Anda di halaman 1dari 36

SISTEM

KESEHATAN NASIONAL
(SKN)

LO 1
PENGERTIAN
• Sistem:
Kumpulan dari bagian-bagian yang
berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, dimana masing-
masing bagian bekerjasama secara bebas
dan terkait untuk mencapai sasaran
kesatuan dalam suatu situasi yang
mejemuk pula
PENDEKATAN SISTEM
PENDEKATAN SISTEM

(1) (2)
(3)
Inputs Process
Outputs

Feedback
PENGERTIAN
• Kesehatan
– WHO (1974): keadaan sejahtera sempurna
dari fisik, mental dan sosial yang tidak
terbatas dari penyakit atau kelemahan saja.
– UU No. 23/1992 : keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
SISTEM KESEHATAN
• (WHO, 1984)
adalah : kumpulan dari berbagai faktor yang komplek
dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu
negara, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat pada setiap saat
dibutuhkan.
SISTEM KESEHATAN
• Indonesia (SKN)
adalah : suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam pembukaan UUD’45.
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL (Depkes RI, 2004)

1. Subsistem Upaya Kesehatan


2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan
BIAYA KESEHATAN
1. Health Provider : Besarnya dana yang
disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan
2. Health Consumer : Besarnya dana yang
disediakan untuk dapat
memanfaatkan jasa pelayanan.
BIAYA KESEHATAN

Sumber:
• Seluruhnya Pemerintah
• Sebagian Masyarakat

Jenis:
 Biaya pelayanan Kedokteran
 Biaya pelayanan Kesehatan Masyarakat
SYARAT POKOK PEMBIAYAAN
KESEHATAN
1. Jumlah (cukup) untuk membiayai
penyelenggaraan upaya kesehatan
2. Penyebaran dana sesuai kebutuhan
3. Pemanfaatan dana diatur secara seksama
(efektif dan efisien)
Peningkatan efektifitas =dampak yang lebih besar=
upaya pencegahan
Peningkatan efisiensi :
a. Standar minimal pelayanan (sarana, tindakan)
b. Kerjasama (institusi=cost sharing,sistem= rujukan)
MASALAH POKOK
PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Kurangnya dana yang tersedia, (Indonesia 2 – 3% total


Anggaran Belanja Negara)
2. Penyebaran dana tidak sesuai (perkotaan >> pedesaan)
3. Pemanfaatan dana yang tidak tepat, (biaya pelayanan
kedokteran > biaya pelayanan kesehatan masyarakat)
4. Pengelolaan dana belum sempurna (sikap mental para
pengelola)
5. Biaya kesehatan yang makin meningkat
BIAYA KESEHATAN 
MAKIN MENINGKAT
(1)
• Cambridge Research Institute 1976, Sorkin
1975 dan Feldstein 1988)
a. Tingkat Inflasi (peningkatan biaya investasi dan biaya
operasional)
b. Tingkat Permintaan (kuantitas dan kualitas penduduk
c. Kemajuan IPTEK(peralatan modern dan canggih 
pel. Kesehatan
d. Perubahan Pola Penyakit, Penyakit akut  penyakit
kronis (> lama penyembuhan)
BIAYA KESEHATAN 
MAKIN MENINGKAT (2)

e. Perubahan pola pelayanan kesehatan (spesialisasi dan subspesialisasi)


(pelayanan terkotak-kotak)  pemeriksaan yang berulang-ulang  biaya >>
Riset Feldstein (1971), RS dengan dokter umum dapat menghemat
US $39.000/th/dokter umum dibandingkan dengan spesialis dan subspesialis

f. Perubahan pola hubungan dokter – pasien


1. Asuransi praktek kedokterannya
Riset AMA Law Department 1958, Asuransi profesi US $45-50 juta/th
Altman 1975, Asuransi RS  US $850/th/TT
2. Pemeriksaan yang berlebihan
Riset Rubin (1973) “Kaiser Permanente Plan”  95% RM 
pemeriksaan kedokteran >>
BIAYA KESEHATAN 
MAKIN MENINGKAT (2)

g. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya


(Profesional Standart, Medical Audit dll)

h. Penyalahgunaan Asuransi Kesehatan (tripartite model)

Badan Penyelenggara
Asuransi Kesehatan

Health Provider
Peserta
SKN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Daftar Isi
1. Dasar Hukum
2. Pengertian
3. Landasan SKN
4. Prinsip dasar SKN
5. Tujuan dan Kedudukan SKN
6. Subsistem SKN
7. Penyelenggaraaan SKN
DASAR HUKUM
• Kepmenkes Nomor:
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, tanggal 10 Februari
2004 (dr. Achmad Sujudi)
• Mengganti Kepmenkes yang lama yaitu:
Kepmenkes Nomor
99a/Menkes/SK/III/1982 tentang
Berlakunya SKN.
PENGERTIAN
• SKN = suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya Bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud
dalam Pembukaan UUD 1945.
LANDASAN SKN
• Landasan Idiil : Pancasila
• Landasan Konstitusional : UUD 1945
khususnya pasal 28 dan 34.
PRINSIP DASAR SKN
• Prinsip dasar SKN = norma, nilai, dan aturan
pokok yang bersumber dari falsafah dan
budaya bangsa sebagai acuan fikir dan tindak.
1. Perikemanusiaan
2. HAM
3. Adil dan Merata
4. Pemberdayaan & Kemandirian masy.
5. Kemitraan
6. Pengutamaan dan Manfaat
7. Tata Kepemerintahan yang baik.
TUJUAN SKN
• terselenggaranya pembangunan kes
• oleh semua potensi bangsa
– Masy, swasta, pemerintah
• secara sinergis
• berhasil-guna dan berdaya-guna,
• tercapai derajat kes masy setinggi-
tingginya.
KEDUDUKAN SKN
Sistem
Penyelenggaraan
Negara

Sis Sis Pendidikan Sistem Kesehatan Sis Perekonomian dll


Hankamnas Nas Nasional / SKN nas

SUBSISTEM:

Suprasistem
1. Subsistem Upaya Kes
2. Subsistem Pembiayaan Kes
3. Subsistem SDM Kes
4. Subsistem Obat / Perbekalan Kes
5. Subsistem Pemberdayaan Masy
6. Subsistem Manajemen Kes

Sistem Kesehatan
Daerah / SKD
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya
kes masy (UKM) dan upaya kes
perorangan (UKP) secara terpadu & saling
mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kes masy yg setinggi-tingginya.
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
• Upaya kesmas =
– Kegiatan meningkatkan kes di masyarakat.
– Promosi kesehatan, pemberantasan peny
menular, kes jiwa, penyehatan ling, dll.
• Upaya kes perorangan =
– Kegiatan meningkatkan dan memulihkan kes
perorangan.
– Promosi kes, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pemulihan kecacatan
perorangan.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES
• = tatanan yang menghimpun berbagai
upaya penggalian, pengalokasian, dan
pembelanjaan sumber daya keuangan sec
terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesmas
yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES
• 3 unsur utama:
– Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan
luar negeri)
– Alokasi dana
– Pembelanjaan dana
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya
perencanaan, pendidikan dan pelatihan,
serta pendayagunaan nakes sec terpadu
dan saling mendukung, guna mencapai
derajat kesmas setinggi-tingginya.
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• Nakes = semua org yang bekerja aktif dan
profesional di bidang kes, baik yang
memiliki pendidikan formal kes maupun
tidak, yg untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kes.
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
• Unsur utama =
– Perencanaan nakes
– Pendidikan dan pelatihan nakes
– Pendayagunaan nakes
SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya


yg menjamin ketersediaan, pemerataan
serta mutu obat dan perbekalan kes sec
terpadu dan saling mendukung dalam
rangka mencapai derajat kes yg setinggi-
tingginya.
SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

• Unsur utama=
– Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan
kes
– Jaminan pemerataan obat dan perbekalan
kes
– Jaminan mutu obat dan perbekalan kes
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY

• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya


perorangan, kelompok, dan masy umum di
bidang kes sec terpadu dan saling
mendukung guna mencapai derajat
kesmas yg setinggi tingginya.
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY

• unsur utama=
– Pemberdayaan perorangan  PHBS untuk
individu
– Pemberdayaan kelompok dan masy umum
kelompok di masy termasuk swasta
SUBSISTEM MANAJEMEN KES
• = tatanan yg menghimpun berbagai upaya
administrasi kes yang ditopang oleh
pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan iptek,
serta pengaturan hukum kes secara
terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin tercapainya derajat kes yang
setinggi-tingginya.
SUBSISTEM MANAJEMEN KES
• Unsur utama=
– Administrasi kesehatan
– Informasi kesehatan
– Iptek kesehatan
– Hukum kesehatan
Penyelenggaraaan SKN
• Pelaku:
– Masyarakat  toma, LSM, media, org profesi,
akademisi, masy umum.
– Pemerintah  pusat, prov, kab/kota
– Badan legislatif  pusat dan daerah
– Badan yudikatif  menegakkan hukum dan
peraturan

Anda mungkin juga menyukai