Anda di halaman 1dari 16

Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia

Makalah Disiplin Kerja

Oleh
KELOMPOK II:
1. Isaac Dimpos Bastanta Butar Butar (2112010030)
2. Gracecia ME Br Surbakti(2112010019)
3. Inggread N F Br Barus (2112010024)

Kelas : 11B21
Prodi :Manajemen
DosenPengampu :Dra. Menanti Sembiring, M.M

FAKULTAS SOSIAL DAN HUKUM


UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpah
rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini .Makalah ini
berjudul “Disiplin Kerja”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuan nyamendapatkan
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Berastagi, Januari 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar Belakang.................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
3. Tujuan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
1. Pengertian Disiplin Kerja..................................................................................................................6
2. Fungsi Disiplin Kerja.........................................................................................................................7
3. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja............................................................................................................8
4. Jenis-Jenis Disiplin Kerja..................................................................................................................8
5. Tujuan Disiplin Kerja......................................................................................................................10
6. Factor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja............................................................................10
7. Pentingnya Disiplin Kerja...............................................................................................................11
8. Pelaksanaan Disiplin Kerja.............................................................................................................11
9. Bentuk dan Sanksi dari Tindakan Indisipliner................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
1. Kesimpulan....................................................................................................................................13
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Disiplin kerja akan menekankan pada upaya penyadaran dan pembentukan
perilaku pegawai untuk mematuhi tata peraturan yang telah disusun oleh suatu
kantor. Penyadaran dan pembentukan perilaku tersebut akan membentuk
keselarasan antara tujuan individual masing-masing pegawai dengan tujuan
kantor. Manajemen kantor harus mampu membuat kebijakan untuk mendorong
peningkatan disiplin kerja pegawai. Tahap pertama adalah menata peraturan kerja
sebagai kerangka acuan bagi pegawai. Tahan berikutnya adalah menerapkan
pengawasan untuk membentuk karakter disiplin dan yang terakhir adalah
membudayakan disiplin kerja dikalangan pegawai itu sendiri. Penegakan disiplin
kerja tidak bisa diserahkan pada pegawai semata sehingga suatu kantor harus
mempunyai suatu pola pembinaan disiplin para pegawainya.

2. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan makalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa Pengertian Disiplin Kerja?
2. Apa Fungsi Disiplin Kerja?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja?
4. Apa saja Jenis-Jenis Disiplin Kerja?
5. Apa Tujuan Disiplin Kerja?
6. Apa saja Factor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja?
7. Bagaimana Pentinya Disiplin Kerja?
8. Bagaimana Pelaksanaan Disiplin Kerja?
9. Bagaimana Bentuk dan Sanksi dari Tindakan Indisipliner?

3. Tujuan Masalah
Beberapa rumusan makalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Mengerti dan memahami Pengertian Disiplin Kerja.

4
2. Mengerti dan memahami Fungsi Disiplin Kerja.
3. Mengerti dan memahami Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja.
4. Mengerti dan memahami Jenis-Jenis Disiplin Kerja.
5. Mengerti dan memahami Tujuan Disiplin Kerja.
6. Mengerti dan memahami Factor-faktor yang Memengaruhi Disiplin
Kerja.
7. Mengerti dan memahami Pentingnya Disiplin Kerja.
8. Mengerti dan memahami Pelaksanaan Disiplin Kerja.
9. Mengerti dan memahami Bentuk dan Sanksi dari Tindakan Indisipliner.

BAB II
PEMBAHASAN

5
1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar. Disiplin merupakan
arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih
baik. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif,
melalui kepatuhannya menjalankan peraturan oraganisasi.
Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di
sekitarnya.
Menurut Tery (dalam Tohardi, 2002), disiplin merupakan alat penggerak
karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancer, maka harusnya
diusahakan agar ada disiplin yang baik. Terry kurang setuju jika disiplin hanya
dihubungkan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan (hukuman), karena
sebenarnya hukuman merupakan alat paling terakhir untuk menegakkan disiplin.
Latainer (dalam Soediono, 1995), mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan
yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai
tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Dalam arti sempit, biasanya dihubungkan
dengan hukuman. Padahal sebenarnya menghukum seorang karyawan hanya
merupakan sebagian dari persolaan disiplin. Hal ini demikian jarang terjadi dan
hanya dilakukan bilamana usaha-usaha yang dilakukan bagaimana usaha-usaha
pendekatan secara konstruktif mengalami kegagalan.
Bagi Beach (dalam Siagian, 2002), disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang
pertama, melibatkan belajar atau mencetak perliaku dengan menerapkan imbalan
atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian
dengan tindakan hukuman berhadap pelaku kesalahan. Dari beberapa pendapat
tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah sikap
hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri
karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada
peraturan dan ketetapan perusahaan.
Pengertian Disiplin Kerja Menurut pendapat Alex S. Nitisemito (1984: 199)
Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Menurut Bejo Siswanto (2010:291) definisi disiplin kerja adalah suatu sikap
menghormati , menghargai, patuh dan taat tervadap peraturan-peraturan yang
berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup

6
menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Malayu S.P Hasibuan (2012:23) mengemukakan bahwa kedisiplinan adalah
keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturanperaturan perusahaan dan
norma-norma sosial.
Veithzal Riva’i (dalam Indah Puji Hartatik, S.E, M.M, 2014, hal 183)
menyebutkan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan manajer
untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan perusahaan serta
norma-norma sosial yang berlaku.
2. Fungsi Disiplin Kerja
Tulus Tu’u (dalam Indah Puji Hartatik, S.E, M.M, 2014 hal 186) mengemukkan
beberapa fungsi disiplin, yaitu:
a. Menata Kehidupan Bersama
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok
tertentu atau masyarakat. Dengan begitu, hubungan yang terjalin antara
individu satu dengan yang lainnya menjadi lebih baik dan lancar.
b. Membangun Kepribadian
Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib, dan
tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih Kepribadian
Salah satu proses untuk membentuk kepribadian dilakukan melatih latihan.
Latihan yang dilaksanakan bersama antar karyawan, pimpinan, dan seluruh
personel yang ada di dalam organisasi tersebut. Karena adanya pembiasaan
dan proses latihan yang terus-menerus, maka selanjutnya disiplin akan
dilakukan atas kesadaran sendiri dan dirasakan sebagai kebutuhan dan
kebiasaan.
d. Hukuman
Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting, karena
dapat memberikan dorongan kekuatan untuk menaati dan mematuhinya.
e. Menciptakan Lingungan Kondusif
Fungsi disiplin kerja adalah membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan
berdisiplin di dalam lingkungan di tempat seseorang itu berada, termasuk
lingkungan kerja, sehingga tercipta suasana tertib dan teratur dalam
pelaksanaan pekerjaan.

7
Maka dari itu fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap,
perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin di dalam lingkungan di tempat
seseorang itu berada, termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta suasana
tertib dan teratur dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja
Husain dalam tesis Agus Salim berpendapat bahwa seorang pegawai yang
dianggap melaksanakan prinsip-prinsip disiplin kerja apa bila ia melaksanakan
hal-hal sebagai berikut:
1. Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.
2. Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan
organisasi.
3. Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.
4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.
5. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien
6. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah
lewat jam kerja.
7. Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.
8. Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang
tidak tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.

4. Jenis-Jenis Disiplin Kerja


Menurut Terry (1993 : 218) disiplin kerja dapat timbul dari dalam diri sendiri dan
juga dari perintah yang terdiri dari :
a. Self imposed dicipline, yaitu kedisiplinan yang timbul dari diri sendiri atas
dasar kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan. Disiplin ini
timbul karena seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah
mejadi bagian dari organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk
sadar dan secara sukarela memenuhi segala peraturan yang berlaku.
b. Command dicipline, yaitu disiplin yang timbul karena paksaan, perintah dan
hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan timbul karena perasaan
ikhlas dan kesadaran akan tetapi karena adanya paksaan atau ancaman dari
orang lain. Dalam setiap organisasi atau Instansi yang diinginkan adalah jenis
disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan dan kesadaran.
Namun kenyataan selalu menunjukkan bahwa disiplin itu lebih banyak
disebabkan adanya paksaan dari luar. Untuk tetap menjaga agar disiplin

8
terpelihara maka perlu melaksanakan kegiatan pendisiplinan. Kegiatan
pendisiplinan itu terdiri dari :
1. Disiplin Preventif
2. Disiplin Korektif
Dengan demikian, jika ada pegawai yang nyata-nyata telah melakukan
pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi satandar
yang telah ditetapkan, kepada pegawai yang bersangkutan dikenakan sanksi atau
tindakan disipliner (disciplinary action).

a. Disiplin Diri
Melalui disiplin diri, karyawan merasa tanggung jawab dan dapat mengatur
dirinya sendiri untuk kepentingan organisasi. Penanaman nilai-nilai disiplin dapat
berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan yang kondusif, yaitu situasi
yang diwarnai perlakuan konsisten dari karyawan dan pimpinan.

b. Disiplin Kelompok
Adalah patuh, taat, dan tunduknya kelompok terhadap peraturan, perintah, dan
ketentuan yang berlaku, serta mampu melakukan mengendalikan diri dari
dorongan kepentingan dalam upaya pencapaian cita-citanya dan tujuan
tertentu, serta memelihara stabilitas organisasi dan menjalankan standar-
standar organisasional.

c. Disiplin Preventif
Adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong karyawan agar berdisiplin
dengan menaati dan mengikuti berbagai standar serta peraturan yang telah
ditetapkan. Menurut T. Hani Handoko (dalam Indah Puji Hartatik, S.E, M.M,
2014, hal 193) disiplin preventif adalah kegiatan yang dikakukan untuk
mendorong karyawan agar mengikuti berbagai standard dan aturan, sehingga
penyelewangan-penyelewangan dapat dicegah.

d. Disiplin Korektif
Prabu Mangkunegara (dalam Indah Puji Hartatik, S.E, M.M, 2014, hal 193)
mengemukkan bahwa disiplin korektif adalah upaya untuk menggerakan
karyawan dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap
mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam perusahaan.

9
e. Disiplin Progesif
Disiplin progesif merupakan pemberiaan hukuman yang lebih berat terhadap
pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada
karyawan yang mengambil tindakan korektif sebelum dilakukan hukuman
yang lebih serius.
5. Tujuan Disiplin Kerja
Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama disiplin pegawai adalah demi
kelangsungan organisasi atau perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan baik hari ini maupun hari esok. Menurut
Sastrohadiwiryo (2003 : 292) secara khusus tujuan disiplin pegawai, antara lain :
a) Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan
ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan
b) Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu
yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan
yang diberikan kepadanya.
c) Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana,
barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.
d) Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan
normanorma yang berlaku pada organisasi.
e) Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan
harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Factor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Nitisemito (1982) dalam Suharsih, (2005 : 101) faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu
faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu. Faktor dari dalam
tersebut motivasi kerja. Sedangkan faktor dari luar individu meliputi: pendidikan
dan pelatihan, dan kepemimpinan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja
dalam suatu perusahaan.
Menurut Gouzali Saydan (1996:202), faktor-faktor tersebut antara lain :
Besar kecilnya pemberian kompensasi.
1) Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat di jadikan pegangan.

10
4) Keberatan pimpinan dalam mengambil tindakan.
5) Tidak adanya perhatian kepada pada karyawan.
6) Di ciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
7. Pentingnya Disiplin Kerja
Disiplin kerja dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya
disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Ketidakdisiplinan dan kedisiplinan akan menjadi panutan orang lain. Jika
lingkungan kerja semuanya disiplin, tetapi jika lingkungan kerja organisasi
tidak disiplin, maka seseorang pegawai akan ikut disiplin. Tetapi
jika lingkungan kerja tidak disiplin, maka seseorang pegawai juga akan tidak ikut
disiplin. Untuk itu sangat sulit bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tetapi
ingin menerapkan kedisiplinan pegawai, karena lingkungan kerja akan
menjadi panutan bagi para karyawan.
8. Pelaksanaan Disiplin Kerja
Organisasi perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata
tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh
karyawan dalam organisasi. Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan
disiplin antara lain:
a) Peraturan jam masuk, pulang dan jam istirahat.
b) Peraturan dasar dalam berpekaian, dan bertingkah laku dalam
c) pekerjaan.
d) Peraturan cara-cara melakukukan pekerjaan dan hubungan dengan
e) unit kerja lain.
f) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa saja yang tidak boleh
g) dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi dsb.
9. Bentuk dan Sanksi dari Tindakan Indisipliner
Ada beberapa bentuk tindakan sanksi yang di terima oleh seorang karyawan
akibat indispliner yang dilakukannya, yaitu:
a) Teguran Lisan
b) Teguran Tertulis

11
Bentuk isi teguran teraplikasi dalam berbagai macam bentuk, dan secara umum
berbentuk sebagai berikut:
a) Penurunan jabatan
b) Pemindahan posisi
c) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
d) Termasuk pengaduan kepada pihak yang berwajib

BAB III
PENUTUP

12
1. Kesimpulan
Disiplin kerja timbul karena seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah mejadi
bagian dari organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar dan secara sukarela
memenuhi segala peraturan yang berlaku.

Daftar Pustaka

13
Agus Salim, Analisis Dan Implementasi Disiplin Dan Kempotensi Dalam Upaya Peningkatan
Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung, (Tesis Pasca
Sarjana, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta 2018
Fahmi, Irham. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta
Edy, Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Kencana, Jakarta
Indah Puji Hartatik SE, M.M. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana; 2014.
Program Studi Manajemen FEB Unmas Denpasar. 2020. MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA KONSEP, PENGEMBANGAN DAN APLIKASI. Penerbit: CV. Noah Aletheia,
Bali
Qorimah, Nurul. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi dan Studi Empiris). :
Penerbit: Pustaka Abadi, Jember
Tsauri Sofyan. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jember: STAIN Jember Press.
Pandipa, Abd. Khalid Hs. "PENTINGNYA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS." Jurnal
Ilmiah Administratie, Maret 2018: 9-16.

Yoesana, Umy. "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN." eJournal Pemerintahan Integratif,
2013: 13-27.

http://digilib.iainkendari.ac.id/1959/8/8.%20BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 15 Januari


2023
http://ejournal.pin.or.id/site/wp-content/uploads/2013/02/Isi%20ejournal%20oke%20(02-07-13-
02-20-00).pdf, diakases pada tanggal 13 Januari 2023
https://repository.uir.ac.id/5478/7/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 15 Januari 2023

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai