KELOMPOK 2
OSTEOARTHRITIS
DISUSUN OLEH :
1. Nurhidayatma 220106177
2. Roni Riski Dinata 220106208
3. Tresna Agustin Nurfazrin 220106244
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah management pasien safety tepat pada waktu. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada Dosen pembimbing yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas
management pasien safety. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian,kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................5
B. Tujuan Penyusunan Makalah..............................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
A. Definisi...................................................................................................................7
B. Etiologi...................................................................................................................7
1. Jenis kelamin..........................................................................................................8
2.Berat Badan.............................................................................................................8
3. Usia........................................................................................................................8
4. Genetik...................................................................................................................8
5. Olahraga.................................................................................................................8
6. Cidera Lutut...........................................................................................................9
C. Tanda dan Gejala....................................................................................................9
1. Rasa sakit...........................................................................................................9
2. Kekakuan...........................................................................................................9
3. Gangguan fungsional..........................................................................................9
4. Mekanik.............................................................................................................9
5. Pembengkakan sendi........................................................................................10
6. Patofisiologi.........................................................................................................10
7. Pathway Osteoartritis.......................................................................................12
.................................................................................................................................12
8. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................12
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Osteoarthritis didefinisikan oleh American Collage of Rheumatology sebagai
kelompok gangguan heterogen yang menghasilkan tanda dan gejala sendi yang
umum. Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut,
pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-
sendi yang lain juga bisa terserang Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif
dan progresif yang menyerang dua per tiga seseorang diatas usia 65 tahun dengan
prevalensi 60,5% pada laki-laki dan 70,5% pada perempuan. Seiring dengan
meningkatnya jumlah kelahiran hingga usia pertengahan dan obesitas serta
meningkatnya populasi penderita osteoarthritis, efeknya akan semakin memburuk
di kemudian hari. Karena sifatnya yang progresif kronik, osteoarthritis memiliki
dampak social ekonomi yang besar baik di negar amaju maupun berkembang
(Sumual, Danes and Lintong, 2013).
B. Etiologi
Penyakit osteoarthritis memiliki gejala klinis utama termasuk nyeri kronis,
sendi yang tidak stabil, kekakuan dan penyempitan pada sendi. Meskipun
Osteoarthritis secara umum menyerang pada orang tua, cedera pada aktifitas
olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya osteoarthritis pasca trauma. Salah
satu faktor risiko yang paling umum terjadi pada osteoarthritis adalah usia yang
mayoritas menyerang pada usia diatas 65 tahun. Selain tulang rawan, penuaan
juga mempengaruhi jaringan sendi lainnya termasuk synovium, tulang
subkonrdral dan otot yang dianggap berkontribusi pada perubahan beban sendi
(Chen et al., 2017). Etiologi dari osteoarthritis dipengaruhi oleh beberapa faktor
risiko yaitu jenis kelamin, berat badan, usia, genetik, olahraga dan cidera sendi
(Hochberg, 2013).
1. Jenis kelamin
Osteoarthritis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan meningkat
saat wanita memasuki masa menopause
2.Berat Badan
Kondis berat badan yang berlebih dapat meningkatkan faktor risiko
terajadinya osteoarthritis pada wanita dan pria. Semakin besar beban pada tubuh
maka semakin besar kerusakan pada persendian.
3. Usia
Hubungan antara usia dan risiko osteoarthritis memiliki bayak faktor, seperti
kerusakan oksidatif, penipisan tulang rawan dan kelemahan otot. Selain itu,
adanya tekanan mekanis pada sendi juga sebagai akibat dari kelemahan otot,
perubahan propioseptif dan perubahan gaya berjalan. Perkembangan radiologis
osteoarthritis yang cepat terjadi pada orang tua.
4. Genetik
Faktor genetik dipercayai berperan dalam terjadinya radang sendi pada lutut,
hal ini terkait dengan adanya abnormalitas kode genetik untuk sintesis kolagen
yang diturunkan.
5. Olahraga
Kelemahan pada otot quadriceps merupakan faktor risiko terjadinya
osteoarthritis dengan berkurangnya stabilitas sendi dan mengurangi shock otot.
Seseorang yang kurang aktif dalam kehidupan sehari-hari juga berisiko terkena
osteoarthritis lutut, karena ketika seseorang tidak bergerak, aliran cairan sinovial
berkurang sehingga terjadinya penurunan penyerapan sendi yang dapat
menyebabkan proses degeneratif yang berlebihan.
6. Cidera Lutut
Robekan pada ligament cruciatum dan meniscus akibat cidera lutut yang akut
merupakan faktor risiko terjadinya osteoarthritis. Kondisi ini bisa terjadi pada usia
muda yangdenan kondisi kecatatan yang lama (Pratama, 2019).
1. Rasa sakit
Sinovium yang meradang menyebabkan nyeri, peregangan kapsul sendi atau
ligamen, iritasi ujung saraf periosteum di atas osteofit. mikrofraktur trabekular,
intraosseus, hipertensi, bursitis, tendinitis, dan spasme otot.
2. Kekakuan
Kekakuan, yang sebagian besar dialami di pagi hari atau saat bangun tidur.
biasanya berlangsung kurang dari 30 menit dan berkurang dengan gerakan.
3. Gangguan fungsional
Gangguan fungsional terjadi akibat nyeri pada gerakan dan keterbatasan
gerak yang disebabkan oleh perubahan struktural pada sendi
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan
akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan
penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya
berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada
osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan
tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum
dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
D. Patofisiologi
Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme pada tulang
rawan sendi. Dalam hal ini termasuk sendi lutut. Perubahan tersebut berupa
peningkatan aktivitas enzim-enzim yang bersifat merusak makromolekul matriks
tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Proses
ini mengakibatkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen
dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari
kartilago artikular akan dihasilkan suatu subtansi atau zat yang dapat
menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk
menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi
matriks ekstraseluler.
Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak
dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu
respon fisiologis untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan
menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan
dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada
osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang
garis permukaan sendi. Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang
dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha
untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Namun ternyata peningkatan
tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang. Sehingga tulang
subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular,
akibatnya tulang menjadi tebal dan padat. Proses ini dinamakan eburnasi yang
akhirnya mengakibatkan sklerosis tulang subkondral.
Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-
gejala osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya
proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis
dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progressif.
E. Pathway Osteoartritis
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien dengan osteoarthritis adalah
sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Osteoarthritis adalah penyakit pada sendi yang bergerak. Penyakit ini
ditandai dengan abrasi tulang rawan dan pembentukan tulang baru yang irregular
pada permukaan sendi. Gejala utama osteoarthritis adalah nyeri pada persendian
yang terserang osteoarthritis. Penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko
yaitu jenis kelamin, berat badan, usia, genetik, olahraga dan cidera sendi . Tanda
dan gejala pemyakit ini biasanya dipicu oleh : 1. Jenis kelamin 2.Berat Badan
3. Usia 4. Genetik 4. Genetik 6. Cidera Lutut .
B. Saran
Berikut beberapa sarannya: Menjaga berat badan ideal: Pengendalian berat
badan yang tepat sangat penting untuk mencegah dan menangani osteoartritis.
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi tertentu,
seperti lutut dan pinggul, sehingga meningkatkan risiko osteoartritis atau
memperburuk gejala yang sudah ada. Aktivitas fisik teratur: Olahraga ringan dan
teratur dapat membantu memperkuat otot, menjaga kelenturan sendi, dan
mengurangi risiko osteoartritis. Aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, dan
bersepeda adalah pilihan yang bagus. Ingatlah untuk melakukan pemanasan dan
relaksasi sebelum dan sesudah latihan.Perhatikan pola hidup sehat: Makanan sehat
dan pola makan seimbang dapat menunjang kesehatan sendi.Konsumsilah
makanan yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, serta
makanan kaya kalsium untuk menjaga kepadatan tulang. Hindari terlalu banyak
mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Menjaga postur tubuh:
Memiliki postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri dapat mengurangi
tekanan pada persendian, terutama pada tulang belakang, lutut, dan pinggul.
Pastikan meja dan kursi di tempat kerja atau rumah sesuai dengan tinggi badan
Anda.
Pelindung sendi: Saat melakukan aktivitas fisik berisiko tinggi, seperti
berolahraga, kenakan pelindung sendi seperti pelindung lutut atau pergelangan
tangan. Hal ini dapat membantu mencegah cedera yang dapat menyebabkan
osteoartritis. Berhenti merokok: Merokok dapat mempengaruhi sirkulasi darah
dan kesehatan tulang sehingga dapat meningkatkan risiko osteoartritis.
Berhenti merokok merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan sendi.
Temui dokter: Jika Anda mengalami gejala osteoartritis seperti nyeri sendi,
bengkak atau tidak mampu bergerak dengan lancar, segera temui dokter.
Perawatan dini dan manajemen gejala dapat membantu mencegah perkembangan
penyakit.Terapi fisik dan pengobatan: Terapi fisik dan beberapa obat yang
diresepkan oleh dokter Anda dapat membantu mengurangi gejala osteoartritis.
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan dan mobilitas sendi.
Istirahat dan manajemen stres: Memberikan istirahat yang cukup dan mengelola
stres penting untuk mengurangi peradangan, dan stres dapat memperburuk gejala
osteoartritis.
DAFTAR PUSTAKA