Anda di halaman 1dari 15

Clinical Science Session

BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO

Oleh :

Nadiah Mardhatillah Defani 1940312163


Muhammad Fuad Rahmannu 2040312084
Intan Rahma Fitri 2040312046
Della Sri Resky 2040312105

Preseptor :
dr. Ade Asyari, Sp. THT-KL(K), FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMILPADANG
2020
Dokter Muda THT-KL Periode Januari-Februari 2020 1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Clinical Science Session

Benign Paroxysmal Positional Vertigo


Defani NM, Rahmannu MF, Fitri IR, Resky dikonfirmasi oleh berbagai manuver
1,2
DS diagnosis.
Secara umum penatalaksanaan BPPV
PENDAHULUAN adalah untuk meningkatkan kualitas hidup
1.1 Latar Belakang serta mengurangi resiko jatuh yang dapat
Vertigo merupakan keluhan yang terjadi pada pasien. Penatalaksanaan BPPV
sangat mengganggu aktivitas kehidupan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
sehari-hari. Sampai saat ini sangat banyak penatalaksanaan non-farmakologi yang
hal yang dapat menimbulkan keluhan termasuk berbagai manuver didalamnya dan
vertigo. Diagnosis dan penatalaksanaan yang penatalaksanaan farmakologi.
tepat masih terus disempurnakan.1 Penatalaksanaan dengan menuver secara baik
Benign Paroxysmal Positional dan benar menurut beberapa penelitian dapat
Vertigo merupakan gangguan vestibular mengurangi angka morbiditas.2,4
dimana 17%-20% pasien mengeluh vertigo. Pada umumnya BPPV melibatkan
Gangguan vestibular dikarakteristikan kanalis semisirkularis posterior dengan
dengan serangan vertigo yang disebabkan angka resolusi lebih dari 95% setelah terapi
oleh perubahan posisi kepala dan reposisi kanalith. Beberapa tahun terakhir,
berhubungan dengan karakteristik nistagmus terdapat peningkatan laporan insiden BPPV
paroksimal. Penyakit ini merupakan penyakit kanalis horizontal, namun dengan angka
degeneratif idiopatik yang sering ditemukan, kesuksesan terapi yang masih rendah
kebanyakan diderita oleh wanita (<75%).5,6 Hal ini disebabkan kesalahan
dibandingkan pria dengan perbandingan 2:1.2 dalam penentuan letak lesi dan tipe BPPV
Gejala dipicu oleh perubahan posisi kepala kanalis horizontal.7
sehubungan dengan gravitasi dan dapat Pasien dengan keluhan dan gejala
berkisar dalam tingkat keparahan dari pusing yang sesuai dengan BPPV, namun tidak
ringan hingga episode yang melemahkan sesuai dengan kriteria diagnostik BPPV
yang dapat menyebabkan mual atau muntah, kanalis posterior, harus dicurigai sebagai
dan secara signifikan menghambat fungsi BPPV kanalis horizontal.7 Sekitar 50%,
sehari-hari.3 penyebab BPPV adalah idiopatik, selain
Benign Paroxysmal Positional idiopatik, penyebab terbanyak adalah trauma
Vertigo disebabkan ketika material berupa kepala (17%) diikuti dengan neuritis
kalsium karbonat dari makula dalam dinding vestibularis (15%), migraine, implantasi gigi
utrikulus masuk kedalam salah satu kanalis dan operasi telinga, dapat juga sebagai akibat
semisirkularis yang akan merespon ke saraf. dari posisi tidur yang lama pada pasien post
Berdasarkan teori dapat mengenai ketiga operasi atau bed rest total lama.2
kanalis semisirkularis, walaupun terkenanya
kanal superior (anterior) sangat jarang. 1.2 Tujuan Penulisan
Bentuk yang paling sering adalah bentuk Tujuan penulisan Clinical Science
kanal posterior, diikuti bentuk lateral. Session ini adalah untuk mengetahui Benign
Diagnosis BPPV ditegakkan berdasarkan Paroxysmal Positional Vertigo.
anamnesis, gejala klinis yang terjadi serta
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

1.3 Metode Penulisan organ otolith. Otolith terbagi atas sepasang


Metode penulisan Clinical Science kantong yang disebut sakulus dan utrikulus.
Session ini adalah studi pustaka mengenai Kanalis semisirkularis adalah saluran labirin
Benign Paroxysmal Positional Vertigo. tulang yang berisi perilimfe dan duktus
semisirkularis. Duktus semisirkularis adalah
1.4 Manfaat Penulisan saluran labirin membran berisi endolimfe. 1,8
Manfaat penulisan Clinical Science Tiga kanalis semisirkularis terletak di
Session ini adalah untuk menambah wawasan bidang yang berbeda. Kanalis semisirkularis
khususnya tentang Benign Paroxysmal lateral terletak di bidang horizontal, dan dua
Positional Vertigo. kanalis semisirkularis lainnya tegak lurus
dengannya dan satu sama lain. Kanalis
TINJAUAN PUSTAKA semisirkularis posterior sejajar dengan aksis
2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem os petrosus, sedangkan kanalis semisirkularis
Vestibular anterior tegak lurus dengannya. Karena aksis
2.1.1 Anatomi Sistem Vestibular os petrosus terletak pada sudut 450 terhadap
Sistem vestibular merupakan salah garis tengah, kanalis semisirkularis anterior
satu dari tiga sistem yang mengelola satu telinga pararel dengan kanalis
pengaturan keseimbangan tubuh, dua lainnya semisirkularis posterior telinga sisi lainnya,
yaitu sistem proprioseptik dan sistem optik. dan kebalikannya (Gambar 2.2b). Kedua
Sistem vestibular meliputi aparatus kanalis semisirkularis lateralis terletak di
vestibularis (bagian dari labirin), nervus bidang yang sama (bidang horizontal)
vestibularis (bagian dari cn.VIII) dan nuklei (Gambar 2.2a).1
vestibularis di bagian otak. Labirin terletak a b
dalam pars petrosa os temporalis dan terdiri
dari labirin tulang dan labirin membran.
Labirin memiliki bagian koklea (alat
pendengaran) dan aparatus vestibularis (alat
keseimbangan).8

Gambar 2.2. Orientasi kanalis semisirkularis.


Masing-masing dari ketiga kanalis
semisirkularis berhubungan dengan
utrikulus. Setiap kanalis semisirkularis
melebar pada salah satu ujungnya untuk
membentuk ampula, yang berisi organ
reseptor sistem vestibular, krista ampularis.
Rambut-rambut sensorik krista tertanam
pada salah satu ujung massa gelatinosa yang
memanjang yang disebut kupula, yang tidak
Gambar 2.1 Organ pendengaran dan mengandung otolit. Pergerakan endolimf di
keseimbangan.8 kanalis semisirkularis menstimulasi rambut-
Aparatus vestibularis terdiri atas tiga rambut sensorik krista, yang merupakan
pasang kanalis semisirkularis dan sepasang reseptor kinetik (reseptor pergerakan).8
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

serabutnya kemudian melanjutkan ke


nukleus vestibularis, yang terletak di dasar
ventrikel keempat.8

Gambar 2.3 Krista ampularis.8


Gambar 2.4 Makula statika.8
Utrikulus dan sakulus mengandung
Kompleks nuklear vestibularis
organ resptor lainnya, makula utrikularis dan
terbentuk oleh:
makula sakularis. Makula utrikulus terletak
1. Nukleus vestibularis superior (Bekhterev)
di dasar utrikulus paralel dengan dasar
2. Nukleus vestibularis lateralis (Deiters)
tengkorak, dan makula sakularis terletak
3. Nukleus vestibularis medialis (Schwalbe)
secara vertikal di dinding medial sakulus.
4. Nukleus vestibularis inferior (Roller)
Sel-sel rambut makula tertanam di membrana
gelatinosa yang mengandung kristal kalsium
karbonat, disebut statolit. Kristal tersebut
ditopang oleh sel-sel penunjang.8
Reseptor ini menghantarkan implus
statik, yang menunjukkan posisi kepala
terhadap ruangan, ke batang otak. Struktur
ini juga memberikan pengaruh pada tonus
otot. Implus yang berasal dari reseptor labirin
membentuk bagian aferen lengkung refleks
yang berfungsi untuk mengkoordinasikan
otot ekstraokular, leher, dan tubuh sehingga
keseimbangan tetap terjaga pada setiap posisi
dan setiap jenis pergerakan kepala.8 Gambar 2.5 Kompleks nuklear vestibularis
Stasiun berikutnya untuk transmisi dan hubungan sentralnya. a. Komponen
implus di sistem vestibular adalah nervus nulkeus vestibularis. b. Hubungan sentral
vestibulokokhlearis. Ganglion vestibulare masing-masing komponen nucleus
terletak di kanalis auditorius internus; vestibularis
mengandung sel-sel bipolar yang prosesus
perifernya menerima input dari sel resptor di 2.1.2 Fisiologi Keseimbangan
organ vestibular, dan yang proseus sentral Informasi yang berguna untuk alat
membentuk nervus vestibularis. Nervus ini keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh
bergabung dengan nervus kokhlearis, yang respetor vestibuler visual dan propioseptik.
kemudian melintasi kanalis auditorius Dan ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor
internus, menmbus ruang subarakhnoid di vestibuler yang punya kontribusi paling
cerebellopontine angle, dan masuk ke batang besar, yaitu lebih dari 50% disusul kemudian
otak di taut pontomedularis. Serabut-
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

reseptor visual dan yang paling kecil posisi tubuh akibat percepatan sudut. Dengan
konstibusinya adalah propioseptik.9 demikian dapat memberi informasi mengenai
Labirin terdiri dari labirin statis yaitu semua gerak tubuh yang sedang
1
utrikulus dan sakulus yang merupakan berlangsung.
pelebaran labirin membran yang terdapat
didalam vestibilum labirib tulang. Labirin
kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis
dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran
yang berhubungan dengan utrikulus, disebut
ampula. Didalamnya terdapat Krista
ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptor
keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh
suatu substansi gelatin yang disebut kupula.1
Gambar 2.6 Fisiologi keseimbangan.
Gerakan atau perubahan kepala dan
tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan
2.2 Epidemiologi
endolimfa didalam labirin dan selanjutnya
Prevalensi BPPV secara spesifik
silia sel rambut menekuk. Tekukan silia
ditemukan 2,9%, dan insiden meningkat
menyebabkan permeabilitas membrane sel
seiring bertambahnya usia karena degenerasi
berubah, sehingga ion kalsium akan masuk
membran otolitik terkait usia. Selain itu,
kedalam sel yang menyebabkan terjadinya
BPPV sekitar dua hingga tiga kali lebih
proses depolarisasi dan akan merangsang
umum pada wanita dibandingkan pria
pelepasan neurotransmitter eksitator yang
merupakan jenis vertigo perifer yang paling
selanjutnya akan meneruskan implus sensoris
umum.10,11 Secara keseluruhan, prevalensi
ke pusat alat keseimbangan tubuh
BPPV dilaporkan berkisar antara 10,7 hingga
(transduksi). Impuls yang dikirim akan
140 per 100.000 penduduk.12
dikirim melalui saraf aferen vestibularis ke
pusat keseimbangan di otak dengan
2.3 Etiologi
neurotransmitter glutamate (transmisi).
BPPV merupakan penyakit
Selanjutnya impuls akan melewati beberapa
degeneratif idiopatik yang sering ditemukan,
struktur di otak seperti nuklei vestibularis,
kebanyakan diderita pada usia dewasa muda
vestibulo-serebelum, nuklei okulomotorius,
dan usia lanjut. Trauma kepala merupakan
hipotalamus, formasio retikularis, korteks
penyebab kedua terbanyak pada BPPV
prefrontal dan limbik sampai akhirnya terjadi
bilateral.1
proses persepsi. Sewaktu berkas silia
Penyebab lain yang lebih jarang
terdorong kearah yang berlawanan, maka
adalah labirinitis virus, neuritis vestibuler,
terjadilah hiperpolarisasi. Hiperpolarisasi
pasca stapedoctomi, fistula perilimfa dan
mengurangi pelepasan neurotransmitter dari
penyakit meniere. BPPV merupakan
sel rambut, sehingga mengurangi frekuensi
penyakit pada semua usia dewasa. Pada anak
potensial aksi di serat aferen. 1
belum pernah dilaporkan.1
Organ vestibuler berfungsi sebagai
transuder yang mengubah energi mekanik
2.4 Patofisiologi
akibat rangsangan otolit dan gerakan
Benign Paroxysmal Positional
endolimfa didalam kanalis semisirkularis
Vertigo disebabkan ketika otolith yang terdiri
menjadi energi biolistrik, sehingga dapat
dari kalsium karbonat yang berasal dari
member informasi mengenai perubahan
makula pada utrikulus yang lepas dan
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

bergerak dalam lumen dari salah satu kanal tulang yang terendah. Pengamatan ini
semisirkular. Kalsium karbonat dua kali menunjukkan bahwa lepasnya otokonia dapat
lebih padat dibandingkan endolimfe, sejalan dengan demineralisasi tulang pada
sehingga bergerak sebagai respon terhadap umumnya. Tetapi perlu ditentukan apakah
gravitasi dan pergerakan akseleratif lain. terapi osteopenia atau osteoporosis
Ketika kristal kalsium karbonat bergerak berdampak pada kecenderungan terjadinya
dalam kanal semisirkular (kanalitiasis), BPPV berulang.2
partikel tersebut menyebabkan pergerakan Otokonia ditemukan pada 85-95
endolimfe yang menstimulasi ampula pada persen pasien pada kanalis semisirkularis
kanal yang terkena, sehingga menyebabkan posterior dibandingkan dengan kanalis
vertigo.2,5 semisirkularis horizontal. Sekitar 85 persen
Nistagmus mengacu pada gerakan unilateral, dan 8 persen pada kedua kanal
osilasi yang ritmik dan berulang dari bola posterior. Kanal horizontal terkena sekitar 5
mata. Stimulasi pada kanal semisirkular persen dari kasus dan keterlibatan kanal
paling sering menyebabkan “jerk anterior jarang. Pada tahun 1992, partikel
nystagmus”, yang memiliki karakteristik fase yang mengambang bebas diidentifikasi di
lambat (gerakan lambat pada satu arah) kanalis semisirkularis posterior ketika
diikuti oleh fase cepat (kembali dengan cepat prosedur operasi. 12-15 Temuan ini
ke posisi semula). Arah dari nistagmus mendukung teori kanalitiasis terkait
2
ditentukan oleh eksitasi saraf ampula pada penyebab dari BPPV.
kanal yang terkena oleh sambungan langsung
dengan otot ektraokular. Setiap kanal yang 2.5 Gejala Klinis
terkena kanalitiasis memiliki karakteristik Gejala klinis pasien dengan dizziness
nistagmus tersendiri. Kanalitiasis mengacu dan vertigo dapat berupa gejala primer,
pada partikel kalsium yang bergerak bebas sekunder ataupun gejala non spesifik. Gejala
dalam kanal semisirkular. Sedangkan primer diakibatkan oleh gangguan pada
kupulolitiasis mengacu pada kondisi yang sensorium. Gejala primer berupa vertigo,
lebih jarang dimana partikel kalsium melekat impulsion, oscilopsia, ataxia, gejala
pada kupula itu sendiri. Konsep “calcium pendengaran. Vertigo diartikan sebagai
jam” pernah diusulkan untuk menunjukkan sensasi berputar. Vertigo dapat horizontal,
partikel kalsium yang kadang dapat bergerak, vertikal atau rotasi. Vertigo horizontal
tetapi kadang terjebak dalam kanal.2,5 merupakan tipe yang paling sering,
Alasan terlepasnya kristal kalsium disebabkan oleh disfungsi dari telinga dalam.
karbonat dari makula belum dipahami Jika bersamaan dengan nistagmus, pasien
dengan pasti. Debris kalsium dapat pecah biasanya merasakan sensasi pergerakan dari
karena trauma atau infeksi virus, tapi pada sisi yang berlawanan dengan komponen
banyak keadaan dapat terjadi tanpa trauma lambat. Vertigo vertical jarang terjadi, jika
atau penyakit yang belum diketahui. sementara biasanya disebabkan oleh BPPV.
Mungkin ada kaitannya dengan perubahan Namun jika menetap, biasanya berasal dari
protein dan matriks gelatin dari membran sentral dan disertai dengan nistagmus dengan
otolith yang berkaitan dengan usia. Pasien gerakan ke bawah atau ke atas. Vertigo rotasi
dengan BPPV diketahui lebih banyak terkena merupakan jenis yang paling jarang
osteopenia dan osteoporosis daripada ditemukan. Jika sementara biasanya
kelompok kontrol, dan mereka dengan BPPV disebabakan BPPV namun jika menetap
berulang cenderung memiliki skor densitas
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

disebabakan oleh sentral dan biasanya neuronitis dan pada meniere disease yang
disertai dengan rotator nistagmus.2 parah dan BPPV.2
Impulsi diartikan sebagai sensasi Pada vertigo sentral mual dan muntah
berpindah, biasanya dideskrepsikan sebagai tidak terlalu parah. Gejala neurologis berupa
sensais didorong atau diangkat. Sensasi kelemahan, disarthria, gangguan penglihatan
impulse mengindikasi disfungsi apparatus dan pendengaran, parestesia, penurunan
otolitik pada telinga dalam atau proses kesadaran, ataksia atau perubahan lain pada
sentral sinyal otolit 2 fungsi sensori dan motoris lebih
Oscilopsia ilusi pergerakan dunia yang mengarahkan diagnosis ke vertigo sentral
diprovokasi dengan pergerakan kepala. misalnya penyakit cererovascular,
Pasien dengan bilateral vestibular loss akan neoplasma, atau multiple sklerosis. Pasien
takut untuk membuka kedua matanya. denga migrain biasanya merasakan gejala
Sedangkan pasien dengan unilateral lain yang berhubungan dengan migrain
vestibular loss akan mengeluh dunia seakan misalnya sakit kepala yang tipikal
berputar ketika pasien menoleh pada sisi (throbbing, unilateral, kadang disertai aura),
telinga yang mengalami gangguan.2 mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia.
Ataksia adalah ketidakstabilan berjalan, Sekitar 21-35 persen pasien dengan migrain
biasanya universal pada pasien dengan mengeluhkan vertigo.7
vertigo otologik dan sentral.5 Gejala
pendengaran biasanya berupa tinnitus, Tabel 2.1 Gejala penyerta untuk berbagai
pengurangan pendengaran atau distorsi dan penyebab vertigo
sensasi penuh di telinga.7 Gejala sekunder Kemungikanan
Gejala
meliputi mual, gejala otonom, kelelahan, diagnosis
sakit kepala, dan sensiivitas visual.2 1 Sensasi penuh Acoustic neuroma;
Gejala nonspesifik berupa giddiness di telinga Ménière’s disease
dan light headness. Istilah ini tidak terlalu 2 Nyeri telinga Acoustic neuroma;
memiliki makna pada penggunaan biasanya. atau mastoid acute middle ear disease
Jarang digunakan pada pasien dengan (e.g., otitis media,
disfungsi telinga namun sering digunakan herpes zoster oticus)
pada pasien vertigo yang berhubungan 3 Kelmahan Acoustic neuroma;
dengan masalah medis.2 wajah herpes zoster oticus
Gejala penyerta berupa penurunan 4 Temuan Cerebellopontine angle
pendengaran, nyeri, mual, muntah dan gejala deficit tumor; cerebrovascular
neurologis dapat membantu membedakan neurologis disease; multiple
diagnosis penyebab vertigo. Kebanyakan fokal sclerosis (especially
penyebab vertigo dengan gangguan findings not explained
pendengaran berasal dari perifer, kecuali by single neurologic
pada penyakit serebrovaskular yang lesion)
mengenai arteri auditorius interna atau arteri 5 Sakit kepala Acoustic neuroma;
anterior inferior celebellar. Nyeri yang migraine
menyertai vertigo dapat terjadi bersamaan 6 Tuli Ménière’s disease;
dengan infeksi akut telinga tengah, penyakit perilymphatic fistula;
invasif pada tulang temporal, atau iritasi acoustic neuroma;
meningeal. Vertigo sering bersamaan dengan cholesteatoma;
muntah dan mual pada acute vestibular otosclerosis; transient
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

ischemic attack or vertigo. Diagnosis BPPV pada kanalis


stroke involving anterior posterior dan anterior dapat ditegakkan
inferior cerebellar dengan provokasi disertai pengamatan
artery; herpes zoster respons nistagmus abnormal dengan
oticus manuver Dix-Hallpike atau Side Lying. Pada
7 Imbalans Acute vestibular saat manuver dilakukan, pemeriksa harus
neuronitis (usually mengobservasi timbulnya respon nigtasmus
moderate); pada kacamata FRENZEL yang dipakai oleh
cerebellopontine angle pasien dalam ruangan gelap, lebih baik lagi
tumor (usually severe) bila direkam dengan sistem video infra
8 Nistagmus Peripheral or central merah.1
vertigo a. Tes Dix-Hallpike
9 Fonofobia, Migraine Tes ini bertujuan untuk
fotofobia memprovokasi serangan vertigo dan untuk
10 Tinnitus Acute labyrinthitis; melihat adanya nistagmus. Manuver ini pada
acoustic neuroma; garis besarnya terdiri dari dua gerakan.
Ménière’s disease Manuver Dix-Hallpike kanan pada bidang
kanal anterior kiri dan kanal posterior kanan
2.6 Diagnosis dan manuver Dix-Hallpike kiri pada bidang
2.6.1 Anamnesis posterior kiri. Manuver Dix-Hallpike kanan
Pasien dengan BPPV sering dilakukan dengan pasien duduk tegak pada
mengeluhkan rasa pusing berputar diikuti meja pemeriksaan dengan kepala menoleh
oleh mual, muntah dan keringat dingin 45o ke kanan. Pasien dengan cepat
sewaktu merubah posisi kepala terhadap dibaringkan dengan kepala tetap miring 45o
gravitasi, dengan periode vertigo yang ke kanan sampai kepala pasien menggantung
episodik dan berlangsung selama satu menit 20-30o pada ujung meja pemeriksaan, tunggu
atau kurang. Pasien akan memodifikasi atau 40 detik sampai respon abnormal timbul.
membatasi gerakan untuk menghindari Penialain respon pada monitor dilakukan
episode vertigo. Dalam anamnesis, harus selama ± 1 menit atau sampai respon
ditanyakan faktor-faktor yang merupakan menghilang.1
etiologi atau yang dapat mempengaruhi Setelah tindakan pemeriksaan ini
keberhasilan terapi, seperti riwayat stroke, dapat langsung dilanjutkan dengan Canalith
diabetes, hipertensi, trauma kepala, migrain Repositioning Treatment (CRT). Bila tidak
dan riwayat gangguan keseimbangan ditemukan respon abnormal atau bila
sebelumnya atau riwayat gangguan saraf manuver tidak diikuti CRT, pasien secara
pusat.13 perllahan-lahan didudukkan kembali.
Lanjutkan pemeriksaan dengan manuver
2.6.2 Pemeriksaan Fisik Dix-Hallpike kiri dengan kepala pasien
Anamnesis BPPV dikonfirmasi dihadapkan 45o ke kiri, tunggu maksimal 40
dengan melakukan manuver provokasi untuk detik sampai respon abnormal hilang. Bila
memastikan adanya keterlibatan kanalis ditemukan adanya respon abnormal, dapat
semisirkularis. Sebelum melakukan manuver dilanjutkan dengan CRT, bila tidak
provokasi, haruslah diinformasikan kepada ditemukan respon abnormal atau bila tidak
pasien bahwa tindakan yang dilakukan dilanjutkan dengan tindakan CRT, pasien
bertujuan untuk memprovokasi serangan secara perlahan-lahan didudukkan kembali.1
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Gambar 2.7 Manuver Dix-Hallpike (A)


kanan; (B) kiri.1 Gambar 2.8 Manuver Sidelying (A) kanan;
b. Manuver Sidelying (B) kiri.1
Manuver Sidelying juga terdiri dari c. Tes Kalori
dua gerakan yaitu manuver Sidelying kanan Tes kalori ini dianjurkan oleh Dix
yang menempatkan kepala pada posisi dan Hallpike. Pada cara ini dipakai 2 macam
dimana kanalis anterior kiri/kanalis posterior air, dingin dan panas. Suhu air dingin adalah
kanan pada bidang tegak lurus garis 30oC, sedangkan suhu air panas adalah 44oC.
horizontal dengan kanal posterior pada posisi Volume air yang dialirkan ke dalam liang
paling bawah dan manuver Sidelying kiri telinga masing- masing 250 ml, dalam waktu
yang menempatkan kepala pada posisi 40 detik. Setelah air dialirkan, dicatat lama
dimana kanalis anterior kanan dan kanalis nistagmus yang timbul. Setelah telinga kiri
posterior kiri pada bidang tegak lurus garis diperiksa dengan air dingin, diperiksa telinga
horizontal dengan kanal posterior pada posisi kanan dengan air dingin juga. Kemudian
paling bawah.1 telinga kiri dialirkan air panas, lalu telinga
Pasien duduk pada meja pemeriksaan kanan. Pada tiap-tiap selesai pemeriksaan
dengan kaki menggantung di tepi meja, (telinga kiri atau kanan atau air dingin atau
kepala ditegakkan ke sisi kanan, tunggu 40 air panas) pasien diistirahatkan selama 5
detik sampai timbul respon abnormal. Pasien menit (untuk menghilangkan pusingnya).14
kembali ke posisi duduk untuk dilakukan
manuver Sidelying kirim pasien secara cepat
dijatuhkan ke sisi kiri dengan kepala
ditolehkan 45o ke kanan (menempatkan
kepala pada pisisi kanalis anterior
kanan/kanalis posterior kiri). Tunggu 40
detik sampai timbul respon abnormal. 1

Gambar 2.9 Tes Kalori


d. Supine Roll
Jika pasien memiliki riwayat yang
sesuai dengan BPPV dan hasil tes Dix-
Hallpike negatif, dokter harus melakukan
supine roll test untuk memeriksa ada
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 9
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

tidaknya BPPV kanal lateral. BPPV kanal detik, kemudian nistagmus menghilang
lateral atau disebut juga BPPV kanal kurang dari satu menit bila sebabnya
horisontal adalah BPPV terbanyak kedua. kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus
Pasien yang memiliki riwayat yang sesuai dapat terjadi lebih dari satu menit, biasanya
dengan BPPV, yakni adanya vertigo yang serangan vertigo berat dan timbul bersamaan
diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi dengan nistagmus. 1
tidak memenuhi kriteria diagnosis BPPV Pemeriksa dapat mengidentifikasi
kanal posterior harus diperiksa ada tidaknya jenis kanan yang terlibat dengan mencatat
BPPV kanal lateral. 14 arah fase cepat nistagmus yang abnormal
Dokter harus menginformasikan pada dengan mata pasien menatap lurus ke depan.
1
pasien bahwa manuver ini bersifat provokatif
dan dapat menyebabkan pasien mengalami a. Fase cepat ke atas, berputar kekanan
pusing yang berat selama beberapa saat. Tes menunjukkan BPPV pada kanalis
ini dilakukan dengan memposisikan pasien posterior kanan.
dalam posisi supinasi atau berbaring b. Fase cepat ke atas, berputar ke kiri
terlentang dengan kepala pada posisi netral menunjukkan BPPV pada kanalis
diikuti dengan rotasi kepala 90 derajat posterior kiri.
dengan cepat ke satu sisi dan dokter c. Fase cepat ke bawah, berputar ke kanan
mengamati mata pasien untuk memeriksa ada menunjukkan BPPV pada kanalis
tidaknya nistagmus. Setelah nistagmus anterior kanan.
mereda (atau jika tidak ada nistagmus), d. Fase cepat ke bawah, berputar ke kiri
kepala kembali menghadap ke atas dalam menunjukkan BPPV pada kanalis
posisi supinasi. Setelah nistagmus lain anterior kiri.
mereda, kepala kemudian diputar/ Respon abnormal diprovokasi oleh
dimiringkan 90 derajat ke sisi yang manuver Dix-Hallpike/Sidelying pada bidang
berlawanan, dan mata pasien diamati lagi sesuai kanal yang terlibat. Perlu diperhatikan,
untuk memeriksa ada tidaknya nistagmus. 14 bila respon nistagmus sangat kuat, dapat
diikuti oleh nistagmus sekunder dengan arah
fase cepat berlawanan dengan nistagmus
pertama, Nistagmus sekunder terjadi oleh
karena proses adaptasi sistem vestibuler
sentral. Perlu dicermati bila pasien kembali
ke posisi duduk setelah mengikuti
pemeriksaan dengan hasil respon positif,
pada umumnya pasien mendapat serangan
nistagmus dan vertigo kembali. Respon
tersebut menyerupai respon yang pertama
Gambar 2.10 Supine Roll.6
namun lebih lemah dan nistagmus fase cepat
timbul dengan arah yang berlawanan, hal
Respon Abnormal
tersebut disebabkan oleh gerakan kanalith ke
Pada orang normal nistagmus dapat
kupula. 1
timbul pada saat gerakan provokasi ke
belakang, namun saat gerakan selesai
dilakukan tidak tampak lagi nistagmus. Pada
pasien BPPV setelah provokasi ditemukan
nistagmus yang timbulnya lambat, ± 40
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 10
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

2.7 Tatalaksana berada diatas , sedangkan telinga


Tatalaksana vertigo terbagi menjadi yang sehat dibawah, lalu pertahankan
tatalaksana non farmakologi, farmakologi, c. Miringkan badan pasien
dan operasi.2 dengankepala dipertahankan
0
menghadap 45 ke kiri sehingga
2.7.1 Tatalaksana non farmakologi pasien berada dalam posisi lateral
Tatalaksana non farmakologi dapat decubitus dan kepala menghadap ke
dilakukan dengan pemberian terapi dengan bawah melihat lantai
manuver reposisi partikel/ Particle d. Kembalikan pasien ke posisi duduk
Repositioning Maneuver (PRM) yang dapat dengan kepala menghadap kedepan.
secara efektif menghilangkan vertigo pada
BPPV, meningkatkan kualitas hidup, dan 2. CRT kiri
mengurangi risiko jatuh pada pasien. CRT kiri diindikasikan pada kanalitiasis
Keefektifan dari manuver-manuver yang ada anterior kiri atau kanalis posterior, dengan
bervariasi mulai dari 70%-100%. Efek cara:
samping yang dapat terjadi dari melakukan a. setelah dilakukan perasat dix-
manuver seperti mual, muntah, vertigo, dan Hallpike, pertahankan kepala pasien
nistagmus. Hal ini terjadi karena adanya yang masih dalam keadaan terbaring
debris otolitith yang tersumbat saat menempel ke meja pemeriksa dan
berpindah ke segmen yang lebih sempit menimbulkan respon abnormal
misalnya saat berpindah dari ampula ke selama 1-2 menit hingga hilang.
kanal bifurcasio. Tujuan dari manuver yang b. Rendahkan kepala pasien , biarkan
dilakukan adalah untuk mengembalikan kepala menggantung ke kiri
partikel ke posisi awalnya yaitu pada makula
utrikulus.13 Setelah terapi ini pasien di lengkapi
Ada beberapa manuver yang dapat dengan menahan leher dan di sarankan untuk
dilakukan, antara lain: 13 tidak menunduk, berbaring, membungkukan
(a) Canalith Repositionign Treatment badan selama satu hari. Pasien harus tidur
(CRT) pada posisi duduk dan harus tidur pada posisi
Manuver ini sebaiknya segera dilakukan yang sehat untuk 5 hari.1
setelah hasil perasal Dix-Hallpike Kadang-kadang CRT dapat
menimbulkan respon abnormal. menimbulkan komplikasi. Terkadang
CRT terdiri atas:1, 13 kanalith dapat pindah ke kanal yang lain,
1. CRT Kanan komplikasi yang lain adalah kekakuan pada
CRT Kanan dilakukan pada BPPV pada leher, spasme otot akibat kepala di letakkan
kanalis posterior kanan dan kanalitiasis pada dalam posisi tegak selama beberapa waktu
kanalis anterior kanan, dengan cara: setelah terapi.1
a. setelah dilakukan perasat dix-
Hallpike, pertahankan kepala pasien
yang masih dalam keadaan terbaring
menempel ke meja pemeriksa dan
menimbulkan respon abnormal
selama 1-2 menit hingga hilang.
b. Rendahkan kepala dan putar perlahan
kekiri sehingga telinga yang sakit
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 11
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

e. tunggu selama 1 menit lalu perlahan


kembalikan pasien ke posisi duduk
awal
f. berikan penompang leher
Untuk BPPV pada kanalis anterior
kanan, caranya serupa dengan perasat
liberatory untuk kanalis posterior kanan.
Bedanya kepala diarahkan untuk menghadap
ke sisi kanan.
2. Perasat Liberatory kiri
Perasat ini diindikasikan untuk BPPV
pada kanal posterior kiri, dengan
cara:
a. Arahkan pasien untuk berada pada
posisi side lying kiri
b. Kemudian ubah ke posisi side lying
kanan dengan kepala menghadap ke
kanan
Untuk BPPV pada kanalis anterior
kiri, caranya sama namun kepala diarahkan
menghadap ke sisi kiri. Angka kesembuhan
setelah terapi tunggal perasat liberatory
Gambar 2.11 Manuver Epley adalah 70-84%, dan 3% setelah perasat ke
dua.1
(b) Perasat Liberatory
Perasat Liberatory ini diindikasikan
untuk pengobatan cupulolithiasis kanal
posterior dan anterior.
Perasat liberatory terdiri dari:1, 13
1. Perasat Liberatory kanan
Perasat ini diindikasikan untuk BPPV pada
kanal posterior kanan, dengan cara:
a. Psien duduk diatas meja pemeriksaan
dengan kepala menghadap 450 kearah
kiri
b. baringkan cepat pasien ke sisi kanan Gambar 2.12. Manuver Semont
dengan kepala menggantung ke bahu
kanan (c) Manuver Lempert
c. tunggu 1 menit kemudian gerakkan Manuver Lempert, manuver ini dapat
pasien kembali duduk ke posisi awal digunakan pada pengobatan BPPV tipe kanal
dengan cepat lateral. Pasien berguling 360° yang dimulai
d. arahkan kepala pasien menghadap dari posisi supinasi lalu pasien menolehkan
450 ke arah kiri lalu baringkan ke sisi kepala 90° ke sisi yang sehat, diikuti dengan
kiri membalikkan tubuh ke posisi lateral
dekubitus. Lalu kepala menoleh ke bawah
dan tubuh mengikuti ke posisi ventral
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 12
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

dekubitus. Pasien kemudian menoleh lagi


90° dan tubuh kembali ke posisi lateral
dekubitus lalu kembali ke posisi supinasi.
Masing-masing gerakan dipertahankan
selama 15 detik untuk migrasi lambat dari
partikel-partikel sebagai respon terhadap
gravitasi. 13
Gambar 2.14. Brand-Daroff Exercise

2.7.2 Penatalaksanaan farmakologi


Penatalaksaan farmakologi BPPV
tidak secara rutin dilakukan. Beberapa
pengobatan hanya diberikan untuk jangka
pendek untuk gejala-gejala vertigo, mual dan
muntah yang berat yang dapat terjadi pada
pasien BPPV, seperti setelah melakukan
terapi PRM.2
Pengobatan untuk vertigo yang
disebut juga pengobatan suppresant
vestibular yang digunakan adalah golongan
Gambar 2.13 Manuver Lempert benzodiazepine (diazepam, clonazepam) dan
antihistamine (meclizine, dipenhidramin).
(d) Brandt-Daroff exercise Benzodiazepines dapat mengurangi sensasi
Manuver ini dikembangkan sebagai berputar namun dapat mengganggu
latihan untuk di rumah dan dapat dilakukan kompensasi sentral pada kondisi vestibular
sendiri oleh pasien sebagai terapi tambahan perifer. Antihistamine mempunyai efek
pada pasien yang tetap simptomatik setelah supresif pada pusat muntah sehingga dapat
manuver Epley atau Semont. Latihan ini juga mengurangi mual dan muntah karena motion
dapat membantu pasien menerapkan sickness. Harus diperhatikan bahwa
beberapa posisi sehingga dapat menjadi benzodiazepine dan antihistamine dapat
kebiasaan. 13 mengganggu kompensasi sentral pada
Pada Brandt-Daroff exercise pasien kerusakan vestibular sehingga
2
melakukan gerakan-gerakan dari duduk ke penggunaannya diminimalkan.
samping yang dapat mencetuskan vertigo
(dengan kepala menoleh ke arah yang 2.7.3 Operasi
berlawanan) dan tahan selama 30 detik, lalu Operasi dapat dilakukan pada pasien
kembali ke posisi duduk dan tahan selama 30 BPPV yang telah menjadi kronik dan sangat
detik, lalu dengan cepat berbaring ke sisi sering mendapat serangan BPPV yang hebat,
yang berlawanan (dengan kepala menoleh ke bahkan setelah melakukan manuver-manuver
arah yang berlawanan) dan tahan selama 30 yang telah disebutkan di atas. Dari literatur
detik lalu secara cepat duduk kembali. Pasien dikatakan indikasi untuk melakukan operasi
melakukan latihan secara rutin 10-20 kali, 3x adalah pada intractable BPPV, yang biasanya
sehari sampai vertigo hilang paling sedikit 2 mempunyai klinis penyakit neurologi
hari.1 vestibular, tidak seperti BPPV biasa.2
Terdapat dua pilihan intervensi
dengan teknik operasi yang dapat dipilih,
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 13
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

yaitu singular neurectomy (transeksi saraf meskipun pengobatan memadai merupakan


ampula posterior) dan oklusi kanal posterior indikasi untuk dirujuk ke klinik spesialis.7
semisirkular. Namun lebih dipilih teknik
dengan oklusi karena teknik neurectomi KESIMPULAN
mempunyai risiko kehilangan pendengaran Benign Paroxysmal Positional
yang tinggi.2 Vertigo (BPPV) merupakan gangguan
vestibular dengan karakteristik serangan
2.8 Komplikasi vertigo yang disebabkan oleh perubahan
Vertigo sering terjadi pada populasi posisi kepala dan berhubungan dengan
geriatri dan karena adanya gangguan karakteristik nistagmus paroksimal.
keseimbangan tubuh (instabilitas), dapat Diagnosis berdasarkan anamnesis dan
menyebabkan jatuh. Instabilitas dan kejadian pemeriksaan fisik. Hasil anamnesis pasien
jatuh pada populasi geriatri dapat biasanya sering mengeluhkan rasa pusing
menyebabkan kecacatan (contoh: fraktur) berputar diikuti oleh mual, muntah dan
hingga kematian. Gangguan hidup yang keringat dingin sewaktu merubah posisi
ringan juga ditemukan berbeda bermakna kepala terhadap gravitasi, dengan periode
antara kelompok dengan vertigo dan tanpa vertigo yang episodik dan berlangsung
vertigo pada gangguan aktivitas sehari-hari, selama satu menit atau kurang. Pemeriksaan
perawatan diri, mobilisasi dan psikologis fisik standar untuk BPPV antara lain tes
seperti depresi dan cemas.15,16 Penurunan DixHallpike, tes kalori, dan tes Supine Roll.
fungsi individu sebagai pekerja dialami oleh Penatalaksanaan BPPV meliputi
penderita vertigo, dalam studi REVERT nonfarmakologis, farmakologis, dan operasi.
ditemukan penurunan produktivitas hingga Penatalaksanaan BPPV yang sering
mencapai 70% dan 14 hari kerja.17 digunakan adalah non-farmakologis yaitu
terapi manuver reposisi partikel (PRM)
2.9 Prognosis Tujuan dari manuver yang dilakukan
Pasien perlu diberikan edukasi dan adalah untuk mengembalikan partikel ke
diyakinkan tentang penyakitnya. Sepertiga posisi awalnya yaitu pada makula utrikulus.
pasien mengalami remisi dalam 3 minggu Komplikasi yang sering terjadi adalah pada
dan mayoritas pasien pada 6 bulan setelah populasi geriatri karena adanya gangguan
pengobatan. Pasien harus dibuat sadar bahwa keseimbangan tubuh (instabilitas), dapat
BPPV sangat bisa diobati, tetapi harus menyebabkan jatuh. Pasien harus dibuat
memperingatkan bahwa kekambuhan adalah sadar bahwa BPPV sangat bisa diobati, tetapi
umum bahkan setelah pengobatan berhasil harus memperingatkan bahwa kekambuhan
dengan maneuver reposisi, sehingga adalah umum.
perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Literatur yang diterbitkan bervariasi pada DAFTAR PUSTAKA
tingkat kekambuhan, dengan studi
observasional jangka panjang menunjukkan 1. Soepardi EA dkk, Buku Ajar Ilmu Kesehatan
tingkat kekambuhan 18% di atas 10 tahun, Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher,
sedangkan penelitian lain menunjukkan edisi 6. FKUI, Jakarta 2011.
tingkat kekambuhan tahunan 15%, dengan 2. Purnamasari Prida P, Diagnosis Dan Tata
tingkat kekambuhan 50% pada 40 bulan Laksana Benign Paroxysmal Positional
setelah pengobatan. Munculnya kekambuhan Vertigo (BPPV). FK Universitas Udayana,
Denpasar 2013.
Dokter Muda THT-KL Periode September 2020 14
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

3. Parnes L, Instrum R, You P. Laryngoscope Head Roll Test. J Kesehat Andalas.


Investigative Otolaryngology. Benign 2014;3(1):77–82.
Paroxysmal Positional Vertigo. 2018; 14. Bhattacharyya N, Gubbels SP, Schwartz SR,
230:116-23 Edlow JA, El-Kashlan H, Fife T, et al.
4. Nagel P & Gurkov R, Dasar-dasar Ilmu Clinical Practice Guideline: Benign
THT, edisi 2. EGC, Jakarta 2009. Paroxysmal Positional Vertigo (Update).
5. Bashir K, Irfan F & Cameron P, Otolaryngol - Head Neck Surg (United
Management of benign paroxysmal States). 2017;156(3_suppl):S1-47.
positional vertigo (BPPV) in the emergency 15. Fernandez L, Breinbauer HA, Delano PH.
department, Journal of Emergency Medicine, Vertigo and dizziness in the elderly. Front
Trauma & Acute Care (JEMTAC), Qatar Neurol, 2015;6:144
2014. 16. Kim BK. Prognosis of benign paroxysmal
6. Roseli Saraiva et Al “Benign Paroxymal positioning vertigo: long term outcome and
Positional Vertigo: Diagnosis and its prognostic fators. Journal of the
Treatment”. Last update: desember 2011. neurological sciences, 2013;333:e590
7. Fife TD, Iverson DJ, Lempert T, et al. 17. Benecke H, Agus S, Kuessner D, et al. The
Practice parameter: Therapies for benign Burden and Impact of Vertigo: Findings
paroxysmal positional vertigo (an evidence- from the REVERT Patient Registry. Front
based review): Report of the Quality Neurol. 2013; 4:136.
Standard Subcommittee of the American
Academy of Neurology. Neurology 2008;
70:2067-73
8. Wibowo, Daniel S. Anatomi Tubuh Manusia.
Singapore : Elsevier. 2009.
9. Karatas, Mehmet. Central vertigo and
dizziness: epidemiology, differential
diagnosis, and common causes. The
neurologist, 2008, 14.6: 355-364.
10. Bruintjes TD, van der Zaag-Loonen HJ,
Eggelmeijer F van LR. The prevalence of
benign paroxysmal positional vertigo in
patients with osteoporosis. Eur Arch
Otorhinolaryngol. 2018;275(12):3083–6.
11. Fife TD von BM. Benign paroxysmal
positional vertigo in the acute care setting.
Neurol Clin. 2015;33:601–17.
12. Paroxysmal P of unrecognized benign,
Patients positional vertigo in older. Van der
Zaag-Loonen HJ, van Leeuwen RB,
Bruintjes TD, van Munster BC. Eur Arch
Otorhinolaryngol. 2015;272:1521-1524.
13. Edward Y, Roza Y. Diagnosis dan
Tatalaksana Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (BPPV) Horizontal Berdasarkan

Anda mungkin juga menyukai