Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Potensia, 2017, Vol.

2 (2), 91-94

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN


PEMBELAJARAN MEMBATIK MENGGUNAKAN MEDIA TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK B
PAUD AISYIYAH III KOTA BENGKULU

Khoiriyah Ikawati
KhoiriyahIkawati@gmail.com
Sri Saparahayuningsih
saparahayuningsih@unib.ac.id
Yulidesni
yulidesni@gmail.com

Abstract
The problem in this research is Whether through the learning activities of batik using media
power can improve the fine motor skills of children in group B PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu.
The aim of this classroom action research was to improve motor skills development through
media power activity in group B PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu. This was a classroom action
research (CAR). In this research it was proven that throught the learning activities of batik
using media power development on cycle I reached the mean score of 2,175 with classical
mastery of 44% which categorized as less criteria, on cycle II reached the mean score of 3,0
with classical mastery of 60% which categorized as enough criteria, then on cycle III the the
mean score 4,325 with classical mastery of 86,5% which categorized good criteria.

Keywords: Fine motor, Batik Learning Activities, Media Power.

PENDAHULUAN dilakukan anak serta semakin baik prestasi


Melihat fenomena yang terjadi di di sekolah”. Pengembangan motorik pada
lapangan khususnya di PAUD Aisyiyah III anak usia dini merupakan bagian dari
Kota Bengkulu berdasarkan pengamatan kebutuhan yang sangat diperlukan dalam
menunjukan bahwa anak-anak pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam
umumnya memiliki keterampilan motorik melatih otot-otot kecil anak serta untuk
halus yang masih rendah. Dari 10 anak yang mengkoordinasi tangan dan mata pada
masih kurang motorik halusnya ada 8 anak. anak.
Seperti ketika anak menulis namanya Motorik halus dapat dilatih dan
sendiri yang masih coret-coretan, menjiplak dikembangkan melalui kegiatan dan
bentuk atau garis, kesulitan membuat stimulasi yang tepat sesuai dengan tingkat
bentuk-bentuk tulisan yang masih terlihat usia perkembangan anak. Seperti bermain
coret-coret, keterampilan anak dalam puzzle, menyusun balok, membuat garis,
memegang sesuatu masih belum kuat dan melipat kertas, kolase, menggunting,
belum tepat serta kegiatan lain yang masih meronce, menggambar, menjahit, dan
memerlukan bimbingan. membatik. Salah satu kegiatan yang dapat
Sejalan dengan pendapat Hurlock dilakukan dalam mengembangkan motorik
dalam Paraswati (2013:3) bahwa halus anak yaitu melalui kegiatan
“penguasaan motorik halus penting bagi pembelajaran membatik.
anak, karena seiring makin banyak Sejalan dengan pendapat Yamin
keterampilan motorik yang dimiliki semakin (2013:101) yang menyatakan bahwa
baik pula penyesuaian sosial yang dapat keterampilan motorik halus anak ada
91
Khoiriyah Ikawati, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2017, Vol. 2 (2), 91-94

empat macam yaitu menjimpit, memegang, menggenggam, menjimpit, memegang,


konsentrasi dan koordinasi mata dan merobek, menggunting, dan koordinasi
tangan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan mata dan tangan. Keteram-pilan motorik
membatik sangat berpengaruh terhadap halus anak dapat dilatih dan dikembangkan
keterampilan motorik halus anak usia dini. melalui kegiatan pembelajaran membatik
Untuk mengoptimalkan menggunakan media tepung. Melalui aspek
partumbuhan dan perkembangan anak usia memegang dan menjimpit, yang meliputi
dini, salah satu teknik yang dijadikan materi empat kriteria penilaian yaitu koordinasi
pembelajaran di PAUD Aisyiyah III Kota mata dan tangan, konsentrasi, kekuatan,
Bengkulu adalah pembelajaran membatik dan kelenturan.
dengan tepung. Digunakan media tepung Menurut Handoyo (2008:3)
karena membatik dengan tepung menyatakan bahwa “kata batik dalam
mempunyai kelebihan yaitu anak akan bahasa Jawa berasal dari kata tik. Kata itu
tertarik karena tepung biasanya digunakan mempunyai pengertian berhubungan
untuk membuat kue, Membatik dengan dengan suatu pekerjaan halus, lembut dan
tepung juga sangat aman, tidak berbahaya, kecil yang mengandung keindahan”.
harga terjangkau, dan lebih mudah untuk Menurut kartika (2015:95) Menjelaskan
anak dalam melakukan kegiatan bahwa membatik merupakan bagian dari
pembelajaran membatik. Media tepung pembelajaran melukis. Kegiatan membatik
juga memiliki kekurangan yaitu membatik yaitu memberi warna dengan
dengan tepung memerlukan ketekunan, menggunakan sehelai kain putih sebagai
keuletan karena tepung yang telah kering alat melukis dipakai canting dan sebagai
mudah retak. Membatik dengan tepung bahan melukis dipakai cairan malam.
juga akan melibatkan otot, syaraf otak dan Sedangkan menurut Rahayu dalam Larasati
jari-jemari tangan. Anak akan belajar (2015:5) menyatakan bahwa membatik
memegang dan menjimpit, sehingga dapat bagi anak usia dini adalah mengoleskan
meningkatkan kelenturan jari anak. perintang pada kain atau media pengganti
Berdasarkan latar belakang yang kain sebelum diberi warna.
telah dikemukakan, rumusan masalah Menurut Prasetyono (2008:139)
secara umum dalam penelitian ini yaitu manfaat kegiatan membatik untuk anak
Bagaimana kegiatan membatik dengan usia dini yaitu kegiatan ini bagus untuk
media tepung dapat meningkatkan koordinasi mata dan tangan, keterampilan
keterampilan motorik halus anak? Apakah tangan, dan belajar untuk mengerjakan
melalui kegiatan membatik dengan media tugas hingga mencapai hasil yang
tepung dapat meningkatkan keterampilan diinginkan. Kegiatan ini akan menciptakan
motorik halus anak? pola-pola yang sangat menarik, dan akan
Berdasarkan pendapat Sumantri memberikan kepercayaan diri pada anak.
(2005:143) menyatakan bahwa motorik Berdasarkan pendapat yang
halus adalah pengorganisasian penggunaan dikemukakan, maka penelitian ini
sekelompok otot-otot kecil seperti jari- menggunakan media tepung untuk
jemari dan tangan yang sering meningkatkan keterampilan motorik halus
membutuhkan kecermatan dan koor-dinasi anak. Membatik untuk anak usia dini yaitu
dengan tangan yang menggunakan alat-alat membuat gambar/corak yang dihasilkan
untuk mengerjakan suatu objek. menggunakan tepung yang dilakukan
Menurut pendapat Yamin (2013: 101) dengan pemberian warna menggunakan
mengungkapkan aspek keterampilan kuas diatas sehelai kain putih yang
motorik halus ada lima macam yaitu dilakukan secara lembut dan perlahan.

92
Khoiriyah Ikawati, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2017, Vol. 2 (2), 91-94

Media tepung mempunyai kelebihan yaitu pertama sampai pertemuan ketiga


dengan menggunakan media tepung akan memperoleh hasil rata-rata nilai kese-
lebih aman, nyaman, harga terjangkau, dan luruhan yaitu 2,17 dengan kriteria kurang.
tidak berbahaya. Melalui kegiatan Dan hasil ketuntasan belajar anak secara
membatik menggunakan media tepung klasikal sebesar 44% (belum tuntas). Dari
dapat meningkatkan keterampilan motorik hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I,
halus anak sebagai kesiapan anak dalam peneliti dan teman sejawat memerlukan
menulis. perbaikan karena belum mencapai
METODE ketuntasan belajar yaitu 75%, sehingga
Metode yang digunakan pada peneliti melanjutkan pada siklus
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Pada siklus II
Kelas (PTK), pelaksanaan penelitian pertemuan pertama sampai pertemuan
tindakan kelas ini dilaksanakan pada ketiga memperoleh hasil rata-rata nilai
kelompok B PAUD Aisyiyah III Kota keseluruhan yaitu 3,0 dengan kriteria
Bengkulu, yang dilaksanakan selama tiga cukup. Dan hasil ketuntasan belajar anak
siklus, disetiap pertemuan dilaksanakan secara klasikal sebesar 60% (belum tuntas).
selama tiga kali pertemuan. Penelitian Dari hasil refleksi yang diperoleh pada siklus
Tindakan Kelas (PTK) ini dirancang I dan siklus II, peneliti dan teman sejawat
berdasarkan pendapat Arikunto (2010:3) memerlukan perbaikan karena belum
melalui tahapan kegiatan yaitu mencapai ketuntasan belajar yaitu 75%,
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan sehingga peneliti melanjutkan pada siklus
refleksi. Teknik pengumpulan data yang selanjutnya yaitu siklus III. Pada siklus III
digunakan dalam penelitian ini pertemuan pertama sampai pertemuan
menggunakan metode observasi sehing-ga ketiga memperoleh hasil rata-rata nilai
instrumen pengumpulan data yang keseluruhan yaitu 4,325 dengan kriteria
digunakan adalah lembar observasi siswa baik. Dan hasil ketuntasan belajar anak
dan lembar observasi guru. Teknik analisis secara klasikal sebesar 86,5%. Dari hasil
data dalam penelitian ini mengg-unakan refleksi yang diperoleh pada siklus III
analisis data dengan uji nilai statistik dan menunjukkan bahwa telah mencapai
ketuntasan belajar menurut pendapat Aqib ketuntasan belajar yaitu 75%.
(2009:204-205). Berdasarkan hasil pengamatan tiap
Alat dan bahan yang dibutuhkan siklus, dapat diketahui bahwa mela-lui
dalam kegiatan pembelajaran membatik kegiatan pembelajaran membatik de-ngan
yaitu: Tepung, air, pewarna makanan media tepung dapat meningkatkan
(pasta), Kain katun, kertas padi, lakban, keterampilan motorik halus anak dan
Kuas kaku, wantex, Cup gelas plastik. memberi manfaat yang sangat baik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Prasetyono
HASIL DAN PEMBAHASAN (2008:139) mengemukakan bahwa man-
Hasil dari penelitian keterampilan faat kegiatan pembelajaran membatik
motorik halus anak melalui kegiatan untuk anak usia dini yaitu kegiatan ini bagus
pembelajaran membatik menggunakan untuk koordinasi mata dan tangan,
media tepung pada siklus III mencapai hasil keterampilan tangan sebagai kesiapan anak
nilai rata-rata sebesar 4,325 dengan kriteria dalam menulis dan belajar untuk
baik dengan ketuntasan klasikal yaitu 86,5 mengerjakan tugas hingga mencapai hasil
yang mencapai ketuntasan belajar yaitu yang diinginkan. Kegiatan ini akan
75%. Hal ini terjadi karena peningkatan menciptakan pola-pola yang sangat
pada tiap siklusnya. Pada siklus I pertemuan

93
Khoiriyah Ikawati, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2017, Vol. 2 (2), 91-94

menarik, dan akan memberikan Paraswati, Era. 2013. Membatik Dengan


kepercayaan diri pada anak. Tepung Untuk Meningkatkan
KESIMPULAN Keterampilan Motorik Halus Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang Di Tk Negeri Pembina
telah dilakukan pada anak kelompok B Yogyakarta.skripsi. Yogyakarta:
PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu dapat Universitas Negeri Yogyakarta.
disimpulkan bahwa Melalui kegiatan Fakultas Bahasa Dan Seni
pembelajaran membatik menggunakan
Sumantri. 2005. Model Pengembangan
media tepung dapat meningkatkan
Keterampilan Motorik Anak Usia
keterampilan motorik halus anak dengan Dini. Jakarta: Departemen
ketuntasan sebesar 86,5% yang meliputi Pendidikan Nasional
aspek memegang dan menjimpit melalui
empat kriteria yaitu koordinasi mata dan Yamin, Marinis, Sanan, Jamilah Sabri,
tangan, konsentrasi, kekuatan, dan 2013. Panduan PAUD Pendidikan
kelenturan yang dapat meningkatkan aspek Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung
perkembangan anak dengan baik. Persada Press Group.
SARAN
Saran yang diberikan pada penelitian
ini yaitu untuk peneliti lebih lanjut dapat
melakukan penelitian ten-tang
keterampilan motorik halus melalui
kegiatan pembelajaran membatik dengan
kegiatan lainnya misalnya dengan teknik
mengecap menggunakan bahan dari
tumbuhan. Saran bagi guru/pendidik yaitu
melalui pembe-lajaran membatik ini
diharapkan dapat diterapkan guru dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
anak dan dapat mendukung proses
pembelajaran yang lebih bermakna bagi
anak.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas


Untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: CV Yrama Widya.

Handoyo, Joko Dwi. 2008. Batik dan


Jumputan. Yogyakarta: PT Macan
Jaya Cemerlang

Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Biarkan


Anakmu Bermain. Jogjakarta: Diva
Press.

94
Khoiriyah Ikawati, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni

Anda mungkin juga menyukai