Anda di halaman 1dari 3

Smart Governance sebagai unsur penting implementasi Smart City dari Policy Maker

Oleh Jurnalis J Hius*

Smart Governance atau tata kelola pemerintahan yang cerdas adalah salah satu bagian dari terwujudnya
Smart City. Secara utuh smart city terdiri dari 6 dimensi pembentuk yaitu smart governance, smart
environment, smart living, smart people, smart mobility dan smart people (Cohen, B., 2013. What Exactly
Is A Smart City?)

Banda Aceh, dengan tagline Islamic Smart City harus menerapkan konsep Smart Governance yang lebih
ditekankan pada peningkatan peran pemerintah sebagai pengayom dan pemberi pelayanan kepada
masyarakat, disamping itu juga terdapat peran masyarakat sebagai partisipan dan objek pembangunan
(Konsep Kota Madani). Pemerintahan yang cerdas adalah pemerintah yang dapat memaksimalkan
potensi yang dimiliki dan meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi. Kearifan lokal juga
mengindentifikasikan seberapa smart pemerintah dalam pengelolaan pemerintahannya.

Gambaran smart governance dapat dilihat dari syarat-syarat untuk mewujudkannya, yang dimaksudkan
agar kita mendapatkan gambaran yang jelas dan spesifik sehingga dengan mudah dapat menyusun
rencana implementasinya. Poin-poin penting terkait gambaran smart governance antara lain :

Keterbukaan informasi publik


Pemerintah merupakan pelayanan masyarakat yang bertanggung jawab kepada masyarakat. Oleh
karena itu sudah seharusnya informasi terkait rencana pembangunan dipublikasikan secara luas
melalui berbagai media informasi. Aplikasi PPID Online di Pemkot Banda Aceh merupakan salah satu
inovasi yang telah dilakukan untuk mendukung poin ini. Masukan masyarakat sangat penting karena
objek pembangunan adalah masyarakat dalam arti lebih luas, yang didalamnya termasuk pihak
swasta, masyarakat dan pemerintah itu sendiri.

Memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakatnya (Kota Mandiri)
Kota mempunyai daya tarik yang sangat besar bagi setiap individu untuk mendatanginya dan ikut
menikmati fasilitas dan pelayanan yang disediakan. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
penduduknya yang seiring waktu semakin meningkat dibutuhkan sebuah manajemen pengelolaan
sumber daya yang baik, yang dalam hal ini merupakan kewenangan pemerintah sebagai kordinator
dan sumbu pembangunan kota.

Pemerintah yang cerdas adalah pemerintah dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang
dimiliki dan meminimalisir kendala yang dihadapi. Sumber daya alam seperti pertambangan,
kehutanan dan pertanian sangat jarang dimiliki oleh sebuah kota. Potensi terbesar yang dimiliki kota
adalah potensi sumber daya manusia dan letak geografis yang relatif strategis. Pengelolaan potensi
tersebut akan lebih tinggi nilainya jika dikelola secara tepat. Menjalin hubungan yang sinergis
dengan kawasan hinterland sangat mendukung penyediaan kebutuhan kota. Secara singkat, kota
yang mandiri adalah kota yang dapat membiayai kebutuhannya dengan mengandalkan potensi
besar yang dimilikinya dan menjalin hubungan salaing melengkapi dengan kawasan sekitarnya.

Smart Culture
Kota yang cerdas bukan hanya kota yang memanfaatkan teknologi canggih dalam setiap aspek
kehidupannya. Kota yang cerdas juga merupakan kota yang dapat mempertahankan jati diri dan
karakter khas kota tersebut. Model Kota Madani yang memanfaatkan konsep Civil Society adalah
brand image sendiri bagi kota Banda Aceh selain Bandar Wisata Islami yang dapat menjadi daya
tarik utama. Identitas kota terbentuk dari kebudayaan lokal yang dimiliki. Mempertahankan dan
melestarikan kebudayaan lokal adalah sebuah langkah cerdas pemerintah untuk menuju tata kelola
pemerintahan yang cerdas. Kehilangan identitas kota merupakan kemunduran besar bagisebuah
peradaban.

Dapat mengeluarkan pendapat, ide dan keinginan secara langsung


Pemerintah menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memberikan ide, gagasan, saran, kritik dan
keinginannya secara langsung. Sistem online melalui smart phone dinilai sangat efektif. Dalam waktu
singkat, pemerintah memberi respon dan solusi yang tepat terkait pengaduan yang disampaikan.
Sehingga dirasakan tidak ada jarak antara pemerintah dan masyarakat, dengan begitu akan
menimbulkan rasa aman dan nyaman sebagai bagian dari sebuah kota modern. Aplikasi Lapor
Online dan Layanan Pengaduan Masyarakat (LPM) di Pemkot Banda Aceh adalah invasi yang bagus
untuk poin ini

Memberikan jaminan pekerjaan bagi warganya


Pendidikan merupakan investasi yang dirasakan semakin hari semakin mahal harganya. Hal tersebut
kadang bertolak belakang dengan hasil yang diharapkan. Sekolah-sekolah secara rutin melahirkan
lulusan-lulusan baru dalam bidangnya masing-masing. Pemerintah yang cerdas adalah pemerintah
yang dapat menciptakan peluang pekerjaan yang lebih besar dari pada pencari pekerjaan.
Sekolah-sekolah tidak hanya bertanggung jawab melahirkan lulusan baru, tetapi juga membantu
pemerintah dalam penyaluran pekerjaan. Jaminan pekerjaan yang layak menjadi mimpi setiap
orang tua. Sehingga pendidikan tetap menjadi investasi yang paling berharga bagi orang tua peserta
didik itu sendiri.

Menyediakan sistem transportasi yang handal dan murah


Penyediaan transportasi masal yang handal dan terjangkau merupakan mimpi dari semua lapisan
masyarakat. Dampak positif jika pemerintah dapat menyediakan transportasi yang handal adalah;
mengurangi kepadatan lalu lintas, mengurangi tingkat pencemaran udara, mengurangi tingkat
konsumsi bahan bakar minyak, mengurangi biaya pemeliharaan jalan dan kelengkapannya, efisiensi
personil pengamanan jalan raya, meningkatkan pemasukan kas daerah. Hal ini pastinya harus
memenuhi syarat seperti: Angkutan umum yang nyaman dengan kapasitas yang besar, Banyak
alternatif jenis angkutan, ongkos terjangkau, jumlah angkutan lebih besar dari jumlah penumpang,
melayani keseluruhan sudut kota dan yang paling sangat penting adalah terintegrasi dengan moda
transportasi lainnya. Banda Aceh belum memiliki integrasi ini, semua moda transportrasi masih pada
jalurnya sendiri, sehingga kepemilikan kendaraan bermotor pribadi semakin banyak ditambah faktor
mudahnya mendapatkan kendaraan tersebut, efeknya jalanan Banda Aceh akan semakin sesak,
terutama di peak hour

Children-Friendly Cities
Kota yang cerdas harus dapat menciptakan rasa aman bagi warganya, terutama anak-anak. Aktivitas
dan mobilisasi anak-anak dewasa ini semakit tinggi seiring dengan peningkatan kecerdasan dan
perkembangan teknologi informasi. Semakin besar kota maka kegiatannya pun semakin kompleks,
begitu juga dengan permasalahan yang dihadapi. Kriminalitas menjadi salah satu dampak negatif
perkembangan kota dan ironisnya sebagian besar korban kriminalitas adalah anak-anak. Pemerintah
yang cerdas harus dapat memberikan perlindungan kepada anak-anak dan menghilangkan
kekhawatiran orang tua akan keselamatan anak-anaknya. Sumber daya manusia (aparat
pemerintah) dan teknologi dapat membantu terwujudnya children friendly cities.

Prestasi penerapan aplikasi E-Kinerja, E-Disiplin, Pelayanan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Atap (KPPTSP), Layanan Pengadaan Secara Elektroni (LPSE), Sistem Informasi Barang Daerah (SIMBADA),
Perizinan Online adalah beberapa langkap inovatif dari Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menuju
Smart Islamic City.

Inovasi lainnya yang dapat diterapkan adalah Integrasi Sistem Informasi antar SKPD di lingkungan kota
Banda Aceh, terutama pada urusan-urusan yang saling mengaitkan pelayanan SKPD kepada masyarakat.
Portal Kecamatan sebagai pusat informasi kecamatan serta desa di Banda Aceh pun sangat perlu
diimplementasikan secara online. Selain sebagai pusat dan pertukaran informasi antar perangkat camat
dan desa, inovasi ini juga perlu sebagai integrasi layanan kepada masyarakat. Semoga cita-cita Banda
Aceh menuju Smart Islamic City bisa cepat terwujud dan akan diikuti oleh Kota/Kabupaten lainnya di
Aceh.

*) Penulis adalah Pegiat Teknologi Informasi, tengah merampungkan Disertasi dengan tema Banda Aceh Smart
Islamic City (BASIC)

Anda mungkin juga menyukai