Anda di halaman 1dari 70

RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen
SISTEM KESEHATAN NASIONAL bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
(SKN) tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Perpres No 72 Tahun 2012 *dokumen kebijakan pengelolaan kesehatan


sebagai acuan dalam penyelenggaraan
“Sistem Kesehatan Nasional” pembangunan kesehatan

Komponen pengelolaan kesehatan disusun


dalam subsistem: SKN mengalami beberapa kali perubahan:
- upaya kesehatan
- penelitian dan pengembangan kesehatan
- pembiayaan kesehatan SKN 1982 SKN 2004 SKN 2009 SKN 2012
- sumber daya manusia kesehatan
- sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
- manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
- pemberdayaan masyarakat.
Upaya Kesehatan Pengelolaan yang terpadu, berkesinambungan, paripurna, dan berkualitas, meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan
Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan : 1 upaya kesehatan pemulihan, baik pelayanan kesehatan konvensional maupun
1. upaya kesehatan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
2. fasilitas pelayanan kesehatan komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan
3. sumber daya upaya kesehatan selalu mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat
4. pembinaan dan pengawasan upaya diutamakan pada penduduk rentan, antara : ibu, bayi, anak,
kesehatan manusia usia lanjut, dan masyarakat miskin

2 Fasilitas pelayanan kesehatan 3 Sumber daya upaya kesehatan 4 Pembinaan dan pengawasan
- fasilitas pelayanan kesehatan perorangan - sumber daya manusia kesehatan dilakukan secara berjenjang
- fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat - fasilitas kesehatan melalui standarisasi, sertifikasi,
- Pembiayaan lisensi, akreditasi, dan penegakan
Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan: - Sarana dan prasarana hukum yang dilakukan oleh
- terpadu, berkesinambungan, dan paripurna - sediaan farmasi dan alat pemerintah bersama dengan
- bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan kesehata organisasi profesi dan masyarakat
- adil dan merata - serta manajemen, informasi, dan
- Nondiskriminasi regulasi kesehatan
- Terjangkau
- teknologi tepat guna
- bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah pengelolaan penelitian dan pengembangan, pemanfaatan dan penapisan
teknologi dan produk teknologi kesehatan yang diselenggarakan dan
dikoordinasikan guna memberikan data kesehatan yang berbasis bukti untuk
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Unsur-unsur terdiri dari :
1 Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
- biomedis dan teknologi dasar kesehatan
- teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik meliputi kegiatan riset untuk memecahkan permasalahan ditinjau dari
- teknologi intervensi kesehatan masyarakat aspek host, agent, dan lingkungan dengan pendekatan biologi molekular,
- humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan bioteknologi, dan kedokteran guna peningkatan mutu upaya kesehatan
masyaraka yang berhasil guna dan berdaya guna

2 Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 3 Teknologi intervensi kesehatan masyarakat
meliputi kegiatan riset untuk menilai faktor risiko penyakit, meliputi kegiatan riset untuk menilai besaran masalah kesehatan
penyebab penyakit, prognosa penyakit, dan risiko penerapan masyarakat, mengembangkan teknologi intervensi, serta menilai reaksi
teknologi dan produk teknologi kesehatan, termasuk obat bahan lingkungan terhadap penerapan teknologi dan produk teknologi guna
alam, terhadap manusia guna peningkatan mutu upaya peningkatan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna guna
Unsur-unsur terdiri dari :
- terpadu, berkesinambungan, dan paripurna
4 Humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyaraka
- akurat dan akuntabel
meliputi kegiatan riset untuk menganalisis bidang sosial, ekonomi, budaya, etika, - persetujuan setelah penjelasan
hukum, psikologi, formulasi-implementasi, dan evaluasi kebijakan, perilaku, peran - bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
serta, dan pemberdayaan masyarakat terkait dengan perkembangan teknologi dan - norma agama
produk teknologi kesehatan guna peningkatan mutu upaya kesehatan yang berhasil - kebenaran ilmiah
guna dan berdaya guna. - perlindungan terhadap subjek penelitian dan etik.
Pembiayaan Kesehatan adalah pengelolaan berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana
kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Unsur-unsur terdiri dari: Dana digali dari sumber Pemerintah, Pemerintah Daerah baik
1 Dana
- Dana dari sektor kesehatan dan sektor lain terkait, dari masyarakat,
- sumber daya maupun swasta serta sumber lainnya yang digunakan untuk
- pengelolaan dana kesehatan. mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan

2 Sumber Daya 3 pengelolaan dana kesehatan


Sumber daya meliputi: sumber daya manusia pengelola, Prosedurpengelolaan dana kesehatan adalah
sarana, standar, regulasi, dan kelembagaan yang digunakan seperangkat aturan yang disepakati dan secara
secara berhasil guna dan berdaya guna dalam upaya konsisten dijalankan oleh para pelaku subsistem
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan pembiayaan kesehatan, baik oleh Pemerintah,
untuk mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah secara lintas sektor, swasta,
maupun masyarakat yang mencakup mekanisme
Prinsip-prinsip subsistem pembiayaan kesehatan penggalian, pengalokasian, pembelanjaan dana
terdiri dari: kesehatan, dan mekanisme pertanggungjawabannya
- Kecukupan
- efektif dan efisien
- adil dan transparan
Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan
dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya

Unsur-unsur terdiri dari: 1 Sumber daya manusia Kesehatan


- sumber daya manusia kesehatan Sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun
- sumber daya pengembangan dan pemberdayaan tenaga pendukung/penunjang kesehatan, mempunyai hak untuk
sumber daya manusia kesehatan memenuhi kebutuhan dasarnya (hak asasi) sebagai makhluk sosial,
- penyelenggaraan pengembangan dan wajib memiliki kompetensi, kewenangan untuk mengabdikan dirinya di
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan bidang kesehatan, mempunyai etika, berakhlak luhur, dan berdedikasi
tinggi dalam melakukan tugasny

sumber daya pengembangan dan pemberdayaan 3 penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan


2 sumber daya manusia kesehatan
sumber daya manusia kesehatan
Penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
adalah sumber daya pendidikan tenaga kesehatan dan
kesehatan meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta
pelatihan sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi
pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan
berbagai standar kompetensi, modul dan kurikulum serta
metode pendidikan dan latihan, sumber daya manusia Prinsip-prinsip terdiri dari:
pendidikan dan pelatihan, serta institusi/fasilitas pendidikan - adil dan merata serta demokratis
dan pelatihan yang menyediakan sarana dan prasarana - kompeten dan berintegritas
pendidikan dan pelatihan
- objektif dan transparan
- hierarki dalam sumber daya manusia kesehatan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan adalah
pengelolaan berbagai upaya yang menjamin keamanan, khasiat/ manfaat,
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
Unsur-unsur terdiri dari: - Makanan adalah komoditi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
1 Komoditi
- Komoditi - Sediaan farmasi harus tersedia dalam jenis, bentuk, dosis, jumlah, dan khasiat yang
tepat
- sumber daya
- Alat kesehatan harus tersedia dalam jenis, bentuk, jumlah, dan fungsinya.
- pelayanan kefarmasian - Makanan harus tersedia dalam jenis dan manfaat.
- Pengawasan
- pemberdayaan masyarakat. Sumber daya manusia yang mengerti dan terampil dalam bidang sediaan
2 Sumber Daya farmasi, alat kesehatan, dan makanan harus dengan jumlah yang cukup serta
mempunyai standar kompetensi yang sesuai dengan etika profesi

3 Pelayanan Kefarmasian 4 Pengawasan


Pelayanan kefarmasian ditujukan Pengawasan komprehensif yang Prinsip-prinsip terdiri dari:
untuk dapat menjamin meliputi standarisasi, evaluasi - aman, berkhasiat, bermanfaat, dan bermutu
penggunaan sediaan farmasi dan produk sebelum beredar, - tersedia, merata, dan terjangkau
alat kesehatan, secara rasional, sertifikasi, pengawasan produk - Rasional
aman, dan bermutu di semua sebelum beredar, dan pengujian - transparan dan bertanggung jawab
fasilitas pelayanan kesehatan produk dengan melaksanakan - kemandirian.
dengan mengikuti kebijakan yang regulasi yang baik (good
ditetapkan regulatory practices)
Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan adalah pengelolaan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan
kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan,
pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem
Unsur-unsur terdiri dari: lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
- kebijakan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
- administrasi kesehatan serangkaian aturan yang dapat berupa kebijakan yang
- hukum kesehatan 1 Kebijakan kesehatan
ditetapkan Pemerintah sebagai pedoman penyelenggaraan
- informasi kesehatan urusan kesehatan
- sumber daya manajemen kesehatan
2 Administrasi kesehatan kegiatan perencanaan, pengaturan, dan pembinaan serta
pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
3 Hukum Kesehatan pembangunan kesehatan
keseluruhan peraturan perundangundangan di bidang kesehatan dan segala
upaya penyebarluasan, penerapan, dan penegakan aturan tersebut dalam
rangka memberikan perlindungan hukum, terutama kepada individu dan Prinsip-prinsip terdiri dari:
masyarakat, dan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
- inovasi atau kreativitas
4 Informasi Kesehatan - kepemimpinan yang visioner bidang
merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data sebagai masukan bagi kesehatan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. - sinergisme yang dinamis
- kesesuaian dengan sistem
5 Sumber daya management kesehatan
pemerintahan Negara Kesatuan
meliputi sumber daya manusia, dana, sarana, prasarana, standar, dan Republik Indonesia (NKRI).
kelembagaan yang digunakan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam
upaya mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat adalah pengelolaan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan, baik perorangan,
kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan guna
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unsur-unsur terdiri dari: Pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi inisiator, motivator,
- penggerak pemberdayaan 1 Penggerak pemberdayaan
dan fasilitator yang mempunyai kompetensi memadai dan dapat
- sasaran pemberdayaan membangun komitmen dengan dukungan para pemimpin, baik
- kegiatan hidup sehat formal maupun nonformal
- sumber daya Perorangan (tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur
2 Sasaran pemberdayaan
masyarakat, dan sebagainya), kelompok (organisasi
kemasyarakatan, organisasi profesi, kelompok masyarakat), dan
3 Kegiatan hidup sehat masyarakat luas serta Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
Kegiatan hidup sehat yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat, berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup
sehingga membentuk kebiasaan dan pola hidup, tumbuh dan sehat (subyek pembangunan kesehatan)
berkembang, serta melembaga dan membudaya dalam kehidupan
bermasyarakat
Prinsip-prinsip terdiri dari:
4 Sumber daya - berbasis masyarakat
- edukatif dan kemandirian
Potensi yang dimiliki oleh masyarakat, swasta, dan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang meliputi: dana, sarana dan prasarana, - kesempatan mengemukakan pendapat
budaya, metode, pedoman, dan media untuk terselenggaranya dan memilih pelayanan kesehatan
proses pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan - kemitraan dan gotong royong.
PENYELENGGARAAN SUBSITEM SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Upaya Kesehatan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pembiayaan Kesehatan

Penyelenggaraan subsistem upaya Penyelenggaraan subsistem Penelitian dan Penyelenggaraan subsistem


kesehatan terdiri dari: pengembangan kesehatan meliputi: pembiayaan kesehatan
- IPTEK kesehatan dihasilkan dari penelitian dan
terdiri dari:
- upaya kesehatan pengembangan kesehatan yang diselenggarakan
oleh pusat-pusat penelitian dan pengembangan - penggalian dana
1. Upaya Kesehatan Primer
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan milik masyarakat, swasta, dan Pemerintah dan - pengalokasian dana
Primer (PKPP) Pemerintah Daerah. - pembelanjaan
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat - Pemanfaatan dan penyebarluasan IPTEK
Primer (PKMP) kesehatan diatur oleh Pemerintah dengan Sumber Daya Manusia Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Sekunder dukungan organisasi profesi, dilakukan dengan
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan membentuk pusat-pusat penelitian dan Penyelenggaraan subsistem sumber
Sekunder (PKPS) pengembangan unggulan, jaringan informasi, daya manusia kesehatan terdiri dari:
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan dokumentasi IPTEK kesehatan - perencanaan sumber daya manusia
Sekunder (PKMS) kesehatan
3. Upaya Kesehatan Tersier - pengadaan sumber daya manusia
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan kesehatan
Tersier (PKPT) - pendayagunaan sumber daya
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat manusia kesehatan
Tersier (PKMT) - pembinaan dan pengawasan mutu
sumber daya manusia kesehatan
- pembinaan dan pengawasan.
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan
Penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat Penyelenggaraan subsistem manajemen,
kesehatan, dan makanan terdiri dari: informasi, dan regulasi kesehatan terdiri dari:
- upaya ketersediaan, pemerataan, dan - kebijakan kesehatan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan - administrasi kesehatan
- upaya pengawasan untuk menjamin persyaratan - hukum kesehatan
keamanan, khasiat/manfaat, mutu produk - informasi kesehatan.
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
serta perlindungan masyarakat dari penggunaan
yang salah dan penyalahgunaan obat dan alat Pemberdayaan Masyarakat
kesehatan;
- upaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian Penyelenggaraan terdiri dari:
- upaya penggunaan obat yang rasional - penggerakan masyarakat
- upaya kemandirian sediaan farmasi melalui - pengorganisasian dalam pemberdayaan
pemanfaatan sumber daya dalam negeri. - Advokasi
- Kemitraan
- Peningkatan sumber daya
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Sistem Jaminan Sosial Nasional suatu tata cara penyelenggaraan program
jaminan sosial oleh beberapa badan
penyelenggara jaminan sosial.

Jaminan sosial meliputi:


• Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional
• Jaminan Kecelakaan Kerja merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional
• Jaminan Hari Tua (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan
• Jaminan Pensiun mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib
• Aminan Kematian (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan


BPJS ASAS
Badan hukum yang dibentuk untuk Kemanusiaan
menyelenggarakan program jaminan Manfaat
sosial Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
UU No 24 Tahun 2011 “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial”
PT. Askes
BPJS KESEHATAN PRINSIP
• Kegotongroyongan
• Jaminan Kesehatan • Nirlaba
• Keterbukaan
PT. Jamsostek • kehati-hatian
BPJS KETENAGAKERJAAN • Akuntabilitas
• Portabilitas
• Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) • kepesertaan bersifat wajib
• Jaminan Kematian (JK) • dana amanat
• Jaminan Hari Tua (JHT) • hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
• Jaminan Pensiun (JP) dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan
program dan untuk sebesar-besar kepentingan
Peserta

Presiden
BPJS KESEHATAN Resmi Beroperasi sejak 1 Januari 2014
TARIF LAMA SEBELUM 2020
Kelas I
Rp. 80.000
Kelas II
Kelas III Rp. 51.000

Rp. 25.500

IURAN PPU
TARIF LAMA TARIF BARU

3% pemberi kerja + 2% peserta 4% pemberi kerja + 1% peserta


*dari gaji/upah *dari gaji/upah
RANGKUMAN MATERY SKB KESEHATAN
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
Total Pasal KESEHATAN yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
205 Pasal sosial dan ekonomis
UU No 36 Tahun 2009

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Promotif Pelayanan Kesehatan Preventif
Asas dan Tujuan suatu kegiatan dan/atau serangkaian adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih masalah kesehatan/penyakit
mengutamakan kegiatan yang bersifat
Hak dan Kewajiban
promosi kesehatan.

Tenaga Kesehatan Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif Pelayanan Kesehatan Kuratif


kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
Pelindungan Pasien mengembalikan bekas penderita ke dalam pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi penyakit, pengurangan penderitaan akibat
Aborsi sebagai anggota masyarakat yang berguna penyakit, pengendalian penyakit, atau
untuk dirinya dan masyarakat semaksimal pengendalian kecacatan agar kualitas penderita
mungkin sesuai dengan kemampuannya. dapat terjaga seoptimal mungkin
Kawasan Tanpa Rokok
Tenaga Kesehatan Pasal 21-29  UU No. 36 Tahun 2014 Pelindungan Pasien
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang Pasal 56
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau (1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya
setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
tersebut secara lengkap.
melakukan upaya kesehatan (2) Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud
- Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum*pasal 22 pada ayat (1) tidak berlaku pada:
- Tenaga kesehatan berwenang untuk *pasal 23 (1) a. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. menular ke dalam masyarakat yang lebih luas;
- Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan *pasal 23 (2) b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) c. gangguan mental berat.
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki Pasal 57
- Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, *pasal 23 (3) (1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya
tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan
pemerintah kesehatan.
- Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam *pasal 24 (1) (2) Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi
Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal:
standar profesi, hak pengguna pelayanan a. perintah undang-undang;
kesehatan, standar pelayanan, dan standar b. perintah pengadilan;
prosedur operasional c. izin yang bersangkutan;
- Ketentuan mengenai kode etikdan standar *pasal 24 (2) d. kepentingan masyarakat; atau
profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) e. kepentingan orang tersebut
diatur oleh organisasi profesi
Aborsi
Kawasan Tanpa Rokok
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
Pasal 115
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
(1) Kawasan tanpa rokok antara lain:
dikecualikan berdasarkan:
a. fasilitas pelayanan kesehatan;
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik
yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit b. tempat proses belajar mengajar;
genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat c. tempat anak bermain;
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan. d. tempat ibadah;
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan e. angkutan umum;
trauma psikologis bagi korban perkosaan f. tempat kerja; dan
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan g.tempat umum dan tempat lain yang
setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri ditetapkan.
dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten
dan berwenang
(2) Pemerintah daerah wajib menetapkan
Pasal 76
kawasan tanpa rokok di wilayahnya.
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama
haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri
c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Menteri
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
merupakan kesepakatan 193 negara anggota Perserikatan
SDGs Bangsa-Bangsa yang ditetapkan untuk meningkatkan
Sustainable Development Goals
kesejahteraan masyarakat global termasuk Indonesia
Terdiri atas:
- 17 Tujuan Berkaitan dengan kesehatan:
- 169 Target 2. Tanpa Kelaparan
- 241 Indikator 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
5. Kesetaraan gender
6. Air bersih dan Sanitasi layak

Pondasi Utama SDGs (5P)


1. Manusia
Bentuk Partisipasi aktif Indonesia dengan mengeluarkan PerpresNo. 2. Planet
59 Tahun 2017 ”Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
3. Kesejahteraan
Berkelanjutan”
4. Perdamaian
5. Kemitraan
Prinsip Pelaksanaan SDGs
1. Universal
Dilaksanakan oleh dunia dengan tujuan dan sasaran yang transformatif,
berpusat pada manusia komprehensif dan jangka panjang
2. Integration
Dilaksanakan secara terintegrasi, pada semua dimensi social, ekonomi,
dan lingkungan (saling terkait)c

3. No One Left Behind


Pilar-pilar SDGs
Dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan serta
1. Pilar Pembangunan soasial
memberi manfaat untuk semua terutama yang rentan
1, 2, 3, 4 dan 5
2. Pilar Pembangunan Ekonomi
7, 8, 9, 10 dan 17
3. Pilar Pembangunan Lingkungan
6, 11,12, 13, 14 dan 15
4. Pilar Pembangunan Hukum dan
Tata Kelolah
16
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
- standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
- standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan
Dasar pada SPM Bidang Kesehatan meliputi:
- petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

SPM BIDANG KESEHATAN DAERAH PROVINSI

Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan

Jenis Jumlah
1. Pelayanan kesehatan 24 jam di Pos Kesehatan bagi penduduk
terdampak terdiri dari:
Obat2an & BMHP Disesuaikan dgn kebutuhan - Dokter umum
Makanan Tambahan u/ Disesuaikan dgn kebutuhan - Perawat
kelompok rentan (MP ASI, MP - Bidan
ibu Hamil, Pemberian
2. Kebutuhan SDM kesehatan untuk pengiriman tim
Makanan untuk Bayi dan anak
(PMBA) dll)
penanggulangan krisis kesehatan:
- Dokter
Kelengkapan Pendukung Disesuaikan dgn kebutuhan
- Perawat
Kesehatan Perorangan
(Hyegiene Kit dan Family Kit)
- Bidan
- Tenaga kesehatan masyarakat terlatih
- Tenaga kesehatan terlatih dalam penanganan kesehatan jiwa
- Apoteker dan/atau Asisten Apoteker
- Tenaga penyuluh/promosi kesehatan.
Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.

Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan

Jenis Jumlah
1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim Gerak
Cepat Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi) yang terdiri dari:
Alat Pelindung Diri Sesuai dengan jumlah petugas - Dokter
yang turun kelapanga n dan
kontak kasus
- Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan
di bidang epidemiologi
Profilaksis/Vitamin/Obat/vak Sesuai dengan jumlah kontak
sin kasus dan populasi berisik
- Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan
di bidang kesehatan lingkungan
Alat pemeriksaan fisik Sesuai jumlah tim yang turun ke
(Stetoskop, thermometer, lapangan
- Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan
dll) di bidang entomologi
Alat dan bahan pengambilan Sesuai jumlah kontak dekat
- Tenaga Laboratorium
spesimen kasus - Tenaga penyuluh/promosi kesehatan
Wadah pengiriman spesimen sesuai dengan jumlah spesimen
- Petugas yang terlibat dalam pelaksanaan penyelidikan
(Specimen carrier) epidemiologi disesuaikan dengan jenis KLB yang terjadi.
Tempat sampah biologis Sesuai kebutuhan 2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari:
- Dokter (umum dan spesialis)
Formulir : 1 set
Form penyelidikan - Perawat
epidemiologi Form/lembar - Petugas radiologi
KIE .Alat tulis yang - Petugas laboratorium
diperlukan - dan lain-lain
SPM BIDANG KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Barang Jumlah
1 ampul x sejumlah sasaran ibu Barang Jumlah
hamil /10 (tergantung status Formulir partograf Sejumlahsasaran ibu bersalin
Vaksin Tetanus difteri (Td) imunisasi ibu)
Kartu ibu (rekam medis) Terintegrasi dengan ibu hamil
Tablet Tambah Darah 90 tab x jumlah ibu hamil
Buku KIA Terintegrasi dengan ibu hamil
Alat deteksi risiko ibu hamil
tes kehamilan Sejumlah ibu hamil
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Kesehatan :
pemeriksaan Hb Sejumlah ibu hamil
- Dokter/ dokter spesialis kebidanan dan kandungan,
pemeriksaan golongan darah Sejumlah ibu hamil - Bidan
Pemeriksaan glukoprotein urin Sejumlah ibu hamil x 15% - Perawat
Kartu ibu/rekam medis ibu Sejumlah ibu hamil
Buku KIA Sesuai kebutuhan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Kesehatan
- Dokter/ dokter spesialis kebidanan
- Bidan
- Perawat
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Pelayanan Kesehatan Balita
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Barang Jumlah Barang Jumlah
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan
Vaksin Hepatitis B0 Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir (KPSP) atau instrumen standar lain Sesuai kebutuhan
Vitamin K1 Injeksi Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir yang berlak
Formulir DDTK Sesuai kebutuhan
Salep/tetes mata Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir Sejumlah sasaran ibu hamil + jumlah
antibiotik Buku KIA balita yang tidak mempunyai buku KIA
Formulir Bayi Baru Lahir Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir Vitamin A Merah
Sesuai Standar
Formulir MTBM Sejumlah 3 x sasaran Bayi Baru Vitamin A Biru
Lahir Vaksin imunisasi dasar : HB0 BCG
Polio IPV DPT-HB-Hib Campak Rubell
Buku KIA Terintegrasi dengan ibu hamil
Vaksin imunisasi Lanjutan : DPT-HB-
Hib Campak Rubella Sesuai standar
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Kesehatan:
Jarum suntik dan BHP
- Dokter/ dokter spesialis anak
Peralatan anafilaktik
- Bidan
- Perawat Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Kesehatan :
- Tenaga kesehatan: 1) Dokter, atau 2) Bidan, atau 3) Perawat 4) Gizi
- Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu: 1) Guru PAUD 2) Kader kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Barang Jumlah Barang Jumlah
Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas
sekolah/madrasah
- Alat ukur berat badan Sesuai jumlah sasaran
Buku Pemantauan Kesehatan Sesuai jumlah anak usia - Alat ukur tinggi badan
pendidikan dasar di luar satuan - Alat ukur lingkarperut
pendidikan dasar seperti di - Tensimeter
pondok pesantren, panti/LKSA - Glukometer
dan lapas/LPKA/posyandu remaja
- Tes strip gula darah
Kuesioner Skrining kesehatan Sesuai jumlah anak usia - Lancet
Pendidikan dasar - Kapas alcohol
Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan - KIT IVA tes
Pelayanan kesehatan usia sekolah mempertimbangkan jumlah anak Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan
dan remaja di dalam sekola usia pendidikan dasar per pelaporan Aplikasi Sistem
sekolah/madrasah,
Informasi Penyakit Tidak
Formulir Rekapitulasi Hasil sama seperti poin 2 Menular (SI PTM
Pelayanan kesehatan usia sekolah
dan remaja di luar sekolah. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Kesehatan: Kesehatan
- Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter gigi, atau 2) Bidan, atau 3) - Tenaga kesehatan: 1) Dokter, atau 2) Bidan, atau 3) Perawat 4) Gizi
Perawat 4) Gizi 5) Tenaga kesehatan masyarakat 5) Tenaga kesehatan masyarakat
- Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi - Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu: 1) Guru 2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor tertentu, kader kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Barang Jumlah Barang Jumlah
Strip uji pemeriksaan : - Sesuai jumlah sasaran: Pedoman pengendalian Minimal 2 perpuskesmas
Gula darah warga negara usia lanjut Hipertensi dan media KIE
- Kolesterol (≥ 60 tahun)
Tensimeter Sesuai kebutuhan
Instrumen Geriatric Sesuai jumlah sasaran
Depression Scale (GDS), warga negara usia lanjut Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan
Instrumen Abbreviated (≥ 60 tahun) Pelaporan Aplikasi Sistem
Mental Test (AMT), dan Informasi PTM
Instrumen Activity Daily
Living (ADL) dalam paket Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
Pengkajian Paripurna - Dokter
Pasien Geriatri (P3G) - Bidan
Buku Kesehatan Lansia Sesuai jumlah sasaran - Perawat
warga negara usia lanjut - Tenaga kesehatan masyarakat
(≥ 60 tahun)
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
- Tenaga kesehatan: 1) Dokter, atau 2) Bidan, atau 3) Perawat
4) Gizi 5) Tenaga kesehatan masyarakat
- Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu, kader kesehatan
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

Barang Jumlah Barang Jumlah


• Glukometer Sesuai kebutuhan dan Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Minimal 1 per
• Strip tes Gula Darah sasaran Gangguan Jiwa (PPDGJ III) atau buku puskesmas
• Kapas Alkohol Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan
• Lancet Jiwa terbaru (bila sudah tersedia)
Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Kit berisi 2 Alat Fiksasi Sesuai kebutuhan
pelaporan Aplikasi SI PTM Penyediaan Formulir Pencatatan dan Sesuai kebutuhan
Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas Pelaporan
Media KIE Sesuai kebutuhan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
- Dokter Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
- Bidan Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa
- Perawat (ODGJ) Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau
- Tenaga kesehatan masyarakat perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan lainnya
Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi Virus
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)
Barang Jumlah Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Media KIE (leaflet, lembar balik, Sesuai kebutuhan Barang Jumlah
poster, banner) Media KIE berupa lembar balik, Sesuai kebutuhan
Reagen Zn TB Sesuai jumlah sasaran terduga TBC leaflet, poster, banner
Masker jenis rumah tangga dan Sesuai kebutuhan sasaran terduga Tes Cepat HIV (RDT) pertama) Sesuai kebutuhan
Masker N95 TBC Bahan medis habis pakai - Sesuai kebutuhan
Pot dahak, kaca slide, bahan habis Sesuai kebutuhan Handschoen - Alkohol swab -
pakai (Oil Emersi, Ether Alkohol Plester - Lancet/jarum steril -
Lampu spirtus /bunsen, ose/lidi), Jarum+spuit yang
rak pengerin sesuai/vacutainer dan jarum
sesuai.
Catridge Tes cepat Molekuler Sesuai kebutuhan
- Alat tulis - Rekam medis berisi Sesuai kebutuhan
Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan
nomor rekam medis, Nomor
pelaporan
fasilitas pelayanan kesehatan
Pedoman/ standar operasional Sesuai kebutuhan pelaksana, nomor KTP/NIK
prosedur
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM:
- Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/
- Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis kulit dan kelamin, atau 2) Perawat 3) Bidan 4)
dokter spesialis paru, atau 2) Perawat 3) Analis Teknik Laboratorium ATLM 5) Tenaga kesehatan masyarakat
Medik (ATLM) 4) Penata Rontgen 5) Tenaga kesehatan masyarakat - Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
- Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu: 1) Pendamping 2) Penjangkauan
tertentu; kader kesehatan
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
PUSKESMAS DAN
KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS
fasilitas pelayanan kesehatan yang TUGAS
menyelenggarakan upaya kesehatan
Melaksanakan kebijakan kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama,
untuk mencapai tujuan pembangunan
PUSKESMAS dengan lebih mengutamakan upaya kesehatan di wilayah kerjanya
promotif dan preventif di wilayah
kerjanya UKM UKP

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:


Landasan hukum:
- Permenkes No 43 Tahun 2019 “Puskesmas” a. paradigma sehat
- Permenkes No 46 Tahun 2015 “Akreditas Puskesmas, Klinik b. pertanggungjawaban wilayah
Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter gigi” c. kemandirian masyarakat
- Permenkes No 44 Tahun 2016 “Pedoman Managemen d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Puskesmas”
- Kepmenkes No 128 Tahun 2004 “Kebijakan Dasar e. teknologi tepat guna
Puskesmas” f. keterpaduan dan kesinambungan.
Kategori Puskesmas Bentuk segi enam (hexagonal)
Irisan dua buah bentuk lingkaran
karakteristik wilayah kerja
Stilasi bentuk sebuah bangunan
• Puskesmas kawasan perkotaan
• Puskesmas kawasan perdesaan Bidang segitiga mewakili tiga faktor
• Puskesmas kawasan terpencil
• Puskesmas kawasan sangat terpencil. Bentuk palang hijau

kemampuan pelayanan Warna putih

• Puskesmas nonrawat inap


• Puskesmas rawat inap.
PERSYARATAN
AKREDITASI PUSKESMAS (1) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan
Akreditasi paling sedikit 3 tahun sekali (2) Dalam kondisi tertentu, pada 1 kecamatan dapat didirikan lebih
dari 1 Puskesmas.
1. Tidak terakreditas (3) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud adalah pertimbangan
Permenkes No 46 Tahun 2015 kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.
2. Terakreditasi dasar “Akreditasi puskesmas, Klinik (4) Puskesmas sebagaimana dimaksud harus memenuhi persyaratan
pratama, Tempat Praktek lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, ketenagaan,
3. Terakreditasi madya
Mandiri Dokter, dan Tempat kefarmasian, dan laboratorium klinik.
4. Terakreditasi utama Prakter Mandiri Dokter Gigi
5. Terkareditasi paripurna
KONSEP DASAR PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Indikator Kecamatan Sehat:
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas: a. Lingkungan sehat
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas: d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
Fungsi
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan 1. Pusat penggerak pembangunan
masyarakat di wilayah kerjanya. berwawasan kesehatan
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga - Pelayanan Kesehatan Perorangan
dan masyarakat berserta lingkungannya - Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan puskesmas


mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
KEDUDUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA

Kedudukan Organisasi
1. Sistem Kesehatan Nasional
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang Struktur Organisasi
bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM di wilayah kerjanya - Kepala Puskesmas
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota - Unit Tata Usaha
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang - Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan - Jarinangan pelayanan puskesmas
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya
3. Sistem Pemerintah Daerah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang Tata Kerja
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang 1. Dengan Kantor Kecamatan
kesehatan di tingkat kecamatan
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama 3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan
- Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan Strata Pertama
kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra (praktek dokter, 4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan Rujukan
masyarakat) 5. Dengan Lintas Sektor
- Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan
kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai
6. Dengan Masyarakat
Pembina (posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK)
UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Upaya Azas penyelenggaraan 2. Azas pemberdayaan masyarakat
3. Azas keterpaduan
1. Upaya Kesehatan Wajib:
4. Azas rujukan
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan Azas pertanggungjawaban wilayah
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan
d. Upaya Perbaikan Gizi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan kegiatan:
Penyakit Menular a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan,
f. Upaya Pengobatan sehingga berwawasan kesehatan
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
2. Upaya Kesehatan Pengembangan: kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
a. Upaya Kesehatan Sekolah c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
b. Upaya Kesehatan Olah Raga diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat kerjanya
d. Upaya Kesehatan Kerja d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata Noted: upaya kesehatan strata pertama oleh Pustu, Pusling, bidan di desa
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung puskesmas lainnya (outreach
activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari pelaksanaan azas
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
pertanggungjawaban wilayah
Azas pemberdayaan masyarakat Azas keterpaduan
a. Keterpaduan lintas program
Kegiatan:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga 1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA
Balita (BKB) dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
b. Upaya pengobatan: posyandu, Pos Obat Desa (POD) 2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
c. Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemulihan gizi, Keluarga lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan
Sadar Gizi (Kadarzi) gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa
d. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan 3. Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
orang tua/wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan promosi kesehatan, kesehatan gigi
Pesantren (Poskestren) 4. Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,
e. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), promosi kesehatan
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
f. Upaya kesehatan usia lanjut: posyandu usila, panti wreda b. Keterpaduan lintas sektor
g. Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
1. Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan
h. Upaya kesehatan jiwa: posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama
Masyarakat (TPKJM)
2. Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian
(TOGA), Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra)
3. Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan
j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): dana sehat,
dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan
kemasyarakatan, PKK, PLKB
4. dll
Azas rujukan

a. Rujukan upaya kesehatan perorangan b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat


Ada tiga fungsi manajemen pusksesmas yang
MANAJEMEN PUSKESMAS
dikenal yakni:
- Perencanaan
- Pelaksanaan dan Pengendalian
- Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Perencanaan Pengawasan dan pertanggungjawaban


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib - Pengawasan
2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan a. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan
langsung.
b. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
Pelaksanaan dan pengendalian kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian pemerintah terkait.
adalah sebagai berikut:
- Pertanggungjawaban
1. Pengorganisasian
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala puskesmas harus
2. Penyelenggaraan
membuat laporan pertanggungjawaban. Laporan tersebut
3. Pemantauan
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta
4. Penilaian
pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui
Badan Penyantun Puskesmas
PEMBIAYAAN
1. Pemerintah
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke
pemerintah kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersana DPRD kabupaten/kota. Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Pendapatan puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan
yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing (retribusi).

3. Sumber lain
Puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain seperti:
1. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada para peserta ASKES.
2. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada peserta Jamsostek.
3. JPSBK/PKPSBBM Untuk membantu masyarakat miskin, pemerintah mengeluarkan dana secara langsung ke
puskesmas.

Apabila sistem Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku, akan terjadi perubahan pada sistem pembiayaan puskesmas. Sesuai
dengan konsep yang telah disusun, direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk
membiayai upaya kesehatan masyarakat, sedangkan untuk upaya kesehatan perorangan dibiayai melalui sistem
Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh pemerintah dalam bentuk
pembayaran premi
Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan Hak dan Kewajiban
Hak
Asas Pembangunan Kesehatan *pasal 2 - Setiap orang berhak atas kesehatan *pasal 4
- Perikemanusiaan - Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses *pasal 5 (1)
atas sumber daya di bidang kesehatan
- Keseimbangan
- Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan*pasal 5 (2)
- Manfaat kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau
- Pelindungan - Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi *pasal 6
- Penghormatan: pencapaian derajat kesehatan
(hak dan kewajiban, keadilan, - Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi *pasal 7
gender dan nondiskriminatif tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab
dan norma-norma agama) - Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan *pasal 8
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang
Tujuan Pembangunan Kesehatan *pasal 3 akan diterimanya dari tenaga kesehatan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan Kewajiban
- Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan *pasal 9
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
agar terwujud derajat kesehatan - Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya *pasal 10
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun social
investasi bagi pembangunan sumber daya - Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
*pasal 11
manusia yang produktif secara sosial dan mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang
ekonomis setinggi-tingginya
- Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat *pasal 12
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya
- Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan *pasal 13
kesehatan sosial.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
PP NO 2 TAHUN 2018 setiap Warga Negara secara minimal.
SPM ditetapkan dan diterapkan Jenis SPM terdiri atas SPM:
berdasarkan prinsip: - Pendidikan *bersifat promotif dan preventif:
- Kesesuaian kewenangan - Kesehatan - peningkatan kesehatan
- Ketersediaan - Pekerjaan umum - perlindungan spesifik
- Keterjangkauan - Perumahan rakyat - diagnosis dini dan pengobatan
- Ketenteraman, ketertiban tepat
- Kesinambungan
- pencegahan kecacatan
- Keterukuran pelindungan masyarakat
- rehabilitasi.
- ketepatan sasaran. - Sosial.

PMK No 4 Tahun 2019 “Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu


SPM Kesehatan Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan”

SPM kesehatan Daerah kabupaten/kota. bersifat promotif dan preventif


SPM kesehatan Daerah provinsi
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk 1. P. kes ibu hamil 7. P. kes usia lanjut
2. P. kes ibu bersalin 8. P. Kes penderita hipertensi
terdampak krisis kesehatan akibat bencana
3. P. kes bayi baru lahir 9. P. Kes penderita Diabetes Mellitus
dan/atau berpotensi bencana provinsi 4. P. kes balita 10. P. Kes gangguan kesehatan Jiwa
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada 5. P. kes pada usia pendidikan dasar 11. P. Kes org terduga Tuberculosis
kondisi kejadian luar biasa provinsi. 6. P. kes pada usia produktif 12. P. Kes org dengan resiko terinfeksi HIV
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
KESELAMATAN PASIEN
suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
KESELAMATAN PASIEN pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
Permenkes No 11 Tahun 2017 mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
“Keselamatan Pasien” tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien dibentuk
merupakan organisasi fungsional dibawah koordinasi Direktorat
Komite Nasional Keselamatan Pasien
Jenderal, serta bertanggung jawab kepada Menteri
Keanggotaannya terdiri dari unsur:
- Kementerian Kesehatan Komite Nasional Keselamatan Pasien menyelenggarakan fungsi:
- Kementerian/lembaga terkait a. penyusunan standar dan pedoman Keselamatan Pasien
- Asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan b. penyusunan dan pelaksanaan program Keselamatan Pasien
c. pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan Insiden, analisis, dan
- organisasi profesi terkait.
penyusunan rekomendasi Keselamatan Pasien
d. kerja sama dengan berbagai institusi terkait baik dalam maupun luar negeri
e. monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Keselamatan Pasien

Penyelenggaraan Keselamatan Pasien,


menerapkan:
a. standar Keselamatan Pasien
b. sasaran Keselamatan Pasien
c. tujuh langkah menuju Keselamatan
Pasien.
Standar Keselamatan Pasien:
I. hak pasien
II. pendidikan bagi pasien dan keluarga
III. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan
IV. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien Sasaran Keselamatan Pasien meliputi :
V. peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan SKP 1. mengidentifikasi pasien dengan benar
Pasien SKP 2. meningkatkan komunikasi yang efektif;
VI. pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien
SKP 3. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
VII. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
Keselamatan Pasien.
diwaspadai
SKP 4. memastikan lokasi pembedahan yang benar,
Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien: prosedur yang benar, pembedahan pada pasienyang
1. membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien benar
2. memimpin dan mendukung staf SKP 5. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko kesehatan; dan
4. mengembangkan sistem pelaporan SKP 6. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan
Pasien
7. mencegah cedera melalui implementasi sistem
Keselamatan Pasien
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
Insiden mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
bertanggung jawab
Penanganan Insiden
langsung →pimpinan
Penanganan Insiden dilakukan melalui fasilitas pelayanan
Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi: pembentukan tim Keselamatan Pasien kesehatan.
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan kegiatan berupa: Keanggotaan paling sedikit terdiri:
cedera, tetapi belum terjadi insiden. - Pelaporan - unsur manajemen fasilitas
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) - Verifikasi pelayanan kesehatan
terjadinya insiden yang belum sampai terpapar - Investigasi - unsur klinisi di fasilitas
ke pasien - analisis penyebab Insiden pelayanan kesehatan
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC) tanpa menyalahkan,
menghukum, dan
insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak Setiap Insiden harus dilaporkan
mempermalukan
timbul cedera →2x24
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) seseorang
Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan pelaporan
Insiden, secara online atau tertulis kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien
PENANGANAN KEJADIAN SENTINEL YANG BERDAMPAK LUAS/NASIONAL

Kejadian sentinel yang berdampak wajib dilaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dan Dinas
luas/nasional meliputi kejadian Kesehatan Kabupaten/Kota.
sentinel yang memiliki potensi
berdampak luas dan/atau kejadian
sentinel yang melibatkan berbagai dilaporkan sesegera mungkin paling lama 1 (satu) jam setelah diketahuinya
fasilitas pelayanan kesehatan lain kejadian sentinel

Pelaporan sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat:


a. lokasi kejadian
b. kronologis kejadian
c. waktu kejadian
d. akibat kejadian
e. jumlah pasien yang mengalami kematian atau cedera berat akibat kejadian
sentinel
RANGKUMAN MATERI
NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
NARKOTIKA menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
UNDANG UNDANG rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
NOMOR 35 TAHUN 2009 menimbulkan ketergantungan
*Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan
Dalam jumlah terbatas, dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium

Narkotika Golongan II Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter dapat
memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah terbatas dan
sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Narkotika Golongan III undangan
Contoh Narkotika gol. I Contoh Narkotika gol. II Contoh Narkotika gol. III
• Papaver Somniferum L • Fentanil • Kodein
• Opium mentah/masak • Hidromorfon • Dihidrokodeina
• Tanaman k o k a kokaina PERMENKES NO 20 TAHUN 2018
• Morfin • Propiram
“Perubahan Penggolongan Narkotika”
• Tanaman ganja • Petidin • Buprenorfina
• Amfetamina • Sufentanil
• Metamfetamina • oksikodon
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
PSIKOTROPIKA bukan narkotika, yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh
UNDANG UNDANG
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
NOMOR 5 TAHUN 1997 khas pada aktivitas mental dan perilaku
*Psikotropika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau ilmu pengetahuan

Psikotropika Golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan


berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
Psikotropika Golongan II pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan
berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
Psikotropika Golongan III
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika Golongan IV berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh Psikotropika Gol. I Contoh Psikotropika gol. II Contoh Psikotropika gol. III Contoh Psikotropika gol. IV
• Brolamfetamina • Amineptina • Amobarbital • Alprazolam
• Etisiklidina • Metilfenidat • Pentobarbital • Diazepam
• Etriptamina • Sekobarbital • Flunitrazepam • Fenobarbital
• Katinona • Klobazam
• PERMENKES NO 3 TAHUN 2017
Mekatinona • Flurazepan
“Perubahan Penggolongan Psikotropika”
• Zolpidem
Tahap rehabilitasi Pengguna Narkoba
PENANGGULANGAN NARKOTIKA
Tahap Rehabilitasi Medis (Detoksifikasi)
4 Langkah Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba dokter akan memeriksa kesehatan fisik dan mental pecandu. Dari hasil
pemeriksaan, dokter kemudian bisa memberikan resep obat tertentu
Pemeriksaan untuk mengurangi gejala sakau
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan
yang dialami dan adakah efek samping yang muncul. Jika si •Tahap Rehabilitasi Non medis
pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka Pada tahap kedua ini, dilakukan di tempat rehabilitasi narkoba yang
terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan tersebar di seluruh Indonesia. Saat berada di tempat rehabilitasi ini,
rehabilitasi. pecandu akan coba dipulihkan agar bisa kembali normal dan terbebas dari
narkoba yang berbahaya
Detoksifikasi
Tahap sini pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat- •Tahap Pembinaan Lanjutan
obatan berbahaya tersebut. Reaksi yang akan dirasakan cukup Pada tahap ini, pecandu sudah bisa kembali ke lingkungan. Namun akan
menyiksa mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit. Selama tetap diawasi sehingga nantinya mantan pengguna ini tidak tergoda
proses detoksifikasi, dokter akan meringankan efek yang tidak untuk kembali ke jalan yang salah
mengenakkan tersebut dengan memberikan obat.
•Cold Turkey
Stabilisasi Pada metode ini, pengguna langsung dihentikan aksesnya terhadap
Tahapan ini bertujuan untuk membantu pemulihan jangka panjang narkoba. Biasanya pengguna akan dikurung di ruangan tertentu sampai
dengan memberikan resep dokter. Tidak hanya itu, pemikiran tingkat ketergantungan terhadap narkoba itu bisa dihilangkan.
tentang rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental
tetap terjaga dan tidak kembali terjerumus dalam bahaya obat- •Terapi Komunitas (Therapeutic Community (TC))
obatan terlarang. Merupakan metode untuk bisa mengembalikan mantan pengguna kembali
ke tengah masyarakat. Menggunakan terapi ini diharapkan pengguna bisa
Pengelolaan Aktivitas kembali ke masyarakat dan kembali sebagai manusia yang normal.
Jika sudah keluar dari rehabilitasi, pecandu yang sudah sembuh
akan kembali ke kehidupan normal. Diperlukan pendekatan dengan •Metode 12 Langkah
orang terdekat seperti keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas Metode pengobatan narkoba ini dikembangkan di Amerika Serikat. Ada 12
mantan pemakai. tahapan yang dilakukan sehingga nantinya pengguna itu bisa kembali
sembuh.
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
PHBS DAN CERDIK
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Kepmenkes Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011

PHBS Lingkungan/
PHBS Rumah Tangga PHBS Sekolah
tempat umum
1. Persalinan di tolong tenaga kesehatan 1. Mencuci tangan dengan sabun
1. Mencuci tangan menggunakan sabun 2. Menggunakan jamban sehat,
2. Bayi mendapat ASI Ekslusif
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman membuang sampah di tempat sampah,
3. Menimbang bayi dan balita
sehat 3. Tidak merokok
4. Menggunakan air bersih
3. Menggunakan jamban sehat 4. Tidak mengkonsumsi NAPZA
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan
4. Membuang sampah di tempat sampah 5. Tidak meludah di sembarang tempa
sabun
5. Tidak merokok, tidak mengkonsumsi 6. Memberantas jentik nyamuk
6. Menggunakan jamban sehat
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
7. Memberantas jentik dirumah
Adiktif lainnya (NAPZA
8. Makan buah dan sayur setiap hari
6. Tidak meludah sembarangan tempat PHBS Tempat Kerja
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
7. Memberantas jentik nyamuk
10. Tidak merokok didalam rumah 1. Mencuci tangan dengan sabun
2. Mengonsumsi makanan dan minuman sehat
PHBS Sarana Kesehatan
3. Menggunakan jamban sehat
1. Mencuci tangan dengan sabun
4. Membuang sampah di tempat sampah
2. Menggunakan jamban sehat
5. Tdak merokok
3. Membuang sampah di tempat sampah,
6. Tidak mengonsumsi NAPZA
4. Tidak merokok
7. Tidak meludah sembarang tempat
5. Tidak mengkonsumsi NAPZA
6. Tdak meludah di sembarang tempat 8. Memberantas jentik nyamuk

7. Memberantas jentk nyamuk


Langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih
CERDIK sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak
menular (PTM)

Cek kesehatan secara berkala CEK KESEHATAN BERKALA

Enyahkan asap rokok CEK TEKANAN DARAH CEK KOLESTEROL TOTAL

Rajin Olahraga CEK KADAR GULA DARAH CEK ARUS PUNCAK ESPIRASI

Diet sehat dengan kalori seimbang CEK LINGKARPERUT DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM

Istirahat yang cukup SADARI

Kelola stress
(sumber: www.promkes.depkes.go.id)
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
KELUARGA BERENCANA
Suatu wilayah setingkat desa dengan kriteria tertentu dimana terdapat
KAMPUNG KB keterpaduan program KKBPK dan pembangunan sector terkait dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

ada beberapa hal yang melatar belakanginya


Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada
Syarat-syarat pembentukan era Orde Baru
1. Tersedianya data kependudukan yang akurat
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung
2. dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah
atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sector
3. partisipasi aktif masyarakat
terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas
Kriteria Wilayah
penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari,
1) Kumuh oleh dan untuk masyarakat
2) Pesisir
3) Daerah Aliran Sungai mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam
4) Bantaran Kereta Api Nawacita
5) Kawasan Miskin (termasuk Miskin Perkotaan) - Agenda ke-3 “Memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat
6) Terpencil daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan“
7) Perbatasan - Agenda ke-5 "Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia"
8) Kawasan Industri
9) Kawasan Wisata mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong
tercapainya bonus demografi yang diprediksi akan terjadi 2010 – 2030
10) Padat Penduduk.
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
KELUARGA BERENCANA (KB) melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
UU NOMOR 52 TAHUN 2009 untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
“Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga”

Pasangan Usia Subur (PUS) Program KB pertama kali ditetapkan sebagai


pasangan yang istrinya berumur antara 15-49 tahun program pemerintah pada tanggal 29 Juni 1970
Peserta KB Aktif (Current User)
Akseptor yang pada saat ini sedang memakai alat dan obat kontrasepsi Hari Keluarga Nasional
(alokon) untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan, dan masih terlindungi oleh kontrasepsi
PP Nomor 12 tahun 2013
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) ”Jaminan Kesehatan”
Persentase cakupan peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah PUS
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu pelayanan KB termasuk dalam manfaat
pelayanan promotif dan preventif
Total Fertility Rate/TFR (Angka Kelahiran Total)
Rata-rata banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh seorang wanita Manfaat pelayanan KB yang dijamin :
selama masa reproduksinya - Konseling
- kontrasepsi dasar
Unmet Need
- vasektomi
Pasangan usia subur yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin
menjarangkan kelahiran, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi
- tubektomi
Pelayanan KB merupakan strategi untuk mendukung FKTP meliputi:
percepatan penurunan AKI melalui: - pelayanan konseling
1. Mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan - kontrasepsi dasar (pil, suntik, IUD dan implant, kondom)
2. Mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang - serta pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)
perempuan hamil mengalami komplikasi yang - penanganan efek samping dan komplikasi ringan-sedang
membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, akibat penggunaan kontrasepsi;
persalinan dan nifas. - merujuk pelayanan yang tidak dapat ditangani di FKTP.
3. Mencegah atau memperkecil terjadinya kematian
pada seorang perempuan yang mengalami komplikasi FKRTL meliputi
selama kehamilan, persalinan dan nifas
- pelayanan konseling
- pelayanan kontrasepsi IUD dan implan
KB sangat strategis untuk mencegah kehamilan - Metode Operasi Wanita (MOW) Tubektomi
“Empat Terlalu” - Metode Operasi Pria (MOP). Vasektomi
terlalu muda
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
terlalu sering - Puskesmas atau yang setara - Klinik Utama atau yang setara
terlalu tua - Praktek dokter - Rumah Sakit Umum
- Praktek dokter gigi - Rumah Sakit Khusus
terlalu banyak - Klinik pratama atau yang setara
- RS kelas D pratama atau yang setara
Jenis-jenis kontrasepsi
Kontrasepsi jangka pendek
Kondom Sarung karet untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular sensual
Pil KB Tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, atau hanya progesteron saja
Suntik KB Kontrasepsi hormone, KB suntik 1 bulan (estrogen + progestin) dan KB suntuk 3 bulan (progestin)

Kontrasepsi jangka panjang


Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)  IUD
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)  Implan
Tubektomi (pada perempuan)
Vasektomi (pada laki-laki)
IUD
Intra uterine devices Implan Tubektomi vasektomi

Kerangka dari plastic, Berbentuk batang Operasi pengikatan Operasi kecil dengan cara
berbentuk huruf T. Lama kecil, plastik, dipasang atau pemotongan memotong saluran
pemakaian 5-10 tahun. dibawah lapisan kulit saluran telur wanita. sprema (vas deferens)
Menetap kuat dan tidak lengan atas bagian Untuk wanita yang yang bertujuan untuk
berkarat dalam rahim samping dalam. Berisi tidak menginginkan menghalangi aliran
hormone progesteron anak lagi sperma
RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
IMUNISASI aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan

UU No. 36 Tahun 2009 “Kesehatan”

Pasal 130
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.

Pasal 132
(3) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenls-jenis imunisasi dasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

PERMENKES NO 12 TAHUN 2017


“PENYELENGGARAAN IMUNISASI”
PERMENKES NO 12 TAHUN 2017
“PENYELENGGARAAN IMUNISASI”
Imunisasi Program adalah
Imunisasi yang diwajibkan kepada
seseorang sebagai bagian dari
Imunisasi Program masyarakat dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dan
1. Imunisasi rutin masyarakat sekitarnya dari
- Imunisasi dasar penyakit yang dapat dicegah
dengan Imunisasi
- Imunisasi lanjutan
Berdasarkan
2. Imunisasi tambahan
penyelenggaraan
3. Imunisasi khusus

Imunisasi Pilihan
Imunisasi pilihan adalah Imunisasi lain
yang tidak termasuk dalam Imunisasi
program, namun dapat diberikan pada
bayi, anak, dan dewasa sesuai dengan
kebutuhannya
Imunisasi Program
Imunisasi Rutin
Imunisasi lanjutan
Imunisasi dasar
Bayi sebelum 1 tahun Anak di bawah 2 tahun

*T3

(+Vit K 2-3 jam sebelumnya) Anak usia sekolah dasar

*T4 *T5
*T2
Wanita Usia Subur

Ket:

BCG = TBC
DPT = Difteri, Pertusif, Tetanus
HB = Hepatitis B
Imunisasi Tambahan Backing fighting, Crash program, PIN dll
Hib = Haemophilus influenzae type b
Imunisasi Khusus Meningococcus, demam kuning, rabies

Imunisasi Pilihan
VAKSIN
Masa Pemakainan Vaksin Sisa

Anda mungkin juga menyukai