Clinical Science Session

OBSTRUCTIVE JAUNDICE
DIAN HASANAH 1840312748
REZY PYSESIA ALFANI 1840312716

Preseptor :
dr.Avit Suchitra,SpB-KBD
 PENDAHULUAN

Kata ikterus (jaundice) berasal dari kata Prancis

“jaune” yang berarti kuning Pada ikterus obstruktif, kemampuan produksi
bilirubin adalah normal, namun bilirubin yang
Jaundice adalah gambaran fisik sehubungan dibentuk tidak dapat dialirkan ke dalam usus
dengan gangguan metabolisme bilirubin. Kondisi karena adanya suatu sumbatan (obstruksi).
ini biasanya disertai dengan gambaran fisik
abnormal lainnya dan biasanya berhubungan
dengan gejala-gejala spesifik
Ikterus bilirubin sudah berkisar antara 2-2,5 obstruktif biasanya membutuhkan intervensi bedah
mg/dL (34-43 umol/L). Jika ikterus sudah jelas atau prosedur intervensi lainnya untuk  pengobatan,
dapat dilihat dengan nyata maka bilirubin
mengkin sebenarnya sudah mencapai angka 7 mg
%
 Batasan Masalah
Tulisan ini membahas definisi, epidemiologi, etiologi,gejala klinis diagnosis dan
tatalaksana serta telaah kasus dari obstructive jaundice.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penulisan ini terutama ditujukan kepada dokter muda yang nantinya akan menjadi
dokter umum, sebagai ujung tombak dalam mengenal dan menatalaksana kasus
invaginasi di pelayanan kesehatan primer.

Metode Penulisan
Tulisan ini merupakan tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada berbagai literatur.
 DEFINISI

perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya

Ikterus (membran mukosa) yang menjadi kuning karena
pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya
dalam sirkulasi darah.

Ikterus Ikterus yang disebabkan oleh adanya obstruksi pada

Obstruksitf sekresi bilirubin pada jalur post hepatik.
 EPIDEMIOLOGI

• Ikterus obstruktif dapat ditemukan pada semua kelompok umur.

• Insidens di Amerika Serikat diperikirakan mencapai 5 kasus per
1000 pasien
• kasus ikterus obstruktif terbanyak adalah akibat batu saluran
empedu/koledokolitiasis (30,35%), karsinoma pancreas (25,87%)
 EMBRIOLOGI

Tabung Usus

Usus Depan Usus tengah Usus belakang

(foregut) (midgut) (hindgut)

Duodenum Kolon Kolon

distal 2/3 prox 1/3 distal

Hati &
Duodenum
Esofagus Lambung Kandung Pankreas
prox
empedu
 Primordium hati muncul pertengahan mgg ke-3
(muncul sbg tonjolan epitel endodermis diujung distal usus depan)

Pertumbuhan keluar

Difertikulum hati/tunas hati

Pars hepaticac Pars cystica

Hepar, dustus kandung empedu

hepatikus komunis, &
& saluran empedu duktus sistikus
intrahepatik
ANATOMI KANDUNG EMPEDU DAN SISTEM BILIER
 METABOLISME BILIRUBIN

Fase Prehepatik Fase Intrahepatik

• Pemebntukan bilirubin • Liver uptake
Heme
• Heme Biliverdin • Konjugasi bilirubin
oksigenase
Bilirubin Glukoroni Bilirubin
Biliverdin Bilirubin takterkojigasi Tramsferase terkojigasi
• Biliverdin takterkojigasi
reduktase
• Transpor plasma

Fase Posthepatik
• Ekskresi Bilirubin
 ETIOLOGI

Intrahepatik Ekstrahepatik
• Hepatitis • Kolelitiasis
• Serosis hepatis • Tumor ganas
• Peradangan saluran empedu
• Atresia billier
intrahepatik
• Tumor caput
pankreas
 PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi icterus obstruktif belum diketahui pasti, berdasarkan gambaran

histopatologi dikarenakan adanya proses inflamasi yang berkepanjangan yang
menyebabakn ductus bilier ekstrahepatik mengalami kerusakan secara progresif
• Efek patofisiologis yang terlihat pada ikterus obstruktif
• Tidak adanya komponen garam empedu dan bilirubin di dalam usus
• Tidak adanya bilirubin dalam usus menyebabkan tinja pasien dengan icterus
obstruktif berwarna pucat
• Tidak ada garam empedu menimbulkan malabsorbsi lemak  sehingga
menimbulkan gejala steatorea dan defisiensi vit larut lemak (vit A,D,E,K)
 MANIFESTASI KLINIS

• Ikterus
• Perubahan warna urin menjadi lebih kuning gelap
• Tinja pucat
• Nyeri diperut
 DIAGNOSIS

• Anamanesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan faal hepar
• Pemeriksaan penunjang lainnya
 TATALAKSANA

• Tindakan operatif
 KESIMPULAN

• Jaundice merupakan manifestasi yang sering pada

gangguan traktus biliaris.
• Umumnya diagnosis ikterus obstruktif ditegakkan dengan
cara imaging
• Penatalaksanaan ikterus tergantung pada penyebabnya