Anda di halaman 1dari 29

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.

HAMKA

MANAJEMEN STRATEGI
LAPORAN MINI RISET

Disusun Oleh:

Muhammad Dandy A 1702025210


Andrias Bayu Aji 1702025253
Ade Trisnawati 1502025309

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JAKARTA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keadaan ekonomi yang terus berkembang dan bertumbuh membuat
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia maupun didunia semakin
bersaing dalam hal memperoleh keyakinan konsumen akan produknya, baik
secara nilai dan kualitas dari suatu perusahaan tersebut . Persaingan bisnis ini
sangat berdampak pada ketiga perusahaan yang kami jadikan penelitian, yaitu
PT. Transjakarta, PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Krakatau Steel. Ketiga
perusahaan tersebut dituntut untuk meningkatkan daya saingnya demi
mempertahankan posisi perusahaannya dalam persaingan bisnis yang semakin
luas dan kreatif ini.
Pada PT. Transjakarta yang telah kita kenal semua dengan
transportasi darat yaitu bus, semua aktivitas diperkotaan tidak lepas dari
adanya bus transjakarta. Hal ini tentunya sangat di apresiasi oleh masyrakat
perkotaan khususnya Ibukota Jakarta, karena memudahkan masyarakat
bepergian kerja maupun travelling. Banyak pesaing bus-bus dalam kota yang
ingin sekali mengungguli bus transjakarta ini. Persaingan seperti ini
menuntut perusahaan untuk selalu membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi atau unsur-unsur yang ada (Utami Munandar, 1992), dan
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dan berusaha memenuhi
harapan konsumen dengan memberikan pelayanan yang lebih memuaskan
dari pada pesaing.
PT. Telekomunikasi Indonesia ialah perusahaan jaringan atau
komunikasi yang mampu bersaing dikancah Indonesia maupun Asia
Tenggara banyak perusahaan-perusahaan kompetitor bermunculan dengan
produk yang sama namun memiliki kualitas masih dibawah PT
Telekomunikasi, namun demi kenyaman dan penggunaan komunikasi di
Indonesia, maka PT. Telekomunikasi dituntut untuk memberikan inovasi dan
harga yang terjangkau untuk masyarakat. PT. Telekomunikasi Indonesia,
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi (Everett M. Rogers, 1983).
PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan baja Internasional yang
lokasinya berada di Indoonesia ini. Kini, PT Krakatau Steel telah memiliki
banyak pengaruh didunia perbajaan dunia, sebab yang disajikan oleh PT
Krakatau Steel ialah baja yang memiliki kualitas terbaik yang dapat
membangun perkembangan fasilitas-fasilitas. Persaingan akan mendorong
alokasi faktor produksi ke arah penggunaan yang paling bernilai tinggi dan
efisien. Di dunia perbajaan yang sangat ketat ini dengan kualitas baja yang
berbeda-beda, PT Krakatau Steel tidak henti-hentinya berinovasi dalam hal
persaingan. (Adam Smith, 1776)
Berdasarkan latar belakang yang kami paparkan di atas, maka kami
tertarik untuk mengidentifikasi serta menganalisa lebih dalam terkait inovasi
dan strategi bersaing yang digunakan oleh ketiga perusahaan yang kami telah
terangkan diatas ke dalam sebuah mini riset yang berjudul “Inovasi dan
Strategi Bersaing Dalam Mengahadapi Era Globalisasi” (Studi pada PT.
Transportasi Jakarta, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT.
Krakatau Steel Tbk.)

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengidentifikasi posisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki ketiga
perusahaan tersebut di pasar.
2. Mengidentifikasi penerapan strategi manajemen pada ketiga perusahaan
tersebut.
3. Mengidentifikasi cara ketiga perusahaan tersebut dalam menghadapi
persaingan di era globalisasi
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi posisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
ketiga perusahaan tersebut di pasar.
2. Untuk mengidentifikasi penerapan strategi manajemen pada ketiga
perusahaan tersebut.
3. Untuk mengidentifikasicara ketiga perusahaan tersebut dalam
menghadapi persaingan di era globalisasi

1.4 Manfaat Penelitian


Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan menambah
wawasan khususnya dalam bidang ilmu manajemen strategi, serta
memberikan manfaat bagi para pembacanya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu


Dalam penelitian ini, kami hendak menggambarkan hubungan-hubungan
antar variabel-variabel. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan inovasi dan persaingan yaitu:

Ginanjar Suendro, Fakultas Margister Manajemen, UNDIP, Semarang,


yang berjudul “Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran
Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan ’’ yang dilakukan pada
Industri Kecil dan Menengah Batik Pekalongan. Penelitian ini menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi produk sebagai upaya
mempengaruhi kinerja pemasaran untuk peningkatan keunggulan bersaing
berkelanjutan. Permasalahan riset bersumber pada 2 (dua) hal yaitu pertama
adalah research gap dari Baker dansinkula (1999), dengan han et al (1998).
Permasalahan kedua bersumber dari research problem yaitu kurangnya
inovasi produk (dari pra survei).

Kemudian Alifiyah Nurul Falah (2011) dalam penelitiannya yang


berjudul “Implementasi Strategi Bersaing Dalam Menarik Minat Nasabah”
(studi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Malang). Penelitian ini
adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil analisa yang didapat
bahwa startegi bersaing yang diterapkan BRI Syariah Cabang Malang dalam
memasarkan produknya adalah strategi focus biaya melalui faedah serba
murah pada produk penghimpun dana dan strategi focus sdifferensiasi melalui
strategi jemput bola atau disebut juga dengan strategi grebek pasar untuk
mengoptimalkan penjualannya. Selain itu BRI Syariah Cabang Malang juga
menerapkan proses dengan cara mengurangi keragaman dan menambah
kompleksitas dengan strategi pemasaran Moment Of Truth (MOT). Meliputi
Remote MOT, Human MOT, dan Telephone MOT
2.2 Teori SWOT
Menurut Freddy Rangkuti Analis SWOT adalah indifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah
diketahui pula secara luas bahwa “SWOT” merupakan akronim untuk kata-
kata strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)
dan threats (ancaman).1
Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi
terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis
SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi
bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai
dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.
Analisa ini secara logis dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan. Proses pengambilan keputusan berkaitan dengan visi dan misi
perusahaan serta tujuan perusahaan. Sehingga analisis SWOT dapat
digunakan sebagai alat efektif untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perusahaan, sebagai proses pengambilan keputusan untuk
menentukan strategi.

2.2.1 Faktor- Faktor dalam Analisis SWOT


1. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan merupakan sumber daya/kapabilitas yang
dikendalikan oleh perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan
yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding dengan
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

1
Sondang P.Siagian, manajemen strategik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000) hal 172
Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia
bagi perusahaan. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya
keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dan
pemasok dan faktor-faktor lain.
Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan atau organisasi
adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang
berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di
pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber
keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya
lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar
yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang
bersangkutan.2
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan/kekurangan dalam satu atau
lebih sumber daya/kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap
pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan secara efektif. Dalam praktek keterbatasan dan
kelemahan-kelemahan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan
tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh
konsumen atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan
yang kurang memadai. Kekuatan dan kelemahan internal merupakan
aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan
sangat baik atau buruk. Hal ini muncul dalam manajemen,
pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi, penelitian dan
pengembangan dan sebagainya.3
3. Peluang (Opportunities)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan
salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang
2
Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi, 172.
3
Fred, R. David, Manajemen Strategik (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 17.
sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi
persaingan/regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya
hubungan dengan pembeli/pemasok dapat menjadi peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan
penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini
atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar
yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar-menawar dari pembeli/
pemasok utama, perubahan teknologi, dan direvisinya atau
pembaharuan peraturan, dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan
perusahaan.4
Faktor kekuatan dan kelemahan dalam suatu perusahaan, sedang
peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis SWOT
merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi,
keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi
perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan
pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan
dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.5
Dengan mengunakan cara penelitian dengan metode analisis
SWOT ini ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor
tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara
membuat analisis SWOT penelitian menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal
strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal
4
Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), 109.
5
Pearce Robinson, Manajemen Stratejik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, 231.
opportunitiesdan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis
SWOT membadingkan antara faktor ekternal peluang (opportunies)
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghs)
dan kelemahan (weaknesses).6

6
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
utama, 2004), h18-19
Gambar 2.1
Diagram Analisi SWOT

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan


tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Startegi yang harus diterapka
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah yang mengunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapidilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelamahan
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan
Question mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan
ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik. Misalnya,
Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi
yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk
baru dalam industri mikrokomputer.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak mengguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.7

2.3 Teori Inovasi


2.3.1 Inovasi
2.4.1.1 Pengertian
Inovasi merupakan suatu gagasan ataupun barang/hal yang baru belum ada
ataupun yang sudah ada tetapi belum diketahui oleh pengadopsi. Inovasi juga
dapat berupa metode baru untuk meningkatkan mutu/kualitas terhadap suatu
program atau barang yang sudah ada. Inovasi dapat diperoleh melalui
diskoveri, invensi maupun pembaharuan/peningkatan suatu produk dengan
metode/cara yang baru. Adapun beberapa pengertian inovasi menurut para
ahli yang dikutip oleh Udin Syaifudin Sa’ud, diantaranya adalah:8
1) Sebuah inovasi adalah sebuah ide dan sebuah cara/langkah baru
untuk untuk melengkapi kesadaran sosial (Donal P. Ely).
2) Inovasi adalah ide, tindakan ataupun sesuatu yang sudah ada tetapi
diperbaharui oleh sekelompok orang yang mengadopsinya. Inovasi
adalah perubahan (Zaltman Duncan).
3) Inovasi adalah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia
dan sumber – sumber material baru atau menggunakancara unik
yang akan menghasilkan peningkatan pencapaian tujuan– tujuan
yang diharapkan (Huberman).
4) Sebuah inovasi adalah sebuah gagasan, metode, tindakan, produk,
dan atau jasa yang dianggap baru oleh individu ataupun kelompok
yang mengadopsinya. Anggapan sebagai ide terbaru oleh seseorang
ditentukan oleh reaksinya dalam bertindak. Jika ide tersebut
dianggap baru oleh orang tersebut, maka itu dikatakan sebuah

7
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
utama, 2004), hal 20
8
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, cet ke-VII (Bandung: Alfabeta, 2014),
inovasi. Baru yang dimaksud adalah bersifat kualitatif. (M. Rogers).
5) Inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu
menjadi satu kombinasi. Dengan inovasi maka seseorang dapat
menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja,
pemasaran,sistem pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi
perusahaan tapi juga stakeholder dan masyarakat (Schumpeter)9

Sementara itu, pengertian lain terkait inovasi adalah kegiatan penelitian,


pengembangan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk
atau proses produksi.10

Dari definisi – definisi dari para ahli, maka dapat dijabarkan beberapa kata
kunci yang terkait inovasi, yakni:
1) Baru, dalam inovasi dapat diartikan sesuatu yang belum ada,
dimengerti, diterima/dilakukan oleh penerima inovasi. Sifat baru
disini bersifat kualitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh M.
Rogers,” The perceived newness of the idea for the individual
determines his or her reaction to it if the idea seems tobe new to the
individual, it is aninnovation.11
2) Kesengajaan, bahwa inovasi yang dilakukan tersebut secara sengaja
dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Terprogram, inovasi dirancang dan disusun secara sistematis dan
terstruktur dengan tujuan yang jelas. Lemahnya struktur
pendukung, kurangnya proses konsultatif, kurangnya pendekatan
secara holistik serta tidak adanya evaluasi dan perbaikan akan

9
De Jong, J.P.J. & D.N. den Hartog, Determinanten van innovatief gedrag: een onderzoek onder
kenniswerkers in het MKB (Determinants of innovative behaviour: an investigation among
knowledge workers in SMEs), Gedrag & Organisatie, 18(5), 235-259, 2005. Diakses dari
ondernemerschap.panteia.nl/pdf-ez/h200820.pdf, Jum’at, 17Juli 2020, Pk. 11.07.
10
UU Republik Indoonesia No 18 tahun 2002, Sistem Nasional Penelitian, Pengembanggan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan teknologi.
11
Sa’ud dengan judul Inovasi ...,
merusak proses penerapan inovasi di lembaga pendidikan 12 .
Terprogram dalam hal ini berkaitan tentang struktur
kepengurasannya, kegiatan- kegiatannya, tujuan serta
pembiayaannya.

2.4 Teori Strategi Bersaing


2.5.1 Strategi Bersaing
2.5.1.1 Pengertian
Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Suatu
strategi mempunyai skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani „strategos‟ atau „strategus‟ dengan kata
jamak strategi (stratos = tentara atau militer, dan ag = memimpin) yang
berarti seni berperang. Definisi lebih lengkap untuk orang Yunani, strategi
adalah ilmu perencanaan dan pengarahan sumberdaya untuk operasi secara
besar-besaran, melansir kekuatan pada posisi siap yang paling
menguntungkan sebelum melakukan penyerangan terhadap lawan. Secara
umum dapat didefinisikan bahwa, strategi itu adalah rencana tentang
serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata
maupun tidak, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan (Hutabara dan
Huseini 2006)..
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi memiliki
perbedaan pandangan atau konsep selama 30 tahun terakhir. Steiner dan
Miner (1977) menyatakan, strategi adalah respon secara terus menerus
maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan
kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Namun, menurut
Andrews (1980), strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders,
seperti debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah,
dan sebagainya yang baik secara langsung maupun tidak langsung
menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan. Jauch dan Glueck (1995) menyebutkan

12
Alfred Otara, Innovation: A Strategy for Survival of Education Organizations, Jurnal International
Volume 2 No. 9; September 2012, diakses dariwww.aijcrnet.com/journals/Vol2No9
September../20.pdf, Jum’at, 17Juli 2020, Pk. 23.00.
bahwa, strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir
(sasaran). Menurut Porter (1995), strategi adalah alat yang paling penting
untuk mencapai keunggulan bersaing. Suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut
peluang yang ada.
Menurut Pearce dan Robinsin (2004), strategi mencerminkan
keperdulian perusahaan tentang bagaimana, kapan dan dimana perusahaan
harus berkompetisi (bersaing) ; dengan siapa harus bersaing dan untuk
tujuan apa perusahaan harus bersaing. Rangkuti (2004) menyebutkan bahwa,
strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut.. David (2009) menyatakan, strategi merupakan
sarana untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat
mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan.
Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta
perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi
perusahaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan deskriptif pada studi kasus. Menurut Nasution (1988:23), IstiIah
penelitian kualitatif pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif
yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Lalu mereka
mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
iImu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kaitannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiIahannya.
Studi kasus adalah sebuah metode yang di dalamnya ditujukan untuk
menyelidiki, mempelajari kejadian tentang perseorangan. Di dalam metode
ini maka banyak diperlukan informasi yang banyak dengan tujuan nantinya
akan mendapatkan bahan informasi yang sangat banyak dan meluas (Bimo
Walgito, 2010: 92).

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Transjakarta, PT.
Telekomunikasi Indonesia, dan PT. Krakatau Steel.

3.3 Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
memuat laporan keuangan, kondisi internal dan eksternal perusahaan di
PT.Transjakarta, PT.Telekomunikasi Indonesia, dan PT. Krakatau Steel

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
dengan menggunakan metode dokumentasi merupakan suatu cara
pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau
catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, internet,
buku, surat kabar, dan lain sebagainya.

3.5 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam menaganalisis
melalui metode analisis deskriptif yang menyatakan bahwa metode analisis
deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005:21). Analisis deskriptif adalah
analisis yang dilakukan untuk menilai karakteristik dari sebuah data.
Karakterisitik itu banyak sekali, antara lain: nilai Mean, Median, Sum,
Variance, Standard error, standard error of mean, mode, range atau rentang,
minimal, maksimal, skewness dan kurtosis.

3.6 Metode Analisis Data


Sifat analisis dalam penelitian kualitatif adalah penguraian apa adanya
fenomena yang terjadi (deskriptif) disertai penafsiran terhadap arti yang
terkandung dibalik tampak (interpretif). Analisis data adalah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Berdasarkan data tersebut, proses
analisa penelitian ini dilakukan mulai dari membaca, mempelajari, dan
menelaah data dengan menggunakan langkahlangkah menurut Miles dan
Huberman, diantaranya sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan
melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menentukan
strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan
fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan
akhir dan di verifikasi.
3. Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan mengelompokkan data yang telah
direduksi. Pengelompokkan data dilakukan dengan menggunakan label
atau lainnya.
4. Penarikan Kesimpulan (Verivication)
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan analisis yang lebih dikhususkan
pada penafsiran data yang telah disajikan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


4.1.1 PT. Transjakarta.
4.1.1.1 Profil Perusahaan.
Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit
(BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak
tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan
sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta
dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu
kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan
jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 243 stasiun
BRT (sebelumnya disebut halte) yang tersebar dalam 13 koridor (jalur),
yang awalnya beroperasi dari 05.00 - 22.00 WIB, dan kini beroperasi 24
jam di sebagian koridornya.

Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah


tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi,
petugas bus, petugas stasiun BRT, dan petugas kebersihan) sekitar
6.000 orang. Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta
diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012,
Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.

Pada tahun 2011, sistem ini mencapai kinerja puncak tahunan


dengan bus membawa 114,7 juta penumpang dan kemudian pada tahun-
tahun berikutnya jumlahnya menurun dan pada tahun 2014, bus
membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015 melayani
102,95 juta penumpang. Pada 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang
tercapai.Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal
beroperasi.
Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km
panjangnya) pada tahun 2017, dengan 13 koridor utama dan 10 rute
lintas koridor. Tiga koridor lagi dijadwalkan dimulai pada tahun 2014
atau 2015 dan sebagian akan meningkat sedangkan koridor yang ada
berada pada tingkat dasar. Selain itu ada 18 rute pengumpan yang terus
melewati akhir busway eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta dan
menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat
dasar atau platform stasiun Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80
rute (koridor, lintas Route & feeder route) pada akhir 2016. Peningkatan
yang signifikan dari 41 rute pada tahun 2015. Sementara TransJakarta
mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016 dan juga meningkat secara
signifikan dari 605 bus pada tahun 2015. Transjakarta memiliki lebih
dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama 2017 dan menargetkan
memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.

Pada 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo


barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran
berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah
lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata
"Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta"
menggunakan biru tua. Selain perubahan warna, huruf J pada kata
tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata
"Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut
merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo
Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta.

4.1.1.2 Visi dan Misi


• Visi : Menghubungkan Kehidupan Jakarta
• Misi : Bersama – sama menyediakan layanan transportasi
terintegrasi yang memudahkan dan membahagiakan
kehidupan jakarta.
4.1.1.3 Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strength)
Pengadaan proyek Transjakarta diharapkan dapat menjawab
kebutuhan akan transportasi yang aman, nyaman, namun
tidak harus mahal. Hal ini dapat diketahui dari harga tiket
Transjakarta yang terjangkau. Selain itu jangkauan pelayanan
Transjakarta lebih luas dan ramah lingkungan. Transjakarta
juga merupakan bentuk transportasi yang "anti macet"
dimana jalur Transjakarta dibangun khusus bukan untuk
kendaraan umum. Disamping kemacetan dari aspek
lingkungan Transjakarta dinilai mengurangi polusi udara
dikarenakan memakai bahan bakar gas.
b. Kelemahan (Weakness)
Mengingat keterbatasan armada yang ada sementara ini
Transjakarta masih belum menjangkau seluruh daerah di
Jakarta. Di samping itu, untuk fasilitas lainnya, terutama di
halte Transjakarta, belum terdapat toilet umum bagi
pengguna Transjakarta. Daya angkut Transjakarta juga masih
relatif sedikit, meski saat ini telah ada Transjakarta model
gandeng.
c. Peluang (Opportunities)
Transjakarta merupakan alternatif solusi dari transportasi di
Jakarta yang menawarkan keamanan dan kenyamanan serta
waktu tempuh yang relatif singkat. Di samping itu menjadi
solusi yang menjawab kemacetan yang ada selama ini
sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan. Peluang
lainnya adalah masih dimungkinkan dibuat titik-titik
pelayanan yang lebih banyak lagi sehingga masyarakat dapat
lebih mudah menggunakan fasilitas Transjakarta.
d. Ancaman (Threat)
Dengan beroperasinya Transjakarta selama ini ternyata
dijumpai beberapa fasilitas yang rusak karena tidak terawat
dan terjaga seperti halte.Di sisi lain adanya kebijakan
Transjakarta tersebut menimbulkan kemacetan di tempat lain
atau memindahkan kemacetan di tempat lainnya.

4.1.2 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk


4.1.2.1 Profil Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut
Telkom Indonesia atau Telkom saja (IDX: TLKM, NYSE: TLK) adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim
sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon
seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat
ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh
publik. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak
perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom
Akses, Telkom Metra, PT PINS Indonesia
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Ririek Adriansyah yang
diangkat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Telkom Tahun Buku 2018 pada 24 Mei 2019.

4.1.2.2 Visi dan Misi


A. Visi : Menjadi digital telco pilihan utama untuk
memajukan masyarakat.
B. Misi :
1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan
platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh
masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang
membantu mendorong kemampuan digital dan
tingkat adopsi digital bangsa.Mengorkestrasi
ekosistem digital untuk memberikan pengalaman
digital pelanggan terbaik
4.1.2.3 Anilisis SWOT
a. Kekuatan (strengths)
1. Telkom memiliki kekuatan finansial yang sangat
besar, hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi dalam
skala besar
2. Jumlah pelanggan terus menunjukkan pertumbuhan
yang pesat
3. Memiliki keunggulan strategis seperti pilihan
produk, cakupan yang luas, serta beragam jenis
layanan yang ditawarkan
4. Mempunyai jaringan dan infrastruktur yang luas
mencakup seluruh wilayah tanah air sehingga sangat
memudahkan perusahaan untuk melakukan ekspansi
dan penetrasi pasar
5. Sejumlah departemen dan instansi pemerintah (tidak
termasuk BUMN) membeli layanan Telkom, mereka
menjadi pelanggan langsung sehingga menambah
kekuatan dan kepercayaan publik
6. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus
kas yang kuat dan juga memiliki rasio utang
terhadap ekuitas yang sehat
b. Kelemahan (weakness)
1. Langkah strategis merger dan akuisisi, investasi dan
divestasi serta pengelolaan anak perusahaan
memiliki peluang dan risiko yang besar sehingga
bisa mempengaruhi keadaan keuangan yang dimiliki
perusahaan
2. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat
kelemahan internal dan masalah eksternal, dan jika
hal ini terjadi maka bisa menimbulkan kerugian
pada hasil usaha Telkom.
3. Jumlah SDM sebagai tenaga kerja masih terlampau
besar, hal ini menyebabkan kurang efisien dalam hal
anggaran untuk menggaji pegawainya
4. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat
berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham
Telkom lainnya.
c. Peluang (opportunity)
1. Tingginya permintaan masyarakat terhadap akses
internet merupakan pasar yang sangat potensial
bagi Telkom
2. Seiring pertumbuhan nasional, industri
telekomunikasi dan informasi akan terus
berkembang dan mempunyai peranan penting di
Indonesia.
3. Jumlah penduduk Indonesia yang besar tetapi baru
sedikit diantaranya yang sudah memiliki akses
broadband internet. Hal ini tentu menjadi peluang
pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis
Telkom.
d. Ancaman (threat)
1. Kebijakan Pemerintah untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi sewaktu-waktu bisa
berdampak langsung terhadap Telkom
2. Krisis keuangan global yang terjadi juga akan
berdampak buruk secara material terhadap Telkom
3. Masyarakat terus menuntut mobilitas dan
fleksibilitas dari sebuah alat komunikasi, sehingga
telepon rumah tradisional tidak lagi bisa memenuhi
kebutuhan tersebut
4. Jaringan akses kabel yang dimiliki Telkom
menghadapi potensi ancaman dari segi keamanan
seperti terjadinya pencurian atau vandalisme yang
dapat berdampak pada hasil usahanya
5. Kondisi persaingan semakin ketat, para perusahaan
operator terus bertarung untuk mendapatkan
pelanggan yang jumlahnya semakin kecil

4.1.3 PT. Krakatau Steel


4.1.3.1 Profil Perusahaan
PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak di
bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon,
Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek
Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun
1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung
perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah
tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional.
Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962, perusahaan yang
dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan
kerja sama Tjazpromexport dari Uni Soviet. Namun, terjadinya
gejolak politik dan ekonomi yang parah, mengakibatkan
pembangunan pabrik sempat terhenti.

Barulah memasuki awal 1970-an, unit pabrik dilanjutkan


pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31
Agustus 1970 dengan nama Krakatau Steel. Selama dekade
pertama perusahaan berdiri, Krakatau Steel telah melakukan
gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu
produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional
perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden
Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan Cigading,
PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi
4 produk baja utama.

4.1.3.2 Visi dan Misi


• Visi : Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan
kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara
berkesinambung menjadi perusahaan termuka di dunia

• Misi :Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait


bagi kemakmuran bangsa

4.1.3.3 Analisis SWOT


a. Kekuatan(strength)
1. PT. Krakatau Steel sudah memiliki kemampuan
memenuhi kebutuhan baja untuk keperluan
industri pertahanan nasional sesuai dengan
standarisasi yang dibutuhkan.
2. brik baja terbesar di Asia Tenggara, sehingga
diharapkan mampu menguasai pasar di wilayah
regional.
3. Memiliki fasilitas produksi baja terpadu.

b. Kelemahan(weakness)
1. Kemampuan produksi yang terus menerus turun
dibanding dengan peningkatan kebutuhan
konsumsi baja.
2. Bahan baku pembuatan baja masih banyak yang
impor sehingga harga tidak kompetitif.
3. Harga investasi pengembangan pabrik baja serta
pengolahannya yang mahal.
4. Masih kekurangan SDM yang terampil dan ahli
dalam hal rekayasa teknologi pengolahan baja.
c. Peluang (opportunity)
1. Meningkatnya kebutuhan baja nasional.
2. Meningkatnya kebutuhan baja global.
3. Indonesia memiliki SDA yang banyak
mengandung baku yang digunakan dalam
pengolahan industri baja adalah yaitu berupa
pasir besi (iron sand) dan bijih besi (iron ore).
d. Ancaman(threat)
1. Serbuan surplus produksi baja impor
2. Murahnya harga baja impor.
3. Politik perdagangan (dumping) dari negara-
negara produsen baja lain.

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Strategi Perusahaan Mengelola Aspek Penting Sumber Daya
Manusia
4.2.1.1 PT.Transjakarta
Tolak ukur yang akan dicapai dalam strategi pengelolaan SDM
sendiri ialah hal penting bagi perusahaan meminimalisir dampak-dampak
buruk dari berbagai aspek-aspek SDM, sehingga hal tersebut menjadi hal
yang sangat penting dengan mengoptimalkan aspe-aspek dari SDM tersebut.
Hal yang akan terjadi setidaknya perusahaan tidak mengalami gulung tikar
atau kebangkrutan. Perusahaan harus cermat dalam melihat berbagai
kompetensi suatu SDM agar di olah sebagaimana mestinya sehingga
perusahaan akan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.
Semua demi keberlangsungan hidup perusahaan tersebut, supaya manfaat
yang akan didapat pelanggan mengalami hal positif.
Berbagai tantangan harus dihadapi, khususnya PT.Transjakarta.
Dimana transportasi menjadi lebih penting didalam kota, sebagai penghubung
kegiatan masyarakat Jabodetabek, seperti halnya KRL. Kenyamanan
pelanggan atau customer harus didahulukan sebagaimana mestinya, sebab
citra suatu perusahaan diawali dengan dibentuknya rasa nyaman pelanggan
atau customer menikmati barang dan jasa yang diberikan. Satu hal yang perlu
sangat di perhatikan ialah aspek-aspek dari SDM. Dampak baik bagi
kompetensi SDM yang maksimal dapat memperbaharui citra masyarakat
kepada PT. Transjakarta. . Pengelolaan karyawan atau salah satu aspek-aspek
SDM harus dilakukan melalui proses organisasional yang dapat memperkuat
kompetensi individu dan kapabilitas perusahaan. Pengelolaan aspek-aspek
dari SDM harus di atur secara signifikan untuk menciptakan nilai dan hasil-
hasil yang dapat memberikan kontribusi yang efisien untuk strategi
perusahaan.
Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km
panjangnya) pada tahun 2017, dengan 13 koridor utama dan 10 rute lintas
koridor. Tiga koridor lagi dijadwalkan dimulai pada tahun 2014 atau 2015
dan sebagian akan meningkat sedangkan koridor yang ada berada pada
tingkat dasar. Selain itu ada 18 rute pengumpan yang terus melewati akhir
busway eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta dan menggunakan bus
khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat dasar atau platform stasiun
Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, lintas Route &
feeder route) pada akhir 2016. Peningkatan yang signifikan dari 41 rute pada
tahun 2015. Sementara TransJakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016
dan juga meningkat secara signifikan dari 605 bus pada tahun 2015.
Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama 2017
dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun. Hal ini sangat
menguntungkan dengan adanya perluasan rute, sehingga para pencari kerja
wajib berkompetisi atas persiapan PT. Transjakarta dalam perekrutan
karyawan yang merupakan salah satu aspek dalam pengelolaan sumber daya
manusia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Transjakarta

4.2.1.2 PT. Telekomunikasi Indonesia


Hal dasar yang sangat ditekankan kepada strategi pengelolaan
sumber daya manusia di PT. Telekomunikasi Indonesia ialah maksimalkan
setiap waktu jaringan-jaringan komunikasi yang baik dan mudah dijangkau
masyarakat secara keseluruhan untuk berselancar di media komunikasi yang
sudah memasuki sitem sinyal 5G. Harus diwaspadai tekanan dari dalam
negeri sendiri yang bisa mengakibatkan pengelolaan sumber daya manusia
yang kurang berkompeten. Karena bisa mempengaruhi secara signifikan
sistem kerja suatu jaringan komunikasi jika tidak efektif dan efisien dalam
mengawal pergerakan persaingan dunia digital atau komunikasi.
Untuk dari itu pengelolaan sumber daya manusia harus yang berkompeten
dibidang informasi dan teknologi. Pada dasarnya pengembangan sumber daya
manusia menjadi penting untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan yang
berorientasi pada pelayanan publik. Tentu saja ini adalah soal bagaimana
sebuah perusahaan menerapkan strategi tertentu demi mencapai tujuan serta
visi yang telah digariskan sebelumnya.
Dalam rangka menilai kompetensi sumber daya manusia yang
bekerja di dalam lingkup Telkom, perusahaan tersebut juga menerapkan
pendekatan “Competency Based Human Resources Management”, atau yang
disebut sebagai CBHRM. Ada tiga model yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan tersebut, yakni Specific Competency (Skill & Knowledge),
Generic Competency (Personal Quality), dan Core Competency (values).
Ketiganya pada dasarnya dikembangkan guna mendukung proses penilaian
kualitas karyawan dengan cara transparan dan adil. Daftar itu juga terus
menerus diperbarui supaya sesuai dengan perubahan dan dinamika bisnis
yang berlaku di Telkom. Lebih jauh lagi, pengembangan sumber daya
manusia didasarkan pada sejumlah nilai-nilai yang berlaku di dalam
perusahaan – yang disebut sebagai Telkom 5C, yakni collaborative
innovation, co-ceation of win-win partnership, caring meritocracy, customer
first, dan commitment to long term.
https://dvdpelatihansdm.com/bagaimana-cara-telkom-mengembangkan-sdm-
dan-pelatihan-karyawannya/

4.2.1.3 PT. Krakatau Steel


Upaya memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan aspek-
aspek sumber daya yang lainnya mengharuskan perusahaan terus berinovasi
dalam pelayanan barang yang sangat di butuhkan dalam era perkembangan
fasilitas-fasilitas dalam negeri. Maka dari itu aspek yang wajib dilengkapi
oleh PT. Krakatau Steel ialah adanya potensi sumber daya manusia yang
membawa perubahan dari segi apapun untuk berinovasi memajukan
perusahaan. Kompetensi yang tinggi untuk sebuah aspek penting sumber daya
manusia sangatlah berguna bagi kelangsungan perusahaan.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk juga telah memiliki nilai budaya
dalam awal pendiriannya yang disebut CIRI. Tujuan dari CIRI yaitu untuk
mengetahui dan memahami tentang budaya perusahaan, value serta etika
yang diterapkan perusahaan dan sebagai wujud pencapaian sumber daya
manusia yang berkualitas. Kompetensi karyawan Subdit HCPD dan HCMA
Direktorat SDM PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dianalisis menggunakan
dua indikator kompetensi, yaitu hard competence dan soft competence. Hard
competence menunjukkan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan
yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan
untuk melakukan pekerjaan dalam bidang yang digeluti. Soft competence
merupakan kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian yang
dibutuhkan dalam pekerjaan berkaitan dengan motif, sifat, sikap dan konsep
diri.
Hal ini menjelaskan bahwa semakin baik pelakasanaan SECI
Model pada perusahaan maka semakin meningkat pula kompetensi Subdit
HCPD dan HCMA Direktorat SDM PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Berdasarkan hasil analisis dapat dibuat implikasi manajerial untuk HCMA
Direktorat SDM PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang nantinya 59
diharapkan dapat dijadikan rekomendasi.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/57090/4/BAB%20IV%
20Hasil%20dan%20Pembahasan.pdf

Anda mungkin juga menyukai