KEPERAWATAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
ARTHRITIS REUMATOID
OLEH :
Steffy Marliani Safitri . Y . 0826010332
JURUSAN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan taufik-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan
terjangkau oleh penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan
besarnya kepada Ibu dan bapak dosen mata kuliah Komunitas II dan beberapa pihak
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN ARTHRITIS RHEUMATOID
A. PENDAHULUAN
355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita rheumatoid.
Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi
berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun (Taja, 1996).
dari pada pria. Insiden meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada
wanita. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun. Penyakit ini
bahwa di Amerika Serikat setiap tahun kira-kira 750 kasus baru per satu juta
penduduk.
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan
2.1. Definisi
otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki
maupun wanita dengan segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress
2.2. Etiologi
1. Proses Menua
2. Inflamasi
3. Degenerasi
tulang yang normal tetapi beban (gaya yang dihasilkan oleh berat tubuh)
yang berlebihan pada sendi secara fisiologis masih layak tetapi kartilago
4. Perubahan Pelumasan
berlawanan.
5. Imobilitas
6. Kegemukan (obesitas)
8. Faktor hormonal.
Gejala klinis penyakit ini sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada
1. Nyeri
Nyeri merupakan gejala yang umum pada penyakit ini. Biasanya
bersifat kambuhan, tumpul dan pegal-pegal dan akan terasa bila sendi
kekakuan.
3. Pergerakan terbatas
Dapat terjadi karena pengaruh nyeri atau sebagai akibat dari kurang
4. Pembengkakan sendi
5. Sendi berbunyi
8. Susah berjalan
2.4. Patofisiologi
sendi dan kapsul fibrosa sendi, akhirnya ligamentum dan tendon ikut
parut.
dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke
jaringan parut. Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan
3. Tulang keropos
7. Anemia
2.6. Pencegahan
Elastisitas kartilago
menurun Perubahan Gangguan
pelumasan pemompaan
lubrikasi
Kartilago atrofi
Kompresi antara
permukaan sendi
Klasifikasi dengan meningkat
ligamentum
Pelumasan
Efusi sendi menurun
REMATIK
Pembentukan pennus
Reaksi inflamasi Rusaknya penghancuran kartilago
muskuloskeletal
Erosi tulang
Bengkak, oedema, Kekuatan otot
nyeri menurun
Deformitas
MK : Nyeri Kelemahan
Patah
gangguan
mobilitas MK : Intoleransi
aktivitas kurang MK : Gangguan
perawatan diri mobilitas fisik
BAB III
3.1. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 69 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Klien masuk panti karena klien tidak punya rumah. Rumah klien
6. Kebiasaan Sehari-hari
N
Jenis Kebutuhan Sebelum Sakit Sesudah Sakit
o
1 Pola Nutrisi
a. Mak
an Nasi + lauk pauk Nasi + lauk pauk
3 x sehari 3 x sehari
Jenis 1 porsi 1 porsi
Frekuensi Air putih Air putih
Bila haus Bila haus
Porsi ± 7-8 gelas/hari ± 7-8 gelas/hari
b. Min
um
Jenis
Frekuensi
Banyaknya
2 Pola Eliminasi
a. BAB
Lembek Lembek
Konsistensi 2 x sehari 2 x sehari
Khas Khas
Frekuensi
Kuning jernih Kuning jernih
Bau 5 x sehari 4 x sehari
b. BAK Khas Khas
Konsisten
Frekuensi
Bau
3 Pola Tidur dan Istirahat
± 8 jam / hari ± 6-7 jam / hari
Waktu ± 2 jam ± 1 jam
± 6 jam ± 5 jam
Siang Tidak ada Ada (insomnia)
Malam
Gangguan Tidur
7. Hubungan Sosial
Ny. A termasuk orang yang ramah namun Ny. A sering marah dengan
8. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Keadaan Umum 140/90 mmHg
TD 88 x / menit
Nadi 37,5oC
Suhu 25 x / menit
Respirasi Tidak ada benjolan, rata, keadaan rambut bersih, tidak
ada ketombe, rambut putih
Kepala Simetris ka/ki konjungtiva tidak anemis, reflek pupil
(+) tidak ikterik
Simetris ka/ki, tidak ada sekret, dan pernah terjadi
Sistem popil
penglihatan
Mukosa mulut basah
Sistem Kering
penciuman Gigi ompong bagian bawah geraham dan seri, caries
tidak ada.
Mulut Bersih
- Simetris ka/ki, serumen tidak ada, gangguan
Bibir pendengaran tidak ada
- Ada pembesaran kelenjar typoid.
Gigi I : Simetris
P : Fremitus ki/ka
- P : Sonor kedua paru
Lidah A : Suara napas kadang wheezing
Volume : 8 l/menit
Telinga Bunyi vaskuler, TD : 140/90 mmHg, N : 88 x / menit
Tidak ada pembengkakan, bising usus normal (80
x/menit)
Leher Atas : Simetris ka/ki, tidak terdapat gangguan
Bawah : simetris, ada bengkak dan merah pada
Thorak bagian sendi lutut
Bercak pada kulit, lesi pada bagian kulit.
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Kulit
DO :
Klien tampak
gelisah
Klien tampak
meringis ketika dilakukan pemeriksaan
Palpasi pada kaki
Kaki klien
nampak bengkak dan merah
Skala Nyeri
(6-7)
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC
2 DS : Ketidakmampuan Gangguan
Klien klien dalam merawat mobilitas
mengatakan kalau banyak beraktivitas dirinya dengan fisik pada
kakinya terasa nyeri. penyakit arthritis Ny. A
Klien rheumatoid
mengatakan kakinya sulit untuk
digerakkan
Klien
mengatakan kakinya terasa kaku
DO :
Klien tampak
sering tidak bergerak
Klien tampak
diam
Klien tampak
banyak istirahat
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC
Klien
nampak dibantu oleh perawat panti
ketika ingin BAB dan BAK
3.3. Prioritas Masalah
rheumatoid
N Diagnosa Tujuan
Kriteria Standar Intervensi
o Keperawatan Tupan Tupen
1 Nyeri akut pada Ny. A Selama perawatan 3 x Setelah 1 x 30 menit
berhubungan dengan 24 jam diharapkan diharapkan klien mampu
ketidakmampuan klien nyeri akut pada klien :
merawat dirinya akibat berkurang/hilang 1. Mengenal masalah
penyakit arthritis arthritis rheumatoid
rheumatoid Menyebutkan definisi Respon Arthritis rheumatoid adalah 1.1.1. Kaji pengetahuan klien
dari arthritis verbal penyakit infeksi menahun yang tentang arthritis rheumatoid
rheumatoid tidak diketahui penyebabnya, 1.1.2. Beri reinforcement (+) atas
ditandai dengan kerusakan dan jawaban yang benar.
gangguan sendi yang menyebabkan 1.1.3. Diskusikan bersama klien
perubahan bentuk sendi tentang arthritis rheumatoid.
1.1.4. Beri kesempatan untuk
bertanya.
Menyebutkan
penyebab arthritis Respon Penyebab arthritis rheumatoid 1.2.1. Kaji pengetahuan klien
rheumatoid verbal adalah : tentang penyebab arthritis
a. Proses menua rheumatoid
b. Keturunan 1.2.2. Beri reinforcement (+)
c. Cidera atas jawaban yang benar.
d. Infeksi tulang 1.2.3. Diskusikan bersama klien
e. Kegemukan tentang penyebab arthritis
(obesitas) rheumatoid
1.2.4. Beri reinforcement (+)
Menyebutkan tanda atas jawaban yang benar.
dan gejala arthritis Respon 1.3.1. Kaji pengetahuan klien
rheumatoid verbal Tanda dan gejala arthritis tentang tanda dan gejala
rheumatoid adalah : arthritis rheumatoid
a. Nyeri sendi dan kaku 1.3.2. Beri reinforcement (+)
b. Rasa kesemutan pada kaki/ atas jawaban yang benar.
tangan 1.3.3. Diskusikan bersama klien
c. Persendian bengkak, tentang tanda dan gejala
pergerakan terbatas arthritis rheumatoid
d. Sendi berbunyi 1.3.4. Beri reinforcement (+)
e. Berat badan menurun atas jawaban yang benar.
2. Mengambil f. Nafsu makan berkurang
keputusan yang tepat g. Demam
untuk merawat klien
dengan
Mengetahui akibat
lanjut dari Respon 2.1.1. Kaji pengetahuan klien
penyakit arthritis verbal Klien dapat menyebutkan akibat tentang akibat lanjut dari
rheumatoid lanjut dari penyakit arthritis arthritis rheumatoid
rheumatoid pada Ny. A adalah 2.1.2. Beri reinforcement (+)
ketidakmampuan beraktivitas. atas jawaban yang benar.
2.1.3. Motivasi klien untuk
mengulang kembali akibat
lanjut dari arthritis rheumatoid
2.1.4. Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar.
Memutuskan untuk
merawat klien Respon 2.2.1. Motivasi klien untuk
dengan penyakit verbal Klien memutuskan untuk merawat merawat dirinya dengan
arthritis dirinya dengan penyakit arthritis penyakit arthritis rheumatoid
rheumatoid rheumatoid 2.2.2. Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar.
3. Dalam 30 menit
klien mampu merawat
dirinya sendiri dengan
penyakit arthritis
rheumatoid
Menyebutkan cara
menanggulangi Respon Kaji pengetahuan klien tentang
penyakit arthritis verbal Klien dapat menyebutkan cara perawatan diri.
rheumatoid merawat dirinya sendiri, yaitu : Beri reinforcement (+) atas jawaban
1. Membiasakan diri untuk yang benar.
melatih gerakan aktif dan pasif. Diskusikan dengan klien tentang
2. Kompres hangat pada sendi perawatan dirinya.
yang sakit dan bengkak. Beri reinforcement (+) atas jawaban
3. Olahraga teratur yang benar.
4. Tidak bekerja terlalu berat
5. Makanan tinggi protein,
vitamin C dan zat besi
4. Setelah 1x30 menit 6. Mengatur diet
pertemuan klien
mampu
memodifikasikan
lingkungan untuk
dirinya dengan
arthritis rheumatoid
Mempertahankan
lingkungan yang Respon 4.1.1. Kaji pengetahuan klien
kondusif. verbal Lingkungan yang kondusif untuk tentang lingkungan yang
klien dengan arthritis rheumatoid bersih, aman dan nyaman.
adalah : 4.1.2. Motivasi klien untuk
1. Lingkungan yang bersih mempertahankan kondisi
2. Lingkungan yang aman lingkungannya yang bersih
3. Lingkungan yang nyaman aman dan nyaman.
4.1.3. Beri reinforcement (+)
atas ungkapan klien yang
5. Setelah 1x30 menit benar.
pertemuan klien
mampu menggunakan
yankes (klinik panti)
Menjelaskan yankes,
manfaat dan Respon
jadwal verbal Klinik panti setiap hari senin-rabu 5.1.1. Menjelaskan yankes dan
jam 08.00-11.00 Wib manfaatnya.
5.1.2. Jelaskan jadwal yankes
5.1.3. Beri kesempatan klien
untuk bertanya
5.1.4. Beri reinforcement (+) atas
tanggapan klien yang benar/
Mengunjungi yankes baik.
Psiko
motor Menun 5.2.1. Motivasi klien untuk
jukkan kartu berobat menggunakan yankes
Menun 5.2.2. Beri reinforcement (+)
jukkan obat-obatan yang dipakai.
2 Resiko Gangguan Setelah 4 x 45 menit
mobilisasi fisik pada diharapkan klien
Nnk. U berhubungan mampu:
dengan 1. Mengenal masalah Respon Mobilisasi adalah kemampuan 1.1.1. Kaji pengetahuan keluarga
ketidakmampuan gangguan mobilisasi verbal seseorang bergerak secara bebas tentang arthritis rheumatoid
Keluarga merawat nnk 1.1. Menyebutkan mudah teratur dan mempunyai 1.1.2. Beri reinforcement (+) atas
U anggaota keluarga pengertian dari tujuan dalam rangka pemenuhan jawaban yang benar
Tn H dengan masalah mobilisasi. kebutuhan hidup sehat 1.1.3. Diskusikan bersama klien
arthritis rheumatoid tentang mobilisasi
1.1.4. Beri reinforcement (+) atas
jawaban yang benar
1.3. Menyebutkan Respon Tanda dan gejala gangguan 1.3.1. Kaji pengetahuan klien
tanda dan gejala verbal mobilisasi adalah : tentang tanda dan gejala
gangguan 1. Nyeri pada saat bergerak gangguan mobilisasi.
mobilisasi 2. Terjadi pembengkakan 1.3.2. Beri reinforcement (+)
3. Kesulitan bergerak atas jawaban yang benar
4. Otot-otot kram 1.3.3. Diskusikan bersama dan
klien mengenai tanda dan
gejala gangguan mobilisasi
1.3.4. Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar
2. Mengambil
keputusan yang tepat
untuk merawat klien
dengan Respon Akibat lanjut dari gangguan 2.1.1. Kaji pengetahuan klien
2.1. Akibat lanjut dari verbal mobilisasi, yaitu : tentang akibat lanjut dari
gangguan Pengeroposan gangguan mobilisasi.
mobilisasi Kelumpuhan 2.1.2. Beri reinforcement (+)
Patah atas jawaban yang benar
Anemia 2.1.3. Diskusikan bersama
keluarga klien tentang akibat
lanjut dari gangguan
mobilisasi
2.1.4. Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar
Respon Klien memutuskan untuk merawat
2.2. Memutuskan verbal dirinya sendiri dengan gangguan 2.2.1. Motivasi klien dan keluarga
untuk merawat mobilitas fisik untuk merawat dirinya
klien dengan dengan gangguan mobilisasi
gangguan fisik.
mobilitas fisik 2.2.2. Beri reinforcement (+) atas
jawaban yang benar
3. Dalam 30 menit
klien mampu merawat
dirinya dengan
gangguan mobilitas
fisik Respon Cara menanggulangi gangguan
3.1. Menyebutkan cara verbal mobilitas fisik :
menanggulangi Dengan aktivitas ROM 3.1.1. Kaji pengetahuan klien
gangguan Tidak bekerja terlalu tentang cara menanggulangi
mobilitas fisik. berat mobilitas fisik.
Makanan tinggi 3.1.2.Beri reinforcement (+) atas
protein, vitamin C, zat besi jawaban yang benar
Melakukan senam 3.1.3.Diskusikan bersama klien
lansia tentang cara menanggulangi
gangguan mobilitas fisik
3.1.4Beri reinforcement (+) atas
jawaban yang benar
4. Setelah 1 x 30 menit
pertemuan klien
mampu memodifikasi
lingkungan untuk
dirinya dengan
4.1. gangguan Respon
mobilitas verbal
Mempertahankan Lingkungan yang kondusif untuk 4.1.1. Motivasi klien untuk
lingkungan yang klien dengan gangguan mobilitas mempertahankan kondisi
kondusif. fisik, yaitu : lingkungan yang bersih,
1. Lingkungan yang bersih. aman dan nyaman.
5. Setelah 1x30 menit 2. Lingkungan yang aman 4.1.2. Beri reinforcement (+) atas
pertemuan klien 3. Lingkungan yang nyaman jawaban yang benar
mampu menggunakan
yankes (klinik panti)
Menjelaskan
5.1 yankes, manfaat Respon
dan jadwal. verbal
Klinik panti setiap hari senin-rabu 5.1.1. Menjelaskan yankes dan
jam 08.00-11.00 Wib manfaatnya.
5.1.2. Jelaskan jadwal yankes
5.1.3. Beri kesempatan klien
untuk bertanya
5.1.4. Beri reinforcement (+) atas
5.2Mengunjungi tanggapan klien yang
yankes Psiko benar/baik
motor
Menunjukkan kartu 5.2.1. Motivasi klien untuk
berobat menggunakan yankes
Menunjukkan obat- 5.2.2. Beri reinforcement (+)
obatan yang dipakai.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan
segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress mekanis, perubahan pelumasan
dan immobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001), salah satu penyebabnya adalah
proses menua.
Tanda dan gejala rematik antara lain : Nyeri sendi dan kaku,Rasa kesemutan
Olahraga teratur
4.2. Saran
Doenges, Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.