Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ESSAY

Sistem Kesehatan Nasional

Di Susun Oleh :
Nama : Arya Adhi Yoga Wikrama Jaya
NIM : 018.06.0031
Kelas :A
Blok : Kedokteran Komunitas
Dosen : dr. Lalu Hamzi Fikri, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2020 / 2021
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan
Ppembangunan kesehatan merupakan suatu proses adaptif yang mengkombinasikan
antara konteks atau kondisi sosial budaya dengan sistem pengaturan perilaku yang dapat
mempengaruhi individu. Untuk mewujudkan status kesehatan yang optimal maka
diperlukan penguatan sistem kesehatan yang merupakan kolaborasi antara pedekatan
vertikal dan horizontal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk mewujudkan hal
tersebut maka diperlukan Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

SKN sendiri merupakan Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh


semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. SKN
dibuat berlandaskan Landasan Idiil (Pancasila), Landasan Konsititusional (Pembukaan
UUD Negara RI Tahun 1945, UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 28 dan Pasal 34),
Landasan Operasional (UU No. 36/ 2009 tentang Kesehatan dan ketentuan peraturan
perundangundangan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan). Tujuan dari SKN adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna,sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. Dalam dokumen SKN dikatakan bahwa untuk menjamin keberhasilan
pembangunan kesehatan di daerah perlu dikembangkan Sistem Kesehatan Daerah
(SKD) dalam kaitan ini kedudukan SKN merupakan supra sistem dari SKD. SKD terdiri
dari Sistem Kesehatan Provinsi (SKP) dan Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota (SKK).

SKN itu sendiri terdiri dari enam subsistem yaitu:

1. Upaya Kesehatan
Merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan upaya kesehatan yang
paripurna, terpadu, dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, yang diselenggarakan guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Tujuannya adalah terselenggaranya upaya kesehatan yang adil, merata,
terjangkau, dan bermutu untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Ada empat unsur dari subsistem upaya kesehatan sebagai berikut:
a) Upaya kesehatan yaitu kegiatan pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan.
b) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagai alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
c) Sumber daya upaya kesehatan yang terdiri dari tenaga kesehatan,
fasilitas, pembiayaan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan.
d) Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan untuk menjamin
standar dan mutunya.
Peraturan ini menyatakan pemerintah memiliki kewajiban menyediakan
pelayanan kesehatan perorangan primer di seluruh wilayah, terutama bagi
masyarakat miskin, daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau terluar dan
terdepan, serta yang tidak diminati swasta. Bagi penduduk miskin,
pemerintah juga wajib membiayai pelayanan kesehatan perorangan primer
mereka.

2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Merupakan pengelolaan penelitian dan pengembangan, pemanfaatan dan
penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan yang diselenggarakan
dan dikoordinasikan guna memberikan data kesehatan yang berbasis bukti
untuk menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Terdapat empat area penelitian di bawah subsistem ini yaitu :
a) Biomedis dan teknologi dasar kesehatan
b) Teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
c) Teknologi intervensi kesehatan masyarakat
d) Humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan dari subsistem ini adalah terselenggaranya kegiatan penelitian,
pengembangan, dan penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan,
yang ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan, teknologi, produk
teknologi, dan teknologi informasi (TI) kesehatan untuk mendukung
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
3. Pembiayaan Kesehatan
Merupakan pengelolaan berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan
pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Tujuannya adalah tersedianya dana kesehatan dalam
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata, dan termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna, tersalurkan sesuai peruntukannya
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Subsistem Pembiayaan Kesehatan memiliki tiga unsur utama yaitu :
a) Dana
b) Sumber daya (meliputi SDM pengelola, sarana, standar, regulasi
dan kelembagaan)
c) Pengelolaan dana kesehatan (seperangkat aturan mengenai
mekanisme penggalian, pengalokasian, pembelanjaan dana
kesehatan, dan pertanggungjawaban).

4. Sumber Daya Kesehatan


Merupakan pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan
sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber
daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Tujuannya adalah tersedianya sumber daya manusia kesehatan
sesuai kebutuhan yang kompeten dan memiliki kewenangan yang
terdistribusi secara adil dan merata serta didayagunakan secara optimal
dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Terdapat tiga unsur dalam Subsistem ini, yaitu
a) Sumber daya manusia kesehatan
b) Sumber daya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan
c) Penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan.
5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
Merupakan pengelolaan berbagai upaya yang menjamin keamanan,
khasiat/ manfaat, mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Tujuannya adalah tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
yang terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk
obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Ada lima unsur dari subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan, yaitu :
a) Kesediaan komoditi dalam jenis, bentuk, dosis, jumlah, dan
khasiat yang tepat
b) Sumber daya dalam bentuk SDM yang kompeten di bidang
farmasi, fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan, serta
pembiayaan dari pemerintah
c) Pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin penggunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan, secara rasional, aman, dan
bermutu
d) Pengawasan komprehensif melalui standardisasi, evaluasi produk
sebelum beredar, sertifikasi, pengawasan produk sebelum
beredar, dan pengujian produk
e) Pemberdayaan masyarakat agar dapat terlibat aktif dalam
penyediaan dan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan serta terhindar dari penggunaan yang salah.

6. Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan


Merupakan pengelolaan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan
kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan,
pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem
lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen kesehatan.
Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi, regulasi,
sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai subsistem SKN agar efektif, efisien,
dan transparansi dalam penyelenggaraan SKN tersebut. Tujuannya adalah
terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis
bukti dan operasional, terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan
yang berhasil guna, berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum
kesehatan dan sistem informasi kesehatan untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.

7. Pemberdayaan Masyarakat
Merupakan pengelolaan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan, baik
perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Kegiatannya meliputi penggerakan masyarakat,
pengorganisasian dalam pemberdayaan, advokasi, kemitraan, dan
peningkatan sumber daya. Tujuannya adalah meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah
kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan
kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Pemerintah memiliki peran untuk membuka akses informasi dan dialog,
menyiapkan regulasi, membekali masyarakat dengan pengetahuan dan
keterampilan, serta memberi dukungan sumber daya untuk melaksanakan
upaya kesehatan dan mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM). Sementara, peran masyarakat dalam pembangunan
kesehatan adalah dengan mendirikan fasilitas pelayanan kesehatan serta
melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai