Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN PERIZINAN D1

KABUPATEN MINAHASA SELATAN

MAXI EGETEN

Abstrak : munculnya paradigma good governance.birokrasi pemerintah diharuskan berubah


sikap dan perilakunya serta mampu memberikan layanan publik yang professional, akuntabel
dan transparan sebagaimana keinginan masyarakat. tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan perilaku birokrasi dalam pelayanan
perizinan di Kabupaten Minahasa Selatanyang belum baik. Hasil dari tujuan penelitian ini
diupayakan untuk ditemukannya konsep baru dalam rangka pengembangan ilmu
administrasi publik.
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan maksud bahwa dalam penelitian ini
dapat mengungkap, menguraikan serta memahami fenomena yang terjadi pada Iatar dan
obyek penelitian yang dalam hal ini perilaku birokrasi. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif. Informan ditetapkan berdasarkan
pertimbangan bahwa mereka dianggap dapat memberikan data dan informasi mengenai
perilaku birokrasi pemerintah dalam pelayanan perizinan di Kabupaten Minahasa Selatan
Hasil Penelitian menunjukkan Perilaku Birokrasi Pemerintah dalam pelayanan perizinan di
Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan realitas yang belum baik. Beberapa faktor yang
menyebabkan perilaku birokrasi pemerintah dalam pelayanan perizinan sehingga pelayanan
belum baik antara lain adalah faktor perilaku individu, perilaku kelompok serta struktur
organisasi.

Kata Kunci : Birokrasi Pemerintah, Pelayanan Perizinan


PENDAHULUAN (empowerment), fungsi ini bertujuan untuk
Dalam perspektif negara modern, meneiptakan masyarakat yang mandiri.
birokrasi pemerintah merupakan Ketiga, Pembangunan (development)
instrument administrative yang berperan dalam fungsi pembangunan terkandung
penting dan sangat dibutuhkan untuk maksud untuk secara bertahap
memenuhi kepentingan masyarakat. Oleh meningkatkan kesejahteraan
karena itu, setidaknya ada tiga alasan masyarakat.Rasyid (I999 : 116).
kehadiran birokrasi pemerintah didaerah Berpijak pada alasan tersebut,
sangat diperlukan yaitu: Pertama, maka kehadiran birokrusi pemerintah
Pelayanan (service). Kehadiran birokrasi dianggap penting dan sangat dibutuhkan
pemerintah dengan fungsi pelayanan karena birokrasi merupakan satu-satunya
bertujuan untuk menciptakan kondisi yang institusi formal yang
menjamin bahwa warga masyarakat dapat mendapatkan legitimasi politik
melaksanakan kehidupan mereka seeara masyarakat untuk menjalankan
wajar. Kedua, Pemberdayaan fungsi-fungsi pelayanan, pemberdayaan
dan pembangunan. dengan memiliki harapan masyarakat. Meskipun telah
struktur jaringan terlengkap, terjadi pergeseran dari model birokrasi
memungkinkan birokrasi menjadi institusi otoritarian ke model birokrasi pluralism,
yang mampu menjangkau berbagai masalah birokrasi sebagai pelayan publik
kepentingan masyarakat. Disamping itu, belum banyak berubah, bahkan masih
kehadiran birokrasi dipandang sebagai diperlukan waktu lagi untuk mewujudkan

sebuah solusi atas segala permasalahan birokrasi pemerintah yang

yang sering muncul berkaitan dengan mengedepankan prinsip-prinsip good

pelayanan pemerintahan dan governance.

pembangunan. Sejak diterapkannya kebijakan

Lazimnya sebuah organisasi publik desentralisasi dan otonomi daerah,

yang penling dan strategis, muka dalam birokrasi pemerintah diberi kewenangan
yang luas disertai tanggung jawab penuh
penyelenggaraan urusan publik, birokrasi
pemerintah dituntut memiliki fungsi dan untuk melaksanakan pelayanan kepada

kewenangan yang jelas sebagaimana masyarakat. Melalui kebijakan ini,


menjadi momentum yang baik bagi
diatur secara hukum melalui peraturan
formal. Ketika reformasi bergulir dengan pemerintah daerah dalam

munculnya paradigma good memanifestasikan tugas dan fungsi


pemerintah yaitu pelayanan kepada
governance.birokrasi pemerintah
diharuskan berubah sikap dan perilakunya masyarakat sehingga kesejahteraan

serta mampu memberikan layanan publik masyarakat dapat tereapai.

yang professional, akuntabel dan Undang-Undang Nomor 32 tahun

transparan sebagaimana keinginan 2004 tentang Pemerintahan Daerah

masyarakat. menggariskan bahwa pelayanan publik

Sebagai institusi formal yang merupakan urusan wajib pemerintah


daerah disamping berbagai urusan lainnya.
memegang peran penting nampaknya
birokrasi pemerintah saat ini belum Hal ini mengindikasikan bahwa

berubah seeara substansial terutama dalam pemerintah daerah wajib meningkatkan


kualitas pelayanan publik sesuai dengan
pelayanan publik.Reformasi birokrasi
yang menghendaki adanya perubahan asas-asas penyelenggaraan negara dan

dalam aspek individu maupun organisasi, sekaligné merupakan perwujudan prinsip

merupakan konsekuensi logis dari sebuah utama kebijakan desentralisasi dan

realitas birokrasi yang masih jauh dari otonomi daerah.


Hasil penelitian Governance and pelayanan perizinan pada satu pintu agar
Deceniratizorion Survey (GDS) tahun supaya rantai birokrasi tidak panjang dan
2002 dun kesimpulan Bank Dunia yang lebih efisien. Hal ini berlaku diseluruh
dilaporkan oleh World Development lndonesia dan menjadi salah satu strategi
Report tahun 2004 menemukan sebuah dalam pemulihan ekonomi lndonesia tahun
fakta bahwa penyelenggaraan pelayanan 2013.
publik di Indonesia sangat buruk. Hasil Dewasa ini banyak daerah telah
penelitian ini memberi makna bahwa mengambil kebijakan untuk menerapkan
selama beberapa tahun pelayanan publik pelayanan perizinan satu pintu sebagai
yang dilakukan oleh birokrasi pemerintah upaya reformasi birokrasi. Sebagian
temyata tidak menunjukkan sebuah daerah melaksanakan dengan antusias dan
perubahan kearah yang lebih baik. kreatifitas yang tinggi sehingga pelayanan
Meskipun pemerintah telah menjadi optimal yang akhimya
mengeluarkan berbagai kebijakan yang kesejahteraan masyarakat dapm
berkaitan dengan peningkatan kualitas diwujudkan. Namun demikian banyak
pelayanan, sampai saat ini masih banyak juga daerah yang sudah menerapkan
yang beranggapan bahwa pelayanan yang kebijakan pelayanan satu pintu tetapi
diberikan kepada masyarakat masih diakui belum optimal dilaksanakan. hasil
kurang baik.Banyak kasus pelayanan survey Komisi Pemberantasan Korupsi di
publik menunjnkkan bahwa sering 22 daerah kabupaten/kota menunjukkan
teijadinya diskriminasi pelayanan serta terjadinya penurunan kualitas pelayanan
tidak adanya kepastian dan rata-rata pelayanan yang diberikan
pelayanan.Fenomena seperti ini menjadi masih buruk.
penyebab muneulnya korupsi, kolusi dan Kabupaten Minahasa
nepotisme(KKN), karena para pengguna Selatan Provinsi Sulawesi Utara adalah
jasa eenderung memilih menyogok dengan sebuah daerah otonom yang
biaya tinggi kepada pemerintah untuk memiliki pertumbuhan pesat
mendapatkan pelayanan. Asumsinya diantara 15
adalah dengan menyogok, maka urusan Kabupaten/Kota oleh karena kawasan ini
akan menjadi mudah, eepat dan lanear. dengan sumber daya alam yang melimpah
Berkaitan dengan hal tersebut, mengandung minat investor untuk
pemerintah pusat telah mengeluarkan menanamkan modalnya. Dengan
kebijakan antara lain mengharuskan sendirinya saat ini banyak industri jenis
pabrikan yang tumbuh dan berkembang Pembentukan kantor ini sebagai instansi
didaerah ini. disamping itu keinginan yang memberikan pelayanan langsung
masyarakat untuk membuka usaha kepada masyarakat sebagai upaya atau
memunculkan banyaknya pelaku-pelaku terobosan dalam pengembangan praktek
usaha baik dari sektor barang maupun jasa. pelayanan publik berdasarkan prinsip good
Guna memanfaatkan potensi yang ada governance. Dalam konteks ini, kebijakan
menjadi peluang ekonomi dan pelayanan perizinan telah dikeluarkan oleh
pembangunan, pemerintah Kabupaten pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
Minahasa Selatan mengeluarkan visinya sejak tahun 2009 dengan harapan bahwa
yakni mewujudkan Kabupaten Minahasa pengurusan semua perizinan akan
Selatan yang berdaya saing, beriman, berlangsung cepat,
mandiri melalui percepatan dan ketepatan PXUDK H¿VLHQ VHKLQJJD VHJDOD
pembangunan. Dan salah satu misi yang NHEXWXKDQ masyarakat akan
ditetapkan adalah mewujudkan terpenuhi dan bisa membawa dampak
kepemerintahan yang baik melalui upaya positifbagi
peningkatan pelayanan publik yang lebih pertumbuhan ekonomi.
berkualitas. Dengan visi misi yang Namun demikian, meskipun
ditetapkan, tentunya pemerintah kebijakan lelah diambil oleh Pemerintah
Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Minahasa Selatan lewat
berkomitmen untuk menjalankan peraturan daerah yang dikeluarkan
kebijakan yang ditetapkan yakni ternyata implemenlasi pelayanan
pelayanan perizinan pada satu pintu guna perizinan tidak sesuai dengan apa yang
mendukung strategi pemulihan ekonomi. diharapkan. Hasil survey Ombusmen
Dalam perkembangannya Prnvinsi Sulawesi Utara tahun 2012
pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan bahwa pelayanan perizinan
sejak tahun 2006 telah membentuk Unit yang diberikan pemerimah dianggap
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP) masih belum baik. Kenyataan ini
berdasarkan Peraturan Bupati Minahasa menunjukkan bahwa pemerintah kurang
Selatan nomor 21 tahun 2006. Kemudian peduli dan tidak responsif terhndap
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 keinginan masyarakal yang
Tahun 2009 UPTSP berubah namanya mengharapkan sebuah bentuk pelayanan
menjadi Kantor Pelayanan Perizinan yang berkualitas.
Terpadu Satu Pintu (KPPTSP).
Berdasarkan uraian yang Temuan-temuan dalam
dikemukakan diatas, membawa penelitianpenelitian tersebut
ketertarikan penulis untuk mengadakan kurang memberi penekanan
penelitian tentang perilaku birokrasi kepada aspek perilaku birokrasi
pemerintah dalam pelayanan perizinan pemerintah bahkan kurang mengkaji
dimana bagi penulis permasalahan ini secara tajam faktor-faktor penyebab
sangat penting mengingat kegagalan perilaku birokrasi pemerintah dalam
tugas-tugas pemerintah daerah dalam pelayanan publik juga dalam objek
mewujudkan pelayanan publik yang baik lainnya. Hal-hal yang dikemukakan dalam
dan berkualitas banyak disebabkan oleh penelitian pertama sampai kelima
perilaku birokrasi itu sendiri. Dengan berbeda-beda tetapi tidak terfokus pada
pemikiran tersebut, penulis berkeyakinan
perilaku birokrasi beserta penyebabnya.
penelitian ini akan sangat penting dan
Padahal faktor-faktor penyebab perilaku
strategis bagi penerapan pelayanan
birokrasi pemerintah sangat penting untuk
perizinan di Kabupaten Minahasa
dikemukakan mengingat dimensi faktor
Selatan, disamping itu penting juga untuk
tersebut merupakan hal dominan yang
pengembangan ilmu pengetahuan.
mempengaruhi birokrasi pemerintah
Meskipun penelitian tentang pelayanan
bertindak dan berperilaku. Dengan
publik sudah banyak dilakukan tetapi
demikian perilaku birokrasi pemerintah
khusus penelitian tentang perilaku
dalam pelayanan perizinan menjadi hal
birokrasi pemerintah dalam pelayanan
yang penting dan memerlukan penelitian
perizinan belum banyak dilakukan.
yang mendalam. Berkaitan dengan halhal
Penelitian-penelitian terdahulu
yang diungkapkan, maka saya tertarik
yang fokusnya pada perilaku birokrasi
untuk melakukan penelitian ini dengan
pemerintah antara lain dilakukan oleh
topik "Perilaku Birokrasi Pemerintah
Agus Rasas (2002),Kemudian penelitian
Dalam Pelayanan Perizinan Di
yang dilakukan oleh Libing (2008),
selanjutnya penelitian oleh Azwardi Kabupaten Minahusa SeODWDQ‡

(2002). Kemudian penelitian yang METODE PENELITIAN


dilakukan oleh Budi Setiadi (2011), A. Desain Penelitian
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Didalam penelitian ini penulis
oleh Sugeng Haryono (2013). menggunakan penelitian kualitatif dengan
maksud bahwa dalam penelitian ini dapat
mengungkap, menguraikan serta sebagaimana pengajuan perizinan dari
memahami fenomena yang terjadi pada masyarakat dan tentu saja didukung
Iatar dan obyek penelitian yang dalam hal dengan referensi teori yang ada, yang
ini perilaku birokrasi. Aktivitas penelitian dibangun dalam kerangka pemikiran dan
yang dilakukan melalui serangkaian proposisi. Penelitian ini mengeksplorasi
kegiatan mengumpulkan, menggambarkan dari suatu sistem yang terbatas seeara
dan menafsirkan data tentang situasi yang mendetail, pengumpulan data seeara
dialami, kegialan, hubungan tertentu, mendalam. sedagkan peneliti menelaah
pandangan atau sikap yang ditunjukkan sebanyak mungkin data mengenai subjek
atau tentang keeenderungan yang tampak yang diteliti (Ereswell, 1998:61-62)
dalam proses yang sedang berlangsung. B. Fokus Penelitian
Melalui desain ini dapat diperoleh Penelitian ini terfokus pada
gambaran fenomena, fakta, sifat serta fenomena perilaku birokrasi pemerintah
hubungan fenomenal tentang perilaku
daerah yang memberikan pelayanan
birokrasi pada pelayanan perizinan perizinan kepada masyarakat sehari-hari di
sehingga dapat dilakukan kategorisasi dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
jawaban atas proposisi penelitian sebagai Kabupaten Minahasa Selatan. Fokus
temuan penelitian. Perilaku Birokrasi Pemerintah dalam
Tujuan pendekatan kualitatif penelitian ini menyangkut perilaku
adalah untuk mengungkap dam memahami individu, perilaku kelompok serta struktur
seeara eermat berbagai gejala yang terkait organisasi yang menyebabkan sehingga
dengan masalah dan tujuan pelayanan perizinan belum baik.
penelitian,Disamping itu mengumpulkan
C. Sumber Data
data sebagaimana adanya (das sein)
Data yang dibutuhkan terdiri dari
menurut persepsi dan pandangan dari
dua bagian yaitu data primer dan data
semua komponen yang ada di Kamar
sekunder yang sesuai dengan fokus
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
penelitian yaitu tentang perilaku birokrasi
Kabuputen Minahasa Selatan baik unsur
pemerintah dalam pelayanan perizinan.
pimpinan maupun staf dengan komponen
Data primer merupakan data yang
masyarakat yang melakukan pengurusan
diperoleh dalam bentuk verbal atau
perijiinan dan instansi teknis lainnya yang
katakata atau ueapan lisan langsung dari
berkewenangan dalam melakukan
informan yang berkaitan dengan fokus
peninjauan kelayakan lapangan
penelitian. Selanjutnya data sekunder, pemberian pelayanan perizinan kepada
diperoleh dari dokumen-dokumen dan masyarakat melalui pelayanan perizinan
hasil observasi serta literatur-literatur, yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan.
tulisan-tulisan, rekaman-rekaman gambar
DWDX IRWR SHWD JUD¿N \DQJ E. Instrumen Penelitian

UHOHYDQ dengan fokus penelitian. Untuk dapat memahami makna dan


kualitas penafsiran terhadap fenomena
D. lnforman
perilaku birokrasi aparat pemerintah
Sesuai dengan pendekatan
tersebut yang dijadikan fokus penelitian,
penelitian yang dilakukan yaitu
dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan
pendekatan kualitatif, maka penentuan
langsung oleh peneliti terhadap objek di
informan didasarkan pada kriteria sesuai
lapangan. Karena itu, instrumen dalam
dengan tujuan penelitian. Informan
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
ditetapkan berdasarkan pertimbangan
seeara langsung berhadapan dengan
bahwa mereka dianggap dapat
subjek-subjek yang diteliti dan tidak dapat
memberikan data dan informasi mengenai
digantikan oleh alat lain ataupun oleh
perilaku birokrasi pemerintah dalam
orang lain. Dalam penelitian ini selain
pelayanan perizinan di Kabupaten
peneliti sebagai instrumen utama, peneliti
Minahasa Selatan. Adapun informan yang
menggunakan alat bantu seperti alat
diwawancarai oleh peneliti sehubungan
perekam suara (rape reeorder), alat rekam
dengan penelilian ini berjumlah 5 orang
visual (video reeorder), alat tulis, serta
yang terdiri dari :
laptop untuk menyimpan data hasil
1. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu penelitian serta pedoman wawaneara yang
2. Kepala Sub Bagian Tala sebelumnya teiah disusun oleh peneliti
Usaha KPPTSP
yang berkaitan dengan perilaku birokrasi
3. Seorang pegawai di Loket
4. Seorang masyarakat yang mengurus pemerintah pada pelayanan perizinan di
IMB Kabupaten Minahasa Selatan.
5. Seorang pengusulan Kontraktor
Alasan memilih infonnan yang F. Teknik Pengumpulam Data
dicantumkan tersebut karena kebutuhan Teknik Pengumpulan dalam
penelitian dalam mendapatkan data dan penelitian ini sebagai berikut: Observasi
informasi untuk menjelaskan berbagai
atau Pengamatan; Wawancara; Dokumen
faktor penyebab terjadinya perilaku
atau Studi Kepustakaan
pelayanan yang membawa dampak pada
G. Analisis Data Dengan demikian daerah diberi
Analisis data yang digunakan kewenangan besar untuk mengatur dan
dalam penelitian ini adalah analisa mengurus sendiri pelayanan publik
deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan bidang perizinan. Selanjutnya untuk
terlebih dahulu oleh peneliti sebelumnya meningkatkan pelayanan masyarakat
diinterpretasikan. Artinya data diproses dibidang perizinan maka ditetapkan
lerlebih dahalu melalui prosedur atau Pedoman Organisasi Dan Tatakerja
pentahapan yang sistematis, melaui Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
tahapan umum prosedur pengolahan data berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
kualitatif. akan menentukan apakah Negeri Nomor 20 Tahun 2008 yang
pemerintah mampu memberikan b'ertujuan untuk menyelenggarakan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. kegiatan perijinan yang proses
.jika pemberian pelayanan oleh pemerintah pengelolaannya mulai dari tahap
sangat baik maka akan meningkatkan permohonan sampai tahap terbitnya
kewibawaan dan kepereayaan masyarakat dokumen dilakukan seeara terpadu dalam
terhadap kinerja pemerinlah itu sendiri. satu pintu dan satu tempat.
Kepereayaan ini panting, karena akan Dalam upaya menjamin
menjadi modal sosml dalam membangun keterpaduan pelayanan perijinan seeara
hubungan dan kerjasama antara berdaya guna dan berhasil guna maka
pemerinlah dan masyarakat. Dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
adanya kepereayaan masyarakat akan telah mengeluarkan kebijakan yang
memberikan sebuah legitimasi kepada tertuang dalam Perda Nomor 10 Tahun
pemerintah dalam semua keputusan dan 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
kebijakan yang dihasilkannya. Kantor Pelayanan Périzinan Terpadu Satu

PEMBAHASAN Pintu yang bertujuan untuk

Undang-Undang Nomor 32 penyederhanaan pelayanan dari segi

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah waktu, prosedur dan biaya pemberian izin

mengamanatkan bahwa daerah memiliki yang dilakukan seeara terpadu dalam satu

kewenangan membuat kebijakan daerah pintu. .

untuk memberi pelayanan, peningkatan Untuk lebih mempertegas

peranserta, prakarsa dan pemberdayaan komitmen terhadap pelayanan


masyarakat yang bertujuan pada maka ditetapkan visi organisasi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. yaitu terwujudnya pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas menumbuhkan keinginan masyarakat
di bidang perizinan dan non perizinan untuk memiliki perizin-an sesuai
melalui pelayanan prima. Sedangkan ketentuan yang berlaku, serta
misinya adalah, meningkatkan standar meningkatkan kualitas sumberdaya
dan mutu pelayanan perizinan dan non manusia aparat kantor KPPTSP sebagai
perizinan, mewujudkan kesiapan aparat, upaya terwujudnya pelayanan publik

sarana dan prasarana pelayanan. profesional dan berkualitas.

Penyelenggaraan Birokrasi Dalam Di Kabupaten Minahasa Selatan,

Pelayanan Perizinan di Kabupaten berdasarkan data dari Kantor Pelayanan

Minahasa Selatan Perizinan Terpadu Satu Pintu terdapat 11

Penyelenggaraan pelayanan izin yang dikelola dan dikeluarkan yaitu :.

perizinan di Kabupaten Minahasa Selatan izin mendirikan bangunan, izin tempat


penjualan minumun beralkohol, izin
merupakan upaya birokrasi pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak Trayek, izin usaha perikanan, izin

sipil warga masyarakat atas pelayanan menampung dan mengirim eap tikus.
meng usul jasa konstruksi, izin usaha
administrasi. Pemberian pelayanan
perizinan oleh birokrasi pemerintah perdagangan, tanda daftar perusahaan.

kepada masyarakat sebetulnya merupakan Tanda daftar gudang, izin pungutan rumah
makan. Disamping itu,petugas yang
implikasi dari fungsi aparat Negara
sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena mengelola perizinan sebanyak 11 orang

itu, peran pemerintah dalam pemberian ditambah dengan tim teknis dari instansi
terkait.
pelayanan sangat penting dan strategis
karena dan perangkat-perangkat Namun demikian, fakta yang ada

mekanisme, sistem dan prosedur serta menunjakkan bahwa penyelenggaraan

aturan hukum yang berkaitan dengan pelayanan perizinan oleh birokrasi

pelayanan perizinan seeara optimal, pemerinlah di Kabupaten Minahasa

mewujudkan pelayanan perizinan dan non Selatan belumlah sebagaimana yang

perizinan yang eepal dan tepat kepada diharapkan masyarakat. Banyak keluhan

masyarakat melalui pemanfaatan teknologi terlontar dari masyarakat oleh karena

informatika, mewujudkan pelayanan masih banyak kekurangan yang terjadi

perizinan yang transparan dan tepat waktu dalam pemberian pelayanan perizinan baik

melalui peningkalan disiplin dan etos kerja yang berkaitan dengan prosedur cara

berdasarkan hukum/aturan yang berlaku,


pelayanan, waktu penyelesuian pekerjaan, birokrasi pemerintah dalam pelayanan
keberadaan pegawai yang kesemuanya perizinan sehingga pelayanan belum
berkaitan dengan pola kerja dan perilaku baik antara lain adalah faktor perilaku
yang ditunjukkan oleh pegawai itu sendiri individu, perilaku kelompok serta
ketika melayani masyarakat seperti sikap struktur organisasi.
yang ditunjukkan oleh pegawai 2. Perilaku individu yang didalamnya
kemampuan dalam penyelesaian menyangkut kemampuan petugas
pekerjaan, struktur organisasi yang masih terbatas. Oleh karena
mengulur dan menata pola kerja pegawai. keterbatasan kemampuan tersebut
Demikian pula halnya dengan kebijakan sangat mempengaruhi perilaku
pelayanan perizinan belum dapat petugas sehingga pelayanan menjadi
mengakomodir berbagai kepentingan dan kurang baik. Kemudian adanya sikap
kebutuhan masyarakat. Dapat diakui petugas yang kurang menyenangkan
bahwa kinerja pelayanan perizinan belum yang mempengaruhi petugas lewat
baik karena perilaku birokrasi pemerintah reaksi yang ditunjukkan dalam
yang didalamnya menyangkut perilaku melayani masyarakat. Disamping itu,
individu perilaku kelompok dan struktur adanya motivasi petugas yang
organisasi. didorong oleh kebutuhan sehingga
menyebabkan pemberian pelayanan
KESIMPULAN DAN SARAN
kepada masyarakat menjadi kurang
A. Kesimpulan
baik.
Berdasarkan hasil dan
3. Aspek perilaku kelompok sebagai
pembahasan penelitian mengenai
suatu intensitas maupun kebersamaan
Perilaku Birokrasi Pemerintah Dalam
yang muncul alas dasar kesamaan
Pelayanan Perizinan di
pekerjaan dan kesamaan kepentingan
Kabupaten Minahasa Selatan
menyebabkan pelayanan menjadi
maka di peroleh kesimpulan
karang baik. Adanya ketidaksamaan
sebagai berikut: kepentingan masingmasing petugas
1. Perilaku Birokrasi Pemerintah dalam menyebabkan pola kekersamaan
pelayanan perizinan di Kabupaten dalam interaksi dan aktivilas menjndi
Minahasa Selatan menunjukkan terganggu bahkan
realitas yang belum baik. Beberapa
faktor yang menyebabkan perilaku
menjuUXV SDGD NRQ LN - Bagi kalangan akademisi seyogyanya
Vehingga mempengaruhi pemberian perlu dilakukan penelitian lanjutan
pelayanan kepada masyarakat. tentang perilaku birokrasi pemerintah
4. Aspek struktur organisasi turut pula dalam pelayanan perizinan untuk
menyebabkan pelayanan perizinan memperkaya khazana pengetahuan
menjadi kurang baik. Kurangnya dalam kajian ilmu administrasi publik.
penerapan spesialisasi dalam - Jika memungkinkan penelitian ini bisa
pekerjaan dan keahlian diikuti dengan dijadikan rujukan normatif bagi daerah-
kurangnya kejelasan dalam prosedur daerah. sebugai upaya reformasi
dan kewenangan yang terbatas perilaku birokrasinya dalam pelayanan
menyebabkan formalisasi menjadi penzinan demi mewujudkan
rendah. Disamping itu dengan adanya kesejahteraan bagi masyarakat.
sentralisasi menyebabkan petugas
2. Saran Praktis
kurang berpartisipasi dan tidak
- Perlu dilakukan perubahan dalam aspek
dilibatkan dalam pengambilan
perilaku birokrasi pemerintah agar
keputusan sehingga berdampak bagi
pelayanan perizinan menjadi lebih baik.
pemberian pelayanan perizinan
- Perubahan mendasar yang
kepada masyarakat. perlu
5. Berdasarkan kesimpulan yang telah diperbaiki adalah aspek individu yang
diuraikan maka penelitian ini menyangkut kemampuan, sikap sorta
berupaya mengembangkan teori motivasi petugas.
tentang perilaku organisasi yang - Perlu adanya perubahan struktur
dikemukakan oleh Robbins and Judge organisasi dalam hal penerapan
(2008) juga penelitian ini spesialisasi, formalisasi sena
menghasilkan konsep baru yaitu sentralisasi.
perbaikan perilaku birokrasi - Perlu adanya kebijakan pemerintah
pemerintah dalam pelayanan daerah untuk menyediakan insentif
perizinan sangat bergantung pada diluar gaji dan TKD.
perilaku individu, perilaku kelompok - Perlu adanya pemberian penghargaan
serta struktur organisasi yang ada. atas prestasi yang dicapai petugas

B. Saran dalam bekerja.

1. Saran Akademik
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Saifuddin.1995 Sikap Manusia,
Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta. Penerbit
Pustaka
Pelajar
Dwiyanto Agus dan Bavola Kusurnasari.
2001. Rente dalam Birokrasi
Pelayanan Publik dalam Policy
Brief. Yogyakarta : Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan
Gibson, James L.. Jhon M. Ivanicevich
James H, Donelly.1996. Organisasi
Perilaku. Struktur dan Proses. Jilid I.
Terjemahan Nunuk Adiarni.
Jakarta : Binarupa Aksara.
Ndraha, Talidzuhu.2010. Kybernology
(Ilmu Pemerintahan Baru) I. Jakarta
: Rineka Cipta
Rasyid, Muhammad Ryaas. 1998.
Pemerintahan yang Amanah.
Jakarta :PT. Bina Rena Pariwara
Sedarmayanti. 2010. Reformasi
Administrasi Publik. Reformasi
Birokrasi dan Kepemimpinan Masa
Depan. Bandung : PT Refika
Aditama

Anda mungkin juga menyukai