Mata Kuliah
Sistem dan Pengendalian Mutu
Dosen Pengampu:
Cokorda Anom Bayu Sadyasmara S. TP, M. Sc
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) Plan Restoran Seafood
Oleh Kelompok 7:
Laut yang begitu luas di Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya laut yang
tersebar di seluruh wilayah nusantara. Potensi yang besar dari laut sebagai sumber daya alam
sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, laut menjadi sumber mineral serta energi, tetapi juga
masih banyak kekayaan yang belum digali bagi kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia.
Dengan kata lain manusia meletakkan banyak harapan dalam usaha untuk kebutuhan hidup
kepada laut.
Yogyakarta yang merupakan daerah tujuan wisata domestik maupun mancanegara
memiliki beranekaragam jenis pangan yang tersebar diseluruh kabupaten dan kota. Salah
satunya adalah seafood atau makanan laut yang merupakan komoditas dagang penting. Bali
dikenal dengan keunggulan dalam laut serta hasil lautnya, oleh karena itu dalam penanganan
serta pengolahan seafood yang tepat akan meningkatkan nilai jual produk makanan laut.
Seafood dapat menjadi sumber protein hewani serta omega 3 yang berperan penting bagi tubuh.
Kandungan nutrisi yang dimiliki seafood menyebabkan mudahnya mengalami kerusakan baik
kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik. Oleh karena itu, pentingnya penanganan dan
pengolahan seafood yang tepat agar dapat mencegah kerusakan yang tidak diinginkan.
Keamanan pangan (food safety) adalah hal-hal yang berpengaruh kepada makanan
untuk aman di makan, bebas dari faktor-faktor penyebab penyakit seperti contoh mengandung
bahan kimia beracun, mengandung sumber penular penyakit, dan mengandung benda asing
yang membahayakan. Keamanan pangan (food safety) merupakan hal yang penting dari ilmu
sanitasi. Kemungkinan terjadi kontaminasi pada produk pangan dapat terjadi pada setiap tahap
pengolahan makanan seperti pada pemilihan bahan, penyimpanan bahan, pengolahan,
pengangkutan, dan penyajian. Penerapan kehigenisan dan sanitasi berpengaruh dalam seluruh
proses mulai dari pemilahan bahan baku, proses pengolahan, sampai penyajian termasuk
penjamah makanan dan lingkungan proses pengolahan.
Melihat aspek-aspek diatas dalam restoran seafood harus menunjang sukses salah
satunya adalah dengan penerapan standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point
System) baik dalam produksi makanan maupun pelayanan yang mencakup pada keamanan dan
kesehatan para pengunjung. Secara garis besar HACCP adalah antisipasi dan meminimalisir
bahaya serta identifikasi titik pengawasan yang berpusat pada tindakan pencegahan daripada
melakukan pengujian produk akhir dan sanitasi produk. HACCP juga dikenal sebagai standar
sistem keamanan dan kebersihan pangan yang efektif. Dengan penerapan HACCP dalam
produksi serta penyajian makanan secara konsuen secara tidak langsung akan meberikan rasa
kepercayaan pada pelanggan terhadap jaminan kemanan dan sanitasi yang dilakukan pihak
restoran, dan juga dapat memberikan kesan bahwa restoran tersebut layak, memenuhi
komitmen, serta profesional dalam penjaminan keamanan dan kesehatan makanan.
HACCP PLAN RESTORAN SEAFOOD
PRODUK KERAPU FILLET ASAM MANIS
Pencucian
Penyimpanan
Perendaman
dengan jeruk nipis
Pemotongan
menjadi beberapa
bagian Pencucian Bawang merah, bawang Gula pasir, gula
putih, bawang bombay, jawa, serai,
tomat, jahe, laos, merica garam, kecap
Penirisan saori, dan kecap
d
tapioca
Pencucian
Penggorengan
kerapu fillet
Diblender Daun salam
Pengeringan
Ditumis
dengan tisu
Direbus
Penambahan Penambahan
garnish bumbu (sauce)
Penyajian
Dihidangkan
Lampiran 2. Analisa Bahaya Produksi Kerapu Fillet Asam Manis
Justifikasi Signifikasi Bahaya
Identifikasi Tindakan
No. Jenis Proses Penyebab
Bahaya Peluang Keparahan Signifikansi Pencegahan
Bahaya
B: bakteri dan SOP
R S TN
jamur pengiriman
Penerimaan bahan Terjangkit saat
1. K: pengawet S T N Pencucian
(jahe, bawang, cabai) pengiriman
Jaminan
F: debu, kerikil S T N
Supplier
Penyimpanan
Penyimpanan bahan B: bakteri dan SOP
2. di ruang L L TN
(jahe, bawang, cabai) jamur penyimpanan
lembab
Tempat bahan
B: bateri (E.
Pencucian bahan (jahe, (baskom/piring) GMP
3. coli dan S T N
bawang, cabai) dan air keran penyucian
Salmonella
yang kotor
K: pelepasan
Tempat
Penirisan bahan (jahe, senyawa
4. penirisan bahan S S TN SSOP
bawang, cabai) antimoni
kotor
trioksida
F: kontaminasi
debu, kerikil, S S TN
rambut
B: bakteri
S S TN
Salmonella
K: kontaminasi
Pisau dan
Pemotongan bahan logam berat
5. talenan S S TN SSOP
(jahe, bawang, cabai) timbal/antimoni
kotor/berkarat
trioksida
F: debu, batu,
S S TN
rambut
B: Salmonella Kemasan tidak
T T N
sp kedap udara, Jaminan
Penerimaan kerapu
6. K: pengawet wadah T T N supplier, SOP
fillet
F: debu, kerikil, pengiriman pengiriman
T T N
rambut kotor
B: Salmonella Tempat
sp, E. coli, S. penyimpanan T T N
Penyimpanan kerapu SOP
7. aureus kotor, suhu
fillet penyimpanan
F: debu, kerikil penyimpanan
T T N
rambut tidak memadai
Penerimaan bahan B: E. coli dan Terjangkit saat
8. S T N
basah Salmonella sp pengiriman
K: pestisida S T N Jaminan
F: debu, kerikil, supplier, SOP
S T N
rambut pengiriman
B: kapang,
jamur, E. coli, R S TN
Jaminan
Penerimaan bahan Salmonella sp. Terjangkit saat
9. supplier, SOP
kering K: pestisida pengiriman R S TN
pengiriman
F: debu, kerikil,
T T N
kuku
B: Kemasan tidak
Jaminan
Penerimaan bahan mikroorganisme kedap udara, R S TN
10. supplier, SOP
berlemak patogen terjangkit saat
pengiriman
F: udara pengiriman R S TN
B:
mikroorganisme
patogen R S TN
(Aspergillus,
Penakaran bahan Alat penakaran
11. Penicillium) SSOP
(bumbu) kotor/berkarat
K: kontaminasi
logam berat
R S TN
timbal/antimoni
trioksida
F: debu, batu,
R S TN
rambut
B:
mikroorganisme
Tempat bahan
patogen R R TN
ditumis SSOP
Penumisan bahan (kapang, bakteri
kotor/berkarat,
12. (mentega, cabai, dan jamur)
spatula
bawang, jahe, tomat) K: logam berat R R TN
berbahan
GMO dan
F: debu, kuku, plastik
R R TN hygiene
rambut
pekerja
B: kontaminasi
mikroorganisme
patogen Tempat saus R R TN
(Salmonella sp. dibuat
Pembuatan saus asam SSOP,
dan E. coli) kotor/berkarat,
14. manis (saus tiram, saus penumisan 70
K: kontaminasi spatula
raja rasa, saus tomat) – 100oC
antimoni berbahan R R TN
trioksida plastik
F: debu, kerikil,
R R TN
rambut, kuku
Perebusan bumbu yang B: kontaminasi Tempat SSOP, air
15. S T N
telah ditumis (garam, mikroorganisme perebusan yang bersih,
penyedap jamur, gula, patogen kotor, air yang penggunaan
lada, air) (Salmonella sp. digunakan tutup wajan
dan E. coli) merebus kotor yang baik
F: debu, kerikil,
S T N
rambut, kuku
SSOP,
Capit yang
Penambahan kerapu F: debu, kerikil, pencucian alat
16. digunakan R R TN
fillet ke dalam bumbu rambut, kuku dengan air
kotor
mengalir
B: kontaminasi
mikroorganisme
GMP, SSOP,
Penggabungan kerapu patogen R R TN
Wajan dan pencucian alat
17. fillet dengan saus asam (Salmonella sp.
spatula kotor dengan air
manis dan E. coli)
mengalir
F: debu, kerikil,
R R TN
rambut, kuku
B: GMP, hygiene
mikroorganisme pekerja,
patogen R R TN sterilisasi alat
18. Penyajian (kapang, bakteri Piring saji kotor makan
dan jamur) dengan air
F: debu, batu, bersih dan
R R TN
rambut mengalir,
pengecekan
visual
B: kontaminasi
kotoran pada
R R TN
alat atau
Pekerja dan GMP, hygiene
19. Penghidangan pramusaji
lingkungan pekerja
F: debu, batu,
rambut, R R TN
keringat
Keterangan:
B = bahaya biologis N = nyata
K = bahaya kimia TN = tidak nyata
F = bahaya fisik SOP = Standard Operating Procedure
R = rendah SSOP = Sanitation Standard Operating Procedure
S = sedang GMP = Good Manufacturing Practice
T = tinggi
Lampiran 3. Titik Kendali Kritis (CCP) Kerapu Fillet Asam Manis
No Tahap Proses Bahaya P1 P2 P3 P4 CCP/Bukan CCP
Penerimaan bahan K: pengawet Y N N - Bukan CCP
1
(jahe, bawang, cabai) F: debu, kerikil Y N Y Y Bukan CCP
Pencucian bahan B: bateri (E. coli
2 Y Y - - CCP
(jahe, bawang, cabai) dan Salmonella
B: Salmonella sp Y N Y N CCP
Penerimaan kerapu K: pengawet Y N N - Bukan CCP
3
fillet F: debu, kerikil,
Y N Y Y Bukan CCP
rambut
B: Salmonella sp,
Y Y - - CCP
Penyimpanan kerapu E. coli, S. aureus
4
fillet F: debu, kerikil
Y Y - - CCP
rambut
B: E. coli dan
Y N Y N CCP
Salmonella sp
Penerimaan bahan
5 K: pestisida Y N N - Bukan CCP
basah
F: debu, kerikil,
Y N Y Y Bukan CCP
rambut
Penerimaan bahan F: debu, kerikil,
6 Y N Y Y Bukan CCP
kering kuku
B: kontaminasi
mikroorganisme
Perebusan bumbu
patogen Y Y - - CCP
yang telah ditumis
7 (Salmonella sp. dan
(garam, penyedap
E. coli)
jamur, gula, lada, air)
F: debu, kerikil,
Y N Y N CCP
rambut, kuku
Lampiran 4. Rencana HACCP Kerapu Fillet Asam Manis
Tahapan Prosedur Monitoring Tindakan Dokumentasi
No Jenis Bahaya Batas Kritis Verifikasi
Proses CCP What How Where Who When Koreksi dan Record
(1)Air yang
digunakan
harus bebas (1)Zat bahan
(1)Melakukan
dari bakteri pencemar Komplain
Pencucian uji kualitas air
B: bateri (E. pencemar pada air pada Review form Form
bahan (jahe, secara berkala Di tempat Tim analisis Sebulan
1 coli dan (Koliform, E. (2)Certificate suplayer Air kualitas air pengujian air
bawang, (2)Menerima pencucian mikrobiologi sekali
Salmonella sp Coli) of Analysis Bersih dari PDAM dari PDAM
cabai) COA dari
(2)Jaminan (COA) dari (PDAM)
suplayer
Supplier Air suplayer
Bersih
(PDAM)
(1)Pengukuran
(1)Diterima
suhu internal
dengan
produk pada (1)Hubungi
keadaan Suhu (1)Suhu (1)Kalibrasi
lokasi yang QA manager
≤ 5 ͦ C (41 ͦ F) penerimaan thermometer
berbeda dan
(2)Tidak ada daging setiap hari
dengan Setiap putuskan
bau yang (2)Bau,warna (2)Review
Penerimaan B: Salmonella menggunakan Tempat penerimaan diterima Form
2 menyimpang dan tekstur Tim QC form
kerapu fillet sp thermometer penerimaan daging atau ditolak penerimaan
(3)Ada daging penerimaan
yang sudah kerapu (2)Komplain kerapu fillet
jaminan Kerapu setiap
dikalibrasi pada
supplier (3)Kemasan penerimaan
(2)Pemeriksaan suplayer
(COA : tertutup rapat kerapu fillet
secara visual
salmonella
terhadap
negatif/25 g)
daging Kerapu
Suhur ruang (1)Pengaturan Ruang Tim teknisi (1)2 kali Hubungi (1)Kalibrasi (1)Log book
Suhu penyimpanan suhu ruang penyimpanan sehari, dipagi maintenance thermometer penyimpanan
B: Salmonella
Penyimpanan penyimpanan penyimpanan daging dan malam untuk setiap hari (2)Laporan
3 sp, E. coli, S.
kerapu fillet - 20 ͦ C (- 4 ͦ dan diperiksa kerapu hari sebelum memprediksi (2)Periksa HOBO
aureus
F) secara rutin (freezer) restoran tutup system hasil
menggunakan pendinginan pengukuran
thermometer (2)HOBO dari HOBO
yang sudah diperiksa jika terjadi
dikalibrasi setiap penyimpanan
(2)HOBO pengecekan (3)Review
diletakkan ruang log book
diruang penyimpanan setiap hari
penyimpanan
(3)Pemeriksaan
secara visual
(1)Hubungi
QA manager
dan
(1)Tidak Review form
Pemeriksaan Setiap putuskan Form
Tidak Terdapat penerimaan
F: debu, kerikil isi dalam Tempat penerimaan diterima penerimaan
terdapat Benda asing Tim QC setiap
rambut kemasan Penerimaan daging atau ditolak kerapu fillet
benda asing (2)Kemasan penerimaan
daging kerapu (2)Komplain
Tidak Rusak kerapu fillet
pada
suplayer
(1)Diterima
dengan
keadaan
(1)Hubungi
bersih dengan (1)Suhu
QA manager
wadah penerimaan
dan
tertutup daging
Pemeriksaan Setiap putuskan Review form
(2)Tidak ada (2)Bau,warna
Penerimaan B: E. coli dan secara visual Tempat penerimaan diterima penerimaan Form
4 bau yang dan tekstur Tim QC
bahan basah Salmonella sp terhadap penerimaan daging atau ditolak setiap penerimaan
menyimpang daging
daging kerapu kerapu (2)Komplain penerimaan kerapu fillet
(3)Ada Kerapu
pada kerapu fillet
jaminan (3)Kemasan
suplayer
supplier tertutup rapat
(COA :
salmonella
negatif/25 g)
B: kontaminasi Perebusan Suhu dan Pemeriksaan Rekaman
mikroorganisme dengan suhu lama dan pencatatan Pemasakan suhu
Di proses Tim Setiap Pemeliharaan
patogen 100º C Perebusan suhu dan waktu ulang perebusan
perebusan Produksi perebusan alat bulanan
(Salmonella sp. selama 2-3 perebusan (diteruskan) daging
dan E. coli) menit kerapu
Pekerja
melakukan
Perebusan
sterilisasi dan
bumbu yang
menggunakan
telah ditumis
APD
5 (garam, Pengecekan
lengkap,
penyedap Kelengkapan pad tiap
tanpa makeup Setiap Review form Rekaman
jamur, gula, F: debu, kerikil, Pekerja dan pekerja dan Tim Tegur dan
dan perhiasan Di kitchen memasuki sanitasi sanitasi
lada, air) rambut, kuku kondisi alat peralatan yang produksi berikan SOP
(2)Alat yang Kitchen pekerja pekerja
pada kitchen akan
digunakan
digunakan
terbebas dari
benda asing
dan dalam
kondisi
kering
Lampiran 5. Decision Tree Untuk Membantu Penetapan CCP pada Tahapan Proses