Anda di halaman 1dari 9

Jurnal EPISTEMA

Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

PELAKSANAAN MOODLE DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA KELAS 11 IPA

Ega Altania, Sungkono


Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
egaaltaniaa@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pelaksanaan e-learning Moodle. (2)
Menganalisis manfaat dan dampak pelaksanaan e-learning Moodle. (3) Menganalisis faktor
pendukung, faktor penghambat dan solusi dalam pelaksanaan e-learning Moodle. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Perencanaan e-learning moodle meliputi perencanaan sarana dan prasarana, keadaan sumber daya
manusia, RPP, Kurikulum Darurat pandemi covid 19, bahan ajar, dan materi pembelajaran. (2)
Pelaksanaan e-learning Moodle meliputi kegiatan belajar mengajar yang dimulai dengan pengingat
whatsapp grup, presensi, mengupload materi, mempelajari materi, mengumpulkan tugas, dan
mendapatkan feedback berupa nilai dari guru. Model pembelajaran yang digunakan adalah problem-
based learning dengan metode penugasan, tanya jawab, dan diskusi. (3) Evaluasi yang dilakukan
menggunakan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. (4). E-learning moodle memberikan manfaat
pembelajaran menjadi lebih terorganisir serta dampaknya motivasi belajar stagnan dan keterbatasan
komunikasi. (5) Faktor yang mendukung yaitu: kemandirian belajar, kesiapan belajar, kesehatan
jasmani, bantuan paket data, materi pembelajaran, dukungan keluarga, dan sarana prasarana. Faktor
yang menghambat yaitu: keterbatasan jaringan dan server down, solusinya dapat mengikuti susulan dan
refresh web.

Kata kunci: E-Learning Moodle, Pembelajaran Matematika

IMPLEMENTATION OF E-LEARNING MOODLE DURING THE COVID-19 PANDEMIC ON


MATHEMATICS COURSE ELEVEN NATURAL SCIENCE SMA N 1 TEMANGGUNG
Abstract
This study aims to: (1) Analyze the implementation of Moodle e-learning during the covid 19
pandemic in the 11th grade Mathematics subject of SMA N 1 Temanggung. (2) Analyze the benefits and
impacts of implementing Moodle's e-learning.(3) Analyze the supporting factors, inhibiting factors and
solutions in the implementation of Moodle e-learning. This research is a descriptive study with a
qualitative approach. The results of the study indicate that: (1) Moodle e-learning planning includes
planning of facilities and infrastructure, the state of human resources, lesson plans, the Covid-19
pandemic Emergency Curriculum, teaching materials, and learning materials. (2) The implementation
of Moodle e-learning includes teaching and learning activities that start with WhatsApp group
reminders, attendance, uploading materials, studying materials, collecting assignments, and getting
feedback in the form of grades from the teacher. The learning model used is problem based learning
with the method of assignment, question and answer, and discussion. Moodle e-learning provides the
benefits of learning to be more organized. (3) The evaluation is carried out using formative evaluation
and summative evaluation. (4). E-learning moodle provides the benefits of learning to be more
organized and the impact of stagnant learning motivation and limited communication. (5) Supporting
factors are: learning independence, learning readiness, physical health, data package assistance,
learning materials, family support, and infrastructure. The inhibiting factors are: network limitations
and server down, the solution can follow the follow-up and refresh the web.

Keywords: E-Learning Moodle, Mathematics Course

59
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

PENDAHULUAN cocok dan mudah digunakan dalam


Pembelajaran menurut Undang Undang berkomunikasi. Pola komunikasi memiliki
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 peranan yang penting dalam pembelajaran pada
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat masa pandemi covid 19 yang berguna untuk
20 bahwa pembelajaran adalah suatu proses menyampaikan informasi secara efektif dan
dalam melakukan hubungan timbal balik antara efisien kepada peserta didik.
pendidik dengan peserta didik dan sumber Pada akhir tahun 2019 ditemukan virus baru
belajar yang berlangsung dalam suatu yaitu covid 19. Covid 19 adalah suatu virus yang
lingkungan belajar atau lingkungan menyerang saluran pernapasan manusia dan
pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik penyebarannya sangat cepat terjadi dari manusia
(2002: 56) pembelajaran adalah suatu kombinasi ke manusia, virus corona adalah suatu virus baru
yang tersusun meliputi unsur-unsur peserta didik yang sehingga belum diketahui secara pasti
dan juga pengajar, buku, papan tulis, kapur, dan bagaimana sebenarnya virus ini muncul
alat belajar, fasilitas (ruang, kelas audio visual), semuanya diupayakan untuk mendorong laju
dan proses yang saling memengaruhi mencapai penyebaran penyakit covid 19 sehingga dengan
tujuan pembelajaran. Dalam proses kegiatan ini virus covid 19 ditetapkan sebagai pandemi
belajar mengajar, perlu adanya komunikasi sehingga pembelajaran harus dilakukan secara
pembelajaran. Dimana komunikasi online karena. Menurut Siahaan (2020: 73) virus
pembelajaran ini terjalin antara guru dan peserta corona merupakan suatu virus menular yang
didik dalam kegiatan belajar mengajar dengan disebabkan oleh saluran pernapasan akut corona
tatap muka maupun kegiatan pembelajaran jarak virus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama
jauh yang dapat menggunakan komunikasi kali di id entifikasi pada Desember 2019 di
verbal maupun non verbal dan secara individu Wuhan, China. Menurut Yuliana (2020: 188)
maupun kelompok. Dengan adanya komunikasi coronavirus merupakan virus RNA strain
antara guru dan peserta didik maka dapat tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
membangun hubungan yang baik dan dapat Gejala yang dapat ditimbulkan diantaranya
membantu jalannya proses belajar mengajar. demam, batuk, serta kesulian bernapas.
Komunikasi sangat berperan penting untuk Sehingga dengan adanya covid 19 ini
menyalurkan pesan pembelajaran sehingga mengharuskan sekolah mempersiapkan TIK.
komunikasi berperan penting dalam mendukung TIK adalah suatu teknologi yang digunakan
proses belajar mengajar, tanpa adanya untuk mengolah data, termasuk memproses,
komunikasi pembelajaran tidak dapat berjalan mendapatkan, menyusun, menyimpan,
dengan baik karena salah satu indikator memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
keberhasilan proses pembelajaran atau dapat menghasilkan informasi yang berkualitas,
pendidikan adalah komunikasi yang baik antara informasi yang didapat tentunya harus akurat,
guru dengan peserta didik dan juga dengan tepat waktu, dapat digunakan dalam
menggunakan pola komunikasi akan mendorong kepentingan pribadi, bisnis, maupun
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih intensif pemerintah. TIK adalah suatu teknologi yang
dan juga kreatifitas berbicara akan menjadi dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan
terasah serta penemuan ide-ide baru dalam akuat. TIK memberikan kemudahan bagi guru
komunikasi antar guru dan peserta didik dapat maupun peserta didik, peserta didik dapat
membantu memahami informasi. belajar dimana saja, kapan saja tanpa harus
Dalam pembelajaran dibutuhkan pola bertemu langsung dengan guru. Peserta didik
komunikasi untuk memberikan informasi, juga dapat mengatur sendiri kapan harus belajar
Menurut pendapat Suranto (2010 : 116) yang sesuai dengan kemauannya masing-masing.
menjelaskan bahwa pola komunikasi adalah Dengan adanya pandemi covid 19 maka sekolah
suatu gejala umum yang menjelaskan cara dituntut untuk mempersiapkan adanya sarana
interaksi yang terjadi dalam suatu kelompok dan prasarana yang digunakan untuk
tertentu. Pola komunikasi merupakan suatu cara mendukung adanya TIK ini, sehingga dengan
yang dapat digunakan guru dan peserta didik adanya TIK ini tentu sangat bermanfaat bagi
dalam proses pembelajaran. Pola komunikasi kemandirian belajar peserta didik dan peserta
yang digunakan tentu akan memudahkan peserta didik secara aktif dalam memperoleh informasi
didik dalam menerima informasi, sehingga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tanpa
dengan adanya berbagai macam pola harus membeli buku teks. Konsep seperti ini
komunikasi akan dapat ditemukan pola yang disebut dengan E-Learning.

60
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

E-Learning didefinisikan oleh Hartley perkembangan zaman dan melek teknologi


(Darmawan, 2016: 62) e-learning merupakan begitu juga dengan guru. Pembelajaran dengan
suatu jenis media pembelajaran yang menggunkan e-learning membantu peserta didik
memungkinkan tersampaikannya informasi ke untuk lebih kreatif dalam belajar dengan
peserta didik dengan menggunakan media menggunakan berbagai macam sumber yang
internet, intranet atau media jaringan computer. dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus jauh-
Sedangkan menurut Naidu (Prawiradilaga, jauh ke sekolah mencari suatu referensi. Dengan
2016: 33) mendefinisikan e-learning sebagai begitu e-learning memberikan kemudahan,
penggunaan jaringan teknologi informasi dan efisien, dan efektivitas dalam perihal waktu
komunikasi dalam proses belajar dan mengajar dalam mencari suatu sumber referensi.
yan dilakukan oleh subjek yang ada dalam Ada berbagai macam e-learning yang dapat
pembelajaran. Secara fundamental, e-learning digunakan dalam pembelajaran diantaranya e-
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan learning Moodle. E-learning dapat dikatakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk sebagai inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam
menjembatani kegiatan belajar dan proses pembelajaran untuk meningkatkan
pembelajaran, baik secara syncronous ataupun kemampuan belajar mandiri sehingga proses
asynchcronous. Sedangkan menurut Kusmana pembelajaran tidak hanya mengandalkan guru
(Tigowati, 2017: 42) menyatakan bahwa: sebagai sumber belajar. Dengan adanya e-
“E-learning platform is an application that learning ini sangat bermanfaat bagi
can connect to teachers and students in an keberlangsungan pembelajaran di masa pandemi
online study space. E-learning is created to covid 19 untuk keefektifan pembelajaran. E-
overcome the limitations between teachers and learning Moodle merupakan salah satu e-
students.” learning yang banyak digunakan.
Maksudnya disini adalah platform e- E-learning Moodle memungkinkan siswa
learning adalah aplikasi yang dapat terhubung untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk
dengan guru dan siswa dalam ruang belajar mengakses materi-materi pembelajaran secara
online. E-learning diciptakan untuk mengatasi online (Yuliastuti dkk., 2014: 3). Moodle adalah
jarak dan waktu antara guru dengan siswa, suatu media yang dapat di akses dengan mudah
khususnya menyangkut ruang dan waktu. Oleh dengan komputer ataupun smartphone yang
karena itu guru dan siswa hendaknya tidak dihubungkan dengan jaringan internet. E-
berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. Learning Moodle merupakan software yang
Proses pendidikan dapat berjalan kapan saja gratis untuk melakukan pembelajaran mandiri
dengan mengabaikan ruang dan waktu. dengan tanpa terikat oleh waktu dan tempat.
Pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan Moodle adalah suatu platform e-learning yang
kapan saja, e-learning sangat cocok digunakan memberikan kemudahan organisasi
pada era sekarang serta memenuhi kebutuhan pembelajaran agar suatu struktur pembelajaran
zaman yang sudah memasuki 5.0 ini, selain online dapat berjalan dengan pengkondisian
untuk mengatasi keterbatasan juga dapat yang tepat dan tidak berantakan. Sifat dari e-
digunakan sebagai sarana dan prasarana yang learning Moodle yang dapat diunduh secara
praktis untuk tetap dapat belajar dengan mudah gratis dan dapat dimodifikasi oleh siapa saja,
karena e-learning dapat dikatakan sebagai program ini menjadi solusi bagi pelaksanaan
inovasi dalam pembelajaran. Dari beberapa pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
definisi atau pengertian di atas dapat Beberapa fasilitas yang disediakan Moodle
disimpulkan bahwa e-learning adalah adalah modul bacaan, modul penugasan, modul
penggunaan secara sengaja jaringan teknologi chart, modul forum, modul pilihan, modul kuis
informasi dan komunikasi sebagai penyampaian dan sebagainya.
program pembelajaran, pelatihan, atau Pelaksanaan e-learning moodle pada
pendidikan dengan didukung oleh jasa sekolah memberikan dampak positif seperti
elektronis seperti LAN, WAN, internet, telepon, kemandirian belajar peserta didik menjadi
audio, videotape, transmisi satelit atau komputer terasah, pembelajaran dapat dilakukan tanpa
serta sebagai suatu platform pembelajaran yang terikat ruang dan waktu. Namun juga terdapat
dapat digunakan kapan saja dan dimana saja kekurangan seperti keterbatasan jaringan.
tanpa terikat ruang dan waktu. E-Learing Beberapa kelebihan menggunakan e-learning
memberikan kemudahan belajar kepada peserta Moodle yaitu antara guru dan peserta didik dapat
didik untuk terus berkembang mengikuti berkomunikasi dengan mudah tanpa terikat

61
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

ruang, jarak, dan waktu. Guru dan peserta didik wawancara dan observasi yang ditemukan di
dapat saling berkomunikasi atau berinteaktivitas sekolah ini yaitu, beberapa peserta didik ada
dengan fitur video conference, diskusi, dan yang lupa mengumpulkan tugas atau tidak
chatting. Namun dari beberapa kelebihan diatas mengumpulkan tugas tepat waktu di e-learning
juga terdapat kekurangan dalam pelaksanaan Moodle serta terdapat peserta didik yang
menggunakan e-learning Moodle diantaranya, terkendala sinyal saat mengerjakan tugas di e-
belum tersedianya jaringan atau signal di learning Moodle.
seluruh daerah atau tempat, kurangnya Hasil observasi dan survey pada tanggal 3
keterampilan saat menggunakan e-learning November 2020, peneliti melakukan survey
Moodle, peserta didik yang tidak mempunyai sederhana kepada peserta didik bahwa mata
motivasi belajar yang tinggi menggunakan e- pelajaran matematika pada kelas 11 IPA
learning Moodle cenderung akan gagal. merupakan mata pelajaran yang paling disukai.
SMA N 1 Temanggung merupakan salah Hasil survey menunjukkan bahwa 19% peserta
satu sekolah yang memanfaatkan e-learning didik menyukai pelajaran matematika, 18%
moodle. Terdapat beberapa fitur yang ada dalam menyukai pelajaran fisika, 14% menyukai
e-learning Moodle diantaranya materi, pelajaran pendidikan agama, 13% menyukai
assignment/quiz, forum diskusi, chat, dan video pelajaran penjasorkes, 9% menyukai pelajaran
conference. Berdasarkan hasil wawancara bahasa inggris, 7% menyukai pelajaran biologi,
dengan guru dan beberapa peserta didik, serta sisannya menyukai pelajaran bahasa jawa,
beberapa fitur dalam e-learning Moodle belum bahasa Indonesia, sastra inggris, kimia,
dilaksanakan secara optimal, yaitu fitur pendidikan pancasila, sejarah, seni budaya dan
interaktivitas seperti fitur forum diskusi dan prakarya. Dapat disimpulkan bahwa matematika
chatting dan fitur video conference, sehingga merupakan mata pelajaran yang paling disukai
pelaksanaan fitur interaktivitas pada e-learning oleh siswa kelas 11 IPA sehingga mata pelajaran
Moodle belum dilakukan sepenuhnya, kemudian yang disukai siswa dapat mendorong minat serta
rata-rata nilai hasil belajar peserta didik sebelum motivasi belajar siswa. Mata pelajaran
menggunakan Moodle yaitu 82 sehingga peneliti matematika kelas 11 IPA dibagi menjadi 2, yaitu
tertarik untuk mengetahui hasil belajar peserta matematika wajib dan matematika peminatan.
didik setelah menggunakan e-learning Moodle Perbedaan matematika wajib dan peminatan
apakah naik, stagnan atau menurun . adalah untuk matematika wajib, semua jurusan
E-learning Moodle sendiri, sebelumnya di sekolah ini mengikuti (IPA maupun IPS)
sudah dilaksanakan namun penggunaanya masih sedangkan matematika peminatan hanya jurusan
minim, namun dengan adanya pandemi covid 19 IPA saja yang mempelajari dan materinya lebih
ini e-learning Moodle dilaksanakan untuk dalam lagi tentang matematikanya. Berdasarkan
pertama kali selama satu semester penuh atau permasalahan di atas, maka penelitian dengan
dikatakan selama satu semester menggunakan judul “Pelaksanaan E-Learning Moodle di Masa
pembelajaran daring sehingga belum diketahui Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran
secara pasti manfaat maupun dampak dari Matematika Kelas 11 IPA SMA N 1
penggunaan e-learning Moodle selama satu Temanggung” perlu dilakukan.
semester di sekolah ini karena belum ada Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
penelitian terkait. Peneliti tertarik melakukan pelaksanaan e-learning Moodle yang ditinjau
penelitian di SMA N 1 Temanggung karena dari perencaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menganalisis manfaat dan dampak dalam
menerapkan pembelajaran di masa pandemi pelaksanaan e-learning moodle dan
covid 19 pada satu platform yaitu Moodle yang menganalisis faktor yang mendukung, faktor
terorganisir dengan jelas sehingga yang menghambat dan solusi dalam pelaksanaan
pembelajarannya terstruktur, berbeda dengan e-learning Moodle.
sekolah lain yang pembelajarannya Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat
menggunakan banyak platform secara terpisah- secara teoritis yang memiliki kontribusi untuk
pisah. Masalah yang terdapat dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang
pembelajaran di masa pandemi covid ini tentu berkaitan dengan pelaksanaan e-learning di
merupakan hal yang baru karena SMA N 1 suatu sekolah. Selain itu penelitian ini
Temanggung belum pernah melakukan diharapkan juga memiliki manfaat praktis bagi
pembelajaran jarak jauh secara penuh selama guru untuk memberikan masukan dan informasi
satu semester. Masalah-masalah lain dari hasil mengenai hambatan permasalah pelaksanaan e-

62
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

learning Moodle, bagi peserta didik untuk Teknik Pengumpulan Data


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Teknik pengumpulan data yang
dalam melaksanakan e-learning, bagi sekolah digunakan adalah observasi untuk memperoleh
untuk memberikan informasi mengenai fakta berdasarkan data, observasi yang
pelaksanaan e-learning dan masukan sebagai digunakan adalah observasi tidak terstruktur dan
pertimbangan menentuka program selanjutnya, observasi ditinjau dari keadaan sosial terkait
dan bagi Prodi Teknologi Pendidikan untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan e-
memberi masukan mengenai e-learning Moodle learning moodle. Kemudian wawancara untuk
dan pelaksanaannya. mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari
para narasumber baik guru maupun peserta didik
METODE PENELITIAN untuk diketahui secara pasti informasi dari
mereka dan dokumentasi untuk memperoleh
Jenis Penelitian data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
Penelitian ini menggunakan pendekatan dokumen, tulisan angka berupa laporan serta
kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini keterangan penelitian yang sangat berperan
termasuk penelitian yang menggunakan penting dalam penelitian ini.
pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif
karena penelitian ini bertujuan untuk Teknik Analisis Data
mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Teknik analisis yang peneliti gunakan dalam
e-learning Moodle di masa pandemi covid 19 penelitian ini adalah teknik analisis data di
pada mata pelajaran matematika kelas 11 IPA lapangan model Miles dan Huberman
SMA N 1 Temanggung dari segi perencanaan, (Sugiyono, 2014: 246) menyatakan bahwa usai
pelaksanaan serta evaluasi. Penelitian ini juga kegiatan pengambilan data sudah terkumpul
hendak mengungkapkan dampak dan manfaat, maka data terdapat tiga kegiatan utama dalam
serta faktor pendukung, penghambat, dan solusi analisis yang saling berkaitan yaitu reduksi data,
dalam pelaksanaan e-learning Moodle. penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksnaan penelitian ini bertempat di SMA HASIL PENELITIAN DAN
N 1 Temanggung yang beralamat di di Jl. Kartini PEMBAHASAN
No.4, Jampirejo Tengah, Jampirejo, Kec.
Data dalam penelitian ini bersumber dari
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa
kegiatan observasi partisipatif yang dilampirkan
Tengah. Sedangkan setting penelitian ini
dalam hasil wawancara, data hasil observasi,
dilakukan di perpustakaan dan didalam kelas
dan hasil studi dokumentasi.
online yang terjalin antara guru dan peserta
Perencanaan E-learning Moodle
didik. Waktu penelitian ini dilakukan mulai
diperoleh berdasarkan observasi, wawancara,
bulan Maret sampai Mei 2021.
dan dokumentasi. Pembelajaran kelas 11 IPA
sudah memiliki sarana dan prasarana yang
Target/Subjek Penelitian
memadai dilihat dari tersedianya laboratorium
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dengan wifi yang sudah sangat baik serta
matematika wajib dan matematika peminatan perpustakaan yang dapat digunakan baik secara
kelas 11 IPA yang berjumlah 4 orang dan peserta online maupun offline namun pemanfaatannya
didik kelas 11 IPA yang berjumlah 6 orang yang berkurang karena peserta didik tidak ada yang ke
diambil dengan menggunakan teknik purposive sekolah dikarenakan pandemi covid 19 namun
sampling berdasarkan kriteria peserta didik nilai tetap dapat digunakan sebagai sumber belajar
tertinggi, nilai menengahm dan nilai terendah. . karena tersedia secara online perpustakaan yang
Subjek yang digunakan pada awal yaitu 6 orang dapat diakses melalui kubuku.id hal ini sesuai
siswa terlebih dahulu, namun ketika informasi dengan pendapat Sumiati dan Asra (2009: 92)
yang didapat belum memuaskan maka subjek bahwa sumber belajar adalah sesuatu yang
penelitiannya akan ditambahkan sampai datanya digunakan untuk tempat dimana materi materi
jenuh. pengajaran didapatkan. Kualitas sumber daya
manusia yang sudah terdidik karena pelatihan
sumber daya manusia yang mendukung dengan
adanya 2 kali pelatihan guru secara offline

63
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

dengan menerapkan protokol kesehatan dan whatsapp, guru mengupload materi, kemudian
sosialiasi video penggunaan moodle bagi peserta peserta didik dapat langsung mengisi presensi,
didik, selain itu guru sudah merancang RPP guru membuka sesi tanya jawab dalam platform
yang mencakup tujuan pembelajaran, indikator, whatsapp mengenai materi yang belum di
metode pembelajaran, media pembelajaran, pahami, peserta didik dapat mengerjakan soal
kegiatan pembelajaran, penilaian, serta lampiran latihan yang telah diberikan guru setelah itu
materi, hal ini sesuai dengan Permendiknas dikumpulkan, dan guru dapat melihat dan
Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP memberikan nilai terhadap proses belajar
diantaranya diantaranya terdapat identitas mata peserta didik yang dapat juga dengan
pelajaran yang bersangkutan, standar memberikan feedback, hal ini sesuai dengan
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pendapat Majid (2005: 104) mengemukakan
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, tahapan pembelajaran yaitu membuka atau
materi ajar, alokasi waktu, metode menyambut pelajaran dengan baik dengan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian panduan, menyampaikan dan memproses
hasil belajar dan sumber belajar. Sehingga RPP transformasi informasi materi pelajaran, dan
yang digunakan pada pembelajaran matematika menutup pembelajaran dengan menimbulkan
kelas 11 IPA sudah sesuai dengan peraturan kesan pembelajaran yang dapat dipahami. Guru
Permendiknas dan sangat sesuai antara menggunakan model pembelajaran PBL atau
perencanaan di RPP dan pelaksanaanya di problem based learning yang dimunculkan
lapangan.. Perencanaan selanjutnya adalah dalam materi berupa video pembelajaran dan
kurikulum.Terdapat 5 Komponen dalam soal latihan peserta didik. Metode yang
kurikulum, menurut Subandiyah (1993: 4) yaitu: digunakan adalah penugasan di e-learning
(1) aspek tujuan pembelajaran, (2) aspek moodle, tanya jawab pada platform whatsapp,
isi/materi, (3) aspek sarana dan prasarana, (4) dan ceramah pada video pembelajaran. Ceramah
aspek strategi pembelajaran dan (5) aspek proses adalah suatu cara yang digunakan oleh guru
belajar mengajar. Kurikulum yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada para
adalah kurikulum darurat pandemi covid 19 pendengar di suatu ruangan (Suherman, 2001:
yang diberikan oleh pemerintah, aspek dalam 169). Menurut Alma (2010: 57) metode tugas
kurikulum darurat belum sesuai dengan dan resitasi dapat merangsang siswa untuk
komponen kurikulum pada umumnya, yang belajar lebih aktif baik secara individual maupun
seharusnya pada kurikulum terdapat komponen secara kelompok karena peserta didik dapat
media (sarana prasarana), komponen strategi berlatih secara langsung dengan pemberian
dan komponen proses belajar mengajar yang masalah. Kegiatan tersebut dapat terjadi pada
belum ada. Selanjutnya adalah bahan ajar juga fitur-fitur moodle yang sering digunakan seperti
dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan e- assignment, attendance, feedback, file,
learning Moodle seperti buku, video interactive content, quiz, dan URL. hal ini sesuai
pembelajaran, maupun sumber-sumber dari dengan pendapat Surjono (2013: 90) mengenai
google yang sudah sangat baik dan membantu fasilitas yang terdapat dalam e-learning moodle.
pembelajaran hal ini sesuai dengan pendapat Tampilan moodle memberi kemudahan saat
Djamarah dan Zain (2010: 43) mengatakan digunakan.
bahan pelajaran atau materi pelajaran adalah Evaluasi yang dilakukan pada
suatu pembahasan yang akan dijelaskan dan pembelajaran kelas 11 IPA SMA N 1
dinberikan pengarahan dalam proses belajar Temanggung dilaksanakan menggunakan jenis
mengajar. Kemudian persiapan materi dengan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
merangkum materi kedalam bentuk powerpoint dilakukan pada pertengahan semester berupa
yang kemudian dibuat dalam bentuk video quiz atau ulangan, sedangkan evaluasi sumatif
pembelajaran agar mudah dipahami. Hal ini dilakukan pada akhir semester berupa ujian
sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain akhir semester. Evaluasi formatif dan evaluasi
(2010: 43) menerangkan materi pembelajaran sumatif sangat membantu dalam melakukan
adalah substansi yang akan disampaikan dalam penilaian kepada peserta didik untuk
proses belajar mengajar. mengetahui perkembangan belajar mereka
Pelaksanaan e-learning moodle di masa selama ini, apakah naik, stabil, atau menurun.
pandemi covid 19 sudah sesuai dengan struktur Selain itu evaluasi pembelajaran juga dapat
program yang dirancang yang dimulai dengan digunakan sebagai perbaikan guru dan juga
mengingatkan peserta didik melalui platform peserta didik pada pembelajaran selanjutnya

64
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

agar pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan untuk mengatasi kendala tersebut adalah
menambahi segala sesuatu yang masih menjadi melakukan konsultasi kepada guru untuk
kekurangan pada sebelumnya. Model evaluasi menemukan dan mencari solusi, mengerjakan
formatif dan evaluasi sumatif adalah model quiz susulan dengan soal yang berbeda, dan
evaluasi yang seringkali ditemui karena selain peserta didik dapat merefresh web berulang kali
pengaplikasian yang sederhana namun memiliki saat terjadi kendala server.
dampak yang baik terhadap hasil evaluasi dan
juga mendalam karena diberikan periode waktu
tertentu yaitu selama pertengahan semester dan SIMPULAN DAN SARAN
juga akhir semester. Simpulan
Hasil belajar peserta didik lebih Berdasarkan hasil penelitian mengenai
meningkat menggunakan e-learning moodle di pelaksanaan E-Learning Moodle di masa
masa pandemi covid 19. Evaluasi adalah proses Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran
penting dalam pembelajaran untuk menentukan Matematika kelas 11 IPA SMA N 1
keberhasilan, tahapan ini penting karena untuk Temanggung, maka peneliti dapat menarik
memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya kesimpulan sebagai berikut:
yang dapat dilihat dari pengamatan terhadap 1. Perencanaan E-Learning Moodle di masa
pelaksanaan pembelajaran yang telah Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran
dilaksanakan, hal ini sesuai dengan pendapat Matematika Kelas 11 IPA SMA N 1
Mulyana (Rochayati dan Zakaria, 2010: 25). Temanggung diantaranya persiapan sarana
Hasil belajar peserta didik di masa pandemi dan prasarana yang sudah memadai dengan
covid 19 dengan menggunakan e-learning adanya lab komputer dan perpustakaan yang
moodle lebih meningkat dibandingkan dapat digunakan sebagai sumber belajar dan
pembelajaran offline yang dilihat dari rekap nilai dukungan pemerintah dalam memberikan
peserta didik, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai bantuan kuota, peserta didik dan guru sudah
rata-rata peserta didik yang tadinya 82 memiliki smartphone yang dapat digunakan
meningkat menjadi 85. untuk pembelajaran. Pengembangan sumber
Manfaat e-learning Moodle diantaranya daya manusia dilakukan dengan 2 kali
pembelajaran menjadi lebih terorganisir, pelatihan guru dan video sosialiasi untuk
pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan peserta didik yang membantu dalam
kapan saja, hasil belajar peserta didik meningkat mengoperasikan moodle. Persiapkan RPP
menggunakan e-learning Moodle, hal ini sesuai yang memenuhi standar meliputi indikator,
dengan pendapat Sanaky (2013: 242) bahwa media, kegiatan, penilaian dan kurikulum
dengan adanya e-learning dapat belajar dimana darurat covid 19 yang diberikan pemerintah
saja dan kapan saja. Dampak e-learning Moodle berupa kompetensi dasar dan inti. Persiapan
diantaranya tidakadanya peningkatan motivasi bahan ajar dengan menggunakan buku dan
belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan sumber dari google. Mempersiapkan materi
pendapat Rusman (2012: 323) yang dimana pembelajaran yang bersumber dari bahan
peserta didik yang tidak mempunyai motivasi ajar dalam bentuk video pembelajaran.
cenderung akan gagal dan keterbatasan interaksi Perencanaan E-Lerning Moodle sudah
karena tidak terjalin komunikasi secara nyata, sangat baik dan dilakukan secara detail.
hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2012: 2. Pelaksanaan E-Learning Moodle di masa
323) mengenai dampak penggunaan e-learning. Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran
Faktor pendukung dalam pelaksanaan e- Matematika kelas 11 IPA SMA N 1
learning Moodle diantaranya kemandirian Temanggung diakses melalui alamat web
belajar peserta didik hal ini sesuai dengan sman1temanggung.com. Pelaksanaan
prinsip e-learning menurut John dan Pegler pembelajaran dilakukan sesuai jadwal
(Wahyuningsih dan Makmur, 2017: 3), pembelajaran. Guru mengingatkan peserta
kemudian kesiapan belajar peserta didik, didik melalui whatsapp grup, guru
kesehatan jasmani, bantuan paket data, materi mengupload materi video pembelajaran,
pembelajaran yang lengkap dan menarik, guru membuka tanya jawab, guru
dukungan keluarga, dan sarana prasarana yang memberikan feedback berupa nilai dan
memadai. Sementara untuk faktor penghambat komentar yang dinilai dari pengetahuan dan
diantaranya kendala jaringan karena perbedaan keterampilan. Sementara peserta didik
wilayah dan server yang seringkali down. Solusi mengisi presensi, memahami materi,

65
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

kemudian mengerjakan latihan soal yang Saran


berbentuk essay yang dikumpulkan dalam Setelah melakukan penelitian terkait dengan
bentuk foto tugas yang telah dikerjakan. pelaksanaan e-learning moodle di masa pandemi
Tampilan moodle yang sederhana covid 19 pada mata pelajaran matematika kelas
memberikan kemudahan digunakan, 11 IPA SMA N 1 Temanggung, maka peneliti
terdapat fitur yang beragam, fitur yang memberikan saran sebagai berikut:
sering digunakan seperti assignment, 1. Tahap Perencanaan E-Learning Moodle di
attendance, feedback, file, interactive masa Pandemi Covid 19 pada Mata
content, quiz, dan URL. Pelajaran Matematika Kelas 11 IPA SMA N
3. Evaluasi E-Learning Moodle di masa 1 Temanggung
Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran Perlu adanya pelatihan lanjutan mengenai
Matematika Kelas 11 IPA SMA N 1 semua fitur yang ada pada e-learning
Temanggung dengan menggunakan moodle karena pelatihan baru dilakukan
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. pada beberapa fitur saja, sementara banyak
Evaluasi formatif dilakukan pada fitur yang belum digunakan pada
pertengahan semester dengan memberikan pembelajaran matematika kelas 11 IPA.
quiz atau ulangan harian. Sedangkan 2. Tahap Pelaksanaan E-Learning Moodle di
evaluasi sumatif dilakukan pada akhir masa Pandemi Covid 19 pada Mata
semester dengan memberikan Ujian Akhir Pelajaran Matematika Kelas 11 IPA SMA N
Semester atau UAS. Hasil belajar peserta 1 Temanggung
didik meningkat dengan menggunakan e- Adakalanya pembelajaran dilakukan dengan
learning moodle yang nilai rata-rata menggunakan video conference untuk
sebelum menggunakan adalah 82 setelah mengetahui pendidikan karakter peserta
menggunakan naik menjadi 85. didik serta menjalin komunikasi berupa
4. Manfaat E-Learning Moodle di masa interaksi, dan video conference dapat
Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran digunakan saat quiz atau ulangan untuk
Matematika Kelas 11 IPA SMA N 1 mengetahui cara mengerjakan peserta didik
Temanggung diantaranya pembelajaran sehingga sedikit kemungkinan peserta didik
terorganisir, pembelajaran dapat dilakukan untuk bertanya kepada teman dan peserta
kapan saja dan dimana saja, dan hasil belajar didik yang sering terkendala jaringan saat
peserta didik meningkat. Sementara mengerjakan quiz atau ulangan dapat
dampaknya adalah tidak meningkatkan memanfaatkan lab komputer yang ada di
motivasi dan keterbatasan interaksi. sekolah dengan alasan yang tepat agar tidak
5. Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan E- menerima quiz atau ulangan susulan dengan
learning Moodle di masa Pandemi Covid 19 sol yang berbeda. Kegiatan ini dapat
pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 11 dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan
IPA SMA N 1 Temanggung diantaranya covid 19.
kemandirian belajar, kesiapan belajar, 3. Tahap Evaluasi E-Learning Moodle di masa
kesehatan jasmani, bantuan paket data, Pandemi Covid 19 pada Mata Pelajaran
materi pembelajaran, dukungan keluarga, Matematika Kelas 11 IPA SMA N 1
serta sarana dan prasarana. Faktor Temanggung
penghambat diantaranya keterbatasan Setelah masa pandemi covid 19 berakhir,
jaringan dan server seringkali down. Solusi diharapkan dengan adanya e-learning
untuk mengatasinya adalah peserta didik moodle tetap digunakan dengan menerapkan
yang terkendala saat mengerjakan quiz pada pembelajaran berbasis blended learning
pertengahan dan akhir dapat mengikuti quiz sebagai upaya mendukung era digital serta
susulan, kendala saat mengerjakan quiz menambah kemudahan lebih dari sekedar e-
pada awal dapat mengikuti quiz dengan soal learning karena dengan metode campuran
yang sama namun namun waktu yang atau blended maka memudahkan peserta
berbeda, dan peserta didik dapat merefresh didik serta tetap ada kelas tatap muka dapat
berulang kali saat kendala server down digunakan untuk melibatkan para peserta
terjadi didik dalam pengalaman interaktif.

66
Jurnal EPISTEMA
Vol. 2 No.02 (Oktober 2021) e-ISSN: 2723-8199 DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43251

UCAPAN TERIMAKASIH Subandiyah. (1993). Pengembangan dan


Terimakasih kepada semua pihak yang telah Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo
mendukung penulisan jurnal ini, terimakasih Persada.
kepada Allah SWT ,terimakasih kepada orang
tua penulis, terimakasih kepada dosen Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
pembimbing atau ketua penguji, terimakasih Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kepada penguji utama dan sekretaris penguji, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
terimakasih kepada teman-teman teknologi Alfabeta.
pendidikan angkatan 2017, terimakasih kepada
jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Suherman, E. (2001). Strategi Pembelajaran
dan Terimakasih Universitas Negeri Matematika. Kontemporer. Bandung:
Yogyakarta. JICA-UPI.
DAFTAR PUSTAKA Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran.
Darmawan, D. (2016). Pengembangan E- Bandung: CV Wacana Prima.
Learning Teori dan Desain. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Suranto, A.W. (2010). Komunikasi Sosial
Budaya.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20
Cipta. tahun (2003) Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Hamalik, O. (2002). Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (Covid
Jakarta: Bumi Aksara. 19); Sebuah Tinjauan Literatur.
Wellness And Healthy Magazine, 2,
Majid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran: 187-192.
Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Yuliastuti, N., Pujayanto, & E. Y. Ekawati.
Rosdakarya. (2014). Pengembangan Media
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis E-
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. learning Dengan Moodle Untuk Siswa
Sekolah Menengah Pertama Pada Tema
Prawiradilaga, D.S. (2016). Mozaik Teknologi Pengelolaan Sampah. Jurnal
Pendidikan: E-Learning. Jakarta: Pendidikan Fisika, 2(1): 15-20.
Prenadamedia Group.
Tigowati. (2017). The Influence of the Use of E-
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 learning to Student Cognitive
Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Performance and Motivation in Digital
Kajian Ilmiah (JKI), 1, 73-80. Simulation Course. Indonesian Journal
of Informatics Education, 1, 41-48.
Rochayati, U. & Zakaria, M. (2010).
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Teknik Digital Melalui Pembelajaran Alma, B. (2010). Guru Profesional: Menguasai
Berbasis Lesson Study. JPTK, 19, 21 44. Metode dan Terampil Mengajar.
Bandung: Alfabeta.
Sanaky, H. AH (2013). Media Pembelajaran
Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Wahyuningsih, D & Makmur, R. (2017). E-
Kaukaba Dipantara learning Teori dan Aplikasi. Bandung:
Informatika Bandung.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Abad 21. Jakarta:
Alfabeta.

67

Anda mungkin juga menyukai