Hal ini berkaitan dengan rencana penerapan sanksi pemblokiran data ASN yang
terbukti melanggar netralitas.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Sanksi Pemblokiran Data ASN yang Tak Netral pada
Pilkada 2020
Hanya saja, BKN yang akan mengeksekusi keputusan bersalah yang ditetapkan
Bawaslu dan KASN.
Caranya, dengan memblokir data kepegawaian ASN sebagai bentuk sanksi tegas
atas ketidaknetralan ASN.
"BKN hanya mengeksekusi keputusan bersalahnya. Ini untuk menjaga netralitas BKN
dan akuntabilitas prosesnya," tutur Tjahjo.
Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan teknis pelaksanaan dan dasar hukum atas
sanksi itu.
Kami bersama KASN sedang merumuskan sanksi disiplin yang tegas, yaitu apabila
diketahui melanggar disiplin PNS, akan dilakukan pemblokiran data ASN yang
bersangkutan di BKN," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Pemblokiran data ini merupakan bagian dari kewenangan BKN dalam rangka
pengendalian ASN.
Tjahjo menegaskan, berdasarkan kesepakatan dengan KASN, pemblokiran
merupakan bagian penegakan disiplin netralitas ASN.
Baca juga: Masih Pakai Seragam Dinas, Oknum ASN di Bantaeng Ditangkap Usai
Transaksi Sabu
Dia menuturkan, ASN tetap memiliki hak politik yang dijamin oleh undang-undang
untuk mengikuti pemilihan umum.
Dalam aturan itu disebutkan bahwa PNS harus bersikap etral dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pelayanan masyarakat, di lain pihak PNS melaksanakan hak politik
menyalurkan aspirasi politiknya melalui Pemilu.
Baca juga: 14 ASN Tak Fasih Baca Al Quran Saat Seleksi Jabatan, Bupati Gowa:
Belajar Lagi 6 Bulan
"Sebab itu menyangkut kepentingan yang bersangkutan sebagai elite politik," tambah
Tjahjo Kumolo.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/02/06552551/langgar-netralitas-di-pilkada-sanksinya-
pemblokiran-data-asn?page=3