BAB I
PENDAHULUAN
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara periodik.
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas akuntansi dan entitas
pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan tidak lancar serta
mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Laporan Operasional
Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah maka disusunlah Laporan Operasional. Laporan Operasional adalah
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Bab 2 Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD SKPD
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
Dari jumlah Anggaran sesuai DPA Tahun 2020 sebesar Rp. 20.575.716.000,- dapat direalisasi
sebesar Rp. 20.153.635.631- atau pencapaian kinerja keuangan sebesar (97,95%)
No Program/
Jumlah Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak
Kegiatan
Anggaran Terserapnya
Anggaran ≤ 95%)
(Rp) (Rp) Fisik (%) Keu (%)
1 2 3 4 5 6 7
Program Manajemen Administrasi
1.6 Konsultasi dalam dan luar Daerah 88.492.000 87.890.000 100 99.32
Perangkat Daerah.
Kegiatan Pelayanan Penyediaan
1.7 87.062.000 86.757.000 100 99.65
Makan dan Minum Perangkat Daerah
Kegiatan Penyediaan Bahan
3.3 Hak Anak dan peningkatan Kualitas 323.481.000 323.480.900 100 100
Keluarga yang Responsif Hak Anak
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Tujuan entitas pelaporan keuangan untuk menunjukkan entitas akuntansi pada pusat-
pusat pertanggungjawaban keuangan daerah.
b. Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep bahwa setiap pusat
pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
c. Entitas pelaporan keuangan daerah adalah pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan secara
keseluruhan yang wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan pemerintah daerah, sedangkan pusat-pusat pertanggungjawaban ada pada
DPRD, Sekretariat Daerah, Badan, Dinas, Kantor dan Lembaga Teknis Daerah.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual
dimana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam
laporan keuangan pada saat terjadinya transaksinya tersebut tanpa memperhatikan waktu kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan. Penggunakan basis akrual diterapkan untuk
pengakuan Pendapatan – LO, Beban, Aset, Kewajiban dan Ekuitas.
a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh
kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta
menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi pelaporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan informasi keuangan
kepada para pemakai. Kebijakan pelaporan keuangan ini merupakan pedoman
penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan daerah untuk memenuhi fungsi tersebut.
c. Pelaporan keuangan harus menyajikan perbandingan antara suatu periode akuntansi
dengan periode akuntansi sebelumnya. Agar perbandingan dapat bermanfaat, maka
PERSEDIAAN
Persedian merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan.
Penjelasan terhadap akun-akun neraca hanya mencakup transaksi yang terjadi pada pos-pos
perkiraan neraca yang bersangkutan.Diharapkan dari kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyajian Laporan Keuangan khususnya Neraca dapat memudahkan pemahaman dan
sekaligus memberikan informasi menyangkut Laporan Keuangan Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Tengah.
Kebijakan Pelaporan keuangan daerah adalah mengatur penyusunan dan penyajian
pelaporan keuangan daerah yang merupakan laporan pertanggungjawaban pemerintah
daerah atas kegiatan dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan serta menunjukkan
posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi keuangan pemerintah, periode
Realisasi Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 20.111.040.631,- atau 97,95% dari anggaran Rp.
20.531.156.000,- dan untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 32.207.514.136,- dengan rincian
sebagai berikut :
2020
% Realisasi 2019
Anggaran Realisasi
2020
% Realisasi 2019
Anggaran Realisasi
2020
% Realisasi 2019
Anggaran Realisasi
Belanja Bahan/Material - - - -
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 19.065.000 18.065.000 94,75 51.410.000
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu 17.700.000 17.625.000 99,58 7.950.000
2020
% Realisasi 2019
Anggaran Realisasi
Belanja Tanah
Belanja Alat-alat Kantor dan rumah Tangga 4.560.000 3.964.000 86,93 448.316.000
Jumlah 0 0 0 1.786.000
5.2.1. ASET
Total Aset per 31 Desember 2020 sebesar 12.699.410.136,03 turun sebesar 689.394.227,25 atau
5,15% dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar 13.388.804.363,28
Aset Lancar per 31 Desember 2020 sebesar Rp 29.775.267,13 naik sebesar Rp. 4.322.993,15 atau
16,98% dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp 25.452.273,98
Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2020 sebesar Rp. 25.798.767,13 naek sebesar
3.733.493,15 atau 16,92% dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 22.065.273,98
dengan rincian sebagai berikut :
2020 2019
5.2.1.1.2. Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 3.976.500,- naek sebesar Rp 589.500,- atau 17,40%
dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp 3.387.000,- dengan rincian sebagai berikut :
2020 2019
Persediaan Bahan Pakai Habis 3.976.500 2.656.000
Persediaan Bahan/Material
Persediaan Cetak 731.000
Persediaan Pakaian Dinas/Kerja
Persediaan Makanan dan Minuman
Persediaan Hibah
Jumlah 3.976.500 3.387.000
5.2.1.2.1. Tanah
Tanah per 31 Desember 2020 sebesar Rp 834.078.750,- tidak mengalami kenaikan/tetap
dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 834.078.750,- dengan rincian sebagai
berikut :
2020 Bertambah Berkurang 2019
Tanah 834.078.750 - - 834.078.750
Jumlah 834.078.750 - - 834.078.750
Berkurang
Ekstrakontable Rp
Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp
Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp
Mutasi Keluar Rp
Berkurang
Ekstrakontable Rp 350.000
Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp 24.381.000
Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp
Mutasi Keluar Rp
Koreksi Rp
Jumlah Rp 24.731.000
Berkurang
Ekstrakontable Rp
Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp
Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp
Mutasi Keluar Rp
Koreksi Rp
Jumlah Rp
Berkurang
Ekstrakontable Rp
0 0
2020 2019
5.2.2. EKUITAS
Total Ekuitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp 12.699.410.136,03 turun sebesar Rp
689.394.227,25,- atau 0,05% dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp
13.388.804.363,28.
5.3.1. BEBAN
Belanja yang dimasukan dalam Laporan Operasional adalah Belanja yang telah diterbitkan
dokumen pembayaran yang disahkan oleh pengguna anggaran dan barang telah diterima. Beban per
31 Desember 2020 sebesar Rp. 20.843.029.858,25 turun sebesar Rp. 12.132.571.985,5 atau 36,79%
dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar 32.975.601.843,70
2020 2019
6. 1 Organisasi
6.2 Kebijakan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perempuan dan Anak Provinsi
Jawa Tengah meliputi :
Jumlah Pegawai 24 17 2 2 1 3 1 1 51
Keseluruhan
2 L - - - - 1 1 - - 3 - - - 1 6
Sekretariat
P - 1 - 4 3 1 4 1 - - - - - 14
-
L - - - 1 - - - - - - - - 1
3 Bidang Pemenuhan
Hak dan P - - 1 2 1 - - - - - - - - 4
Perlindungan Anak
-
4 Bidang Kualitas L - - - 1 - - - - - - - - 1
Hidup dan
Pemberdayaan P - 1 2 1 1 - - - - - - - 5
Perempuan
5 Bidang Keluarga L - - 1 - 1 - - - - - - - - 2
Berencana,
P - - 2 1 1 - 1 - - - - - - 5
Advokasi
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi
6 Bidang L - 1 - - - - - - - 1 - - - 2
Data,Pengelolaan
Informasi dan P - - 4 - 1 - - - - - - - - 5
Partisipasi
Masyarakat
L - - - 2 - - - - - - - - - 2
7 Bidang
Pengendalian P - 1 - 1 1 - - - - - - - - 3
Penduduk dan
Keluarga Sejahtera
L - 1 1 2 4 1 - - 3 1 - - 1 14
JUMLAH
PEGAWAI P 1 9 9 8 1 5 1 - - - - - 37
3
JUMLAH PNS
KESELURUHAN 1 4 10 11 12 2 5 1 3 1 - - 1 51
a. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 65 Tahun 2016 tersebut
dijelaskan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan
anak dan pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan ditugaskan kepada Daerah.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Gubernur
Nomor 65 Tahun 2016 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah
menyelenggarakan fungsi :
VISI
Menjadi lembaga terdepan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,
kesejahteraan dan perlindungan anak serta keluarga kecil bahagia dan sejahtera
MISI
1. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di semua bidang pembangunan
2. Meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga
3. Mewujudkan kebijakan tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak
4. Mewujudkan perlindungan bagi perempuan dan anak
5. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
6. Meningkatkan partisipasi perempuan dan anak dalam proses pengambil keputusan
7. Mewujudkan pengelolaan informasi gender, anak dan keluarga berencana yang
akuntabel.
8. Meningkatkan partisipasi lembaga masyarakat dalam pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan keluarga berencana
TUJUAN
PENUTUP
Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan.
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah Daerah. Dengan disusunnya Laporan Keuangan pada
Berencana Provinsi Jawa Tengah maka diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui nilai sumber
daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional. mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi guna membantu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam
tanggal 3l Mei 2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011, untuk mewujudkan akuntabilitas publik guna terciptanya pemerintahan yang bersih
dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.