Disusun Oleh :
Nama : Iis Devi Andriani
NIM : 21142012016
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Gerontik ini. Penulisan asuhan
keperawatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Ujian Akhir Semester.
Kami sangat berharap Asuhan Keperawatan Gerontik ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asuhan keperawatan gerontik, dimensi lansia, dan penyakit
osteoarthritis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga asuhan keperawatan gerontik sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................................31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................61
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan menua, masa tua merupaka
masa hidup manusia yang terakhir, setiap manusia mempunyai tujuan hidup masing-
masing. Pada periode Lanjut Usia setiap orang akan merasakan adanya penurunan
bahwa usia lanjut (lansia) adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
Di Imdonesia, angka harapan hidup semakin meningkat dari 70,1% pada periode
2010-2015 menjadi 72,2 pada periode tahun 2030-2050. Penurunan kondisi fisik lansia
itu disusul oleh proses pemusnahan kartilago secara progresif. Melalui sela-sela yang
timbul akibat proses degenerasi fibrilar pada kartilago, cairan synovial dipenetrasikan
Kartilago yang sudah hancur mengakibatkan sela persendian menjadi sempit. Bereaksi
terhadap lesi kartilago dengan pembentukan tulang baru (osteofit) yang menonjol ke tepi
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 hasil dari wawancara pada
usia ≥ 15 tahun rata-rata prevalensi penyakit sendi/rematik sebesar 24,7%. Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi dengan prevalensi OA tertinggi yaitu sekitar
33,1% dan provinsi dangan prevalensi terendah adalah Riau yaitu sekitar 9% sedangkan
di Jawa Timur angka 2 prevalensinya cukup tinggi yaitu sekitar 27% (Riskesdas, 2013).
antara lain nyeri, kaku sendi, krepitasi, sparme otot, keterbatasan lingkup
gerak sendi (LGS), dan penurunan kekuatan otot. Osteoarthritis juga dapat
sulit berdiri dari posisi jongkok, naik turun tangga, dan juga menyebabkan
pasien antara lain, pemanasan dengan infra red, terapi latihan dan edukasi
kepada pasien untuk melakukan latihan. Aplikasi panas pada sendi yang
darah, mengurangi nyeri dan spasme (Sujatno, dkk, 2002). Manfaat terapi
2005)
gejala utama adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu
kasus.
A. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu membuat pengkajian keperawatan pada klien dengan
osteoarthitis.
keperawatan.
osteoartritis.
osteoartritis.
osteoartritis.
a. Masyarakat
osteoartritis.
osteoartritis.
c. Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
b. Klasifikasi
sendi.
c. Etiologi
1. Umur.
2. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki
kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun
frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal
osteoartritis.
3. Genetic
inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada
mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan
4. Suku.
orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini
5. Kegemukan.
d. Prevalensi
usia<40 tahun, 30% pada usia 40 – 60 tahun, dan 60% pada usia >61
e. Patogenesis
beberapa faktor dan proses ini dapat dianggap sebagai produk dari
sel dan homeostasis. Secara tidak langsung ROS telah terlibat dalam
(Afonso, 2007).
10
(Krasnokutsy, et al.,2008).
1. Riwayat Penyakit
a. Nyeri
- Membutuhkan analgesic
b. Hilangnya fungsi
- Kekakuan (stiffness)
- Keterbatasan gerakan
c. Gejala lain
- Krepitasi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Hambatan gerak
b. Krepitasi
pada sendi yang biasanya tak banyak (<100 cc). Sebab lain
(Sudoyo, 2014).
1. Pinggul
2. Lutut
dengan krepitasi.
3. Jari
4. Kaki
h. Derajat OA
1. Kellgren- Lawrence
lima tahap :
14
b) Grade 1
c) Grade 2
Tahap ini disebut sebagai tahap ringan dari OA.Pada tahap ini
d) Grade 3
e) Grade 4
et al., 2010).
Index)
lutut. Instrumen ini memiliki tiga subskala yaitu nyeri, kekakuan, dan
intensitas nyeri yang dirasakan pada sendi- sendi pada saat berjalan,
1. Medikamentosa
mengurangi rasa
17
maka OAINS
ginjal.
c. Injeksi cortisone.
d. Suplementasi-visco.
18
2. Perlindungan sendi
(pronatio).
3. Diet
osteoartritis. Penurunan
4. Dukungan psikososial
5. Persoalan Seksual
6. Fisioterapi
7. Operasi
prostesis.
8. Terapi konservatif
a. Pengkajian
1) Riwayat keperawatan.
serta kalsium)
2) Pemeriksaan fisik :
3) Riwayat Psikososial.
b. Diagnosa Keperawatan
penyakit.
spasme otot
c. Tujuan
yang
24
d. Intervensi
proses penyakit
Intervensi :
tongkat
kontraktur
tujuannya
Intervensi :
spasme otot
Intervensi :
mekanika tubuh
Intervensi :
27
cukup
e. Evaluasi
a) Mengekspresikan perasaan
c) Meningkatkan komunikasi
tempat fraktur
dan vitamin D.
kebutuhan.
oesteoartritis.
yang mencukupi
f. Dokumentasi
BAB III
A. PENGKAJIAN
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status rekam medis pasien
dokumentasi
1. Identitas
a. Pasien
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SLTA
Yogyakarta
1. Nama : Bp. S
2. Umur : 52 Tahun
3. Pendidikan : SLTA
c. Riwayat Kesehatan
1. Kesehatan Pasien
a) Alasan masuk RS :
hari
33
Senin, 2 Juli 2018 pasien terpeleset jatuh dan saat itu lutut
a) Genogram
Keterangan gambar :
: laki- laki
perempuan
2004
d. Kesehatan Fungsional
a. Nutrisi
b. Pola Eliminasi
c. Pola Aktivitas
1. Sebelum Sakit
secara mandiri.
35
a) Selama Sakit
simetris.
1 Perlu ditolong 1
memotong makanan
2 Mandiri 2 2
6 Berrubah sikap dari 0 Tidak mampu
berbaring keduduk
1 Perlu banyak 1 1
bantuan untuk bisa
duduk (>2 orang)
2 Bantuan ( 2 orang) 2
3 Mandiri
7 Berpindah/ berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa (pindah) 1 1
dengan kursi roda
2 Berjalan dengan 2
bantuan 1 orang
3 Mandiri
Tidak mampu
8 Memakai baju 0 Tidak mampu
1 Sebagian 1 1 1
dibantu(misal
mengancingkan
baju)
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan 0
2 Mandiri 1 1
10 Mandi 0 Tergantung
oranglain
1 Mandiri 1 1 1
Total skor 7 11 13
Tingkat
ketergantungan
Paraf & nama Herry Purwanto
Perawat
38
Keterangan :
Kesimpulan Hasil :
1. Ketergantungan berat ( 7)
2. Ketergantungan sedang ( 11)
3. Ketergantungan ringan ( 13)
39
Pasien Ny.E di Ruang Kirana di Rumah Sakit dr.Soetarto tanggal 3 Juli 2018
Tanggal PENILAIAN 4 3 2 1
3/7/2018 Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Status mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi roda Ditempat
sendiri bantuan tidur
Mobilitas Bebas Agak Sangat Tidak
bergerak terbatas terbatas mamou
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang- Selalu Inkontinesia
kadang inkontinensia urin&alvi
inkotenensia urin
Skor 4+4 3+3 2
Toral skor 16
Paraf&nama Herry Purwanto
perawat
Tanggal PENILAIAN 4 3 2 1
4/7/2018 Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Status mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Jalan Kurdi roda Ditempat
sendiri dengan tidur
bantuan
Mobilitas Bebas Agak Sangat Tidak
bergerak terbatas terbatas mamou
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang- Selalu Inkontinesia
kadang inkontinensia urin&alvi
inkotenensia urin
Skor 4+4+4 3+3
Toral skor 18
Paraf&nama Herry Purwanto
perawat
41
Tanggal PENILAIAN 4 3 2 1
5/7/2018 Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Status mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Jalan Kurdi roda Ditempat
sendiri dengan tidur
bantuan
Mobilitas Bebas Agak Sangat Tidak
bergerak terbatas terbatas mamou
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang- Selalu Inkontinesia
kadang inkontinensia urin&alvi
inkotenensia urin
Skor 4+4+4+4 3
Toral skor 18
Paraf&nama Herry Purwanto
perawat
( Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
Keterangan :
16-20 : resiko rendah terjadi dekubitus
12-15 : resiko sedang terjadi dekubitus
<12 : resiko tinggi terjadi dekubitus
Kesimpulan Hasil
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
b. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
2) Pola hubungan
penyakitnya.
5) Konsep diri
terdapat kecacatan.
43
keluarga,masyarakat baik.
7) Nilai –
bisa bekerja.
d. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
BB = 45 Kg
IMT= BBTB
4) Skala Nyeri
123456 78
9 10
5) Dada
bronchial.
diketuk.
6) Payudara
8) Abdomen
jelas.
11) Genetalia
a) Pada wanita
b) Pada pria
12) Ektremitas
2. Pemeriksaan Penunjang
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
otot.
penyakitnya.
50
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
B. PEMBAHASAN
a. Pengkajian
dilutut, siku, pergelangan tangan maupun disendi-sendi lain Hal ini terjadi
karena tidak semua tanda dan gejala yang ada dalam teori ada pada pasien.
Data yang ditemukan pada kasus Ny”E” sering merasa nyeri pada
lutut kanan dan nyeri bertambah apabila banyak berjalan dan sering
beraktifitas, susah bergerak (kaku), sering merasakan kram pada kedua kaki.
b. Perencanaan
merencanakan sesuai dengan teori yang ada dalam cara penyuluhan dam
c. Pelaksanaan/ Implementasi
lakukan adalah :
dibuat.
ada.
d. Evaluasi
memilih bahwa masalah yang dihadapi oleh keluarga yaitu masalah belum
teratasi.
pencegahannya
melakukan aktivitas.
57
tradisional.
58
BAB IV
A. Kesimpulan
memperoleh hasil atau data yang mengarah pada masalah Ny”E” yang
menderita Osteoartritis.
tentang
59
pencegahannya.
B. Saran-saran
pemeriksaan laboratorium.
3. Untuk memperoleh hasil evaluasi sesuai dengan kriteria dan tujuan yang di
berkesinambungan.
60
terjadinya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
EGC : Jakarta
Watson Roger ( 2002 ), Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10, Jakarta ;
EGC
Yatim, Faisal. 2006. “Penyakit Tulang dan Persendian”. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
62
63
64
65
66
67
68
69
70
lxxi