: BP : 140/90 MmHg, P:
100x/menit, RR:
RR : 24x/menit
T : 36,6 °C 24x/menit, T: 36,6 °C, klien
mengalami diaphoresis dan
- Klien mengalami diaphoresis
- Klien tampak memijat — tampak memijat — mijat lutut kiri
mijat lutut kiri dan bahu kanannya dan bahu kanannya saat dilakukan
saat dilakukan pengkajian pengkajian
- Gambaran radiologi foto X-Ray
konvensional lutut tampak osteofit
pada pinggir sendi (osteoarthritis)
- Pada pemeriksaan arthroskopi
tampak fibrilasi pada kartilago
30/11/10 - Pasien berulang kali Ketidakefektifan manajemen regimen Ketidakefektifan Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis terapeutik manajemen menanyakan ”Apa jenis
penyakit saya, sus ?”, regimen penyakit saya, sus ?”, apa
apa penyebabnya?” terapeutik penyebabnya?” selama
selama pengkajian berhubungan pengkajian dilakukan, klien
dilakukan dengan tampak kebingungan ketika
kurangnya ditanya mengenai penyakitnya,
- lien tampak kebingungan
pengetahuan klien tidak dapat menjawab
ketika ditanya mengenai
klien mengenai pertanyaan mengenai penyebab
penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab proses penyakit
serta terapi yang
pertanyaan mengenai penyebab dan
terapi penyakit yang yang dijalaninya.ditandai
dengan
dijalaninya
dan terapi penyakit yang yang
dijalaninya
- Untuk memantau
-
adanya perubahan TTV
Kolaborasi :
-Berikan obat pereda
-Untuk meredakan
nyeri
rasa nyeri.
-
Bantu klien bergerak mandiri Menaikan fungsi sendi,
dengan bantuan seminimal mungkin kekuatan otot, dan stamina umum
kaku)
-
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Tanggal Dx. Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
pengkajian dilakukan, klien dan keluarga pasien tentang
tampak kebingungan ketika terapi yang dijalaninya
ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak dapat
menjawab pertanyaan
mengenai penyebab dan terapi
penyakit yang yang
dijalaninya
Nama &
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMMANAAN Td.
Tangan
1 29/11/10 Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan tulangS: Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri
rawan sendi (terjadinya osteofit dan fibrilasi pada karligo)dan bahu kanannya
Nama &
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN Td.
Tangan
PERKEMBANGAN O: Wajah klien
Nama &
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Td.
Tangan
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
Kaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor penyebab nyeri muncul dan hila
Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
seperti deep breathing exercise
Berikan posisi yang nyaman kepada pasien seperti posisi supine, fowler pada
klien
Monitor TTV
Kolaborasi :
- Berikan obat pereda nyeri
Nama &
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Td. Tangan
I:
08.20 : Memberikan obat untuk sendi Artrodar (50 Mg 2x1)
09.40 : Mengkaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan
faktor penyebab nyeri muncul dan hilang
pada
lutut kiri dan bahu kanan klien
10.00: Memberikan posisi nyaman kepada klien (posisi supine)
11.00: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse, respirasi,
dan suhu)
11.45: Memberikan obat untuk nyeri sendi kepada klien
seperti OA Forte per oral (500 Mg 3x1),
Artrodar
per oral (50 Mg 2 x 1)
sehingga malas keluar rumah sakit, Klien terlihat - Klien terlihat berhati — hati ketika
berjalan
berhati — hati ketika berjalan, selalu berada di rumah - Klien selalu berada di Rumah Sakit dan
sakit dan jarang keluar, lebih suka tidur di banding
jarang keluar
berjalan, terlihat kesulitan ketika berjalan dengan - Klien lebih suka tidur di banding berjalan
cara menyeret — nyeret kakinya, memegang tembok - Klien terlihat kesulitan ketika berjalan
atau benda — benda disekitarnya ketika berjalan dengan cara menyeret — nyeret kakinya
- Klien memegang tembok atau benda —
benda disekitarnya ketika berjalan
dibutuhkan)
Kolaborasi
- Anjurkan teman atau keluarga klien untuk
menemani klien disaat — saat tertentu (misal saat pergi jalan - jalan)
Nama &
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN
Td. Tangan
I:
07.40: Memasang bedrail pada tempat tidur klien 07.45: Menyingkirkan benda — b
10.20: Menganjurkan klien untuk bangun dari tempat tidur dan berjalan perlahan ke
10.25: Menganjurkan klien untuk menggunakan alat bantu berjalan apabila diperlu
jauh
Evaluasi
S= Klien mengatakan sudah mengetahui faktor — faktor
penyebab intoleran aktifitas
O= - Klien mampu menjelaskan faktor — faktor penyebab intoleran aktifitas
-Klien mampu makan sendiri tanpa adanya bantuan
A= Masalah teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan
Nama & Td.
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN
Tangan
31/12/10
S:
Intoleran aktivitas berhubungan dengan faktor
- Klien mengeluh persendian bahu kanan
usia yang sudah lansia yang mengakibatkan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah
penurunan fungsi tulang dan sendi serta
bangun tidur
melemahnya kekuatan otot ditandai dengan Klien- Klien mengatakan sulit mengambil benda —
mengeluh persendian bahu kanan terasa kaku dan benda berat disekelilingnya
sulit digerakkan setelah bangun tidur, klien O:
mengatakan sulit mengambil benda — benda berat
-
Klien terlihat memijat - mijat bahunya
disekelilingnya, klien terlihat memijat - mijat ketika baru bangun tidur
bahunya ketika baru bangun tidur, klien berusaha -Klien berusaha melakukan teknik
melakukan teknik relaksasi dengan cara relaksasi dengan cara meregangkan bahunya
-Klien memberi minyak urut ke bahunya
Kolaborasi
- Berikan obat — obatan sesuai dengan indikasi
Melakukan fisioterapi yang diperlukan sesuai
dengan Indikasi
Nama & Td.
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN
Tangan
I: