Anda di halaman 1dari 20

SKN

SISTEM
KESEHATAN
NASIONAL
KELOMPOK 4
Nama Anggota Kelompok :
Adelia Pratiwi
Adelia Ariestya .P.
Afiifah Bellianda
Daffa Mufid
Fania Nur Azani
Ikasa Nandes Yonanda
Mita Sinaga
Qonita Chairil .A.
Shanailah Chantika
Tiara Imeldawati
Yosea Nino .C.H.
Pembahasan
1. Dasar Hukum
2. Pengertian
3. Landasan SKN
4. Prinsip dasar SKN
5. Tujuan dan Kedudukan SKN
6. Manfaat SKN
7. Subsistem SKN
8. Penyelenggaraaan SKN
Dasar Hukum
• Dasar hukum SKN Tahun 1982 adalah KEPMENKES Nomor
99a/MENKES/SK/III/1982 tentang Berlakunya SKN.
• Dasar hukum SKN Tahun 2004 adalah KEPMENKES Nomor
131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
• SKN 2009 Dasar hukum SKN Tahun 2009 adalah
KEPMENKES RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009, serta UU
36 tahun 2009 Pasal 167 (4) tentang Kesehatan.
• SKN 2012 Dasar hukum SKN Tahun 2012 adalah PERPRES
Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
• Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N)
2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025 merupakan arah pembangunan
kesehatan yang telah diluncurkan.
Pengertian
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah
bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan
berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Dasar 1945 ( Depkes RI, 2004).
Landasan SKN
• Landasan Idiil : Pancasila
• Landasan Konstitusional : UUD 1945
- Pasal 28 a
- Pasal 28 b ayat (2)
- Pasal 28 c ayat (1)
- Pasal 28 h ayat (1) dan (3)
- Pasal 34 ayat (2) dan (3)
• Landasan operasional meliputi UU No.36
Tahun 2009
Prinsip Dasar SKN
• Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RPJP-N)
Tahun 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
yang tinggi-tingginya dapat terwujud.
• Dalam undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa
pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mendasarkan
:
1. Perikemanusiaan
2. Adil dan Merata
3. Pemberdayaan & Kemandirian
4. Pengutamaan dan Manfaat
Tujuan SKN
• Terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua kommponen bangsa, baik
pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat termasuk badan hukum, badan
usaha, dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. ( perpres 72, 2012 ).
Kedudukan SKN
• Kedudukan SKN terhadap penyelenggaraan
pembangunan kesehatan didaerah dalam
pembangunan kesehatan, SKN merupakan
acuan bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di daerah. Sistem
kesehatan nasional dapat mewarnai potensi
swasta, sehingga sejalan dengan tujuan
pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan
Kedudukan SKN
Sistem
Penyelenggaraan
Negara

Sis Sis Pendidikan Sistem Kesehatan Sis Perekonomian dll


Hankamnas Nas Nasional / SKN nas

SUBSISTEM:

Suprasistem
1. Subsistem Upaya Kes
2. Subsistem Pembiayaan Kes
3. Subsistem SDM Kes
4. Subsistem Obat / Perbekalan Kes
5. Subsistem Pemberdayaan Masy
6. Subsistem Manajemen Kes

Sistem Kesehatan
Daerah / SKD
Manfaat SKN
• Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia,
memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai
dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K), memantapkan
kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif,
melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau
dan bermutu, meningkatkan investasi kesehatan untuk
keberhasilan pembangunan nasional.
• SKN ini merupakan dokumen kebijakan pengelolaan
kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan ( Perpres 72, 2012)
Subsistem Upaya Kesehatan
• Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya perlu dilakukan
berbagai upaya kesehatan dengan menggalang
potensi bangsa Indonesia. Upaya kesehatan
dengan pendekatan pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan.
Subsistem Penelitian dan
perkembangan kesehatan
• Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data kesehatan
dasar dan/atau data kesehatan yang berbasis bukti perlu
diselenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan
kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi dan sumber
daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pengelolaan
penelitian dan pengembangan kesehatan terbagi atas penelitian
dan pengembangan biomedis dan teknologi dasar kesehatan,
teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik,
teknologi intervensi kesehatan masyarakat, dan humaniora,
kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian dan pengembangan kesehatan dikoordinasikan
penyelenggaraannya oleh Pemerintah.
Subsistem Pembiayaan Kesehatan
• Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai
sumber yakni pemerintah, pemerintah daerah, swasta,
organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang adekuat,
terintegrasi, stabil dan memegang peranan penting
untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam
rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan
kesehatan. Diantaranya adalah pemerataan pelayanan
kesehatan dan akses terhadap pelayanan yang
berkualitas.
Subsistem Sumber Daya Manusia
• Pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan meliputi:
• perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
yang diperlukan,
• pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga
kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan,
• pendayagunaan SDM Kesehatan , dan
• pembinaan serta pengawasan SDM Kesehatan.
Subsistem Sediaan Farmasi
• Alat Kesehatan dan Makanan Minuman Subsistem
kesehatan ini mencakup berbagai kegiatan untuk
menjamin aspek keamanan, khasiat/kemanfaatan dan
mutu sediaan farmasi, alat keschatan dan makanan
minuman yang beredar; ketersediaan, pemerataan
dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial;
perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah
dan obat; penggunaan obat yang rasional; serta
kemandirian di bidang kefarmasian melalui
pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
Subsistem Manajemen dan
Informasi Kesehatan
• Subsistem ini meliputi: kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan, hukum kesehatan dan
informasi kesehatan. Untuk menggerakkan
pembangunan keschatan secara berhasilguna dan
berdayaguna, diperlukan manajemen keschatan.
Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi,
integrasi, sinkronisasi serta penyerasian berbagai
subsistem SKN. Dalam kaitan ini peranan informasi
kesehatan sangat penting.
Subsistem Pemberdayaan
Masyarakat
• SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta
bukan semata-mata sebagai sasaran pembangunan kesehatan,
melainkan juga sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku
pembangunan kesehatan. Oleh karenanya pemberdayaan
masyarakat menjadi sangat penting, agar masyarakat termasuk
swasta dapat mampu dan berperan sebagai pelaku
pembangunan kesehatan. Dalam pemberdayaan masyarakat
meliputi pula upaya peningkatan lingkungan sehat dari
masyarakat sendiri. Pemberdayaan masyarakat dan upaya
kesehatan pada hakekatnya merupakan fokus dari
pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraaan SKN
• Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara
bertahap sebagai berikut:
1.Penetapan SKN
2.Sosialisasi dan Advokasi SKN
3.Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Kesehatan
di Daerah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai