NASKAH PUBLIKASI
Oleh
SUWANTO
NIM. 090563201063
4. Assurance (Jaminan)
Assurance (Jaminan) adalah Berdasarkan tabel di atas dapat kita
pengetahuan dan keramahan petugas lihat bahwa hasil rekapitulasi indikator-
pemberi layanan serta kemampuan mereka indikator dimensi empathy menunjukkan
untuk menginspirasi kepercayaan dan bahwa kualitas layanan pembuatan kartu
kenyamanan bagi pengguna layanan. keluarga pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
Rekapitulasi tanggapan responden mengenai dimensi berada pada kategori Baik (2,50-3,24)
assurance (jaminan) dengan skor rata-rata sebesar 2,91. Meski
Rata-
No. Indikator
Rata
Kategori demikian perlu dilakukan pembenahan pada
1 Pengetahuan pegawai 3,07 Baik aspek keadilan pegwai dalam memberikan
dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan
pelayanan.
masyarakat
2 Sikap ramah dan sopan 3,08 Baik Rekapitulasi Dimensi Kualitas Pelayanan
pegawai
3 Kemampuan pegawai 3,23 Baik
menumbuhkan rasa Rata-
No. Dimensi Kategori
percaya dan keyakinan Rata
terhadap pelayanan yang 1 Tangibles (bukti fisik) 2,94 Baik
diberikan 2 Reability (kehandalan) 2,84 Baik
Rata-Rata 3,13 Baik 3 Responsiveness (daya 3,15 Baik
tanggap)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat 4 Assurance (jaminan) 3,13 Baik
5 Emphaty (empati) 2,91 Baik
bahwa hasil rekapitulasi indikator-indikator
Rata-Rata 2,99 Baik
dimensi assurance (jaminan) menunjukkan
bahwa kualitas layanan pembuatan kartu
Berdasarkan tabel diatas, skor rata-
keluarga pada Dinas Kependudukan dan
rata dari kelima dimensi kualitas yang
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
digunakan, yaitu Tangible (bukti fisik),
berada pada kategori Baik (2,50-3,24)
Reability (Kehandalan), Responsiveness
dengan skor rata-rata sebesar 3,13.
(Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), dan
Emphaty (Empati), yaitu sebesar 2,99 yang
5. Emphaty (Empati)
berada pada kategori Baik (2,50-3,24).
Emphaty (empati), yaitu sikap tegas
Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
tapi penuh perhatian terhadap konsumen,
pelayanan pembuatan kartu keluarga pada
sehingga memudahkan dalam melakukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Informasi menyangkut prosedur pembuatan
Kota Tanjungpinang adalah BAIK. Kartu Keluarga akan sangat bermanfaat
apabila diketahui oleh masyarakat, tetapi
Faktor-Faktor Penghambat Kualitas fakta yang ada, mengenai prosedur yang
Pelayanan Kartu Keluarga Pada Dinas berlaku, sehinngga mengakibatkan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kurangnya peran aktif dan kerja sama dari
Kota Tanjungpinang masyarakat selaku pemohon pembuatan
1. Faktor Internal Kartu Keluarga.
Berdasarkan penelitian yang telah 2. Faktor Eksternal
dilakukan, ditemukan beberapa kendala Kendala eksternal yang dihadapi
yang dihadapi dalam pelayanan pembuatan dalam pelayanan pembuatan Kartu
Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan Keluarga diantaranya yaitu adanya
dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang pedaman listrik yang sering terjadi yang
diantaranya yaitu kenyamanan ruang mengakibatkan proses pembuatan Kartu
tunggu pelayanan, kendala yang signifikan Keluarga menjadi terhambat dan menjadi
terjadi adalah sempitnya ruang tunggu serta salah satu kendala, mengingat peralatan
jumlah kursi yang disediakan tidak yang digunakan proses pembuatan Kartu
mencukupi untuk menampung seluruh Keluarga adalah perlatan elektronik. Jika
masyarakat yang sedang melakukan proses terjadi pemadaman listrik tersebut, segala
pelayanan. bentuk kegiatan dalam proses pembuatan
Kemudian kendala yang sering terjadi Kartu Keluarga menjadi terhenti.
dalam proses pelayanan pembuatan Kartu Sering padamnya listrik menjadi
Keluarga di Dinas Kependudukan dan pelayanan pegawai dalam hal kualitas
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang pekerjaan pegawai, dan juga kuantitas
adalah kerusakan peralatan pendukung pegawai menjadi menurun, karena
dalam pembuatan Kartu Keluarga seperti penyelesaian pekerjaan dalam jumlah yang
komputer dan printer. ditargetkan menjadi berkurang. Pelayanan
Selain itu ketidaklengkapan terhadap masyarakat menjadi terganggu dan
persyaratan pemohon dalam mengajukan pekerjaan pegawai menjadi bertambah
permohonan pembuatan Kartu Keluarga banyak di saat memulai pekerjaan di saat
dan kesadaran pentingnya dalam memiliki listrik sudah normal kembali, inilah yang
Kartu Keluarga. Hal ini tentunya akan menjadi faktor penghambat dalam
menjadi penghambat dalam proses dalam pelayanan pembuatan Kartu Keluarga.
pembuatan Kartu Keluarga, karena petugas Terjadinya pemadaman listrik yang
operator akan mengalami kesulitan dalam tidak menentu menjadi kendala pencetakan
memproses pembuatan Kartu Keluarga jika Kartu Keluarga, yang menggunakan
persyaratan yang ditentukan tidak lengkap fasilitas listrik yaitu peralatan seperti
dan kesadaran masyarakat yang tidak peduli komputer, Printer, dan Jaringan Database,
mengenai Kartu Keluarga. sehingga pemadam listrik yang terjadi
Ketidaklengkapan persyaratan yang menjadi faktor penghambat bagi pelayanan
diberikan masyarakat dapat disebabkan pegawai dalam menjalankan tugas yang
karena kurangnya informasi dan sosialisasi telah diberikan kepada pegawai yang
yang masyarakat dapatkan mengenai bersangkutan.
prosedur pembuatan Kartu Keluarga.
V. PENUTUP Sipil Kota Tanjungpinang dalam proses
A. Kesimpulan pelayanan pembuatan kartu keluarga
Berdasarkan pada pembahasan bab dikategorikan Baik dengan skor rata-
sebelumnya, maka peneliti dapat rata 3,13.
memberikan kesimpulan bahwa kualitas 5. Pada dimensi Emphaty (empati) di
pelayanan pembuatan kartu keluarga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sipil Kota Tanjungpinang dalam proses
Kota Tanjungpinang dikategorikan BAIK pelayanan pembuatan kartu keluarga
dengan skor rata-rata 2,99. Adapun dikategorikan Baik dengan skor rata-
kesimpulan dari masing-masing dimensi rata 2,91. Hanya saja masih ada yang
yang digunakan adalah sebagai berikut: mengeluhkan soal ketidakadilan
1. Pelayanan pembuatan kartu keluarga di beberapa pegawai dalam memberikan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan pelayanan.
Sipil Kota Tanjungpinang untuk 6. Faktor-Faktor Penghambat Kualitas
dimensi Tangible (bukti fisik) secara Pelayanan Kartu Keluarga Pada Dinas
keseluruhan dikategorikan Baik dengan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
skor rata-rata 2,94, namun masih ada Kota Tanjungpinang yaitu faktor
beberapa kekurangan yang harus internal seperti ruang tunggu yang
dibenahi yaitu kenyamanan tempat sempit dan kurangnya kursi yang
melakukan pelayanan seperti kurang disediakan, kerusakan pada peralatan
luasnya ruang pelayanan dan jumlah penunjang, ketidaklengkapan
kursi tunggu yang belum memadai. persyaratan pemohon, serta kesadaran
2. Pada dimensi Reliability (kehandalan) pentingnya dalam memiliki Kartu
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Keluarga. Sedangkan faktor eksternal
Sipil Kota Tanjungpinang dalam proses seperti seringnya pemadaman listrik
pelayanan pembuatan kartu keluarga yang mengakibatkan proses pembuatan
dikategorikan Baik dengan skor rata- Kartu Keluarga menjadi terhambat.
rata 2,84. Namun masih ada beberapa B. Saran
kekurangan yang harus segera Adapun saran yang dapat diberikan
diperbaiki yaitu pelayanan pembuatan sehubungan dengan kualitas pelayanan
kartu keluarga yang tidak sesuai pembuatan kartu keluarga pada Dinas
dengan waktu yang dijanjikan. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
3. Pada dimensi Responsiviness (daya Tanjungpinang adalah sebagai berikut :
tanggap) di Dinas Kependudukan dan 1. Demi kepuasaan masyarakat,
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang diharapkan pihak Dinas Kependudukan
dalam proses pelayanan pembuatan dan Pencatatan Sipil Kota
kartu keluarga dikategorikan Baik Tanjungpinang meningkatkan kualitas
dengan skor rata-rata 3,15. namun ruang pelayanan, seperti memperluas
masih ada beberapa kekurangan yang ruang pelayanan dan menambah jumlah
harus dibenahi yaitu masalah kecepatan kursi pada ruang tunggu/ruang
pegawai dalam melakukan proses pelayanan.
pelayanan. 2. Demi kelancaran pelayanan Dinas
4. Pada dimensi Assurance (jaminan) di Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kota Tanjungpinang sebaiknya
meningkatkan kualitas dan kuantitas
fasilitas penunjang pelayanan Moenir, H.A.S, 2002, Manajemen Kantor,
pembuatan kartu keluarga seperti Jakarta: Yudhistira
komputer, printer, mesin genset, dll.
Karena faktor tersebut yang juga sering ………………, 2006, Manajemen
menghambat proses layanan sehingga Pelayanan Umum di Indonesia,
mengakibatkan ketidakjelasan waktu Jakarta: Bumi Aksara
penyelesian.
3. Pegawai diharapkan lebih Nasution, M.N, 2001, Manajemen Mutu
meningkatkan kecermatan dalam Terpadu (Total Quality Management),
memberikan pelayanan, demi Jakarta: Ghalia Indonesia
menghindari kesalahan-kesalahan yang
tidak perlu seperti kesalahan Pasolong, Harbani, 2013, Teori
pengimputan data kartu keluarga. Administrasi Publik, Bandung:
4. Dalam memberikan pelayanan pada Alfabeta
masyarakat, pegawai sebaiknya
bersikap adil dengan tidak Rahmayanti, Nina, 2013 Manajemen
mendahulukan kepentingan keluarga, Pelayanan Prima, Yogyakarta: Graha
tetangga ataupun teman dekat. Ilmu