Anda di halaman 1dari 28

Kerangka Konseptual

Akuntansi Pemerintahan

KELOMPOK 1
- BAKHTIAR (123011901008)
- EVIE (123011901018)
- IVANA (123011901026)

Dosen : Dr. Binsar H. Simanjuntak, Ak., MBA


Tujuan Kerangka Konseptual

1. Penyusun standar dalam melaksanakan


tugasnya;

2. Penyusun laporan keuangan dalam


menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar;

Sebagai 3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat


acuan bagi :
mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan standar; dan

4. Para pengguna laporan keuangan dalam


menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar.
RUANG LINGKUP
Tujuan Kerangka Konseptual;

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan;

Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna;

Entitas Akuntansi dan Pelaporan;


Peranan & Tujuan Pelaporan Keuangan,
Komponen Laporan Keuangan, dan Dasar Hukum;

Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif yang Menentukan


Manfaat Informasi dalam Laporan Keuangan, Prinsip-
prinsip, serta Kendala Informasi Akuntansi;

Unsur-unsur yang Membentuk Laporan Keuangan,


Pengakuan, dan Pengukurannya.
- Kerangka Konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat
masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi
pemerintahan.

- Dalam hal terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan


standar, maka ketentuan standar diunggulkan relatif terhadap
kerangka konseptual.

TUJUAN
KERANGKA - Dalam jangka panjang, konflik demikian diharapkan dapat
KONSEPTUAL diselesaikan sejalan dengan pengembangan SAP di masa depan.

Tujuan Kerangka Konseptual


1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:

1. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;


2. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar
pemerintah;
3. Pengaruh proses politik;
4. Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.

2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:

Lingkungan 5. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai
alat pengendalian;
Akuntansi
6. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;
Pemerintahan 7. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian; dan
8. Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan
dalam kegiatan operasional pemerintahan.

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan


Pengguna Laporan Keuangan

1. Masyarakat 3. Pihak yang memberi


2. Wakil rakyat, 4. Pemerintah
atau berperan dalam
lembaga
proses donasi,
pengawas, dan
investasi, dan
lembaga pemeriksa
pinjaman
Kebutuhan Informasi Para
Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan pemerintah berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka
komponen laporan yang disajikan setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan elemen informasi yang
diharuskan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan (statutory reports). Selain itu, karena pajak
merupakan sumber utama pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi
kebutuhan informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.

Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan kewajiban dapat
dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan
pengakuan munculnya hak dan kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata. Namun, apabila
terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyajian suatu laporan keuangan
dengan basis kas, maka laporan keuangan dimaksud wajib disajikan demikian.

Pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selanjutnya, pemerintah dapat menentukan
bentuk dan jenis informasi tambahan untuk kebutuhan sendiri di luar jenis informasi yang diatur
dalam kerangka konseptual ini maupun standar-standar akuntansi yang dinyatakan lebih lanjut.
Entitas Akuntansi adalah unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran,
kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya.

Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri atas satu


atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban,
berupa laporan keuangan yang bertujuan umum, yang terdiri atas:
Entitas Akuntansi
dan Pelaporan 1. Pemerintah pusat;
2. Pemerintah daerah;
3. Masing-masing kementerian negara/lembaga di lingkungan
pemerintah pusat;
4. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau
organisasi lainnya,
Entitas Akuntansi dan Pelaporan
Peranan
Laporan keuangan
Pelaporan Keuangan disusun untuk
menyediakan informasi
yang relevan mengenai
posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang
01 Akuntabilitas dilakukan oleh suatu
entitas pelaporan
selama satu periode
pelaporan.
02 Manajemen

03 Transparansi

04 Keseimbangan Antargenerasi

Kesimbangan Antar Generasi


05 Evaluasi Kinerja
Tujuan Pelaporan Keuangan

1. Menyediakan informasi tentang sumber, 4. Menyediakan informasi mengenai


alokasi dan penggunaan sumber daya bagaimana entitas pelaporan
keuangan Akuntabilitas mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya

2. Menyediakan informasi mengenai 5. Menyediakan informasi mengenai


kecukupan penerimaan periode berjalan posisi keuangan dan kondisi entitas
untuk membiayai seluruh pengeluaran pelaporan berkaitan dengan sumber-
sumber penerimaannya

3. Menyediakan informasi mengenai


6. Menyediakan informasi
jumlah sumber daya ekonomi yang
mengenai perubahan posisi
digunakan dalam kegiatan entitas
keuangan entitas pelaporan
pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai

Tujuan
Pelaporan
Keuangan
Dasar Hukum Pelaporan Keuangan

1. Undang-Undang Dasar 2. Undang-Undang di 3. Undang-Undang tentang


1945, khususnya bagian bidang keuangan Anggaran Pendapatan dan
yang mengatur negara; Belanja Negara dan peraturan
keuangan negara; daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Daerah;

4.Peraturan perundang-
undangan yang
mengatur tentang 5. Peraturan 7. Peraturan perundang-
6. Peraturan perundang-
pemerintah daerah, perundang-undangan undangan lainnya yang
undangan tentang
khususnya yang yang mengatur tentang mengatur tentang
pelaksanaan Anggaran
mengatur keuangan perimbangan keuangan keuangan pusat dan
Pendapatan dan Belanja
daerah; pusat dan daerah; daerah.
Negara/Daerah; dan
ASUMSI DASAR

KEMANDIRIAN ENTITAS

KESINAMBUNGAN ENTITAS

MONETARY MEASUREMENT
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan adalah ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga
dapat memenuhi tujuannya.

Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah ketentuan yang


Karakteristik Kualitatif dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun standar,
Laporan Keuangan penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan
kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan dalam memahami
laporan keuangan yang disajikan.

Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Kendala Informasi yang
Relevan dan Andal

Materialitas;

Pertimbangan biaya dan manfaat;

Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif.


UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Neraca

Laporan Operasional (LO)

Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)


Unsur Laporan Keuangan
1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan


penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/ daerah
dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode
pelaporan.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi


kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Unsur Laporan Keuangan
3. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan


mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

4. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang


menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan.
Unsur Laporan Keuangan
5. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu.

6. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Unsur Laporan Keuangan
7. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan naratif atau


rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang


dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan
dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
PENGAKUAN
KRITERIA MINIMUM
Pengakuan dalam akuntansi adalah  terdapat kemungkinan bahwa manfaat
proses penetapan terpenuhinya ekonomi yang berkaitan dengan
kriteria pencatatan suatu kejadian kejadian atau peristiwa tersebut akan
atau peristiwa dalam catatan mengalir keluar dari atau masuk ke
akuntansi sehingga akan menjadi dalam entitas pelaporan yang PENGAKUAN UNSUR
bagian yang melengkapi unsur aset, bersangkutan; KEUANGAN
kewajiban, ekuitas, pendapatan-LRA,
belanja, pembiayaan, pendapatan-  kejadian atau peristiwa tersebut
LO, dan beban, sebagaimana akan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
termuat pada laporan keuangan diukur atau dapat diestimasi dengan
entitas pelaporan yang bersangkutan. andal.
Dalam menentukan apakah suatu
kejadian/peristiwa memenuhi kriteria
pengakuan, perlu dipertimbangkan
aspek materialitas.

PENGAKUAN
UNSUR KEUANGAN
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep kemungkinan besar
manfaat ekonomi masa depan terjadi digunakan dalam pengertian
derajat kepastian tinggi bahwa manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan pos atau kejadian/peristiwa tersebut akan mengalir
dari atau ke entitas pelaporan. MANFAAT EKONOMI
MASA DEPAN TERJADI

Konsep ini diperlukan dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan


operasional pemerintah. Pengkajian derajat kepastian yang melekat
dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti
yang dapat diperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan.

KEMUNGKINAN BESAR
MANFAAT EKONOMI MASA DEPAN TERJADI
Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang
akibat peristiwa atau kejadian yang dapat diandalkan
pengukurannya. Namun ada kalanya pengakuan didasarkan pada
hasil estimasi yang layak. Apabila pengukuran berdasarkan biaya
dan estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, maka KEANDALAN
pengakuan transaksi demikian cukup diungkapkan pada Catatan PENGUKURAN
atas Laporan Keuangan.

Penundaan pengakuan suatu pos atau peristiwa dapat terjadi


apabila kriteria pengakuan baru terpenuhi setelah terjadi atau tidak
terjadi peristiwa atau keadaan lain di masa mendatang.

KEANDALAN
PENGUKURAN
PENGAKUAN
1. ASET

1 2 PENGAKUAN ASET
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa
depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
ASET KEWAJIBAN
Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam
bentuk piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika
hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau
manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau
3 4 tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat
diukur atau diestimasi.

Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan


PENDAPATAN BEBAN & BELANJA
manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh
pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.
PENGAKUAN
2. KEWAJIBAN

1 2 PENGAKUAN KEWAJIBAN
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat
ASET KEWAJIBAN pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur
dengan andal.

Sejalan dengan penerapan basis akrual, kewajiban


3 4 diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul.

PENDAPATAN BEBAN & BELANJA


PENGAKUAN
3. PENDAPATAN

PENGAKUAN PENDAPATAN
1 2
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak
atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk
ASET KEWAJIBAN sumber daya ekonomi. Pendapatan-LRA diakui
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.

3 4

PENDAPATAN BEBAN & BELANJA


PENGAKUAN
4. BEBAN DAN BELANJA

PENGAKUAN BEBAN DAN BELANJA


1 2
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban,
terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya
ASET KEWAJIBAN penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Belanja diakui berdasarkan terjadinya


pengeluaran dari Rekening Kas Umum
3 4 Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Khusus
pengeluaran melalui bendahara
pengeluaranpengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
PENDAPATAN BEBAN & BELANJA disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan (diterbitkannya SP2D-GU.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-
pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk KEANDALAN
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai PENGUKURAN
wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata


uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing
dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

PENGUKURAN
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
THANK YOU
KELOMPOK 1 : KERANGKA KONSEPTUAL

Anda mungkin juga menyukai