Anda di halaman 1dari 8

Vol.2 No.

3 Agustus 2021 873


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh
Dearlina Sinaga1)
& Sethepy Indah Putri Sinaga2)
1,2Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nommensen Medan


Jalan Dr Sutomo No 4-A, telp 061-4522922/fax 061-4571426
Email: 1dearlina.sinaga@uhn.ac.id & 2sethepy.sinaga@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mencari pengaruh kemampuan guru menggunaan media pembelajaran
secara daring terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan survey, dimana populasi
adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae Tahun Ajaran 2020/2021. Metode analisis
data dilakukan Uji Normalitas, Uji Analisis Regresi Sederhana, Uji Hipotesis dan Uji Keberartian
Regresi. Dari perhitungan regresi linier sederhana, Y = 43,349 + 0,547X. bahwa nilai konstanta
untuk kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran secara daring belajar sebesar
43,349 Pengaruh kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran secara daring dengan
hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan dengan asumsi independen lainnya. Independen
tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi linier sederhananya bersifat positif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa nilai
thitung > ttabel (3,032 > 2,021) dan nilai signifikan <a (0,00<0,05).Selain itu juga bisa berdampak
positif kepada guru sehingga guru siap menerima dan mengikuti segala perubahan dalam sistim
pembelajaran di sekolah.
Kata Kunci: Kemampuan Guru,Penggunaan Media Pembelajaran & Hasil Belajar

PENDAHULUAN Pada tanggal 27 April 2020 sekitar 1,7


Pendidikan berperan penting dalam miliar siswa terkena dampak sebagai respons
membangun suatu bangsa dan negara untuk terhadap pandemi. Penyebaran pandemi virus
menciptakan sumber daya manusia yang corona atau COVID-19 telah memberikan
berkualitas yang mencakup aspek kognitif, tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan
afektif dan psikomotorik. di Indonesia. Pemerintah mengeluarkan
Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 kebijakan seperti social distancing, physical
tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 3 distancing, hingga pembatasan sosial berskala
dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Nasional besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan
adalah mengembangkan potensi peserta didik masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar,
agar menjadi manusia yang beriman dan bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, seperti sekolah maupun perguruan tinggi
mandiri, dan menjadi warga negara yang menghentikan proses pembelajaran secara tatap
demokratis serta bertanggungjawab. muka.
Pada situasi saat ini, pandemi COVID- Akibatnya, proses pembelajaran
19 (Coronavirus Disease-19) telah dilaksanakan secara daring yang bisa
mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.
dunia yang mengarah ke penutupan sekolah, Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor
universitas, dan perguruan tinggi. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
874 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pendidikan dalam masa darurat penyebaran
corona virus disease (COVID-19) LANDASAN TEORI
menganjurkan untuk melaksanakan proses Guru adalah pilar pendidikan. Peran
belajar dari rumah melalui pembelajaran guru melalui kemampuannya sangat
daring. diharapkan untuk mendukung berjalannya
Di dalam sekolah tepatnya di SMA keberhasilan Pendidikan. Sesuai dengan
Negeri 1 Pahae Jae, adapun media yang perubahan lingkungan dan tuntutan yang
digunakan dalam proses pembelajaran daring semakin besar terhadap kualitas pendidikan
adalah google classroom, googlemeet, zoom, yang semakin baik, kemampuan guru juga
youtube serta whatsapp group. Seorang guru harus relevan dengan perubahan tersebut,
harus mampu membuat suatu kreativitas dan terkhusus di masa pandemic ini.
membuat perubahan dalam menyampaikan Dalam kegiatan belajar dan
materi pelajaran sehingga membuat siswa pembelajaran, hasil belajar atau pencapaian
berminat dan berkeinginan mengikuti serta belajar sebagian besar dipengaruhi kemmapuan
mendengarkan materi yang disampaikan guru guru dalam mengajar. Secara umum
dengan cara menggunakan media dalam proses kemampuan (skill) baik fisik ataupun mental
pembelajaran. adalah suata yang dimiliki oleh seseorang untuk
Kenyataan yang terjadi pada siswa kelas melakukan tugas atau pekerjaan yang
X di SMA Negeri 1 Pahae Jae adalah bahwa dibebankan kepadanya (Kunandar,2010),
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada demikian juga halnya kemampuan guru dalam
peserta didik terkhusus dalam bidang studi memilih dan membuat alat peraga sederhana
Ekonomi, masih terdapat guru yang belum untuk memberi kemudahan belajar kepada
paham dalam pengoperasian media peserta didik. Kemampuan guru terutama
pembelajaran daring dengan baik sehingga hal ketrampilan guru dalam merencanakan
tersebut membuat kurangnya pemahaman pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran,
siswa mengenai pembelajaran yang dibagikan. merencanakan materi ajar, serta mengajukan
Penyebab kurangnya pemahaman siswa pertanyaan kepada siswa, ketrampilan
terhadap materi pembelajaran yang dibagikan berkomunikasi dalam kelompok, mengamati
adalah terdapat guru yang belum paham dalam kelas, dan mengevaluasi hasil belajar (Istirani
pembuatan absen melalui google classroom dan Intan Pulungan,2018) adalah hal yang
maupun melalui whatsapp group; Ketika penting dimiliki guru.
seorang guru sudah mengirimkan materi di Selain kemampuan guru maka media
google classroom melalui bantuan orang lain, pembelajaran juga berkontribusi
guru tersebut tidak tau lagi untuk melanjutkan mempermudah penyampaian materi ajar kepasa
kegiatan pembelajaran; ketika Ujian Tengah Siswa. Pemilihan media pembelajaran sebagai
Semester (UTS) sudah tiba, terdapat guru yang alternatif yang efektif sebagai sarana atau
hanya memberikan instruksi kepada orang lain perangkat yang berfungsi menyampaikan
agar orang lain tersebut yang mengirimkan soal informasi belajar dan tujuan belajar . Media
UTS ke google classroom bahkan untuk adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
memeriksa jawabannya sendiripun dilakukan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
oleh orang lain. Sehingga melalui penelitian ini pengajaran.
peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh Sebagai media pembelajaran yang
kemampuan guru menggunakan media digunakan untu menyampaikan bahan ajar,
pembelajaran daring terhadap hasil belajar tentunya dapat diharapkan membangkitkan
Siswa kelas X pada pelajaran ekonomi selama minat, motivasi dan semangat peserta didik kea
pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Pahae Jae rah kesadaran belajar uttuk mencapai tujuan
Tahun Ajaran 2020/2021”. belajar (Daryanto, 2010). Namun dalam

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 875
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
perspektif lainnya media pembelajaran adalah berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
berbagai jenis komponen dalam lingkungan nilai hidup. Pengembangan ilmu pengetahuan
siswa yang dapat merangsang untuk belajar, dan teknologi, hanya dapat diajarkan dan
Arief S dalam Istirani dan Intan Pulungan disampaikan ke pada yang lain oleh seorang
(2018) guru. Sedangkan melatih berarti
Kadangkala secara khusus, media mengembangkan keterampilan pada siswa.
dalam proses belajar mengajar cenderung Seorang guru haruslah melengkapi
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, dirinya dengan kemampuan guru dapat dibagi
atau elektronis untuk menangkap, memproses dalam tiga bidang yakni kognitif, afektif dan
dan menyusun kembali informasi visual atau perilaku (Kompri,2017)
verbal (Azhar Arsyad, 2019) . Kemampuan kognitif, merupakan
Media pembelajaran berfungsi sebagai kemampuan intelektual, mencakup penguasaan
sumber belajar yang bersumber di luar diri materi ajar, penentuan meode dan Teknik
seseorang (peserta didik) dan memungkinkan mengajar, melakukan evaluasi pembelajaran,
terjadinya proses belajar yang menimbulkan mengelola pembelajaran di kelas.
keinginan dan minat yang baru, menciptakan Kemampuan afektif, merupakan
motivasi kegiatan belajar dan dapat kemampuan yang dimiliki guru dalam kesiapan
memberikan pengaruh-pengaruh psikologis guru dalam menghadapi dan menjalankan
terhadap Siswa (Azhar Arsyad, 2013). tugas-tugasnya sebagai pendidik, seperti
Dalam Proses belajar mengajar, media memiliki empati, menghargai orang lain,
dapat berperan sebagai alat untuk memperjelas; mampu menjalin kerkasama, membimbing
alat untuk memecahkan masalah; sebagai Siswa dan kegiatan edukatif yang melibatkan
sumber belajar maupun sebagai sarana interaksi mental.
guru dan peserta didiknya (Giri Wiarto,2016) Kemampuan perilaku merupakan
Jenis media pembelajaran daring : ketrampilan- keterampilan mengajar dasar
1. Google classroom (Imaduddin dalam seperti ketrampilan menjelaskan,
Muhammad,2018; Lidia Simanihuruk membuka dan menutup pembelajaran,
dkk, 2019) ketrampilan bertanya, ketrampilan membuka
2. Google meet (Dara Sawitri, 2020) diskusi kecil, dan lainnya yg dibutuhkan dalam
3. Whatsapp (Jeffry Handhika dkk, 2020) proses belajar mengajar.
4. Microsoft Teams (Indah Suasoni, 2020;
Ridwan,2020) METODE PENELITIAN
5. Moodle (Ridwan,2020 ; Hamdan,2018) Penelitian merupakan sesuatu hal yang
6. Quipper School (Andi Anugrah, 2019; dapat digunakan untuk memecahkan suatu
Joenaidy, 2018) permasalahan dan dengan tujuan untuk
Hasil belajar merupakan capaian akhir menambah pengetahuan dan wawasan.
dari proses pembelajaran pada satu periode Metode penelitian ini adalah metode
yang diakumulasikan dalam bentuk laporan penelitian survey dimana peneliti menyebarkan
hasil pada setiap semester. Hasil belajar juga angket/kusioner kepada responden. Dan
terlihat dari perubahan Siswa dalam tingkah peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 22
lakunya dan perubahan kognitif, afektif dan dalam pengolahan data hasil responden.
psikomotoriknya ketika belajar (Nana Populasi adalah keseluruhan element
Sudjana,2018; Purwanto,2008) yang akan dijadikan wilayah generalisasi.
Guru adalah satu sebutan profesi yang Elemen populasi adalah keseluruhan subyek
diberikan kepada seseorang yang memenuhi yang akan diukur yang merupakan unit yang
persyaratan tertentu dan memenuhi kode etik diteliti (Daryanto, 2018), atau wilayah
tertentu. Tugas guru sebagai profesi meliputi generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
pendidik, mengajar dan melatih. Mengajar mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
876 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kemudian ditarik kesimpulannya Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri
(Sugiyono,2018). Seluruh Siswa yang ada di 1 Pahae Jae yang beralamat di Jalan Sipirok,
kelas X SMA Negeri I Pahae Jae, merupakan Nahornop Marsada, Kabupaten Tapanuli Utara,
populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan,
Sebaran populasi adalah sebagai berikut: dengan sampel adalah 45 siswa. Sebelum
Tabel 1. Populasi pengambilan data tentang hasil belajar
Kelas/Jurusan Jumlah Siswa dilaksanakan, terlebih dahulu instrument
(orang) penelitian diuji cobakan kepada siswa diluar
X IPA-I 36 sampel, dimana instrument ini diuji coba
kepada siswa SMA Negeri 1 Purbatua dengan
X IPA-II 36 responden sebanyak 45 siswa. Pengujian
X IPA-III 35 dilakukan untuk mengetahui validitas yaitu
X IPS-I 37 keabsahan angket yang disusun dan reliabilitas
X IPS-II 36 yaitu taraf kepercayaan, kehandalan, atau
Jumlah 180 konsistensi angket sebagai alat penyaring data.
Instrument angket dalam penelitian ini ada
Guna memudahkan pengumpulan data sebanyak 20 item pernyataan yang
pada masa pandemi, peneliti mengambil berhubungan dengan variabel bebas yaitu
sejumlah sampel yang mewakili populasi kemampuan guru dalam penggunaan media
(Arikunto,2013). Sampel yang representative pembelajaran secara daring (X).
akan diambil sebesar 25 % yang mewakili Penelitian ini membahas dua variabel
seluruh populasi. Jumlah sampel diperoleh 180 yaitu variabel bebas atau independent dan
X 25% = 45, jadi sampel yang digunakan dalam variabel terikat atau dependent. Variabel bebas
penelitian ini sebanyak 45 siswa. atau independent dalam penelitian ini yaitu
Teknik pengambilan sampel adalah kemampuan guru dalam penggunaan media
Proportional Random Sampling, pembelajaran secara daring (X) sedangkan
(Arikunto,2013). variabel terikat atau dependent adalah hasil
Dalam uji Validitas dengan SPSS 22, belajar siswa (Y). Dari hasil uji validitas angket
dari 20 butir instrument angket terdapat 2 butir dengan menggunakan koreasi product moment,
yang tidak valid sedangkan Cronbach’s Alpha 20 item angket yang telah disebarkan terdapat
digunakan untuk uji reliabilitas diperoleh 18 item dinyatakan valid. Kriteria yang
sebesar 0,793 lebih besar dari 0,5 pada taraf digunakan dalam penerimaan dan penolakan
signifikan 95% atau α=5%. Dengan demikian, digunakan jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka angket
jawaban responden dari variabel penelitian digunakan valid dengan taraf signifikan 95%
tersebut dapat digunakan untuk penelitian. dan alpha 5% sebesar 0,2876.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis Selanjutnya uji reliabilitas angket
data dengan melakukan uji normalitas, untuk digunakan untuk memperoleh instrumen yang
melihat apakah variabel dependen mempunyai reliabel yaitu ketika rhitung > rtabel, pada taraf
kontribusi atau tidak terhadap variabel signifikan 95% atau α=5%. Uji reliabilitas
independen; kemudian uji Regresi sederhana , dalam instrument ini dikatakan reliabel karena
uji Hipotesis dan uji keberartian model, untuk rhitung > rtabel yaitu 0,793 > 0,5 menggunakan
mengetahui berarti tidaknya variabel X dan Y pengujian melalui program SPSS 22.
yang telah dibentuk dengan persamaan regresi Setelah data diperoleh, kemudian
sederhana. ditabulasi dan dibuat skala penilaian .

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 877
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 2: Kriteria skala penilaian variabel dikatakan bahwa seluruh data dalam penelitian
Interval Kategori sudah terdistribusi normal.
1,00 – 1,80 Sangat Buruk Tabel 4. Uji Analisis Regresi Sederhana
1,81 – 2,60 Buruk Standardiz
ed
2,61 – 3,40 Sedang Unstandardized Coefficien
3,41 – 4,20 Baik Coefficients ts
Std.
4,21 – 5,00 Sangat Baik Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant)
43,349 13,014 3,331 ,000
Kemudian disusun dalam distribusi
frekuensi, diperoleh bahwa rata-rata jawaban Kemampuan
responden kemampuan guru dalam penggunaan Guru Dalam
Penggunaan ,547 ,180 ,420 3,032 ,004
media pembelajaran secara daring Media
mendapatkan nilai sebesar 3.37. Sehingga dapat Pembelajaran

dikatakan bahwa kemampuan guru dalam


penggunaan media pembelajaran secara daring Tabel 3 diatas diperoleh persamaan
di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Jae tergolong regresi linear sederhana dimana koefisien linear
dalam kategori SEDANG. Dari hasil tes belajar sederhana untuk kemampuan guru dalam
yang dilakukan, berdasarkan data distribusi penggunaan media pembelajaran secara daring
frekuensi hasil belajar sebesar 58 % Siswa sebesar 0,547 dan nilai konstanta regresi
dapat memeperoleh nilai rata-rata 77-88, 9 % sebesar 43,349. Sehingga persamaan regresi
yang memperoleh nilai sangat baik, dan sebesar linear sederhana adalah Y = a + bx maka,
22 % yg nilai cukup ini menunjukkan persamaan yang diperoleh setelah diuji adalah
kemampuan guru menggunakan media Y = 43,349 + 0,547X, dengan arti apabila
pembelajaran daring bisa diterima dengan baik terjadi peningkatan 1 poin pada variabel
oleh Siswa. kemampuan guru dalam penggunaan media
Tabel 3: Distribusi frekuensi hasil belajar pembelajaran secara daring (X) maka hasil
Interval Frekuensi Persentase Keterangan belajar siswa (Y) akan meningkat sebesar
65 – 76 10 22 % Cukup 0,547.
77 – 88 26 58 % Baik Maka persamaan dari perhitungan
89 – 100 9 20 % Sangat baik regresi linier sederhana tersebut dapat diuraikan
Total 45 100 %
bahwa nilai konstanta untuk kemampuan guru
dalam menggunakan media belajar secara
Gambar 1. Uji Normalitas
daring belajar sebesar 43,349 artinya jika
variabel kemampuan guru dalam penggunaan
media pembelajaran secara daring bernilai nol,
maka hasil belajar siswa sebesar 43,349.
Pengaruh kemampuan guru dalam penggunaan
media pembelajaran secara daring dengan hasil
belajar siswa akan mengalami peningkatan
dengan asumsi independen lainnya. Independen
tersebut menunjukkan bahwa persamaan
regresi linier sederhananya bersifat positif.
Tabel 5. Uji Keberartian Regresi
Sum of Mean
Squares Df Square F
Dari grafik P-Plot diatas terlihat bahwa Hasil Betwe (Combine
1640,000 21 78,095 1,562
Belajar en d)
titik-tik menyebar disekitar garis diagonal dan Siswa * Linearity 491,348 1 491,348 9,827
mengikuti arah garis diagonal hasil di atas,
berdasarkan gambar tersebut maka dapat
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
878 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kemamp Group Deviation [3] Kunandar.2010.Guru Profesional.
uan s from 1148,652 20 57,433 1,149
Guru Linearity Jakarta:PT Raja Grafindo
Dalam Within Groups 1150,000 23 50,000 [4] Istirani dan Intan Pulungan. 2018.
Penggun
aan
Total Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media
Media 2790,000 44 Persada.
Pembela
jaran [5],[6] Arsyad, A. 2019. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Berdasarkan hasil olahan data yang telah [7] Wiarto, Giri. 2016. Media Pembelajaran.
diuji menggunakan SPSS V22 maka dapat Yogyakarta : Laksitas
diperoleh nilai dari fhitung> ftabel, dimana nilainya [8] Muhammad, Imaduddin. 2018. Membuat
adalah 9,827>4,07 dan nilai signifikan Kelas Online Berbasis Android dengan
0,001<0,05 maka dengan adanya hasil ini dapat Google Classroom. Yogyakarta:
disimpulkan bahwa H0 diterima regresi linier Garudawhaca
yang digunakan sudah benar. [9] Simanihuruk, Lidia. 2019. E-Learning.
Yayasan Kita Menulis
PENUTUP [10] Sawitri, Dara. 2020. Penggunaan Google
Kesimpulan Meet untuk Work From Home di Era
Berdasarkan hasil penelitian dikatahui Pandemi Coronavirus Disease 2019
bahwa kemampuan guru dalam penggunaan (Covid-19). Jurnal Pengabdian
media pembelajaran secara daring memberikan Masyarakat.Vol:2.http://jurnal.harapan.a
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran c.id/index.php/Prioritas/article/view/161.
Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Paahae Jae. 24 November 2020.
Jika dilihat dari perspektif masa pandemic, [11] Handhika, Jeffry dkk. 2020.
secara umum kemampuan guru mampu Pembelajaran Sains di Era Akselerasi
beradaptasi dengan perubahan system Digital. Jawa Timur: CV. AE Media
pembelajaran walaupun masih dalam kategori Grafika
sedang, sehingga ini merupakan informasi [12] Suasoni, Indah dkk. 2020. E-book
kepada pengambil kebijakan di sekolah untuk Pembelajaran Kreatif. Pekalongan:PT
mempersiapkan kebijakan baru berupa Nasya Expanding Management
pelatihan ataupun pendampingan bagi guru [13],[14]Nurhadi, Ridwan. 2020. Tetaplah
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam Berkarya Ditengah Wabah. Lamongan:
menggunakan dan pemanfaatan teknologi Pustaka Ilalang
sebagai media pembelajaran. Selain itu dari tes [15] Husein, Hamdan. 2018. Pembelajaran
hasil belajar juga diperoleh sebesar 58 % Siswa Berbasis WEB dengan Moodle Versi 3.4.
dapat memeperoleh nilai rata-rata 77-88 Yogyakarta: Deepublish
(kategori Baik) , 9 % yang memperoleh nilai [16] Anugrah, Andi. 2019. E-learning
sangat baik, dan sebesar 22 % yg nilai cukup ini Quipper Scholl dalam Pembelajaran
menunjukkan kemampuan guru menggunakan Berbasis Teks. Sidoarjo: Uwais Inspirasi
media pembelajaran daring bisa diterima Indonesia
dengan baik oleh Siswa. [17] Joenaidy, Abdul. 2018. Guru Asyik Murid
Fantastik. Yogyakarta : DIVA Perss
DAFTAR PUSTAKA [18] Sudjana, Nana. 2018. Penilaian Hasil
[1] UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Pendidikan Nasional Remaja Rosdakarya Offset
[2] Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun [19] Purwanto. 2017. Evaluasi Hasil Belajar.
2020, tentang pelaksanaan kebijakan Yogyakarta:Pustaka Belajar
pendidikan dalam masa COVID -19
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 879
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[20] Kompri. 2017. Belajar dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya.
Yogyakarta: Media Akademi
[21] Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera
[22] Sugiyono.2018. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & . Bandung:Alfabeta
[23] Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
880 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai