Anda di halaman 1dari 1

27 PNS Diberhentikan karena Bolos, Selingkuh, dan Tindakan Indisipliner Lainnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 27 pegawai negeri sipil (PNS) mendapatkan sanksi


pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri (PDHTAPS). Sementara itu, dua orang
PNS dijatuhi sanksi penundaan pangkat selama tiga tahun. Sanksi tersebut diberikan Badan
Pertimbangan Kepegawaian (Bapek) karena para PNS itu melakukan pelanggaran aturan mulai dari
membolos hingga perselingkuhan. Pelanggaran masih didominasi oleh kasus pelanggaran terhadap
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sebanyak 12 orang akibat tidak
masuk kerja selama 46 hari atau lebih. Selain itu, tujuh orang karena penyalahgunaan narkoba. Dua
orang dikenai sanksi karena terlibat perselingkuhan, dua orang menjadi istri kedua, satu orang akibat
tindakan asusila, dan dua orang gara-gara gratifikasi dan atau pungutan liar. Sisanya, satu orang akibat
terlibat kasus penipuan, satu orang disebabkan penyalahgunaan wewenang, serta satu orang akibat
pemalsuan dokumen. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman
Abnur mengimbau agar kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi PNS lainnya. Sebagai Ketua
Bapek, Asman berharap para PNS bisa meningkatkan kedisiplinan. Penjatuhan saksi ini, menurut
Asman, merupakan bukti bahwa pemerintah tegas dan serius dalam menangani indisipliner PNS. Hal
itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam reformasi birokrasi yang terus mendorong peningkatan
kinerja aparatur negara. “PNS sebagai penyelenggara negara harus dapat menjadi contoh bagi
masyarakat. Ke depan, PNS harus lebih disiplin sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat lebih
baik lagi,” ujar Asman, melalui keterangan tertulis, Selasa (24/10/2017). Dalam sidang Bapek
sebelumnya, pada 29 Agustus 2017, terdapat 21 PNS dari berbagai instansi yang diberhentikan.
Sebagian besar di antaranya karena tidak masuk kerja lebih dari 46 hari. Selain itu, akibat
penyalahgunaan narkotika, pencurian, penyalahgunaan wewenang, perbuatan asusila, perzinahan, calo
CPNS, penganiayaan, dan gratifikasi. Sidang BAPEK memberikan pertimbangan atas putusan Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) dari masing-masing instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Ada yang diperberat, ada juga yang diperingan. Tergantung bobot pelanggaran disiplinnya,” kata
Asman.

Link:

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/24/21340291/27-pns-diberhentikan-karena-bolos-
selingkuh-dan-tindakan-indisipliner?page=all

Anda mungkin juga menyukai